(R.K.K)
Pekerjaan Pembangunan Rumah Dinas Sekretaris Daerah Provinsi
Lampung (Lanjutan)
RENCANA K3
(KESELAMATAN, KESEHATAN DAN KEAMANAN KERJA)
PEKERJAAN :
PEMBANGUNAN RUMAH DINAS SEKRETARIS DAERAH PROVINSI
LAMPUNG (LANJUTAN)
LOKASI :
BANDAR LAMPUNG
TAHUN ANGGARAN
2023
LATAR BELAKANG
Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (RKK) merupakan hal yang tidak terpisahkan dalam
sistem ketenagakerjaan dan sumber daya manusia. RKK tidak saja sangat penting dalam meningkatan
jaminan sosial dan kesejahteraan para pekerjanya akan tetapi jauh dari itu RKK mempunyai dampak
positif atas keberlanjutan produktivitas kerja dan saat ini bukan sekedar kewajiban yang harus
diperhatikan oleh para pekerja, akan tetapi juga harus dipenuhi oleh sebuah sistem pekerjaan, pada saat
ini RKK bukan semata sebagai kewajiban, akan tetapi sudah menjadi kebutuhan bagi setiap pekerja
dan bagi setiap bentuk kegiatan pekerjaan konstruksi.
PENDAHULUAN
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 Tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan PERMENAKER No.: Per.05/MEN/1996 tentang Sistim
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi seluruh Personil dan segala sesuatu yang
berhubungan dengan Pelaksanaan pekerjaan dilapangan, Membuat suatu manajemen yang mengatur
dan mengelola Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pelaksanaan Pekerjaan yang merujuk pada
ketetapan/Aturan Resmi dari Pemerintah seperti tersebut diatas.
CV. ATHIFA KALYA adalah perusahaan yang didirikan berdasarkan pada komitmen untuk
turut serta dalam pembangunan melalui jasa konstruksi. Kami menyadari bahwa aspek Keselamatan
dan Kesehatan Kerja adalah penting dalam pelaksanaan seluruh kegiatan operasi perusahaan, oleh
karena itu kami berkomitmen untukmeningkatkan kepuasan pelanggan dan menyediakan tempat kerja
yang aman dan sehat dengan menerapkan perbaikan yang berkelanjutan melalui rencana keselamatan
dan kesehatan kerja kontrak (RK3K).
Penerapan rencana keselamatan dan kesehatan kerja kontrak (RK3K) merupakan upaya
perlindungan bagi pekerja, yang memuat ketentuan-ketentuan pokok mengenai penerapan dan
pelaksanaan K3 di tempat kerja, dalam rangka menciptakan tempat kerja yang aman, tenaga
kerja selamat dan sehat serta meningkatkan produktivitas kerja secara berkesinambungan.
Kegagalan dalam mengendalikan keselamatan dan kesehatan di tempat kerja adalah suatu proses yang
dapat menimbulkan kecelakaan, dimana akibat yang ditimbulkan tidak hanya berdampak negatif
terhadap tenaga kerja, akan tetapi dapat juga mempengaruhi penilaian masyarakat atau pengguna
jasa perusahaan tersebut. Oleh sebab itu penerapan kesehatan dan kelematan kerja (K3)
merupakan suatu cara untuk menjamin kelangsungan pekerjaan secara berkesinambungan melalui
upaya pencegahan kecelakaan.
RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI (R.K.K)
Pekerjaan : Pembangunan Rumah Dinas Sekretaris Daerah Provinsi
Lampung (Lanjutan)
Lokasi : Bandar Lampung
TA : 2023
DAFTAR ISI
A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi
A.1. Kepedulian pimpinan terhadap Isu eksternal dan internal
A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi
Isu Eksternal maupun Internal sangat penting dalam menentukan arah kebijakan pelaksaanaan K3.
dari unsur pimpinan CV. ATHIFA KALYA sebagai langkah awal akan mengidentifkasi isu eksternal
maupun internal. Isu yang dimaksud dapat berupa isu yang bersifat positif ataupun negatif. Isu
internal dan isu eksternal ini diibaratkan seperti bola liar, yang jika bisa dikelola dengan baik akan
mampu digunakan sebagai suatu tools untuk memajukan organisasi.
CV. ATHIFA KALYA yang bergerak di bidang Jasa Konstruksi berkomitmen dan peduli terhadap
Keselamatan Konstruksi khusus dalam pencapaian penanganan isu keselamatan konstruksi dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Peduli menginformasikan kepada seluruh personil baik internal dan eksternal perusahaan
mengenai tanggung jawabnya dalam pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
lingkungan perusahaan.
2. Peduli mematuhi perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan dengan K3, serta
mengintegrasikannya kedalam semua aspek kegiatan operasi perusahaan.
3. Peduli meminimalkan jumlah terjadinya kesalahan kerja, terjadinya kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja.
4. Peduli melakukan identifikasi bahaya sesuai dengan sifat dan skala resiko-resiko K3.
5. Peduli meningkatkan kompetensi pekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
6. Peduli mengkomunikasikan dan menanamkan kesadaran kebijakan ini kepada seluruh personil
secara berkala.
A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi
Pemenuhan terhadap peraturan dan standar Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L)
menjadi prioritas bagi CV. ATHIFA KALYA untuk melindungi segenap karyawan, aset, data,
properti perusahaan serta lingkungan. Upaya-upaya keselamatan kerja yang dilaksanakan pada suatu
lingkungan kerja merupakan tanggung jawab manajemen perusahaan beserta seluruh karyawan.
Karyawan pada konteks ini tidak hanya terbatas pada personil dari perusahaan yang bersangkutan
namun juga personil dari luar perusahaan seperti halnya tamu, karyawan kontraktor, pekerja, tukang
atau pun pemasok.
Dalam lingkungan Perusahaan, keselamatan karyawan menempati urutan teratas. Oleh karena itu,
Kami mengupayakan yang terbaik bagi karyawan dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif
bagi keselamatannya. Perusahaan memastikan bahwa seluruh karyawan menjalankan tugasnya sesuai
dengan prosedur standar keselamatan yang sesuai dengan peraturan Perusahaan. Perusahaan
mengembangkan budaya keselamatan yang mendukung dan melibatkan peran aktif seluruh karyawan,
subkontraktor, serta pihak lain yang melaksanakan aktivitasnya di area proyek
PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI
Dalam rangka pengadaan Pekerjaan Pembangunan Rumah Dinas Sekretaris Daerah Provinsi
Lampung (Lanjutan) pada Kelompok Kerja Pemilihan Pembangunan Rumah Dinas Sekretaris
Daerah Provinsi Lampung (Lanjutan) berkomitmen melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi
terciptanya Zero Accident, dengan memastikan bahwa seluruh pelaksanaan konstruksi:
MAHBUB HAMZAH
Direktur
B. Perencanaan Keselamatan Konstruksi
B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang.
Nama Perusahaan : CV. ATHIFA KALYA
Pekerjaan : Pembangunan Rumah Dinas Sekretaris Daerah Provinsi Lampung (Lanjutan)
Lokasi : Bandar Lampung
Tanggal dibuat : 08 Juni 2023
3 Pek. Pasangan - Terkena alat kerja Bahaya Fisik Nihil Kecelakaan - Diberikan Penyuluhan 3 3 9 Tinggi - Mencegah & 1 1 1 Rendah
pada anggota (Physical Kerja Fatal bahaya kecelakaan kerja mengurangi kecelakaan
badan sendiri hazards) sebelum bekerja kerja.
4 Pek. Penutup Lantai dan Dinding - Terkena alat kerja Bahaya Fisik Nihil Kecelakaan - Diberikan Penyuluhan 3 3 9 Tinggi - Mencegah & 1 1 1 Rendah
pada anggota (Physical Kerja Fatal bahaya kecelakaan kerja mengurangi kecelakaan
badan sendiri hazards) sebelum bekerja kerja.
5 Pek. Kusen, Daun Pintu, Jendela dan Boven - Terkena alat kerja Bahaya Fisik Nihil Kecelakaan - Diberikan Penyuluhan 2 2 4 Sedang - Mencegah & 1 1 1 Rendah
pada anggota (Physical Kerja Fatal bahaya kecelakaan kerja mengurangi kecelakaan
badan sendiri hazards) sebelum bekerja kerja.
6 Pek. Pengecatan - Mata Terkena Bahaya Fisik Nihil Kecelakaan - Diberikan Penyuluhan 3 3 9 Tinggi - Mencegah & 1 1 1 Rendah
Percikan Cat (Physical Kerja Fatal bahaya kecelakaan kerja mengurangi kecelakaan
hazards) sebelum bekerja kerja.
- Keserasian tenaga
kerja, peralatan,
lingkungan, cara &
proses kerja.
7 Pek. Mekanikal dan Elektrikal - Terpleset dan Bahaya Fisik Nihil Kecelakaan - Diberikan Penyuluhan 3 3 9 Tinggi - Mencegah & 1 1 1 Rendah
Tangga atau Alat (Physical Kerja Fatal bahaya kecelakaan kerja mengurangi kecelakaan
Bantu hazards) sebelum bekerja kerja.
- Keserasian tenaga
kerja, peralatan,
lingkungan, cara &
proses kerja.
No. Uraian Jenis Bahaya
1 Bahaya Mekanik (Biomechaical hazards)
Merupakan bahaya yang berasal dari benda-benda bergerak, benda-benda tajam, benda yang
berukuran lebih besar dan berat yang dapat menimbulkan risiko pada pekerja seperti tersayat,
tertusuk, terjepit, terhimpit, terpotong, tertabrak dan sebagainya.
3 Pek. Pasangan
- Diberikan Penyuluhan Seluruh pekerjaan Pek. Penggunaan turap Seluruh pekerjaan Pek. - Turap, Peralatan Sesuai Jadwal Check List Turap terpasang Pengawas/
bahaya kecelakaan kerja Pasangan dipastikan memenuhi spesifikasi Pasangan dipastikan Kerja, dll yang terkait. Pelaksanaan sesuai gambar dan Petugas K3
sebelum bekerja memenuhi prinsip (ditetapkan memenuhi prinsip Pekerjaan/ Time spesifikasi Konstruksi
keselamatan Penanggung Jawab keselamatan Schedule
Menggunakan APD - SDM Sesuai dengan
K3/Ahli K3)
- Bekerja dengan hati-hati Kebutuhan
6 Pek. Pengecatan
- Diberikan Penyuluhan Seluruh pekerjaan Pek. Penggunaan turap Seluruh pekerjaan Pek. - Turap, Peralatan Sesuai Jadwal Check List Turap terpasang Pengawas/
bahaya kecelakaan kerja Pengecatan dipastikan memenuhi spesifikasi Pengecatan dipastikan Kerja, dll yang terkait. Pelaksanaan sesuai gambar dan Petugas K3
sebelum bekerja memenuhi prinsip (ditetapkan memenuhi prinsip Pekerjaan/ Time spesifikasi Konstruksi
- Menggunakan APD keselamatan Penanggung Jawab keselamatan - SDM Sesuai dengan Schedule
K3/Ahli K3) Kebutuhan
- Bekerja dengan hati-hati
PENANGGUNG
JAWAB K3
EMERGENCY /
P3K KEBAKARAN
KEDARURATAN
KEBAKARAN
Catatan :
HSE Supervisor berkewajiban untuk mencatat nomor telephone dinas pemadam kebakaran setempat yang terdekat dengan
lokasi proyek.
DIAGRAM ALIR KEADAAN DARURAT
BAHAYA KECELAKAAN DI PROYEK
KECELAKAAN
YA
Catatan :
HSE Super visor berkewajiban untuk mendata nama rumah sakit terdekat dengan lokasi proyek beserta nomor teleponnya.
MEKANISME PROTOKOL PENCEGAHAN PENYEBARAN CORONA VIRUS
DISEASE 2019 (COVID19)
MENGEDUKASI SEMUA
MEMBENTUK SATGAS MENYEDIAKAN FASILITAS ORANG UNTUK
PENCEGAHAN COVID 19 PENCEGAHAN COVID 19 MENJAGA DIRI DARI
COVID-19
MENGUKUR SUHU
SEMUA ORANG SETIAP
PAGI, SIANG DAN SORE
1. TUJUAN
Memberikan panduan dalam kegiatan peningkatan kompetensi pegawai pada CV. ATHIFA
KALYA
2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini dilaksanakan dalam lingkup kegiatan kompetensi pegawai pada CV. ATHIFA
KALYA meliputi Usulan program peningkatan kompetensi pegawai, pembentukan tim, penentuan
peserta, pelaksanaan kegiatan peningkatan kompetensi karyawan.
3. REFERENSI
a. Pedoman Mutu
b. Prosedur Penerimaan Karyawan
4. ISTILAH DAN DEFINISI
Istilah dan definisi yang dipakai dalam penulisan Pedoman Mutu, SOP, Instruksi kerja seta
dokumen lainnya diuraikan secara rinci sesuai SMM ISO 9001:2008, diurutkan berdasrkan abjad
dituangkan pada lampiran istilah dan definisi.
5. DIAGRAM ALIR, DOKUMEN DAN KETERANGAN KEGIATAN (Tercantum pada halaman
2/2)
6. FORM
a. Daftar peserta program peningkatan kompetensi
b. Daftar hadir pegawai
c. Jadwal kegiatan
d. Form evaluasi
7. INSTRUKSI KERJA
-
8. REKAMAN MUTU
a. Daftar peserta program peningkatan kompetensi pegawai
b. Daftar hadir peserta
c. Evaluasi pelaksanaan kegiatan
No. Dok. : EHS 05
STANDARD OF Tgl. Terbit : 08 Juni 2023
OPERATING
PROCEDURE (SOP) No. Revisi : 00
Hal : 2/2
1. Peningkatan
MULAI Kompetensi
Pegawai berupa
diklat, seminar,
Kabag Personalia
workshop, dll
1
Surat Undangan, Agenda 2. Sesuai dengan
Mengadakan rapat tentang peningkatan kebutuhan untuk
kompetensi pegawai Rapat, Notulasi & Bukti Serah
Terima pemenuhan atau
peningkatan
Surat Persetujuan dan
kompetensi
Kabag Personalia 2 Proposal, Identifikasi &
Rangkuman Kebutuhan
3. Bila Tidak disetujui
Mengusulkan peningkatan kompetensi Peningkatan Kompetensi
ditunda atau
pegawai kepada dewan sesuai program kerja dibatalkan
direksi/manajemen
4. SK diedarkan
dengan bukti serah
terima
TIDAK
Setuju 5. Diedarkan ke staf
3 administrasi atau
YA pegawai terkait
SK Panitia
Kabag Personalia 4 6. Identitas pendaftar
lengkap
Membentuk tim
7. Dilaksanakan
Surat Edaran sesuai jadwal
Kabag Personalia 8. Sertifikat/Piagam
Mempublikasikan peningkatan kompetensi dll. digandakan
pegawai 5 Formulir Pendaftaran diserahkan ke
Daftar Rekapitulasi subbag
kepegawaian dan
Kabag Personalia 6 keuangan, dan arsip
Terima pendaftaran pegawai ybs
Daftar Hadir
Naskah Pelatihan
sebagai bahan po
ID Card rtofolio yang
Kabag Personalia 7 diperbaharui/diinpu
t pada
Melaksanakan peningkatan kompetensi Dokumentasi, Sertifikat/Piagam
(diklat,dll) Laporan Pelaksanaan &
pertanggung
jawaban Keuangan, Form
Kabag Personalia 8 Kompetensi
SELESAI
C.3. Kepedulian
K3 belum menjadi budaya dalam bekerja, bahkan pengetahuan tentang K3 oleh para pekerja sangat
rendah, sosialisasi tentang K3 terhadap pengusaha jasa konstruksi dan para pelaksana kegiatan
konstruksi harus kerap di lakukan, agar kepedulian dan pentingnya terhadap aplikasi dari K3 dapat
terlaksana sesuai dengan keinginan dan target dari undang undang jasa konstruksi.
Kepedulian merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan membuat rencana dan program
kerja sebagai tindakan pencegahan terhadap risiko kecelakaan kerja, sakit akibat pekerjaan dan
pemulihan lingkungan yang tercemar akibat pekerjaan konstruksi.
4. Melakukan rapat NP NP NP NP
rutin manajemen
proyek sebagai
bahan evaluasi
dalam setiap risiko
bahaya yang muncul
di tempat kerja
5. Memfasilitasi NP NP NP NP
terhadap kebutuhan
bahan utilitas dan
tenaga kerja serta
peralatan pendukung
sesuai rencana
keselamatan
Keterangan :
NP : Belum Dalam Proses
C.4. Komunikasi
Mengembangkan kesadaran K3 pada setiap karyawan tidak cukup dengan satu dua kali briefing
K3,setumpuk prosedur dan aturan kerja, bahkan tak cukup dengan penggunaan kekuasaan yang
berupaancaman dan hukuman. Kesadaran adalah masalah kepercayaan dan nilai-nilai yang ada dalam
kepala, yang merubahnya jauh lebih sulit dari merubah bentuk baja. bentuk-bentuk pemaksaan bias
merubah apa yang dilakukan, tapi tidak bisa merubah apa yang ada dalam pikiran. Pengembangan
kesadaran K3, sama dengan kesadaran untuk untuk lain, membutuhkan prosespersuasi rasional dan
pembentukan kesan pentingnya nilai-nilai yang ingin dikembangkan. Disinilah peran kunci setiap
atasan, mulai dari line manajer sampai pucuk pimpinan. Peran tersebut dapat dijabarkan dalam 5 peran
kunci setiap atasan dalam pengembangan kesadaran K3:
Pesan yang disampaikan bisa salah diterima. Itu potensi kegagalan komunikasi umum yang harus
dicermati. Maka pemantauan dimaksudkan untuk memberi umpan balik apakah pesan yang diterima
seusai dengan yang dimaksud? Apakah sudah cukup tertanam dalam pikiran karyawan? Pemantauan
juga memungkinkan masalah teridentifikasi secara dini, mencegah kekeruhan sampai kemuara, dimana
perbaikan sudah terlambat untuk dilakukan.
1. TUJUAN
Memberikan pedoman untuk penyebar luasan atau mengkomunikasikan informasi - infomasi
lingkungan hidup, keselamatan dan kesehatan kerja kepada pihak internal dan eksternal
perusahaan secara efektif.
2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku untuk seluruh fasilitas operasi CV. ATHIFA KALYA dan semua pihak yang
bekerja di area tersebut. Hal-hal yang diatur dalam prosedur ini adalah cara untuk
menyebarluaskan informasi-informasi terkait dengan lingkungan, keselamatan dan kesehatan
kerja (K3) dan kepada pihak internal maupun eksternal Perusahaan.
3. DEFINISI
a. Informasi K3, yaitu informasi tentang lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja
b. Peraturan perundangan K3
c. Standar Nasional
d. Kebijakan terpadu dan EHS Management System Manual CV. ATHIFA KALYA
e. Kondisi bahaya, laporan inspeksi dan laporan & hasil investigasi kecelakaan kerja
f. Laporan internal / eksternal audit dan hasil rapat tinjauan ulang manajemen
g. Prosedur dan instruksi kerja K3
h. Risalah rapat bulanan / khusus P2K3, pelatihan-pelatihan K3
i. Tanda-tanda, peringatan bahaya dan tanda / peringatan K3 lainnya
j. Dan informasi-informasi lainnya yang terkait dengan K3
k. Internal Perusahaan, yaitu semua karyawan (karyawan bulanan, harian tetap, harian borongan
maupun harian musiman) yang terkait dengan kegiatan operasi CV. ATHIFA KALYA
l. Eksternal Per usahaan, yaitu semua pihak-pihak yang terkait baik langsung maupun tidak langsung
dengan operasi CV. ATHIFA KALYA seperti dalam penyediaan pasokan barang/ material
maupun jasa (supplier/pemasok barang, kontraktor / sub kontraktor, dll.), termasuk tamu-tamu
yang akan berkunjung ke lingkungan operasi CV. ATHIFA KALYA maupun penyediaan
informasi K3 kepada-kepada instansi-instansi pemerintah yang terkait dan berwenang.
m. Konsultasi K3, adalah usaha atau kegiatan untuk mendapatkan solusi dari masalah yang dihadapai
dan peluang untuk perbaikan penerapan, pengembangan dan pemeliharaan sistem manajemen K3.
4. REFERENSI
- Permenaker No.05/MEN/1996, SMK3, elemen 3.1.4. dan 3.2.1.
- ISO 14001:2004, Environmental Management System, klausul 4.4.3
- OHSAS 18001:1999, OHS Management System, klausul 4.4.3
- EHS Management System Manual CV. ATHIFA KALYA
5. PROSEDUR
5.1. Tanggung Jawab
- EHS Department bertanggung jawab untuk senantiasa berkoordinasi baik secara internal
maupun eksternal perusahaan (Kementerian Lingkungan Hidup, Depnaker Propinsi / Kab. /
Kodya, Bapedalda Propinsi / Kabupaten / Kotamadya, Depkes, Pemda dan instansi / institusi lain
terkait berkaitan dengan aspek K3) yang bertujuan untuk memastikan bahwa peraturan dan
perundangan, standar, dan informasi K3 lainnya senantiasa up to date / terbaru dan
dikomunikasikan / diinformasikan pada departemen terkait di dalam lingkungan operas CV.
ATHIFA KALYA
- Procurement Department bertanggung jawab untuk menginformasikan ketentuan- ketentuan
K3 CV. ATHIFA KALYA kepada supplier / pemasok dan kontraktor / sub kontraktor yang akan
memasok barang atau jasa / bekerja dilingkungan operasi CV. ATHIFA KALYA
5.2. KOMUNIKASI
5.2.1. Komunikasi Internal
Karyawan CV. ATHIFA KALYA diberikan atau mendapat informasi mengenai pedoman
dan prosedur Sistem Manajemen Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) serta
pelaksanaannya di lingkungan CV. ATHIFA KALYA melalui kegiatan pelatihan dan
pelaksanaannya dikoordinir oleh Technical Training Department.
Karyawan CV. ATHIFA KALYA mendapatkan informasi mengenai kebijakan terpadu
(kualitas, lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja), manual SMK3, hasil rapat-rapat P2K3,
artikelartikel K3, perubahan-perubahan pada prosedur / instruksi kerja, penyelesaian masalah /
keluhan K3, program-program dan CV. ATHIFA KALYA Informasi ini berikan melalui pelatihan,
penjelasan / briefing K3 harian / mingguan atau melaluipapan pengumuman dan bulletin K3
Informasi mengenai peraturan perundangan K3 akan disediakan oleh EHS Manager kepada
tiap Kepala Departemen / SMR-Safety Management Representatif / EMR-Environment
Management Representatif / SR-Safety Representatif / EREnvironment Representatif Departemen.
Laporan hasil kegiatan inspeksi K3, pemantauan lingkungan dan lingkungan kerja dan
penyelidikan kecelakaan disiapkan oleh EHS Department sebagai salah satu bahan yang akan
dibahas dalam rapat bulanan / rapat khusus P2K3, dan dibuatkan risalahrapat P2K3 dan
disebarluaskan kepada tiap Kepala Departemen / Safety Management Representatif / Environment
Management Representatif dan Safety / Environment Representatif serta seluruh anggota P2K3.
Hasil laporan audit internal / eksternal SMK3 disiapkan oleh personil EHS Department
berdasarkan laporan tim auditor internal / eksternal dan didistribusikan kepada pihak internal
( Dewan Direksi, Ketua P2K3, Kepala Divisi, Kepala Departemen / Safety Management
Representatif / Environment Management Representatif, Safety Representatif, Environment
Representatif ) dan pihak eksternal jika diperlukan ( misal Auditor Eksternal )
Tanda-tanda peringatan K3 (poster, sign, label, dll) disediakan oleh EHS Department
dengan terlebih dahulu masing- masing Kepala Departemen melampirkan hasil identifikasi bahaya
dan penilaian resiko di departemennya disertai dengan formulir pengajuan permintaan tanda-tanda
peringatan K3.
Untuk memudahkan penyebaran informasi yang berkaitan dengan K3 dalam lingkup CV.
ATHIFA KALYA maka dibuat daftar penyebar luasan informasi K3 (contoh dapat dilihat pada
lampiran ).
Pihak Satuan Pengaman / Security yang ada di Pos Ronda setiap Gedung / Area Produksi
atau Kepala Departemen / Personil Departemen yang ditunjuk berkewajiban memberikan
informasi- informasi K3 dan prosedur tanggap darurat yang berlaku di area tersebut kepada setiap
tamu yang akan masuk ke gedung / area departemen / plant tersebut.
Informasi-informasi yang berkaitan dengan kondisi darurat / emergency yang terjadi di
perusahaan diatur dan mengikuti prosedur komunikasi tanggap gawat darurat.
Untuk menjamin kerahasiaan semua informasi yang berkaitan dengan K3, diatur dan mengikuti
peraturan perusahaan mengenai “Non - Disclosure Agreement” (Perjanjian/Kesepakatan Tidak
Membocorkan Rahasia Perusahaan) yang telah ditanda tangani oleh setiap karyawan CV. ATHIFA
KALYA
5.3. KONSULTASI K3
Konsultasi ini bisa dilakukan di internal CV. ATHIFA KALYA untuk melibatkan karyawan
maupun dengan pihak eksternal, seperti Perguruan Tinggi, Instansi Pemerintah terkait, Lembaga
Swadaya masyarakat ( NGO – Non Government Organization ), perusahaan asuransi, konsultan
K3, dsb.
Beberapa contoh konsultasi K3 adalah :
a. Konsultasi dengan wakil karyawan dalam pembuatan kebijakan K3
b. Konsultasi dengan karyawan yang ahli maupun dengan pihak eksternal untuk pemenuhan
terhadap peraturan perundangan dan persyaratan lainnya
c. Konsultasi dengan Perguruan Tinggi atau lembaga penelitian dalam usaha pencegahan
pencemaran lingkungan dan pemanfaatan limbah
d. Konsultasi dengan pihak konsultan eksternal untuk usaha-usaha peningkatan perilaku dan
kinerja karyawan terkait dengan K3
b. Identifikasi persediaan / sumber daya yang diperlukan untuk menanggapi keadaan darurat:
Anda perlu menilai kemampuan tempat kerja Anda saat ini untuk merespons keadaan darurat. Ini
termasuk sumber daya internal dan eksternal, persediaan medis atau lainnya yang diperlukan
untuk menanggapi keadaan darurat. Anda mungkin dapat mengendalikan beberapa keadaan
darurat dengan kontrol proaktif, seperti mengurangi sumber pengapian. Selain kontrol proaktif,
identifikasi kontrol reaktif seperti saluran komunikasi, bantuan medis, generator, peralatan
pemadam kebakaran, dan lain-lain yang mungkin diperlukan saat keadaan darurat terjadi.
d. Komunikasikan dan Latih pekerja / pemangku kepentingan yang relevan tentang tanggap darurat:
Begitu Rencana Tanggap Darurat dibuat, penting untuk mengkomunikasikan rencana tersebut
kepada semua pekerja / pemangku kepentingan yang relevan. Anda perlu melatih pekerja untuk
menangani situasi darurat. Latihan darurat yang sering dapat dilakukan untuk mendidik pekerja
dari waktu ke waktu.
Perencanaan tanggap darurat penting bagi setiap perusahaan karena selalu lebih baik berhati-hati
dengan cara aman daripada menyesal. Membuat rencana respons yang efektif untuk keadaan darurat
mungkin membutuhkan usaha yang lebih, tetapi tentunya akan terbayarkan dalam jangka panjang. Ini
memastikan keselamatan pekerja Anda dan membantu membangun tempat kerja yang sehat dan aman.
TABEL ANALISIS KESELAMATAN PEKERJAAN (JOB SAFETY ANALYSIS)
Dalam proses evaluasi ini harus tersedia informasi yang memadai sehingga manajemen
organisasi bisa melakukan evaluasi dengan tepat. Hasil evaluasi harus didokumentasikan.
Tinjauan manajemen ditujukan untuk memungkinkan dilakukan perubahan policy, tujuan dan
sasaran dan hal-hal lain dalam sistem K didalam kerangka hasil audit sistem K3 dan perbaikan
berkelanjutan.
MAHBUB HAMZAH
Direktur
Urutan Langkah Pekerjaan Identifikasi Bahaya Penanggung Jawab