Karya sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan,
ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran kehidupan, yang dapat membangkitkan
pesona dengan alat bahasa dan dilukiskan dalam bentuk tulisan. karya sastra dalam
tulisanmanusia.com terdiri dari, puisi, cerpen, pentigraf, opini, kritik, dan novel
A. Puisi
Puisi merupakan ragam karya sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta
penyusunan larik dan bait. Puisi juga diartikan sebagai gubahan dalam bahasa yang bentuknya
dipilih dan ditata secara cermat. ciri-ciri puisi ada dua yakni puisi lama dan puisi baru.
Jenis-jenis Puisi:
1. Puisi Naratif
Dalam puisi naratif mengungkapkan suatu cerita atau penjelasan penyair. Puisi ini terbagi
menjadi dua macam, yakni balada dan romansa. Balada adalah puisi yang berisi cerita
tentang orang-orang perkasa ataupun tokoh pujaan.
Contohnya Balada Orang-orang Tercinta dan Blues untuk Bonnie karya WS Rendra.
Sedangkan romansa adalah jenis puisi cerita yang memakai bahasa romantik yang berisi
kisah percintaan, yang diselingi perkelahian dan petualangan.
2. Puisi Lirik
Pada jenis puisi lirik terbagi ke dalam beberapa macam, yakni elegi, serenada dan ode. Elegi
adalah puisi yang mengungkapkan perasaan duka. Contohnya Elegi Jakarta karya Asrul Sani
yang mengungkapkan perasaan duka penyair di Kota Jakarta.
Sedangkan serenada merupakan sajak percintaan yang dapat dinyanyikan. Kata "serenada"
sendiri bermakna nyanyian yang tepat dinyanyikan pada waktu senja.
Sementara itu, ode adalah puisi yang berisi pujaan terhadap seseorang umumnya tokoh yang
dikagumi, sesuatu hal, atau sesuatu keadaan. Contohnya seperti Diponegoro karya Chairil
Anwar dan Ode buat Proklamator karya Leon Agusta.
3. Puisi Deskriptif
Dalam jenis puisi ini, penyair bertindak sebagai pemberi kesan terhadap keadaan/peristiwa,
benda, atau suasana yang dipandang menarik perhatian. Puisi yang termasuk kedalam jenis
puisi deskriptif, misalnya satire dan puisi yang bersifat kritik sosial.
Satire adalah puisi yang mengungkapkan perasaan ketidakpuasan penyair terhadap suatu
keadaan, namun dengan cara menyindir atau menyatakan keadaan sebaliknya.
Sedangkan puisi kritik sosial adalah puisi yang juga menyatakan ketidakpuasan penyair
terhadap keadaan atau terhadap diri seseorang, namun dengan cara membeberkan
kepincangan atau ketidak beresan keadaan atau orang tersebut. Kesan penyairan ini juga
dapat kita hayati dalam puisi-puisi impresionistik yang mengungkapkan kesan penyair
terhadap suatu hal.
B. Cerpen
cerpen merupakan suatu karya sastra dalam bentuk tulisan yang mengisahkan tentang sebuah
cerita lalu dikemas secara pendek, jelas dan ringkas. Cerpen biasanya hanya mengisahkan cerita
pendek tentang permasalahan yang dialami satu tokoh saja.
1. Abstrak
Abstrak merupakan pemaparan gambaran awal dari cerita yang dikisahkan. Pada cerpen abstrak
biasanya digunakan sebagai pelengkap cerita. Maka dari itu abstrak bersifat opsional atau bisa
jadi tidak ada pada cerpen tersebut.
2. Orientasi
Pada orientasi cerpen biasanya menjelaskan tentang latar cerita seperti waktu, suasana,
tempat/lokasi yang digunakan dalam penggambaran cerita cerpen.
3. Komplikasi
Komplikasi menjelaskan tentang struktur yang berkaitan dengan pemaparan awal suatu masalah
yang dihadapi oleh tokoh. Watak dari tokoh juga dijelaskan pada bagian ini. Selain itu pada
komplikasi juga menjelaskan urutan kejadian yang berhubungan dengan sebab akibat.
4. Evaluasi
Pada bagian evaluasi ini terjadi konflik masalah yang semakin memuncak. Konflik mulai menuju
bagian klimaks dan mendapatkan penyelesaian atas masalah yang terjadi.
5. Resolusi
Resolusi merupakan bagian akhir permasalahan yang terjadi pada cerpen. Pada bagian ini
terdapat penjelasan dari pengarang mengenai solusi permasalahan yang dialami tokoh.
6. Koda
Koda merupakan nilai atau pesan moral yang terdapat pada sebuah cerpen yang disampaikan
oleh penulis kepada para pembaca. Pesan moral yang disampaikan sesuai dengan jenis cerpen.
C. Pentigraf
Pentigraf disebut juga dengan cerita mini. Dimana pentigraf tidak boleh ditulis lebih dari tiga
paragraf. Meskipun pendek, pentigraf tetap harus memiliki alur dan unsur, latar, amanat dan
tokoh. Umumnya di akhir cerita, selalu ada kejutan yang menarik, itu sebabnya pentigraf
memiliki daya tariknya.