Anda di halaman 1dari 45

KESIAPSIAGAAN

MENGHADAPI
BENCANA
GEMPA BUMI
PENDAHULUAN
• Geografis indonesia terletak pada :
A. 3 lempeng tektonik dunia : lempeng australia, lempeng pasifik,
lempeng eurasia.
B. 5.590 aliran sungai.
C. 129 gunung api aktif.
D. 2 samudra (pasifik dan hindia)
E. 3 pola iklim dasar (monsunal, khatulistiwa, sistim iklim lokal)
• UU no 24 thn 2007 tentang penanggulangan bencana,
membagi bencana kedalam 3 kategori :
• Bencana alam.
• Bencana non-alam.
• Bencana sosial.
• Menurut BNPB daerah di indonesia yang tidak
ditemukan sumber gempa hanya di pulau
kalimantan (barat, tengah, selatan)
DEFINISI
• Bencana adalah rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu lingkungan serta kehidupan masyarakat yang
disebabkan baik oleh faktor alam, faktor non alam dan faktor
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak
psikologis. (uu no 24 tahun 2007).
• Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan
oleh serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh
alam itu sendiri, antara lain berupa gempa bumi,
tsunami, dll
• Gempa bumi adalah suatu peristiwa berguncangnya bumi
yang disebabkan oleh :
• tumbukan antar lempeng bumi
• aktifitas patahan
• aktifitas gunung berapi
• reruntuhan bebatuan
JENIS GEMPA BUMI
• Berdasarkan penyebab :
• Gempa bumi tektonik : disebabkan adanya aktivitas pergeseran lempeng-
lempeng tektonik.
• Gempa bumi tumbukan : disebabkan oleh tumbukan meteor/ steroid
yang jatuh ke bumi.
• Gempa bumi runtuhan : biasanya terjadi pada daerah kapur/ daerah
pertambangan.
• Gempa bumi buatan : disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti :
ledakan dinamit, nuklir, dll
• Gempa bumi vulkanik : disebabkan oleh aktivitas magma yang terjadi
sebelum gunung api meletus.
• Berdasarkan kedalaman :
• Gempa bumi dalam : gempa bumi yang hiposentrumnya berada lebih
dari 300 km di bawah permukaan bumi (kerak bumi). Umumnya tidak
terlalu berbahaya.
• Gempa bumi menengah : hiposentrumnya berada antara 60 km sampai
300 km di bawah permukaan bumi. Umumnya menimbulkan kerusakan
ringan dan getarannya lebih terasa.
• Gempa bumi dangkal :
• Hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari permukaan
bumi.
• Biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.
• Berdasarkan gelombang/ getaran gempa :
• Gelombang primer : merupakan gelombang longitudinal yang getarannya
merambat di tubuh bumi dengan kecepatan 7-14 km/ detik. Getaran ini
berasal dari hiposentrum
• Gelombang sekunder : merupakan gelombang transversal yang
getarannya merambat di tubuh bumi dengan kecepatan 4-7 km/ detik.
Gelombang ini tidak dapat merambat melalui lapisan air.
• Menurut pakar geologi ITS Dr.Ir. Amin Widodo surabaya memiliki 2 sesar
aktif yang memiliki kekuatan 6,5 SR jika terjadi gempa, yakni :
• Sesar surabaya yang membentang mulai keputih surabaya sampai cerme gresik
• Sesar waru, rungkut surabaya hingga jombang
SKALA UKURAN DALAM
MENGHITUNG GEMPA
• Dalam menghitung kekuatan gempa bumi, BMKG menggunakan
2 skala perhitungan, yaitu :
• Skala Richer (SR)
• Skala Modified Meercalli Intensity (MMI)
• Kekuatan gempa berdasarkan ukuran Skala Richer (SR) :
• <2.0 : gempa kecil tidak terasa
• 2.0-2.9 : tidak terasa, namun terekam oleh alat.
• 3.0-3.9 : seringkali terasa, namun jarang menimbulkan kerusakan.
• 4.0-4.9 : dapat diketahui dari bergetarnya perabotan dalam
ruangan, suara gaduh bergetar. Kerusakan tidak terlalu signifikan
(bisa dijadikan tolak ukur awal untuk evakuasi pasien)
• 5.0-5.9 : dapat menyebabkan kerusakan besar pada bangunan dengan area
yang kecil. Umunya kerusakan kecil pada bangunan yang didesain dengan
baik.
• 6.0-6.9 : dapat merusak area hingga jarak sekitar 160 km
• 7.0-7.9 : dapat menyebabkan kerusakan serius dalam area yang lebih luas.
• 8.0-8.9 : dapat menyebabkan kerusakan serius hingga area dalam ratusan
mil.
• 9.0-9.9 : menghancurkan area ribuan mil.
• 10.0-10.9 : terasa dan dapat menghancurkan sebuah benua.
• 11.0-11.9 : dapat terasa diseparuh sisi bumi. Biasanya terjadi
akibat tumbukan meteorit raksasa. Biasanya disertai dengan
gemuruh. Contoh : tumbukan meteorit di teluk chesepeak.
• 12.0-12.9 : bisa terasa diseluruh dunia. Hanya terekam sekali saat
tumbukan meteorit di semenanjung yucatan, 65 juta tahun yang lalu yang
membentuk kawah chicxulub.
• >13.0 : belum pernah terekam.
• Kekuatan gempa menurut skala MMI :
• MMI 1 : getaran tidak diraasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh
beberapa orang
• MMI 2 : getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda- benda ringan
yang digantung bergoyang.
• MMI 3 : getaran diraasakan nyata di dalam banguanan, terasa getaran
seakan-akan ada truk beerlalu.
• MMI 4 : pada siang hari dirasakan oleh orang banyak didalam dan luar
bangunan, gerabah pecah, jendela/ pintu berderik dan dinding berbunyi.
• MMI 5 : getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak
terbangun, gerabah pecah, barang-barang terplanting, tiang dan barang
besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti
• MMI 6 : getaran dirasakan oleh semua penduduk, kebanyakan semua
terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada
pabrik rusak, kerusakan ringan.
• MMI 7 : tiap orang keluar rumah, kerusakan ringan pada konstruksi bangunan yang
baik, sedangkan pada konstruksi yang kurang baik terjadi retak bahkan hancur.
Cerobong asap pecah. Terasa oleh orang pada saat berkendara.
• MMI 8 : kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak pada
bangunan dengan konstruksi yang kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah,
cerobong asap dan monumen roboh, air menjadi keruh.
• MMI 9 : kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak
retak. Rumah agak berpindah dari pondasinya. Pipa dalam rumah putus.
• MMI 10 : bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari
pondasinya, tanah terbelah, rel melengkung, tanah longsor pada tiap
sungai dan tanh yang curam
• MMI 11 : bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak,
terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah
terbelah, rel melengkung sekali
• MMI 12 : hancur sama sekali, gelombang tampak pada permukaan tanah.
Pemandangan menjadi gelap. Benda terlempar ke udara
SKALA INTENSITAS GEMPA BUMI
PRINSIP PENANGGULANGAN
BENCANA

a. Cepat dan tepat f. Kemitraan


b. Prioritas g. Pemberdayaan
c. Koordinasi dan keterpaduan h. Nondiskrimintif
d. Berdaya guna dan berhasil guna i. nonproletisi
e. Transparansi dan akuntabilitas
KESIAPSIAGAAN
• Upaya penting untuk kesiapsiagaan adalah :
1. Memahami bahaya disekitar anda
2. Memahami sistem peringatan dini setempat, mengetahui rute
evakuasi dan rencana pengungsian
3. Memiliki keterampilan untuk mengevaluasi situasi secara
cepat dan mengambil inisiatif tindakan untuk melindungi diri
4. Memiliki rencana antisipasi bencana untuk keluarga
dan mempraktekan rencana tersebut dengan latihan.
5. Mengurangi dampak bahaya melalui latihan mitigasi
6. Melibatkan diri dengan berpartisipasi dalam pelatihan
RENCANA KESIAPSIAGAAN

• 3 upaya utama dalam menyusun rencana


kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana :
1. Miliki sebuah rencana darurat keluarga :
a. Analisis ancaman disekitar
b. Identifikasi titik kumpul
c. Nomor kontak penting
d. Ketahui rute evakuasi
e. Identifikasi untuk mematikan lokasi air, gas dan listrik
f. Identifikasi titik aman didalam bangunan/ rumah
g. Identifikasi anggota keluarga yang rentan (anak, LANSIA,
BUMIL dan penyandang disabilitas)
2. Menyimpan benda yang akan dibutuhkan 10 hari kedepan,
yaitu :
a. Air minum
b. Makanan
c. Obat P3K
d. Obat-obatan pribadi
e. Lampu senter + baterai ekstra
f. Radio + ekstra baterai
g. Sejumlah uang dan dokumen penting
h. Pakaian, jaket dan sepatu Peralatan (peluit, sarung tangan,
selotip, pisau serbaguna, masker, pelindung kepala)
i. Pembersih higienis (tisue basah, hand sanitizer, perlengkapan
mandi)
3. Menyimak informasi dari berbagai media seperti : radio, TV,
media online maupun sumber lain yang resmi seperti :
a. BPBD
b. BNPB
c. Kementrian/ lembaga terkait
SIAGA BENCANA GEMPA BUMI

• Pra- bencana :
• Menyiapkan rencana
• Melakukan latihan yang bermanfaat seperti : merunduk,
perlindungan terhadap kepala, berpegangan, bersembunyi di
bawah meja.
• Menyiapkan APAR, ALKES standar dan persediaan obat-
obatan
• Membangun konstruksi rumah yang tahan terhadap gempa
dan melakukan renovasi bagi bangunan yang rentan.
• Memperhatikan daerah yang rawan gempa
• Saat bencana yang harus dilakukan adalah :
• Upayakan keselamatan diri anda dengan cara :
• Berlindung dibawah meja
• Lindungi kepala dengan bantal/ helm/ alat seadanya
• Berdirilah di bawah pintu
• Bila sudah terasa aman segeralah lari keluar rumah
• Jika sedang masak : segera matikan kompor dan cabut dan
matikan semua peralatan yang menggunakan listrik
• Bila keluar rumah : perhatikan pecahan kaca dan genteng/
material lain, tetap lindungi kepala dan segera menuju ke
lapangan terbuka, jangan berdiri dekat tiang, pohon, sumber
listrik dan gedung yang mungkin roboh.
• Jangan gunakan lift apabila sudah terasa guncangan
gunakanlah tangga darurat untuk evakuasi. Apabila
sudah berada di lift segrea tekan semua tombol/
interphone.
• Kenali bagian kuat pada bangunan seperti : pada sudut
bangunan, dibawah pintu.
• Jika di dalam mobil :
• Saat gempa anda akan kehilangan kontrol jadi jauhi persimpangan,
pinggirkan mobiil dan berhentilah diam di mobil dahulu.
• Ikuti instruksi dari petugas yang berwenang dengan memperhatikan
lingkungan sekitar atau melalui alat komunikasi.
• Pasca bencana
• tetap waspada terhadap gempa susulan
• Ketika berada di bangunan segera evakuasi diri anda keluar bangunan dan
perhatikan reruntuhan dan benda yang membahayakan
• Jika berada di rumah tetap berada dibawah meja yang kuat sambil
menunggu kondisi aman.
• Periksa keberadaan api dan potensi terjadinya bencana kebakaran
• Berdirilah ditempat terbuka jauh dari gedung, instalasi listrik
dan air, apabila di luar bangunan dengan tebing di sekeliling
hindari daerah yang rawan longsor.
• Jika didalam mobil berhentilah tetapi tetap berada di dalam
mobil. Hindari berhenti di bawah rambu lalu lintas dan
jembatan.
Prosedur Evakuasi di Rumah Sakit
1. Nilai dahulu masuk pada MMI berapa, jika masuk pada MMI 2 (benda
ringan yang digantung bergoyang) hubungi staf FO
2. Staf FO membunyikan pada speaker bahwa status siaga gempa (dengan
menggunakan code misal : brown) sebanyak 3 x.
3. Seluruh staf harap bersiaga (untuk yang tertidur harap bangun, untuk di
ruangan harap memberitahukan kepada seluruh pasien dan diharapkan
siaga dan tenang sampai ada pemberitahuan lebih lanjut, untuk di ruang
bayi taruh box bayi berada di bawah pintu/ digendong) posisi tetap
ditempat
4. Tetap siagakan sampai 2 jam kedepan, dengan pemberian tugas pada tiap
instalasi :
a. IGD jika kondisi kosong pasien diharapkan membawa peralatan medis ringan, jika ada
pasien amankan dahulu.
b. Rawat inap siagakan untuk persiapan evakuasi pasien menuju titik kumpul
c. Farmasi, lab dan CS membantu rawat inap dalam mengevakuasi
d. FO sebagai pusat informasi dan pemberitahuan untuk gempa susulan (nyalakan radio/
medsos)
e. Security bertugas mengamankan jalur evakuasi menuju titik kumpul
5. Jika kondisi telah dirasa aman FO memberitahukan pemberitahuan bahwa
gempa dinyatakan aman.
6. Jika masuk pada MMI ≥ 3 ( dirasakan seperti ada truk lewat) FO
memberitahukan kepada pada staf untuk melakukan evakuasi menuju titik
kumpul
TERIMA KASIH ATAS
PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai