Anda di halaman 1dari 13

Cabang – Cabang

Ilmu Toksikologi
Apt. Mira Febrina, M.Sc
KELOMPOK 2
Andhika Rezky Athallah 2201100
Dhea Mulyia Putri 2201107
Evelyn Cyntia Uli Tamba 2201110
Khairunnisa Nadika 2201118
Natasya Aulia 2201126
Raysa Zuriani 2201131
Zelvy Rahman Utami 2201146
Apa itu toksikologi ?
Toksikologi berasal dari kata toxon yang artinya racun
sedangkan Logos berarti ilmu sehingga toksikologi adalah ilmu
yang mempelajari tentang efek racun atau toksik dari obat
terhadap mahkluk hidup.

Toksisitas merupakan sifat relatif dari suatu zat kimia, dalam


kemampuannya menimbulkan efek berbahaya atau
penyimpangan mekanisme biologi pada suatu organisme.
Cabang-cabang ilmu toksikologi

Toksikologi lingkungan Toksikologi Ekonomi Toksikologi Forensik


Pembahasan toksikologi yang
Studi tentang efek dari polutan Analisis zat beracun, baik secara
menjurus pada efek-efek
terhadap lingkungan hidup serta kualitatif maupun kuantitatif,
berbahaya dari substansi
bagaimana hal ini dapat sebagai bukti dalam Teknik
khusus yang berhubungan
mempengaruhi ekosistem. forensik (penyelidikan forensik) di
dengan kebutuhan manusia
pengadilan
seperti bahan pengawet
makanan dan pestisida.
1. Toksikologi Lingkungan
Toksikologi lingkungan merupakan bagian dari ilmu toksikologi
yang membahas mengenai efek-efek toksikan (racun) terhadap
kesehatan makhluk hidup dan lingkungannya
Toksikologi lingkungan berkaitan dengan pertanyaan
bagaimana toksikan lingkungan melalui interaksinya dengan
manusia, hewan,dan tanaman, dan dapat mempengaruhi
kesehatan dan keselamatan organisme
Toksikologi Lingkungan

01 02
Pencemaran air Pencemaran udara
Pembuangan limbah industri ke sungai atau Pabrik industri dan peningkatan
aliran air dan aliran air menuju sungai dari urbanisasi
tanah yang telah tercampur pestisida

03 04
Pencemaran logam Pencemaran tanah
Pabrik industri yang residu produk nya Penggunaan pupuk pestisida berlebihan
mengandung logam berat ( PB, Cu,Cd)
Mengalir ke sungai atau aliran air
2. Toksikologi
Ekonomi
Industri mengakui pentingnya mendapatkan data toksikologi
pada bahan kimia baru yang dirilis ke publik. Data tentang
semua obat baru (dan obat yang ada) harus tersedia untuk
memastikan bahwa pengobatan tidak hanya efektif tetapi
juga aman. Industri yang terlibat dalam produksi bahan
Kimia, lembaga yang menangani regulasi dan kontrol
distribusi bahan kimia, dan laboratorium yang menangani
studi interaksi kimia- biologis telah berkontribusi pada
perolehan pengetahuan tentang efek berbahaya dari bahan
kimia.
A. Toksikologi Regulatori

Mengkaji data yang dikumpulkan dari


toksikologi deskriptif, toksikologi mekanistik,
dan hasil penelitian lainnya untuk mengambil
keputusan tentang penggunaannya serta
menentukan batas aman penggunaanya,
walaupun dalam penetapannya melibatkan
faktor sosial, ekonomi, dan faktor lainnya.
B. Toksikologi Deskriptif
Data toksisitas yang dihasilkan dapat digunakan
untuk evaluasi keselamatan toksikan, sebagai
komponen kunci untuk penilaian risiko yang
digunakan oleh toksikologi regulatori dalam
penetapan peraturan dan berkontribusi dalam
pengembangan toksikologi mekanistik melalui
pengembangan hipotesis.
3. Toksikologi forensik
Toksikologi forensik menekunkan diri pada aplikasi ilmu
toksikologi untuk kepentingan peradilan. Kerja utama dari
toksikologi forensik adalah analisis racun baik kualitatif maupun
kuantitatif sebagai bukti dalam tindak kriminal
(forensik di pengadilan).

Aspek-aspek utama yang menjadi perhatian khusus dalam toksikologi


forensik, pemahaman perilaku zat, sumber penyebab keracunan atau
pencemaran, metode pengambilan sampel dan metode analisa,
interpretasi data terkait dengan gejala atau efek atau dampak yang
timbul serta bukti lain yang tersedia
A.Toksikologi medis
ilmu yang berkaitan dengan identifikasi bahan Kimia,
kemanjuran klinis, diagnosis, dan pengobatan keracunan bahan
kimia pada populasi manusia. Selain itu, toksikologi medis meliputi
pengumpulan informasi dan penilaian risiko manusia yang terkait
dengan paparan individu dan publik terhadap bahan kimia.
Pada bidang ini usaha-usaha yang dilakukan dengan mengobati
pasien-pasien yang keracunan dengan obat-obatan dan juga
dengan memanfaatkan teknik baru dalam pengobatannya

•Kualitatif (apakah benar pasien terkena toksik atau tidak)


•Kuantitatif ( informasi terkait tingjatan toksisitas pasien)
B. Toksikologi Mekanistik

Mekanisme terjadinya efek toksik di dalam tubuh


organisme hidup, yaitu mekanisme terjadinya reaksi
atau perubahan selular, biokimia, dan/atau
molekular di dalam sistem biologis yang
diakibatkan oleh toksikan. Toksikologi mekanistik
sangat berguna dalam penilaian risiko kesehatan.
THANK
YOU :)

Anda mungkin juga menyukai