Anda di halaman 1dari 31

FARMAKOTERAPI

PENYAKIT SIROSIS HATI


FARMAKOTERAPI 3
DEFINISI • Sirosis hepatis (laence 1819) : khirros
yang artinya kuning orange (orange
yellow)

• Sekelompok penyakit hati kronik yang


ditandai dengan hilangnya arsitektur
lobular hepatik normal yang disertai
dengan fibrosis dan dengan destruksi sel
parenkim beserta regenerasinya
membentuk nodul-nodul.

!
Anatomi hati

• Hepar adalah organ intestinal terbesar dengan berat antara 1,2-1,8 kg atau kurang lebih
25% berat badan orang dewasa yang menempati sebagian besar kuadran kanan atas
abdomen dan merupakan pusat metabolisme tubuh dengan fungsi yang sangat kompleks.

2023 presentation title 3


Epidemiologi
Prevalensi sirosis hati sulit untuk dinilai karena stadium awalnya
bersifat asimtomatis. Namun, sirosis tercatat sebagai penyakit
kematian ke – 14 tersering pada dewasa dunia, dengan angka
kematian sekitar 1,04 juta jiwa per tahun. Sirosis juga menjadi
indikasi utama untuk kasus transplantasi hepar per tahun di negara
maju.
Etiologi
◦ Di Amerika penyebab dari sirosis hepatis yang tersering akibat
alkoholik
◦ Di Indonesia terutama akibat infeksi virus hepatitis B maupun C.
hepatitis B (30-40%), virus hepatitis C (30-40%), dan penyebab
yang tidak diketahui (10-20%).
ETIOLOGI
Sebab Sirosis dan/atau Penyakit Hari Kronis
Penyakit Infeksi
Bruselosis Skistosomiasis
Ekinokokus Toxoplasmosis
Hepatitis Virus (B, D, C)
Penyakit Keturunan dan Metabolik
Defisiensi α1(-)antitripsin Penyakit simpanan Glikogen
Sindrom Fanconi Hemokromatosis
Galaktosemia Intoleransi fruktosa herediter
Penyakit Gaucher Tirosinemia Herediter
Penyakit Wilson
Obat dan Toksin
Alkohol Obstruksi Bilier
Amiodaron Penyakit perlemakan hati nonalkoholik
Arsenik Sirosis bilier primer
Kolangitis sklerosis primer

Penyebab Lain atau Tidak Terbukti


Penyakit usus inflamasi kronik Pintas Jejunoileal
Fibrosis Kistik Sarkoidosis
Manifestasi Klinis
Sirosis hati merupakan kondisi histopatologis yang bersifat asimtomatis
pada stadium awal. Secara klinis, sirosis dapat dibedakan menjadi sirosis
kompensata ( gejala klinis belum ada atau minimal ) dan sirosis
dekompensata ( gejala dan tanda klinis jelas ).
Manifestasi Klinis
Hepatitis virus Alkoholisme

Nekrosis
parenkhim hati

Pembentukan jaringan ikat

Kegagalan parekhim hati Hipertensi portal Asites ensefalopati

Varises esofagus
Penekan diafragma
Mual – mual kesadaran
Nafsu makan
kelemahan otot Tekanan meningkat Ruang paru
Cepat lelah menyempit
Kerusakan
Pembuluh darah pecah
Sesak komunikasi
Perubn. Nutrisi nafas
Hematemisis/melena
intoleransi
aktifitas Ggn perfusi jaringan Ggn pola nafas
Ggn keseimbangan cairan & elektrolit
Sirosis hepatis

• Hipertensi porta Gangguan faal hati


Perubahan Anatomis Hati

Kerusakan kronik à inflamasi, nekrosis, fibrosis

13
MANIFESTASI KLINIS
• Sirosis (tipe kompensata)

Gejala awal sirosis (tipe


kompensata)
bersifat samar dan nonspesifik:
mudah lelah dan lemas
selera makan berkurang
perut kembung dan mual
berat badan menurun
nyeri tumpul atau berat pada
epigastrium atau kuadran kanan
atas abdomen
MANIFESTASI KLINIS
• Sirosis (tipe dekompensata)
Manifestasi utamanya merupakan akibat
kegagalan hati dan hipertensi portal

hilangnya rambut badan (alopecia)


gangguan tidur (insomnia)
demam subfebris
gangguan pembekuan darah
gangguan produksi dan transport pigmen
empedu
muntah darah (haematemesis) dan/atau melena
perubahan status mental
spider angiomata
eritema palmaris
perubahan kuku(-)kuku Murchrche
MANIFESTASI KLINIS
• Ikterus pada kulit dan membran mukosa akibat
hiperbilirubinemia. Warna urin terlihat gelap seperti air teh.
Pada kulit biasanya ditemukan hiperpigmentasi, terutama
pada daerah distal ekstremitas.
PEMERIKSAAN FISIK
♂: Ginekomastia
♀: Menstruasinya cepat berhenti
Splenomegali
Ascites
Caput medusa
Palmar eritema
Ukuran hati yang sirotik :
bisa membesar, normal atau mengecil
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• USG abdomen
• Elektrolit (hiponatremi dilusional)
• Pungsi ascites
• Α-feto protein >400 ng/ml à
• EGD + ligasi Hepatoselular Karsinoma
• DPL serial • Biopsi hatià belum ada asites
• Fungsi ginjal (ureum, kreatinin) (N/>)
• Pemeriksaan tambahan :
• Fungsi Hati (SGOT, SGPT, albumin,
globulin, bilirubin) (OT/PT N/>) viral marker, serum autoantibodi, serum
immunoglobulin, Total Iron Banding
• Hemostasis (PT/APTT) (PT memanjang, Capacity (TIBC) dan Feritin, kadar
APTT ) tembaga dan seruloplasmin, α1-antitripsin
DIAGNOSIS
• Pada saat ini penegakkan
diagnosis sirosis hati terdiri dari
anamnesis, pemeriksaan fisis,
laboratorium dan USG.

• Pada kasus tertentu diperlukan


pemeriksaan biopsi hati atau
peritoneoskopi utk membedakan
hepatitis kronik berat dengan
sirosis hati dini.
PENATALAKSANAAN
TATALAKSANA
Tatalaksana pasien sirosis yang masih kompensata ditujukan untuk mengurangi progresifitas
kerusakan hati.
sirosis hati akibat infeksi virus C dapat dicoba dengan interferon kombinasi yang bisa
digunakan seperti :
a) Terapi kombinasi IFN dan Ribavirin terdiri dari IFN 3 juta unit 3 x seminggu dan RIB
1000-2000 mg perhari tergantung berat badan (1000mg untuk berat badan kurang
dari 75kg) yang diberikan untukjangka waktu 24-48 minggu.
b) Terapi induksi Interferon yaitu interferon diberikan dengan dosis yang lebih tinggi dari
3 juta unit setiap hari untuk 2-4 minggu yang dilanjutkan dengan 3 juta unit 3 x
seminggu selama 48 minggu dengan atau tanpa kombinasi dengan RIB.
c) Terapi dosis interferon setiap hari. Dasar pemberian IFN dengan dosis 3 juta atau 5
juta unit tiap hari sampai HCV-RNA negatif di serum dan jaringan hati.
• Pengobatan pada sirosis stadium dekompensata lebih mengarah
pada penanggulangan komplikasi yang terjadi.

20XX presentation title 22


TATALAKSANA

• Ascites: tirah baring dan diet rendah garam serta obat diuretik.
• spironolakton dengan dosis 100-200mg sekali sehari à penurunan berat
badan 0,5kg/hari tanpa adanya edema kaki atau 1kg/hari dengan edema kaki.
• Dikombinasikan dengan furosemid dengan dosis 20-40mg/hari. Maksimal
dosisnya 160mg/hari.
• Parasentesis dilakukan bila ascites sangat besar dan menggangu pernapasan.
Pengeluaran ascites bisa sampai 4-6 liter dan dilindungi dengan pemberian
albumin.
23
TATALAKSANA

Pemberian laktulosa dan antibiotika seperti neomisin untuk mencegah


penumpukan amonia. Diet protein dikurangi sampai 0,5g/kg BB per hari
pada encepalopaty hepatik, terutama diberikan yang kaya asam amino
rantai cabang.

Transplantasi hati merupakan terapi definitif pada pasien sirosis hati


stadium dekompensata.

24
KOMPLIKASI SIROSIS HATI

20XX presentation title 25


Komplikasi
Sirosis
Hipertensi portal

• Hipertensi portal merupakan kondisi saat aliran normal darah


yang melalui vena portal (yang membawa darah dari usus dan
limpa ke hati) melambat karena adanya jaringan parut pada
hati. Kondisi ini pada akhirnya bisa meningkatkan tekanan di
dalam pembuluh darah.

20XX presentation title 27


Pembengkakan di kaki dan perut
• Adanya peningkatan tekanan di vena portal membuat cairan
menumpuk di kaki (edema) dan perut (asites). Selain karena
peningkatan tekanan darah, kondisi ini juga disebabkan
karena hati tidak mampu memproduksi albumin.
• Albumin merupakan protein darah yang berfungsi untuk
mengatur tekanan dalam pembuluh darah. Tak hanya itu,
albumin juga berfungsi untuk menjaga agar cairan yang
terdapat di dalam pembuluh darah tidak bocor ke jaringan
tubuh sekitarnya.

20XX presentation title 28


Pembuluh darah yang melebar (Varises)
• Salah satu komplikasi sirosis yaitu ketika aliran darah yang melalui vena portal melambat,
maka darah dari usus dan limpa kembali ke pembuluh darah di perut dan kerongkongan.

• Akibatnya, pembuluh darah di bagian ini akan melebar karena tidak dipersiapkan untuk
membawa banyak darah. Pembuluh darah yang membesar ini dinamakan varises.

• Pada varises, dinding kulit sangatlah tipis. Akan tetapi, di bawahnya terdapat tekanan
yang cukup tinggi sehingga membuatnya lebih mudah untuk pecah. Jika sudah pecah,
akan berisiko mengalami perdarahan serius di bagian perut atas dan kerongkongan.

20XX presentation title 29


Ensefalopati hepatik (EH)
• Ensefalopati hepatik (EH) merupakan sindrom neuropsikiatri yang dapat
terjadi pada penyakit hati akut dan kronik berat dengan beragam
manifestasi, mulai dari ringan hingga berat, mencakup perubahan perilaku,
gangguan intelektual, serta penurunan kesadaran tanpa adanya kelainan
pada otak yang mendasarinya.

20XX presentation title 30


Splenomegali
• Splenomegali (pembesaran limpa) terjadi karena aliran darah ke hati
dihalangi oleh fibrosis dan jaringan perut, sehingga terjadi hipertensi
portal dan menyebabkan pengalihan aliran darah ke limpa. Darah
disimpan di limpa dan diambil dari sirkulasi umum sehingga terjadi
anemia (penurunan sel darah merah), trobositopenia (penurunan
trombosit), leukopenia (penurunan sel darah putih)

20XX presentation title 31

Anda mungkin juga menyukai