Membentuk
protein
4 tertentu dan
merombaknya
Tempat mengubah
5 pro vitamin A
menjadi vitamin A
Tempat pembentukan
protrombin yang
6 berperan dalam
pembekuan darah
FUNGSI HATI
HISTOLOGI HATI
HISTOPATOLOGI HATI
Sirosis
Pembengkakan sel hati
FATTY LIVER :
Deposits of fat leads to liver enlargement
Nekrosis hati
Hepatitis
HEPATITISPeradangang pada sel-sel hati
Penyebab hepatitis:
1. Infeksi (Virus, bakteri, parasit)
2. Obat-obatan
3. Konsumsi alkohol
4. Lemak yang berlebihan
5. Penyakit autoimun
Hepatitis A
• Hepatitis yang ringan,akut, sembuh spontan/sempurna tanpa gejala sisa
dan tidak menyebabkan infeksi kronik
• Penularan MELALU FECAL ORAL
• Gejala bersifat akut, tidak khas (demam, sakit kepala, mual, muntah,
ikterus, pembengkakak hati
• Pengobatan khusus tidak ada, pengobatan pendukung dan menjaga
keseimbangan nutrisi
Hepatitis B Akut
• Masa inkubasi 60-90 hari
• Penularan : saat persalinan, transfusi darah, jarum suntik, pisau cukur , tatoo
dan transplantasi organ
• Gejala : TIDAK KHAS SEPERTI RASA Lesu, nafsu makan berkurang, demam
ringan, nyeri abdomen sebelah kanan, ikterus dan air kencing warna teh
• Diagnosis : Tes fungsi hati serum transaminase (ALT Meningkat), serologi
HBsAg dan Ig M, anti HBC dalam serum
• Pengobatan : tidak memerlukan antivirus, bersifat simtomatis
• Pencegahan :
• Penapisan darah terhadap Bank Darah melalui PMI
• Imunisasi
• Menghindari faktor risiko yang menyebabkan penularan
Hepatitis B Kronik
• Tanda : HBsAg (Hepatitis B surface antigen ) posititif (>5 bulan); HBeAg
(Hepatitis B E-antigen, anti Hbe dalam serum, kadar ALT), HBV-DNA
serta biopsi hati
• Pengobatan : Interferon alfa-2a, Penginterferon alfa-2a, Lamivudin,
Adefovir, Entecavir, Telbivudin dan tenofovir)
• Pengobatan : Tidak perlu terburu-buru, jangan terlambat
Hepatitis C
• Penyebab : Sirosis dan kanker hati
• Glukokortikoid
• Amiodarone
• Asam valproat
Sirosis Hati
• Sirosis hati adalah penurunan
fungsi hati ditandai dengan
perubahan histopatologi.
1. Mikronodular
2. Makronodular
3. Campuran (yang memperlihatkan gambaran mikro-dan makronodular)
Secara Fungsional Sirosis terbagi atas :
1. Sirosis hati kompensata.
Sering disebut dengan Laten Sirosis hati. Pada stadium kompensata ini
belum terlihat gejala-gejala yang nyata. Biasanya stadium ini ditemukan
pada saat pemeriksaan screening.
2. Sirosis hati Dekompensata
Dikenal dengan Active Sirosis hati, dan stadium ini sudah terlihat gejala-
gejala yang nyata. Biasanya gejala-gejala sudah jelas, misalnya : asites,
edema dan ikterus.
Klasifikasi sirosis hati menurut Child – Pugh
manifestasi klinis
Gejala yang biasa dialami penderita sirosis dari yang paling ringan yakni
:
-lemah
-tidak nafsu makan,
-hingga yang paling berat yakni bengkak pada perut dan
tungkai,
-penurunan kesadaran
-Pada pemeriksaan fisik pada tubuh penderita terdapat
palmar eritem, spider nevi.
palmar eritemer spider Naevi
Penatalaksanaan sirosis kompensata
DIPIRO EDISI 9
TERAPI
Terapi dengan
vaksinasi
Terapi transplantasi
hati
• Diet Seimbang
2
• Jumlah kalori yang dibutuhkan sesuai dengan tinggi badan, berat badan, dan aktivitas
3 (<30%)
• Pada keadaan tertentu, diperlukan diet rendah protein, banyak makan sayur dan buah
4 serta melakukan aktivitas sesuai kemampuan untuk mencegah sembelit
Multivitamin
Dengan
Mineral.
Obat Indikasi Contoh
Aminoglikosida abses hati Gentamicin, tobramicin
Antiamuba amubiasis dehydroemetine,
diiodohydroxyquinoline,
diloxanide furoate, emetine,
etofamide, metronidazole,
secnidazole, teclozan, tibroquinol,
tinidazole
Multivitamin dengan mineral terapi penunjang pada pasien Vit A, D, E, K dan Vit C dan B-
hepatitis dan penyakit hati komples.
lainnya.
3. Terapi dengan Vaksinasi
Homotransplantasi
auksilaris Transplantasi
dimana sebuah hati ortotopik
ditransplantasikan di dimana sebuah hati
tempat lain dari hati yang baru diletakkan pada
sudah ada dibiarkan tetap tempat hati yang lama.
ditempatnya.
Ada 2
Jenis
Transplantasi hati merupakan terapi yang diterima untuk kegagalan hati fulminan
yang tak dapat pulih dan untuk komplikasi-komplikasi penyakit hati kronis tahap akhir.
Next,
Pertimbangan :
1. Para pasien dengan kegagalan hati fulminan dipertimbangkan untuk transplantasi
bila terdapat tanda-tanda ensefalopati lanjut, koagulapati mencolok (waktu
prothrombin 20 menit) atau hipoglikemia.
2. Pada pasien dengan penyakit hati kronis dipertimbangkan untuk transplantasi bila
terdapat komplikasi-komplikasi yang meliputi asites refrakter, peritonitis bakterial
spontan, ensefalopati, perdarahan varises atau gangguan parah pada fungsi sintesis
dengan koagulopati atau hipoalbuminemia.
“Masa bertahan hidup 1 tahun adalah 60-70% bagi orang dewasa dan 80% pada anak-
anak”.
Obat untuk Penyakit Hati
Obat Indikasi
Lamivudin Hepatitis B kronik
Interferon α Hepatitis B kronik, hepatitis C kronik
Asites
Ensefalopati Hati
Pendarahan Esofagus
ASITES
Ensefalopati Hati
Peritonitis Bakteri Spontan
Pendarahan Esofagus
Perlemakan Hati
1. Insulin sensitizing-agent
Acetaminophen Halothane
Chlorpromazine Isoniazid
Amiodarone
Methyldopa
Dantrolene Nitrofurantoin
Ethanoll Oxyphenisatin
Propylthiouracil Sulfonamida
HAL-HAL YANG HARUS
DIPERHATIKAN PADA
PASIEN GANGGUAN HATI
Hal-hal yang harus diperhatikan
1. Penggunaan obat-obatan yang hepatotoksik
2. Pemilihan obat-obatan
3. Obat-obatan yang berikatan dengan protein
4. Obat-obat antikoagulan
5. Monitor efek samping obat
6. Penyesuaian dosis obat
Penggunaan obat-obat hepatotoksik