Anda di halaman 1dari 8

B A B 1

PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang

Sastra pada dasarnya merupakan ciptaan, sebuah kreasi bukan semata – mata
sebuah imitasi (dalam Luxemburg, 1989: 5). Karya sastra sebagai bentuk
d a n h a s i l sebuah pekerjaan kreatif, pada hakikat nya adalah suatu media yang
mendaya gunakan bahasa untuk mengungkapkan tentang kehidupan manusia. Oleh sebab itu,
sebuah karyasastra, pada umumnya, berisi tentang permasalahan yang melingkupi kehidupan
manusia.K e m u n c u l a n s a s t r a l a h i r d i l a t a r b e l a k a n g i a d a n y a d o r o n g a n d a s a r
m a n u s i a u n t u k mengungkapkan eksistensi dirinya. (dalam Sarjidu, 2004: 2).
Biasanya kesusastraan di bagi menurut daerah geografis atau bahasa. Jadi, yang termasuk
dalam kategori Sastra adalah: Puisi,Novel
cerita/cerpen (tertulis/lisan), syair,pantun, sandiwara/drama, lukisan/kaligrafi.
Berdasarkan ulasan di atas, maka penulis membuat makalah ini guna membantu para
pembaca yang ingin menekuni dunia puisi. Selain tentang pengertian dan
unsur –unsur puisi, makalah ini juga memuat catatan tentang ragam dan teknik
membaca puisi serta dilengkapi juga dengan panduan untuk membuat puisi agar menarik untuk
dibaca.

1.2. Tujuan Penulisan


Agar pembaca lebih mudah memahami karena dalam makalah ini dibuat semudah
mungkin untuk dipahami oleh pembaca.

1.3. Rumusan Masalah


1. Sarana apa yang digunakan oleh penyair untuk mengungkapkan hakikat puisi?
2. Menurut zamannya, puisi dibedakan menjadi?

B A B 2
PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN PUISI
Secara etimologis, kata puisi dalam bahasa Yunani berasal dari
poesisyang artinya berati penciptaan. Dalam bahasa Inggris, padanan kata
p u i s i i n i adalah poetry yang erat dengan –poet dan -poem. Mengenai kata poet,
Coulter (dalam Tarigan, 1986:4) menjelaskan bahwa kata poet berasal dari Yunani
yang berarti membuat atau mencipta. Dalam bahasa Yunani sendiri, kata poet berarti
orang yang mencipta melalui imajinasinya, orang yang hampi
r - h a m p i r menyerupai dewa atau yang amat suka kepada dewa-dewa. Dia adalah orang
yang berpenglihatan tajam, orang suci, yang sekaligus merupakan filsuf, negarawan,guru, orang
yang dapat menebak kebenaran yang tersembunyi.

Shahnon Ahmad (dalam Pradopo, 1993:6) mengumpulkan definisi puisiyang


pada umumnya dikemukakan oleh para penyair romantik Inggris sebagai berikut.

(1) Samuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi itu adalah


kata- k a t a y a n g terindah dalam susunan terindah. Penyair memilih kata-
kata yang setepatnya dan disusun secara sebaik-baiknya, misalnya seimbang,
simetris, antara satuunsur dengan unsur lain sangat erat berhubungan nya, dan sebagainya.

(2)Carlyle mengatakan bahwa puisi merupakan pemikiran yang bersifat musical


.Penyair menciptakan puisi itu memikirkan bunyi-bunyi yang merdu sepertimusik

dalam puisinya, kata-kata disusun begitu rupa hingga yang menonjol

adalah rangkaian bunyinya yang merdu seperti musik, yaitu


d e n g a n mempergunakan orkestra bunyi.

(3) Wordsworth mempunyai gagasan bahwa puisi adalah


pernyataan perasaany a n g i m a j i n a t i f , y a i t u p e r a s a a n y a n g d i r e k a k a n a t a u d i a
n g a n k a n . A d a p u n Auden mengemukakan bahwa puisi itu lebih merupakan pernyataan
perasaanyang bercampur-baur.
(4) Dunton berpendapat bahwa sebenarnya puisi itu merupakan
p e m i k i r a n manusia secara konkret dan artistik dalam bahasa emosional serta
berirama.M i s a l n y a , d e n g a n k i a s a n , d e n g a n c i t r a - c i t r a , d a n d i s u s u n s e c a r a
a r t i s t i k (misalnya selaras, simetris, pemilihan kata-katanya tepat, dan sebagainya),
dan bahasanya penuh perasaan, serta berirama seperti musik (pergantian bunyikata-katanya
berturu-turut secara teratur).
(5) Shelley mengemukakan bahwa puisi adalah rekaman detik-detik
yang palingi n d a h d a l a m h i d u p . M i s a l n y a s a j a p e r i s t i w a -
p e r i s t i w a y a n g s a n g a t mengesankan dan menimbulkan keharuan yang
k u a t s e p e r t i k e b a h a g i a a n , kegembiraan yang memuncak, percintaan, bahkan kesedihan
karena kematiano r a n g y a n g s a n g a t d i c i n t a i . S e m u a n y a m e r u p a k a n d e t i k -
d e t i k y a n g p a l i n g indah untuk direkam.

2.2. UNSUR-UNSUR PUISI

Secara sederhana, batang tubuh puisi terbentuk dari beberapa unsur,


yaituk a t a , l a r i k , b a i t , b u n y i , d a n m a k n a . K e l i m a u n s u r i n i s a l i n g
m e m p e n g a r u h i keutuhan sebuah puisi. Secara singkat bisa di uraikan sebagai berikut.
Kata adalah unsur utama terbentuknya sebuah puisi. Pemilihan kata
(diksi)y a n g t e p a t s a n g a t m e n e n t u k a n k e s a t u a n d a n k e u t u h a n u n s u r - u n s u r
y a n g l a i n . Kata-kata yang dipilih diformulasi menjadi sebuah larik.
Larik (atau baris) mempunyai pengertian berbeda dengan kalimat
dalam prosa. Larik bisa berupa satu kata saja, bisa frase, bisa pula seperti sebuah kalimat.Pada
puisi lama, jumlah kata dalam sebuah larik biasanya empat buat, tapi pada puisi

baru tak ada batasan.

Bait merupakan kumpulan larik yang tersusun harmonis. Pada

bait inilah biasanya ada kesatuan makna. Pada puisi lama, jumlah larik dalam sebuah bait bias
anya empat buah, tetapi pada puisi baru tidak dibatasi.
Bunyi dibentuk oleh rima dan irama. Rima (persajakan) adalah
b u n y i - bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata-kata dalam larik dan bait.
Sedangkanirama (ritme) adalah pergantian tinggi rendah, panjang pendek, dan keras
lembutucapan bunyi.Makna adalah unsur tujuan dari pemilihan kata, pembentukan
larik dan bait.
Makna bisa menjadi isi dan pesan dari puisi tersebut. Melalui makna inilahmisi penulis
puisi disampaikan.Adapun secara lebih detail, unsur-unsur puisi bisa dibedakan menjadi dua
struktur, yaitu struktur batin dan struktur fisik.Struktur batin puisi, atau sering pula
disebut sebagai hakikat puisi, meliputi hal- hal sebagai berikut.
(1)Tema/makna (sense); media puisi adalah bahasa. Tataran Bahasa
a d a l a h hubungan tanda dengan makna, maka puisi harus bermakna, baik makna tiapkata,
baris, bait, maupun makna keseluruhan.
(2) Rasa (feeling), yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang
terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya
denganl a t a r b e l a k a n g s o s i a l d a n p s i k o l o g i p e n y a i r , m i s a l n y a l a t a r
b e l a k a n g pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam
masyarakat,usia, pengalaman sosiologis
dan psikologis, dan pengetahuan. Kedalaman pengungkapan tema dan ketepatan dalam
menyikapi suatu masalah tidak bergantung pada kemampuan penyair memilih kata-
kata, rima, gaya bahasa,d a n b e n t u k p u i s i s a j a , t e t a p i l e b i h b a n y a k b e r g a n
t u n g p a d a w a w a s a n , pengetahuan, pengalaman, dan kepribadian yang terbentuk oleh
latar belakang sosiologis dan psikologisnya.
(3)Nada (tone), yaitu sikap penyair terhadap pembacanyN

a d a j u g a berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema

dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca untuk


memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu saja kepada pembaca, dengan
nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca, dll.
(4)Amanat/tujuan/maksud (itention); sadar maupun tidak, ada
t u j u a n y a n g mendorong penyair menciptakan puisi. Tujuan tersebut bisa
dicari sebelum penyair menciptakan puisi, maupun dapat ditemui dalam puisinya.

Sedangkan struktur fisik puisi, atau terkadang disebut pula metode puisi, adalah
sarana-sarana yang digunakan oleh penyair untuk mengungkapkan hakikat puisi. Struktur fisik puisi
meliputi hal-hal sebagai berikut.
(1) Perwajahan puisi (tipografi), yaitu bentuk puisi seperti halaman yang
tidak dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris
puisiyang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik.
Hal-hal tersebut sangat menentukan pemaknaan terhadap puisi.
(2) Diksi, yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair
dalam puisinya.K a r e n a p u i s i a d a l a h b e n t u k k a r y a s a s t r a y a n g s e d i k i t k
a t a - k a t a d a p a t mengungkapkan banyak hal, maka kata-katanya harus
d i p i l i h s e c e r m a t mungkin. Pemilihan kata-kata dalam puisi erat kaitannya
dengan makna,keselarasan bunyi, dan urutan kata.
(3)Imaji,yaitu kata ataususunan katakata yang dapat mengungkapkan
pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Imajid a p a t d i b a g i
m e n j a d i t i g a , y a i t u i m a j i s u a r a ( a u d i t i f ) , i m a j i p e n g l i h a t a n (visual),
dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji dapat mengakibatkan pembaca seakan-
akan melihat, mendengar, dan merasakan seperti apa yangdialami penyair.

(4)Kata kongkret, yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera


y a n g memungkinkan munculnya imaji. Kata-kata ini berhubungan dengan kiasan
atau lambang. Misal kata kongkret “salju: melambangkan kebekuan
cinta,k e h a m p a a n h i d u p , d l l , s e d a n g k a n k a t a k o n g k r e t “ r a w a -
r a w a ” d a p a t melambangkan tempat kotor, tempat hidup, bumi, kehidupan, dll.

( 5 ) B a h a s a f i g u r a t i f , y a i t u b a h a s a
b e r k i a s y a n g d a p a t menghidupkan/meningkatkan
e f e k d a n m e n i m b u l k a n k o n o t a s i t e r t e n t u (Soedjito, 1986:128). Bahasa figuratif
menyebabkan puisi menjadi
prismatis,a r t i n y a m e m a n c a r k a n b a n y a k m a k n a a t a u k a y a a k a n m a k n a
( W a l u y o , 1987:83). Bahasa figuratif disebut juga majas. Adapaun macam
- a m c a m majas antara lain metafora,
simile, personifikasi, litotes, ironi, sinekdoke,e u f e m i s m e , r e p e t i s i , a n a f o r a ,
p l e o n a s m e , a n t i t e s i s , a l u s i o , k l i m a k s , antiklimaks, satire, pars pro toto, totem
pro parte, hingga paradoks.
(6)Versifikasi, yaitu menyangkut rima, ritme, dan metrum.
R i m a a d a l a h persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi.
Rimam e n c a k u p ( 1 ) o n o m a t o p e ( t i r u a n t e r h a d a p b u n y i , m i s a l /
n g / y a n g memberikan efek magis pada puisi Sutadji C.B.), (2) bentuk intern pola
bunyi(aliterasi, asonansi, persamaan akhir, persamaan awal, sajak berselang,
sajak berparuh, sajak penuh, repetisi bunyi [kata], dan sebagainya [Waluyo,187:92]), dan
(3) pengulangan kata/ungkapan. Ritma adalah tinggi
rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi. Ritma sangat menonjol dalam pembacaan
puisi.
2.3.RAGAM DAN JENIS PUISI

1)Berdasarkan Zaman
Menurut zamannya, puisi dibedakan atas puisi lama dan puisi baru.

PUISI LAMA

Ciri-ciri puisi lama:

 Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya.


 Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan.
 Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait,
j u m l a h suku kata maupun rima.
Yang termasuk puisi lama adalah:

 Mantra adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib.


 Pantun adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris,
tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya se
bagai isi. Pembagian pantun menurut isinya terdiri dari pantun anak, muda-mudi,
agama/nasihat, teka-teki, jenaka.
 Karmina adalah pantun kilat seperti pantun tetapi pendek.
 Seloka adalah pantun berkait.
 Gurindam adalah puisi yang berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-a-a-
a, berisi nasihat.
 Syair adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-
a, berisi nasihat atau cerita.
 Talibun adalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris.

PUISI BARU

Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama, baik dalam
s e g i jumlah baris, suku kata, maupun rima. Menurut isinya, puisi baru dibedakan atas:

 Balada adalah puisi berisi kisah/cerita.


 Himne adalah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan.
 Ode adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa.
 Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup.
 Romance adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih.
 Elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan.
 Satire adalah puisi yang berisi sindiran/kritik.
2)Berdasarkan Sudut Pandang Penulis
Ada bermacam-macam jenis puisi yang ditulis para penyair Indonesia.Karya
sastra tidak bersifat otonom. Dalam memahami makna karya sastra, kita mengacu pada
beberapa hal yang erat hubungannya dengan puisi tersebut.
Dalam pemahaman puisi, hal yang dipandang erat hubungannya adalah jenis puisi itusendiri dan
sudut pandang penyair. Sebenarnya ada banyak sekali macam-macam puisi, dan
bagaimana penyair dalam menyampaikan inspirasinya, serta bagaimanamenafsirkan makna
puisi dengan mudah. Sehingga mudah mengklasifikasikan, termasuk jenis puisi apakah
yang kita ciptakan.
Ada juga parable atau alegori. Sedangkan istilah ode, himne, puisi kamar,dan puisi
auditorium juga sering kita jumpai.
1.Puisi Naratif, Lirik, dan Deskriptif

K l a s i f i k a s i p u i s i i n i b e r d a s a r k a n c a r a p e n y a i r m e n g u n g k a p k a n i s i a t a u gagas
an yang hendak disampaikan.

a.Puisi Narataif
Puisi naratif mengungkapkan cerita atau penjelasan penyair. Ada puisinaratif
yang sederhana, ada yang sugestif, dan ada yang kompleks. Puisi-puisi naratif,
misalnya: epik, romansa, balada, dan syair.
b.Puisi Lirik
Dalam puisi lirik penyair mengungkapkan aku lirik atau gagasan
pribadinya. Ia tidak bercerita. Jenis puisi lirik misalnya: elegi, ode, dan serenada.Elegi
adalah Puisi yang mengungkapkan perasaan duka. Misalnya "ElegiJakarta" karya
Asrul Sani yang mengungkapkan perasaan duka penyair di kota Jakarta.

Serenada adalah Sajak percintaan yang bisa dinyanyikan. Kata


serenada berarti nyanyian yang tepat dinyanyikan pada waktu senja. Rendra banyak
menciptakan serenada dalam 'Empat Kumpulan Sajak'. Misalnya Serenada hitam,Serenada
Biru, serenade Merah Jambu, serenade ungu, Serenada Kelabu, dan

sebagainya. Warna-warna dibelakang serenada itu melambangkan sifat nyanyian


cinta itu, ada yang bahagia, sedih, kecewa, dan seterusnya.

O d e a d a l a h P u i s i y a n g b e r i s i p u j a a n t e r h a d a p s e s e o r a n g , s e s u a t u h a l , sesuatu
keadaan. Yang banyak ditulis adalah pemujaan terhadap tokoh-tokoh yangdikagumi. “Teratai”
Sanusi Pane, “Diponegoro” Chairil Anwar, dan “Ode Buat Proklamator” Leon Agusta
merupakan contoh ode yang bagus.
c.Puisi Deskriptif.
Didepan telah dinyatakan bahwa dalam puisi deskriptif, penyair
bertindak s e b a g a i p e m b e r i k e s a n t e r h a d a p k e a d a a n / p e r i s t i w a , b e n d a ,
a t a u s u a s a n a dipandang menarik perhatian penyair. Jenis puisi yang
dapat diklasifikasikand a l a m p u i s i d e s k r i p t i f , m i s a l n y a p u i s i s a t i r e , k r i t
i k s o s i a l , d a n p u i s i - p u i s i impresionitik.

2.Puisi Kamar dan Puisi Auditorium

I s t i l a h p u i s i k a m a r d a n p u i s i a u d i t o r i u m j u g a k i t a j u m p a i d a l a m b u k u kump
ulan puisi ‘Hukla’ karya Leon Agusta. Puisi-puisi auditorium disebut
juga puisi Hukla (puisi yang mementingkan suara atau serangakaian suara).Puisi Kamar ialah
Puisi yang cocok dibaca sendirian atau dengan satu atau dua pendengar saja di dalam
kamar.
3.Puisi Fisikal, Platonik, dan Metafisikal
Pembagian puisi oleh David Daiches ini berdasarkan sifat dari isi yang dikemukakan
dalam puisi itu.
Puisi Fisikal adalah Puisi bersifat realistis, artinya menggambarkan
kenyataan apa adanya. Yang dilukiskan adalah kenyataan dan bukan gagasan. Hal-hal
yang didengar, dilihat, atau dirasakan merupakan obyek ciptaannya. Puisi- puisi naratif, balada,
impresionistis, juga puisi dramatis biasanya merupakan puisifisikal.
Puisi Platonik adalah Puisi yang sepenuhnya berisi hal-hal yang bersifatspiritual
atau kejiwaan. Dapat dibandingkan dengan istilah 'Cinta Platonis' yang

berarti cinta tanpa nafsu jasmaniah. Puisi-puisi ide atau cita-cita, religius,u n g k a p a n c i n t a
l u h u r s e o r a n g k e k a s i h a t a u o r a n g t u a k e p a d a a n a k n y a d a p a t dimasukkan ke
dalam klasifikasi puisi platonik.
Puisi Metafisikal adalah Puisi yang bersifat filosofis dan
m e n g a j a k pembaca merenungkan kehidupan dan merenungkan Tuhan. Puisi religius disatu
pihak dapat dinyatakan puisi platonic (menggambarkan ide atau gagasan
penyair),d i l a i n p i h a k d a p a t d i s e b u t s e b a g a i p u i s i m e t a f i s i k ( m e
n a g j a k p e m b a c a merenungkan hidup, kehidupan, dan Tuhan), karya-karya mistik
Hamzah Fansuriseperti Syair Dagang, Syair Perahu, dan Syair Si Burung Pingai dapat
dipandangsebagai puisi metafisikal. Kasidah-kasidah “Al-Barzanji” karya Ja'far Al-Barzanjidan
tasawuf karya Jalaludin Rumi dapat diklasifikasikan sebagai puisi metafisikal.

4.Puisi Subyektif dan Puisi Obyektif

Puisi Subyektif disebut juga Puisi Personal, yakni puis


i y a n g mengungkapkan gagasan, pikiran, perasaan, dan suasana dalam dir
i p e n y a i r sendiri. Puisi-puisi yang ditulis kaum ekspresionis dapat diklasifikasikan
sebagai puisi subyektif, karena mengungkapkan keadaan jiwa penyair sendiri. Demikian pula
puisi lirik dimana aku lirik bicara kepada
pembaca.P u i s i O b y e k t i f b e r a r t i P u i s i y a n g m e n g u n g k a p k a n h a l - h a l d i l u a r
d i r i penyair itu sendiri. Puisi obyektif disebut juga puisi
impersonal.5 . P u i s i K o n k r e t P u i s i k o n k r e t s a n g a t t e r k e n a l d a l a m d u n i a p e
r p u i s i a n I n d o n e s i a s e j a k tahun 1770-an. X.J.Kennedy memberikan nama jenis puisi
tertentu dengan
nama puisi konkret, yakni puisi yang bersifat visual, yang dapat dihayati keindahan bentuk dari s
udut pandang (poem for the eye). Kita mengenal adanya bentuk grafis dari puisi, kaligrafi,
ideogramatik, atau puisi-puisi Sutardji Calzoum Bachriyang menunjukkan pengimajian
lewat bentuk grafis. Dalam puisi konkret ini,tanda baca dan huruf-huruf sangat
potensial membentuk gambar.
Gambar wujudf i s i k y a n g ' k a s a t m a t a ' l e b i h d i p e n t i n g k a n d a r i p a
d a m a k n a y a n g i n g i n disampaikan.
10

6.Puisi Diafan, Gelap, dan


Prismatis.P u i s i D i a f a n a t a u p u i s i p o l o s a d a l a h p u i s i y a n g
k u r a n g s e k a l i menggunakan pengimajian, kata konkret dan bahasa figurative, sehingga
puisinyamirip dengan bahasa sehari-hari. Puisi yang demikian akan sangat muda
dihayatim a k n a n y a . P u i s i - p u i s i a n a k - a n a k a t a u p u i s i k a r y a m e r e k a y a n g b a r u
belajar m e n u l i s p u i s i d a p a t d i k l a s i f i k a s i k a n p u i s i d i a f a n . M e r e k a b
e l u m m a m p u mengharmoniskan bentuk fisik untuk mengungkapkan makna.7 . P u i s i
P e r n a s i a n , d a n P u i s i I n s p i r a t i . Pernasian adalah sekelompok penyair Prancis pada
pertengahan akhir abad19 yang menunjukkan sifat puisi-puisi yang mengandung nilai
keilmuan.
Puisi pernasian diciptakan dengan pertimbangan ilmu atau pengetahuan dan bukandidasari ole
h inspirasi karena adanya mood dalam jiwa penyair. Puisi-puisi yangditulis oleh
ilmuwan yang kebetulan mampu menulis puisi, kebanyakan
adalah puisi pernasian. Puisi-puisi Rendra dalam “Potret Pembangunan” dalam puisiyang
banyak berlatar belakang teori ekonomi dan sosiologi dapat diklasifikasikansebagai puisi
pernasian. Demikian juga puisi-puisi Dr. Ir. Jujun S. Suriasumantriyang sarat dengan
pertimbangan keilmuan.Puisi Inspiratif diciptakan berdasarkan mood atau passion. Penyair
benar- benar masuk ke dalam suasana yang hendak dilukiskan. Suasana batin penyair benar-
benar terlibat kedalam puisi itu. Dengan mood, puisi yang diciptakan akanmemiliki tenaga gaib,
sekali baca habis. Pembaca memerlukan waktu cukup untuk menafsirkan puisi prosaic seperti
karya penyair-penyair tahun 1970-
an.8 . S t a n s a J e n i s p u i s i y a n g b e r n a m a s t a n z a k i t a j u m p a i d a l a m E m p
a t K u m p u l a n Sajak karya Rendra. Stanza artinya puisi yang tediri atas 8 baris.
Stanza berbedadengan oktaf karena oktaf dapat terdiri atas 16 atau 24 baris. Aturan
pembarisandalam oktaf adalah 8 baris untuk tiap bait, sedangkan dalam setanza seluruh puisiitu
hanya terdiri atas 8 baris.9 . P u i s i D e m o n s t r a s i d a n P a m f l e t
11

Puisi demonstrasi menyaran pada puisi-puisi Taufiq Ismail dan merekayang oleh
Jassin disebut angkatan 66. puisi ini melukiskan dan merupakan hasilrefleksi
demonstrasi para maha siswa dan pelajar sekitar tahun 1966. Menurut subagio
Sastrowardoyo, puisi-puisi demonstrasi 1966 bersifat ke-kita-an,
artinyamelukiskan perasaan kelompok, bukan perasaan individu. Puisi-puisi
merekaadalah endapan dari pengalaman fisik, mental, dan emosional
selama penyair terlibat dalam demonstrasi 1966. gaya paradoks dan ironi banyak kita
jumpai.1 0 . A l e g o r i P u i s i s e r i n g - s e r i n g m e n g u n g k a p a k a n c e r i t a y a n g i s i n y a
d i m a k s u d k a n untuk memberikan nasihat tentang budi pekerti dan agama. Jenis
alegori yangterkenal adalah parable yang juga disebut dongeng perumpamaan.
Dalam kitabsuci banyak kita jumpai dongeng-dongeng perumpamaan yang
maknanya dapatkita cari dibalik yang tersurat. Puisi "Teratai" karya Sanusi Pane
boleh dikataknsebagai puisi alegori, karena kisah bunga teratai itu digunakan untuk
mengisahkantokoh pendidikan.
2.4.
Teknik Pembuatan Puisi
Sampai saat ini, barangkali berjuta puisi telah dituliskan, baik yangd i p u b
likasikan di buku, di koran, di internet, maupun yang masih
t e t a p mengendap di tangan penulis atau bahkan sudah hilang, entah ke mana
rimbanya.Berbagai ragam tema bahasan juga pernah diungkapkan lewat puisi, mulaidari
kehidupan sehari-hari, budaya, sains, politik dan tentu saja tentang cinta yang banyak sekali
ditemukan, khususnya puisi yang dituliskan oleh kaum remaja.Tentu, puisi-puisi ini
dilahirkan dari berbagai macam proses kelahiran. Sebenarnya, jika dicermati, menurut
pengalaman, puisi itu merupakan ungkapankata bermakna yang dihasilkan dari berbagai
macam proses kelahiran masing-masing.
2.5.Teknik Pembacaan Puisi
12

Bagaimana kita membaca puisi dengan baik dan sampai sasaran/tujuan m a k n a d a r i


p u i s i y a n g k i t a b a c a s e s u a i m a k s u d S a n g P e n y a i r ? A d a b e b e r a p a tahapan yang
harus di perhatikan oleh sang pembaca puisi, antara lain:
Interpretasi

(penafsiran/pemahaman makna puisi)Dalam proses ini diperlukan ketajaman visi dan emosi
dalam menafsirkand a n m e m b e d a h
i s i p u i s i . M e m a h a m i i s i p u i s i a d a l a h u p a y a a w a l y a n g h a r u s dilakukan oleh
pembaca puisi, untuk mengungkap makna yang tersimpan dan tersirat dari untaian kata
yang tersurat.1.
Vocal

Artikulasi

P e n g u c a p a n k a t a y a n g u t u h d a n j e l a s , b a h k a n d i s e t i a p hurufnya.2.
Diksi
Pengucapan kata demi kata dengan tekanan yang bervariasi dan rasa.3.
Tempo
Cepat lambatnya pengucapan (suara). Kita harus pandai mengatur danmenyesuaikan dengan
kekuatan nafas. Di mana harus ada jeda, di mana kita harus menyambung atau mencuri
nafas.4.
Dinamika
Lemah kerasnya suara (setidaknya harus sampai pada penonton, terutama pada saat
lomba membaca puisi). Kita ciptakan suatu dinamika
yang prima dengan mengatur rima dan irama, naik turunnya volume dan keraslembutnya diksi,
dan yang penting menjaga harmoni di saat naik turunnya nada suara.5.
Modulasi
Mengubah (perubahan) suara dalam membaca puisi.6 . I n t o n a s i

Tekanan dan laju kalimat.7.


Jeda
Pemenggalan sebuah kalimat dalam puisi.8.
Pernafasan.
B i a s a n y a , d a l a m m e m b a c a p u i s i y a n g d i g u n a k a n a d a l a h pernafasan
perut.
13

9.
Penampilan

Salah satu factor keberhasilan seseorang membaca puisi adalahkepribadian atau


performance diatas pentas. Usahakan terkesan tenang, tak gelisah, tak gugup,
berwibawa dan meyakinkan (tidak demam panggung).10.
Gerak
Gerakan seseorang membaca puisi harus dapat mendukung isi dari puisi yang dibaca.
Gerak tubuh atau tangan jangan sampai klise.11.
Komunikasi
Pada saat kita membaca puisi harus bias memberikan sentuhan, bahkan menggetarkan
perasaan dan jiwa penonton.12.
Ekspresi
Tampakkan hasil pemahaman, penghayatan dan segala aspek di atasdengan ekspresi yang pas
dan wajar.13.
Konsentrasi
Pemusatan pikiran terhadap isi puisi yang akan kita baca.
1
1
http://www.ziddu.com/download/18497828/makalah-puisi-b.doc.html/bahasa_indonesia
14

BAB IIIPENUTUP
3.1.
Kesimpulan.
-Secara etimologis, kata puisi dalam bahasa Yunani berasal dari
p o e s i s y a n g artinya berati penciptaan. Dalam bahasa Inggris, padanan kata puisi ini
adalah poetry yang erat dengan –poet dan -poem. Mengenai kata poet, Coulter
(dalamT a r i g a n , 1 9 8 6 : 4 ) m e n j e l a s k a n b a h w a k a t a p o e t b e r a s a l d a r i Y u n a n i y
a n g berarti membuat atau mencipta.- M e m b a c a
p u i s i b u k a n s e k e d a r m e n y a m p a i k a n a r u s p e m i k i r a n p e n y a i r , t a p i kita
juga harus menghadirkan jiwa sang penyair. Kita harus menyelami
danmemahami proses kreatif sang penyair, bagaimana ia dapat
melahirkan karya puisi.
3 . 2 S a r a n

Hendaknya pihak sekolah memberikan bimbingan (kurikulum) kepadasiswa yang
memiliki potensial di bidang fisika instrument.

Hendaknya pihak sekolah mengadakan lomba karya tulis ilmih, agar para penuis puisi akan lebih
kompetitif

Anda mungkin juga menyukai