Anda di halaman 1dari 57

KEWASPADAAN

ISOLASI

Direktorat Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan


12/10/2020
PPI di FKTP_Kemkes 2020
Kemkes, 2020 1
2

 Kewaspadaan Isolasi merupakan


bagian dari program PPI
 Bertujuan untuk memutus mata rantai
infeksi

Pasien Pasien

Petugas/Pengunjung Lingkungan

12/10/2020 PPI di FKTP_Kemkes 2020


yaitu tindakan pencegahan atau
pengendalian infeksi yang dilakukan baik
Upaya untuk mencegah dan mengendalikan yang belum atau yang sudah terdiagnosa
penyakit infeksinya.
penyebaran infeksi di FKTP
Kewaspadaan ini diterapkan untuk
mencegah dan memutus rantai penularan
penyakit lewat kontak, droplet, dan udara.
KEWASPADAAN
Your Content Here STANDAR Transmisi penyakit infeksi dapat terjadi
melalui satu cara atau lebih.
Get a modern PowerPoint Presentation that
is beautifully designed. I hope and I believe
Dilaksanakan secarawill
that this Template rutin dan
your berkelanjutan
Time, Money and di
semuaReputation.
fasilitas Easy to change
pelayanan colors, photos
kesehatan baik yang KEWASPADAAN
and Text. Get a modern PowerPoint
didiagnosis, diduga terinfeksi atau kolonisasi, TRANSMISI
Presentation that is beautifully designed.
terutama saat memberikan pelayanan kepada
pasien atau di masyarakat

Merupakan dasar PPI, akan mencegah risiko


kontaminasi melalui cairan tubuh, darah, sekret,
ekskresi, kulit yang tidak utuh.
KAPAN DILAKUKAN ?
 Kewaspadaan Standar dilakukan setiap saat bila
1. Bersentuhan dengan darah
2. Semua cairan tubuh, kecuali keringat
3. Kulit tidak utuh
4. Lapisan mukosa
!! Tanpa melihat apakah pasien infeksius atau tidak ….

 Kewaspadaan Berdasar Transmisi


ditambahkan bila ada indikasi penularan melalui
udara, droplet, atau kontak
PPI di FKTP_Kemkes 2020
12/10/2020 4
KEWASPADAAN ISOLASI (1)
5
KEWASPADAAN STANDAR KEWASPADAAN TRANSMISI

Pengendalian
Kebersihan tangan Lingkungan
KONTAK DROPLET AIRBORNE
Pengendalian
Alat Pelindung Diri
Limbah RS
Influenza,
MRSA, Diarrhea, Chiken Fox, TBC,
Penyuntikan yang Manajemen Linen E.Colli
Pertussis, Mumps,
SARS
aman Rubella

Kebersihan VEKTOR
pernafasan/etika batuk
Penempatan pasien
(Lalat, naymuk, tikus dll)

Pengelolaan alkes
Kesehatan petugas HH, sarung tangan, Masker Bedah Masker
gaun pelindung wajah Respiratorik (N95)

Pengendalian
Praktek lumbal
lingkungan , limbah
12/10/2020 fungsi PPI di FKTP_Kemkes 2020 RS
1. KEBERSIHAN
TANGAN
LIMA MOMEN KEBERSIHAN TANGAN
Kebersihan tangan yang baik dan benar
merupakan hal yang penting dan pilar dalam
mencegah dan mengendalikan infeksi pada
pelayanan kesehatan

12/10/2020 PPI di FKTP_Kemkes 2020 7


Jika Tampak kotor:
Tidak Tampak Hand wash (cuci
kotor: KEBERSIHAN tangan dengan
Hand rub TANGAN sabun)

12/10/2020 PPI di FKTP_Kemkes 2020 8


2. ALAT
PELINDUNG
DIRI (APD)
Alat Pelindung Diri (APD)
 Alat pelindung diri (APD) adalah
perangkat alat yang dirancang sebagai
penghalang terhadap penetrasi zat,
partikel padat, cair, atau udara untuk
melindungi pemakainya dari cedera atau
penyebaran infeksi atau penyakit
 Melindungi pasien dari Mikroorganisme
yang ada pada petugas kesehatan dan
sebaliknya
 Penggunaan APD sesuai dengan
indikasi dan jenis paparan
12/10/2020 PPI di FKTP_Kemkes 2020 10
JENIS APD

Pelindung kepala (Topi) Kacamata dan pelindung wajah MASKER

GAUN SARUNG TANGAN SEPATU


12/10/2020 PPI di FKTP_Kemkes 2020 11
Pemilihan APD Sesuai Jenis Pajanan
Jenis pajanan Contoh Pilihan alat
pelindung
Resiko rendah
1. Kontak dengan kulit  Injeksi  Sarung tangan tdk
2. Tidak terpajan darah  Perawatan luka ringan esensial
langsung

Resiko sedang
1. Kemungkinan terpajan  Pemeriksaan pelvis  Sarung tangan
darah namun tidak ada  Insersi IUD  Mungkin perlu
cipratan  Melepas IUD apron atau gaun
 Pemasangan kateter intra pelindung
vena
 Penanganan spesimen
laboratorium
 Perawatan luka berat
 Ceceran darah

Jenis pajanan Contoh Pilihan alat


pelindung
Resiko tinggi
1. Kemungkinan  Tindakan bedah mayor  Sarung tangan
terpajan darah  Bedah mulut ganda
dan  Persalinan pervagina  Apron
kemungkinan  Baju Pelindung
terciprat  Kaca mata
2. Perdarahan pelindung
massif  Masker
 Sepatu bot

12/10/2020 PPI di FKTP_Kemkes 2020 12


CARA MENGGUNAKAN DAN MELEPASKAN APD

12/10/2020 PPI di FKTP_Kemkes 2020 13


3. PENGENDALIAN
LINGKUNGAN
PENGENDALIAN LINGKUNGAN DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
Pengendalian lingkungan adalah upaya perbaikan kualitas udara, kualitas air dan permukaan
lingkungan, serta desain dan konstruksi bangunan dilakukan untuk mencegah transmisi
mikroorganisme kepada pasien, petugas dan pengunjung.

Pertahankan kondisi lingkungan sehat


 Udara bersih

 Penyediaan air bersih

 Permukaan lingkungan bersih

 Penataan peralatan sedemikian rupa sehingga tampak


rapi dan mudah dibersihkan
 Binatang (kucing, anjing, tikus) tidak ada disekitar
ruangan, termasuk lalat, nyamuk dan kecoak

12/10/2020 PPI di FKTP_Kemkes 2020 15


PENGENDALIAN LINGKUNGAN
AIR
a. Sistim Air Bersih
b. Persyaratan Kesehatan Air 01
c. Sistem Pengelolaan Limbah Cair Baik Medis Dan Non Medis

VENTILASI RUANGAN
a. Mempunyai Ventilasi Udara Yang Baik Meliputi Ventilasi Alami Dan/A
tau Ventilasi Mekanik/Buatan
b. Pintu Dan Jendela Yang Bukaan Permanen
c. Pertukaran Udara 6-12 Kali Pertukaran Udara Perjam 02
d. Penghawaan Udara Ruangan Baik (Tidak Panas, Pengab Dan Bau
e. Pemilihan Sisitim Ventilasi Alami

KONSTRUKSI BANGUNAN
a. Design Bangunan
b. Persyaratan Kehandalan Bangunan
c. Sistem Pencahayaan
03
d. Penataan Barang Dan Lingkungannya
e. Pembersihan Lingkungan
f. Pemisahan Toilet Wanita Dan Laki Laki
Prinsip pembersihan lingkungan

12/10/2020 PPI di FKTP_Kemkes 2020 17


Topi, sarung tangan, kacamata, masker, serok dan sapu kecil,
Spiil Kit Infekisus cairan detergen, cairan klorin 0,5 % dan kain perca/tisu/koran
bekas), plastik warna kuning.

Topi, sarung tangan, kacamata, masker, gaun, serok dan


sapu kecil, detergen, larutan tertentu berdasarkan bahan
Spill Kit B3 kimianya, dan kain perca/tisu/koran bekas), plastik warna coklat

Prosedur pembersihan tumpahan cairan Infeksius: Prosedur pembersihan tumpahan cairan B3:
1. Petugas menggunakan APD.
1. Petugas menggunakan APD. 2. Beri tanda untuk menunjukan area adanya tumpahan.
2. Beri tanda untuk menunjukan area adanya tumpahan. 3. Tumpahan bahan kimia: tuangkan air bersih pada tumpahan, lalu
3. Serap cairan yang tumpah dengan kain keringkan dengan kertas/koran/kain perca kemudian masukan ke
perca/handuk/tisu/koran bekas penyerap bersih yang dapat kantong warna coklat, tuangkan detergen dan serap/keringkan dengan
menyerap sampai bersih kemudian buang ke kantong warna kertas/koran/kain perca buang ke kantong warna coklat. Berikan label B3
kuning (kantong infeksius). pada plastik warna coklat tumpahan kimia.
4. Tumpahan reagen: lokalisir area tumpahan dengan menaburkan Natrium
4. Tuangkan cairan detergen kemudian serap dengan kain Bicarbonat (Bicnat) sekitar area tumpahan, kumpulkan bekas resapan
perca/handuk/tisu/koran bekas masukan ke kantong warna kedalam plastik hitam/coklat, kemudian bersihkan lantai dengan detergen
kuning. kemudian serap dan buang ke kantong warna hitam/coklat.
5. Lanjutkan dengan cairan klorin 0.5 % kemudian serap dan 5. Buang plastik sampah infeksius ke tempat penampungan sampah
buang ke kantong warna kuning (kantong infeksius). infeksius dan kumpulkan limbah tumpahan B3 dalam ruang penyimpanan
limbah B3.

12/10/2020 PPI di FKTP_Kemkes 2020 18


DEKONTAMINASI AMBULANCE
• Ambulance dibersihkan dan didesinfeksi seluruh permukaannya secara berkala dan setiap
setelah digunakan.
• Saat proses pembersihan biarkan pintu belakang kendaraan terbuka untuk memudahkan
pembuangan partikel infeksius
• Petugas yang membersihkan harus menggunakan APD (Masker bedah, Gaun, Sarung
tangan, Pelindung mata (jika berisiko terkena percikan dari bahan organik atau bahan kimia),
Sepatu boots atau sepatu tertutup
• Bersihkan area yang sering disentuh pasien
• Pembersihan menggunakan desinfektan yang mengandung 0,5% natrium hipoklorit (yaitu
setara dengan 5000 ppm) dengan perbandingan 1 bagian disinfektan untuk 9 bagian air.
• Bersihkan dan disinfeksi semua peralatan yang digunakan ulang (reusable) sebelum
digunakan untuk pasien lain
12/10/2020 PPI di FKTP_Kemkes 2020 19
DEKONTAMINASI AMBULANCE

12/10/2020 PPI di FKTP_Kemkes 2020 20


4. PENGELOLAAN
LIMBAH
LIMBAH BERDASARKAN BENTUK
a. Limbah Cair
b. Limbah Padat
c. Limbah Gas
BERDASARKAN JENIS
a. Limbah Infeksius
b. Limbah Non Infeksius
c. Limbah Bahan berbahaya dan beracun
(B3)
BERDASARKAN SUMBER
a. Limbah Medis
b. Limbah Industri
12/10/2020 c.di FKTP_Kemkes
PPI Limbah 2020 Domestik 22
MANAJEMEN LIMBAH DI FKTP

LIMBAH DI FKTP

INFEKSIUS NON INFEKSIUS LIMBAH BENDA Limbah Padat


TAJAM adalah Limbah B3
(semua limbah semua limbah Farmasi
Limbah infeksius adalah Dikelola
semua limbah yang yang tdk yang dapat menggunakan
gerkontaminasi melukai kulit yang Spill Kit B3
terkontaminasi cairan masuk ke pem
tubuh pasien darah, cairan
darah (jarum
tubuh) suntik,jarum
Contohkertas, hecting, skalpel,
ampul, bisturi,
kotak, botol,
semua benda yang
wadah plastik, sisa mempunyai
Limbah Padat : makanan, sisa permukaan tajam)
pembungkus obat, Dikelola seperti
incenerator sampah kebun, dll Incenerator atau Limbah Infeksius
dikembalikan ke
Gudang Farmasi
Limbah Cair :
Daur ulang/ TPA Kabupaten/kota
IPAL Incenerator

12/10/2020 PPI di FKTP_Kemkes 2020 23


PENATALAKSANAAN LIMBAH INFEKSIUS
 Dimasukkan dalam wadah dengan kantong plastik
berwarna kuning
 Wadah garus kuat, tahan air dan mudah
dibersihkan
 Penempatan wadah dekat dengan area tindakan
 Jika wadah sudah berisi ¾ segera diangkat, diikat
kuat dan tidak boleh dibuka lagi
 Pembuangan akhir limbah infeksius, dapat
dimusnahkan dengan insenerator atau
bekerjasama dengan pihak ketiga.
 Jika bekerja sama dengan pihak ketiga maka
pastikan mereka memiliki perijinan, fasilitas
pengelolaan limbah sesuai dengan peraturan dan
perundang undangan
12/10/2020 PPI di FKTP_Kemkes 2020 24
PENATALAKSANAAN LIMBAH NON INFEKSIUS
 Dimasukkan dalam wadah dengan kantong plastik
berwarna Hitam
 Wadah harus yang kuat, tahan air dan mudah
dibersihkan
 Tempatkan wadah dekat dengan area tindakan
 Jika wadah sudah berisi ¾ segera diangkat, diikat kuat
dan dibawa ke TPS
 Limbah non infekisus seperti botol-botol obat dapat
dilakukan recycle dengan melakukan pembersihan
terlebih dahulu untuk dipergunakan kembali
 Pembuangan akhir limbah non infeksius dibuang di
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang sudah ditentukan
oleh pihak pemerintah daerah setempat.
12/10/2020 PPI di FKTP_Kemkes 2020 25
 Membuangan safety box dilakukan setelah kotak terisi 2/3

12/10/2020 PPI di FKTP_Kemkes 2020 26


PENGELOLAAN LIMBAH CAIR
• Limbah cair yang berasal dari seluruh sumber
bangunan atau kegiatan fasilitas pelayanan
kesehatan harus diolah melalui unit pengolah
limbah cair (IPAL).
• Limbah cair seperti feces, urin, darah dibuang pada
pembuangan atau pojok limbah (spoelhoek).
• Pastikan terdapat tempat penampungan limbah
sementara di fasilitas pelayanan kesehatan, yang
terpisah atau terletak diluar area pelayanan
dengan ruangan tertutup. Penyimpanan limbah
tidak menempel di lantai (diberi jarak
menggunakan papan penyanggah atau palet) dan
dilakukan pembersihan secara rutin serta dikelola
sesuai peraturan perundang undangan
12/10/2020 PPI di FKTP_Kemkes 2020 27
5. PENGELOLAAN
ALAT/ INSTRUMEN
Pengelolaan Alat Kesehatan
Tujuan
Menyiapkan peralatan perawatan dan kedokteran dalam
keadaan siap pakai, mencegah peralatan cepat rusak, mencegah
terjadinya infeksi silang, menjamin kebersihan alat untuk dapat
dipergunakan kembali, menetapkan produk akhir dinyatakan
sudah steril dan aman digunakan pasien dan mencegah resiko
penularan infeksi
Indikasi
Semua Peralatan bekas pakai perawatan yang terkontaminasi
darah atau cairan tubuh dilakukan pre cleaning, desinfeksi, dan
sterilisasi sesuai SOP
12/10/2020 PPI di FKTP_Kemkes 2020 29
PEMROSESAN ALAT KESEHATAN

12/10/2020 PPI di FKTP_Kemkes 2020 30


PRE-CLEANING (Pembersihan Awal)
Mengunakan detergen atau enzymatic

Pembersihan
(Pembilasan, tiriskan, keringkan)

DISINFEKSI TINGKAT TINGGI


STERILISASI Peralatan semi kritikal : Masuk dalam DISINFEKSI TINGKAT RENDAH
Peralatan kritis : Masuk dalam
mucosa tubuh Peralatan non kritikal : Hanya pada
Endotracheal tube, NGT, alat permukaan tubuh
pembuluh darah / jaringan tubuh ondoskopi serat optik, alat yang utuh
Instrumen bedah alat kedokteran gigi laringoskopi, spekulum vagina, alat Tensi meter, termometer, elektroda ECG
pernafasan buatan,

12/10/2020 PPI di FKTP_Kemkes 2020 31


PENGEMASAN ALAT KESEHATAN

12/10/2020 PPI di FKTP_Kemkes 2020 32


Peralatan untuk Sterilisasi

sterilisator DTT
12/10/2020 PPI di FKTP_Kemkes 2020 33
Denah Ruangan Khusus Pengelolaan Alat Medis

Tersedia ruangan khusus pengelolaan alat medis setelah


digunakan dengan tenaga kesehatan yang ditunjuk dan
terlatih dalam pengelolaan dekontaminasi peralatan.
Disain konsep ruangan terdiri dari :
1. Unclean area/ruang kotor : daerah untuk
menerima barang kotor ruang tersendiri, lantai
mudah dibersihkan, tersedia bak untuk desinfeksi.
Tekanan udara negatif.
2. Clean area/ruang bersih : untuk mempersiapkan
barang yang akan disetting, packing dan
disterilkan.. Tekanan udara seimbang
3. Sterille Area/ruang steril : Untuk menyimpan alat Jika tidak memungkinkan dengan 3 (tiga ) ruangan
atau barang yang sudah steril. Ruang bertekanan terpisah tersedia maka minimal di satu ruangan dengan
positif masing masing jarak zona minimal 2 meter.

12/10/2020 PPI di FKTP_Kemkes 2020 34


6. PENGELOLAAN
LINEN
PRINSIP PENGELOLAAN LINEN
• Petugas yang mengelola linen harus mengerti
prinsip prinsip PPI
• Perlakukan linen sesuai dengan kategori (infeksius
dan non infeksius)
• Linen ruang isolasi dianggap linen infeksius
• Pencucian linen bersih, steril dan kotor dilakukan
terpisah melalui pintu masuk yang berbeda atau
satu arah, jika memungkinkan menggunakan
mesin cuci yang berbeda atau waktu pencucian
yang berbeda.
• Area pencucian linen kotor dan penempatan linen
bersih berada pada tempat dengan pintu yang
berbeda atau satu arah

12/10/2020 PPI di FKTP_Kemkes 2020 36


PROSEDUR PENGELOLAAN LINEN
• Pastikan petugas menggunakan APD
• Jangan meletakkan linen kotor dilantai
• Bedakan troly linen kotor dan linen bersih
• Pencucian linen kotor dilakukan berbeda dengan linen
infeksius menggunakan mesin cuci yang berbeda
• Metode pencucian: pra cuci (rendam 3-5 menit) dan
dibuang air perendaman, setelah itu dicuci dengan alkalin
waktu 2 menit jika dengan ditergen 8 menit, setelah itu
bleaching (pakai klorin) waktu 10 menit, setelah itu dibuang
dan bilas pertama waktu 3-5 menit buang airnya, terus bilas
ke 2 waktu 3-5 menit terakhir diberi pelembut dan
dikeringkan
• Lipat linen yang sudah bersih dimeja yang khusus
• Simpan linen yang bersih dilemari yang kering
• Pengangkutan linen bersih dan kotor tidak boleh
bersamaan
12/10/2020 PPI di FKTP_Kemkes 2020 37
Alur Pengelolaan Linen

12/10/2020 PPI di FKTP_Kemkes 2020 38


DENAH RUANG LINEN

Ruang
Ruang kotor
penyimpanan
/cuci linen
Pintu masuk linen
Pintu
linen kotor keluar
linen
bersih
Ruang bersih

12/10/2020 PPI di FKTP_Kemkes 2020 39


7. PENYUNTIKAN
YANG AMAN
PENYUNTIKAN YANG AMAN
 Pertahankan teknik aseptik dan antiseptik pada
pemberian suntikan
 Tidak memakai ulang jarum suntik
 Semua alat suntik yang dipergunakan harus satu
kali pakai untuk satu pasien dan satu prosedur
 Gunakan cairan pelarut/flushing hanya untuk
satu kali (NaCl, WFI, dll)
 Upayakan tidak memakai obat- obat/cairan
multidose
 Segera buang jarum suntik habis pakai
 Tidak melakukan recapping jarum suntik habis
12/10/2020
pakai
PPI di FKTP_Kemkes 2020 41
PENYUNTIKAN YANG AMAN
 Tidak memberikan obat-obat single dose
kepada lebih dari satu pasien atau
mencampur obat-obat sisa dari vial/ampul
untuk pemberian berikutnya.
 Bila harus menggunakan obat-obat multi
dose, semua alat yang akan dipergunakan
harus steril
 Simpan obat-obat multi dose sesuai dengan
rekomendasi dari pabrik yang membuat
 Tidak menggunakan cairan pelarut untuk
lebih dari 1 pasien (kategori IB)

12/10/2020 PPI di FKTP_Kemkes 2020 42


PENYUNTIKAN YANG AMAN

12/10/2020 PPI di FKTP_Kemkes 2020 43


8. KEBERSIHAN
PERNAFASAN /
ETIKA BATUK
Etika batuk dan kebersihan pernafasan
Diterapkan kepada semua individu, dgn
gejala gangguan saluran napas harus:

Menutup mulut dan hidung


saat batuk /bersin

Pakai tisu, saputangan, masker


kain/medis bila tersedia,
buang ke tempat sampah

Lakukan cuci tangan Masker medis < 4 -6 jam atau


12/10/2020 PPI di FKTP_Kemkes 2020 kotor/basah : ganti 45
9. PENEMPATAN
PASIEN
PRINSIP PENEMPATAN PASIEN

• Kamar terpisah bila dikhawatirkan terjadinya kontaminasi luas


terhadap lingkungan misalnya pada luka lebar dengan cairan
keluar, diare, perdarahan tidak terkontrol.
• Kamar terpisah dengan pintu tertutup diwaspadai transmisi
melalui udara ke kontak, misalnya : luka dengan infeksi kuman
gram positif, covid, dll
• Kamar terpisah atau kohorting dengan ventilasi dibuang keluar
dengan exhaust ke area tidak ada orang lalu lalang, misalnya: TB
• Kamar terpisah dengan udara terkunci bila diwaspadai transmisi
airborneluas, misalnya pada pasien dengan varicella.
• Kamar terpisah bila pasien kurang mampu menjaga kebersihan
(anak, gangguan mental).
• Bila kamar terpisah tidak memungkinkan dapat dilakukan
dengan sistem cohorting (pengelompokan pasien dengan jenis
penyakit yang sama). Bila pasien terinfeksi dicampur dengan non
infeksi maka pasien, petugas dan pengunjung menjaga
kewaspadaan dan transmisi infeksi.
12/10/2020 PPI di FKTP_Kemkes 2020 47
10. PERLINDUNGAN
KESEHATAN
KARYAWAN
Perlindungan Kesehatan Petugas
 MCU teratur terutama petugas yg menangani kasus
dengan penularan melalui airborne
 Vaksinasi Hepatitis B
 Penanganan paska pajanan yang memadai (ada
alur pajanan, sebelum 4 jam sudah ditentukan
penata laksanaan) petugas yang dihubungi....?
Petugas Laporan ke.....?
 Penyediaan sarana kewaspadaan standar
 Senantiasa menjaga perilaku hidup sehat

12/10/2020 PPI di FKTP_Kemkes 2020 49


12/10/2020 PPI di FKTP_Kemkes 2020 50
KEWASPADAAN TRANSMISI

KO N TA K

DROPLET

UDARA

12/10/2020 PPI di FKTP_Kemkes 2020 51


12/10/2020 PPI di FKTP_Kemkes 2020 52
Transmisi Kontak
 Pasien dengan :
 MRSA
 VRE
 Pus berlebihan / diare / muntahan
 Penerapan Kewaspadaan dengan :
1. Isolasi pasien atau kohorting dengan infeksi sama
2. Gunakan sarung tangan bersih, tidak perlu steril SETIAP
kali masuk ruangan pasien dan ganti segera setelah
menyentuh bahan infeksius (pus, pembalut luka, pasien,
tempat tidur pasien)
3. Gunakan jubah/gaun, tidak perlu steril, bila ada
kemungkinan terkontaminasi lingkungan pasien yang
tercemar (diare, kolostomi, drainase luka)
4. !! TINGGALKAN jubah/sarung tangan sebelum
meninggalkan ruangan isolasi, bukan setelah ke luar
ruangan
5. jangan mengkontaminasi permukaan yang sering di
sentuh (seperti gagang pintu, tombo;,
12/10/2020 lampu dll)
PPI di FKTP_Kemkes 2020 53
Transmisi Droplet
• Pasien dengan :
 Hemophilus influenza invasif
 Neisseria meningitidis
 Pneumonia
 Pertussis
• Penerapan
2 Kewaspadaan dengan :
1. Isolasi pasien atau lakukan kohorting (kumpulkan pasien dengan
infeksi sama) atau jauhkan jarak pasien > 1m
2. TIDAK diperlukan penanganan udara secara khusus
3. Pintu boleh terbuka
4. Gunakan masker, Pelindung mata (kacamata atau pelindung
wajah) dan Gaun ketika merawat pasien
5. Kenakan masker pada pasien bila dibawa ke luar ruangan
12/10/2020 PPI di FKTP_Kemkes 2020 54
TRANSMISI UDARA
1. Pasien dengan :
 TBC paru terbuka
 Campak (rubeola)
 Cacar air (varicella)
2. Penerapan Kewaspadaan dengan :
3. Ruangan isolasi bertekanan negatip, pertukaran udara setiap 5-10
menit
4. Ventilasi menggunakan saringan udara hepa-filter
5. Dikeluarkan ke udara luar yang aman
6. Pintu selalu TERTUTUP
7. Pasien dikohort / infeksi yang sama dikumpulkan
8. Gunakan respirator N95
9. Kenakan masker surgikal pada pasien bila dibawa ke luar ruangan
10. Petugas yang rentan (hamil, kurang sehat) tidak dibenarkan
mendekati pasien

12/10/2020
PPI di FKTP_Kemkes 2020 55
12/10/2020 PPI di FKTP_Kemkes 2020 56
TRIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai