BAHAN AJAR
Disusun oleh
A. Petunjuk Belajar
1. Guru menyampaikan materi teks pantun, syair, dan gurindam.
2. Peserta didik menerima materi yang disampaikan oleh guru.
3. Peserta didik membaca dan mencermati contoh teks pantun, syair, dan gurindam.
4. Peserta didik menjawab pertanyaan tentang teks pantun, syair, dan gurindam.
5. Guru memotivasi dan mengarahkan peserta didik dalam menjawab pertanyaan.
D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Puisi Rakyat
Puisi Rakyat adalah kesusastraan rakyat yang sudah tertentu bentuknya, biasanya
terjadi dari beberapa deret kalimat, ada yang berdasarkan mantra, ada yang
berdasarkan panjang pendek suku kata, lemah tekanan suara, atau hanya berdasarkan
irama. Puisi rakyat berisi nilai-nilai yang berkembang dalam kehidupan masyarakat.
Termasuk puisi rakyat adalah puisi lama yang berisi pesan-pesan dan nilai- nilai
warisan leluhur bangsa Indonesia. Puisi rakyat berupa pantun, syair, gurindam, atau
puisi rakyat yang berkembang di daerah tertentu. Dalam dunia kesastraan kita
memiliki warisan turun-temurun berupa cerita rakyat atau puisi rakyat yang tidak
diketahui siapa pengarangnya. Karena merupakan hasil turun-temurun dan tidak
diketahui siapa pengarangnya, puisi lama biasanya disampaikan dari mulut ke mulut.
Puisi lama terlihat kaku karena terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah kata dalam
tiap baris, jumlah baris dalam tiap bait dan juga pengulangan kata yang bisa di awal
maupun di akhir sajak atau kita kenal dengan sebutan rima.
b) Pantun
Pantun adalah puisi Melayu yang mengakar dan membudaya dalam masyarakat.
Pantun dikenal dengan banyak nama di berbagai bahasa di Nusantara, tonton
(bahasa Tagalog), tuntun (bahasa Jawa), pantun (bahasa Toba) yang memiliki arti
kurang lebih sama, yaitu sesuatu ucapan yang teratur, arahan yang mendidik,
bentuk kesantunan. Pantun tersebar hampir di seluruh Indonesia. Fungsi pantun di
semua daerah (Melayu, Sunda, Jawa, atau daerah lainnya) sama, yaitu untuk
mendidik sambil menghibur. Melalui pantun kita menghibur orang dengan
permainan bunyi bahasa, menyindir (menegur bahwa sesuatu itu kurang baik)
secara tidak langsung, atau memberi nasihat. Ini bukan berarti orang kita tidak
tegas kalau hendak mengatakan sesuatu, tetapi dapat dikatakan bahwa kita
memiliki gaya tersendiri dalam mengungkapkan sesuatu. Melalui pantun leluhur
kita terkesan lebih santun untuk menegur atau menasihati orang secara tidak
langsung agar orang yang kita tuju tidak merasa malu atau dipojokkan.
Ciri-ciri pantun dapat dilihat berdasarkan bentuknya. Ciri-ciri ini tidak boleh
diubah. Jika diubah, pantun tersebut akan menjadi seloka, gurindam, atau bentuk
puisi lama lainnya.
Ciri-ciri pantun:
tiap bait terdiri atas empat baris (larik)
tiap baris terdiri atas 8 – 12 suku kata
rima akhir setiap baris adalah a – b – a – b
baris pertama dan kedua merupakan sampiran
baris ketiga dan keempat merupakan isi
Contoh:
Elok rupanya si kumbang jati
dibawa itik pulang petang
Tidak terkata besar hati
melihat ibu sudah dating
c) Syair
Syair adalah salah satu puisi lama. Syair berasal dari Persia dan dibawa masuk ke
Nusantara bersama dengan masuknya Islam ke Indonesia. Kata atau istilah syair
berasal dari bahasa Arab yaitu syi’ir atau syu’ur yang berarti “perasaan
yang menyadari”, kemudian kata syu’ur berkembang menjadi syi’ur yang berarti
puisi dalam pengetahuan umum.
Dalam perkembangannya syair tersebut mengalami perubahan dan modifikasi
sehingga menjadi khas Melayu, tidak lagi mengacu pada tradisi sastra syair negeri
Arab. Penyair yang berperan besar dalam membentuk syair khas Melayu adalah
Hamzah Fansuri dengan karyanya, antara lain: Syair Perahu, Syair Burung
Pingai, Syair Dagang, dan Syair Sidang Fakir.
Ciri-ciri syair:
setiap bait terdiri atas empat baris
setiap baris terdiri atas 8 – 14 suku kata
bersajak a – a – a – a
semua baris adalah isi
bahasa yang digunakan biasanya berupa kiasan
Contoh:
Tunduk menangis segala putri
Masing-masing berkata sama sendiri
Jahatnya perangai permaisuri
Lakunya seperti jin dan peri
Terdiri dari 4 baris dalam Terikat oleh rima Pantun, syair dan
satu bait Barisnya merupakan gurindam merupakan
Terikat oleh rima kesatuan yang utuh puisi lama
Tiap baris terdiri dari 8-12 Merupakan puisi lama Tujuannya untuk
suku kata menyampaikan
Pantun dan syair adalah pengajaran atau nasihat
puisi lama Terikat oleh rima
Perbedaan Pantun, Syair, dan Gurindam
NO ASPEK PANTUN SYAIR GURINDAM
Menyampaikan nasihat, Menyampaikan cerita dan Untuk
menyatakan rasa sayang, pengajaran serta digunakan menyampaikan
1. Tujuan ajaran budi pekerti dan dalam kegiatan-kegiatan nasihat atau
moral untuk kepentingan yang berunsur keagamaan. kata-kata
sosial dan hiburan. mutiara.
1 bait terdiri dari 4 baris Setiap baris mempunyai 1 bait terdiri
Baris 1 dan 2 merupakan makna yang berkaitan dari 2 baris
sampiran denganbaris-baris Bait pertama
Baris 3 dan 4 merupakan sebelumnya merupakan
isi Empat baris merupakan sebab atau
Teks pantun berbentuk satu kesatuan ide persoalan
bait-bait Tidak ada sampiran Bait kedua
Struktur
2.
Isi Ada keterkaitan isi baris maupun isi seperti pantun merupakan
pertama dan kedua Syair perlu dilagukan akibat atau
Ada keterkaitan isi baris untuk membentuk penyelesaian
ketiga dan keempat nyanyian Isi terletah di
Terdapat sampiran dan isi Tidak terdapat sampiran larik kedua
karena semua baris dalam Tidak ada
syair adalah isi sampiran
Bersajak a-b-a-b Bersajak a-a-a-a Bersajak a-a
Terdiri dari 8-12 suku Terdiri dari 10-
3. Ciri teks kata 14 suku kata
Pilihan kata: padat,
singkat, dan jelas
Bahasanya singkat padat Menggunakan bahasa
Ciri
4.
Bahasa dan jelas kiasan
Pantun adat Syair melayu lama
Pantun agama Syair islami
Pantun budi Syair cinta
Pantun jenaka Syair persahabatan
Pantun kepahlawanan Syair kehidupan
Jenis- Pantun kiasan Syair pendidikan
5.
jenis
Pantun nasihat
Pantun percintaan
Pantun pribahasa
Pantun teka-teki
Pantun perpisahan
Pola 3 Pola 4
Contoh telaah
Struktur penyajian pantun dua larik sampiran dan dua larik isi pantun. Dua
larik pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik 3 dan 4.
Makna/ isi pada larik 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak berhubungan. Ditinjau
dari jenis kalimat yang digunakan, pantun larik 1 dan larik 2 menggunakan
kalimat perintah. Larik satu dan larik 2 merupakan kalimat berdiri sendiri.
Larik 3 dan 4 merupakan kalimat saran dengan pola hubungan syarat (kalau),
pada larik 3 dan larik 4 merupakan hasil . Larik 3 dan 4 merupakan satu
kalimat majemuk.
Pola 1 Telaah
Buanglah sampah pada tempatnya Struktur pantun diatas terdapat 2 larik sampiran
Jangan membuang di tengah jalan dan 2 larik isi. Larik 1 dan 2 merupakan
Kalau kita tidak mau bertanya sampiran,sedangkan larik 3 dan 4 merupakan
Tidak bisa mencapai semua harapan isi. Bersajak akhiran a-b-a-b. Pantun larik
pertama (buanglah) merupakan kalimat perintah
Pantun larik kedua merupakan kalimat larangan
(jangan). Pantun larik ketiga merupakan kata
penghubung syarat (kalau). Sedangkan pada
larik keempat merupakan akibat /jawaban dari
larik ketiga.
Pola 2 Telaah
Pola 3 Telaah
Membeli buku di daerah pecinan Penyajian pantun dengan dua larik sampiran ( 1
Membeli buku lebih dari satu dan 2) dan dua larik isi ( 3 dan 4 ). Makna isi
Janganlah menunda pekerjaan pada larik sampiran dan larik isi tidak
Hindari menyia-nyiakan waktu berhubungan. Pantun bersajak a-b-a-b. Ditinjau
dari jenis kalimat yang digunakan larik 1 dan 2
merupakan kalimat berita dan pada larik 3 dan 4
merupakan kalimat larangan dengan pola
hubungan cara.
Pola 4 Telaah
Beli nasi ke tempat Mbak Lulu Penyajian pantun dengan dua larik sampiran ( 1
Beli pensil ke toko Cak Mamat dan 2) dan dua larik isi ( 3 dan 4 ). Makna isi
Sebaiknya kau pikir dahulu pada larik sampiran dan larik isi tidak
Demi keputusan yang tepat berhubungan. Pantun bersajak a-b-a-b. Ditinjau
dari jenis kalimat yang digunakan larik 1 dan 2
merupakan kalimat berita dan pada larik 3 dan 4
merupakan kalimat saran dengan hubungan
akibat.
Pola 5 Telaah
Di Bengkulu tumbuh bunga raflesia Penyajian pantun dengan dua larik sampiran (1
Bunga unik tanpa duri dan 2) dan dua larik isi (3 dan 4). Makna isi
Alangkah indahnya alam Indonesia pada larik sampiran dan larik isi tidak
Marilah kita jaga agar lestari berhubungan. Pantun bersajak a-b-a-b. Ditinjau
dari jenis kalimat yang digunakan larik 1 dan 2
merupakan kalimat berita dan pada larik 3 dan 4
merupakan kalimat seru (alangkah) dan kalimat
ajakan (marilah).
Pola 6 Telaah
Telaahlah gurindam di atas dari segi struktur penyajian, jenis kalimat yang
digunakan, dan hubungan isi antarlarik. Lakukan seperti contoh berikut! Contoh
menelaah gurindam
Dengan orang tua jangan pernah melawan Struktur penyajian gurindam dua larik
Kalau tidak mau hidup berantakan merupakan isi yang berhubungan. Larik
1 merupakan syarat agar terjadinya
keadaan pada larik 2. Ditinjau dari jenis
kalimat yang digunakan, gurindam
tersebut menggunakan kalimat dengan
pola hubungan syarat (kalau) dan pada
larik 2 keadaan jika syarat dilakukan.
Gurindam 3 Telaah
Gurindam 4 Telaah
Sayangilah orang tua dengan sepenuh hati Struktur penyajian gurindam dua larik
Itulah cara menunjukan bakti merupakan isi yang berhubungan. Larik
1 merupakan syarat terjadinya keadaan
pada larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat
yang digunakan, gurindam tersebut
menggunakan kalimat dengan pola
hubungan syarat dan pada larik 2
kondisi/ keaadaan jika syarat dilakukan.
Gurindam 5 Telaah
Gurindam 6 Telaah
Gurindam 7 Telaah
Gurindam 9 Telaah
Gurindam 10 Telaah
Gurindam 12 Telaah
Apabila tangan tidak terikat rapat Struktur penyajian gurindam dua larik
Hilanglah semua akal sehat merupakan isi yang berhubungan. Larik
1 merupakan syarat terjadinya keadaan
pada larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat
yang digunakan, gurindam tersebut
menggunakan kalimat dengan pola
hubungan syarat (apabila) dan pada larik
2 kondisi/ keaadaan jika syarat
dilakukan.
Gurindam 13 Telaah
Jika hendak menggapai cita-cita Struktur penyajian gurindam dua larik
Bekerjalah lebih dari rata-rata merupakan isi yang berhubungan. Larik
1 merupakan syarat terjadinya keadaan
pada larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat
yang digunakan, gurindam tersebut
menggunakan kalimat dengan pola
hubungan syarat (jika) dan pada larik 2
kondisi/ keaadaan jika syarat dilakukan.
Gurindam 14 Telaah
Gurindam 15 Telaah
Barang siapa tidak takut tuhan Struktur penyajian gurindam dua larik
Hidupnya tidak akan bertahan merupakan isi yang berhubungan. Larik
1 merupakan sebab terjadinya keadaan
pada larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat
yang digunakan, gurindam tersebut
menggunakan kalimat dengan pola
hubungan sebab-akibat larik 1 adalah
sebab dan larik 2 adalah akibat
Gurindam 16 Telaah
Apabila dengki sudah merasuki hati Struktur penyajian gurindam dua larik
Tak akan pernah hilang hingga nanti merupakan isi yang berhubungan. Larik
1 merupakan syarat terjadinya keadaan
pada larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat
yang digunakan, gurindam tersebut
menggunakan kalimat dengan pola
hubungan syarat (apabila) dan pada larik
2 kondisi/ keaadaan jika syarat
dilakukan.
Gurindam 17 Telaah
Apabila hidup selalu berbuat baik Struktur penyajian gurindam dua larik
Tanda dirinya berhati cantik merupakan isi yang berhubungan. Larik
1 merupakan syarat terjadinya keadaan
pada larik 2. Dari jenis kalimat yang
digunakan, gurindam tersebut
menggunakan kalimat hubungan syarat
(apabila) dan pada larik 2 keaadaan
syarat dilakukan.
Contoh Telaah
Struktur penyajian syair satu bait terdiri atas 4 larik. Pola rima sama (a -a-a-a).
Keempat larik syair merupakan isi dan terkait dengan bait-bait yang lain. Ditinjau dari
jenis kalimat yang digunakan syair tersebut larik 1 menggunakan kalimat untuk menyapa
( menggunakan kata seru Hai ....) Larik larik 2 dan 3 merupakan kalimat perintah kepada
generasi muda yang disapa pada larik 1. Larik 4 pada kutipan syair tersebut merupakan
akibat yang akan ditemui jika melakukan apa yang diperintahkan pada larik 2 dan 3.
Pilihan kata yang digunakan pada syair tersebut merupakan kata bersifat simbolik dan
ungkapan lama. Pilihan kata sangat indah dengan makna yang dalam.
Bait 1 Telaah
Perteguh jua alat perahumu Struktur penyajian syair satu bait terdiri atas 4 larik.
Hasilkan bekal air dan kayu Pola rima sama (a-a-a-a). Keempat larik syair
Dayung pengayuh taruh di situ merupakan isi dan terkait dengan bait-bait yang lain.
Supaya laju perahumu itu Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan syair
tersebut larik 1, 2, dan 3 menggunakan kalimat
perintah ( Perteguh....). Larik 4 pada kutipan syair
tersebut merupakan tujuan yang akan ditemui jika
melakukan apa yang diperintahkan pada larik 1, 2
dan 3. Pilihan kata sangat indah dengan makna yang
dalam.
Bait 2 Telaah
Wahai muda, kenali dirimu Struktur penyajian syair satu bait terdiri atas 4 larik.
Ialah perahu tamsil hidupmu Pola rima sama (a-a-a-a). Keempat larik syair
Tiadalah berapa lama hidupmu merupakan isi dan terkait dengan bait-bait yang lain.
Ke akhirat jua kekal hidupmu Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan syair
tersebut larik 1 menggunakan kalimat untuk
menyapa ( menggunakan kata seru Wahai ....) Larik
larik 2 dan 3 merupakan kalimat perintah kepada
generasi muda yang disapa pada larik 1. Larik 4 pada
kutipan syair tersebut merupakan tujusn yang akan
ditemui jika melakukan apa yang diperintahkan pada
larik 2 dan 3. Pilihan kata sangat indah dengan
makna yang dalam.
E. Ringkasan
Struktur penyajian pantun, syair, dan gurindam dibedakan dari jumlah baris setiap
bait, jumlah suku kata setiap baris,dan rima akhir baris.
Kebahasaan pada pantun, syair, dan gurindam adalah: 1) penggunaan kalimat
perintah, saran, ajakan, dan larangan, 2) penggunaan kata penghubung/ konjungsi,
3) penggunaan kalimat tunggal dan kalimat majemuk.
Langkah menulis pantun, yaitu 1)menentukan ide, 2) menata ide, 3) memilih
kosakata,4) membuat baris sampiran dan isi, 5) menata kembali larik dengan rima dan
kosakata yang berima sama, 6) menata pantun secara logis
F. Petunjuk Kerja
1. Disediakan masing-masing tiga teks pantun, syair, dan gurindam.
2. Diskusikan dengan kelompokmu sesuai bagian yang ditentukan dalam kelompokmu!
3. Tentukan struktur penyajiannya yang meliputi:
a. Jumlah baris dalam setiap bait
b. Rimanya
c. Bagian setiap barisnya.
d. Jumlah suku katanya.
4. Tentukan aspek kebahasaannya yang meliputi:
a. Penggunaan jenis kalimat
b. Penggunaan konjungsi/ penghubung
c. Penggunaan jenis kalimat majemuk
G. Tugas
Diskusikanlah struktur penyajian dan kebahasaan puisi rakyat berikut ini!
1. Jika pergi ke padang datar
Jangan lupa pulang berlabuh
Jika kita kepingin pintar
Belajarlah dengan sungguh-sungguh
No Soal Jawaban
1 Tentukan 5 struktur
penyajiannya
2 Tentukan 2 jenis kalimat yang
digunakan
3 Tentukan 1 jenis konjungsi
yang digunakan
4 Tentukan 1 jenis kalimat
majemuk yang digunakan
No Soal Jawaban
1 Tentukan 5 struktur
penyajiannya
2 Tentukan 1 jenis kalimat yang
digunakan
H. Evaluasi
Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Perhatikan larik-larik pantun berikut!
1) Tidak terkata besar hati
2) Elok rupanya kumbang jati
3) Melihat ibu sudah datang
4) Dibawa titik pulang petang
Larik pantun tersebut akan menjadi pantun yang baik bila disusun dengan urutan….
a. 1-2-4-5
b. 4-2-1-3
c. 4-2-3-1
d. 2-4-1-3
2. Perhatikan pantun berikut!
1) Membeli buku di daerah pecinan
2) Membeli buku lebih dari satu
3) ….………………………………
4) Hindari menyia-yiakan waktu
Kalimat larangan yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang pantun tersebut
adalah…
a. Jangan bermalasan
b. Janganlah menunda pekerjaan
c. Sebaiknya jangan tunda pekerjaan
d. Jauhkan sifat menunda pekerjaan
3. Bacalah pantun berikut!
1) Jalan-jalan membeli gitar
2) Beli gitar di kota Balikpapan
3) Kamu harus rajin belajar
4) ….……………………..
Kalimat berkonjungsi tujuan yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang pantun
tersebut adalah….
a. Supaya tak menyesal kemudian hari
b. Guna bekal hari tuamu
c. Agar bermanfaat di masa depan
d. Agar kehidupmu tak tersiakan di masa tua
4. Bacalah pantun berikut ini!
1) Di pantai ada burung pelikan
2) Di jalanan ada burug dara
3) ….…………………………
4) ….…………………………
Kalimat majemuk hubungan syarat yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang
pantun tersebut adalah….
a. (3) Jika hidup bermalas-malasan
(4) Di hari tua akan mneyesali
b. (3) Supaya tidak menyesal kemudian
(4) Diperlukan selalu sikap waspada
c. (3) Kalau mau bertindak berpikir dahulu
(4) Menyesalkemudian tiada guna
d. (3) Kalau orang tak berpendidikan
(4) Maka hidupmu akan sengsara
5. Perhatikan gurindam berikut ini!
1) ….…………………………………
2) Daripada berjalan yang membawa rugi
Kalimat saran yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang gurindam tersebut
adalah…
a. Sebaiknya jaga kaki
b. Seharusnya kaki dijaga
c. Hendaklah kaki dijaga
d. Hendaklah peliharakan kaki
6. Perhatikan gurindam berikut!
1) Sebelum berbicara pikir dahulu
2) ….…………………………………
Kalimat tujuan yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang gurindam tersebut
adalah………
a. Agar tak melukai hati temanmu
b. Agar hati temanmu tak luka
c. Supaya tenang hidupmu
d. Supaya hati temanmu tak luka
7. Perhatikan gurindam berikut ini!
Jika ingin mengenal orang mulia
Lihatlah pada kelakuan dia
Telaah yang sesuai dengan gurindam di atas adalah…
a. Gurindam tersebut memakai pola ab-ab
b. Gurindam tersebut memakai pola pengembangan deduktif
c. Gurindam tersebut memakai pola kalimat majemuk
d. Gurindam tersebut memakai pola kalimat tunggal
8. Perhatikan larik-larik syair berikut ini!
1) Sakit dan perih engkau taburkan
2) Tanggung jawabmu jangan tinggalkan
3) Aib dan malu engkau tampungkan
4) Wahai Ananda Bunda berpesan
Larik syair tersebut akan menjadi syair yang baik bila disusun dengan urutan…
a. 4-1-2-3
b. 4-3-1-2
c. 4-2-1-3
d. 4-2-3-1
9. Perhatikan syair berikut ini!
1) Dengarlah wahai anak muda
2) ….………………………….
3) Ilmu tak kan habis untuk dieja
4) Sbagai bekal hidup sepanjang usia
Kalimat perintah yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang syair tersebut
adalah
...
a. Rajinlah belajar sepanjang masa
b. Belajarlah sepanjang waktu
c. Sebaiknya rajin belajar
d. Marilah belajar sepanjang waktu
10. Perhatikan syair berikut ini:
1) Wahai Ananda dengarlah pesan
2) Pakai olehmu sifat anak jantan
3) ….……………………………
4) ….……………………………
Kalimat majemuk hubungan tujuan yang tepat untuk melengkapi bagian syair
tersebut
adalah …
a. (3) Sebab buruk sangka dalam perbuatan
(4) Dijauhi teman takkan terelakkan
b. (3) Tak buruk sangka dalam perbuatan
(4) agar dijauhi teman bisa terelakkan
c. (3) Jika buruk sangka dalam perbuatan
(5) Dijauhi teman takkan terelakkan
d. (3) Dijauhi teman takkan terelakkan
(5) Karena buruk sangka dalam perbuatan
Pedoman Penskoran Soal Pilihan Ganda
I. Umpan Balik
Kemukakan pendapatmu terhadap pertanyaan berikut!
1. Kesulitan apa yang kamu hadapi dalam mempelajari struktur teks puisi rakyat
(pantun, syair, dan gurindam)?
2. Kesulitan apa yang kamu hadapi dalam mempelajari kebahasaan dalam teks puisi
rakyat (pantun, syair, dan gurindam)?
3. Manfaat apa yang kamu dapat setelah mempelajari teks puisi rakyat (pantun, syair,
dan gurindam)?
4. Kesulitan apa yang kamu hadapi dalam menulis teks puisi rakyat (pantun, syair, dan
gurindam)?
J. Sumber Belajar
Harsiati,Titik dkk.2016. Buku Siswa Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan Kementerian, Balitbang, Kemdikbud.
Harsiati, Titik dkk. 2016. Buku Guru Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas 7. Jakarta:
Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian, Balitbang, Kemdikbud.
http://www.mikirbae.com/2017/03/mengenal -dan-memahami-puisi-rakyat.html (diakses
Rabu, 12 September 2018)
http://www.mikirbae.com/2017/03/menelaah-struktur-dan-kebahasaan-pada.html
(diakses Rabu, 12 September 2018)