Anda di halaman 1dari 19

TUGAS KELOMPOK

MAKALAH VENTRICULAR SEPTAL DEVEC (VSD)

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK I6

NOVALINDA RUMERE : 2019082024054

MERRYORI MANUFANDU : 2019082024061

FAKULTAS KEDOKTERAN

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

UNIVERSITAS CENDERAWASIH

JAYAPURA

2019

1
KATA PENGANTAR

Terima kasih buat Tuhan Yesus, karena berkat hikmat dan tuntunan-Nya kami dapat
menyelesaikan penyusunan makah singkat ini.

Adapun makalah ini kami buat sebagai tugas kelompok dari mata kuliah
Keperawatan Anak pada Fakultas Kedokteran, Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas
Cenderawasih. Makalah ini membahas tentang penyebab dan gejala penyakit jantung
bawaan, secara khusus Ventrikular Septal Defec hingga cara penanganannya.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada pihak – pihak yang membantu kami
dalam menyelesaikan tulisan ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pihak lain yang ingin
mengetahui lebih jauh tentang kasus penyakit jantung bawaan.

Penulis,

(Kelompok 16)

2
Daftar isi

KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI.... ................................................................................................................... ii
BAB.I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Rumusan Permasalahan ........................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan Makalah ..................................................................................... 3
BAB .II . PEMBAHASAN
A. Pengertian ventricular septal devect .................................................................... 3
B. Etiologi .................................................................................................................. 4
C. Tanda dan gejala .................................................................................................. 4
D. Patofisiologi .......................................................................................................... 6
E. Klasifikasi ............................................................................................................ 8
F. Pemeriksaan Penunjang ....................................................................................... 9
G. Penatalaksanaan Medis ........................................................................................ 9
H. Diagnosis Keperawatan ....................................................................................... 9
I. Intervensi Keperawatan ....................................................................................... 10
BAB III . PENUTUP
A. SIMPULAN .......................................................................................................... 14
A. SARAN ................................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 15

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit jantung bawaan adalah kelompok penyakit yang ditandai oleh adanya
kelainan struktural yang signifikan pada jantung yang terjadi semenjak seorang anak
lahir. Kasus penyakit jantung bawaan yang sudah ditemukan saat ini meliputi berbagai
jenis defek, seperti defek yang menyebabkan terbentuknya keterhubungan antara ruang
jantung kiri dan kanan, defek yang menyebabkan obstruksi sistem kardiovaskular, defek
kardiovaskular yang menyebabkan terjadinya sianosis pada bayi, dan kelainan lain yang
ditemukan pada jantung bayi yang baru lahir. Dalam perjalanannya, tidak seluruh
penyakit jantung bawaan akan menimbulkan manifestasi yang terlihat semenjak pasca
kelahiran. Ada beberapa penyakit jantung bawaan yang ditemukan pada pasien dewasa
atau tetap memungkinkan penderitanya tetap hidup hingga dewasa.

Penyakit jantung bawaan menjadi salah satu masalah kesehatan yang mengemuka
di dunia. Hal ini disebabkan prevalensi penyakit jantung bawaan saat ini mendominasi
masalah kesehatan kongenital lainnya, dengan 28% dari total kasus masalah kesehatan
kongenital mayor di dunia merupakan penyakit jantung bawaan. Sekitar delapan dari
seribu anak yang dilahirkan di seluruh dunia merupakan penderita penyakit jantung
bawaan, dengan beban yang lebih berat ditanggung oleh negara dengan angka kesuburan
yang tinggi. 1,4 Di antara berbagai jenis penyakit jantung bawaan, kasus defek septum
ventrikel paling banyak ditemukan, dengan setidaknya 1,5-3,5 dari seribu bayi menderita
defek septum ventrikel.

B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi penyakit Ventricular Septal Devec (VSD)?


2. Apa saja faktor etiologi penyabab penyakit Ventricular Septal Defec(VSD)?
3. Apa saja tanda dan gejala dari penderita VSD?
4. Bagaimana WOC atau pathway dari penyakit VSD?
5. Berapa banyak klasifikasi VSD berdasarkan lokasi lubang?
6. Apa saja pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada penderita VSD?
7. Bagaimana cara penatalaksanaan medis pada kasus VSD?
8. Apa saja diagnosa prioritas dari penderita VSD pada anak?

4
9. Apa saja intervensi prioritas untuk penanganan pada anak dengan kasus VSC?

C. Tujuan Penulisan Makalah

Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan makalah singkat ini adalah :

1. Untuk mengetahui faktor etiologi penyabab penyakit Ventricular Septal Defec(VSD);


2. Untuk mengetahui Apa saja tanda dan gejala dari penderita VSD;
3. Untuk mengetahuiapa saja pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada
penderita VSD;
4. Untuk mengetahuibagaimana cara penatalaksanaan medis pada kasus VSD;
5. Sebagai tugas harian dari mata kuliah keperawatan anak.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ventricular Septal Defect (VSD)

VSD adalah suatu keadaan abnormal yaitu adanya pembukaan antara ventrikel
kiri dan ventrikel kanan. (Rita &Suriadi, 2001).
VSD adalah adanya hubungan (lubang) abnormal pada sekat yang memisahkan
ventrikel kanan dan ventrikel kiri. (Heni dkk, 2001).
VSD adalah kelainan jantung berupa tidak sempurnanya penutupan dinding
pemisah antara kedua ventrikel sehingga darah dari ventrikel kiri ke kanan, dan
sebaliknya. Umumnya congenital dan merupakan kelainan jantung bawaan yang paling
umum ditemukan (Junadi, 1982).
Jadi, Ventricular Septal Defect (VSD) adalah kelainan jantung bawaan
(kongenital) berupa terdapatnya lubang pada dinding pemisah (Septum interventrikuler)
antara bilik kiri dan bilik kanan jantung, yang menyebabkan adanya hubungan aliran
darah antara ventrikel kanan dan kiri. Sehingga darah bisa mengalir dari ventrikel kiri ke

6
kanan ataupun sebaliknya & mengalirkan darah yang kaya oksigen ke paru-paru. Pada
kebanyakan kasus, defek septum ventrikel muncul di bagian bawah katup aorta.

B. Etiologi

Penyebab terjadinya penyakit jantung bawaan belum dapat diketahui secara pasti,
tetapi ada beberapa faktor yang diduga mempunyai pengaruh pada peningkatan angka
kejadian penyakit jantung bawaan (PJB) yaitu :
1. Faktor prenatal (factor eksogen),
 Ibu menderita penyakit infeksi : Rubela,
 Ibu alkoholisme,
 Umur ibu lebih dari 40 tahun,
 Ibu menderita penyakit DM yang memerlukan insulin,
 Ibu meminum obat-obatan penenang.
2. Faktor genetic (faktor endogen)
 Anak yang lahir sebelumnya menderita PJB
 Ayah/ibu menderita PJB
 Kelainan kromosom misalnya sindrom down
 Lahir dengan kelainan bawaan yang lain

Kelainan ini merupakan kelainan terbanyak, yaitu sekitar 25% dari seluruh
kelainan jantung. Dinding pemisah antara kedua ventrikel tidak tertutup sempurna.
Kelainan ini umumnya congenital, tetapi dapat pula terjadi karena trauma. Kelainan VSD
ini sering bersama-sama dengan kelainan lain misalnya trunkus arteriosus, Tetralogi
Fallot.

C. Tanda dan Gejala

Defek septum ventrikel seringkali tidak langsung terdeteksi pada saat lahir,
terutama apabila lubang defek berukuran kecil. Bahkan bisa saja kelainan ini tidak
menunjukkan gejala sampai memasuki usia kanak-kanak.

7
Gejala defek septum ventrikel berbeda-beda, tergantung dari ukuran lubang defek
dan dari ada atau tidaknya kecacatan jantung lain yang menyertai. Berikut adalah
beberapa gejala defek septum ventrikel yang sering ditemukan pada bayi atau anak-
anak:

 Sesak napas dan mudah lelah.


 Kehilangan nafsu makan.
 Pertambahan berat badan terhambat.
 Napas terengah-engah dan berkeringat banyak saat makan atau menangis.
 Kulit pucat, dan mungkin membiru di sekitar bibir dan kuku.
 Sering mengalami infeksi pernapasan.
 Detak jantung cepat dan tidak beraturan.

Gejala-gejala tersebut akan sangat berbahaya apabila diabaikan dan dapat


berakibat fatal.

 Pada VSD kecil: biasanya tidak ada gejala-gajala.


 Pada VSD sedang: biasanya juga tidak begitu ada gejala-gejala, hanya kadang-
kadang penderita mengeluh lekas lelah., sering mendapat infeksi pada paru
sehingga sering menderita batuk.
 Pada VSD besar: sering menyebabkan gagal jantung pada umur antara 1-3 bulan,
penderita menderita infeksi paru dan radang paru. Kenaikan berat badan lambat.
Kadang-kadang anak kelihatan sedikit sianosis
 gejala-gejala pada anak yang menderitanya, yaitu; nafas cepat, berkeringat banyak
dan tidak kuat menghisap susu. Apabila dibiarkan pertumbuhan anak akan
terganggu dan sering menderita batuk disertai demam.

8
D. Patofisiologi

Defek septum ventricular ditandai dengan adanya hubungan septal yang


memungkinkan darah mengalir langsung antara ventrikel, biasanya dari kiri ke kanan.
Diameter defek ini bervariasi dari 0,5 – 3,0 cm. Perubahan pafisiologi yang terjadi dapat
dijelaskan sebagai berikut :
 Tekanan lebih tinggi pada ventrikel kiri dan meningkatkan aliran darah kaya oksigen
melalui defek tersebut ke ventrikel kanan.
 Volume darah yang meningkat dipompa kedalam paru, yang akhirnya dipenuhi
darah, dan dapat menyebabkan naiknya tahanan vascular pulmoner.
 Jika tahanan pulmoner ini besar, tekanan ventrikel kanan meningkat, menyebabkan
pirau terbalik, mengalirkan darah miskin oksigen dari ventrikel kanan ke kiri,
menyebabkan sianosis.

9
PATHWAY/WOC
ETIOLOGI

Faktor Eksogen : Faktor Endogen :


Ibu dengan Rubela, Ibu alkoholisme, ibu menderita Kelainan Kromosom(sindrom down), ayah/ibu menderita
DM yg memerlukan insulin, ibu meminum obat PJB, anak yang lahir sebelumnya menderita PJB
penenang, Usia Ibu > 40 Thn.

Devinisi : Ventricular septal defec: Kelainan Penatalaksanaan Medis :


Jantung Bawaan Berupa Lubang pada Septum 1. Pembedahan : menutup defek dengan
Interventikuler antara bilik kiri dan bilik kanan Ventrikular Septal
dijahit melalui cardiopulmonal bypass
jantung, yang menyebabkan adanya hubungan Defek
aliran darah antara ventrikel kanan dan kiri.
2. Non pembedahan : menutup defek dengan
Sehingga darah bisa mengalir dari ventrikel kiri alat melalui kateterisasi jantung
kekanan ataupun sebaliknya & mengalirkan darah
yg kaya akan oksigen ke paru_paru

Pemeriksaan penunjang:
Tanda dan gejala: 1. Rontgen dada.
 Sesak napas dan mudah lelah. Pirau Ventrikel Kiri ke Ventrikel
2. Elektrokardiografi (EKG).
 Kehilangan nafsu makan. Kanan
 Pertambahan berat badan terhambat.
3. Ekokardiografi, untuk menentukan posisi
 Napas terengah-engah dan berkeringat banyak dan ukuran defek.
saat makan atau menangis. 4. Kateterisasi jantung, menunjukkan
 Kulit pucat, dan mungkin membiru di sekitar Volume Ke paru2 meningkat hubungan abnormal antar ventrikel.
bibir dan kuku. 5. Angiografi jantung.
 Sering mengalami infeksi pernapasan.
 Detak jantung cepat dan tidak beraturan
1. Darah lengkap; uji pra bedah rutin

Volume sekuncup turun Tekanan ventrikel kanan


meningkat Hipertropi otot ventrikel kanan

Hipertensi pulmonal meningkat Aliran darah ke paru meningkat


COP turun
Worklood

Fibrotik Ketup arteri pulmonal


Kebutuhan O2 dan zat Takipnoe, sesak Atrium kanan tidak
Perubahan pada endotel
nutrisi untuk metabolisme nafas pada saat dapat menimbangi
& tuniksa muskularis Aliran darah balik ke ventrikel
tubuh tidak seimbang aktifitas dan bermain peningkatan
arteri kecil paru kiri
worklood

Sclerosis PD Darah, CO2,O2bercampur Pembesaran atrium


Intoleransi aktifitas
kanan
Berat badan sukar naik

Kemampuan difusi Intervensi : Mengalir ke seluruh tubuh


1. Ijinkan anak untuk sering Gejala CHF: mur2
Gangguan tumbuh kembang beristirahat dan hindari distensi vena
gangguan pada saat tidur Sesak nafas saat makan & minum jugularis, edema,
hipoksemia 2. Anjurkan untuk melakukan hepatomegali
permainan dan aktifitas
Intervensi : ringan
1. Kaji faktor penyebab Sesak nafas 3. Bantu anak untuk memilih Nutrisi kurang terpenuhi Penurunan curah
gangguan perkembanagn aktifitas yang sesuai dengan jantung
anak usia, kondisi dan kemampuan
2. Sediakan diet yang anak
seimbang, tinggi zat–zat hospitalisasi Intervensi :
4. Berikan periode istirahat 1. Timbang berat badan setiap Intervensi :
nutrisi untuk mencapai setelah melakukan aktifitas hari dengan timbangan dengan 1. Observasi kualitas dan
pertumbuhan yang adekuat 5. hindarkan suhu lingkungan
3. Monitor tinggi dan berat sama dengan waktu yang kekuatan denyut jantung,nadi
Gangguan yang terlalu panas dan terlalu sama; perifer,warna dan kehangatan
badan, dokumentasikan pertukaran gas dingin 2. Catat intake dan output secara kulit
dalam bentuk grafik untuk
mengetahui benar; 2. Tegakkan derajat cyanosis
3. Berikan makanan dengan porsi (misal : warna membran
kecenderungan
Intervensi : kecil tapi sering untuk mukosa derajat finger)
pertumbuhan anak
4. Ijinkan anak untuk sering 1. Monitor kualitas dan menghindari kelelahan pada 3. Observasi tanda-tanda vital
irama pernafasan saat makan; 4. Pantau keluaran urine,catat
beristirahat dan hindari
2. Atur posisi anak dengan 4. Sediakan diet yang seimbang, penurunan keluaran dan
gangguan pada saat tidur
5. Berikan perawatan yang posisi fowler tinggi zat nutrisi untuk kepekaan atau konsentrasi
3. Berikan istirahat yang mencapai pertumbuhan yang urine
konsisten
cukup adekuat; 5. Kolaborasi dengan dokter
4. Berikan nutrisi yang 5. Pertahankan nutrisi untuk untuk terapi oksigen, obat
optimal mencegah kekurangan kalium, jantung, obat diuretic dan
5. Berikan oksigen jika ada natrium dan memberikan zat cairan
indikasi
10 gizi.

Said, Syaifurrozzi. 2017. WOC VSD. Doc.https://id.scribd.com>document. (30 september 2019).


E. Klasifikasi

Klasifikasi VSD berdasarkan pada letak anatomis,


yaitu:
1. perimembranous (tipe paling sering, 60%) bila lubang terletak di daerah pars
membranaceae septum interventricularis,
2. subarterial doubly commited, bila lubang terletak di daerah septum infundibuler
dan sebagian dari batas defek dibentuk oleh terusan jaringan ikat katup aorta dan
katup pulmonal,
3. muskuler, bila lubang terletak di daerah septum muskularis interventrikularis.

Meskipun klasifikasi dari VSD ditemukan sangat banyak, yang dipakai adalah
klasifikasi dari Jacobs et al., 2000. Klasifikasi ini berdasarkan lokasi VSD di septum
interventricularis pada permukaan ventriculus dextra:
1) Tipe 1: disebut juga subarterial, supracristal, conal septal defect dan
infundibular. Tipe ini banyak ditemukan pada orang Asia berkisari 5-7%
berkaitan dengan valvula aorta
2) Tipe 2: disebut juga perimembranosus, paramembranosus,
conoventricularis, defek septal membranosus, dan sub aortic. Paling sering
ditemukan berkisar 70%
3) Tipe 3: disebut juga tipe inlet dan tipe AV canal. Ditemukan berkisar5%,
umumnya berkaitan dengan kejadian defek septum atrioventricularis
4) Tipe 4: dikenal juga dengan nama tipe muskular. Lokasi defek terletak dipars
muscularis. Ditemukan berkisar 20% dan dibagi lagi berdasarkan lokasinya
menjadi anterior, apical, posterior dan mid 7
5) Tipe gerbode: dikenal dengan nama adanya shunting dari venticulus dextra
menuju ke atrium dextra karena tidak adanya septum atrioventricularis.

11
F. Pemeriksaan Penunjang

1. Foto thoraks
2. Elektrokardiografi (EKG): untuk merekam dan memeriksa aktivitas listrik jantung.
3. Ekokardiografi, untuk menentukan posisi dan ukuran defek.
4. Kateterisasi jantung, menunjukkan hubungan abnormal antar ventrikel.
5. Angiografi jantung, untuk mendeteksi gangguan medis yang terjadi pada pembuluh
darah jantung.
6. Darah lengkap; uji prabedah rutin.

Pada pirau kecil hasil foto rontgen memperlihatkan ukuran jantung normal
demikian juga pada hasil EKG. Pada defek sedang foto rontgen memperlihatkan
pembesaran jantung ringan dan peningkatan aliran darah pulmonal, dan hasil EKG
bervariasi. Defek besar tampak kardiomegali jelas dan peningkatan vaskular paru, EKG
tampak hipertrofi ventrikel kanan (RVH), hipertrofi ventrikel kiri (LVH), atau
keduanya.

G. Penatalaksanan Medis

Pembedahan yang dilakukan untuk memperpanjang umur harapan hidup, dilakukan


pada umur muda, yaitu dengan 2 cara :

1. Pembedahan : menutup defek dengan dijahit melalui cardiopulmonal bypass


2. Non pembedahan : menutup defek dengan alat melalui kateterisasi jantung

H. Diagnosis Keperawatan

1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan kongesti pulmonal.


2. Penurunan curah jantung yang berhubungan dengan malformasi jantung.
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kelelahan pada saat makan
dan meningkatnya kebutuhan kalori.

12
I. Intervensi Keperawatan;

No. Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi


(1) (2) (3) (4)
1. Gangguan pertukaran Setelah dilakukan 1. Monitor kualitas
dan irama
gas berhubungan asuhan keperawatan
pernafasan
dengan kongesti klien menunjukkan 2. Atur posisi anak
dengan posisi
pulmonal. pertukaran gas
fowler
Definisi : kelebihan adekuat, dengan kriteria: 3. Berikan istirahat
yang cukup
atau defisit oksigenasi 1. tidak adanya tanda-
4. Berikan nutrisi
dan/atau eliminasi tanda resistensi yang optimal
5. Berikan oksigen
karbon dioksida pada pembuluh paru.
jika ada indikasi
membrane alveolar- 2. Pertukaran gas tidak
kapiler. terganggu.
Batasan karakteristik 3. Pasien tidak sesak.
: 4. Klien bernapas
 Pernafasan dengan mudah
abnormal 5. Tanda-tanda vital
(mis;kecepatan, dalam rentang
irama, kedalaman. normal.
 Sianosis
 Napas cuping
hidung
 Gelisah
 Warna kulit
abnormal
(mis;pucat,
kehitaman)
 Penurunan
karbondioksida

13
 pH darah arteri
abnormal
2. Penurunan curah Seletah dilakukan 1) Observasi kualitas
jantung berhubungan asuhan keperawatan, dan kekuatan
denyut jantung,
dengan malformasi diharapkan curah nadi perifer,
jantung. jantung normal dengan warna dan
kehangatan kulit
Definisi : kriteria hasil : 2) Tegakkan derajat
Ketidak adekuatan a. Tanda vital dalam cyanosis (misal :
warna membran
darah yang di pompa rentang normal
mukosa derajat
oleh jantung untuk (tekanan darah, nadi, finger)
memenuhi metabolic respirasi). 3) Observasi tanda-
tanda vital
tubuh. b. Dapat mentoleransi 4) Pantau keluaran
aktivitas, tidak ada urine, catat
penurunan
Batasan Karakteristik : kelelahan.
keluaran dan
Perubahan c. Tidak ada edema kepekaan atau
frekuensi/irama paru, perifer, dan konsentrasi urine
5) Kolaborasi dengan
jantung : tidak ada asites. dokter untuk terapi
 Aritmia oksigen, obat
jantung, obat
 Palpitasi jantung diuretic dan cairan
 Perubahan EKG
Perubahan preload :
 Penurunan tekanan
arteri paru.
 Mumur jantung
 Oliguria
 Keletihan
 Edema
Perubahan afterload :
 Perubahan warna
kulit

14
 Perubahan tekanan
darah
Perubahan
kontraktilitas :
 Batuk
 Penurunan indeks
jantung
 ortopnea
Perilaku /emosi :
 Batuk
 Penurunan indeks
jantung

3. Nutrisi kurang dari Setelah dilakukan 1. Timbang berat


kebutuhan tubuh badan setiap hari
asuhan keperawatan
dengan timbangan
berhubungan dengan diharapkan kebutuhan dengan sama
kelelahan pada saat dengan waktu
nutrisi dapat terpenuhi,
yang sama;
makan dan dengan kriteria hasil : 2. Catat intake dan
output secara
meningkatnya  Adanya peningkatan benar;
kebutuhan kalori berat badan sesuai 3. Berikan makanan
dengan tujuan dengan porsi kecil
 Berat badan ideal tapi sering untuk
(Definisi Nutrisi sesuai dengan tinggi menghindari
badan. kelelahan pada
Kurang dari  Mampu saat makan;
Kebutuhan Tubuh : mengidentifikasi 4. Sediakan diet yang
kebutuhan nutrisi. seimbang, tinggi
Asupan Nutrisi tidak  Tidak ada tanda-tanda zat nutrisi untuk
cukup untuk malnutrisi. mencapai
 Menunjukan pertumbuhan yang
memenuhi kebutuhan peningkatan fungsi adekuat;
metabolik.) pengecapan dari 5. Pertahankan
menelan. nutrisi untuk

15
Batasan karakteristik :  Tidak terjadi mencegah
penurunan berat badan kekurangan
 Nyeri abdomen kalium, natrium
yang berarti.
 Berat badan 20% dan memberikan
zat gizi.
atau lebih dibawah
berat badan ideal.
 Kurang minat pada
makanan.
 Kerapuhan kapiler.
 Menghindari
makanan.
 Ketidakmampuan
memakan
makanan.
 Kelemahan otot
untuk menelan.

16
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Defek septum ventrikel atau Ventricular Septal Defect (VSD) merupakan


kelainan berupa lubang atau celah pada septum di antara rongga ventrikel, akibat
kegagalan fusi atau penyambungan sekat interventrikel. Manifestasi klinis yang
ditimbulkan tergantung ukuran defek saat ditemukan. Prognosis kelainan ini memang
sangat ditentukan oleh besar kecil nyadefek. Pada defek yang kecil seringkali
asimptomatis dan anak masih dapat tumbuh kembang secara normal. Sedangkan pada
defek, baik sedang maupun besar, pasien dapat mengalami gejala sesak napas pada
waktu minum, memerlukan waktu lama untuk menghabiskan makanannya, dan
seringkali menderita infeksi paru bahkan dapat terjadi gagal jantung.

B. Saran

Agar dapat mencegah resiko terjadinya VSD, penerapan pola hidup yang baik
untuk menjaga kesehatan kandungan dan janin selama masa kehamilan tetap harus
dilakukan. Di antaranya adalah:

 Mengonsumsi makanan yang sehat,


 Rutin berolahraga,
 Menjalani diet yang seimbang,
 Jauhkan diri dari rokok, narkotika, dan alkohol,
 Menghindari diri dari infeksi,
 Mengontrol diabetes,
 Minum obat sesuai resep,
 Temui dokter anda segera, jika Anda memiliki gejala ventricular septal defec.

17
DAFTAR PUSTAKA

Agung, Ariesti. 2011. Asuhan Keperawatan Ventricular Septal Devect. Learn together-
aries.Blogspot.com. (19 september 2019).

Gunawan. Asuhan Keperawatan Klien Dengan Kelainan Jantung Bawaan Ventrikel Septal
Defek (VSD). https://copyaskep.wordpress.com. (19 september 2019).

likaAprilia, Sumiadi. 2014. Ventricular Septal Devect (kebocoran bilik jantung). Hallosehat-
com.cdn.ampproject.org. (12 september 2019).

M.Prasetio, Wardoyo. 2017. Devek Septum Ventrikel; patogenesis, patofisiologi, Dan


Manifestasi klinis. www-kompasiana-com.cdn.ampproject.org. (12 september 2019).

Said, Syaifurrozzi. 2017. WOC VSD. Doc.https://id.scribd.com>document. (30 september


2019).

Siti Marfungah, dkk. 2015. Asuhan Keperawatan Ventricular Septal Devect. Makalah.

18
19

Anda mungkin juga menyukai