A. Identitas Sekolah
1. Satuan Pendidikan : MTSN 2 PARTEKER
2. Mata Pelajaran : Bahasa-Indonesia
3. Kelas/Semester : VII/Genap
4. Materi Pokok : Teks Puisi
5. Alokasi Waktu : 4JPX2 Pertemuan
B. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
D. Tujuan Pembelajaran
Setalah memmbaca teks puisi siswa mampu:
1. Mengingat kembali (pesan, rima, dan pilihan kata) dari puisi rakyat (pantun, syair,
dan bentuk puisi rakyat setempat) yang dibaca dan didengar melalui cara membaca
perindividu dengan baik dan benar.
2. Menyebutkan ciri-ciri (pesan, rima, dan pilihan kata) dari puisi rakyat (pantun, syair,
dan bentuk puisi rakyat setempat) yang dibaca dan didengar melalui diskusi dengan
tepat.
3. Menceritakan isi puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat setempat) yang
disajikan dalam bentuk tulis dan lisan secara individu.
4. Menyimpulkan isi puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat setempat) yang
disajikan dalam bentuk tulis dan lisan dengan cara berdiskusi.
E. Materi Pembelajaran
1. Pengertian teks puisi rakyat
Puisi rakyat adalah karya sastra berupa syair, pantun, dan gurindam yang
memiliki nilai-nilai yang ingin diwariskan para leluhur.
Pantun ialah salah satu jenis puisi lama yang banyak dipopulerkan dalam
bahasa-bahasa domestik. Pantun bersumber dari bahasa Minangkabau
yakni “Patuntun” yang artinya pedoman. Dalam bahasa Jawa, pantun ialah
parikan, dalam bahasa Sunda ialah paparikan dan dalam bahasa Batak
pantun Umpasa.
Syair ialah salah satu bentuk puisi lama yang terikat dengan irama sajak.
Kata syair berasal dari bahasa Arab yakni Syu’ur artinya sebuah perasaan.
Dalam bahaya melayu, syair merupakan istilah dari puisi umum yang di
kembangkan menjadi syair yang ditata sesuai dengan keadaan.
2. Jenis-jenis puisi rakyat (pantun, syair)
Jenis-jenis pantun
Pantun adat istiadat
Pantun agama
Pantun nasehat
Pantun teka-teki
Pantun jenaka
Pantun kepahlawanan
Pantun sukacita
Pantun dukacita
Jenis-jenis syair
Syair kiasan
Syai agama
Syair panji
Syair romantis
Syair sejarah
Syair kehidupan
Syair persahabatan
Syair jenaka
3. Perbedaan pantun dan syair
Berikut ini terdapat 4 perbedaan dari pantun dan syair, yakni sebagai berikut:
1.) Pantun pada bait pertama dan kedua pantun ialah sampiran, bait ketiga
dan keempat ialah isi. Sementara pada syair seluruh bait ialah isi dari
penyair.
2.) Pantun mempunyai sampiran dan isi, sementara syair tidak
mempunyai sampiran dan isi.
3.) Pantun berima a-b-a-b ataupun a-a-a-a, sementara syair hanya berima
a-a-a-a.
4.) Dalam pantun bahasa yang dipakai ialah bahasa domestik, sementara
dalam syair bahasa yang dipakai harus sama.
4. Persamaan pantun dan syair
Berikut ini terdapat 4 persamaan dari pantun dan syair, yakni sebagai berikut:
Pantun diatas berisi tentang sindiran untuk orang-orang yang terlalu mengedepankan
gengsi, tetapi tidak sesuai dengan kemampuan meteri yang dia miliki.
Contoh syair
Syair diatas mengingatkan kita untuk selalu berbuat baik dan saling membantu
kepada sauadara kita yang kurang mampu, karena apa yang kita lakukan itulah yang
akan menolong kita di hari akhir.
F. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan Saintifik learning
2. Pendekatan Discovery Learning
G. Media Pembelajaran
1. LKS
2. Proyektor
3. PPT
4. Audio
H. Sumber Belajar
https://pakdosen.co.id/pantun-dan-syair/
https://serupa.id/puisi-rakyat/
Pertemuan 2
J. Penilaian
1. Penilaian sikap
Penilaian sikap observasi
Kelas :
Tanggal :
Catatan:
2) skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4
=400
3) skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
5) format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai.
2. Penilaian pengetahuan
1) Soal uraian pertemuan pertama
Bacalah teks di bawah ini!
Teks Pantun
Buah dipetik rasanya segar
Untuk dibuat kue acar
Kalau malas belajar
Pasti bodoh di waktu besar
Teks Syair
Jangan lalaikan perintah-Nya
Kerjakan yang disuruh-Nya
Bertaubatlah kepada-Nya
Dia pasti menerimanya
Jawblah pertanyaan di bawah ini!
1. Sebutkan rima dari pantun dan syair di atas!
2. Apa pesan dari pantun dan syair di atas?
3. Adakah pilihan kata yang tidak baku pada pantun dan syair di atas? Jika ada
sebutkan!
3. Penilaian keterampilan
Penilaian Keterampilan Menggunakan Penilaian Unjuk Kerja