3.10 Menelaah struktur dan kebahasaan 3.10.1 Menelaah pola pengembangan isi
puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk pantun
puisi rakyat setempat) yang dibaca dan 3.10.2 Menyimpulkan variasi pola
didengar pengembangan isi pantun
3.10.3 Menelaah penggunaan
kata/kalimat pada pantun
3.10.4 Menyimpulkan prinsip
penggunaan kata/ kalimat pada
pantun
3.10.5 melengkapi puisi rakyat (pantun)
sesuai struktur dan kaidah bahasa
3.10.6 memvariasikan beragam pola
pengembangan puisi rakyat berupa
pantun
3.10.7 mengomentari puisi r akyat dari
segi struktur dan bahasa
3.10.8 memperbaiki kesalahan dari segi
isi, syarat pantun, penggunaan
kata, kalimat, ejaan dan tanda
baca
4.10 Mengungkapkan gagasan, perasaan, 4.10.1 menulis puisi rakyat dengan
pesan dalam bentuk puisi rakyat memperhatikan pilihan kata,
secara lisan dan tulis dengan kelengkapan struktur, dan kaidah
memperhatikan struktur, rima, dan puisi rakyat (pantun)
penggunaan bahasa 4.10.2 menyajikan syair dan gurindam
dalam bentuk musikalisasi
4.10.3 menyajikan pantun dalam bentuk
berbalas pantun
C. Materi Pembelajaran
Pengertian puisi rakyat
Puisi merupakan salah satu ragam karya sastra yang terikat dengan irama, ritma, rima, bait, larik
dan ditandai dengan bahasa y ang padat. Puisi juga merupakan seni ter tulis yang mana
menggunakan bahasa sebagai kualitas estetikny a atau keindahanya. Puisi dibedakan menjadi
dua yakni puisi lama & puisi baru.
Sajak atau puisi rakyat adalah kesusastraan rakyat yang sudah tertentu bentuknya, biasanya
terjadi dari beberapa deret kalimat, ada yang berdasarkan mantra, ada yang berdasarkan
panjang pendek suku kata, lemah tekanan suar a, atau hanya berdasarkan irama.
Ciri-ciri sastra lama, Karya sastra klasik memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 1. Nama pencipta ny a
tidak di ketahui (anonim) 2. Cerita-ceritany a banyak di warnai oleh hal-hal gaib. 3. Bany ak
menggunakan kata-kata y ang baku, seperti alkisah, sahibul hikayat, menurut empunya cerita,
konon, dan sejenis nya. 4. Yang di kisahkan berupa kehidupan istana, raja-raja, dewa-dewa,
konon, dan sejenis nya. 4. Yang di kisahkan berupa kehidupan istana, raja-raja, dewa-dewa,
para pahlawan, atau tokoh-tokoh mulia lainnya. 5. Karena belum ada media cetak dan
elektronik, sastra klasik berkembang secara lisan.
E. Media
Media Pembelajaran:
Media Pembelajaran:
- Teks puisi rakyat: gurindam, pantun, syair, talibun
- Buku antologi puisi lama/rakyat
.
b. Peserta didik mengamati contoh gurindam dan syair dalam buku
c. Guru memberikan contoh pantun, gurindam dan sy air untuk diamati.
2) Menanya
Guru membimbing peser ta didik mengajukan per tanyaan berdasarkan hasil
mengamati yang telah dilakukan. Pertanyaan-pertanyaan yang diharapkan
diantaranya:
diantaranya:
Apa ciri-ciri pantun? Apa bedanya dengan syair? Bagaimana membuat pantun?
Apa ciri gurindam?, dsb.
3) Mengeksplorasi/mencoba
Peserta didik mengerjakan tugas:
a) mendaftar kata pada gurindam, sy air dan pantun yang terdapat di buku dan
yang dicontohkan oleh guru.
b) Menemukan kata berima sama secar a utuh
c) Menemukan kata berima akhir sebagian
Guru membimbing peser ta didik dalam menemukan kata-kata berima yang
digunakan dalam pantun, gurindam dan sy air.
4) Menalar
Peserta didik berdiskusi dengan kelompoknya untuk menmukan persamaan dan
perberdaan pantun, syair dan gurindam
Guru membimbing peser ta didik untuk aktif dalam menemukan k esimpulan
yang diharapkan
5) Mengomunikasikan
Perwakilan kelompok mempresentasikan kesimpulan hasil diskusi kelompoknya
Kelompok lain menanggapi dengan membandingkan dengan hasil k elompok
masing-masing
Guru menjadi fasilitator dalam kegiatan diskusi dan memberikan apr esiasi
kepada kelompok yang menunjukkan kinerja yang bagus.
Guru menilai keterampilan berkomunikasi secara berkelompok dan perorangan.
c. Penutup (20 menit)
1) Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk ber tanya bagian yang
kurang dipahaminya.
2) Peserta didik secara klasikal menyusun kesimpulan dengan bimbingan guru.
3) Guru dan peserta didik melakukan refleksi terkait pembelajaran yang telah
dilakukan.
a. Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari pantun, gurindam dan sy air
bagi kalian?
b. Apa manfaat yang diperoleh melalui proses pembelajaran yang telah
dilakukan?
4) Guru memberikan penguatan mengenai persamaan dan perbedaan pantun,
gurindam dan syair berdasarkan kata berima yang digunakan.
5) Peserta didik ditugaskan untuk mencari masing-masing 2 contoh pantun,
gurindam dan syair, dan membaca materi untuk pertemuan berikutnya:
menyimpulkan ciri pantun, gurindam dan sy air.
6) Guru dan murid menutup pertemuan dengan berdoa bersama dan memberi
salam
Pertemuan 2 (3 JP).
a. Pendahuluan
1) Guru dan peserta didik berdoa bersama dan mengucapkan salam
2) Guru dan peserta didik mengondisikan k elas untuk siap belajar (memeriksa
kehadiran, menyiapkan buku pelajaran)
3) Guru membuka pelajaran dengan membacakan pantun dan meminta peserta
didik menentukan kata berima pada pantun tersebut .
4) Guru menanyakan kembali kesimpulan yang diperoleh dari pembelajaran pada
pertemuan sebelumnya.
5) Peserta didik menerima informasi mengenai tujuan y ang ingin dicapai dari
kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan
Menyimpulkan ciri umum puisi rakyat (pantun, syair, dan gurindam) pada teks
yang dibaca/didengar
6) Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok diskusi beranggota 4-5
orang..
b. Kegiatan Inti
1) Mengamati
1) Mengamati
Peserta didik mengamati contoh pantun, gurindam dan syair yang telah
ditugaskan pada per temuan sebelumnya.
2) Menanya
Guru bertanya jawab secara klasikal mengenai persamaan dan perbedaan
pantun, gurindam dan sy air.
3) Mengeksplorasi/mencoba
Peserta didik berdiskusi untuk menemukan ciri umum pada pantun, gurindam
dan syair.
4) Menalar
Guru membimbing Peserta didik menyusun kesimpulan ciri umum pantun,
gurindam dan syair.
5) Mengomunikasikan
Perwakilan kelompok mempresentasikan kesimpulan hasil diskusi kelompoknya
Kelompok lain menanggapi dengan membandingkan dengan hasil k elompok
masing-masing
Guru menjadi fasilitator dalam kegiatan diskusi dan memberikan apr esiasi
kepada kelompok yang menunjukkan kinerja yang bagus.
c. Penutup
1) Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk ber tanya bagian yang
kurang dipahaminya.
2) Guru dan peserta didik melakukan refleksi terkait pembelajaran yang telah
dilakukan.
3) Guru memberikan penguatan mengenai ciri umum puisi rakyat.
4) Peserta didik secara berkelompok ditugaskan untuk mencari pantun pantun
dengan yang biasa dinyanyikan dalam campak belitung, dan membaca materi
untuk pertemuan berikutnya: menyimpulkan isi puisi rakyat.
5) Guru dan murid menutup pertemuan dengan berdoa bersama dan memberi
salam
Pertemuan 4-5 (3-3 JP). Menelaah Struktur dan Kebahasaan pada Puisi Raky at
a. Pendahuluan (20 menit)
1) Guru dan peserta didik berdoa bersama dan mengucapkan salam
2) Guru dan peserta didik mengondisikan k elas untuk siap belajar (memeriksa
kehadiran, menyiapkan buku pelajaran)
3) Guru membuka pelajaran dengan membacakan pantun yang dikenal
masyarakat, kemudian bertanya jawab singkat dengan peser ta didik adakah
yang mengerti maksud pantun terseb ut. Bagaimana bahasa yang dipakai
dalam pantun tersebut?
4) Peserta didik menerima informasi mengenai tujuan y ang ingin dicapai dari
kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan
Menelaah pola pengembangan isi pantun
Menyimpulkan variasi pola pengembangan isi pantun
Menelaah penggunaan kata/kalimat pada pantun
Menyimpulkan prinsip penggunaan kata/ kalimat pada pantun.
5) Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok diskusi beranggota 4-5
orang..
b. Kegiatan Inti (80 menit)
1) Mengamati
a. Peserta didik mengamati pantun cam pak belitung yang telah ditugaskan
dan pantun dalam buku
b. Peserta didik mengamati contoh gurindam dan syair dalam buku
2) Menanya
Peserta didik membuat beberapa pertanyaan terkait variasi pola
pengembangan pantun, gurindam dan sy air
3) Mengeksplorasi/mencoba
Peserta didik mengumpulkan inform asi mengenai pengembangan pantun,
gurindam dan syair dalam segi struktur dan bahasa dengan melakukan telaah
terhadap pantun, gurindam dan sy air seperti yang dicontohkan dalam buku.
Guru memberikan penjelasan mengenai kalimat macam macam kalimat dan
kata penghubung.
4) Menalar
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan variasi pola pengembangan dan
penggunaan kata dalam pantun, gurindam dan sy air.
5) Mengomunikasikan
Pertemuan 6-8 (3 JP). Menyajikan puisi rakyat secara lisan dan tulis
a. Pendahuluan (20 menit)
1) Guru dan peserta didik berdoa bersama dan mengucapkan salam
2) Guru dan peserta didik mengondisikan k elas untuk siap belajar (memeriksa
kehadiran, menyiapkan buku pelajaran)
3) Guru meminta peser ta didik yang telah siap untuk menyajikan pantun campak
belitung yang telah ditugaskan di dep an kelas.
4) Peserta didik menerima informasi mengenai tujuan y ang ingin dicapai dari
kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan
Menulis puisi rakyat dengan memperhatikan pilihan kata, k elengkapan struktur,
dan kaidah puisi rakyat (pantun)
Menyajikan syair dan gurindam dalam bentuk musikalisasi
Menyajikan pantun dalam bentuk be rbalas pantun
5) Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok diskusi beranggota 4-5
orang..
b. Kegiatan Inti (80 menit)
1) Mengamati
Peserta didik mengamati contoh langkah untuk menulis pantun dalam buku.
2) Menanya
Peserta didik bersama guru secar a klasikal bertanya jawab mengenai cara
membuat sampiran dan isi pantun.
3) Mengeksplorasi/mencoba
Peserta didik mengumpulkan inform asi yang dibutuhkan untuk membuat
pantun, gurindam atau sy air.
4) Menalar
Peserta didik bersama kelompoknya mendiskusikan untuk membuat pantun
sesuai dengan tema yang diperintahkan.
Guru memandu peser ta didik dalam membuat pantun.
- Mengamati/menyiapkan contoh judul dan kerangka puisi rakyat
- Membuat judul dan merancang kerangka puisi rakyat.
- Mencari data dari objek yang dipilih.
- Mendata kata kunci.
- Merangkai kata-kata kunci menjadi puisi r akyat
- Mengamati contoh kesalahan pengembangan
5) Mengomunikasikan
Perwakilan kelompok yang sudah siap menyajikan pantun di depan kelas dan
Perwakilan kelompok yang sudah siap menyajikan pantun di depan kelas dan
melakukan permainan berbalas pantun.
Guru dan Kelompok lain menilai pantun yang disajikan dan memberik an
komentar perbaikan sesuai dengan rubrik penilaian.
c. Penutup (20 menit)
1) Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk ber tanya bagian yang
kurang dipahaminya.
2) Guru dan peserta didik melakukan refleksi terkait pembelajaran yang telah
dilakukan.
3) Guru mengumumkan penilaian y ang telah dilakukan untuk memberikan
semangat bagi semua kelompok dalam menyajikan pantun.
4) Guru dan murid menutup pertemuan dengan berdoa bersama dan memberi
salam
H. Penilaian
1. Penilaian Sikap Spirituan dan Sosial
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk Instrumen : Jurnal Perkembangan Sikap
c. Instrumen
JURNAL PERKEMBANGAN SIKAP
Kelas :
Periode Pengamatan :
Nama Peserta
No Tanggal Catatan Perilaku Butir Sikap
didik
l
2
3
Sikap dicatat dalam jurnal perk embangan sikap pada saat pembelajar an berlangsung.
Hasil penilaian tidak berupa angka tetapi deskripsi untuk pengolahan nilai r apor
Penskoran
4= jika terdapat semua unsur
3= jika terdapat 3 unsur
2= jika terdapat 2 unsur
1= jika terdapat 1 unsur
b. Pengayaan
Peserta didik diberi pengayaan berupa tugas untuk menyusun pantun dan Mementaskan
musikalisasi puisi di luar k elas
............................,........................
Mengetahui:
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
................................ .........................
................................ .........................
NIP .................................... NIP ................................
LAMPIRAN I
Gurindam duabelas
Gurindam I
Hendaklah berjasa,
kepada yang sebangsa.
Hendaklah jadi kepala,
buang perangai yang cela.
Hendaklah memegang amanat,
buanglah khianat.
Hendak marah,
dahulukan hajat.
Hendak dimulai,
jangan melalui.
Hendak ramai,
murahkan perangai.
Gurindam XII
Berbagi
Posting Komentar
‹ ›
‹ Beranda ›
Lihat versi web
Mengenai Saya
esempetujuh labIPA
Ikuti 26