Anda di halaman 1dari 42

HEPATITIS A

1
Hepatitis A

• Hepatitis A adalah peradangan pada organ


hati disebabkan oleh virus hepatitis A,
dimana virus ditemukan pada tinja
penderita hepatitis A
• Hepatitis A merupakan penyakit self-limiting
dan memberikan kekebalan seumur hidup

2
Epidemiologi
• Secara global sekitar 1,4 juta kasus baru
infeksi hepatitis A pertahun
• Menurut CDC, hepatitis A lebih sering
mengenai anak, terutama tinggal di area
dengan sanitasi rendah
• Negara berkembang spt Afrika, Amerika
Selatan, Asia Tengah dan Asia Tenggara,
paparan HAV hampir mencapai 100% pada
anak berusia 10 tahun
3
• Di Indonesia, daerah urban Jakarta, prevalens
anti HAV pada kelompok usia < 9 tahun 39,6 %,
usia 10-19 tahun 67,8 % dan 95 % pada usia
> 50 tahun
• Di bandung, prevalens antibodi HAV 63,2 % dan
rural sulawesi 47,5 %
• Penelitian lain, anak usia 6-8 tahun dan
kelompok sosial ekonomi tinggi di Jakarta,
prevalens anti HAV hanya 1,7 % dan kelompok
inilah yg rentan dan perlu imunisasi HAV

4
Endemisitas Virus Hepatitis A

5
Virologi
• HAV adalah virus RNA 27 nm nonenvelop, genus
hepatovirus, famili Picornavirus
• Terdiri dari satu rantai RNA linear, dibungkus 3
protein yaitu VP1, VP2, VP3
• HAV bersifat termostabil (sangat stabil pada suhu
tinggi) maupun pada pH 3-10, tahan asam, dan tahan
terhadap empedu sehingga efisien dlm transmisi
fekal-oral
• Infeksi HAV tidak menyebabkan terjadinya hepatitis
kronis atau persisten
• Infeksi HAV menginduksi proteksi jangka panjang
terhadap reinfeksi
6
Gambar Skematik Virus Hepatitis A

7
8
Patogenesis

• Infeksi virus hepatitis A dpt terjadi secara epidemik


dan sporadik
• Kasus Epidemik : rute fekal oral, dari kontaminasi
suplai makanan dan minuman
• Kasus Sporadik : biasanya kontak dengan penderita
hepatitis A, seorang penderita hepatitis A dapat
dengan mudah menularkan virus hepatitis A
terutama dlm satu rumah (26%), tempat penitipan
anak (11%)
9
• Host infeksi HAV sangat terbatas, manusia dan bbrp
primata. Transmisi pada manusia terjadi secara
fekal-oral.
• Virus yang tertelan bereplikasi di intestinum dan
bermigrasi mll vena porta ke hepar dan melekat
pada reseptor viral yang ada di membran hepatosit.
• Melakukan replikasi di hepatosit yg melibatkan
RNA-dependent polymerase. Proses replikasi ini tdk
terjadi di organ lain
• HAV matur yg sudah bereplikasi kemudian
diekskresikan bersama empedu dan keluar bersama
feses
10
Gambar Patogenesis Hepatitis A

11
Gejala Klinis

• Gejala muncul secara mendadak : panas,


mual, muntah, tidak mau makan, dan
nyeri perut
• Pada bayi dan balita, gejala-gejala ini
sangat ringan dan jrg dikenali, dan jrg
terjadi ikterus (30%)

12
Ada 4 stadium hepatitis A :
1. Masa inkubasi : selama 18-50 hari (rata-rata
28 hr)
2. Masa prodromal
 terjadi slm 4 hari – 1 minggu atau lebih
 Gejala: fatigue, malaise, nafsu makan
berkurang, mual, muntah, rasa tidak nyaman
di daerah kanan atas, demam (biasanya < 39
°C), merasa dingin, sakit kepala, gejala spt flu.
Tanda yg ditemukan biasanya hepatomegali
ringan dengan nyeri tekan
13
3. Fase ikterik
 Dimulai dgn urin berwarna kuning tua, spt
teh, diikuti oleh feses berwarna spt dempul,
kemudian warna sklera dan kulit perlahan-
lahan mjd kuning.
 Gejala anoreksia, lesu, mual dan muntah
bertambah berat
4. Fase penyembuhan
 Ikterik menghilang dan warna feses kembali
normal dlm 4 minggu setelah onset
 Muncul perasaan sudah lebih sehat dan
kembalinya nafsu makan 14
• Gejala klinis terjadi tidak lebih dari 1 bulan,
sebagian besar penderita sembuh total, ttp relaps
dpt terjadi dlm bbrp bln.
Tdpt 5 mcm gejala klinis :
1. Hepatitis A klasik
 Penyakit timbul secara mendadak didahului gejala
prodromal sekitar 1 minggu sebelum jaundice
2. Hepatitis A relaps
 Terjadi pd 4%-20% penderita simtomatis. Timbul 6-
10 minggu stlh sebelumnya dinyatakan sembuh scr
klinis. Kebanyakan tjd pd umur 20 - 40 thn. Gejala
lbh ringan drpd bentuk pertama
15
3. Hepatitis A kolestatik
 Tjd pd 10% penderita simtomatis. Ditandai dgn
pemanjangan gejala hepatitis dlm bbrp bln
disertai panas, gatal-gatal, dan jaundice.
 Pd saat ini kdr AST, ALT, ALP secara perlahan
turun ke arah normal ttp kadar bilirubin serum
tetap tinggi

4. Hepatitis A protracted
 Bentuk protracted (8,5%), clearance dari virus
terjadi perlahan sehingga pulihnya fungsi hati
memerlukan waktu lbh lama, dpt mencapai 120
hari. 16
 Pada biops hepar ditemukan adanya inflamasi
portal dgn piecemeal necrosis, periportal fibrosis,
dan lobular hepatitis

5. Hepatitis A fulminan
 Terjadi pd 0,35% kasus.
 Bentuk ini plg berat dan dpt sebabkan kematian.
 Ditandai dgn memberatnya ikterus, ensefalopati,
dan pemanjangan waktu protrombin
 Biasanya terjadi pada minggu pertama saat mulai
timbulnya gejala
17
18
Diagnosis
Untuk menegakan diagnosis HAV diperlukan beberapa
pemeriksaan :
1. Pemeriksaan klinik
 keluhan seperti demam, kelelahan, malaise,
anorexia, mual dan rasa tidak nyaman pada perut.
Beberapa individu dapat mengalami diare
 Ikterus (kulit dan sclera menguning), urin berwarna
gelap, dan feses berwarna dempul

19
2. Pemeriksaan serologik
 Diagnosis hepatitis A berdasarkan hasil
pemeriksaan IgM anti-HAV : gold standar
 Antibodi ini ditemukan 1-2 minggu setelah
terinfeksi HAV dan bertahan dlm wkt 3-6 bulan.
 IgG anti-HAV dpt dideteksi 5-6 minggu setelah
terinfeksi, bertahan sampai bbrp dekade, memberi
proteksi thd HAV seumur hidup.
 Apabila seseorang terdeteksi IgG anti-HAV positif
tanpa disertai IgM anti-HAV, mengindikasikan
adanya infeksi di masa yang lalu

20
3. Pemeriksaan Penunjang Lain
 Pemeriksaan biokimia dari fungsi liver
bilirubin urin dan urobilinogen
total dan direct bilirubin serum
ALT ,AST ,ALP
prothrombin time (PT)
 total protein, serum albumin

4. Biopsi Hati
 Biopsi hati tidak diperlukan untuk menegakkan
diagnosis hepatitis A
21
Penatalaksanaan
• Tidak ada pengobatan anti-virus spesifik untuk HAV
Terapi suportif :
1. bed rest sampai dengan ikterus mereda
2. diet tinggi kalori
3. penghentian dari pengobatan yang beresiko
hepatotoxic mis asetaminofen
• Tipe kolestatik : diberikan kortikosteroid dlm jangka
pendek
• Tipe fulminan : perlu perawatan di ruang perawatan
intensif dengan evaluasi waktu protrombin secara
periodik 22
Sebagian besar kasus hepatitis A virus tidak
memerlukan rawat inap, ttp 13 % penderita
memerlukan rawat inap dengan indikasi :
 Tampak sakit berat
muntah hebat
dehidrasi dengan kesulitan masukan per oral
Kadar SGOT-SGPT > 10 kali nilai normal
Koagulopati
Ensefalopati

23
Prognosis
• Hepatitis A merupakan penyakit self-limiting dan
memberikan kekebalan seumur hidup
• Prognosis yang kurang baik:
1. Pemanjangan waktu protrombin lebih dari 30 detik
2. Umur penderita kurang dari 10 tahun atau lebih
dari 40 tahun
3. Kadar bilirubin serum lebih dari 17 mg/dl atau
waktu sejak dari ikterus menjadi ensefalopati lebih
dari 7 hari
24
Pencegahan
• Pencegahan Umum : nasehat kepada pasien yaitu
 Cuci tangan menggunakan sabun scr rutin
perbaikan higiene makanan-minuman
Perbaikan sanitasi lingkungan dan pribadi
Isolasi pasien (sampai dengan 2 minggu sesudah
timbul gejala)
• Pencegahan Khusus : imunisasi
1. Imunisasi pasif dengan imunoglobulin (IG)
2. Imunisasi aktif dengan inactivated vaccines
(Havrix, Vaqta dan Avaxim) 25
Imunisasi Pasif
• Normal human immunoglobulin (NHIG) :
mengandung 100 IU anti HAV

• Dosis imunoglobulin (IG)


 Dosis 0,02 ml/kgbb perlindungan slm 3 bulan
 Dosis 0,06 ml/kgbb perlindungan slm 5 bulan

• Diberi scr IM, tdk blh diberi dlm wkt 2 minggu


setelah pemberian live attenuated vaccines
(measles, mumps, rubella, varicella) sebab IG akan
26
menurunkan imunogenisitas vaksin
• Imunogenisitas vaksin HAV tidak terpengaruh oleh
pemberian IG yang bersama-sama
• Dosis imunoglobulin yang dianjurkan pada saat,
sebelum dan setelah paparan

27
• Profilaksis pre-exposure thd pengunjung dr daerah
non endemis
Umur Lama Rekomendasi Keterangan
(thn) Kunjungan
<2 < 3 bulan Ig 0,02 ml/kg 1 x

3-5 bulan Ig 0,06 ml/kg 1 x

Jangka Panjang Ig 0,06 ml/kg Saat berangkat,


diulang setiap 5 bln
≥2 < 3 bulan Vaksin atau Ig
0,02 ml/kg
3-5 bulan Vaksin atau Ig
0,06 ml/kg
Jangka Panjang Vaksin 28
• Rekomendasi profikaksis post eksposur terhadap
HAV

Saat Paparan Usia (tahun) Rekomendasi


(minggu)
≤2 <2 Imunoglobulin

≥2 Imunoglobulin & vaksin

>2 <2 Imunoglobulin

≥2 Vaksin

29
Imunisasi Aktif
• Vaksin hepatitis A dapat mencegah penyakit
hepatitis A
• Imunisasi menyebabkan antibodi neutralisasi
terbentuk thd epitop permukaan virus
• Vaksin hepatitis A tidak diberikan pada anak di
bawah 2 tahun krn transfer antibodi dari ibu tidak
jelas pada usia ini
• Teori lain : vaksin diberikan ≥ 2 tahun karena
antibodi maternal sudah menghilang

30
• Vaksin hepatitis A dpt diberikan bersamaan dengan
vaksin lainnya
• Vaksin disuntikkan secara IM 2 kali dengan jarak 6
bulan-12 bulan
• Kemampuan proteksi bertahan 5-10 tahun atau
lebih
• Tidak ditemukan kasus infeksi hepatitis A dalam
waktu 6 tahun setelah imunisasi

31
• Dosis Havrix yang dianjurkan

Umur Anak Dosis (EL.U) Volume (ml) Jumlah Waktu dalam bulan
(tahun) dosis

2-18 720 0,5 2 6-12

> 18 1440 1,0 2 6-12

32
Siapa yang perlu mendapat vaksin
hepatitis A ?? ?
Menurut WHO, rutin mendapatkan vaksinasi yaitu
1. Semua anak yang berusia 2 tahun atau lebih
2. Anak dan remaja berusia 2-18 tahun yang akan
travel ke negara resiko tinggi atau intermediat
hepatitis A spt Amerika Tengah atau Selatan,
Mexico, Asia (kec. Jepang), Afrika, Eropa Timur
3. Anak dan remaja 2– 18 tahun, tinggal di negara
atau komunitas dimana vaksinasi rutin dilakukan
karena insidensi hepatitis A tinggi
33
4. Orang yang menderita penyakit hati kronik
5. Orang yang diterapi dengan konsentrat faktor
pembekuan
6. Orang yang bekerja dengan primata yang
terinfeksi HAV atau peneliti virus hepatitis A
7. Keluarga yang ingin mengadopsi anak atau
pengasuh anak dari negara yang insiden
hepatitis A tinggi
8. Orang yang belum divaksinasi terpapar dgn virus
hepatitis A
9. Semua orang yg berusia lebih dari 2 tahun yang
ingin terlindungi dari penyakit hepatitis A 34
Kapan Vaksin Hepatitis A diberikan??
1. Anak
• Dosis pertama harus diberikan pd usia 2 thn
atau lebih.
• Anak yg blm divaksinasi pd saat berusia 2 thn,
dpt divaksinasi pada kunjungan berikutnya
• Untuk perlindungan jangka panjang dibutuhkan 2
dosis vaksin, jarak 6-12 bulan
2. Orang lain yang berisiko
• Vaksin hepatitis A dpt dimulai kpn sj org tsbt
ingin divaksinasi atau setiap kali org tsbt
mengalami resiko terinfeksi 35
3. Traveler/wisatawan
• Vaksin plg baik dimulai setidaknya 1 bulan
sblm perjalanan (kekebalan terjadi apabila
vaksin diberikan lebih dekat dgn tgl
keberangkatan atau pd tgl keberangkatan)
• Ada beberapa orang yang tidak boleh diberikan
vaksin sebelum melakukan perjalanan, dan ada
beberapa orang yang dengan pemberian vaksin
mungkin tidak akan efektif. Orang-orang ini dapat
diberikan suntikan imunoglobulin

36
Beberapa orang tidak boleh vaksinasi hep A
atau ditunda sementara

1. Semua org dgn riwayat rx alergi berat thd vaksin


hep A sebelumnya tdk blh dpt dosis lanjutan
2. Semua org dgn riwayat rx alergi berat thd salah
satu komponen vaksin tdk blh diberikan vaksin ini
3. Beritahu pada dokter bila anda memiliki riwayat rx
alergi berat, termasuk alergi berat thd lateks
4. Semua org yg menderita sakit berat pada jadwal
vaksinasi perlu menunggu sampai pulih terlebih
dahulu. Penderita sakit ringan dpt diberikan vaksin
ini 37
5. Beritahukan pada dokter bila anda hamil, krn
vaksin hep A mengandung virus yang tidak aktif
(mati), risiko penularan dr ibu ke bayi yang
dikandungnya sangatlah rendah.

38
Efek Samping Vaksin Hepatitis A
• Bengkak, kemerahan, atau radang di lokasi suntikan
(sekitar 1 dari 2 kasus pada org dewasa dan sekitar
1 dari 6 kasus pada anak-anak)
• Nyeri kepala (sekitar 1 dari 6 kasus pada org dewasa
dan 1 dari 25 kasus pada anak-anak)
• Penurunan nafsu makan (sekitar 1 dari 12 anak)
• Rasa lelah (sekitar 1 dari 14 org dewasa). Bila efek
samping ini muncul, efek samping ini biasanya
berlangsung selama 1 atau 2 hari
• Reaksi alergi berat dpt terjadi bbrp menit sampai
bbrp jam setelah suntikan (sangat jarang) 39
• Rx alergi berat yaitu gatal-gatal, bengkak pada
wajah dan tenggorokan, sulit bernapas, denyut
jantung yang cepat, pusing dan rasa lemas

40
Hepatitis Virus
HAV HBV HCV HDV HEV
Hepevirus (family
Type of virus Enterovirus (RNA) Hepadnavirus (DNA) Flavivirus (RNA) Deltavirus (RNA)
not assigned) (RNA)
Parenteral, sexual,
Transmission routes Fecal-oral Parenteral, sexual, vertical Parenteral, sexual Fecal-oral
vertical
Incubation period (days) 15-40 45-160 30-150 20-90 14-65
Diagnostic test Anti-HAV IgM HBsAg, Anti-HBc IgM, DNA PCR Anti-HCV, RNA PCR Anti-HDV antibody Anti-HEV IgM
1 % - 2 % (10% - 20%)
Mortality rate (acute) 0,1 %-0,2 % 0,5 % -2 % 1 % - 2% 2 % - 20 %
in pregnant women

Carrier state No Yes Yes Yes No


Vaccine available Yes Yes No Yes (HBV) Yes (experimental)
Interferon-α (Pegylated
interferon in adults),
nucleoside analogues Pegylated
Treatment None (lamivudine, tenofovir, interferon plus Treatment for HBV None
adefovir; entecavir or ribavirin
telbivudine for children > 16 y
41
old
HEPATITIS VIRUS ABBREVIATIONS
HAV Hepatitis A virus
ANTI-HAV IgM IgM antibody to HAV
HBV Hepatitis B virus
HBsAg HBV surface antigen
HBcAg HBV core antigen
HBeAg HBV envelope antigen
Anti-HBs Antibody to HBsAg
Anti-HBc Antibody to HBcAg
Anti-HBc IgM IgM antibody to HBcAg
Anti-HBe Antibody to HBeAg
HCV Hepatitis C virus
Anti-HCV Antibody to HCV
HDV Hepatitis D virus
Anti-HDV Antibody to HDV
HEV Hepatitis E virus
42
Anti-HEV Antibody to HEV

Anda mungkin juga menyukai