Anda di halaman 1dari 22

Small Group Disscusion

Skenario 3
Surabaya, 24 November 2017
NAMA KELOMPOK A-1

1. Fayo Qurgafan 16700001


2. Kadek Novi Ariyanti 16700003
3. Selviana Indriani Kudji 16700005
4. Adhelia Riana A. D. 16700009
5. Rosa Septiana 16700011
6. Faaizzufar Amrullah 16700013
7. Ni Ketut Ayu Chrismayanti 16700015
8. Dwi Arumaniyah 15700042
SKENARIO 3

Pak Surya, 45 tahun mengeluh nyeri perut sejak 2 minggu yang lalu,
perut terasa membesar disertai rasa nyeri hilang timbul di sebelah kanan
atas
KATA KUNCI

Nyeri perut sebelah kanan

Perut membesar

Nyeri hilang timbul

Sejak 2 minggu yang lalu


PROBLEM

1. Apa yang diderita Pak Surya sehingga mengeluh nyeri perut


disebelah kanan atas sejak 2 minggu yang lalu?
2. Bagaimana cara mendiagnosa pada penyakit tersebut?
3. Bagaimana penatalakasanaan pada penyakit tersebut?
4. Bagaimana prognosis dan komplikasi pada penyakit tersebut?
HIPOTESIS AWAL (DIFFERENTIAL DIAGNOSE)

Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang


disebabkan oleh virus H. Hepatitis B,suatu
anggota family hepadna virus yang dapat
menyebabkan peradangan hati akut atau
kronis yang dapat berlanjut menjadi sirosis
hati atau kanker hati
HIPOTESIS AWAL (DIFFERENTIAL DIAGNOSE)

Hepatomegali Pembesaran Hati adalah


pembesaran organ hati yang disebabkan oleh
berbagai jenis penyebab seperti infeksi virus
hepatitis, demam tifoid, amoeba, penimbunan
lemak (fatty liver), penyakit keganasan seperti
leukemia, kanker hati (hepatoma) dan
penyebaran dari keganasan (metastasis).
HIPOTESIS AWAL (DIFFERENTIAL DIAGNOSE)

Sirosis Hati adalah penyakit hati kronis yang


ditandai oleh adanya peradangan difus pada
hati, diikuti dengan proliferasi jaringan ikat,
degenerasi dan regenerasi sel hati disertai nodul
dan merupakan stadium akhir dari penyakit hati
kronis dan terjadinya pengerasan dari hati
ANALISIS DIFFERENTIAL DIAGNOSE

Anamnesis Gejala Klinis


 Nama : Tn. Surya Keluhan Utama: Nyeri Perut
 Usia : 45 tahun Riwayat Penyakit Sekarang
 Alamat : Jl Tlasih RT/RW 04/02  Nyeri perut sebelah kanan atas sejak 2 minggu yang lalu
Tanggunglangin, Sidoarjo  Nyeri tidak menjalar, tetapi dirasakan hilang timbul
 Perut kembung dan sebah sejak satu minggu yang lalu
 Mata dan kulit tampak kuning
 Perut membesar semakin lama semakin beratPerut
terasa mual ingin muntah
ANALISIS DIFFERENTIAL DIAGNOSE

Riwayat Penyakit Sekarang Riwayat Penyakit Dahulu


 Perut terasa mual ingin muntah  Sudah empat kali opname di rumah sakit dengan
keluhan yang sama dan dokter mendiagnosa
 Nafsu makan menurun
sakit liver
 Badan lemas tidak bertenaga
 DM (-)
 BAB berwarna coklat kehitaman
 HT (-)
 BAK berwarna kuning pekat seperti teh
 Maag (-)
 Faktor yang memperberat dan memperingan
tidak ada
ANALISIS DIFFERENTIAL DIAGNOSE

Pemeriksaan Fisik  Leher


 Keadaan Umun : Tampak lemah, GCS 456 a) Pembesaran KGB : (-)
 Vital Sign b) Distensi V.Jugularis : (-)
a) Tensi : 110/80 mmHg c) Deviasi trakea : (-)
b) Nadi : 80 x/menit
 Thorax
c) RR : 20 x/menit
Spider Nevi : (+)
d) Suhu : 37,5oC
 Cor
 Kepala leher (a/i/c/d) : +/+/-/-
Kesan Normal
S1S2 tunggal teratur
ANALISIS DIFFERENTIAL DIAGNOSE

 Pulmo  Ektremitas
Rh : (-/-) Eritema Palmaris : (+)
Wh : (-/-) Clubbing Finger : (+)
 Abdomen Oedem : (+)
Vena Kolateral : (+)
Splenomegaly : (+)
Nyeri tekan hip.dex : (+)
Caput Medusa : (+)
Ascites : (+)
HIPOTESIS AKHIR (DIAGNOSIS)

SIROSIS HEPATIS
MEKANISME DIAGNOSA
Pemeriksaan fisik
• Tekanan Darah : Diagnosis :
Anamnesa 110/80
KU : Nyeri perut sebelah kanan atas
Riwayat Penyakit Sekarang
• RR : 20x/menit
• Suhu : 37,5  C
Sirosis Hepatis
• Nyeri perut sebelah kanan atas
sejak 2 minggu yang lalu
• Perut membesar semakin lama
semakin berat
Pemeriksaan penunjang
• Kulit dan mata tampak kuning Diferential Diagnosis
• HB :6,2 g/dl
• BAB berwarna coklat kehitaman a) Hepatitis
• BUN :21,9 mg/dl
dan BAK berwarna kuning keruh
• Kreatinin :0,89
b) Hepatomegaly
• Albumin : 0,89
• SGOT :96
c) Sirosis Hati
• SGPT : 39
STRATEGI MENYELESAIKAN MASALAH

a) Penatalaksanaan
Penatalaksanaan kasus sirosis hepatis dipengaruhi oleh etiologi dari sirosis hepatis. Terapi yang
diberikan bertujuan untuk mengurangi progresifitas dari penyakit. Menghindarkan bahan-bahan yang
dapat menambah kerusakaan hati, pencegahan dan penanganan komplikasi merupakan prinsip dasar
penanganan kasus sirosis. Pada kasus ini, pasien diberikan diet tinggi protein, tinggi kalori, rendah lemah
dan rendah garam, serta pembatasan jumlah cairan kurang lebih 1 liter per hari. Jumlah kalori harian
dapat diberikan sebanyak 2000-3000 kkal/hari.
STRATEGI MENYELESAIKAN MASALAH
b) Prinsip Tindakan Medis
Untuk pasien Tn. Surya prinsip tindakan medisnya adalah :
1. Pasien dalam keadaan kompensasi hati yang baik cukup dilakukan kontrol yang teratur, istirahat yang cukup,
susunan diet tinggi kalori tinggi protein, lemak secukupnya.
2. Pasien sirosis dengan penyebab yang diketahui seperti :
 Alkohol dan obat-obatan dianjurkan menghentikan penggunaannya. Alkohol akan mengurangi pemasukan protein ke
dalam tubuh. Dengan diet tinggi kalori (300 kalori), kandungan protein makanan sekitar 70-90 gr sehari untuk
menghambat perkembangan kolagenik dapat dicoba dengan pemberian D penicilamine dan Cochicine.
 Hemokromatis Dihentikan pemakaian preparat yang mengandung besi/ terapi kelasi (desferioxamine). Dilakukan
vena seksi 2x seminggu sebanyak 500cc selama setahun.
PROGNOSIS

Cara penyampaian Prognosis kepada Paisen/Keluarga Pasien


1. Menyampaikan kepada keluarga bahwa Tn. Surya menderita Sirosis Hati
2. Memberikan edukasi mengenai diagnosis, penyebab, faktor, terapi/penanganan, serta
dukungan/fasilitas apa saja yang bisa diperoleh oleh pasien dan keluarganya secara lengkap, jelas, &
jujur
3. Mengatakan kepada pasien untuk mengubah gaya hidup sehat
4. Mengatakan kepada pasien untuk harus minum obat secara teratur serta menjaga pola makan
KOMPLIKASI

Perdarahan varises esofagus

Ensefalopati hepatikum

Peritonitis bakterialis spontan

Sindroma hepatorenal

Karsinoma hepatoseluler

Asites
Pencegahan

1. Pencegahan penyebaran dengan :

a) Perbaikan/peningkatan kebersihan lingkungan dan sanitasi .


b) Peningkatan mutu air minum
c) Kebersihan perseorangan dengan selalu mencuci tangan sebelum makan.
d) Pemberian darah hanya dilakukan pada kondisi yang benar-benar diperlukan.
e) Pemeriksaan darah, semen, jaringan, organ donor,
f) Peringatan dan pelaksanaan proses penyuntikan yang aman.
g) Penggunaan sarung tangan, masker dan penutup badan pada saat menangani material yang menular atau terkontaminasi.
h) Sterilasi semua material dan instrumen untuk operasi atau penganan gigi yang tidak sekali pakai (nondisposable).
i) Penggunaan jarum injeksi yang steril pada pengguna obat-obat terlarang.
j) Penyuluhan dan konseling untuk masyarakat dan penderita.
Pencegahan

2. Imunisasi

• Imunisasi dengan imunoglobulin (Ig) yang dapat memproteksi serangan virus secara pasif.

• Imunisasi dengan vaksin, pencegahan secara aktif terhadap serangan virus. Belum ada vaksin atau Ig untuk
imunisasi hepatitis C dan E. Vaksin dan Ig yang sudah ada hanyalah untuk hepatitis A dan B.
Daftar Pustaka
Banjarnahor E.2012 : Gejala Klinis Sirosis hepatis. Diakses pada tanggal 16 november 2017 pukul 22.01 di :
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=82524&val=970
L.A , Makna Bhara. 2009. LAPORAN AKHIR KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH PEMBERIAN KOPI DOSIS BERTINGKAT PER ORAL 30 HARI TERHADAP
GAMBARAN HISTOLOGI HEPAR TIKUS WISTAR. Dalam (http://eprints.undip.ac.id/14234/1/makna_bhara.pdf). Diakses 19 November 2017 pukul 20.17
Maryani, Sri Sutadi. 2003. Sirosis Hepatitis. (Online), (http://library.usu.ac.id/download/fk/penydalam-srimaryani5.pdf diunduh 16 November 2017,
pukul 14.00.)
Pande, Mande Aditya Saskara & Iga Suryadarma. 2012. Sirosis Hepatis. (Online), (
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/135/jtptunimus-gdl-nurulhiday-6749-2-babii.pdf diunduh 16 November 2017, pukul 14.00)
Pande Made Aditya 2010 : Tinjauan Sirosis Hepatis ,Patologis Hepatis . diakses pada tanggal 16 november 2017 pukul 22.05 di :
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/135/jtptunimus-gdl-nurulhiday-6749-2-babii.pdf
Rohmaningtyas HS, dkk. 2016. Komunikasi Dokter-Pasien “Menyampaikan Berita Buruk & Teknik Konseling”. Diakses pada tanggal 19 November 2017
pada pukul 21.00 di:  http://skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2016/08/isi-KOMUNIKASI-DOKTER-PASIEN-smt-7.pdf
Wirahmanputra. 2011. Penatalaksanaan Serosis Hepatis Berdasarkan Evidance Based Nursing (EBN). Universitas Indonesia. Dalam
(https://wirahmanputra.files.wordpress.com/2011/03/sirosis_hepatis.doc). Diakses 18 November 2017 pukul 12.19
Sutadi, Sri Maryani. 2003. SIROSIS HEPATITIS . Dalam (http://library.usu.ac.id/download/fk/penydalam-srimaryani5.pdf). Diakses 20 November 2017
pukul 22.37

Anda mungkin juga menyukai