Rahma Zainatul Aqsa Toxikologi industri adalah cabang ilmu toksikologi yang mempelajari efek toksik dari bahan kimia dan zat berbahaya yang digunakan di lingkungan kerja industri. Tujuan utama dari toksikologi industri adalah untuk memahami dampak kesehatan dari paparan zat berbahaya di tempat kerja, serta untuk mengembangkan strategi untuk mengurangi risiko dan melindungi kesehatan pekerja. Disiplin ini juga mencakup penelitian tentang cara-cara untuk mengukur, menganalisis, dan memantau paparan zat berbahaya di lingkungan kerja. Toksikologi didefinisikan sebagai “ilmu yang mempelajari racun”.Istilah toksikologi berarti “ilmu racun”.Kata toxic sendiri berasal dari bahasa Latin toxicus ‘racun’(poison).Toksikologi juga didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari efektoksik xenobiotic (materi asing).Menurut Depnaker toksikologi adalah kemampuan suatu zatuntuk menimbulkan kerusakan pada organisme hidup. 1.Paparan zat berbahaya. 2.Kerusakan organ dan sistem. 3.Efek kesehatan jangka pendek dan jangka panjang. 4.Karsinogenitas. 5.Reaktivitas kimia. 6.Pengaruh pada reproduksi. 7.Bahaya akut dan kronis. 8.Ketidakseimbangan kimia. 9.Kecelakaan dan kedaruratan. Paparan bahan kimia di tempat kerja dapat terjadi ketika pekerja terpapar zat kimiamelalui berbagai jalur, seperti:• inhalasi (menghirup udara yang terkontaminasi), • penetrasi kulit, • atau konsumsi makanan/minuman yang terkontaminasi bahan kimia.Paparan bahan kimia di tempat kerja dapat terjadi dalam berbagai industri, sepertiindustri kimia, farmasi, pertanian, manufaktur, dan sektor jasa seperti rumah sakit dan pusatpenelitian. Paparan bahan kimia di tempat kerja dapat menyebabkan efek kesehatan yang berbahaya bagi pekerja. Beberapa efek kesehatan yang mungkin terjadi akibat paparan bahankimia di tempat kerja meliputi iritasi mata dan saluran pernapasan, alergi, dermatitis, keracunanakut atau kronis, kerusakan organ dan jaringan, dan kanker. Kesimpulan dari toxikologi industri adalah pentingnya memahami dan mengelola risiko paparan zat berbahaya di lingkungan kerja. Melalui penelitian dan pengembangan strategi untuk mengurangi risiko, disiplin ini bertujuan untuk melindungi kesehatan pekerja dan menciptakan lingkungan kerja yang aman dari bahan kimia berbahaya.