Anda di halaman 1dari 8

TUGAS RESUME MODUL 7

PUISI ANAK ANAK

NAMA TUTOR :

DIBUAT OLEH :
RANI ANJELI (856256868)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVESITAS TERBBUKA
PADANG
2023
KEGIATAN BELAJAR 1
KONSEP PUISI ANAK

A. Pengertian Puisi Anak

puisi dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu puisi untuk orang dewasa
dan puisi untuk anak.

Menurut Norton dan Huck untuk mendefinisikan sebuah puisi tidak


semudah cara kita mengemukakan alasan di atas. Oleh karena sangatlah sulit
mendefinisikan puisi secara tepat. Kesulitan ini disebabkan bentuknya yang
"unik". Keunikan ini yang menjadikan puisi mudah dikenali terutama bila
disejajarkan dengan jenis sastra yang lain, seperti prosa dan drama. Menurut
Georgia dalam Calmus, keunikan ini pula yang memudahkan puisi dikenali
karakteristiknya melalui (a) bahasa dalam puisi lebih padat, (b) setiap kata di
dalam puisi sangat penting, (c) menggunakan bahasa yang figuratif melalui
gaya bahasa simile, metafora dan imajinatif, (d) bersifat ritmik, dan (e) unit

Bahkan Rumini menyatakan bahwa puisi yang bagus adalah hasil


penyulingan pengalaman yang tertangkap pikiran dan perasaan dari suatu objek
dan intensifikasi serupa itu memerlukan pola struktur kata yang lebih tinggi dari
prosa. Maksudnya adalah bahwa puisi merupakan kumpulan kata yang disusun
dengan cara mengelompok ke bawah terdiri atas kata-kata yang bermakna lebih
luas dan lebih dalam daripada prosa.

Robert Fros mengemukakan bahwa puisi harus menyenangkan anak-anak


dan membantu mereka (anak-anak) dalam mengembangkan pengetahuan baru
dan cara baru untuk memahami dunianya. Dunia yang dimasuki anak melalui
membaca puisi anak itu menurut Riris Sarumpaet harus memberi tiga kriteria,
yaitu (a) memenuhi unsur pantangan, (b) disajikan dengan gaya secara
langsung, (c) fungsi terapan.

B. BENTUK PUISI ANAK

1. Pantun

a. Pantun anak-anak bersuka cita


b. Pantun Jenaka

c. Pantun Teka-teki

d. Pantun Nasihat

e. Pantun Agama

2. Syair

Syair adalah bentuk puisi lama yang terikat oleh jumlah bait dan baris.
Setiap bait terdiri atas empat baris. Syair bersajak aaaa, artinya tiap satu bait
yang terdiri atas empat baris tiap barisnya berbunyi akhir sama.

3. Gabungan dari Pantun dan Syair

Puisi anak yang merupakan perpaduan dari pantun dan syair banyak juga
dalam puisi anak terutama di dalam lagu-lagu anak. Paduan ini bisa dalam
bentuk maupun dalam isi.

4. Puisi Anak Biasa atau Puisi Bebas

Puisi bebas adalah puisi yang tidak mengikuti pola tertentu, seperti
jumlah bait, jumlah baris, ada tidaknya sampiran. Puisi jenis ini bersifat
pelukisan terhadap ekspresi anak tentang apa yang dilihat, dirasakan, didengar,
dan yang ingin disampaikan anak melalui media bahasa yang diketahuinya.
KEGIATAN BELAJAR 2
UNSUR PEMBANGUN STRUKTUR PUISI

A. Unsur Intrinsik Puisi

Unsur intrinsik adalah unsur yang secara langsung membangun puisi dari
dalam, atau dari wujud puisi itu sendiri. Di antara unsur pembangun dari dalam
itu ialah

1. Tema

Tema merupakan dorongan yang kuat yang menyebabkan penyair


mengungkapkan apa yang dirasakannya melalui puisi Tema bersifat khusus
pada setiap penyair. Artinya antara penyair satu dengan penyair lain tidak akan
sama. Untuk menentukan tema pada puisi dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu
dengan cara melihat judul puisinya karena ada puisi yang di dalam judulnya
sudah menampakkan tema. Cara menentukan tema yang kedua adalah melihat
bentuk fisik puisi itu. (a) dari sisi diksi. (b) dari sisi judul puisinya. (c)
kekerapan kata yang sering muncul dalam puisi itu.

2. Amanat

Amanat dalam puisi juga sering disatukan dengan sikap karena amanat
diperoleh pembaca setelah pembaca atau penikmat menyelesaikan bacaan
puisinya. dilihat dari sisi pembaca maka amanat akan mempengaruhi sikap, cara
pandang, dan wawasan pembacanya. Meskipun demikian amanat harus tetap
sesuai dengan tema puisi yang diciptakan penyair. Jadi amanat puisi adalah
pesan atau nasihat yang ada dalam puisi yang didapat oleh pembacamelalui
puisi yang dibacanya.

3. Sikap, Suasana atau Nada, dan Perasaan dalam Puisi Sebuah puisi tidak dapat
dinikmati jika tidak dibaca secara keseluruhan

unsur sikap atau suasana, atau nada, atau perasaan dalam puisi adalah
ekspresi perasaan penyair yang disampaikan dalam bentuk nada-nada yang
menimbulkan keindahan. Seperti apa nada yang menimbulkan keindahan ini
mungkin terlalu singkat jika dijelaskan secara rinci di sini karena terbatasnya
kesempatan
4. Tipografi

Tipografi adalah ukiran bentuk puisi yang biasanya berupa susunan baris
ke bawah. Ada juga penulis yang menyebut istilah tipografi dengan sebutan tata
wajah puisi. Baik tipografi maupun tata wajah memiliki pengertian yang sama,
yaitu salah satu unsur puisi yang menjadikan puisi lebih indah karena tata
wajahnya dibuat seperti lukisan tertentu. Tipografi ini banyak terdapat pada
puisi modern yang sering disebut dengan istilah puisi mbeling, puisi
kontemporer atau ada juga yang menyebutnya dengan puisi konkret.

5. Enjabemen

Enjabemen adalah pemindahan bagian kalimat pada larik berikutnya


sehingga menimbulkan nuansa makna. Fungsi enjabemen memperera hubungan
antarlarik sehingga makna antarlarik itu menjadi utuh.

6. Akulirik

Akulirik adalah tokoh yang berbicara dalam puisi. Tokoh itu bisa
pengarangnya, bisa pula bukan, dalam arti pengarang mewakilkan tokoh puisi
yang dikarangnya kepada tokoh tertentu, atau tokoh lain. Ciri akulirik terdapat
kata ganti: aku, kamu, dan kita.

7. Rima atau Persamaan Bunyi

Rima adalah persamaan bunyi yang berulang secara teratur pada kata
yang letaknya berdekatan di dalam satularik atau antarlarik.

8. Citraan atau Pengimajian

Citraan atau pengimajian adalah susun kata yang dapat memperjelas atau
memperkonkret apa yang dinyatakan oleh penyair. Mengingat puisi bukanlah
hanya untuk sekadar dibaca maka penyair menggunakan citraan ini sebagai cara
untuk memperjelas agar penikmat memahami puisi ciptaannya melalui citraan
yang disajikan dalam beberapa bentuk citraan:

a. penglihatan (visual imagery)

b. pendengaran (auditory imagery)

c. penciuman (smell imagery)


d. perasaan (tactile imagery).

9. Gaya Bahasa, Irama atau Ritme

Gaya Bahasa atau irama atau ritme adalah cara khas yang dipakai penyair
untuk menimbulkan efek estetis pada karya puisi yang
dihasilkannya.Pengulangan bunyi contohnya seperti pada penjelasan tentang
poin (g) rima. Pengulangan kata meliputi repetisi dan diksi, serta dalam bentuk
pengulangan kalimat meliputi gaya implisit dan retorika. Ada juga yang
membagi gaya bahasa yang khas ini menjadi makna kias, lambang, dan
persamaan bunyi atau rima.

B. UNSUR EKSTRINSIK PUISI

puisi juga memiliki unsur pembangun dari luar yang disebut unsur
ekstrinsik. Unsur ekstrinsik ini cukup berpengaruh terhadap keutuhan puisi.
Oleh karena itu, disebut unsur luar, tetapi sangat mempengaruhi totalitas puisi.
Unsur ekstrinsik ini terdiri atas unsur biografi penyair, unsur kesejarahan dan
unsur kemasyarakatan.

C. SRUKTUR LAPIS-LAPIS NORMA

Di samping unsur intrinsik dan ekstrinsik, karya pasti juga dapat dilihat
dari sisi struktur yang berbeda, yaitu struktur lapis-lapis norma. Struktur norma
ini ditinjau dari kenyataan yang ada di dalam pas itu sendiri atau fenomena yang
ada. Bahwa puisi terbentuk oleh lapisan-lapisan yang per satu lapisan dengan
lapisan yang lain saling terkait. Lapisan dimaksud adalah sebagai berikut.

1. Lapis Bunyi

Adalah kumpulan bunyi fonem yang membentuk kata Kata yang


berasal dari kumpulan bunyi tersebut selanjutnya membentuk bunyi
kalima Kalimat-kalimat itu dirangkai menjadi baitLapisan bunyi
merupakan lapisan teratas atau awal. puisi adalah sesuatu untuk didengar.
Ketika dibaca pun yang terdengar bunyi Maka, disebut lapis puisi
pertama adalah bunyi

2. Lapis Arti
strukturnya atau bentuknya dengan jelas sebagai bagian dari huruf
yang menjadi kata, kata merupakan bagian dari kelompok kata,
kelompok kata bagian dari kalimat. Rangkaian kata, kelompok kata dan
kalimat ini memiliki arti yang selanjutnya membentuk kesatuan arti
yang lebih besar lagi, yaitu bait. Oleh karena itu. tiap unsur yang
membentuk puisi ini harus di jelaskan arti linguistiknya. terutama arti
linguistik setiap kata yang tidak biasa dipakai dalam komunikasi sehari-
hari.

3. Lapis Dunia Pengarang

Puisi adalah hasil tulisan pengarang. Pengarang mewujudkan


pelaku, latar dan apa yang diungkapkan dalam karya puisinya itu
merupakan hasil imajinasinya agar puisi ciptaannya dapat dimengerti,
dan ditangkap oleh penikmat sebagai suatu karya yang berguna. Untuk
memperindah puisinya, pengarang menyertakan pula lapis dunia
implisit berupa kiasan-kiasan yang merupakan cerminan ucapan tak
langsung, serta lapis metafisika yang berupa suasana tragis atau
mengerikan atau suasana suci yang menimbulkan renungan bagi
pembaca
KEGIATAN BELAJAR 3
LATIHAN ANALISIS PUISI ANAK-ANAK

Latihan analisis puisi adalah latihan membedah puisi dengan mencari dan
menemukan unsur-unsur pembangun puisi baik unsur pembangun dari dalam
(intrinsik), maupun unsur pembangun dari luar (ekstrinsik). Tujuannya agar
Anda sebagai guru mampu mengajarkan puisi dengan benar, memiliki tingkat
apresiasi yang tinggi dan menjadi guru sastra yang profesional. Cara yang
dilakukan adalah menentukan puisi anak yang akan dianalisis, menentukan
unsur-unsur yang terdapat di dalam puisi yang dipilih disertai dengan bukti-
bukti yang mendukung temuan hasil analisis.

Anda mungkin juga menyukai