(RPP)
A. Kompetensi Inti
No Kompetensi Inti
1 KI-1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara
2 KI-2
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
3 KI-3 ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata
Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
4 KI-4 (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
D. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran regular
a. Pengertian teks puisi rakyat
b. Jenis puisi rakyat
c. Pengertian pantun, gurindam, syair
d. Ciri-ciri pantun, gurindam, syair
e. Contoh pantun, gurindam, syair
f. Membandingkan persamaan dan perbedaan pantun, syair, gurindam.
g. Mendaftar kata/kalimat yang digunakan pada puisi rakyat pantun, syair, gurindam.
h. Menyimpulkan isi pantun, syair, gurindam
E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengkondisikan psikis maupun fisik
peserta didik
2. Guru bertanya jawab tentang kaitan puisi
rakyat dengan masalah-masalah sikap generasi
muda masa kini.
3. Guru menyampaikan kompetensi dasar yang
akan diajarkan dan idikator yang akan dicapai
4. Guru memotivasi peserta didik dengan
menanyakan mengapa kita perlu mempelajari
puisi rakyat.
5. Guru dan peserta didik menyepakati skenario
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Pertemuan 2 ( 3JP)
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengkondisikan psikis maupun fisik
peserta didik
2. Guru bertanya jawab tentang kaitan puisi
rakyat dengan masalah-masalah sikap generasi
muda masa kini.
3. Guru menyampaikan kompetensi dasar yang
akan diajarkan dan idikator yang akan dicapai
4. Guru memotivasi peserta didik dengan
menanyakan mengapa kita perlu mempelajari
puisi rakyat.
5. Guru dan peserta didik menyepakati skenario
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Mengolah data
Peserta didik mengolah data dengan
mengelompokkan data berdasarkan isi pantun,
syair, dan gurindam.
Memverifikasi data
Peserta didik melakukan pencermatan data
(mengasosiasi) yang diperoleh mengenai isi
puisi rakyat yang berupa pantun, syair, dan
gurindam .
Menyimpulkan/generalisasi
1. Peserta didik menyimpulkan isi pantun, syair,
dan gurindam.
2. Peserta didik mempresentasikan
(mengkomunikasikan) hasil pengamatan isi
pantun, syair, dan gurindam .yang berupa nilai-
nilai luhur warisan nenek moyang kita
di depan kelas dan dikonfirmasi oleh guru.
Teknik penilaian
1) Penilaian sikap sosial dilakukan dengan teknik observasi atau jurnal
2) Penilaian pengetahuan dilakukan dengan teknik tulis
3) Penilaian Keterampilan dilakukan dengan teknik kinerja
Instrumen penilaian
1. Penilaian Sikap
Jurnal Perkembangan Sikap Sosial
Nama Sekolah :
Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran :
Nama Peserta
No Waktu Catatan Perilaku Butir Sikap
didik
2. Penilaian Pengetahuan
Instrumen Penilaian
Teks 1
Air surut memungut bayam,
Sayur diisi ke dalam kantung;
Jangan diikuti tabiat ayam,
Bertelur sebiji riuh sekampung.
Teks 2
Teks 3
Syair perahu
Inilah gerangan suatu madah
Mengarangkan syair terlalu indah
Membetuli jalan tempat berpindah
Di sanalah iktikat diperbetuli sudah
Wahai muda kenali dirimu
Ialah perahu tamsil hidupmu
Tiadalah berapa lama hidupmu
Ke akhirat jua kekal hidupmu
1. Berdasarkan pengamatanmu pada teks di atas, tentukan jenis puisi rakyat tersebut!
2. Jelaskan tujuan komunikasi yang terdapat dalam ketiga jenis puisi rakyat di atas!
3. Sebutkan ciri-ciri pantun!
4. Sebutkan ciri-ciri syair!
5. Sebutkan ciri-ciri gurindam!
6. Jelaskan persamaan dan perbedaan ketiga jenis puisi rakyat di atas!
7. Identifikasikan ciri kebahasaan teks puisi rakyat tersebut dan tuliskan dalam tabel
berikut!
Kata Berima
Kalimat Saran
Kalimat Larangan
Kalimat ajakan
Pedoman Penskoran
Rubrik penilaian
No. Aspek Deskriptor Skor
1 Menentukan jenis puisi Dapat menentukan 3 jenis puisi rakyat 3
rakyat dengan tepat.
Dapat menentukan hanya 2 jenis puisi 2
rakyat dengan tepat.
Dapat menentukan 1 saja jenis puisi rakyat 1
dengan tepat
Tidak dapat menyebutkan jenis puisi rakyat 0
dengan tepat
2 Tujuan komunikasi teks Dapat menuliskan tujuan komunikasi teks 3
pantun, syair, gurindam. pantun, syair, gurindam dengan tepat.
Dapat menuliskan tujuan komunikasi teks 2
pantun, syair, gurindam dengan kurang
tepat.
Dapat menuliskan tujuan komunikasi teks 1
pantun, syair, gurindam tidak tepat.
Peserta didik tidak menjawab soal. 0
Kunci Jawaban
1. Jenis puisi rakyat : pantun, syair dan gurindam
2. Tujuan komunikasi dalam pantun : mengingatkan kita agar tidak selalu memamerkan
apa yang telah kita miliki atau lakukan kepada orang lain.
Tujuan komunikasi dalam gurindam : mengingatkan kita dalam mengenal seseorang.
Tujuan Komunikasi dalam syair : mengingatkan kita betapa hidup kita di dunia ini
hanya sementara.
3. Ciri-ciri pantun :
Pantun memliki ciri-ciri sebagai berikut.
a. terdiri atas empat baris.
b. setiap barisnya meliputi 8-12 suku kata
c. pola rima akhir a-b-a-b.
d. terdiri atas sampiran dan isi ; dua baris pertama sampiran dan dua baris
berikutnya isi,
4. Ciri-ciri gurindam :
a. terdiri dari dua baris
b. baris pertama berupa sebab, baris kedua jawaban
c. Rima akhir a-a
d. berisi ajaran/ nasihat
5. Ciri-ciri Syair : a. syair terdiri atas empat baris.
b. setiap barisnya meliputi 8-12 suku kata
c. pola rima akhir a-a-a-a.
d. tidak memiliki sampiran dan isi, semuanya merupakan isi
6. Perbedaan
Persamaan
1. terdapat sampiran dan isi
2. memiliki rima akhir
3. mengandung nasihat
4. mempunyai baris yang sama dalam 1 bait
7. Unsur Kebahasaan
Kalimat ajakan
Kalimat perintah
G. Metode Pembelajaran
Discovery Learning
H. Media
Beragam teks Puisi Rakyat (Pantun, Syair, Gurindam)
LCD
I. Sumber Belajar
1. Titik Harsiati, dkk. 2016. Bahasa Indonesia Kelas VII. Jakarta: Kemdikbud.
2. Alwi, Hasan. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
3. Permendiknas No. 50 Tahun 2015. Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan.
A. Kompetensi Inti
No Kompetensi Inti
1 KI-1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara
2 KI-2
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
3 KI-3 ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata
Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
4 KI-4 (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
C. Tujuan pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran selesai peserta didik dapat:
1. Menelaah struktur dan kebahasaan puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat
setempat) yang dibaca dan didengar.
2. Mengungkapkan gagasan, perasaan, pesan dalam bentuk puisi rakyat secara lisan dan
tulis dengan memperhatikan struktur, rima, dan penggunaan bahasa
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
- Struktur puisi rakyat (struktur gurindam, syair, dan pantun)
- Contoh variasi pantun dari segi jenis kalimat, pola penyajian kalimat pada larik
- Contoh variasi pengembangan isi
- Contoh beragam kata berima pada sampiran dan isi
- Prinsip mengurutkan puisi rakyat
- Prinsip melengkapi puisi rakyat
- Prinsip mengembangkan puisi rakyat
- Prinsip menggunakan kata/ kalimat pada puisi rakyat
2. Materi pembelajaran remedial
- Struktur puisi rakyat (struktur gurindam, syair, dan pantun)
- Contoh variasi pantun dari segi jenis kalimat, pola penyajian kalimat pada larik
- Contoh variasi pengembangan isi
- Contoh beragam kata berima pada sampiran dan isi
- Prinsip mengurutkan puisi rakyat
- Prinsip melengkapi puisi rakyat
- Prinsip mengembangkan puisi rakyat
- Prinsip menggunakan kata/ kalimat pada puisi rakyat
3. Materi Pembelajaran Pengayaan
- Struktur puisi rakyat (struktur gurindam, syair, dan pantun)
- Contoh variasi pantun dari segi jenis kalimat, pola penyajian kalimat pada larik
- Contoh variasi pengembangan isi
- Contoh beragam kata berima pada sampiran dan isi
- Prinsip mengurutkan puisi rakyat
- Prinsip melengkapi puisi rakyat
- Prinsip mengembangkan puisi rakyat
- Prinsip menggunakan kata/ kalimat pada puisi rakyat
E. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengkondisikan fisik dan psikis peserta didik
2. Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab tentang
puisi rakyat (pantun)
3. Guru memotivasi dengan menyampaikan pertanyaan
bagaimana pola puisi rakyat (pantun)
4. Guru dan peserta didik menyepakati skenario
pembelajaran yang akan dilakukan
Inti Mengorientasi peserta didik pada masalah
Pertemuan 1. Peserta didik diajak mengamati pantun untuk ditelaah
Pertama menurut struktur dan kebahasaannya.
2. Peserta didik menelaah penggunaan kata/kalimat dalam
pantun
3. Peserta didik melengkapi pantun
Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran
1. Peserta didik berdiskusi kelompok mengamati potongan-
potongan pantun yang bagian strukturnya acak dan belum
lengkap
2. Peserta didik berdiskusi menelaah penggunaan
kata/kalimat dalam pantun
Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
1. Guru membimbing peserta didik mengurutkan potongan
pantun sesuai strukturnya melengkapi bagian yang
rumpang
2. Guru membimbing peserta didik menelaah penggunaan
kata/kalimat dalam pantun
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
1. Mempresentasikan hasil mengurutkan dan melengkapi
puisi rakyat (pantun)
2. Mempresentasikan tentang hasil menelaahan penggunaan
kata/kalimat dalam pantun
Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah
1. Guru bersama peserta didik menganalisis cara
mengurutkan puisi rakyat (pantun) sesuai strukturnya,
melengkapi bagian yang rumpang, dan menelaah
penggunaan kata/kalimat dalam pantun pantun
2. Guru bersama peserta didik mengevaluasi kelebihan dan
kekurangan cara mengurutkan puisi rakyat (pantun) sesuai
strukturnya, melengkapi bagian yang rumpang, dan
penggunaan kata/ kalimat dalam pantun
Inti Mengorientasi peserta didik pada masalah
Pertemuan Guru bertanya jawab tentang ragam pantun
Kedua Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran
1. Peserta didik menanyakan hal-hal yang terkait dengan
struktur pantun
2. Peserta didik mendiskusikan pengembangan isi pantun
3. Peserta didik mengurutkan dan melengkapi pantun yang
kurang lengkap.
Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
1. Guru membimbing peserta didik tentang penyelidikan
mandiri dan kelompok
2. Peserta didik merencanakan langkah-langkah penyelidikan
mandiri dan kelompok dengan bimbingan guru.
3. Peserta didik melaksanakan penyelidikan pemecahan
masalah tentang pengembangan isi pantun, mengurutkan
dan melengkapi pantun yang kurang lengkap
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
1. Menafsirkan konsep pemecahan masalah tentang
pengembangan isi pantun, mengurutkan dan melengkapi
pantun yang kurang lengkap
2. Mengkaji masalah pengembangan isi pantun, mengurutkan
dan melengkapi pantun yang kurang lengkap
3. Menyajikan hasil penyelesaian masalah pengembangan isi
pantun, mengurutkan dan melengkapi pantun yang kurang
lengkap
Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah
1. Guru bersama peserta didik menganalisis masalah tentang
pengembangan isi pantun, mengurutkan dan melengkapi
pantun yang kurang lengkap
2. Guru bersama peserta didik mengevaluasi kelebihan dan
kekurangan hasil pengembangan isi pantun, mengurutkan
dan melengkapi pantun yang kurang lengkap.
Penutup 1. Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan tentang
puisi rakyat (pantun)
2. Guru mengajak peserta didik melakukan refleksi apa
manfaat yang diperoleh dalam pembelajaran puisi rakyat
(pantun).
3. Guru mengadakan tanya jawab tentang materi yang
dibahas untuk mengetahui ketercapaian indikator
pembelajaran
4. Guru memberikan tugas menelaah pantun yang lain sesuai
struktur dan kebahasaannya
5. Guru menginfokan materi pembelajaran pertemuan yang
akan datang yang berkaitan dengan cerita fabel
F. Penilaian
Teknikpenilaian
1) Penilaian sikap sosial dilakukan dengan teknik observasi atau jurnal
2) Penilaian pengetahuan dilakukan dengan teknik tulis
3) Penilaian keterampilan dilakukan dengan teknik kinerja
Instrumenpenilaian
Jurnal Perkembangan Sikap Sosial
Nama Sekolah :
Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran :
NamaPeserta
No Waktu CatatanPerilaku ButirSikap
didik
Pantun 1
Air surut memungut bayam
Sayur diisi ke dalam kantung
Jangan diikuti tabiat ayam
Bertelur sebiji riuh sekampung
Pantun 2
Baik bergalas baik tidak
Buli-buli bertali benang
Baik berbalas baik tidak
Asal budi sama dikenang
Pantun 3
Ikan nila dimakan berang-berang
Katak hijau melompat ke kiri
Jika berada di rantau orang
Baik-baik membawa diri
Pantun 4
Akar keladi melilit selasih
Selasih tumbuh di hujung taman
kalungan budi junjungan kasih
Mesra kenangan sepanjang zaman
InstrumenPenilaianPengetahuan
Pedoman Penskoran
Rubrik penilaian
No. Aspek Deskriptor Skor
1 3.10.1 menyimpulkan Dapat menyimpulkan prinsip penggunaan 3
prinsip penggunaan kata/ kata/ kalimat pada pantun dengan tepat
kalimat pada pantun Dapat menyimpulkan prinsip penggunaan 2
kata/ kalimat pada pantun kurang tepat
Dapat menyimpulkan prinsip penggunaan 1
kata/ kalimat pada pantun tidak tepat
Tidak menjawab soal
0
2 3.10.2 melengkapi puisi Dapat melengkapi puisi rakyat (pantun) 2
rakyat (pantun) sesuai sesuai struktur dan kaidah bahasa serta
struktur dan kaidah bahasa menelaahnya dengan tepat
serta menelaahnya Dapat melengkapi puisi rakyat (pantun) 1
sesuai struktur dan kaidah bahasa serta
menelaahnya kurang tepat
1
Dapat melengkapi puisi rakyat (pantun)
sesuai struktur dan kaidah bahasa serta
menelaahnya tidak tepat 0
Tidak menjawab soal
H. Media / Bahan
Beragam teks puisi rakyat
Buku Pendamping
Buku Peserta didik
Laptop
LCD
I. Sumber Belajar
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2016.Bahasa Indonesia
SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Puskurbuk.
KUNCI JAWABAN
Soal Pengetahuan
1. Telaahlah penggunaan kata.kalimat dengan menggunakan prinsip penggunaan rima
pada pantun nomor 1 dan 2 adalah
Struktur penyajian pantun dua larik sampiran dan dua larik isi pantun.Dua larik
pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik 3 dan 4. Makna/ isi pada
larik 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak berhubungan. Ditinjau dari jenis kalimat yang
digunakan, pantun larik 1 dan larik 2 menggunakan kalimat perintah. Larik satu dan
larik 2 merupakan kalimat berdiri sendiri. Larik 3 dan 4 merupakan kalimat saran
dengan polahubungan syarat (kalau), pada larik 3 dan larik 4 merupakan hasil . Larik3
dan 4 merupakan satu kalimat majemuk.
2. Melengkapi pantun nomor 3 dan 4 sesuai struktur dan kaidah pantun adalah
Baris ketiga bait pertama orang, baris keempat bait pertama diri, baris kedua bait
kedua taman, baris keempat bait kedua zaman
Soal Keterampilan
1. Simpulkan variasi pola pengembangan isi pantun nomor 1 sampai 2!
Pantun pertama variasi pengembangan isi pantun pada puisi satu adalah
menggambarkan seseorang yang telah melakukan kebaikan maka kebaikan itu akan
diceritakan pada orang lain pantun kedua menggambarkan orang yang sama-sama
menanam kebaikan, kebaikan itu tidak harus dibalas tapi kebaikan itu perlu kita
kenang.
2. Prinsip penggunaan rima pada pantun nomor 3 dan 4 adalah pola rima pada kedua
pantun tersebut sama yaitu a-b-a-b
Materi yang akan kita bahas cakupannya berupa pengertian puisi rakyat, ciri-ciri, jenis,
struktur, unsur kebahasaan, dan contoh puisi rakyat.
Puisi rakyat adalah kesusastraan rakyat yang mempunyai nilai moral tertentu dan
berkembang di dalam kehidupan masyarakat secara turun temurun yang diwariskan oleh
nenek moyang.
Puisi rakyat juga dikenal dengan istilah puisi lama yang pengarangnya tidak diketahui secara
pasti dan mempunyai ketentuan kaidah dan struktur yang baku.
Dalam dunia kesusastraan kita memiliki warisan turun-temurun berupa cerita rakyat atau
puisi rakyat yang tidak diketahui siapa pengarangnya dan biasanya disampaikan dari mulut-
ke mulut.
Puisi rakyat yang disampaikan dari mulut-ke mulut tanpa diketahui secara pasti
pengarangnya itu umumnya berupa pantun, gurindam, ataupun syair.
1. Pantun
Pengertian Pantun
Pantun adalah puisi Melayu yang mengakar dan membudaya dalam masyarakat. Pantun
dikenal dengan banyak nama di berbagai bahasa di Nusantara, tonton (bahasa Tagalog),
tuntun (bahasa Jawa), pantun (bahasa Toba) yang memiliki arti kurang lebih sama, yaitu
suatu ucapan yang teratur, arahan yang mendidik, bentuk kesantunan.
Fungsi Pantun
Fungsi pantun di semua daerah (Melayu, Sunda, Jawa, atau daerah lainnya) sama, yaitu untuk
mendidik sambil menghibur.
Melalui pantun kita menghibur orang dengan permainan bunyi bahasa, menyindir (menegur
bahwa sesuatu itu kurang baik) secara tidak langsung, atau memberi nasihat.
Melalui pantun leluhur kita terkesan lebih santun untuk menegur atau menasehati orang
secara tidak langsung agar orang yang kita tuju tidak merasa malu atau dipojokkan.
Ciri-Ciri Pantun
Ciri-ciri pantun dapat dilihat berdasarkan bentuknya. Ciri-ciri ini tidak boleh diubah. Jika
diubah, pantun tersebut akan menjadi seloka, gurindam, atau bentuk puisi lama lainnya.
2. Gurindam
Pengertian Gurindam
Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari negeri India. Istilah gurindam berasal dari
bahasa India, yaitu kirindam berarti “mula mula” atau “perumpamaan”.
Fungsi Gurindam
Gurindam sarat nilai agama dan moral. Tak dimungkiri bahwa gurindam bagi orang dulu
sangat penting dan dijadikan norma dalam kehidupan.
Ciri-Ciri gurindam
c) tiap baris memiliki rima sama atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan seterusnya
d) merupakan satu kesatuan yang utuh.
f) baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama. (isi atau
maksud gurindam terdapat pada baris kedua)
g) isi gurindam biasanya berupa nasihat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara
3. Syair
Pengertian Syair
Syair adalah salah satu puisi lama. Syair berasal dari Persia dan dibawa masuk ke Nusantara
bersama dengan masuknya Islam ke Indonesia. Kata atau istilah syair berasal dari bahasa arab
yaitu syi’ir atau syu’ur yang berarti “perasaan yang menyadari”, kemudian kata syu’ur
berkembang menjadi syi’ru yang berarti puisi dalam pengetahuan umum.
Penyair yang berperan besar dalam membentuk syair khas Melayu adalah Hamzah Fansuri
dengan karyanya, antara lain: Syair Perahu, Syair Burung Pingai, Syair Dagang, dan Syair
Sidang Fakir.
Ciri-Ciri Syair
1. Struktur Pantun
Struktur penyajian pantun meliputi dua larik sampiran dan dua larik isi pantun. Dua larik
pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik 3 dan 4.
2. Struktur Gurindam
3. Struktur Syair
Struktur penyajian syair satu bait terdiri atas 4 larik. Pola rima sama (a-a-a-a).
Keempat larik syair merupakan isi dan terkait dengan bait-bait yang lain.
1. Kalimat Perintah
Kalimat perintah adalah kalimat yang berisi atau bermaksud memberi perintah atau suruhan.
Contoh:
2. Kalimat saran
Kalimat saran adalah kalimat yang berisi tentang saran kepada orang lain untuk kebaikan
orang lain (sebaiknya, seyogyanya).
Contoh:
3. Kalimat ajakan
Kalimat ajakan adalah kalimat yang berisi ajakan kepada orang lain untuk melakukan suatu
perbuatan (ayo dan mari).
Contoh:
4. Kalimat seru
Kalimat seru adalah kalimat yang mengungkapkan rasa hati, seperti kagum, heran, senang,
dan sedih (alangkah, betapa, dan bukan main).
Contoh:
5. Kalimat larangan
Kalimat larangan adalah kalimat yang berisi larangan agar orang lain tidak melakukan
kegiatan (jangan, hidari).
Contoh:
6. Kata Penghubung
Merupakan kata penghubung modalitas yang menjelaskan maksud dan tujuan suatu acara
atau tindakan (supaya, untuk, agar, dan guna).
Menjelaskan bahwa suatu peristiwa atau tindakan terjadi atas sebab tertentu (sebab, sebab itu,
karena, dan oleh karena itu).
Konjungsi syarat yang menjelaskan suau hal bias terpenuhi apabila syarat yang ada dipenuhi,
atau dijalankan. Contoh kata yang digunakan adalah jika, jikalau, apabila, asalkan, kalau, dan
bilamana.
Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang memiliki satu subjek dan satu predikat.
Contoh
Kalimat majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki lebih dari satu subjek atau predikat. Kalimat
majemuk terjadi dari penggabungan dua kalimat dasar atau lebih.
Kalimat majemuk ini adalah kalimat yang terjadi dari beberapa kalimat tunggal yang
kedudukannya tidak setara/sederajat.
Contoh :
Contoh :
Contoh :
Contoh :
Kalimat majemuk ini ditandai dengan: ibarat, seperti, bagaikan, laksana, sebagaimana, lebih
baik.
Contoh :
Contoh :
Contoh :
Pantun 1
Pantun 2
Pantun 3
Pantun 4
Contoh Gurindam
Jika hendak mengenal orang berbangsa,
Contoh Syair
Syair perahu