Anda di halaman 1dari 32

Prensentator:

Cut Rina Alfiani


Fiska Rivayanti Harya

Pembimbing:
Dr. Gunardi Sp.Pd
 Nama :Tn.IR
 Jenis kelamin :Laki-laki
 Umur :62 tahun
 Status marital :Menikah
 Agama :Islam
 Suku :Jawa
 Pekerjaan :Wiraswasta
 Alamat :Seulalah
 Masuk RS :19 july 2016
 Keluhan Utama
Bab Hitam

 Telaah

Pasien datang ke RSUD Langsa dengan keluhan Bab hitam


sejak 1 bulan yang lalu, keluhan berkelanjutan dan
bertambah sering dalam 1 minggu ini, pasien juga
mengalami sakit ulu hati, yang disertai mual, muntah
(-),nafsu makan menurun, badan terasa lemas, pusing
(-), demam (-), BAK normal.
Riwayat penyakit
• Pasien tidak memiliki riwayat hepatitis,Asam
dahulu
Urat (+) darah tinggi (+) dan DM (-)

• Tidak ada keluarga pasien yang mengalami


Riwayat Keluarga
keluhan yang sama dengan pasien

• Pasien sering mengkonsumsi obat asam urat


Riwayat
penggunaan obat
dan jamu-jamuan yang di dapat dari toko obat
• Sensorium : Compos Mentis
Keadaan • TD : 140/70 mmHg.
Umum • HR : 72x/menit
• RR : 22x/menit
•T : 36.8 axillar
Kepala dan • Kepala:Rambut tumbuh
merata,tidak mudah dicabut
THT • THT: Tidak ada kelainan

Mata dan • Mata:Konjungtiva palpebra anemis


(+/+), sklera ikterik (+/+)
Mulut • Mulut: Tidak tercium fetor hepatikum

• inspeksi :
dinding dada simetris kiri-
kanan,ginekomastia (-), sikatrik(-)

• Palpasi : SF kiri = SF kanan


Thorak
• Perkusi : Sonor

• Auskultasi : Vesikuler (+/+),


rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Inspeksi:
Simetris, Distensi (+), • Udem pretibia (-/-),
• jaundis (+/+)
Venektasi (-),Asites (-), jaundis
•CRT > 2 detik
(+), spider nevi (-)
•Eritem palmar (-/-)
•Muehrcke’s line (-/-)
Palpasi:
Soepel, nyeri tekan
epigastrium (+)
Hepar : Tidak teraba
Lien : Tidak teraba
Genitalia
Perkusi: Timpani (+)
Normal, Tidak ada
Auskultasi : Peristaltik Usus :
Pengecilan Testis
(+) normal
• PSMBA ec:
• Sirosis Hati Kompensata
Diagnosa • Gastritis erosifa
banding • Varises Bleeding
• Ulkus Bleeding
• Sindrom Mallory Weiss

DIAGNOSA
KERJA • Psmba ec Sirosis Hati Kompensata
Penatalaksanaan Pemeriksaan Anjuran
 Non-Farmakologis  Darah rutin
-Bed rest total  Liver Function Test (LFT)
-Diet hati 1  Biopsi Hati
 Pemeriksaan Fibro Scan
 Farmakologis :  USG
-Nacl 0.9 % 20 tts/i
 Hepatitis B Surface Antigen
-Omenprazol 1 Amp (HBsAg) :
/ 6 Jam a. IgM anti-HBc
-Sotatic 1 Amp/ 8 jam b. IgG anti-HBc
-Nucral syr 3x C I c. HBeAg
-PRC 550 cc
 KGDs
 Suatu keadaan patologis yang menggambarkan stadium akhir fibrosis hepatik
yang berlangsung progresif yang ditandai dengan distorsi dari arsitektur
hepar dan pembentukan nodulus regeneratif.
WHO (2002)
memperkirakan
mortalitas dari
Sirosis hepatis
mencapai 783.000
jiwa

Penyebab tersering :
Rentang usia yang * Penyalahgunaan alkohol
sering mengalami *Infeksi virus hepatis,
sirosis 45-65 th merupakan penyebab
Epidemiologi tersering di Indonesia
Sirosis
Hepatis
 Alkoholik
 Hepatitis C & Hepatitis B kronik
 Kriptogenik dan poshepatitis (pasca nekrosis)
 Biliaris
 Metabolic, keturunan dan keterkaitan obat.
• Mikronodular,
• Makronodular,
Berdasarkan
Morfologi • dan campuran

• Kompensata
Berdasarkan • Dekompensata
Fungsional
Berdasarkan Stadium
Menurut konsensus Baveno IV :
• Stadium 1  tidak ada varises dan asites
• Stadium 2  varises, tanpa asites
• Stadium 3  asites dengan atau tanpa varises
• Stadium 4  perdarahan dengan atau tanpa varises
Stadium 1 & 2  kompensata
Stadium 3 & 4  dekompensata
 Gejala dini (Pada stadium Kompensata)
Gejalanya tidak khas seperti :
- mudah lelah dan lemas,
- anoreksia,
- perasaan perut kembung,
- mual,
- BB turun
 Gejala lanjut

Gejala Kegagalan Fungsi Hati Gejala Hipertensi Porta

 Ikterus  Varises esophagus/cardia


 Spider naevi  Splenomegali
 Ginekomastisia  Pelebaran vena kolateral
 Hipoalbumin  Ascites
 Kerontokan bulu ketiak  Hemoroid
 Ascites  Caput medusa
 Eritema palmaris
 White nail
Bila terdapat 5 dari 7 hal berikut :
1. Spider nevi
2. kolateral vena / Venectasi
3. Ascites (dengan/tanpa edema tungkai)
4. Splenomegali
5. Varises esophagus (hemetemesis /melena)
6. Ratio albumin : globulin terbalik
7. Palmar eritema
 HEMATOLOGI
 HEMOSTATIS
 LFT
 HEPATITIS MARKER
 USG ABDOMEN
 ENDOSKOPI
 BIOPSI HATI
 Perdarahan gastrointestinal
 Ensefalopati hepatik.
 Koma hepatikum
 Hipertensi portal
 Sindroma hepatorenal
 Karsinoma hepatoseluler
 Peritonitis bakterial spontan
Sirosis Kompensata Sirosis Dekompensata
 Menghilangkan  Cek airway, breathing,
etiologi. circulation
 Perbaiki tanda vital
 Mengurangi progresi  Tangani simptomnya
 Menghilangkan etiologi
kerusakan hati.
 Mengurangi progresi
kerusakan hati
 Mencegah  Menangani komplikasi
komplikasi.
 Tatalaksana sesuai
komplikasi
Penanganan ascites : obat
 Hepatitis virus B, 
diuretik Parasentesis dilakuka
interferon alfa dan bila asites sangat besar
 Ensefalopati hepatic :
lamivudine lactulose.
Varises besofagus: propranolol,
 Hepatitis virus C

somastotatin atau okreotid.
kronik : Kombinasi Diteruskan dengan tindakan
skleroterapi atau ligase
interferon dengan endoskopi
ribavirin  Peritonitis bacterial spontan:
diberikan antibiotic seperti
sefotaksim intravena,
 Hepatitis nautoimun: amoksilin, dan aminoglikosida
bisa diberikan steroid
atau imunosupresi
Penatalaksanaan sirosis
Penatalaksanaan sirosis kompensata dekompensata
Klasifikasi child pugh

Derajat Minimal Sedang Berat


kerusakan
Bil serum <35 35-50 >50
(mu.mol/dl)
Alb serum >35 30-35 <30
Asites Tidak ada Mudah Sukar
dikontrol
PSE/Ensefalopa Tidak Ada Minimal Berat/koma
ti
Nutrisi Sempurna Baik Kurus/kurang
Class A, 5-6 point; Class B, 7-9 point; Class C, 10-15 point
 Perdarahan varises dapat berasal dari esophagus
atau gaster yang ditemukan pada saat endoskopi
 Varises gastroesofageal terjadi pada hampir 50%
pasien sirosis saat didiagnosis
 Baku emas untuk diagnosa varises adalah
esofagogastroduodenoskopi (EGD).
 Resusitasi pasien: ABC (jalan nafas baik,
pernapasan baik dan memelihara sirkulasi –
nadi dan tekanan darah) harus dicapai
dengan dasar prioritas .
 Resusitasi volume darah
 Obat Vasoaktif
 Kombinasi terapi endoskopi dan farmakologi
 Pencegahan terhadap komplikasi
Regimen Dosis Target Durasi Tindak lanjut
Penghambat-β Bloker Mulai 10 mg 2x/hari Ditingkatkan sampai Tidak ditentukan Pastikan frekuensi nadi dapat
oral dosis maksimal atau tercapai pada setiap pasien
Propanolol sampai frekuensi nadi control, tidak membutuhkan
55 kali / menit tindak lanjut endoskopi

Nadolol Mulai 40 mg per oral Ditingkatan sampai Tidak ditentukan Pastikan target frekuensi
1x / hari maksimal yang dapat nadi dapat tercapai setiap
ditoleransi atau pasien kontrol, tidak
sampai frekuensi nadi membutuhkan tindak lanjut
55x/menit endoskopi, lalu setiap 6-12
bulan

Ligasi varises Ligasi setiap 2-4 varises terobliterasi Sampai obliterasi varises Surveilens endoskopi pertama
endoskopi minggu tercapai biasanya 2-4 sesi 1-3 bulan setelah, lalu setiap
6-12 bulan

Isosorbit mononitral 10 mg peroral setiap Ditingkatkan sampai Tidak ditentukan pastikan kepatuhan regimen
digabung dengan malam dengan dosis maksimal yang pengobatan setiap
penghambat β peningkatan bertahap dapat ditoleransi kedatangan, tidak
(propranolol atau hingga maksimum 20 degan tekanan darah membutuhkan tindak lanjut
nadolol) mg 2x/hari >95 mmHg endoskopi
Kasus Teori
Anamnesa : Hal ini sesuai dengan teori dimana manifestasi klinis dari
sirosis hepatis kompensata, meliputi, perasaan mudah
Pasien datang dengan keluhan Bab lelah, lemas,nafsu makan menurun,kembung,mual,
hitam sejak 1 bulan yang lalu, keluhan berat badan turun.
berkelanjutan dan bertambah sering
dalam 1 minggu ini, pasien juga Hal ini juga sesuai dengan konsensus Braveno IV,dimana
sirosis hati dapat diklasifikasikan menjadi empat
mengalami sakit ulu hati, yang disertai stadium klinis berdasarkan ada tidaknya varises, ascites,
mual, muntah (-),nafsu makan dan perdarahan varises5 :
menurun, badan terasa lemas, pusing Stadium 2: varises, tanpa ascites(dalam kasus ini
termasuk std 2) jadi:
(-), demam (-), BAK normal. Stadium 1 dan 2 dimasukkan dalam kelompok sirosis
hati kompensata.

Etiologi: Hal ini sesuai dengan teori Salah satu


Pemeriksaan sero imunologi HbsAg (+) pada penyebab sirosis hati adalah infeksi virus
kasus ini positif yang berarti pasien adalah hepatitis B,C
pengidap hepatitis B.
Kasus Teori
Pemeriksaan Penunjang: Pada teori salah satu
Pada kasus ini di dapatkan SGOT pemeriksaan yang harus di
(19 u/l) dan SGPT(15 u/l) lakukan adalah LFT, yang mana
normal. Untuk pemeriksaan hasilnya SGOT dan SGPT dapat
penunjang lainnya seperti meningkat atau pun normal.7.
albumin,Protrombin dan lainnya
tidak dilakukan

Anda mungkin juga menyukai