Anda di halaman 1dari 29

RENCANA KESELEMATAN KONSTRUKSI

(R.K.K)
Pekerjaan Pembangunan Rumah Dinas Sekretaris Daerah Provinsi
Lampung (Lanjutan)

RENCANA K3
(KESELAMATAN, KESEHATAN DAN KEAMANAN KERJA)

PEKERJAAN :
PEMBANGUNAN RUMAH DINAS SEKRETARIS DAERAH PROVINSI
LAMPUNG (LANJUTAN)

LOKASI :
BANDAR LAMPUNG

TAHUN ANGGARAN
2023
LATAR BELAKANG
Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (RKK) merupakan hal yang tidak terpisahkan dalam
sistem ketenagakerjaan dan sumber daya manusia. RKK tidak saja sangat penting dalam meningkatan
jaminan sosial dan kesejahteraan para pekerjanya akan tetapi jauh dari itu RKK mempunyai dampak
positif atas keberlanjutan produktivitas kerja dan saat ini bukan sekedar kewajiban yang harus
diperhatikan oleh para pekerja, akan tetapi juga harus dipenuhi oleh sebuah sistem pekerjaan, pada saat
ini RKK bukan semata sebagai kewajiban, akan tetapi sudah menjadi kebutuhan bagi setiap pekerja
dan bagi setiap bentuk kegiatan pekerjaan konstruksi.

PENDAHULUAN

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 Tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan PERMENAKER No.: Per.05/MEN/1996 tentang Sistim
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi seluruh Personil dan segala sesuatu yang
berhubungan dengan Pelaksanaan pekerjaan dilapangan, Membuat suatu manajemen yang mengatur
dan mengelola Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pelaksanaan Pekerjaan yang merujuk pada
ketetapan/Aturan Resmi dari Pemerintah seperti tersebut diatas.

CV. ATHIFA KALYA adalah perusahaan yang didirikan berdasarkan pada komitmen untuk
turut serta dalam pembangunan melalui jasa konstruksi. Kami menyadari bahwa aspek Keselamatan
dan Kesehatan Kerja adalah penting dalam pelaksanaan seluruh kegiatan operasi perusahaan, oleh
karena itu kami berkomitmen untukmeningkatkan kepuasan pelanggan dan menyediakan tempat kerja
yang aman dan sehat dengan menerapkan perbaikan yang berkelanjutan melalui rencana keselamatan
dan kesehatan kerja kontrak (RK3K).

Penerapan rencana keselamatan dan kesehatan kerja kontrak (RK3K) merupakan upaya
perlindungan bagi pekerja, yang memuat ketentuan-ketentuan pokok mengenai penerapan dan
pelaksanaan K3 di tempat kerja, dalam rangka menciptakan tempat kerja yang aman, tenaga
kerja selamat dan sehat serta meningkatkan produktivitas kerja secara berkesinambungan.
Kegagalan dalam mengendalikan keselamatan dan kesehatan di tempat kerja adalah suatu proses yang
dapat menimbulkan kecelakaan, dimana akibat yang ditimbulkan tidak hanya berdampak negatif
terhadap tenaga kerja, akan tetapi dapat juga mempengaruhi penilaian masyarakat atau pengguna
jasa perusahaan tersebut. Oleh sebab itu penerapan kesehatan dan kelematan kerja (K3)
merupakan suatu cara untuk menjamin kelangsungan pekerjaan secara berkesinambungan melalui
upaya pencegahan kecelakaan.
RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI (R.K.K)
Pekerjaan : Pembangunan Rumah Dinas Sekretaris Daerah Provinsi
Lampung (Lanjutan)
Lokasi : Bandar Lampung
TA : 2023

DAFTAR ISI
A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi
A.1. Kepedulian pimpinan terhadap Isu eksternal dan internal
A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi

B. Perencanaan Keselamatan Konstruksi


B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang.
B.2. Rencana tindakan (sasaran Khusus & program Khusus)
B.3. Standar dan peraturan perundangan

C. Dukungan Keselamatan Konstruksi


C.1. Sumber Daya
C.2. Kompetensi
C.3. Kepedulian
C.4. Komunikasi
C.5. Informasi Terdokumentasi

D. Operasi Keselamatan Konstruksi


D.1. Perencanaan Operasi
D.2. Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat

E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi


E.1. Pemantauan dan evaluasi
E.2. Tinjauan manajemen
E.3. Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi
A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi

Keterlibatan dan kepedulian Pimpinan/ top management dalam pemenuhan standar K3 di


Lingkungan kerja saat ini dirasa masih sangat kurang terutama di perusahaan bidang jasa
konstruksi, sehingga sering menimbulkan kerugian seperti kecelakaan kerja dan yang lainnya.
Banyak yang mengeluhkan bahwa top management kurang mensupport dalam pemenuhan standar
k3 di perusahan dengan alasan high cost, tidak punya nilai keuntungan, dan lain-lain.

A.1. Kepedulian pimpinan terhadap Isu eksternal dan internal


Leadership atau kepemimpinan adalah sesuatu yang dimulai dari atas kebawah. Pemimpin berbeda
dengan manajer, manajer adalah kedudukan jabatan dalam suatu organisasi yang mengurus segala
aspek manajerial. Tidak semua manajer bisa menjadi pemimpin, namun pemimpin yang baik harus
mampu melakukan aspek manajerial. Dalam aspek K3, semua pihak disemua area organisasi memiliki
potensi untuk menjadi pemimpin, karena kepemimpinan terkait dengan cara pandang dan sikap
pemimpin terhadap segala aspek yang menjadi tanggung jawabnya.

Isu Eksternal maupun Internal sangat penting dalam menentukan arah kebijakan pelaksaanaan K3.
dari unsur pimpinan CV. ATHIFA KALYA sebagai langkah awal akan mengidentifkasi isu eksternal
maupun internal. Isu yang dimaksud dapat berupa isu yang bersifat positif ataupun negatif. Isu
internal dan isu eksternal ini diibaratkan seperti bola liar, yang jika bisa dikelola dengan baik akan
mampu digunakan sebagai suatu tools untuk memajukan organisasi.

CV. ATHIFA KALYA yang bergerak di bidang Jasa Konstruksi berkomitmen dan peduli terhadap
Keselamatan Konstruksi khusus dalam pencapaian penanganan isu keselamatan konstruksi dengan
langkah-langkah sebagai berikut:

1. Peduli menginformasikan kepada seluruh personil baik internal dan eksternal perusahaan
mengenai tanggung jawabnya dalam pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
lingkungan perusahaan.
2. Peduli mematuhi perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan dengan K3, serta
mengintegrasikannya kedalam semua aspek kegiatan operasi perusahaan.
3. Peduli meminimalkan jumlah terjadinya kesalahan kerja, terjadinya kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja.
4. Peduli melakukan identifikasi bahaya sesuai dengan sifat dan skala resiko-resiko K3.
5. Peduli meningkatkan kompetensi pekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
6. Peduli mengkomunikasikan dan menanamkan kesadaran kebijakan ini kepada seluruh personil
secara berkala.
A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi
Pemenuhan terhadap peraturan dan standar Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L)
menjadi prioritas bagi CV. ATHIFA KALYA untuk melindungi segenap karyawan, aset, data,
properti perusahaan serta lingkungan. Upaya-upaya keselamatan kerja yang dilaksanakan pada suatu
lingkungan kerja merupakan tanggung jawab manajemen perusahaan beserta seluruh karyawan.
Karyawan pada konteks ini tidak hanya terbatas pada personil dari perusahaan yang bersangkutan
namun juga personil dari luar perusahaan seperti halnya tamu, karyawan kontraktor, pekerja, tukang
atau pun pemasok.

Dalam lingkungan Perusahaan, keselamatan karyawan menempati urutan teratas. Oleh karena itu,
Kami mengupayakan yang terbaik bagi karyawan dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif
bagi keselamatannya. Perusahaan memastikan bahwa seluruh karyawan menjalankan tugasnya sesuai
dengan prosedur standar keselamatan yang sesuai dengan peraturan Perusahaan. Perusahaan
mengembangkan budaya keselamatan yang mendukung dan melibatkan peran aktif seluruh karyawan,
subkontraktor, serta pihak lain yang melaksanakan aktivitasnya di area proyek
PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : MAHBUB HAMZAH
Alamat : Perum BKP Blok. V Mo. 155 Kemiling Permai
Bandar Lampung
Jabatan : Direktur
Bertindak Untuk dan : CV. ATHIFA KALYA
Atas Nama

Dalam rangka pengadaan Pekerjaan Pembangunan Rumah Dinas Sekretaris Daerah Provinsi
Lampung (Lanjutan) pada Kelompok Kerja Pemilihan Pembangunan Rumah Dinas Sekretaris
Daerah Provinsi Lampung (Lanjutan) berkomitmen melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi
terciptanya Zero Accident, dengan memastikan bahwa seluruh pelaksanaan konstruksi:

1. Memenuhi ketentuan Keselamatan Konstruksi;


2. Menggunakan Tenaga Kerja Kompeten bersertifikat;
3. Menggunakan Peralatan yang memenuhi Standart kelaikan;
4. Menggunankan Material yang memenuhi standart mutu;
5. Menggunakan Teknologi yang memenuhi standart kelaikan; dan
6. Melaksanakan Standart Operasi dan Prosedur (SOP)
7. Memenuhi 9 (sembilan) komponen biaya penerapan SMKK.

Bandar Lampung, 08 Juni 2023


CV. ATHIFA KALYA

MAHBUB HAMZAH
Direktur
B. Perencanaan Keselamatan Konstruksi
B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang.
Nama Perusahaan : CV. ATHIFA KALYA
Pekerjaan : Pembangunan Rumah Dinas Sekretaris Daerah Provinsi Lampung (Lanjutan)
Lokasi : Bandar Lampung
Tanggal dibuat : 08 Juni 2023

DESKRIPSI RESIKO PENILAIAN TINGKAT RESIKO PENILAIAN SISA RESIKO


JENIS PERSYARATAN
IDENTIFIKASI PENGENDALIAN KEMUNG KEPARA NILAI TINGKAT PENGEDALIAN KEMUNG KEPARA NILAI TINGKAT KETERAN
No BAHAYA PEMENUHAN
URAIAN PEKERJAAN BAHAYA (Skenario AWAL KINAN HAN RESIKO RESIKO LANJUTAN KINAN HAN RESIKO RESIKO GAN
(Tipe PERATURAN
Bahaya)
Kecelakaan)
(F) (A) (FxA) (TR) (F) (A) (FxA) (TR)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Pemasangan rangka
Besi Pagar - Terjatuh Bahaya Fisik Nihil Kecelakaan - Diberikan Penyuluhan 3 3 9 Tinggi - Mencegah & 1 1 1 Rendah
- Tertimpa Material (Physical Kerja Fatal bahaya kecelakaan kerja mengurangi kecelakaan
hazards) sebelum bekerja kerja.
- Terjepit
- Terkena Percikan - Memelihara
api las - Menggunakan APD kebersihan, kesehatan
& ketertiban.
- Terstrum kabel Las - Bekerja dengan hati-hati
- Keserasian tenaga kerja,
peralatan, lingkungan,
cara & proses kerja.

2 Pek. Beton Bertulang


- Terkena alat kerja Bahaya Fisik Nihil Kecelakaan - Diberikan Penyuluhan 2 2 4 Sedang - Mencegah & 1 1 1 Rendah
pada anggota (Physical Kerja Fatal bahaya kecelakaan kerja mengurangi kecelakaan
badan sendiri hazards) sebelum bekerja kerja.

- Alat kerja - Memelihara


Mengenai anggota - Menggunakan APD kebersihan, kesehatan
badan orang lain/ & ketertiban.
pekerjaan lain - Bekerja dengan hati-hati
- Keserasian tenaga kerja,
peralatan, lingkungan,
cara & proses kerja.

3 Pek. Pasangan - Terkena alat kerja Bahaya Fisik Nihil Kecelakaan - Diberikan Penyuluhan 3 3 9 Tinggi - Mencegah & 1 1 1 Rendah
pada anggota (Physical Kerja Fatal bahaya kecelakaan kerja mengurangi kecelakaan
badan sendiri hazards) sebelum bekerja kerja.

- Alat kerja - Menggunakan APD - Memelihara


Mengenai anggota - Bekerja dengan hati-hati kebersihan, kesehatan
badan orang lain/ & ketertiban.
pekerjaan lain
- Keserasian tenaga kerja,
peralatan, lingkungan,
cara & proses kerja.

4 Pek. Penutup Lantai dan Dinding - Terkena alat kerja Bahaya Fisik Nihil Kecelakaan - Diberikan Penyuluhan 3 3 9 Tinggi - Mencegah & 1 1 1 Rendah
pada anggota (Physical Kerja Fatal bahaya kecelakaan kerja mengurangi kecelakaan
badan sendiri hazards) sebelum bekerja kerja.

- Alat kerja - Menggunakan APD - Memelihara


Mengenai anggota - Bekerja dengan hati-hati kebersihan, kesehatan
badan orang lain/ & ketertiban.
pekerjaan lain
- Keserasian tenaga
- alat kerja terlepas kerja, peralatan,
dan mengenai lingkungan, cara &
anggota badan proses kerja.
sendiri/orang lain
DESKRIPSI RESIKO PENILAIAN TINGKAT RESIKO PENILAIAN SISA RESIKO
JENIS PERSYARATAN
IDENTIFIKASI PENGENDALIAN KEMUNG KEPARA NILAI TINGKAT PENGEDALIAN KEMUNG KEPARA NILAI TINGKAT KETERAN
No BAHAYA PEMENUHAN
URAIAN PEKERJAAN BAHAYA (Skenario AWAL KINAN HAN RESIKO RESIKO LANJUTAN KINAN HAN RESIKO RESIKO GAN
(Tipe PERATURAN
Bahaya)
Kecelakaan)
(F) (A) (FxA) (TR) (F) (A) (FxA) (TR)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

5 Pek. Kusen, Daun Pintu, Jendela dan Boven - Terkena alat kerja Bahaya Fisik Nihil Kecelakaan - Diberikan Penyuluhan 2 2 4 Sedang - Mencegah & 1 1 1 Rendah
pada anggota (Physical Kerja Fatal bahaya kecelakaan kerja mengurangi kecelakaan
badan sendiri hazards) sebelum bekerja kerja.

- Alat kerja - Menggunakan APD - Memelihara


Mengenai anggota - Bekerja dengan hati-hati kebersihan, kesehatan
badan orang lain/ & ketertiban.
pekerjaan lain
- Keserasian tenaga
- alat kerja terlepas kerja, peralatan,
dan mengenai lingkungan, cara &
anggota badan proses kerja.
sendiri/orang lain

6 Pek. Pengecatan - Mata Terkena Bahaya Fisik Nihil Kecelakaan - Diberikan Penyuluhan 3 3 9 Tinggi - Mencegah & 1 1 1 Rendah
Percikan Cat (Physical Kerja Fatal bahaya kecelakaan kerja mengurangi kecelakaan
hazards) sebelum bekerja kerja.

- Terpeleset Dan - Menggunakan APD - Memelihara


Jatuh dari Steger - Bekerja dengan hati-hati kebersihan, kesehatan
& ketertiban.

- Keserasian tenaga
kerja, peralatan,
lingkungan, cara &
proses kerja.

7 Pek. Mekanikal dan Elektrikal - Terpleset dan Bahaya Fisik Nihil Kecelakaan - Diberikan Penyuluhan 3 3 9 Tinggi - Mencegah & 1 1 1 Rendah
Tangga atau Alat (Physical Kerja Fatal bahaya kecelakaan kerja mengurangi kecelakaan
Bantu hazards) sebelum bekerja kerja.

- Tersengat Listrik - Menggunakan APD - Memelihara


- Luka akibat alat - Bekerja dengan hati-hati kebersihan, kesehatan
kerja & ketertiban.

- Keserasian tenaga
kerja, peralatan,
lingkungan, cara &
proses kerja.
No. Uraian Jenis Bahaya
1 Bahaya Mekanik (Biomechaical hazards)
Merupakan bahaya yang berasal dari benda-benda bergerak, benda-benda tajam, benda yang
berukuran lebih besar dan berat yang dapat menimbulkan risiko pada pekerja seperti tersayat,
tertusuk, terjepit, terhimpit, terpotong, tertabrak dan sebagainya.

2 Bahaya Fisik (Physical hazards)


Merupakan hazard yang berasal dari segala energi yang jumlahnya lebih besar dari kemampuan
diri pekerja menerimanya. Energi berlebih ini banyak berasal dari alat-alat kerja yang ada
disekitan tempat kita bekerja. Contohnya bising yang dapat berasal dari penggunaan alat bersuara
tinggi (seperti speaker, mesin las, bahkan suara knalpot yang sudah dimodifikasi juga termasuk
dalam bahaya fisik), sehingga nantinya pekerja tersebut berpotensi terjadi tuli; getaran yang dapat
berasal dari benda bergetaran tinggi seperti mesin pembolong jalan, truk-truk besar,dsb, dimana
dapat berpotensi kemandulan pada pria, rusaknya jaringan syaraf tepi, bahkan hingga lumpuh;
energi listrik, radiasi ion dan non-ion, suhu ekstrim, dan sebagainya.

3 Bahaya Kimia (Chemical hazards)


Merupakan bahaya yang berasal dari bahan-bahan kimia, baik yang berbentuk padat, cair,
maupun gas. Contohnya merkuri, alkohol dan turunannya, timbal, dll (intinya semua bahan kimia
yang ada di tabel periodik. Masih ingat kan?..). Potensi risiko gangguan yang dapat muncul pada
kesehatan dan keselamatan pekerja bervariasi sesuai dengan jenis bahan kimia yang terpajan pada
diri pekerja, seperti merkuri dapat berisiko rusaknya syaraf bahkan hingga ke otak sehingga lama-
kelamaan tubuh menjadi selalu bergetar tanpa henti (seperti fenomena kasus itai-itai di Jepang).
Bahaya dan risiko dari semua bahan kimia ini dapat dilihat penjelasannya di MSDS (material
safety data sheet) yang selalu tercantum disemua kemasan bahan kimia tsb. Risiko dari
penggunaan bahan kimia ini tidak hanya pada kesehatan saja tetapi juga kecelakaan seperti
ledakan, kebakaran, dll

4 Bahaya Biologi (Biological hazards)


Merupakan bahaya yang berasal dari hewan-hewan atau mikroorganisme tak kasat mata yang
berada disekitaran tempat kerja dan dapat masuk kedalam tubuh tanpa kita ketahui sehingga
banyak penanganannya dilakukan setelah pekerja terinfeksi. Contoh: bisa ular, berbagai macam
virus dan bakteri, dll

5 Bahaya Psikososial (Psychosocial hazards)


Atau ada beberapa ahli menyebutnya sebagai bahaya dalam pengorganisasian pekerjaan,
merupakan bahaya yang berasal dari konflik batin dengan lingkungan yang ada di tempat kerja,
baik itu dengan rekan kerja maupun dengan fasilitas yang ada dilingkungan kerja dimana
krmudian dapat membuat seseorang mengalami stress hingga efek-efek buruk lainnya dari stress.
Contohnya: aksi bullying, kata-kata kasar dari rekan kerja, tekanan dan himpitan pekerjaan,
deadline pekerjaan yang tidak masuk akal, persaingan kerja tidak sehat, kerjaan yang monoton,
jenjang karir tidak bagus, alat bantu kerja yang tidak memadai, dll

6 Bahaya Ergonomi (Ergonomic Hazards)


Merupakan bahaya yang berasal dari adanya ketidaksesuaian desain kerja (job, task,
environtment) dengan kapasitas tubuh pekerja sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman di tubuh,
pegal-pegal, sakit pada otot, tulang dan sendi, dll. Contohnya, gerakan repetitif (berulang-ulang)
seperti membungkuk-berdiri-membungkuk, durasi dan frekuensi bekerja melebihi batas, bekerja
dengan postur tubuh yang janggal seperti berputar di area pinggang, menunduk, pekerjaan yang
mebutuhkan menjangkau terlalu tinggi, mengangkat beban berat, statis duduk dipan komputer
dalam waktu lama, dll
B.2. Rencana tindakan (sasaran Khusus & program Khusus)

Nama Perusahaan : CV. ATHIFA KALYA


Pekerjaan : Pembangunan Rumah Dinas Sekretaris Daerah Provinsi Lampung (Lanjutan)
Lokasi : Bandar Lampung
Tanggal dibuat : 08 Juni 2023

Sasaran Khusus Program Khusus


No Uraian Pekerjaan Pengendalian Resiko Uraian Tolak Uraian Sumber Jadwal Bentuk Indikator Penanggung
Ukur Kegiatan Daya Pelaksanaan Monitoring Pencapaian Jawab
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
2 Pek. Beton Bertulang
- Diberikan Penyuluhan Seluruh pekerjaan Pek. Penggunaan turap Seluruh pekerjaan Pek. - Turap, Peralatan Sesuai Jadwal Check List Turap terpasang Pengawas/
bahaya kecelakaan kerja Beton Bertulang memenuhi spesifikasi Beton Bertulang Kerja, dll yang terkait. Pelaksanaan sesuai gambar dan Petugas K3
sebelum bekerja dipastikan memenuhi (ditetapkan dipastikan memenuhi Pekerjaan/ Time spesifikasi Konstruksi
Menggunakan APD prinsip keselamatan Penanggung Jawab prinsip keselamatan - SDM Sesuai dengan Schedule
K3/Ahli K3) Kebutuhan
- Bekerja dengan hati-hati

3 Pek. Pasangan
- Diberikan Penyuluhan Seluruh pekerjaan Pek. Penggunaan turap Seluruh pekerjaan Pek. - Turap, Peralatan Sesuai Jadwal Check List Turap terpasang Pengawas/
bahaya kecelakaan kerja Pasangan dipastikan memenuhi spesifikasi Pasangan dipastikan Kerja, dll yang terkait. Pelaksanaan sesuai gambar dan Petugas K3
sebelum bekerja memenuhi prinsip (ditetapkan memenuhi prinsip Pekerjaan/ Time spesifikasi Konstruksi
keselamatan Penanggung Jawab keselamatan Schedule
Menggunakan APD - SDM Sesuai dengan
K3/Ahli K3)
- Bekerja dengan hati-hati Kebutuhan

4 Pek. Penutup Lantai dan Dinding


- Diberikan Penyuluhan Seluruh pekerjaan Pek. Penggunaan turap Seluruh pekerjaan Pek. - Turap, Peralatan Sesuai Jadwal Check List Turap terpasang Pengawas/
bahaya kecelakaan kerja Penutup Lantai Dan memenuhi spesifikasi Penutup Lantai Dan Kerja, dll yang terkait. Pelaksanaan sesuai gambar dan Petugas K3
sebelum bekerja Dinding dipastikan (ditetapkan Dinding dipastikan Pekerjaan/ Time spesifikasi Konstruksi
memenuhi prinsip Penanggung Jawab memenuhi prinsip Schedule
Menggunakan APD - SDM Sesuai dengan
keselamatan K3/Ahli K3) keselamatan
- Bekerja dengan hati-hati Kebutuhan

5 Pek. Kusen, Daun Pintu, Jendela


dan Boven - Diberikan Penyuluhan Seluruh pekerjaan Pek. Penggunaan turap Seluruh pekerjaan Pek. - Turap, Peralatan Sesuai Jadwal Check List Turap terpasang Pengawas/
bahaya kecelakaan kerja Kusen, Daun Pintu, memenuhi spesifikasi Kusen, Daun Pintu, Kerja, dll yang terkait. Pelaksanaan sesuai gambar dan Petugas K3
sebelum bekerja Jendela Dan Boven (ditetapkan Jendela Dan Boven Pekerjaan/ Time spesifikasi Konstruksi
dipastikan memenuhi Penanggung Jawab dipastikan memenuhi Schedule
- Menggunakan APD prinsip keselamatan K3/Ahli K3) prinsip keselamatan - SDM Sesuai dengan
- Bekerja dengan hati-hati Kebutuhan

6 Pek. Pengecatan
- Diberikan Penyuluhan Seluruh pekerjaan Pek. Penggunaan turap Seluruh pekerjaan Pek. - Turap, Peralatan Sesuai Jadwal Check List Turap terpasang Pengawas/
bahaya kecelakaan kerja Pengecatan dipastikan memenuhi spesifikasi Pengecatan dipastikan Kerja, dll yang terkait. Pelaksanaan sesuai gambar dan Petugas K3
sebelum bekerja memenuhi prinsip (ditetapkan memenuhi prinsip Pekerjaan/ Time spesifikasi Konstruksi
- Menggunakan APD keselamatan Penanggung Jawab keselamatan - SDM Sesuai dengan Schedule
K3/Ahli K3) Kebutuhan
- Bekerja dengan hati-hati

7 Pek. Mekanikal dan Elektrikal


- Diberikan Penyuluhan Seluruh pekerjaan Pek. Penggunaan turap Seluruh pekerjaan Pek. - Turap, Peralatan Sesuai Jadwal Check List Turap terpasang Pengawas/
bahaya kecelakaan kerja Mekanikal Dan memenuhi spesifikasi Mekanikal Dan Kerja, dll yang terkait. Pelaksanaan sesuai gambar dan Petugas K3
sebelum bekerja Elektrikal dipastikan (ditetapkan Elektrikal dipastikan Pekerjaan/ Time spesifikasi Konstruksi
memenuhi prinsip Penanggung Jawab memenuhi prinsip Schedule
- Menggunakan APD - SDM Sesuai dengan
keselamatan K3/Ahli K3) keselamatan
- Bekerja dengan hati-hati Kebutuhan
B.3. Standar dan peraturan perundangan
Daftar Peraturan Perundang-Undangan dan Persyaratan K3 yang wajib di punyai dan dipenuhi dalam
melaksanakan paket Pekerjaan ini adalah :
a. UU No.1 1970 tentang keselamatan kerja
b. UU no. 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
c. Peraturan Mentri PU No. 09/PRT/M/2008 tentang pedoman sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi dibidang PU
d. UU No. 23 tahun 1992 Tentang Kesehatan
e. UU No. 13 tahun 2003 Tentang Ketenaga Kerjaan
f. Permen Naker No. PER.05/MEN/1996 Tentang sistem Manajemen Keselmatan dan Kesehatan
Kerja
g. Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
h. Permen Tenaga Kerja No. 02/MEN/1982 Kualifikasi Juru las
i. Permen Tenaga Kerja No. 03/MEN/1982 Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja
j. Kepmen Tenaga Kerja No. 1135/MEN/1987 Bendera Keselamatan dan Kesehatan Kerja
k. Kepmen Tenaga Kerja No. 51/MEN/1999 Nilai Ambang Faktor Fisika di tempat Kerja
l. Kepmen Tenaga Kerja No. 187/MEN/1999 Tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya
m. UU No. 3 Tahun 1992 Jaminan Sosial Tenaga Kerja
n. Permen Tenaga kerja No. 04 tahun 1987 Pembentukan Panitia Pembina Keselamatan Kerja (P2K3)
o. Permen Tenaga Kerja No. 01/MEN/1980 Keselamatan Kerja pada kegiatan Konstruksi
p. Permen Tenaga Kerja No. 04/MEN/1980 Syarat syarat Pemasangan dan Pemeliharaan APAR
q. Permen Tenaga Kerja No. 05/MEN/1985 Pesawat Angkat Dan Angkut
r. Permen Tenaga kerja No. 01/MEN/1989 Kualifikasi Operator Alat Angkat

C. Dukungan Keselamatan Konstruksi

TABEL JADWAL PROGRAM KOMUNIKASI

NO JENIS KOMUNIKASI PIC WAKTU PELAKSANAAN

1 Induksi Keselamatan Konstruksi Penanggung Jawab sebelum pekerjaan dimulai


(Safety Induction) Keselamatan Konstruksi dan
Kepala Pelaksana Pekerjaan
Konstruksi

2 Pertemuan pagi hari (safety Penanggung Jawab Pagi Hari


morning ) Keselamatan Konstruksi dan
Kepala Pelaksana Pekerjaan
Konstruksi

3 Pertemuan Kelompok Kerja Penanggung Jawab sebelum pekerjaan dimulai


(toolbox meeting) Keselamatan Konstruksi dan
Kepala Pelaksana Pekerjaan
Konstruksi

4 Rapat Keselamatan Konstruksi Penanggung Jawab sebelum pekerjaan dimulai


(construction safety meeting) Keselamatan Konstruksi dan
Kepala Pelaksana Pekerjaan
Konstruksi
C.1. Sumber Daya
Mengembangkan kesadaran K3 pada setiap karyawan tidak cukup dengan satu dua kali briefing K3,
setumpuk prosedur dan aturan kerja, bahkan tak cukup dengan penggunaan kekuasaan yang berupa
ancaman dan hukuman. Kesadaran adalah masalah kepercayaan dan nilai-nilai yang ada dalam kepala,
yang merubahnya jauh lebih sulit dari merubah bentuk baja. bentuk-bentuk pemaksaan biasa merubah
apa yang dilakukan, tapi tidak bisa merubah apa yang ada dalam pikiran. Pengembangan kesadaran
K3, sama dengan kesadaran untuk untuk lain, membutuhkan prosespersuasi rasional dan pembentukan
kesan pentingnya nilai-nilai yang ingin dikembangkan. Disinilah peran kunci setiap atasan, mulai dari
line manajer sampai pucuk pimpinan. Peran tersebut dapat dijabarkan dalam 5 peran kunci setiap
atasan dalam pengembangan kesadaran K3.

PENANGGUNG
JAWAB K3

EMERGENCY /
P3K KEBAKARAN
KEDARURATAN

Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Tenaga Keselamatan Konstruksi :


Nama : Neri Susianto
Jabatan : Petugas K3 Konstruksi
Tugas dan Tanggung Jawab :
1 Menerapkan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
2 Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan terkait K3 Konstruksi
3 Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi
4 Merencanakan dan menyusun program K3
5 Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3
6 Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur kerja dan instruksi
kerja K3
7 Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan pedoman teknis K3 konstruksi
8 Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis K3, jika diperlukan
9 Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta keadaan darurat
DIAGRAM ALIR KEADAAN DARURAT
BAHAYA KEBAKARAN DI PROYEK

KEBAKARAN

HSE Supervisor/Safety man atau


personil setempat lainnya akan
BESAR TIDAK
memadamkan api dengan fire
extinguisher
YA
HSE Supervisor/Safety man atau
HSE Supervisor akan personil setempat
lainnya aka memberitahukan kepada seluruh
HSE Supervisor akan
karyawan melalui: melaporkan kebakaran dengan
1. Sirene/horn milik pelanggan mengisi formulir F-HSE-001
2. Megaphone milik perusahaan

Personil setempat akan mematikan seluruh


aliran listrik dan memindahkan bahan / barang
yang mudah terbakar

Site Manager / HSE Supervisor / Supervisor


setempat segera menghubungi petugas
kebakaran pelanggan atau dinas pemadam
kebakaran

HSE Supervisor akan melaporkan kebakaran


dengan mengisi formulir F-HSE-001

Catatan :
HSE Supervisor berkewajiban untuk mencatat nomor telephone dinas pemadam kebakaran setempat yang terdekat dengan
lokasi proyek.
DIAGRAM ALIR KEADAAN DARURAT
BAHAYA KECELAKAAN DI PROYEK

KECELAKAAN

TIDAK Diobati dengan fasilitas P3K yang


PARAH
dimiliki perusahaan

YA

HSE Supervisor bersama HRD HSE HSE Supervisor bersama-sama


Supervisor akan segera membawa ke Supervisor akan segera membawa ke
rumah sakit terdekat klinik terdekat bila diperlukan

a. Safety man/HSE Supervisor melaporkan kecelakaan dengan mengisi


formulir laporan kecelakaan kerja (F-HSE-005)

b. Sekecil apapun kecelakaan HSE Supervisor bersama site manager segera


melakukan investigasi penyebab kecelakaan dan melaporkan hasil investigasi
dalam formulir accident or incident report (F-HSE--001)

c. Pada kasus kecelakaan parah yang mengharuskan karyawan rawat inap di


rumah sakit, HSE Supervisor bersama-sama HRD Supervisor akan terus
memantau proses perawatan karyawan tersebut.

Catatan :
HSE Super visor berkewajiban untuk mendata nama rumah sakit terdekat dengan lokasi proyek beserta nomor teleponnya.
MEKANISME PROTOKOL PENCEGAHAN PENYEBARAN CORONA VIRUS
DISEASE 2019 (COVID19)

MENGEDUKASI SEMUA
MEMBENTUK SATGAS MENYEDIAKAN FASILITAS ORANG UNTUK
PENCEGAHAN COVID 19 PENCEGAHAN COVID 19 MENJAGA DIRI DARI
COVID-19

[CV. ATHIFA KALYA] [CV. ATHIFA KALYA] Satuan Tugas

MENGUKUR SUHU
SEMUA ORANG SETIAP
PAGI, SIANG DAN SORE

[CV. ATHIFA KALYA]

MELAKUKAN TINDAKAN MENGHENTIKAN MEMBUAT KERJASAMA


ISOLASI DAN SEMENTARA PEKERJAAN PENANGANAN SUSPECT
PENYEMPROTAN JIKA TERINDIKASI ADA COVID-19DENGAN RS
DISINFEKTAN PADA TENAGA KERJA YANG DAN PUSKESMAS
PRASARANA KANTOR TERPAPACOVID-19 SETEMPAT
DAN LAPANGAN

[CV. ATHIFA KALYA] [CV. ATHIFA KALYA]


[CV. ATHIFA KALYA]
C.2. Kompetensi
Berdasarkan UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja pasal 1 ayat (6) bahwa Ahli
keselamatan dan Kesehatan Kerja (Ahli K3) adalah, tenaga teknis yang berkeahlian khusus di luar
Departemen Tenaga Kerja yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja untuk mengawasi ditaatinya UU
Keselamatan Kerja. Ahli K3 Konstruksi adalah tenaga teknis yang mempunyai kompetensi khusus di
bidang K3 Konstruksi dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi SMK3 Konstruksi yang
dibuktikan dengan sertifikat pelatihan dan kompetensi yang diterbitkan oleh lembaga atau instansi yang
berwenang sesuai dengan Undang-Undang (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 05
/PRT/M/2014)

CV. ATHIFA KALYA berkomitmen dalam penerapan pelaksanaan keselamatan kontruksi di


lingkungan kerja dengan mentaati ketentuan dan perundangan K3 termasuk memberikan program
pelatihan dan peningkatan kinerja karyawan melalui uji kompetensi terhadap seluruh tenaga kerja
sesuai dengan keahlian bidang masing- masing.

No. Dok. : EHS 05


STANDARD OF Tgl. Terbit : 08 Juni 2023
OPERATING
PROCEDURE (SOP) No. Revisi : 00
Hal : 1/2

PENINGKATAN KOMPETENSI KARYAWAN

1. TUJUAN
Memberikan panduan dalam kegiatan peningkatan kompetensi pegawai pada CV. ATHIFA
KALYA
2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini dilaksanakan dalam lingkup kegiatan kompetensi pegawai pada CV. ATHIFA
KALYA meliputi Usulan program peningkatan kompetensi pegawai, pembentukan tim, penentuan
peserta, pelaksanaan kegiatan peningkatan kompetensi karyawan.
3. REFERENSI
a. Pedoman Mutu
b. Prosedur Penerimaan Karyawan
4. ISTILAH DAN DEFINISI
Istilah dan definisi yang dipakai dalam penulisan Pedoman Mutu, SOP, Instruksi kerja seta
dokumen lainnya diuraikan secara rinci sesuai SMM ISO 9001:2008, diurutkan berdasrkan abjad
dituangkan pada lampiran istilah dan definisi.
5. DIAGRAM ALIR, DOKUMEN DAN KETERANGAN KEGIATAN (Tercantum pada halaman
2/2)
6. FORM
a. Daftar peserta program peningkatan kompetensi
b. Daftar hadir pegawai
c. Jadwal kegiatan
d. Form evaluasi
7. INSTRUKSI KERJA
-
8. REKAMAN MUTU
a. Daftar peserta program peningkatan kompetensi pegawai
b. Daftar hadir peserta
c. Evaluasi pelaksanaan kegiatan
No. Dok. : EHS 05
STANDARD OF Tgl. Terbit : 08 Juni 2023
OPERATING
PROCEDURE (SOP) No. Revisi : 00
Hal : 2/2

PENINGKATAN KOMPETENSI KARYAWAN

1. Peningkatan
MULAI Kompetensi
Pegawai berupa
diklat, seminar,
Kabag Personalia
workshop, dll
1
Surat Undangan, Agenda 2. Sesuai dengan
Mengadakan rapat tentang peningkatan kebutuhan untuk
kompetensi pegawai Rapat, Notulasi & Bukti Serah
Terima pemenuhan atau
peningkatan
Surat Persetujuan dan
kompetensi
Kabag Personalia 2 Proposal, Identifikasi &
Rangkuman Kebutuhan
3. Bila Tidak disetujui
Mengusulkan peningkatan kompetensi Peningkatan Kompetensi
ditunda atau
pegawai kepada dewan sesuai program kerja dibatalkan
direksi/manajemen
4. SK diedarkan
dengan bukti serah
terima
TIDAK
Setuju 5. Diedarkan ke staf
3 administrasi atau
YA pegawai terkait
SK Panitia
Kabag Personalia 4 6. Identitas pendaftar
lengkap
Membentuk tim
7. Dilaksanakan
Surat Edaran sesuai jadwal
Kabag Personalia 8. Sertifikat/Piagam
Mempublikasikan peningkatan kompetensi dll. digandakan
pegawai 5 Formulir Pendaftaran diserahkan ke
Daftar Rekapitulasi subbag
kepegawaian dan
Kabag Personalia 6 keuangan, dan arsip
Terima pendaftaran pegawai ybs
Daftar Hadir
Naskah Pelatihan
sebagai bahan po
ID Card rtofolio yang
Kabag Personalia 7 diperbaharui/diinpu
t pada
Melaksanakan peningkatan kompetensi Dokumentasi, Sertifikat/Piagam
(diklat,dll) Laporan Pelaksanaan &
pertanggung
jawaban Keuangan, Form
Kabag Personalia 8 Kompetensi

Membuat laporan pertanggungjawaban


dan keuangan

SELESAI
C.3. Kepedulian
K3 belum menjadi budaya dalam bekerja, bahkan pengetahuan tentang K3 oleh para pekerja sangat
rendah, sosialisasi tentang K3 terhadap pengusaha jasa konstruksi dan para pelaksana kegiatan
konstruksi harus kerap di lakukan, agar kepedulian dan pentingnya terhadap aplikasi dari K3 dapat
terlaksana sesuai dengan keinginan dan target dari undang undang jasa konstruksi.

Kepedulian merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan membuat rencana dan program
kerja sebagai tindakan pencegahan terhadap risiko kecelakaan kerja, sakit akibat pekerjaan dan
pemulihan lingkungan yang tercemar akibat pekerjaan konstruksi.

Program kepedulian keselamatan konstruksi sebagai berikut:


Bulan
No Urain Keterangan
1 2 3 4
1. Seluruh pekerjaan NP NP NP NP
terukur dan
terpantau dalam
pelaksanaan
pemenuhan standar
K3
2. Program NP NP NP NP
pemeriksaan dan
pengawasan secara
periodik dalam
mengindetifikasi
bahaya kecelakaan
dan sakit
3. Melaksanakan NP NP NP NP
sosialisasi terhadap
lingkungan
masyarakat sekitar
area pekerjaan yang
berpeluang terhadap
potensi bahaya di
lokasi kerja

4. Melakukan rapat NP NP NP NP
rutin manajemen
proyek sebagai
bahan evaluasi
dalam setiap risiko
bahaya yang muncul
di tempat kerja

5. Memfasilitasi NP NP NP NP
terhadap kebutuhan
bahan utilitas dan
tenaga kerja serta
peralatan pendukung
sesuai rencana
keselamatan

Keterangan :
NP : Belum Dalam Proses
C.4. Komunikasi
Mengembangkan kesadaran K3 pada setiap karyawan tidak cukup dengan satu dua kali briefing
K3,setumpuk prosedur dan aturan kerja, bahkan tak cukup dengan penggunaan kekuasaan yang
berupaancaman dan hukuman. Kesadaran adalah masalah kepercayaan dan nilai-nilai yang ada dalam
kepala, yang merubahnya jauh lebih sulit dari merubah bentuk baja. bentuk-bentuk pemaksaan bias
merubah apa yang dilakukan, tapi tidak bisa merubah apa yang ada dalam pikiran. Pengembangan
kesadaran K3, sama dengan kesadaran untuk untuk lain, membutuhkan prosespersuasi rasional dan
pembentukan kesan pentingnya nilai-nilai yang ingin dikembangkan. Disinilah peran kunci setiap
atasan, mulai dari line manajer sampai pucuk pimpinan. Peran tersebut dapat dijabarkan dalam 5 peran
kunci setiap atasan dalam pengembangan kesadaran K3:

Pesan yang disampaikan bisa salah diterima. Itu potensi kegagalan komunikasi umum yang harus
dicermati. Maka pemantauan dimaksudkan untuk memberi umpan balik apakah pesan yang diterima
seusai dengan yang dimaksud? Apakah sudah cukup tertanam dalam pikiran karyawan? Pemantauan
juga memungkinkan masalah teridentifikasi secara dini, mencegah kekeruhan sampai kemuara, dimana
perbaikan sudah terlambat untuk dilakukan.

TABEL JADWAL PROGRAM KOMUNIKASI


WAKTU
NO JENIS KOMUNIKASI PIC
PELAKSANAAN
1 Induksi Keselamatan Konstruksi (Safety Penanggung Jawab sebelum pekerjaan
Induction) Keselamatan Konstruksi dan dimulai
Kepala Pelaksana Pekerjaan
Konstruksi

2 Pertemuan pagi hari (safety morning ) Penanggung Jawab Pagi Hari


Keselamatan Konstruksi dan
Kepala Pelaksana Pekerjaan
Konstruksi

3 Pertemuan Kelompok Kerja (toolbox Penanggung Jawab sebelum pekerjaan


meeting) Keselamatan Konstruksi dan dimulai
Kepala Pelaksana Pekerjaan
Konstruksi

4 Rapat Keselamatan Konstruksi Penanggung Jawab sebelum pekerjaan


(construction safety meeting) Keselamatan Konstruksi dan dimulai
Kepala Pelaksana Pekerjaan
Konstruksi

1. TUJUAN
Memberikan pedoman untuk penyebar luasan atau mengkomunikasikan informasi - infomasi
lingkungan hidup, keselamatan dan kesehatan kerja kepada pihak internal dan eksternal
perusahaan secara efektif.
2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku untuk seluruh fasilitas operasi CV. ATHIFA KALYA dan semua pihak yang
bekerja di area tersebut. Hal-hal yang diatur dalam prosedur ini adalah cara untuk
menyebarluaskan informasi-informasi terkait dengan lingkungan, keselamatan dan kesehatan
kerja (K3) dan kepada pihak internal maupun eksternal Perusahaan.
3. DEFINISI
a. Informasi K3, yaitu informasi tentang lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja
b. Peraturan perundangan K3
c. Standar Nasional
d. Kebijakan terpadu dan EHS Management System Manual CV. ATHIFA KALYA
e. Kondisi bahaya, laporan inspeksi dan laporan & hasil investigasi kecelakaan kerja
f. Laporan internal / eksternal audit dan hasil rapat tinjauan ulang manajemen
g. Prosedur dan instruksi kerja K3
h. Risalah rapat bulanan / khusus P2K3, pelatihan-pelatihan K3
i. Tanda-tanda, peringatan bahaya dan tanda / peringatan K3 lainnya
j. Dan informasi-informasi lainnya yang terkait dengan K3
k. Internal Perusahaan, yaitu semua karyawan (karyawan bulanan, harian tetap, harian borongan
maupun harian musiman) yang terkait dengan kegiatan operasi CV. ATHIFA KALYA

l. Eksternal Per usahaan, yaitu semua pihak-pihak yang terkait baik langsung maupun tidak langsung
dengan operasi CV. ATHIFA KALYA seperti dalam penyediaan pasokan barang/ material
maupun jasa (supplier/pemasok barang, kontraktor / sub kontraktor, dll.), termasuk tamu-tamu
yang akan berkunjung ke lingkungan operasi CV. ATHIFA KALYA maupun penyediaan
informasi K3 kepada-kepada instansi-instansi pemerintah yang terkait dan berwenang.

m. Konsultasi K3, adalah usaha atau kegiatan untuk mendapatkan solusi dari masalah yang dihadapai
dan peluang untuk perbaikan penerapan, pengembangan dan pemeliharaan sistem manajemen K3.

4. REFERENSI
- Permenaker No.05/MEN/1996, SMK3, elemen 3.1.4. dan 3.2.1.
- ISO 14001:2004, Environmental Management System, klausul 4.4.3
- OHSAS 18001:1999, OHS Management System, klausul 4.4.3
- EHS Management System Manual CV. ATHIFA KALYA
5. PROSEDUR
5.1. Tanggung Jawab
- EHS Department bertanggung jawab untuk senantiasa berkoordinasi baik secara internal
maupun eksternal perusahaan (Kementerian Lingkungan Hidup, Depnaker Propinsi / Kab. /
Kodya, Bapedalda Propinsi / Kabupaten / Kotamadya, Depkes, Pemda dan instansi / institusi lain
terkait berkaitan dengan aspek K3) yang bertujuan untuk memastikan bahwa peraturan dan
perundangan, standar, dan informasi K3 lainnya senantiasa up to date / terbaru dan
dikomunikasikan / diinformasikan pada departemen terkait di dalam lingkungan operas CV.
ATHIFA KALYA
- Procurement Department bertanggung jawab untuk menginformasikan ketentuan- ketentuan
K3 CV. ATHIFA KALYA kepada supplier / pemasok dan kontraktor / sub kontraktor yang akan
memasok barang atau jasa / bekerja dilingkungan operasi CV. ATHIFA KALYA

- Kepala Departemen / Safety Management Representatif / Environment Management


Representatif Dept. bertanggung jawab untuk menyediakaan sarana-sarana dan penyebarluasan
informasiinformasi K3 kepada seluruh karyawan yang ada di Departemennya.

5.2. KOMUNIKASI
5.2.1. Komunikasi Internal
Karyawan CV. ATHIFA KALYA diberikan atau mendapat informasi mengenai pedoman
dan prosedur Sistem Manajemen Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) serta
pelaksanaannya di lingkungan CV. ATHIFA KALYA melalui kegiatan pelatihan dan
pelaksanaannya dikoordinir oleh Technical Training Department.
Karyawan CV. ATHIFA KALYA mendapatkan informasi mengenai kebijakan terpadu
(kualitas, lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja), manual SMK3, hasil rapat-rapat P2K3,
artikelartikel K3, perubahan-perubahan pada prosedur / instruksi kerja, penyelesaian masalah /
keluhan K3, program-program dan CV. ATHIFA KALYA Informasi ini berikan melalui pelatihan,
penjelasan / briefing K3 harian / mingguan atau melaluipapan pengumuman dan bulletin K3
Informasi mengenai peraturan perundangan K3 akan disediakan oleh EHS Manager kepada
tiap Kepala Departemen / SMR-Safety Management Representatif / EMR-Environment
Management Representatif / SR-Safety Representatif / EREnvironment Representatif Departemen.

Laporan hasil kegiatan inspeksi K3, pemantauan lingkungan dan lingkungan kerja dan
penyelidikan kecelakaan disiapkan oleh EHS Department sebagai salah satu bahan yang akan
dibahas dalam rapat bulanan / rapat khusus P2K3, dan dibuatkan risalahrapat P2K3 dan
disebarluaskan kepada tiap Kepala Departemen / Safety Management Representatif / Environment
Management Representatif dan Safety / Environment Representatif serta seluruh anggota P2K3.

Hasil laporan audit internal / eksternal SMK3 disiapkan oleh personil EHS Department
berdasarkan laporan tim auditor internal / eksternal dan didistribusikan kepada pihak internal
( Dewan Direksi, Ketua P2K3, Kepala Divisi, Kepala Departemen / Safety Management
Representatif / Environment Management Representatif, Safety Representatif, Environment
Representatif ) dan pihak eksternal jika diperlukan ( misal Auditor Eksternal )
Tanda-tanda peringatan K3 (poster, sign, label, dll) disediakan oleh EHS Department
dengan terlebih dahulu masing- masing Kepala Departemen melampirkan hasil identifikasi bahaya
dan penilaian resiko di departemennya disertai dengan formulir pengajuan permintaan tanda-tanda
peringatan K3.
Untuk memudahkan penyebaran informasi yang berkaitan dengan K3 dalam lingkup CV.
ATHIFA KALYA maka dibuat daftar penyebar luasan informasi K3 (contoh dapat dilihat pada
lampiran ).

5.2.2. Komunikasi Eksternal


Personil EHS Department menghubungi instansi-instansi terkait (misal: Kanwil Depnaker /
Dinas Depnaker Kabupaten / Kotamadya, Bapedal, Depkes dan sebagainya) untuk mendapatkan
informasi terkini mengenai peraturan perundangan berkaitan dengan K3
Setiap 3 bulan sekali CV. ATHIFA KALYA melaporkan hasil kegiatan P2K3 kepada
Dinas Tenaga Kerja Setempat, dimana laporannya disiapkan oleh sekretaris P2K3 dan
ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris P2K3.
Laporan kecelakaan kerja dan hasil penyelidikannya disiapkan oleh EHS Manager dan
disampaikan kepada Kepala Operasi, Ketua P2K3 tembusannya kepada pihak Kanwil Depnaker
setempat.
Pihak pemasok dan kontraktor / sub kontraktor yang terikat kontrak dengan CV. ATHIFA
KALYA melaporkan hasil kegiatan P2K3 kepada Dinas Tenaga Kerja Setempat, dimana
laporannya disiapkan oleh sekretaris P2K3 dan ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris
P2K3.CV. ATHIFA KALYA untuk menyediakan barang atau jasa diinformasikan tentang
kebijakan dan ketentuan K3 CV. ATHIFA KALYA Informasi diberikan oleh Procurement
Manager dan bila diperlukan CV. ATHIFA KALYA dapat memberikan pelatihan awal atau
penjelasan / briefing K3 kepada kontraktor yang akan bekerja di lingkungan CV. ATHIFA
KALYA

Pihak Satuan Pengaman / Security di Pos Komando Keamanan perusahaan berkewajiban


memberikan informasi kepada setiap tamu yang akan memasuki area pabrik / plant di lingkungan
operasi CV. ATHIFA KALYA tentang Kebijakan Terpadu (Kualitas, Lingkungan, Keselamatan
dan Kesehatan Kerja), peraturan-peraturan umum K3 dan prosedur menghadapi keadaan darurat.

Pihak Satuan Pengaman / Security yang ada di Pos Ronda setiap Gedung / Area Produksi
atau Kepala Departemen / Personil Departemen yang ditunjuk berkewajiban memberikan
informasi- informasi K3 dan prosedur tanggap darurat yang berlaku di area tersebut kepada setiap
tamu yang akan masuk ke gedung / area departemen / plant tersebut.
Informasi-informasi yang berkaitan dengan kondisi darurat / emergency yang terjadi di
perusahaan diatur dan mengikuti prosedur komunikasi tanggap gawat darurat.
Untuk menjamin kerahasiaan semua informasi yang berkaitan dengan K3, diatur dan mengikuti
peraturan perusahaan mengenai “Non - Disclosure Agreement” (Perjanjian/Kesepakatan Tidak
Membocorkan Rahasia Perusahaan) yang telah ditanda tangani oleh setiap karyawan CV. ATHIFA
KALYA

5.2.3. Alat dan Media Komunikasi


Alat dan Media komunikasi yang digunakan dapat berupa dan tidak terbatas hanya pada
alat dan media sebagai berikut :
- Electronic mail ( e-mail)
- Meeting ( townhall, P2K3,dsb.)
- Briefing
- One to one personal contact
- Papan pengumuman
- Pelatihan atau kursus
- Banner, poster (Promosi)
- Distribusi dokumen ( Manual, standard procedure, supporting doc, record )
- Telepon, facsimile, internet

5.3. KONSULTASI K3
Konsultasi ini bisa dilakukan di internal CV. ATHIFA KALYA untuk melibatkan karyawan
maupun dengan pihak eksternal, seperti Perguruan Tinggi, Instansi Pemerintah terkait, Lembaga
Swadaya masyarakat ( NGO – Non Government Organization ), perusahaan asuransi, konsultan
K3, dsb.
Beberapa contoh konsultasi K3 adalah :
a. Konsultasi dengan wakil karyawan dalam pembuatan kebijakan K3
b. Konsultasi dengan karyawan yang ahli maupun dengan pihak eksternal untuk pemenuhan
terhadap peraturan perundangan dan persyaratan lainnya
c. Konsultasi dengan Perguruan Tinggi atau lembaga penelitian dalam usaha pencegahan
pencemaran lingkungan dan pemanfaatan limbah
d. Konsultasi dengan pihak konsultan eksternal untuk usaha-usaha peningkatan perilaku dan
kinerja karyawan terkait dengan K3

5.4. MOTIVASI DAN KESADARAN


Komunikasi dan konsultasi K3 tersebut akan meningkatkan motivasi dan kesadaran semua
orang baik karyawan maupun pihak ketiga yang berada di area operasi CV. ATHIFA KALYA
untuk menerapkan, mengembangkan dan memelihara system manajemen K3 untuk memperbaiki
kinerja K3 secara menyeluruh.

C.5. Informasi Terdokumentasi


Organisasi harus menentukan aturan main, kewenangan dan otoritas personil-personil yang
mengatur, menjalankan dan memantau aktifitasaktifitas yang berkaitan dengan resiko K3 dalam
kaitan dengan aktifitas, fasilitas dan proses dalam organisasi secara keseluruhan.
Dokumendokumen tersebut harus di tetapkan, didokumentasikan dan dikomunikasikan.
Penanggung jawab tertinggi dalam K3 adalah top management. Bila organisasi berupa
perusahaan berskala besar, mempunyai anak-anak perusahaan, maka yang dimaksud top
management harus didefinisikan dengan jelas.
Manajemen organisasi harus menyediakan sumber daya utama, termasuk didalamnya sumber daya
manusia, spesialis-spesialis, teknologi maupun keuangan dalam rangka pelaksanaan, kontrol dan
perbaikan ma najemen K3.
D. Operasi Keselamatan Konstruksi
D.1. Perencanaan Operasi
Perencanaan operasi adalah pengendalian dari penerapan K3 di lapangan.
Suatu pelaku jasa konstruksi harus melakukan rencana pengontrolan seluruh aktifitas-aktifitas sesuai
dengan identifikasi resiko yang telah disusun. Hal ini bisa ditempuh dengan jalan:
a. Penerapan dan pemeliharaan prosedur, sehingga akan bisa melihat adanya deviasi terhadap
policy dan tujuan dan sasaran K3.
b. Menyusun kriteria-kriteria operasi dalam prosedur,
c. Penerapan dan pemeliharaan prosedur yang berhubungan dengan resiko material, peralatan
kerja dan tenaga kerja dan mengkomunikasikan prosedurprosedur tersebut kepada pihak terkait
lainnya, dan pemeliharaan prosedur dalam perencanaan areal kerja, proses, instalasi lainnya.
d. Penerapan

D.2 Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat


Keadaan darurat dapat terjadi kapan saja tanpa bisa diduga. Keadaan darurat umumnya bisa terjadi
karena sebab alami seperti banjir, gempa bumi, angin puting beliung, atau akibat dari keterlibatan
manusia, misalnya kebakaran, bahan kimia, tumpahan zat beracun, atau kegagalan struktur bangunan.
ISO 45001 memastikan organisasi siap untuk menangani semua keadaan darurat melalui perencanaan
respons yang memadai.

Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk perencanaan tanggap darurat adalah:


a. Identifikasi keadaan darurat
Langkah pertama menuju perencanaan tanggap darurat adalah mengidentifikasi semua situasi
darurat yang mungkin dihadapi organisasi selama jam kerja atau setelah jam kerja. Pertimbangkan
lokasi perusahaan, sifat pekerjaan perusahaan, mesin atau bahan kimia yang digunakan, dibuat,
atau disimpan di dalam lokasi. Buat daftar semua potensi keadaan darurat yang mungkin dihadapi
perusahaan. Lakukan penilaian risiko yang terkait dengan keadaan darurat ini.

b. Identifikasi persediaan / sumber daya yang diperlukan untuk menanggapi keadaan darurat:
Anda perlu menilai kemampuan tempat kerja Anda saat ini untuk merespons keadaan darurat. Ini
termasuk sumber daya internal dan eksternal, persediaan medis atau lainnya yang diperlukan
untuk menanggapi keadaan darurat. Anda mungkin dapat mengendalikan beberapa keadaan
darurat dengan kontrol proaktif, seperti mengurangi sumber pengapian. Selain kontrol proaktif,
identifikasi kontrol reaktif seperti saluran komunikasi, bantuan medis, generator, peralatan
pemadam kebakaran, dan lain-lain yang mungkin diperlukan saat keadaan darurat terjadi.

c. Buat rencana tanggap darurat:


Rencana Tanggap Darurat yang tepat perlu dibuat setelah keadaan darurat dan mekanisme
tanggapan mereka diidentifikasi. Ini akan mencakup prosedur untuk menangani keadaan darurat,
lokasi dan instruksi untuk fasilitas darurat, prosedur evakuasi, alarm dan fasilitas darurat.

d. Komunikasikan dan Latih pekerja / pemangku kepentingan yang relevan tentang tanggap darurat:
Begitu Rencana Tanggap Darurat dibuat, penting untuk mengkomunikasikan rencana tersebut
kepada semua pekerja / pemangku kepentingan yang relevan. Anda perlu melatih pekerja untuk
menangani situasi darurat. Latihan darurat yang sering dapat dilakukan untuk mendidik pekerja
dari waktu ke waktu.

e. Evaluasi dan revisi prosedur tanggap darurat:


Prosedur tanggap darurat harus dievaluasi setelah latihan atau setelah keadaan darurat dihadapi.
Jika perlu, prosedur darurat ini harus diubah atau direvisi berdasarkan hasil pengujian atau latihan.

Perencanaan tanggap darurat penting bagi setiap perusahaan karena selalu lebih baik berhati-hati
dengan cara aman daripada menyesal. Membuat rencana respons yang efektif untuk keadaan darurat
mungkin membutuhkan usaha yang lebih, tetapi tentunya akan terbayarkan dalam jangka panjang. Ini
memastikan keselamatan pekerja Anda dan membantu membangun tempat kerja yang sehat dan aman.
TABEL ANALISIS KESELAMATAN PEKERJAAN (JOB SAFETY ANALYSIS)

Nama Perusahaan : CV. ATHIFA KALYA


Kegiatan : Pembangunan Rumah Dinas Sekretaris Daerah Provinsi Lampung (Lanjutan)
Lokasi : Bandar Lampung
Tanggal Pekerjaan : …........ 2023 s/d ….............. 2023

Alat Pelindung Diri yang diperluakan untuk melaksanakan pekerjaan:

1 Helm/ Safety Helmet √ 7 √


2 Sepatu/ Safety Shoes √ 8 √
3 Sarung Tangan/ Safety Gloves √ 9 √
4 Rompi Keselamatan/Safety Vest √ 10 √
5 Masker Pernafasan/ Respiratory √ 11 √
6 …. Dst √ 12 √

E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi


E.1. Pemantauan dan evaluasi
Pemantauan ini sangat berkaitan sekali dengan inspeksi dan pengujian berkaitan dengan K3 kosntruksi
yang sudah ditetapkan oleh suatu badan organisasi atau pelaksana jasa konstruksi.
Pengujian dan pemantauan berkaitan dengan tujuan dan sasaran K3 yang ditetapkan, frekwensi
inspeksi, pengujian dan pemantauan harus disesuaikan dengan obyeknya, Prosedur inspeksi,
pengujian dan pemantauan meliputi :
a. Personel yang terlibat mempunyai kompetensi dan pengalaman yang cukup,
b. Catatan, rekaman hasil inspeksi, pengujian, danpemantauan dipelihara dan tersedia dengan baik
bagi tenaga kerja, kontarktor yang terkait dan manajemen.
c. Penggunaan peralatan dan metode pengujian di jamin memenuhi standar keselamatan
d. Tindakan perbaikan segera dilakukan atas ketidaksesuaian yang ditemukan saat inpeksi, pengujian
dan pemantauan.
e. Penyelidikan yang memadai harus doilakukan untuk menemukan permasalahan suatu insiden,
f. Hasil temuan harus dianalisis dan ditinjau ulang.

E.2. Tinjauan manajemen


Organisasi harus membuat dan memelihara prosedur untuk memantau dan mengukur Kinerja K3
secara teratur. Prosedur ini mengandung :
a. Ukuran yang bersifat kualitatif dan kuantitatif sesuai dengan kebutuhan organisasi,
b. Pemantauan terhadap peningkatan tujuan dan sasaran K3 organisasi,
c. Secara proaktif melakukan pengukuran terhadap kinerja pemenuhan program manajemen,
d. Secara reaktif melakukan pengukuran kinerja kecelakaan kerja, sakit akibat kerja, insiden
(termasuk near-miss) dan bukti-buktihistoris K3,
e. Pencatatan data dan hasil pemantauan dan pengukuran kinerja dalam upaya analisa upaya
korektif dan analisa upaya prefentif.
E.3. Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi
Tinjauan Manajemen harus dilakukan Peninjauannya Secara Teratur untuk Peningkatan Penerapan
SMK3 secara Berkelanjutan (continual improvement), hal ini harus dapat dipastikan dilakukan dan
didokumentasikan serta mudah ditelusur bila diperlukan untuk kepentingan pengembangan SMK3.

Pemerikasaan dan Tindakan perbaikan (Checking and corrective action)


Pimpinan Puncak manajemen dalam organisasi harus mengevaluasi manajemen sistem K3 secara
periodik sesuai yang telah ditentukan, untuk menjamin kecocokan, kesesuaian dan efektifitasnya.

Dalam proses evaluasi ini harus tersedia informasi yang memadai sehingga manajemen
organisasi bisa melakukan evaluasi dengan tepat. Hasil evaluasi harus didokumentasikan.
Tinjauan manajemen ditujukan untuk memungkinkan dilakukan perubahan policy, tujuan dan
sasaran dan hal-hal lain dalam sistem K didalam kerangka hasil audit sistem K3 dan perbaikan
berkelanjutan.

Bandar Lampung, 08 Juni 2023


CV. ATHIFA KALYA

MAHBUB HAMZAH
Direktur
Urutan Langkah Pekerjaan Identifikasi Bahaya Penanggung Jawab

I PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PELAPORAN


- Pengukuran Ulang dan Pematokan Gangguan kesehatan akibat kondisi kerja secara umum, Penanggung Jawab Keselamatan
kecelakaan akibat terkena palu saat memasang patok, Konstruksi dan Kepala Pelaksana
- Direksi Keet dan Gudang tertusuk ujung patok yang runcing, terinjak pecahan Pekerjaan Konstruksi
- Mobilisasi Peralatan beling, dsb, kecelakaan akibat pengaturan lalu lintas
yang kurang baik, tertimpa material
- Papan Nama Proyek
- Dokumentasi dan Pelaporan
- Nomenklatur

MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)


II PERLENGKAPAN KESELAMATAN KERJA
- Helm Proyek Tidak ada resiko Penanggung Jawab Keselamatan
Konstruksi dan Kepala Pelaksana
- Rompi Proyek Pekerjaan Konstruksi
- Masker Proyek
- Kacamata Proyek
- Ikat Pinggang Safety
- Sepatu Boot
- Sarung Tangan Proyek

PERLENGKAPAN KESELAMATAN KERJA


- Perlengkapan P3K

RAMBU KESELAMATAN KERJA


- Rambu "Dilarang Masuk"
- Rambu "Disini ada pekerjaan proyek"
- Rambu "Hati-Hati"
PEKERJAAN FISIK
II. PEKERJAAN INTAKE
PEKERJAAN PERSIAPAN Gangguan kesehatan akibat kondisi kerja secara umum, Penanggung Jawab Keselamatan
PEKERJAAN TANAH kecelakaan akibat terkena palu saat memasang patok, Konstruksi dan Kepala Pelaksana
PENGADAAN / PEMASANGAN PINTU tertusuk ujung patok yang runcing, terinjak pecahan Pekerjaan Konstruksi
PEKERJAAN PASANGAN beling, dsb, tertimpa material
PENGADAAN/PEMASANGAN PIPA DAN
ACCESSORIES

III. PEKERJAAN BAK PENGUMPUL (COLLECTOR CHAMBER)


PEKERJAAN PERSIAPAN Gangguan kesehatan akibat kondisi kerja secara umum, Penanggung Jawab Keselamatan
PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI kecelakaan akibat terkena ujung pipa saat memasang Konstruksi dan Kepala Pelaksana
PEKERJAAN BETON BERTULANG (K .225) pipa,Tertimpa material Pekerjaan Konstruksi
PEKERJAAN MANHOLE PENUTUP ATAS
PENGADAAN/PEMASANGAN PIPA DAN
ACCESSORIES

IV. PEKERJAAN RESERVOIR (KAP. 50 M3)


PEKERJAAN PERSIAPAN Gangguan kesehatan akibat kondisi kerja secara umum, Penanggung Jawab Keselamatan
kecelakaan akibat terkena ujung pipa saat memasang Konstruksi dan Kepala Pelaksana
pipa, Tertimpa material Pekerjaan Konstruksi
PEKERJAAN PASANGAN
PEKERJAAN STRUKTUR BETON BERTULANG
(K .225)
PENGADAAN/PEMASANGAN PIPA DAN
ACCESSORIES
PEKERJAAN RABAT KELILING DAN
SIRING/DRAINASE

V PEKERJAAN PIPA DAN ACCESSORIES


PENGADAAN PIPA Gangguan kesehatan akibat kondisi kerja secara umum, Penanggung Jawab Keselamatan
PEMASANGAN PIPA kecelakaan akibat terkena ujung pipa saat memasang Konstruksi dan Kepala Pelaksana
PENGADAAN DAN PEMASANGAN pipa, Tertimpa material kecelakaan akibat terkena ujung Pekerjaan Konstruksi
ACCESSORIES PIPA pipa saat memasang pipa,
VI. PEKERJAAN SAMBUNGAN RUMAH (SR)
PENGADAAN/ PEMASANGAN PIPA DAN Gangguan kesehatan akibat kondisi kerja secara umum, Penanggung Jawab Keselamatan
ACCESSORIES kecelakaan akibat terkena palu saat memasang patok, Konstruksi dan Kepala Pelaksana
tertusuk ujung patok yang runcing, terinjak pecahan Pekerjaan Konstruksi
beling, dsb, tertimpa material

VII. MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)


PERLENGKAPAN KESELAMATAN PEKERJA Gangguan kesehatan akibat kondisi kerja secara umum, Penanggung Jawab Keselamatan
PERLENGKAPAN KESELAMATAN KERJA kecelakaan akibat terkena palu saat memasang patok, Konstruksi dan Kepala Pelaksana
RAMBU KESELAMATAN KERJA tertusuk ujung patok yang runcing, terinjak pecahan Pekerjaan Konstruksi
PERLENGKAPAN PROKES COVID-19 beling, dsb, tertimpa material

Anda mungkin juga menyukai