Anda di halaman 1dari 77

BIOPSIKOLOGI

MANUSIA

Yuliati Amperaningsih
A. Biopsikologi Manusia

1. Masa konsepsi (pranatal)


2. Masa bayi
3. Masa kanak-kanak
4. Masa pubertas
5. Masa remaja
6. Masa dewasa
7. Masa usila
B. BIOPSIKOLOGI MANUSIA

1. MASA PRANATAL

a. Pendahuluan

 Waktunya singkat (+ 270 sd 280 hr/9 bln


 Merupakan periode paling penting dari periode yg
lain karena pada saat ini terjadi pembentukan
wujud manusia
b. Ciri-ciri periode pranatal
 Saat dimana sifat-sifat bawaan jenis kelamin
ditentukan.
 Pengalihan ciri-ciri genetis kedua orangtua dan
gangguan dalam proses ini mengakibatkan ciri-ciri
fisik dan psikologis dimasa yad akan terpengaruh.
 Lingkungan perut ibu banyak dipengaruhi oleh
kondisi psikologis dan fisik ibu yg berdampak pada
psikologis tertentu, misal: penolakan atau
penerimaan.
 Saat dimana orang-orang yg berarti membentuk
sikap kepada anak dimasa yad.
c. Bahaya psikologis selama periode pranatal
1. Kepercayaan tradisional

 Keinginan thd jenis kelamin tertentu diupayakan


dg teknik tertentujika gagal akan sangat
mengecewakan, hal ini dapat hilang tetapi sering
meninggalkan bekas dalam sikap orangtua thd
anak.

 Kegagalan mengecewakan kebencian pada anak


(tampak dalam sikap orangtua waktu anak lahir)
2. Tekanan yg dialami ibu dari orang yg berarti, shg:
 Penyesuaian diri anak pasca natal buruk thd semua
anggota keluarga.
 Anak banyak menangis shg dianggap bayi sulit
 Sikap anggota keluarga kurang menyenangkan shg
ketika anak menjadi besar ‘merasa tidak dicintai
dan ditolak”
Menunjukkan tanda-tanda:
- Perkembangan fisik dibawah rata-rata
- Hiperaktifitas
- Keterampilan motorik
- Bicara berkembang terlambat
- Kesulitan belajar
Penyesuaian sosial buruk
2. MASA BAYI
a. Pendahuluan
 Usia 2 minggu sd 2 tahun
 Mencakup beberapa periode, yaitu:
1). Infancy (orok)
- Umur 2 mg setelah bayi lahir
- Masa partunatal, 30 menit setelah dia
lahir, dimana dia belum berusaha
menyesuaikan diri dg lingkungan dan
merasa masih bersatu dan tergantung
100% dg ibunya
2). Neonatal
- saat plasenta dipotong otomatis bayi berdiri
sendiri sbg individu.
- Mempunyai sedikit kebebasan dibanding
saat sebelumnya, yg disebut fase neonatal.

b. Ciri-ciri periode bayi


1). Penyesuaian radikal
Periode orok adalah masa terpendek dalam
kehidupan manusia, tetapi penyesuaian
radikal karena seketika dihadapkan pada
sikon yg berbeda saat dlm kandungan.
2). Masa activity
- Perilaku masih sembarang (hampir tanpa
arti) dan kurang terkendali.
- Perilaku spesifik yg tampak berupa ‘reflek’
jika ada perangsang dari luar.

3). Mandiri, individualitas, awal sosialisasi, sex


role typing
- Berkurang ketergantungan (mandiri), ingin
dilakukan sendiri oleh bayi, bila dicegah
muncul protes (marah/menangis).
- Individualistis meningkat: tampak dalam pe
nampilan dan pola perilaku, shg harus
diperlakukan sbg individu, tidak sama utk
semua bayi.
- Awal sosialisasi: keinginan menjadi bagian
kelompok dilakukan dg protes jika dibiarkan
sendirian, mencoba memperoleh perhatian
dari orang lain dg segala macam cara.
- Permulaan berkembangnya peran seks:
Mulai belajar mengenal orang lain, mulai me
nyesuaikan diri dg berbagai tuntutan lingk
peran sekssbg anak laki/perempuan.
4). Pembentukan kreatifitas dan pengaruh sikap
orangtua
- Ciri yg menonjol keingintahuan yg besar
- Koordinasi otot & kekuatan fisik belum
sempurna, tetapi sejak dini bayi mencoba
berbagai hal dg lingkungancara menggigit
meraba, mencium, membanting, melempar
(kreativitas).
- Sikap orangtua thd awal kreativitas bayi
berpengaruh thd kreativitas anak di masa
yad.
5). Masa peka (critical period)
- Masa penuh tugas penting: belajar berbicara
dg bahasa ibu, belajar aturan sederhana dlm
lingkungan, belajar menggunakan berbagai
organ tubuh utk tugas-tugas fungsional yg
sesuai, misal: utk tangan bayi belajar meng
genggam, lepas, lempar.

- Menurut Elizabeth Hurlock; masa bayi= masa


peka pembentukan kepribadian
6). Masa menarik
Karena bayi kepala besar, perut buncit,
anggota badan kecil, tangan dan kakinya
mungil dsb.

7). Masa berbahaya


- Bahaya fisik: penyakit dan kecelakaan,
ketidakmampuan, kematian.
- Bahaya psikologis: jika diletakkan dasar2
buruk terwujud bentuk yg berbahaya.
c. Bahaya emosi yg umum pada masa bayi

1. Kurang kasih sayang


 Fisik tidak berkembang
 Jika berlangsung lamamenghambat
pengeluaran hormon pituitraybayi kerdil.
 Mundur dalam perkembangan motorik, bicara,
kontak sosial.
 Lesu, murung, acuh tak acuh.
 Menunjukkan gerakan2 gelisah: isap jari
2. Tekanan
Keadaan emosi kurang baik yg berlangsung
lama sehingga: takut, marah, terjadi perubahan
endokrinkeseimbangan tubuh terganggu
sulit makan, sulit tidur, banyak menangis.
3. Terlampau banyak kasih sayang, shg:
- Bayi egosentrik (memusatkan perhatian pd diri)
- bayi terikat pada diri sendiri shg banyak meng
harap tanpa pernah memberi kasih sayang
thd orang lain.
4. Emosi yg kuat
Pemalu dpt menetap lama setelah masa bayi
jika terlalu banyak orang asing/situasi takut
d. Bahaya hubungan keluarga pd masa bayi

1). Perpisahan dengan ibu


- Akan mengembangkan perasaan tdk aman
dasar kesulitan dlm penyesuaian diri.
- Gagal mengembangkan perilaku akrabbayi
tdk gembiradasar menyulitkan dlm mengem
bangkan persahabatan.

2). Merosotnya hubungan keluarga


Timbul rasa tdk dicintaidasar kebencian dan
rasa tidak aman.
3). Terlampau dilindungi orangtua-anggota keluarga
- sangat tergantung, takut melakukan sesuatu
takut sekolah, malu bila berhadapan org lain.

4). Latihan yg tidak konsisten dalam keluarga


Bimbingan yg buruk pada bayimemperlambat
bayi mempelajari perilaku yg besar.

5). Penganiayaan anak dalam keluarga


Memancing penyaluran rasa marah, benci dll yg
lebih buruk pd orangtua-anggota keluarga yg
menganiayanya.
3. MASA KANAK-KANAK AWAL
a. Pendahuluan
 Usia > 2 th – 6 th
b. Ciri-ciri:
 Sebutan orangtua ‘masa sulit’anak nakal luar
biasa, suka membantah, banyak tanya.
 Perilaku menonjol:
- Handeness sangat menonjolsemakin baik
penguasaan tangan & kaki, cenderung meng
gunakan satu tangan melakukan pekerjaan.
- Chatterbox (cerewet)bahasa lebih baik, kata
kata, susunan kalimat, frekuensi bicara tinggi.
- Permainan berstruktur dg teman sebaya.
 Sebutan pendidik ‘masa pra sekolah’: diakhir
periode kanak-kanak awal, anak sudah bisa diatur
oranglain dan berinteraksi dg teman (bukan
sekedar teman bermain lagi)menentukan
kesiapan masuk sekolah.

 Sebutan psikolog: usia berkelompok (gang age)


karena cenderung berkumpul dg teman sebaya
sejenis dg gaya bahasa dan gaya hidup yg sama,
usia menjelajah, bertanya, meniru, kreatifitas, usia
konformitas (anak belajar tunduk pada kemauan
orang banyak/kelompoknya)
 Perkembangan fisik melambat

 School skill, anak mulai belajar banyak


keterampilan di sekolah, misal: membaca, menulis

 Social help skill, play skill, self-helf skill:


membantu orang lain, bermain dan mengurus diri
4. MASA KANAK-KANAK AKHIR
a. Pendahuluan
 Usia >6 th-14 th

b. Ciri-ciri:
 Sebutan orangtua:
- Usia sulittdk menurut perintah ortu, banyak
dipengaruhi teman sebaya.
- Usia tdk rapihcendrung tdk perduli, ceroboh
pd penampilan, kamar berantakan.
- Usia bertengkarantar anggota keluarga
rumah kurang menyenangkan
 Sebutan pendidik:

- Usia Sd, diharapkan anak memperoleh dasar2


pengetahuan yg penting utk mempelajari
keterampilan kurikuler/ekstra kurikuler.

- Periode kritis, dimana anak membentuk kebiasa


an utk mencapai sukses/tdk sukses/sangat
sukses dorongan utk berprestasi.
 Sebutan Psikolog

- Usia berkelompok, dimana perhatian anak


tertuju utk diterima teman sebaya (terutama
kelompok bergengsi dimata teman-temannya)

- Usia menyesuaikan diri, dimana anak ingin


menyesuaikan dg standar yg disetujui
kelompok, misal: penampilan, bicara, perilaku.
C. Pengaruh disiplin pada anak-anak

1). Pengaruh pada perilaku


 Jika orangtua lemah: anak mementingkan diri
sendiri, tdk menghiraukan hak orang lain, agresif
dan tdk sosial.
 Jika orangtua otoriter: shg anak sangat patuh
dihadapan orang dewasa tetapi agresif dg teman
sebaya.
 Jika orangtua disiplin dan demokratis: shg anak
belajar mengendalikan perilaku yg salah dan
mempertimbangkan hak-hak orang lain.
2). Pengaruh pada sikap

 Orangtua otoriter/lemah: anak cenderung


membenci orang-orang berkuasa.

 Orangtua disiplin demokratis: kemarahan


sementara dan bukan kebencian pada orang2
berkuasa.

 Sikap yg terbentuk karena metode pendidikan,


shg sikap cenderung menetap dan bersifat umum
3). Pengaruh pada kepribadian

 Semakin banyak hukuman fisik digunakan maka


anak cenderung semakin cemberut, negativistik
dan penyesuaian sosialnya buruk.

 Disiplin demokratis, shg penyesuaian sosial anak


baik.
d. Bahaya psikologis masa kanak-kanak akhir
1). Bahaya emosi
Dianggap tdk matang jika menunjukkan pola2
ekspresi tdk menyenangkan, spt: marah,
cemburu masih kuat, shg kurang disenangi orang

2). Bahaya bermain


- Kurang dukungan sosial shg kurang kesempat
an bermain & olah raga yg penting utk menjadi
kelompok.
- Dilarang berkhayal/melakukan kegiatan kreatif
(dianggap buang waktu), shg anak penurut
kaku.
3). Bahaya sosial
- Anak ditolak/diabaikan kelompok, shg anak
kurang kesempatan belajar yg bersifat sosial.
- Anak yg dikucilkan, shg anak merasa dirinya
berbeda & tdk mempunyai kesempatan di
terima teman2nya.
- Anak dg mobilitas tinggi, shg sulit diterima
kelompok yg sudah terbentuk.
- Anak dr kelompok/ras dan agama yg terkena
prasangka, sulit diterima kelompok.
- Anak ingin jadi pemimpin, shg penuh dengki
dan tdk puas
4). Bahaya hubungan keluarga
Pertentangan dg anggota keluarga menyebabkan
- Ikatan keluarga melemah, shg menimbulkan
kebiasaan pola penyesuaian anak buruk.
- Masalah dibawa keluar rumah

5). Bahaya dalam perkembangan kepribadian


- Perkembangan konsep diri yg buruk shg
mengakibatkan penolakan diri
- Egosentrisme, shg memberikan rasa penting
diri yg palsu.
e. Faktor yg mempengaruhi konsep diri
kanak-kanak akhir
1. Kondisi fisik: rendah diri jika cacat & kesehatan
buruk karena tdk bisa bermain.
2. Bentuk tubuh: rendah diri jika terlalu kecil/
gemuk sesuai usia.
3. Nama/julukan: rendah diri dan dendam jika
julukan sesuai kelucuan fisik/sifat kepribadian.
4. Status sosial: merasa lebih tinggi jika status
sosial baik dan sebaliknya.
5. Lingkungan sekolah: peengaruhnya beda jika
guru memberi disiplin tdk adil menurut anak.
6. Dukungan sosial: akan mempengaruhi
kepribadian anak.
7. Keberhasilan dan kegagalan: dapat merusak
kepribadian anak jika berulang-ulang, shg mem
pengaruhi thd rasa percaya diri dan menerima
diri sendiri.
8. Seks: anak merasa rendah diri/kurang PD jika
masyarakat menilainya rendahanak wanita.
9. Intelegensia: jika sangat berbeda (rendah)
dibanding teman-temannya, shg:
- Berpengaruh buruk thd kepribadian anak
- Anak jadi pemalu, tertutup, acuh tak acuh,
agresif thd anak yg menolaknya
5. MASA PUBERTAS
a. Pendahuluan
 Disebut masa akil balik
 Umur: wanita 12,5 – 14 th, rata2 13 th
laki-laki 14 – 16,5 th, rata2 15 th

b. Ciri-ciri
1. Periode tumpang tindih: saat akhir masa
kanak-kanak dan awal masa remaja.
2. Periode singkat (2-3 th) tetapi cukup sulit utk
individu
3. Masaknya organ2 reproduksi
 Secara fisik biologis sudah siap beranak
 Kemasakan organ reproduksi mengakibatkan
daya tarik heteroseksual mulai kuat.
 Tanda-tanda seksual sekunder pada bagian
tubuh tertentu
 Menarche pada wanita dan wet dream/noctural
(mimpi basah) pada laki-laki, jika tdk
dipersiapkan/dijelaskan anak malu dan merasa
rendah diri, sering terjadi kesulitan penyesuaian
diri.
4. Masa perubahan keinginan seksual
Anak berubah dari makhluk aseksual menjadi
makhluk seksual.

5. Fisik tumbuh cepat (tinggi/besar badannya)

6. Negativistik
 Sering menyendiri, bertengkar dg saudara/
sebaya.
 Bosan dg aktivitas yg biasa degemari
 Hidup seenaknya (tdk rapih, canggung)
 Antagonistik, menentang orang2 yg dia hormati,
bermusuhan dg teman lawan jenis (sikap ini
berakhir di akhir masa puber).
 Suasana hati berubah dari makhluk melankolik
jadi pemarah, mudah tersinggung dan tertekan
batin.
 Takut gagal/kurang PD jadi lebih besar
 Lebih sopan dari biasanya karena takut orang
lain berkomentar negatif thd perubahannya.
 Penerimaan/penolakan thd berbagai perubahan
tubuhnya sangat mempengaruhi kesiapan masuk
masa remaja.
6. MASA REMAJA
a. Pendahuluan
 Disebut masa adolesense, umur 13-18 th

b. Ciri-ciri
1). Masa transisi
Anak tdk jelas/ragu ttg perannya karena bukan
lagi kanak-kanak tetapi belum juga dewasa
2). Masa diuji dan dibuktikan
- Merupakan klimaks dari periode sebelumnya
diuji/dibuktikan shg mempunyai pola kepribadi
an yg lebih mantap.
- Fisik bertambah terus hingga akhir masa
remaja, masalah perkembangan fisik (malu,
rendah diri, takut gemuk, ingin punya kumis)
masih berlanjut tepai kemudian mereda.

3). Perubahan pola perilaku dan nilai-nilai


- Pada perilaku sosial tampaknya teman sebaya
punya arti sangat penting.
- Ikut klub2, geng teman sebaya
- Membentuk perilaku dan nilai baru dan nilai
yg dipelajari di rumah1
4). Idealistik

 Memandang dunianya spt keinginannya (bukan


sebagaimana adanya).
 Sering mimpi yg mengakibatkan marah, cepat
tersinggung/frustasi.
 Oleh keluarga dianggap sudah dewasa shg
sering diberi tanggung jawab orang dewasa.
 Mulai memperhatikan prestasi dalam segala hal
karena akan meningkat nilai dan kedudukan
sosial diantara teman sebaya/orang dewasa
5). Pemantapan identitas diri

 Berusaha menjelaskan siapa dirinya dan apa


perannya dalam masyarakat.

 Cara mengangkat diri dg menggunakan simbol


status (dalam bentuk mobil, pakaian, barang
barang yg mudah dilihat).
c. Kondisi yg mempengaruhi konsep diri
remaja
1. Usia kematangan
Remaja yg matang lebih awalmengembang
kan konsep diri menyenangkanpenyesuaian
diri lebih baik
2. Penampilan diri
Cacat fisikrendah diri
Penampilan menarikdukungan sosial tinggi
harga diri meningkat.
3. Kepatuhan seks, minat dan perilaku
Patuhmembantu mencapai konsep diri baik
4. Nama dan julukan
Peka/malu jika teman kelompok menilai namanya
buruk/memberi julukan bernada cemooh.

5. Kreatifitas dan cita-cita


- Kreatifitas meningkat, tugas2 akademik mening
katmembangun perasaan individualitas dan
identitas meningkatkonsep diri lebih baik.
- Jika cita-cita tidak realistiskegagalantimbul
rasa tidak mampureaksi-reaksi bertahan dg
menyalahkan orang lain.
d. Tanda2 bahaya dari ketidakmampuan
penyesuaian diri remaja
 Tidak bertanggung jawabmengabaikan
pelajaran dg bersenang-senang.
 Agresif dan yakin pada diri sendiri
 Perasaan tidaka aman, mengakibatkan remaja
patuh pada standar kelompok.
 Perasaan menyerah
 Banyak berkhayalkarena ketidakpuasan sehari
hari
 Regresi, supaya diperhatikan
 Menggunakan mekanisme pertahanan: fantasi
utk menutupi kelemahan
7. MASA DEWASA AWAL

a. Pendahuluan

 Disebut masa adults

 Umur 18-40 th
b. Ciri-ciri
1). Masa pengaturan
Mencoba berbagai pola hidup yg cocok,
antara lain pekerjaan, pasangan hidup
(perlu waktu).
2). Masa reproduktif
-Jika ingin punya anak, awal masa dewasa
adalah waktu yg tepat.
-Jika ingin karir meningkat, menunda anak
hingga usia 30 tahun.
3). Masa bermasalah

Banyak menghadapi masalah baru dan


penyesuaian diri, karena:
- Hanya sedikit individu yg mempunyai
persiapan menghadapi masalah2 yg
harus ditangani orang dewasa.
- Mencoba menguasai 2 atau lebih
ketrampilan secara serentakbisa tdk
berhasil keduanya, misal perkawinan
dan karir.
4). Ketegangan emosional
Kekhawatiran terutama terpusat pada:
pekerjaan, perkawinan, peran sbg ortu
5). Masa keterasingan
-Hubungan dg teman remaja renggang
-Terlibat di luar rumah menurunkrisis
keterasingan (keterpencilan sosial)
6). Masa komitmen
Perubahan tanggung jawab menjadi orang
dewasa, mandiri shg menentukan pola
hidup baru, memikul tanggung jawab dan
membuat komitmen2 baru.
8). Masa perubahan nilai
Individu menyaadari pentingnya
pendidikan utk meraih gelar, keberhasil
an sosial, karir dan kepuasan pribadi.
9). Masa penyesuaian dg cara hidup baru
Gaya hidup baru yg paling menonjol
adalah di bidang perkawinan dan peran
orang tua.
10). Masa kreatif
Sbg orang dewasa sudah lepas dr orang
tua/aturan2 ortu/guru shg harus kreatif
berbuat sesuai keinginan.
c. Rintangan yg menghambat
penyesuaian tugas perkembangan

1). Dasar kurang memadai


2). Hambatan fisik
3). Latihan tidak runtut
4). Perlindungan berlebihan pada masa kanak2 sd
remaja
5). Pengaruh kelompok teman sebaya yg ber
kepanjangan
6). Aspirasi yg tidak realistik
d. Keberhasilan penyesuaian diri dewasa
Diukur dengan 3 kriteria:
1). Prestasi
- Masa dewasa masa prestasi, puncaknya 30-39
th, usia 35 (usia krisis), jika belum berprestasi
mungkin tdk ada kesempatan prestasi lagi.
2). Kepuasan
Tingkat keberhasilan menyelesaikan masalah
3). Penyesuaian pribadi
- Daya tarik pribadi dan peranan di lingkungan
sosial.
- Perkawinan
8. MASA DEWASA MADYA

a. Pendahuluan

 Usia setengah baya: >40-59 th

 Usia madya dini : >40-50 th

 Usia madya lanjut : >50-59 th


b. Ciri-ciri
1). Periode transisi
- Kehidupan sudah mapan, berkeluarga
dan memiliki beberapa anak.
- Keadaan fisik mulai turun
- Wanita mulai kurang kecantikannya
- Muncul penyakit fisik (terlalu kerja keras,
terlalu stres sehari-hari).
- Kehidupan RT/seksual tidak sehangat dulu
- Mulai menyesuaikan diri dg perubahan
fisik & lingkungan sosial.
2). Puncak keberhasilan
- Bagi laki2 & wanita, karir adalah puncak
keberhasilan.
- Individu dpt mempengaruhi orang lain dg
otoritasnya.
- Membanggakan prestise yg ada padanya.

3). Periode sangat ditakuti


- Individu tdk mau mengakui telah men-
capai masa tsb.
- Rasa segan, takut dan susah memasuki
usis madya.
4). Masa stres
- Stres somatik (karena fisik mulai menua)
- Stres budaya (karena nilkai tinggi thd
kemudaan, keperkasaan, kesusksesan
oleh kelompok budaya tertentu).
- Stres ekonomi (karena beban keuangan
mendidik anak hingga memberi simbol
bagi seluruh anggota keluarga).
- Stres psikologis (kematian pasangan,
kepergian anak, bosan thd perkawinan,
hilang masa muda, dll).
5). Usia berbahaya
Berusaha mencari contoh kegiatan dan
pengalaman baru, shg periode ini dapat di
dramnatisasi dan lolos episodik kedalam
hubungan ekstra marital atau bentuk
alkoholisme bahkan kesusahan permanen
6). Usia canggung
Tidak muda lagi tetapi belum tua, mereka
merasa keberadaan di masyarakat kurang
dianggap.
7). Masa sepi
Anak2 mulai meninggalkan rumah
8). Masa jenuh
Jenuh dg pekerjaan rutin sehari-hari dan
kehidupan keluarga yg sedikit memberi
hiburan.
9). Masa evaluasi
Mengevaluasi prestasi sesuai aspirasi dan
harapan2 semula dan teman2/keluarga
10). Sindroma menopause pada wanita;
-Menstruasi dan sistim reproduksi berhenti
-Penampilan kewanitaan menurun
-Ketidaknyamanan fisik :linu, lelah, tegang
-BB naik
-Kepribadian berubah: cepat marah
11). Sindroma klimakterium pada laki-laki
- Rusaknya fungsi organ seksual (50 th
aktifitas gonad menurun, shg nafsu
seksual menurun, tetapi masih bisa
membuahi hingga 70-80 th).
- Penampilan kejantanan menurun.
- Gelisah akan kejantananimpotensi
- Ketidaknyamanan fisik
- Kesehatan menurundaya tahan tubuh
menurun
- Perubahan kepribadian (WIL)
9. MASA USILA

a. Pendahuluan

 Lanjut usia dini (elderly) : antara 60-74 th

 Lanjut usia tua (old) : antara 75-90 th

 Usia sangat tua (very old) : >90 th


b. Ciri-ciri:

1). Masa utk mensyukuri


2). Perasaan tdk berguna
3). Periode sangat ditakuti
4). Kemunduran fisik dan mental
5). Penurunan psikologi
c. Penyesuaian diri thd kemampuan mental
- Cemas

d. Penyesuaian diri thd minat yg berubah


- Penampilan dan pakaian: berusaha agar
tampak lebih muda.
- Uang, bendamenanbung utk masa tua
- Simbol statusrumah, mobil, pakaian
- Agamasumber bahagia
- Urusan kemasyarakatan, tugas RT mulai
berkurang.
- Rekreasi (OR, membaca, film, hiburan,
hobi, kursus, dll).
e. Penyesuaian sosial
Kegiatan sosial, menghilangkan kesepian,
kepuasan.

f. Penilaian tentang penyesuaian perubahan


fisik
- Reaksi thd menopause dan klimakterium

g. Bahaya sosial
Semakin bertambah usia seseorang, makin
bergantung pd orang lain, terutama orang
yg suami/istrinya meninggal, sedang anak
sibuk dg keluarga masing2.
h. Bahaya personal

- Perubahan fisikbotak
- Idealisme anak mudatidak mau dibatasi
perilakunya.
- Perubahan peranlebih banyak peran
lebih cepat menyesuaikan diri.
- Perubahan keinginan dan minat
- Semakin tertarik simbol status
- Aspirasi yg tidak realistisgagal
i). Penyesuaian thd pola keluarga
- Perubahan thd perubahan peran
- Perubahan diri dengan pasangan
- Penyesuaian seksual
- Penyesuaian thd pihak keluarga pasangan
- Penyesuaian diri dg masa kakek/nenek

j). Penyesuaian thd pekerjaan


- Prestasi tertinggi biasanya bagi pria usia
40an.

k). Penilaian thd penyesuaian pekerjaan


- Prestasi dan kepuasan
l). Penyesuaian diri dg hidup sendiri
- Wanita dan pria lajang

m). Penyesuaian diri dg hilangnya pasangan


Perceraian, kematian, menikah lagi,
masalah menjanda (ekonomi, sosial,
keluarga, seksual, tempat tinggal).

n). Penyesuaian diri dg ambang masa pensiun


Berkaitan dg keluarga

o). Penyesuaian diri dg usila


Ketakutan, merasa tidak tenang
p). Bahaya pekerjaan
- Kegagalan dalam mencapai cita2 awal
- Kebosanan
- Terperangkap bila pekerjaan tdk sesuai
- Pengangguran

q). Bahaya perkawinan


- Perubahan peran
- Kebosanan
- ketidakmampuan membangun
hubungan yg memuaskan pasangan
- Penyesuaian seksual
- Hilangnya pasangan
r). Penilaian penyesuaian diri
- Prestasi
- Tingkat emosionalketegangan
- Efek pada kepribadiangangguan kepri
badian
- Kebahagiaan

s). Penyesuaian diri thd perubahan fisik


- Perubahan penampilan
- Perubahan bagian dalam tubuh
- Perubahan fungsi fisiologis
- Perubahan panca indera
- Perubahan seksual
t). Perubahan kemampuan motorik usila
Kekuatan, kecepatan, kekakuan, belajar
keterampilan baru.

- Penyebab fisik
Menurunnya kekuatan tenaga, otot, kaku
sendi, gemetar pd tangan, kepala, rahang
bawah, bertambahnya usia.

- Penyebab psikologis
Rendah diri, tekanan emosional
u). Perubahan kemampuan mental pada usila
Belajar, kreatifitas, mengingat kembali,
rasa humor, kekerasan mental, berpikir
utk argumentasi, ingatan, mengenang,
perbendaharaan kata.

v). Perubahan minat pada usila


Minat pribadi (pakaian, uang), minat sosial
minat rekreasi, minat keagamaan, minat
utk mati (kapan sy mati? Bagaimana sy
dpt mati dg cara yg baik? Euthanasia?)
x). Bahaya penyesuaian pribadi & sosial usila

1. Bahaya fisik: penyakit, kurang gizi, gigi,


seksual, kecelakaan.

2. Bahaya psikologis: rendah diri, perubah


an pola kehidupan, merasa bersalah
karena mengganggur, berkurangnya
pendapatan, pelepasan kegiatan sosial.
y). Penyesuaian diri pada usila

1. Terhadap pekerjaan

- Sikap thd kerja: besarnya gaji


- Kemampuan kerja bagi pekerja usila:
wajib pensiun, rencana pensiun,
kebijakan dalam rekruitmen, jenkel .
- Penilaian pekerjaan usila:
banyak pengalaman, beban masalah
ketidakhadiran lebih banyak yg muda
2. Penyesuaian diri thd masa pensiun
Akhir pola hidup pensiun adalah:
- bukan memasang jam weker
- memulai karir yg kedua…kalau ada yg
perlu
- mengaktifkan kembali kartu ppustakaan
- meninggalkan pakaian resmi
- mengajak cucu ketempat hiburan
- kecewa, mengapa kolega tidak telepon
- mencoba berbuat sesuatu yg terbaik
dalam sisa hidupnya
3. Penyesuaian diri usila thd berbagai
perubahan kehidupan keluarga
- Hubungan dengan pasangan
- Hubungan dengan perilaku sosial
- Hubungan dengan anak
- Hubungan dengan cucu

4. Penyesuaian diri usila thd hilangnya


pasangan
- Bagi pria: kesepianminat baru
- Bagi wanita: berkurangnya pendapatan,
hubungan sosial
Z). Perkawinan pada usila
Penyesuaian diri dg pasangan, kerabat,
rumah, lingkungan baru, apalagi bila tdk
didukung oleh anak.

..). Hidup bersama pada usila


Cahabitation (kumpul kebo)???, kalau ada
ikatan perkawinan warisan akan hilang.
..). Pola penataan hidup
Pasangan usila hidup sendiri, dg keluarga,
dengan anak2nya, di panti jompo.

..). Kebahagiaan usila


Aktifitas yg kontinyu
Ada Pertanyaan???
Terima Kasih
Hatur Nuhun
Matur Nuwun
Shie-shie
Arigatou
Kamsia
Danke
Kamsahamnida
Merci Boku
Tekhima Kasih
Jazakallah Khoir
 YULIATI AMPERANINGSIH, SKM M.Kes
 Poltekes Jur Keperawatan
 Alumni D3 Akper Tj Karang 1987
 SMA 2 Tj Karang 1984
 25 Juli 1966
 46 th
 RSS Blok S Bukit Kemiling Permai 221-
222 Bandar Lampung
 08121399419

Anda mungkin juga menyukai