Anda di halaman 1dari 21

Sirosis Hati et causa Hepatitis B dan Penatalaksanaanya

Nama : Merry Beatrix Da Clama Nusa


NIM : 102016241
SKENARIO

Laki-laki, 58 tahun datang ke UGD RSUD dengan keluhan perut membesar


disertai sesak sejak 1 minggu SMRS. Ada kembung dan mual. BAB dan BAK
biasa. Riwayat sakit kuning 3 tahun yang lalu, beberapa kali kambuh , dokter
mengatakan sakit hepatitis B.
RUMUSAN MASALAH

Laki-laki 58 tahun perut membesar disertai sesak, kembung, dan mual.


Mind map
Anamnesis

PF
Etiologi
PP
Epidemiologi
WD
Patofisiologi
KU DD
Gejala Klinis
Penatalaksanaan

Komplikasi

Prognosis

Pencegahan
HIPOTESIS

Laki-laki tersebut menderita sirosis hati et causa hepatitis B


ANAMNESIS

Usia: 58thn

Keluhan Utama: Perut membesar disertai


• Identitas Pasien sesak sejak 1 minggu
• Keluhan Utama
Keluhan Lain: Kembung dan mual
• Riwayat Penyakit Sekarang
• Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Dahulu: Sakit kuning 3
• Riwayat Penyakit Keluarga tahun yang lalu, dokter mengatakan sakit
• Riwayat Sosial Ekonomi hepatits B

• Riwayat Alergi
PEMERIKSAAN FISIK

Tampak sakit sedang, compos mentis, TD 110/70, Nadi 110x/menit, Suhu 36 C,


Nafas 20x/menit

Inspeksi: Konjungtiva anemis, sklera ikterik, vena kolateral di abdomen, palmar


eritem (+), flapping tremor (-).

Palpasi: Nyeri tekan abdomen (-),


pembesaran lien Schuffner 2.

Perkusi: Pekak berpindah (+)


PEMERIKSAAN PENUNJANG

SGOT SGPT ↑ ringan (SGOT>SGPT)


Hb: 10g/dL, leukosit: 2.200uL, Ht: 29%,
Alkali fosfatase ↑ ringan trombosit 58.000.
Bilirubin normal, meningkat bila dekompensata
Albumin ↓, globulin ↑
Masa protrombin memanjang
Na ↓ bila asites
Anemia
SUMBER
:HTTPS://WWW.GOOGLE.COM/SEARCH?Q=USG+ABDOMEN+UNTUK+S
IROSIS+HATI&CLIENT=FIREFOX-
B&SOURCE=LNMS&TBM=ISCH&SA=X&VED=0AHUKEWJMUR7T6MVBA
HUMWI8KHQ6JA10Q_AUICIGB&BIW=1366&BIH=631#IMGRC=8AFMC3
UT_VA2KM:

Terdapat asites, batas hati yang kasar dan permukaan yang


mengkerut
Sirosis Hepatis Tuberkuloma Peritonitis Hepatoma

Tahap akhir prosses difus fibrosis hati Peradangan peritonemum parietal Tumor ganas hati primer yg berasal
progresif yang ditandai oleh distorsi arsitektur atau viseral yang disebabkan oleh dari hepatosit.
hati dan pembentukan nodul regeneratif. Mycobacterium tuberculosis.

Ada asites. Gejala nyeri perut kanan atas Ada asites. Gejala nyeri perut kanan atas Ada asites. Gejala nyeri perut kanan atas

Lanjutan dari hepatitis B kronik, bisa juga Kelanjutan dari proses tuberkulosis Lanjutan dari sirosis
karena alkohol di tempat lain, seringkali dari paru

Di Indonesia: Hepatitis B (40-50-%) Male >> Female (1,6:1) Sekitar 80% HCC berada di negara
Hepatitis C (30-40%) Sering dijumpai di negara berkembang
Di Amerika : Penyakit hati alkoholik berkembang Jarang pada usia muda
Male >> Female (2-6 : 1)
• Spider nevi Keluhan paling sering: tidak ada nafsu • Nyeri / tidak nyaman di RUQ
• Palmar eritema makan, batuk dan demam. • Anoreksia
• Ginekomastia Pemeriksaan fisik sering dijumpai : • Kembung
• Splenomegali, Hepatomegali asites, demam, pembengkakan perut • Konstipasi
• Asites dan nyeri, pucat dan kelelahan. • Diare
• Caput medusa
• Fetor hepatikum *penderita SH yg memburuk
• Ikterus kondisinya dicurigai Hepatocellular
• Flapping tremor/ asterixis carcinoma
• Murmur cruveihier-Baungarten (bising
daerah epigastrium)
ETIOLOGI

1.Penyebab sirosis hati beragam ( pembagian berdasarkan morfologi


dan etiologi)
2. Selain disebabkan oleh virus hepatitis B ataupun C, bisa juga di
akibatkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan, berbagai macam
penyakit metabolik, dan adanya gangguan imunologis.
EPIDEMIOLOGI

Di Barat sirosis termasuk 10 besar penyebab kematian, tersering akibat alkoholik,


di Indonesia akibat infeksi virus hepatitis B maupun C.
VHB menyebabkan sirosis sebesar 40-50%, dan VHC 30-40%, sedangkan 10-20%
penyebabnya tidak diketahui dan termasuk kelompok virus bukan B dan C.
MANIFESTASI KLINIS

Stadium menurut konsensus Baveno IV:

Stadium 1: tidak ada varises, tidak ada asites, Kompensata


Stadium awal tanpa gejala atau gejala ringan
Mudah lelah, lemas, nafsu makan ,
Stadium 2: varises, tanpa asites kembung, mual, BB 

Stadium 3: asites dengan atau tanpa varises Dekompensata:


Rambut berkurang, gangguan tidur, demam
Stadium 4: perdarahan dengan atau tanpa asites ringan , gangguan pembekuan darah,
pendarahan gusi, epistaksis, hematemesis
melena, acites, icterus, gangguan mental
Stadium 1 dan 2 : kompensata

stadium 3 dan 4 : dekompensata


TATA LAKSANA

Medikamentosa

Definitif Transplantasi Hepatitis B :


(IFN-α) + Lamivudine
Dosis : Lamivudine 1x100 mg/hr 1 tahun.
pemberian IFN-α suntikan subkutan 3 MIU, 3x1
minggu selama 4-6 bulan

Pada Asites :
Spironolakton untuk menahan reabsorpsi Na. dosis 100-
600 mg/hari.
Non Medikamentosa

• Diet seimbang 35-40 kkal/kgBB dan protein 1,2-1,5


kkal/kgBB setiap hari
• Pembatasan obat-obatan hepatotoksik dan nefrotoksi
• Cairan : dibatasi sampai 1000-1500 ml/hari pada
awalnya untuk mengontrol edema
• Untuk asites : Diet rendah garam 2g/hari
PENCEGAHAN

1. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan


2. Hindari penularan virus hepatitis. Vaksin HBV(rekombinan ragi) Dewasa 3
dosis pada bulan 0,1,6. Booster(immunocompromised) titer <10mµ/mL
3. Gunakan jarum suntik sekali pakai
4. Gunakan jarum suntik sekali pakai
5. Tidak mengonsumsi alkohol
KOMPLIKASI

1. Acites
2. Peritonitis Bacterial Spontan
3. Sindroma hepatorenal
4. Varises esophagus
5. Ensefalopati hepatic
PROGNOSIS

Nilai
• Tergantung dari penyebab
Parameter
• Sistem skoring at digunakan untuk menilai
1 2 3
keparahan sirosis hati &menentukan
Ensefalopati Tidak ada Terkontrol dengan terapi Kurang terkontrol
prognosisnya.
• Antara lain skor Child Turcotte Pugh Asites Tidak Ada Terkontrol dengan terapi Kurang terkontrol
• Hasil :
1. CTP-A (5-6 poin) Bilirubin (mg/dl) <2 2–3 >3
2.CTP-B (7-9 poin)
3. CTP-C (10-15 poin). Albumin (gr/L) > 3,5 1,8 – 3,5 < 2,8
INR < 1,7 1,7 – 2,2 > 2,2
KESIMPULAN

Berdasarkan dapat disimpulkan bahwa pasien menderita sirosis hati ec


hepatits B kronik. Sirosis hati sendiri terjadi akibat adanya cidera kronik-
revesibel pada parenkim hati disertai timbulnya jaringan ikat difus,
pembentukan nodul degenerative pada hepar. Sehingga hal ini dapat
menimbulkan berbagai komplikasi. Terapi dapat dilakukan sesuai dengan
penyebab sirosis hati dan pasien dianjurkan untuk melakukan diet hati dengan
mengurangi konsumsi lemak dan batasi asupan garam/natrium.

HIPOTESIS DITERIMA

Anda mungkin juga menyukai