Anda di halaman 1dari 13

CIRI CIRI KONSEP MENJAGA MUTU PROSPREKETIF,

KONKUIENT DAN RETROSPEKTIF

OLEH :
KELOMPOK 1:
Dini Utami
Elvira Maulida
Eka Puji Lestari
Elsinta Wijaya
Riri Okvelni
Reska Febri Harahap
Suzawit

PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN


STIKes AL-INSYIRAH PEKANBARU
2018 - 2019
BAB 1
PENDAHULUAN
• A. Latar Belakang
Suatu pelayanan kesehatan harus lah memiliki mutu
pelayanan kesehatan, dimana mutu pelayanan tersebut
tergantung dari bagaimana seorang itu melakukan
pelayan kesehatan. Semakin baik dan bagus serta
terjamin nya suatu pelyanan kesehatan tersebut maka
makin tinggi mutu pelayanan kesehatan tersebut.
Dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan maka
harus lah memiliki program menjaga mutu pelayanan
kesehatan. Untuk dapat menjaga mutu pelayanan
kesehatan banyak upaya yang dapat dilakukan. Upaya
tersebut jika dilaksanakan secara terarah dan
terencana, dalam ilmu administrasi kesehatan, disebut
dengan nama program menjaga mutu atau program
jaminan mutu (quality assurance program).
Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang
optimal, banyak syarat yang harus dipenuhi,syarat
yang dimaksud mencakup delapan hal pokok yakni:
tersedia (available), wajar(appropriate),
berkesinambungan (continue), dapat diterima
(acceptable), dapat dicapai(accesible), dapat
dijangkau (affordable), efisien (efficient) serta
bermutu (quality). Kedelapan syarat pelayanan
kesehatan ini sama pentingnya, namun pada akhir-
akhir inidengan semakin majunya ilmu dan
teknologi kesehatan serta semakin baiknya tingkat
pendidikan serta keadaan sosial ekonomi
masyarakat, tampak syarat mutu makin bertambah
penting.
• B. Tujuan
1. Tujuan umum
Agar masyarakat lebih mengetahui mengenai
program menjaga mutu prospektif
2. Tujuan khusus
a. Agar menambah wawasan dan pengetahuan
mahasiswa mengenai pengertian program menjaga
mutu prospektif
b. Agar menambah wawasan mahasiswa mengenai
prinsip pokok dalam program menjaga mutu
prospektif
BAB II
ISI
A. Pengertian Mutu
Pengertian Mutu adalah gambaran total sifat dari
suatu produk atau jasa pelayanan yang berhubungan
dengan kemampuan untuk memberikan kebutuhan
kepuasan pelanggan (ASQC dalam Wijoyo, 1999). Mutu
adalah totalitas dari wujud serta ciri dari suatu barang
atau jasa yang dihasilkan, didalamnya terkandung
sekaligus pengertian akan adanya rasa aman dan
terpenuhinya kebutuhan para pengguna barang atau
jasa yang dihasilkan tersebut (Din ISO 8402, 1986).
Mutu adalah kepatuhan terhadap standar yangtelah
ditetapkan (Crosby, 1984).
B. Pengertian Program Menjaga Mutu Prospektif
Program menjaga mutu adalah suatu upaya
yang dilaksanakan secara berkesinambungan,
sistematis, objektif, dan terpadu dalam menetapkan
masalah dan penyebab masalah mutu pelayanan
kesehatan berdasarkan standar yang telah
ditetapkan; menetapkan dan melaksanakan cara
penyelesaian masalah sesuai dengan kemampuan
yang tersedia; serta menilai hasil yang dicapai dan
menyusun saran-saran tindak lanjut untuk lebih
meningkatkan mutu pelayanan.
Program Menjaga Mutu Prospektif adalah
Program Menjaga Mutu yang dilaksanakan sebelum
pelayanan kesehatan diselenggarakan.
C. Perhatian utama Menjaga Mutu Prospektif
Perhatian utama lebih ditujukan pada unsur masukan
serta unsur lingkungan.
a. Unsur masukan
Semua hal yang diperlukan untuk terselenggaranya
suatau pelayanan kesehatan. Unsur masukan yang
terpenting adalah tenaga,dana,dan sarana. Jika tenaga,
dana dan sarana yang tersedia tidak sesuai dengan
kebutuhan, maka sulitlah diharapkan bermutunya
pelayanan kesehatan. semua hal yang diperlukan untuk
terselenggaranya pelayanan kesehatan. Unsur masukan
ini banyak macamnya dan yang terpenting adalah
tenaga (man), dana (money), dan sarana (material).
b. Unsur lingkungan
Keadaan sekitar yang mempengaruhi penyelenggaraan
pelayanan kesehatan. Untuk suatu institusi kesehatan, keadaan
sekitar yang terpenting adalah kebijakan, organisasi dan manajemen.
Secara umum disebutkan apabila kebijakan, organisasi dan
manajemen tersebut tidak sesuai dengan standar dan/atau tidak
bersifat mendukung, maka sulitlah diharapkan bermutunya
pelayanan kesehatan.
c. Unsur Proses Yang dimaksud dengan unsur proses
Semua tindakan yang dilakukan pada pelayanan kesehatan.
Tindakan tersebut secara umum dapat dibedakan atas dua macam
yakni tindakan medis (medical procedures) dan tindakan non medis
(non-medical procedures). Secara umum disebutkan, apabila kedua
tindakan ini tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
(standard of conduct) maka sulit diharapkan baiknya mutu pelayanan.
C. Prinsip Menjaga Mutu Prospektif
Beberapa diantaranya yang terpenting adalah :
a. Standarisasi ( standardization )
b. Sertifikasi ( certification )
c. Akreditasi (acreditation )
d. Perizinan(licensure)
E. Program Menjaga Mutu Eksternal.
Pada program menjaga mutu eksternal seolah-
olah ada campur tangan pihak luar untuk pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan oleh suatu institusi
pelayanan kesehatan, yang biasanya sulit diterima.
1.Menetapkan Masalah Mutu.
Masalah mutu layanan kesehatan dapat dikenali
dengan berbagai cara antara lain :
a. Melalui pengamatan langsung terhadap petugas
kesehatan yang sedang melakukan layanan
kesehatan.
b. Melalui wawancara terhadap pasien dan
keluarganya, masyarakat, serta petugas kesehatan.
c. Dengan mendengar keluahan pasien dan
keluarganya, masyarakat, serta petugas kesehatan.
d. Dengan menbaca serta memeriksa catatan dan
laporan serta rekam medik.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Program Menjaga Mutu Prospektif adalah Program Menjaga Mutu yang
dilaksanakan sebelum pelayanan kesehatan diselenggarakan. Pada bentuk ini,
perhatian utama lebih ditujukan pada unsur masukan serta lingkungan. Prinsip
Pokok Program Menjaga Mutu Prospektif sering dimanfaatkan dalam menyusun
peraturan perundang-undangan.
Didalam Menjaga mutu Prospektif yang menjadi perhatian utama yaitu unsur
masukan dan unsur lingkungan.

a. Unsur masukan
Semua hal yang diperlukan untuk terselenggaranya suatau pelayanan
kesehatan. Unsur masukan yang terpenting adalah tenaga,dana,dan sarana. Jika
tenaga, dana dan sarana yang tersedia tidak sesuai dengan kebutuhan, maka
sulitlah diharapkan bermutunya pelayanan kesehatan.
b. Unsur lingkungan
Keadaan sekitar yang mempengaruhi
penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Untuk suatu
institusi kesehatan, keadaan sekitar yang terpenting
adalah kebijakan, organisasi dan manajemen. Secara
umum disebutkan apabila kebijakan, organisasi dan
manajemen tersebut tidak sesuai dengan standar
dan/atau tidak bersifat mendukung, maka sulitlah
diharapkan bermutunya pelayanan kesehatan.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari
banyak kekurangan, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritikan, saran dan masukan dari
pembaca demi kelancaran dan penyempurnaan
makalah ini selanjutnya.
TERIMAKASIH …..

Anda mungkin juga menyukai