Anda di halaman 1dari 15

TUGAS UNTUK GURU

Sabtu, 01 Juli 2017

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


( RPP )

Satuan Pendidikan          : ....................................


Kelas/Semester                : VII / 1
Mata Pelajaran                  : BAHASA INDONESIA
Materi                                   : Mewarisi Nilai Luhur dan Mengkreasikan Puisi Rakyat
Alokasi Waktu                    : 24 Jam Pelajaran

A.   Tujuan Pembelajaran


Setelah kegiatan pembelajaran, peserta didik diharapkan mampu:
1.       Mendaftar kata/ kalimat y ang digunakan  pada  puisi rakyat pada teks yang
dibaca/didengar
2.       Menentukan kata berima pada pantun, gurindam dan sy air
3.       Menyimpulkan ciri umum puisi r akyat (pantun, syair, dan gurindam) pada teks y ang
dibaca/didengar.
4.       Membandingkan persamaan dan perbedaan   struktur  pantun, syair, dan gurindam pada
teks yang dibaca/didengar
5.       Menyimpulkan isi puisi rakyat (pantun, gurindam, sy air)
6.       Menelaah  pola pengembangan isi pantun
7.       Menyimpulkan variasi pola pengembangan isi pantun
8.       Menelaah penggunaan kata/kalimat pada pantun
9.       Menyimpulkan prinsip penggunaan kata/ kalimat pada   pantun
10.   melengkapi puisi rakyat (pantun) sesuai struktur dan kaidah bahasa
11.   memvariasikan beragam pola pengembangan puisi r akyat berupa pantun
12.   mengomentari puisi rakyat dari segi struktur dan bahasa
13.   memperbaiki kesalahan dari segi isi,  syarat pantun,  penggunaan kata, kalimat, ejaan dan  
tanda baca
14.   menulis puisi rakyat  dengan memperhatikan pilihan kata, k elengkapan struktur, dan
kaidah  puisi rakyat (pantun)
15.   menyajikan syair dan gurindam dalam bentuk musikalisasi
16.   menyajikan pantun dalam bentuk be rbalas pantun

B.    Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar Indikator
3.9     Mengidentifikasi informasi (pesan, 3.9.1  Mendaftar kata/ kalimat yang
rima, dan pilihan kata) dari puisi rakyat digunakan  pada  puisi rakyat pada
(pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat teks yang dibaca/didengar
setempat) yang dibaca dan didengar. 3.9.2  Menentukan kata berima pada
. pantun, gurindam dan sy air
3.9.3  Menyimpulkan ciri umum puisi
rakyat (pantun, syair, dan gurindam)
pada teks yang dibaca/didengar.
3.9.4  Membandingkan persamaan dan
perbedaan  struktur  pantun, syair,
dan gurindam pada teks y ang
dibaca/didengar
4.9     Menyimpulkan isi puisi  rakyat 4.9.1  Menyimpulkan isi puisi rakyat
(pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat (pantun, gurindam, syair)
setempat) yang disajikan dalam ben tuk
tulis

3.10   Menelaah struktur dan kebahasaan 3.10.1 Menelaah  pola pengembangan isi
puisi  rakyat (pantun, syair, dan bentuk pantun
puisi rakyat setempat) yang dibaca dan 3.10.2 Menyimpulkan variasi pola
didengar pengembangan isi pantun
3.10.3 Menelaah penggunaan
kata/kalimat pada pantun
3.10.4 Menyimpulkan prinsip
penggunaan kata/ kalimat pada  
pantun
3.10.5 melengkapi puisi rakyat (pantun)
sesuai struktur dan kaidah bahasa
3.10.6 memvariasikan beragam pola
pengembangan puisi rakyat berupa
pantun
3.10.7 mengomentari puisi r akyat dari
segi struktur dan bahasa
3.10.8 memperbaiki kesalahan dari segi
isi,  syarat pantun,  penggunaan
kata, kalimat, ejaan dan   tanda
baca
4.10    Mengungkapkan gagasan, perasaan, 4.10.1  menulis puisi rakyat  dengan
pesan dalam bentuk puisi  rakyat memperhatikan pilihan kata,
secara lisan dan tulis dengan kelengkapan struktur, dan kaidah 
memperhatikan struktur, rima, dan puisi rakyat (pantun)
penggunaan bahasa 4.10.2  menyajikan syair dan gurindam
dalam bentuk musikalisasi
4.10.3  menyajikan pantun dalam bentuk
berbalas pantun
C.      Materi Pembelajaran
Pengertian puisi rakyat
Puisi merupakan salah satu ragam karya sastra yang terikat dengan irama, ritma, rima, bait, larik
dan ditandai dengan bahasa y ang padat. Puisi juga merupakan seni ter tulis yang mana
menggunakan bahasa sebagai kualitas estetikny a atau keindahanya. Puisi dibedakan menjadi
dua yakni puisi lama & puisi baru.
Sajak atau puisi rakyat adalah kesusastraan rakyat yang sudah tertentu bentuknya, biasanya
terjadi dari beberapa deret kalimat, ada yang berdasarkan mantra, ada yang berdasarkan
panjang pendek suku kata, lemah tekanan suar a, atau hanya berdasarkan irama.
Ciri-ciri sastra lama, Karya sastra klasik memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 1. Nama pencipta ny a
tidak di ketahui (anonim) 2. Cerita-ceritany a banyak di warnai oleh hal-hal gaib. 3. Bany ak
menggunakan kata-kata y ang baku, seperti alkisah, sahibul hikayat, menurut empunya cerita,
konon, dan sejenis nya. 4. Yang di kisahkan berupa kehidupan istana, raja-raja, dewa-dewa,
konon, dan sejenis nya. 4. Yang di kisahkan berupa kehidupan istana, raja-raja, dewa-dewa,
para pahlawan, atau tokoh-tokoh mulia lainnya. 5. Karena belum ada media cetak dan
elektronik, sastra klasik berkembang secara lisan.

Jenis puisi rakyat


         Mantra yakni ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan ghaib.
         Pantun merupakan puisi yang bersajak a-b-a-b, dimana pada tiap bait ada 4 baris, dalam tiap baris
terdiri dari 8 -12 suku kata, dan 2 bar is pertama sebagai sampiran dan 2 baris setelahny a sebagai
isi.
         Karmina yang merupakan pantun kilat seper ti pantun tetapi lebih pendek
         Gurindam ialah puisi dimana pada tiap bait ter diri dari 2 baris, bersajakkan a-a-a-a, dan berisikan
nasihat.
         Seloka yakni pantun berkait yang ditulis menggunakan bentuk sy air atau pantun, bisa empat batis
atau lebih.
         Syair yang merupakan puisi dengan ciri-cir inya yakni pada tiap bait ada 4 baris, bersajakkan a-a-a-
a, dan berisikan nasehat-nasehat atau cerita.
         Talibun yaitu pantun genap dimana pada tiap bait terdiri dari 6/8/10 baris.

Tujuan komunikasi puisi rakyat 


adalah sebagai berikut: (1) sebagai sistim pr oyeksi, (2) untuk pengesahan k ebudayaan, (3)
sebagai alat pemaksa berlakuny a norma-norma sosial, dan sebagai alat pengendali sosial, (4)
sebagai alat pendidikan anak, (5) untuk memberikan suatu jalan y ang dibenarkan oleh
masyarakat agar dia dapat lebih superior daripada or ang lain, (6) untuk memberikan seseor ang
jalan yang dibenarkan masyarakat agar dia dapat mencela orang lain, (7) sebagai alat untuk
memprotes ketidakadilan dalam masy arakat, (8) untuk melarikan diri dari himpitan hidup, atau
dengan kata lain ber fungsi sebagai hiburan semata.

Ciri-ciri pantun, gurimdam dan sy air.


Pantun:
1)      4 baris dan tiap baris terdapat 8-12 suku kata
2)      Bersajak ABAB (silang).
3)      Baris 1 dan 2 merupakan sampir an dan
4)      Baris 3-4 merupakan isi.
Gurindam:
Ciri gurindam
1)      terdiri atas dua baris dalam sebait
2)      tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata
3)      tiap baris memiliki rima sama atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan seterusny a
4)      merupakan satu kesatuan yang utuh.
5)      baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian
6)      baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama.  (isi
atau maksud  gurindam terdapat pada baris kedua)
7)      isi gurindam biasanya berupa nasihat, filosofi hidup atau kata-kata mutiar a
Syair:
1)      Setiap bait terdiri dari empat baris.
2)      2. Setiap       baris terdiri atas 8-14 suku kata.
3)      Bersajak a-a-a-a.
4)      Semua baris adalah isi.
5)      Bahasa yang digunakan  biasanya berupa kiasan.

D.      Pendekatan dan Metode Pembelajaran


Pendekatan                               : Saintifik
Metode                       : Discovery Learning

E.       Media

Media Pembelajaran:
Media Pembelajaran:
-          Teks puisi rakyat: gurindam, pantun, syair, talibun
-          Buku antologi puisi lama/rakyat

F.       Sumber Belajar


1.       Buku Bahasa Indonesia k elas VII,
2.       Buku Bahasa Indonesia lain y ang relevan,
3.       Buku –buku kumpulan puisi
4.       Internet,
5.       Lingkungan sekitar

G.     Langkah-langkah Pembelajaran


Pertemuan 1 (3 JP). Telaah model: persamaan dan perbedaan pantun, gurindam dan
syair
a.       Pendahuluan (20 menit)
1)      Guru dan peserta didik berdoa bersama dan mengucapkan salam
2)      Guru dan peserta didik mengondisikan k elas untuk siap belajar (memeriksa
kehadiran, menyiapkan buku pelajaran)
3)      Guru membuka pelajaran dengan membacakan pantun yang dikenal
masyarakat, kemudian bertanya jawab singkat dengan peser ta didik adakah
yang mengerti maksud pantun terseb ut.
Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam si riang-riang
Menangis mayat dipintu kubur
Teringat badan tidak sembahy ang
Saya pergi beli tembaga
Saya pakai untuk merekatkan parang
Jika ingin masuk surga
rajinlah mengaji dan sembahyang
Tante Mayang tetangga jaksa
Membeli bubur dikasih laksa
Tidak sembahyang tidak puasa.
Di dalam kubur mendapat siksa.
4)      Peserta didik menerima informasi mengenai tujuan y ang ingin dicapai dari
kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan
Mendaftar kata/ kalimat yang digunakan  pada  puisi rakyat pada teks yang
dibaca/didengar
Menentukan kata berima pada pantun, gurindam dan sy air.
5)      Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok diskusi beranggota 4-5
orang..
b.      Kegiatan Inti (80 menit)
1)      Mengamati
a.       Peserta didik mengamati pantun dal am buku dan membaca bersahutan
dengan irama lagu “rasa sayange”

.
b.      Peserta didik mengamati contoh gurindam dan syair dalam buku
c.       Guru memberikan contoh pantun, gurindam dan sy air untuk diamati.
2)      Menanya
Guru membimbing peser ta didik mengajukan per tanyaan berdasarkan hasil
mengamati yang telah dilakukan. Pertanyaan-pertanyaan yang diharapkan
diantaranya:
diantaranya:
Apa ciri-ciri pantun? Apa bedanya dengan syair? Bagaimana membuat pantun?  
Apa ciri gurindam?, dsb.
3)      Mengeksplorasi/mencoba
Peserta didik mengerjakan tugas:
a)      mendaftar kata pada gurindam, sy air dan pantun yang terdapat di buku dan
yang dicontohkan oleh guru.
b)      Menemukan kata berima sama secar a utuh
c)       Menemukan kata berima akhir sebagian
Guru membimbing peser ta didik dalam menemukan kata-kata berima yang
digunakan dalam pantun, gurindam dan sy air.
4)      Menalar
Peserta didik berdiskusi dengan kelompoknya untuk menmukan persamaan dan
perberdaan pantun, syair dan gurindam
Guru membimbing peser ta didik untuk aktif dalam menemukan k esimpulan
yang diharapkan
5)      Mengomunikasikan
Perwakilan kelompok mempresentasikan kesimpulan hasil diskusi kelompoknya
Kelompok lain menanggapi dengan membandingkan dengan hasil k elompok
masing-masing
Guru menjadi fasilitator dalam kegiatan diskusi dan memberikan apr esiasi
kepada kelompok yang menunjukkan kinerja yang bagus.
Guru menilai keterampilan berkomunikasi secara berkelompok dan perorangan.
c.       Penutup (20 menit)
1)      Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk ber tanya bagian yang
kurang dipahaminya.
2)      Peserta didik secara klasikal menyusun kesimpulan dengan bimbingan guru.
3)      Guru dan peserta didik melakukan refleksi terkait pembelajaran yang telah
dilakukan.
a.       Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari pantun, gurindam dan sy air
bagi kalian?
b.      Apa manfaat yang diperoleh melalui proses pembelajaran yang telah
dilakukan?
4)      Guru memberikan penguatan mengenai persamaan dan perbedaan pantun,
gurindam dan syair berdasarkan kata berima yang digunakan.
5)      Peserta didik ditugaskan untuk mencari masing-masing 2 contoh pantun,
gurindam dan syair, dan membaca materi untuk pertemuan berikutnya:
menyimpulkan ciri pantun, gurindam dan sy air.
6)      Guru dan murid menutup pertemuan dengan berdoa bersama dan memberi
salam

Pertemuan 2 (3 JP).
a.       Pendahuluan
1)      Guru dan peserta didik berdoa bersama dan mengucapkan salam
2)      Guru dan peserta didik mengondisikan k elas untuk siap belajar (memeriksa
kehadiran, menyiapkan buku pelajaran)
3)      Guru membuka pelajaran dengan membacakan pantun dan meminta peserta
didik menentukan kata berima pada pantun tersebut .
4)      Guru menanyakan kembali kesimpulan yang diperoleh dari pembelajaran pada
pertemuan sebelumnya.
5)      Peserta didik menerima informasi mengenai tujuan y ang ingin dicapai dari
kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan
Menyimpulkan ciri umum puisi rakyat (pantun, syair, dan gurindam) pada teks
yang dibaca/didengar
6)      Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok diskusi beranggota 4-5
orang..
b.      Kegiatan Inti

1) Mengamati
1)      Mengamati
Peserta didik mengamati contoh pantun, gurindam dan syair yang telah
ditugaskan pada per temuan sebelumnya.
2)      Menanya
Guru bertanya jawab secara klasikal mengenai persamaan dan perbedaan
pantun, gurindam dan sy air.
3)      Mengeksplorasi/mencoba
Peserta didik berdiskusi untuk menemukan ciri umum pada pantun, gurindam
dan syair.
4)      Menalar
Guru membimbing Peserta didik menyusun kesimpulan ciri umum pantun,
gurindam dan syair.
5)      Mengomunikasikan
Perwakilan kelompok mempresentasikan kesimpulan hasil diskusi kelompoknya
Kelompok lain menanggapi dengan membandingkan dengan hasil k elompok
masing-masing
Guru menjadi fasilitator dalam kegiatan diskusi dan memberikan apr esiasi
kepada kelompok yang menunjukkan kinerja yang bagus.
c.       Penutup
1)      Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk ber tanya bagian yang
kurang dipahaminya.
2)      Guru dan peserta didik melakukan refleksi terkait pembelajaran yang telah
dilakukan.
3)      Guru memberikan penguatan mengenai ciri umum puisi rakyat.
4)      Peserta didik secara berkelompok ditugaskan untuk mencari pantun pantun
dengan yang biasa dinyanyikan dalam campak belitung, dan membaca materi
untuk pertemuan berikutnya: menyimpulkan isi puisi rakyat.
5)      Guru dan murid menutup pertemuan dengan berdoa bersama dan memberi
salam

Pertemuan 3 (3 JP). Menyimpulkan isi puisi rakyat (pantun, gurindam, sy air)


a.       Pendahuluan (20 menit)
1)      Guru dan peserta didik berdoa bersama dan mengucapkan salam
2)      Guru dan peserta didik mengondisikan k elas untuk siap belajar (memeriksa
kehadiran, menyiapkan buku pelajaran)
3)      Guru meminta siswa membaca pantun campak belitung yang telah ditugaskan
di depan kelas.
4)      Peserta didik menerima informasi mengenai tujuan y ang ingin dicapai dari
kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan
Menyimpulkan isi puisi rakyat (pantun, gurindam, sy air)
5)      Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok diskusi beranggota 4-5
orang..
b.      Kegiatan Inti (80 menit)
1)      Mengamati
Peserta didik mengamati pantun/gur indam/syair yang dibacakan.
Peserta didik membandingkan pantu n lama dan pantun baru dalam buku.
2)      Menanya
Peserta didik bersama guru secar a klasikal bertanya jawab mengenai pesan
dalam pantun yang dibacakan.
3)      Mengeksplorasi/mencoba
Peserta didik secara berkelompok berdiskusi untuk menjawab tugas berikut:
a)      Carilah makna kata sulit pada pantun tersebut!
b)      Uraikanlah dengan bahasamu sendiri isi pantun tersebut!
c)       Tulislah kembali nasihat dan ajakan y ang terdapat dalam pantun!
d)      Bandingkan isi nilai-nilai/ tindakan baik y ang terdapat pada pantun kar ya
nenek moyang dan karya generasi sekarang!
4)      Menalar

Peserta didik mencari makna sulit da n menyimpulkan nilai-nilai moral yang


Peserta didik mencari makna sulit da n menyimpulkan nilai-nilai moral yang
terdapat pada gurindam dan sy air.
5)      Mengomunikasikan
Perwakilan kelompok mempresentasikan kesimpulan hasil diskusi
kelompoknya
Kelompok lain menanggapi dengan membandingkan dengan hasil k elompok
masing-masing
Guru menjadi fasilitator dalam kegiatan diskusi dan memberikan apr esiasi
kepada kelompok/peserta didik yang menunjukkan kinerja yang bagus.
c.       Penutup (20 menit)
1)      Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk ber tanya bagian yang
kurang dipahaminya.
2)      Guru dan peserta didik melakukan refleksi terkait pembelajaran yang telah
dilakukan.
3)      Guru memberikan penguatan mengenai kesimpulan yang disusun oleh peser ta
didik
4)      Peserta didik ditugaskan untuk membaca materi untuk per temuan berikutnya:
Menelaah Struktur dan Kebahasaan pada Puisi Rakyat
5)      Guru dan murid menutup pertemuan dengan berdoa bersama dan memberi
salam

Pertemuan 4-5 (3-3 JP). Menelaah Struktur dan Kebahasaan pada Puisi Raky at
a.       Pendahuluan (20 menit)
1)      Guru dan peserta didik berdoa bersama dan mengucapkan salam
2)      Guru dan peserta didik mengondisikan k elas untuk siap belajar (memeriksa
kehadiran, menyiapkan buku pelajaran)
3)      Guru membuka pelajaran dengan membacakan pantun yang dikenal
masyarakat, kemudian bertanya jawab singkat dengan peser ta didik adakah
yang mengerti maksud pantun terseb ut. Bagaimana bahasa yang dipakai
dalam pantun tersebut?
4)      Peserta didik menerima informasi mengenai tujuan y ang ingin dicapai dari
kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan
Menelaah  pola pengembangan isi pantun
Menyimpulkan variasi pola pengembangan isi pantun
Menelaah penggunaan kata/kalimat pada pantun
Menyimpulkan prinsip penggunaan kata/ kalimat pada  pantun.
5)      Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok diskusi beranggota 4-5
orang..
b.      Kegiatan Inti (80 menit)
1)      Mengamati
a.       Peserta didik mengamati pantun cam pak belitung yang telah ditugaskan
dan pantun dalam buku
b.      Peserta didik mengamati contoh gurindam dan syair dalam buku
2)      Menanya
Peserta didik membuat beberapa pertanyaan terkait variasi pola
pengembangan pantun, gurindam dan sy air
3)      Mengeksplorasi/mencoba
Peserta didik mengumpulkan inform asi mengenai pengembangan pantun,
gurindam dan syair dalam segi struktur dan bahasa dengan melakukan telaah
terhadap pantun, gurindam dan sy air seperti yang dicontohkan dalam buku.
Guru memberikan penjelasan mengenai kalimat macam macam kalimat dan
kata penghubung.
4)      Menalar
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan variasi pola pengembangan dan
penggunaan kata dalam pantun, gurindam dan sy air.
5)      Mengomunikasikan

Perwakilan kelompok mempresentasikan kesimpulan hasil diskusi


Perwakilan kelompok mempresentasikan kesimpulan hasil diskusi
kelompoknya
Kelompok lain menanggapi dengan membandingkan dengan hasil k elompok
masing-masing
Guru menjadi fasilitator dalam kegiatan diskusi dan memberikan apr esiasi
kepada kelompok yang menunjukkan kinerja yang bagus.
Guru menilai keterampilan berkomunikasi secara berkelompok dan
perorangan.
c.       Penutup (20 menit)
1)      Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk ber tanya bagian yang
kurang dipahaminya.
2)      Peserta didik secara klasikal menyusun kesimpulan dengan bimbingan guru.
3)      Guru dan peserta didik melakukan refleksi terkait pembelajaran yang telah
dilakukan.
4)      Guru memberikan penguatan mengenai variasi pola pengembangan pantun,
gurindam dan syair berdasarkan struktur, kata dan kalimat yang digunakan.
5)      Peserta didik ditugaskan untuk mene laah pantun dalam campak belitung dan
berlatih menyajikannya di depan kelas.
6)      Peserta didik ditugaskan untuk mem baca mater berikutnya: Menyajikan puisi
rakyat secara lisan dan tulis
7)      Guru dan murid menutup pertemuan dengan berdoa bersama dan memberi
salam

Pertemuan 6-8 (3 JP). Menyajikan puisi rakyat secara lisan dan tulis
a.       Pendahuluan (20 menit)
1)      Guru dan peserta didik berdoa bersama dan mengucapkan salam
2)      Guru dan peserta didik mengondisikan k elas untuk siap belajar (memeriksa
kehadiran, menyiapkan buku pelajaran)
3)      Guru meminta peser ta didik yang telah siap untuk menyajikan pantun campak
belitung yang telah ditugaskan di dep an kelas.
4)      Peserta didik menerima informasi mengenai tujuan y ang ingin dicapai dari
kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan
Menulis puisi rakyat  dengan memperhatikan pilihan kata, k elengkapan struktur,
dan kaidah  puisi rakyat (pantun)
Menyajikan syair dan gurindam dalam bentuk musikalisasi
Menyajikan pantun dalam bentuk be rbalas pantun
5)      Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok diskusi beranggota 4-5
orang..
b.      Kegiatan Inti (80 menit)
1)      Mengamati
Peserta didik mengamati contoh langkah untuk menulis pantun dalam buku.
2)      Menanya
Peserta didik bersama guru secar a klasikal bertanya jawab mengenai cara
membuat sampiran dan isi pantun.
3)      Mengeksplorasi/mencoba
Peserta didik mengumpulkan inform asi yang dibutuhkan untuk membuat
pantun, gurindam atau sy air.
4)      Menalar
Peserta didik bersama kelompoknya mendiskusikan untuk membuat pantun
sesuai dengan tema yang diperintahkan.
Guru memandu peser ta didik dalam membuat pantun.
-          Mengamati/menyiapkan contoh judul dan kerangka puisi rakyat
-          Membuat judul dan merancang kerangka puisi rakyat.
-          Mencari data dari objek yang dipilih.
-          Mendata kata kunci.
-          Merangkai kata-kata kunci menjadi puisi r akyat
-          Mengamati contoh kesalahan pengembangan
5)      Mengomunikasikan
Perwakilan kelompok yang sudah siap menyajikan pantun di depan kelas dan
Perwakilan kelompok yang sudah siap menyajikan pantun di depan kelas dan
melakukan permainan berbalas pantun.
Guru dan Kelompok lain menilai pantun yang disajikan dan memberik an
komentar perbaikan sesuai dengan rubrik penilaian.
c.       Penutup (20 menit)
1)      Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk ber tanya bagian yang
kurang dipahaminya.
2)      Guru dan peserta didik melakukan refleksi terkait pembelajaran yang telah
dilakukan.
3)      Guru mengumumkan penilaian y ang  telah dilakukan untuk memberikan
semangat bagi semua kelompok dalam menyajikan pantun.
4)      Guru dan murid menutup pertemuan dengan berdoa bersama dan memberi
salam

H.     Penilaian
1.       Penilaian Sikap Spirituan dan Sosial
a.       Teknik Penilaian                           : Observasi
b.      Bentuk Instrumen                      : Jurnal Perkembangan Sikap
c.       Instrumen
JURNAL PERKEMBANGAN SIKAP
Kelas                                         :
Periode Pengamatan         :

Nama Peserta
No Tanggal Catatan Perilaku Butir Sikap
didik
l
2
3
Sikap dicatat dalam jurnal perk embangan sikap pada saat pembelajar an berlangsung.
Hasil penilaian tidak berupa angka tetapi deskripsi untuk pengolahan nilai r apor

2.      Penilaian pengetahuan


a.      Teknik Penilaian                        : Tes Tertulis
b.      Bentuk Instrumen                   : Uraian
c.       Kisi-kisi
No Kompetensi Dasar Indikator Soal
1.         3.9     Mengidentifikasi 1)       
informasi (pesan,
rima, dan pilihan
kata) dari puisi
rakyat (pantun,
syair, dan bentuk
puisi rakyat
setempat) yang
dibaca dan
didengar

d.      Instrumen                                   : Lampiran 2

3.       Penilaian keterampilan


Teknik Penilaian                              : Unjuk Kerja, Portofolio
Bentuk Instrumen                          : Lembar Pengamatan
Instrumen                                         :
Pantun yang dihasilkan dinilai denga n panduan berikut.
Hal yang dinilai 4 3 2 1
o   Tema berkaitan dengan hal-hal yang
positif
o   Tema sesuai dengan yang ditentukan
o   Isi sampiran pantun tidak mencontoh
yang pernah ada
o   Pola pengembangan larik  tidak
mencontoh yang ada
(bobot 1)
·         Bagian sampiran pantun   
·         Rima silang pada larik 1 dan 2             
·         Isi kalimat dalam sampiran logis
·         Struktur kalimat sesuai dengan kaidah
·         Tidak berkaitan langsung dengan isi
pantun
(bobot  2)
·         Bagian isi pantun
·         Rima silang pada larik 3 dan 4             
·         Isi kalimat logis
·         Struktur kalimat sesuai dengan kaidah
·         Tidak berkaitan langsung dengan isi
sampiran
(bobot  2)

Penskoran
4= jika terdapat semua unsur
3= jika terdapat 3 unsur
2= jika terdapat 2 unsur
1= jika terdapat 1 unsur

Skor yang diperoleh


NILAI  =  X 100
Skor Maks(12)

4.       Remedial dan Pengayaan


a.       Remedial
Remedial dilaksanakan untuk Peserta didik yang belum menguasasi materi dan belum
tuntas memahami materi pembelajaran. Kegiatan Remedial dilakukan dengan mengulang
materi pembelajaran apabila peserta didik yang sudah tuntas di bawah 75%. Sedangkan
apabila peserta didik  sudah tuntas lebih dari 75% maka kegiatan remedial dapat dilakukan
antara lain :
a.       Mengulang materi pokok diluar jam tatap muka bagi peser ta didik yang belum tuntas
b.      Memberikan penugasan k epada peserta didik yang belum tuntas
c.       Memberikan kesempatan untuk tes perbaikan
Materi yang di ulang atau di tes kembali adalah materi pokok atau keterampilan yang berdasarkan
analisis belum dikuasasi oleh peser ta didik.

b.      Pengayaan
Peserta didik diberi pengayaan berupa tugas untuk menyusun pantun dan Mementaskan
musikalisasi puisi di luar k elas
............................,........................
Mengetahui:
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

................................ .........................
................................ .........................
NIP .................................... NIP ................................

LAMPIRAN I
Gurindam duabelas
Gurindam I

Ini gurindam pasal yang pertama:

Barang siapa tiada memegang agam a,


sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama.
Barang siapa mengenal yang empat,
maka ia itulah orang yang ma'rifat
Barang siapa mengenal Allah,
suruh dan tegahnya tiada ia menyalah.
Barang siapa mengenal diri,
maka telah mengenal akan Tuhan yang bahri.
Barang siapa mengenal dunia,
tahulah ia barang yang teperdaya.
Barang siapa mengenal akhirat,
tahulah Ia dunia mudarat.
Gurindam II

Ini gurindam pasal yang kedua:

Barang siapa mengenal yang tersebut,


tahulah ia makna takut.
Barang siapa meninggalkan sembah yang,
seperti rumah tiada ber tiang.
Barang siapa meninggalkan puasa,
tidaklah mendapat dua termasa.
Barang siapa meninggalkan zakat,
tiadalah hartanya beroleh berkat.
Barang siapa meninggalkan haji,
tiadalah ia menyempurnakan janji.
Gurindam III

Ini gurindam pasal yang ketiga:

Apabila terpelihara mata,


sedikitlah cita-cita.
Apabila terpelihara kuping,
khabar yang jahat tiadaiah damping.
Apabila terpelihara lidah,
niscaya dapat daripadanya paedah.
Bersungguh-sungguh engkau memelihar akan tangan,
daripada segala berat dan ringan.
Apabila perut terlalu penuh,
keluarlah fi'il yang tiada senunuh.
Anggota tengah hendaklah ingat,
di situlah banyak orang yang hilang semangat
Hendaklah peliharakan kaki,
daripada berjaian yang membawa rugi.
Gurindam IV

Ini gurindam pasal yang keempat:


Hail kerajaan di daiam tubuh,
jikalau lalim segala anggotapun rubuh.
Apabila dengki sudah ber tanah,
datanglah daripadanya beberapa anak panah.
Mengumpat dan memuji hendaklah pikir,
di situlah banyak orang yang tergelincir.
Pekerjaan marah jangan dibela,
nanti hilang akal di kepala.
Jika sedikitpun berbuat bohong,
boleh diumpamakan mulutny a itu pekong.
Tanda orang yang amat celaka,
aib dirinya tiada ia sangka.
Bakhil jangan diberi singgah,
itupun perampok yang amat gagah.
Barang siapa yang sudah besar,
janganlah kelakuannya membuat kasar.
Barang siapa perkataan kotor,
mulutnya itu umpama ketur2.
Di mana tahu salah diri,
jika tidak orang lain yang berperi.
Gurindam V

Ini gurindam pasal yang kelima:

Jika hendak mengenai orang berbangsa,


lihat kepada budi dan bahasa,
Jika hendak mengenal orang yang berbahagia,
sangat memeliharakan yang sia-sia.
Jika hendak mengenal orang mulia,
lihatlah kepada kelakuan dia.
Jika hendak mengenal orang yang berilmu,
bertanya dan belajar tiadalah jemu.
Jika hendak mengenal orang yang berakal,
di dalam dunia mengambil bekal.
Jika hendak mengenal orang yang baik perangai,
lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai.
Gurindam VI

Ini gurindam pasal yang keenam:

Cahari olehmu akan sahabat,


yang boleh dijadikan obat.
Cahari olehmu akan guru,
yang boleh tahukan tiap seteru.
Cahari olehmu akan isteri,
yang boleh dimenyerahkan diri.
Cahari olehmu akan kawan,
pilih segala orang yang setiawan.
Cahari olehmu akan abdi,
yang ada baik sedikit budi,
Gurindam VII

Ini Gurindam pasal yang ketujuh:

Apabila banyak berkata-kata,


di situlah jalan masuk dusta.
Apabila banyak berlebih-lebihan suka ,
itulah landa hampirkan duka.
itulah landa hampirkan duka.
Apabila kita kurang siasat,
itulah tanda pekerjaan hendak sesat.
Apabila anak tidak dilatih,
I'ika besar bapanya letih.
Apabila banyak mencela orang,
itulah tanda dirinya kurang.
Apabila orang yang banyak tidur,
sia-sia sahajalah umur.
Apabila mendengar akan khabar,
menerimanya itu hendaklah sabar.
Apabila menengar akan aduan,
membicarakannya itu hendaklah cemburuan.
Apabila perkataan yang lemah-lembut,
lekaslah segala orang mengikut.
Apabila perkataan yang amat kasar,
lekaslah orang sekalian gusar.
Apabila pekerjaan yang amat benar,
tidak boleh orang berbuat onar.
Gurindam VIII

Ini gurindam pasal yang kedelapan:

Barang siapa khianat akan diriny a,


apalagi kepada lainnya.
Kepada dirinya ia aniaya,
orang itu jangan engkau per caya.
Lidah yang suka membenarkan dirin ya,
daripada yang lain dapat kesalahannya.
Daripada memuji diri hendaklah sabar,
biar dan pada orang datangnya khabar.
Orang yang suka menampakkan jasa,
setengah daripada syarik mengaku kuasa.
Kejahatan diri sembunyikan,
kebalikan diri diamkan.
Keaiban orang jangan dibuka,
keaiban diri hendaklah sangka.
Gurindam IX

Ini gurindam pasal yang kesembilan:

Tahu pekerjaan tak baik,


tetapi dikerjakan,
bukannya manusia yaituiah syaitan.
Kejahatan seorang perempuan tua,
itulah iblis punya penggawa.
Kepada segaia hamba-hamba r aja,
di situlah syaitan tempatnya manja.
Kebanyakan orang yang muda-muda,
di situlah syaitan tempat berkuda.
Perkumpulan laki-laki dengan per empuan,
di situlah syaitan punya jamuan.
Adapun orang tua yang hemat,
syaitan tak suka membuat sahabat
Jika orang muda kuat berguru,
dengan syaitan jadi berseteru.
Gurindam X

Ini gurindam pasal yang kesepuluh:


Ini gurindam pasal yang kesepuluh:

Dengan bapa jangan durhaka,


supaya Allah tidak murka.
Dengan ibu hendaklah hormat,
supaya badan dapat selamat.
Dengan anak janganlah lalai,
supaya boleh naik ke tengah balai.
Dengan isteri dan gundik janganlah alpa,
supaya kemaluan jangan menerpa.
Dengan kawan hendaklah adil supa ya tangannya jadi kafill.
Gurindam XI

Ini gurindam pasal yang kesebelas:

Hendaklah berjasa,
kepada yang sebangsa.
Hendaklah jadi kepala,
buang perangai yang cela.
Hendaklah memegang amanat,
buanglah khianat.
Hendak marah,
dahulukan hajat.
Hendak dimulai,
jangan melalui.
Hendak ramai,
murahkan perangai.
Gurindam XII

Ini gurindam pasal yang kedua belas:

Raja muafakat dengan menteri,


seperti kebun berpagarkan duri.
Betul hati kepada raja,
tanda jadi sebarang kerja.
Hukum adil atas rakyat,
tanda raja beroleh anayat.
Kasihan orang yang berilmu,
tanda rahmat atas dirimu.
Hormat akan orang yang pandai,
tanda mengenal kasa dan cindai.
Ingatkan dirinya mati,
itulah asal berbuat bakti.
Akhirat itu terlalu nyata,
kepada hati yang tidak buta.

esempetujuh labIPA di 15.24

Berbagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

‹ ›
‹ Beranda ›
Lihat versi web

Mengenai Saya

esempetujuh labIPA
Ikuti 26

Lihat profil lengkapku

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai