PENGAJUAN OBAT BARU DAN BAHAN HABIS

PAKAI BARU
RS Ibu dan Anak
Lombok Dua Dua Lontar
Surabaya
No. Dokumen : No Revisi : Halaman :
0 1/ 3
STANDAR Tanggal terbit : Ditetapkan :
PROSEDUR Direktur RSIA LDDL Surabaya
OPERASIONAL
(SPO) 7 Agustus 2019
dr.Yussi Winarto
NIP. 18.16.158

Pengertian Suatu proses pengajuan obat dan bahan habis pakai generik/ paten yang
tidak ada di dalam farmasi rumah sakit.
Tujuan 1. Untuk mengurangi resiko obat dan bahan habis pakai yang
dikembalikan kepada pihak perusahaan farmasi obat akibat
mendekati kadarluarsa (expired)
2. Untuk memudahkan dalam mengelompokkan obat dan bahan hais
pakai dengan laju cepat dan lambat.
3. Memberikan informasi kepada rumah sakit, dokter spesialis, dokter
umum serta seluruh staf terkait obat dan bahan habis pakai yang ada
di rumah sakit.
4. Memberikan kedisiplinan kepada pihak DPJP untuk lebih sering
memakai obat pesanan.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur No. Tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
Farmasi Rumah Sakit.
Prosedur 1. Dokter spesialis atau dokter umum rumah sakit yang memiliki SIP
mengajukan rekomendasi obat kepada kepala instalasi farmasi
rumah sakit dengan membuat form rekomendasi obat.
2. Kepala instalasi farmasi rumah sakit memproses rekomendasi
tersebut.
3. Kepala instalasi farmasi rumah sakit mengajukan minimal
rekomendasi obat dari 3 dokter spesialis atau dokter umum
kepada kepala bagian pelayanan medis.
4. Kepala bagian pelayanan medis memberikan persetujuan dari hasil
rekomendasi tersebut berupa tanda tangan.
5. Kepala bagian pelayanan medis memberikan form rekomendasi
kembali kepada kepala instalasi farmasi rumah sakit.
6. Kepala instalasi farmasi rumah sakit memberikan hasil rekomendasi
tersebut kepada direktur rumah sakit melalui sekretaris rumah sakit.
7. Kepala instalasi farmasi menunggu persetujuan dari direktur rumah
sakit.
 PENGAJUAN OBAT BARU DAN BAHAN HABIS
PAKAI BARU
RS Ibu dan Anak
Lombok Dua Dua Lontar
Surabaya

STANDAR
PROSEDUR No. Dokumen : No Revisi : Halaman :
OPERASIONAL 0 2/ 3
(SPO)

8. Kepala instalasi farmasi memesan obat kepada distributor obat

setelah mendapatkan persetujuan dari direktur rumah sakit.
Unit terkait 1. Instalasi farmasi rumah sakit