Anda di halaman 1dari 28

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMPN 8 Padang


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Tema : Mewarisi Nilai Luhur dan Mengkreasikan Puisi Rakyat
Kelas/Semester : VII/Genap
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Alokasi Waktu : 6 JP ( 2 Pertemuan)

A. Kompetensi Inti
No Kompetensi Inti
1 KI-1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara
2 KI-2
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
3 KI-3 ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata
Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
4 KI-4 (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

KI Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian


3 3.9 Mengidentifikasi informasi (pesan, 3.9. 1 Menyimpulkan ciri umum puisi
rima, dan pilihan kata) dari puisi rakyat (pantun, syair, dan gurindam)
rakyat (pantun, syair, dan bentuk pada teks yang dibaca/didengar.
3.9. 2 Membandingkan persamaan dan
puisi rakyat setempat) yang dibaca
perbedaan struktur pantun, syair,
dan didengar. dan gurindam pada teks yang
dibaca/didengar.
3.9. 3 Mendaftar kata/ kalimat yang
digunakan pada puisi rakyat pada
teks yang dibaca/didengar.

4 4.9 Menyimpulkan isi puisi rakyat 4.9. 1 Menyimpulkan isi pantun


(pantun, syair, dan bentuk puisi 4.9. 2 Menyimpulkan isi syair
rakyat setempat) yang disajikan 4.9. 3 Menyimpulkan isi gurindam
4.9. 4 Menyimpulkan prinsip
dalam bentuk tulis.
penggunaan kata/kalimat pada
pantun.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, peserta didik dapat:
1. Mengidentifikasi informasi (pesan, rima, dan pilihan kata) dari puisi rakyat (pantun,
syair, dan bentuk puisi rakyat setempat) yang dibaca dan didengar
2. Menyimpulkan isi puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat setempat)
yang disajikan dalam bentuk tulis.

D. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran regular
a. Pengertian teks puisi rakyat
b. Jenis puisi rakyat
c. Pengertian pantun, gurindam, syair
d. Ciri-ciri pantun, gurindam, syair
e. Contoh pantun, gurindam, syair
f. Membandingkan persamaan dan perbedaan pantun, syair, gurindam.
g. Mendaftar kata/kalimat yang digunakan pada puisi rakyat pantun, syair, gurindam.
h. Menyimpulkan isi pantun, syair, gurindam

Materi pembelajaran Pengayaan


a. Pengertian teks puisi rakyat
a. Jenis puisi rakyat
b. Pengertian pantun, gurindam, syair
c. Ciri-ciri pantun, gurindam, syair
d. Contoh pantun, gurindam, syair
e. Membandingkan persamaan dan perbedaan pantun, syair, gurindam.
f. Mendaftar kata/kalimat yang digunakan pada puisi rakyat pantun, syair, gurindam.
g. Menyimpulkan isi pantun, syair, gurindam

Materi pembelajaran remedial


a. Pengertian teks puisi rakyat
b. Jenis puisi rakyat
c. Pengertian pantun, gurindam, syair
d. Ciri-ciri pantun, gurindam, syair
e. Contoh pantun, gurindam, syair
f. Membandingkan persamaan dan perbedaan pantun, syair, gurindam.
g. Mendaftar kata/kalimat yang digunakan pada puisi rakyat pantun, syair, gurindam.
h. Menyimpulkan isi pantun, syair, gurindam

E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengkondisikan psikis maupun fisik
peserta didik
2. Guru bertanya jawab tentang kaitan puisi
rakyat dengan masalah-masalah sikap generasi
muda masa kini.
3. Guru menyampaikan kompetensi dasar yang
akan diajarkan dan idikator yang akan dicapai
4. Guru memotivasi peserta didik dengan
menanyakan mengapa kita perlu mempelajari
puisi rakyat.
5. Guru dan peserta didik menyepakati skenario
pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Inti  Menciptakan stimulation (memberikan


rangsangan)
1. Guru menunjukkan berbagai contoh puisi
rakyat yang berupa pantun, syair, gurindam,
atau puisi rakyat yang berkembang di daerah
tertentu.
2. Peserta didik memperhatikan (mengamati)
berbagai contoh puisi rakyat yang berupa
pantun, syair, gurindam yang dibawa guru.
3. Peserta didik bertanya berbagai bentuk puisi
rakyat yang dibawa guru.
 Mengidentifikasi masalah
Berdasarkan pertanyaan peserta didik guru
meminta peserta didik untuk mencari apa ciri
umum puisi rakyat, menentukan persamaan
dan perbedaan pantun, syair, dan gurindam
serta unsur kebahasaan yang terdapat dalam
puisi rakyat.
 Mengumpulkan data
Peserta didik mengamati ciri tiap bentuk puisi
rakyat dan menuliskan hasil pengamatan
tentang ciri umum puisi rakyat , menentukan
perbedaan dan persamaan pantun, syair, dan
gurindam serta unsur kebahasaan yang terdapat
dalam puisi rakyat
 Mengolah data
Peserta didik mengolah data dengan
mengelompokkan data berdasarkan ciri umum
puisi rakyat, perbedaan dan persamaan pantun,
syair, dan gurindam serta unsur kebahasaan
yang terdapat dalam puisi rakyat
 Memverifikasi data
Peserta didik melakukan pencermatan data
(mengasosiasi) yang diperoleh mengenai ciri
yang ada pada tiap bentuk puisi rakyat,
menentukan perbedaan dan persamaan pantun,
syair, dan gurindam serta unsur kebahasaan
yang terdapat dalam puisi rakyat
 Menyimpulkan/generalisasi
1. Peserta didik menyimpulkan ciri umum puisi
rakyat, perbedaan dan persamaan pantun, syair,
dan gurindam serta unsur kebahasaan yang
terdapat dalam puisi rakyat
2. Peserta didik mempresentasikan
(mengkomunikasikan) hasil pengamatan ciri
umum puisi rakyat, perbedaan dan persamaan
pantun, syair, dan gurindam serta unsur
kebahasaan yang terdapat dalam puisi rakyat
di depan kelas dan dikonfirmasi oleh guru.

Penutup 1. Guru bersama peserta didik membuat


kesimpulan hasil belajar tentang ciri umum
puisi rakyat, perbedaan dan persamaan pantun,
syair, dan gurindam serta unsur kebahasaan
yang terdapat dalam puisi rakyat
2. Guru mengajak peserta didik melakukan
refleksi apa yang diperoleh setelah
mempelajari puisi rakyat.
3. Guru mengadakan penilaian mengukur
ketercapaian indikator pembelajaran.
4. Guru memberikan tugas terstruktur membaca
bentuk puisi rakyat lainnya termasuk pantun,
syair, dan gurindam berdasarkan ciri-ciri yang
telah mereka pelajari”
5. Guru menginfokan materi pembelajaran
pertemuan yad dengan saran peserta didik
membaca atau mempelajari lebih dulu

Pertemuan 2 ( 3JP)
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengkondisikan psikis maupun fisik
peserta didik
2. Guru bertanya jawab tentang kaitan puisi
rakyat dengan masalah-masalah sikap generasi
muda masa kini.
3. Guru menyampaikan kompetensi dasar yang
akan diajarkan dan idikator yang akan dicapai
4. Guru memotivasi peserta didik dengan
menanyakan mengapa kita perlu mempelajari
puisi rakyat.
5. Guru dan peserta didik menyepakati skenario
pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Inti  Menciptakan stimulation (memberikan


rangsangan)
1. Guru menunjukkan berbagai contoh puisi
rakyat yang berupa pantun, syair, gurindam,
atau puisi rakyat yang berkembang di daerah
tertentu.
2. Peserta didik memperhatikan (mengamati) isi
puisi rakyat yang berupa nilai-nilai luhur
warisan nenek moyang yang terdapat dalam
pantun, syair, gurindam yang dibawa guru.
3. Peserta didik bertanya tentang isi yang berupa
nilai-nilai luhur warisan nenek moyang yang
terdapat dalam puisi rakyat yang dibawa guru.
 Mengidentifikasi masalah
Berdasarkan pertanyaan peserta didik guru
meminta peserta didik untuk mencari apa isi
puisi rakyat yang berupa pantun, syair, dan
gurindam.
 Mengumpulkan data
Peserta didik mengamati isi puisi rakyat dan
menuliskan hasil pengamatan tentang isi
pantun, syair, dan gurindam

 Mengolah data
Peserta didik mengolah data dengan
mengelompokkan data berdasarkan isi pantun,
syair, dan gurindam.
 Memverifikasi data
Peserta didik melakukan pencermatan data
(mengasosiasi) yang diperoleh mengenai isi
puisi rakyat yang berupa pantun, syair, dan
gurindam .
 Menyimpulkan/generalisasi
1. Peserta didik menyimpulkan isi pantun, syair,
dan gurindam.
2. Peserta didik mempresentasikan
(mengkomunikasikan) hasil pengamatan isi
pantun, syair, dan gurindam .yang berupa nilai-
nilai luhur warisan nenek moyang kita
di depan kelas dan dikonfirmasi oleh guru.

Penutup 1. Guru bersama peserta didik membuat


kesimpulan hasil belajar tentang isi puisi
rakyat yang berupa pantun, syair, dan
gurindam.
2. Guru mengajak peserta didik melakukan
refleksi apa yang diperoleh setelah
mempelajari isi puisi rakyat.
3. Guru mengadakan penilaian mengukur
ketercapaian indikator pembelajaran.
4. Guru memberikan tugas terstruktur membaca
bentuk puisi rakyat lainnya dan menyimpulkan
isi puisi tersebut.
5. Guru menginfokan materi pembelajaran
pertemuan yad dengan saran peserta didik
membaca atau mempelajari lebih dulu
F. Penilaian

Teknik penilaian
1) Penilaian sikap sosial dilakukan dengan teknik observasi atau jurnal
2) Penilaian pengetahuan dilakukan dengan teknik tulis
3) Penilaian Keterampilan dilakukan dengan teknik kinerja

Instrumen penilaian

1. Penilaian Sikap
Jurnal Perkembangan Sikap Sosial
Nama Sekolah :
Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran :

Nama Peserta
No Waktu Catatan Perilaku Butir Sikap
didik

2. Penilaian Pengetahuan

Instrumen Penilaian

Perhatikan bentuk puisi rakyat berikut ini!

Teks 1
Air surut memungut bayam,
Sayur diisi ke dalam kantung;
Jangan diikuti tabiat ayam,
Bertelur sebiji riuh sekampung.

Baik bergalas baik tidak,


Buli-buli bertali benang;
Baik berbalas baik tidak,
Asal budi sama dikenang.

Ikan nila dimakan berang-berang,


Katak hijau melompat ke kiri;
Jika berada di rantau orang,
Baik-baik membawa diri.

Akar keladi melilit selasih,


Selasih tumbuh di hujung taman;
kalungan budi junjungan kasih,
Mesra kenangan sepanjang zaman

Teks 2

Jika hendak mengenal orang yang baik perangai


lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai.

Cahari olehmu akan sahabat,


yang boleh dijadikan obat.

Cahari olehmu akan guru,


yang boleh tahukan tiap seteru.

Jika hendak mengenal orang berbangsa,


lihat kepada budi dan bahasa.

Jika hendak mengenal orang yang berbahagia,


sangat memeliharakan yang sia-sia.

Jika hendak mengenal orang mulia,


lihatlah kepada kelakuan dia.

Hai muda arif budiman


Hasilkan kemudi dengan pedoman

Alat perahumu jua kerjakan


Itulah jalan membetuli insane

Perteguh jua alat perahumu


Hasilkan bekal air dan kayu

Dayung pengayuh taruh di situ


Supaya laju perahumu itu

Sudahlah hasil kayu dan ayar


Angkatlah pula sauh dan layar

Pada beras bekal jantanlah taksir


Niscaya sempurna jalan yang kabir

Karya: Hamzah Fansuri

Teks 3
Syair perahu
Inilah gerangan suatu madah
Mengarangkan syair terlalu indah
Membetuli jalan tempat berpindah
Di sanalah iktikat diperbetuli sudah
Wahai muda kenali dirimu
Ialah perahu tamsil hidupmu
Tiadalah berapa lama hidupmu
Ke akhirat jua kekal hidupmu

1. Berdasarkan pengamatanmu pada teks di atas, tentukan jenis puisi rakyat tersebut!
2. Jelaskan tujuan komunikasi yang terdapat dalam ketiga jenis puisi rakyat di atas!
3. Sebutkan ciri-ciri pantun!
4. Sebutkan ciri-ciri syair!
5. Sebutkan ciri-ciri gurindam!
6. Jelaskan persamaan dan perbedaan ketiga jenis puisi rakyat di atas!
7. Identifikasikan ciri kebahasaan teks puisi rakyat tersebut dan tuliskan dalam tabel
berikut!

Unsur Kebahasaan Pantun Syair Gurindam

Kata Berima

Kalimat Saran

Kalimat Larangan

Kalimat ajakan

Pedoman Penskoran
Rubrik penilaian
No. Aspek Deskriptor Skor
1 Menentukan jenis puisi  Dapat menentukan 3 jenis puisi rakyat 3
rakyat dengan tepat.
 Dapat menentukan hanya 2 jenis puisi 2
rakyat dengan tepat.
 Dapat menentukan 1 saja jenis puisi rakyat 1
dengan tepat
 Tidak dapat menyebutkan jenis puisi rakyat 0
dengan tepat
2 Tujuan komunikasi teks  Dapat menuliskan tujuan komunikasi teks 3
pantun, syair, gurindam. pantun, syair, gurindam dengan tepat.
 Dapat menuliskan tujuan komunikasi teks 2
pantun, syair, gurindam dengan kurang
tepat.
 Dapat menuliskan tujuan komunikasi teks 1
pantun, syair, gurindam tidak tepat.
 Peserta didik tidak menjawab soal. 0

3 Ciri-Ciri Pantun  Dapat menyebutkan 3 ciri pantun dengan 3


tepat.
 Dapat menyebutkan 2 ciri pantun dengan 2
tepat
 Dapat menyebutkan hanya1 ciri pantun 1
dengan tepat 0
 Peserta didik tidak menjawab soal.
4 Ciri-Ciri Syair  Dapat menyebutkan 3 ciri syair dengan 3
tepat.
 Dapat menyebutkan 2 ciri syair dengan 2
tepat
 Dapat menyebutkan hanya1 ciri syair 1
dengan tepat
Peserta didik tidak menjawab soal. 0
5 Ciri-ciri Gurindam  Dapat menyebutkan 3 ciri gurindam dengan 3
tepat.
 Dapat menyebutkan 2 ciri gurindam dengan 2
tepat
 Dapat menyebutkan hanya1 ciri gurindam 1
dengan tepat
 Peserta didik tidak menjawab soal. 0
6 Perbedaan dan Persamaan  Dapat menyebutkan persamaan dan 5
Ketiga Jenis Puisi Rakyat perbedaan ketiga jenis puisi rakyat dengan
tepat.
 Dapat menyebutkan persamaan dan 3
perbedaanketiga jenis puisi rakyat dengan
kurang tepat.
 Tidak dapat menyebutkan persamaan dan
perbedaanketiga jenis puisi rakyat dengan 1
tepat.
 Peserta didik tidak menjawab soal.
0
7 Penggunaan Kata/ Kalimat  Dapat mengidentifikasikan penggunaan 5
kata/ kalimat dalam ketiga jenis puisi rakyat
dengan benar.
 Dapat mengidentifikasikan penggunaan 3
kata/ kalimat dalam ketiga jenis puisi rakyat
dengan kurang benar.
 Dapat mengidentifikasikan penggunaan 1
kata/ kalimat dalam ketiga jenis puisi rakyat
dengan kurang benar.
 Tidak dapat mengidentifikasikan
penggunaan kata/ kalimat dalam ketiga jenis 0
puisi rakyat dengan benar.

Pedoman penilaian kompetensi keterampilan


Skor = jumlah perolehan angka keseluruhan
Nilai = skor yang diperoleh x 100
Skor maksimal

Kunci Jawaban
1. Jenis puisi rakyat : pantun, syair dan gurindam
2. Tujuan komunikasi dalam pantun : mengingatkan kita agar tidak selalu memamerkan
apa yang telah kita miliki atau lakukan kepada orang lain.
Tujuan komunikasi dalam gurindam : mengingatkan kita dalam mengenal seseorang.
Tujuan Komunikasi dalam syair : mengingatkan kita betapa hidup kita di dunia ini
hanya sementara.
3. Ciri-ciri pantun :
Pantun memliki ciri-ciri sebagai berikut.
a. terdiri atas empat baris.
b. setiap barisnya meliputi 8-12 suku kata
c. pola rima akhir a-b-a-b.
d. terdiri atas sampiran dan isi ; dua baris pertama sampiran dan dua baris
berikutnya isi,

4. Ciri-ciri gurindam :
a. terdiri dari dua baris
b. baris pertama berupa sebab, baris kedua jawaban
c. Rima akhir a-a
d. berisi ajaran/ nasihat
5. Ciri-ciri Syair : a. syair terdiri atas empat baris.
b. setiap barisnya meliputi 8-12 suku kata
c. pola rima akhir a-a-a-a.
d. tidak memiliki sampiran dan isi, semuanya merupakan isi
6. Perbedaan

Pantun Gurindam Syair

Terdiri dari 4 baris Terdiri dari 2 baris Terdiri dari 4 baris


Pola rima a-b-a-b a-a a-a-a-a

Persamaan
1. terdapat sampiran dan isi
2. memiliki rima akhir
3. mengandung nasihat
4. mempunyai baris yang sama dalam 1 bait

7. Unsur Kebahasaan

Unsur Kebahasaan Pantun Syair Gurindam

Kata Berima Bayam-ayam Madah-indah Perangai-ramai


Kalimat Saran Jika berada Jika hendak
dirantau orang, mengenal orang
baik-baik mulia, lihatlah
membawa diri pada kelakuan dia

Kalimat Larangan Jangan ikut tabiat


ayam

Kalimat ajakan

Kalimat perintah

G. Metode Pembelajaran
Discovery Learning

H. Media
 Beragam teks Puisi Rakyat (Pantun, Syair, Gurindam)
 LCD
I. Sumber Belajar
1. Titik Harsiati, dkk. 2016. Bahasa Indonesia Kelas VII. Jakarta: Kemdikbud.
2. Alwi, Hasan. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
3. Permendiknas No. 50 Tahun 2015. Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan.

Mengetahui, Padang, 3 Januari 2022


Kepala SMPN 8 Padang Guru Mata Pelajaran

Drs. M. A. Riadi, M.Pd Dewin Ajuen, S.Pd


NIP. 19620324 199903 1 002
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SMPN 8 Padang


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Tema : Mewarisi Nilai Luhur dan Mengkreasikan Puisi Rakyat
Kelas/Semester : VII/Genap
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Alokasi Waktu : 6 JP ( 2 Pertemuan)

A. Kompetensi Inti
No Kompetensi Inti
1 KI-1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara
2 KI-2
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
3 KI-3 ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata
Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
4 KI-4 (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


KI Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3 3.10 Menelaah struktur dan 3.101 menyimpulkan prinsip penggunaan
kebahasaan puisi rakyat kata/ kalimat pada pantun
(pantun, syair, dan bentuk 3.102 melengkapi puisi rakyat (pantun)
sesuai struktur dan kaidah bahasa serta
puisi rakyat setempat) yang
menelaahnya.
dibaca dan didengar.
4 4.10 Mengungkapkan gagasan, 4.101 menyimpulkan variasi pola
perasaan, pesan dalam pengembangan isi pantun
bentuk puisi rakyat secara 4.102 menyimpulkan prinsip penggunaan
kata/ kalimat pada pantun
lisan dan tulis dengan
memperhatikan struktur,
rima, dan penggunaan
bahasa.

C. Tujuan pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran selesai peserta didik dapat:
1. Menelaah struktur dan kebahasaan puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat
setempat) yang dibaca dan didengar.
2. Mengungkapkan gagasan, perasaan, pesan dalam bentuk puisi rakyat secara lisan dan
tulis dengan memperhatikan struktur, rima, dan penggunaan bahasa

D. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
- Struktur puisi rakyat (struktur gurindam, syair, dan pantun)
- Contoh variasi pantun dari segi jenis kalimat, pola penyajian kalimat pada larik
- Contoh variasi pengembangan isi
- Contoh beragam kata berima pada sampiran dan isi
- Prinsip mengurutkan puisi rakyat
- Prinsip melengkapi puisi rakyat
- Prinsip mengembangkan puisi rakyat
- Prinsip menggunakan kata/ kalimat pada puisi rakyat
2. Materi pembelajaran remedial
- Struktur puisi rakyat (struktur gurindam, syair, dan pantun)
- Contoh variasi pantun dari segi jenis kalimat, pola penyajian kalimat pada larik
- Contoh variasi pengembangan isi
- Contoh beragam kata berima pada sampiran dan isi
- Prinsip mengurutkan puisi rakyat
- Prinsip melengkapi puisi rakyat
- Prinsip mengembangkan puisi rakyat
- Prinsip menggunakan kata/ kalimat pada puisi rakyat
3. Materi Pembelajaran Pengayaan
- Struktur puisi rakyat (struktur gurindam, syair, dan pantun)
- Contoh variasi pantun dari segi jenis kalimat, pola penyajian kalimat pada larik
- Contoh variasi pengembangan isi
- Contoh beragam kata berima pada sampiran dan isi
- Prinsip mengurutkan puisi rakyat
- Prinsip melengkapi puisi rakyat
- Prinsip mengembangkan puisi rakyat
- Prinsip menggunakan kata/ kalimat pada puisi rakyat
E. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengkondisikan fisik dan psikis peserta didik
2. Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab tentang
puisi rakyat (pantun)
3. Guru memotivasi dengan menyampaikan pertanyaan
bagaimana pola puisi rakyat (pantun)
4. Guru dan peserta didik menyepakati skenario
pembelajaran yang akan dilakukan
Inti Mengorientasi peserta didik pada masalah
Pertemuan 1. Peserta didik diajak mengamati pantun untuk ditelaah
Pertama menurut struktur dan kebahasaannya.
2. Peserta didik menelaah penggunaan kata/kalimat dalam
pantun
3. Peserta didik melengkapi pantun
Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran
1. Peserta didik berdiskusi kelompok mengamati potongan-
potongan pantun yang bagian strukturnya acak dan belum
lengkap
2. Peserta didik berdiskusi menelaah penggunaan
kata/kalimat dalam pantun
Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
1. Guru membimbing peserta didik mengurutkan potongan
pantun sesuai strukturnya melengkapi bagian yang
rumpang
2. Guru membimbing peserta didik menelaah penggunaan
kata/kalimat dalam pantun
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
1. Mempresentasikan hasil mengurutkan dan melengkapi
puisi rakyat (pantun)
2. Mempresentasikan tentang hasil menelaahan penggunaan
kata/kalimat dalam pantun
Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah
1. Guru bersama peserta didik menganalisis cara
mengurutkan puisi rakyat (pantun) sesuai strukturnya,
melengkapi bagian yang rumpang, dan menelaah
penggunaan kata/kalimat dalam pantun pantun
2. Guru bersama peserta didik mengevaluasi kelebihan dan
kekurangan cara mengurutkan puisi rakyat (pantun) sesuai
strukturnya, melengkapi bagian yang rumpang, dan
penggunaan kata/ kalimat dalam pantun
Inti Mengorientasi peserta didik pada masalah
Pertemuan Guru bertanya jawab tentang ragam pantun
Kedua Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran
1. Peserta didik menanyakan hal-hal yang terkait dengan
struktur pantun
2. Peserta didik mendiskusikan pengembangan isi pantun
3. Peserta didik mengurutkan dan melengkapi pantun yang
kurang lengkap.
Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
1. Guru membimbing peserta didik tentang penyelidikan
mandiri dan kelompok
2. Peserta didik merencanakan langkah-langkah penyelidikan
mandiri dan kelompok dengan bimbingan guru.
3. Peserta didik melaksanakan penyelidikan pemecahan
masalah tentang pengembangan isi pantun, mengurutkan
dan melengkapi pantun yang kurang lengkap
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
1. Menafsirkan konsep pemecahan masalah tentang
pengembangan isi pantun, mengurutkan dan melengkapi
pantun yang kurang lengkap
2. Mengkaji masalah pengembangan isi pantun, mengurutkan
dan melengkapi pantun yang kurang lengkap
3. Menyajikan hasil penyelesaian masalah pengembangan isi
pantun, mengurutkan dan melengkapi pantun yang kurang
lengkap
Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah
1. Guru bersama peserta didik menganalisis masalah tentang
pengembangan isi pantun, mengurutkan dan melengkapi
pantun yang kurang lengkap
2. Guru bersama peserta didik mengevaluasi kelebihan dan
kekurangan hasil pengembangan isi pantun, mengurutkan
dan melengkapi pantun yang kurang lengkap.
Penutup 1. Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan tentang
puisi rakyat (pantun)
2. Guru mengajak peserta didik melakukan refleksi apa
manfaat yang diperoleh dalam pembelajaran puisi rakyat
(pantun).
3. Guru mengadakan tanya jawab tentang materi yang
dibahas untuk mengetahui ketercapaian indikator
pembelajaran
4. Guru memberikan tugas menelaah pantun yang lain sesuai
struktur dan kebahasaannya
5. Guru menginfokan materi pembelajaran pertemuan yang
akan datang yang berkaitan dengan cerita fabel

F. Penilaian
Teknikpenilaian
1) Penilaian sikap sosial dilakukan dengan teknik observasi atau jurnal
2) Penilaian pengetahuan dilakukan dengan teknik tulis
3) Penilaian keterampilan dilakukan dengan teknik kinerja
Instrumenpenilaian
Jurnal Perkembangan Sikap Sosial

Nama Sekolah :
Kelas/Semester :
Tahun Pelajaran :

NamaPeserta
No Waktu CatatanPerilaku ButirSikap
didik

Pantun 1
Air surut memungut bayam
Sayur diisi ke dalam kantung
Jangan diikuti tabiat ayam
Bertelur sebiji riuh sekampung

Pantun 2
Baik bergalas baik tidak
Buli-buli bertali benang
Baik berbalas baik tidak
Asal budi sama dikenang

Pantun 3
Ikan nila dimakan berang-berang
Katak hijau melompat ke kiri
Jika berada di rantau orang
Baik-baik membawa diri

Pantun 4
Akar keladi melilit selasih
Selasih tumbuh di hujung taman
kalungan budi junjungan kasih
Mesra kenangan sepanjang zaman

InstrumenPenilaianPengetahuan

1) Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan pengamatanmu terhadap pantun di atas !


1. Telaahlah penggunaan kata.kalimat dengan menggunakan prinsip penggunaan rima
pada pantun nomor 1 dan 2!
2. Lengkapilah pantun nomor 3 dan 4 sesuai struktur dan kaidah pantun!

Instrumen Penilaian Keterampilan pada


1. Simpulkan variasi pola pengembangan isi pantun nomor 1 sampai 2!
2. Simpulkan prinsip penggunaan rima pada pantun nomor 3 dan 4!

Pedoman Penskoran
Rubrik penilaian
No. Aspek Deskriptor Skor
1 3.10.1 menyimpulkan  Dapat menyimpulkan prinsip penggunaan 3
prinsip penggunaan kata/ kata/ kalimat pada pantun dengan tepat
kalimat pada pantun  Dapat menyimpulkan prinsip penggunaan 2
kata/ kalimat pada pantun kurang tepat
 Dapat menyimpulkan prinsip penggunaan 1
kata/ kalimat pada pantun tidak tepat
 Tidak menjawab soal
0
2 3.10.2 melengkapi puisi  Dapat melengkapi puisi rakyat (pantun) 2
rakyat (pantun) sesuai sesuai struktur dan kaidah bahasa serta
struktur dan kaidah bahasa menelaahnya dengan tepat
serta menelaahnya  Dapat melengkapi puisi rakyat (pantun) 1
sesuai struktur dan kaidah bahasa serta
menelaahnya kurang tepat
1
 Dapat melengkapi puisi rakyat (pantun)
sesuai struktur dan kaidah bahasa serta
menelaahnya tidak tepat 0
 Tidak menjawab soal

4.10.1Menyimpulkan  Dapat menyimpulkan variasi pola 3


variasi pola pengembangan pengembangan isi pantun dengan tepat
isi pantun  Dapat menyimpulkan variasi pola 2
pengembangan isi pantun kurang tepat
 Dapat menyimpulkan variasi pola 1
pengembangan isi pantun tidak tepat
 Tidak menjawab soal
0
4.10.2 menyimpulkan  Dapat menyimpulkan prinsip 2
prinsip penggunaan kata/ penggunaan kata/ kalimat pada pantun
kalimat pada pantun dengan tepat 1
 Dapat menyimpulkan prinsip
penggunaan kata/ kalimat pada pantun
0
kurang tepat
 Dapat menyimpulkan prinsip
penggunaan kata/ kalimat pada pantun tidak
tepat

Pedoman penilaian kompetensi keterampilan


Skor = jumlah perolehan angka keseluruhan
Nilai = skor yang diperoleh x 100
Skor maksimal
G. Metode Pembelajaran : Pendekatan Saintifik
Model Pembelajaran : Problem Based Learning

H. Media / Bahan
 Beragam teks puisi rakyat
 Buku Pendamping
 Buku Peserta didik
 Laptop
 LCD
I. Sumber Belajar
 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2016.Bahasa Indonesia
SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Puskurbuk.

KUNCI JAWABAN

Soal Pengetahuan
1. Telaahlah penggunaan kata.kalimat dengan menggunakan prinsip penggunaan rima
pada pantun nomor 1 dan 2 adalah
Struktur penyajian pantun dua larik sampiran dan dua larik isi pantun.Dua larik
pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik 3 dan 4. Makna/ isi pada
larik 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak berhubungan. Ditinjau dari jenis kalimat yang
digunakan, pantun larik 1 dan larik 2 menggunakan kalimat perintah. Larik satu dan
larik 2 merupakan kalimat berdiri sendiri. Larik 3 dan 4 merupakan kalimat saran
dengan polahubungan syarat (kalau), pada larik 3 dan larik 4 merupakan hasil . Larik3
dan 4 merupakan satu kalimat majemuk.
2. Melengkapi pantun nomor 3 dan 4 sesuai struktur dan kaidah pantun adalah
Baris ketiga bait pertama orang, baris keempat bait pertama diri, baris kedua bait
kedua taman, baris keempat bait kedua zaman

Soal Keterampilan
1. Simpulkan variasi pola pengembangan isi pantun nomor 1 sampai 2!
Pantun pertama variasi pengembangan isi pantun pada puisi satu adalah
menggambarkan seseorang yang telah melakukan kebaikan maka kebaikan itu akan
diceritakan pada orang lain pantun kedua menggambarkan orang yang sama-sama
menanam kebaikan, kebaikan itu tidak harus dibalas tapi kebaikan itu perlu kita
kenang.
2. Prinsip penggunaan rima pada pantun nomor 3 dan 4 adalah pola rima pada kedua
pantun tersebut sama yaitu a-b-a-b

Mengetahui, Padang, 3 Januari 2022


Kepala SMPN 8 Padang Guru Mata Pelajaran

Drs. M. A. Riadi, M.Pd Dewin Ajuen, S.Pd


NIP. 19620324 199903 1 002
Materi Puisi Rakyat Bahasa Indonesia Kelas 7

Materi yang akan kita bahas cakupannya berupa pengertian puisi rakyat, ciri-ciri, jenis,
struktur, unsur kebahasaan, dan contoh puisi rakyat.

Pengertian Puisi Rakyat

Puisi rakyat adalah kesusastraan rakyat yang mempunyai nilai moral tertentu dan
berkembang di dalam kehidupan masyarakat secara turun temurun yang diwariskan oleh
nenek moyang.

Puisi rakyat juga dikenal dengan istilah puisi lama yang pengarangnya tidak diketahui secara
pasti dan mempunyai ketentuan kaidah dan struktur yang baku.

Ciri-Ciri Puisi Rakyat

Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, karakteristik puisi


rakyat diantaranya yaitu:

 Memiliki bentuk yang tetap.


 Terikat dengan jumlah baris per bait.
 Memiliki pengulangan bunyi (rima) akhir.
 Jumlah kata per baris.

Jenis-Jenis Puisi Rakyat

Dalam dunia kesusastraan kita memiliki warisan turun-temurun berupa cerita rakyat atau
puisi rakyat yang tidak diketahui siapa pengarangnya dan biasanya disampaikan dari mulut-
ke mulut.

Puisi rakyat yang disampaikan dari mulut-ke mulut tanpa diketahui secara pasti
pengarangnya itu umumnya berupa pantun, gurindam, ataupun syair.

1.  Pantun

Pengertian Pantun

Pantun adalah puisi Melayu yang mengakar dan membudaya dalam masyarakat. Pantun
dikenal dengan banyak nama di berbagai bahasa di Nusantara, tonton (bahasa Tagalog),
tuntun (bahasa Jawa), pantun (bahasa Toba) yang memiliki arti kurang lebih sama, yaitu
suatu ucapan yang teratur, arahan yang mendidik, bentuk kesantunan.
Fungsi Pantun

Fungsi pantun di semua daerah (Melayu, Sunda, Jawa, atau daerah lainnya) sama, yaitu untuk
mendidik sambil menghibur.

Melalui pantun kita menghibur orang dengan permainan bunyi bahasa, menyindir (menegur
bahwa sesuatu itu kurang baik) secara tidak langsung, atau memberi nasihat.

Melalui pantun leluhur kita terkesan lebih santun untuk menegur atau menasehati orang
secara tidak langsung agar orang yang kita tuju tidak merasa malu atau dipojokkan.

Ciri-Ciri Pantun

Ciri-ciri pantun dapat dilihat berdasarkan bentuknya. Ciri-ciri ini tidak boleh diubah. Jika
diubah, pantun tersebut akan menjadi seloka, gurindam, atau bentuk puisi lama lainnya.

Ciri-ciri pantun meliputi:

 Tiap bait terdiri atas empat baris (larik).


 Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata.
 Rima akhir setiap baris adalah a-b-a-b.
 Baris pertama dan kedua merupakan sampiran.
 Baris ketiga dan keempat merupakan isi.

2.  Gurindam

Pengertian Gurindam

Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari negeri India. Istilah gurindam berasal dari
bahasa India, yaitu kirindam berarti “mula mula” atau “perumpamaan”.

Fungsi Gurindam

Gurindam sarat nilai agama dan moral. Tak dimungkiri bahwa gurindam bagi orang dulu
sangat penting dan dijadikan norma dalam kehidupan.

Ciri-Ciri gurindam

a) terdiri atas dua baris dalam sebait

b) tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata

c) tiap baris memiliki rima sama atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan seterusnya
d) merupakan satu kesatuan yang utuh.

e) baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian

f) baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama. (isi atau
maksud gurindam terdapat pada baris kedua)

g) isi gurindam biasanya berupa nasihat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara

3.  Syair

Pengertian Syair

Syair adalah salah satu puisi lama. Syair berasal dari Persia dan dibawa masuk ke Nusantara
bersama dengan masuknya Islam ke Indonesia. Kata atau istilah syair berasal dari bahasa arab
yaitu syi’ir atau syu’ur yang berarti “perasaan yang menyadari”, kemudian kata syu’ur
berkembang menjadi syi’ru yang berarti puisi dalam pengetahuan umum.

Dalam perkembangannya syair tersebut mengalami perubahan dan modifikasi sehingga


menjadi khas Melayu, tidak lagi mengacu pada tradisi sastra syair negeri Arab.

Penyair yang berperan besar dalam membentuk syair khas Melayu adalah Hamzah Fansuri
dengan karyanya, antara lain: Syair Perahu, Syair Burung Pingai, Syair Dagang, dan Syair
Sidang Fakir.

Ciri-Ciri Syair

  Setiap bait terdiri dari empat baris.


  Setiap baris terdiri atas 8-14 suku kata.
  Bersajak a-a-a-a.
  Semua baris adalah isi.
 Bahasa yang digunakan biasanya berupa kiasan.

Struktur Puisi Rakyat

1. Struktur Pantun

Struktur penyajian pantun meliputi dua larik sampiran dan dua larik isi pantun. Dua larik
pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik 3 dan 4.

Ambillah kapas menjadi benang

Ambillah benang menjadi kain


Kalau kamu ingin dikenang

Berbuat baiklah dengan orang lain

Makna/isi pada larik 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak berhubungan.

2. Struktur Gurindam

Struktur penyajian gurindam dua larik merupakan isi yang berhubungan.

Apabila kelakuan baik berbudi

Hidup menjadi indah tak akan merugi

Larik 1 merupakan syarat terjadinya keadaan pada larik 2.

3. Struktur Syair

Struktur penyajian syair satu bait terdiri atas 4 larik. Pola rima sama (a-a-a-a).

Keempat larik syair merupakan isi dan terkait dengan bait-bait yang lain.

Unsur Kebahasaan Puisi Rakyat

1. Kalimat Perintah

Kalimat perintah adalah kalimat yang berisi atau bermaksud memberi perintah atau suruhan.

Contoh:

Buanglah sampah pada tempatnya

2. Kalimat saran

Kalimat saran adalah kalimat yang berisi tentang saran kepada orang lain untuk kebaikan
orang lain (sebaiknya, seyogyanya).

Contoh:

Sebaiknya kau pikir dahulu

Demi keputusan yang tepat

3. Kalimat ajakan
Kalimat ajakan adalah kalimat yang berisi ajakan kepada orang lain untuk melakukan suatu
perbuatan (ayo dan mari).

Contoh:

Marilah kita jaga agar lestari

4. Kalimat seru

Kalimat seru adalah kalimat yang mengungkapkan rasa hati, seperti kagum, heran, senang,
dan sedih (alangkah, betapa, dan bukan main).

Contoh:

Alangkah indahnya alam Indonesia ini.

Wahai, pemuda Indonesia teruslah berjuang melestarikan budaya kita.

5. Kalimat larangan

Kalimat larangan adalah kalimat yang berisi larangan agar orang lain tidak melakukan
kegiatan (jangan, hidari).

Contoh:

Janganlah berprasangka buruk kepada sesama

6. Kata Penghubung

Kata penghubung yang sering digunakan pada puisi rakyat:

Kata penghubung tujuan

Merupakan kata penghubung modalitas yang menjelaskan maksud dan tujuan suatu acara
atau tindakan (supaya, untuk, agar, dan guna).

Kata penghubung sebab (kausal)

Menjelaskan bahwa suatu peristiwa atau tindakan terjadi atas sebab tertentu (sebab, sebab itu,
karena, dan oleh karena itu).

Kata penghubung akibat


Konjungsi yang menggambarkan suatu peristiwa atau tindakan terjadi atas sebab peristiwa
lain. Konjungsi yang dipakai adalah sehingga, sampai, dan akibatnya.

Kata penghubung syarat

Konjungsi syarat yang menjelaskan suau hal bias terpenuhi apabila syarat yang ada dipenuhi,
atau dijalankan. Contoh kata yang digunakan adalah jika, jikalau, apabila, asalkan, kalau, dan
bilamana.

7. Kalimat Tunggal dan Kalimat Majemuk

Kalimat Tunggal

Kalimat tunggal adalah kalimat yang memiliki satu subjek dan satu predikat.

Contoh

Pagi-pagi saya sarapan.

Kalimat majemuk

Kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki lebih dari satu subjek atau predikat. Kalimat
majemuk terjadi dari penggabungan dua kalimat dasar atau lebih.

Kalimat majemuk bertingkat

Kalimat majemuk ini adalah kalimat yang terjadi dari beberapa kalimat tunggal yang
kedudukannya tidak setara/sederajat.

Kalimat majemuk hubungan syarat

Kalimat majemuk ini ditandai dengan : jika, seandainya, asalkan,apabila, andaikan.

Contoh : 

Jika hidup bermalas-malasan, masa depan tak tentu arah.

Kalimat majemuk hubungan tujuan

Kalimat majemuk ini ditandai dengan : agar, supaya, biar.

Contoh : 

Agar hidup tercapai tujuan, hendaklah pemuda rajin belajar.


Kalimat majemuk konsensif

Kalimat majemuk ini ditandai dengan : walaupun, meskipun, biarpun, kendatipun,


sungguhpun

Contoh : 

Walaupun belajar banyak godaan, tetaplah teguh mencapai harapan.

Kalimat majemuk hubungan penyebaban

Kalimat majemuk ini ditandai dengan : sebab, karena, oleh karena

Contoh : 

Hari ini aku bersedih karena berpisah dengan sahabat. 


Hari ini aku bersedih karena berpisah dengan orang terkasih.

Kalimat majemuk hubungan perbandingan

Kalimat majemuk ini ditandai dengan: ibarat, seperti, bagaikan, laksana, sebagaimana, lebih
baik.

Contoh : 

Belajar di waktu kecil seperti melukis di atas batu.

Kalimat majemuk hubungan akibat

Kalimat majemuk ini ditandai dengan : sehingga, sampai-sampai, maka

Contoh : 

Dian belajar begitu keras sehingga dapat memenangi olimpiade itu.

Kalimat majemuk hubungan cara

Contoh : 

Dengan cara menjual koran, dia mendapatkan uang untuk hidup.

Dengan berpikir cermat generasi muda menggapai asa.

Contoh Puisi Rakyat


Contoh Pantun

Pantun 1

Air surut memungut bayam,

Sayur diisi ke dalam kantung;

Jangan diikuti tabiat ayam,

Bertelur sebiji riuh sekampung.

Pantun 2

Baik bergalas baik tidak,

Buli-buli bertali benang;

Baik berbalas baik tidak,

Asal budi sama dikenang.

Pantun 3

Ikan nila dimakan berang-berang,

Katak hijau melompat ke kiri;

Jika berada di rantau orang,

Baik-baik membawa diri.

Pantun 4

Akar keladi melilit selasih,

Selasih tumbuh di hujung taman;

kalungan budi junjungan kasih,

Mesra kenangan sepanjang zaman

Contoh Gurindam

Jika hendak mengenal orang yang baik perangai

lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai.


 

Cahari olehmu akan sahabat,

yang boleh dijadikan obat.

Cahari olehmu akan guru,

yang boleh tahukan tiap seteru.

 
Jika hendak mengenal orang berbangsa,

lihat kepada budi dan bahasa.

Jika hendak mengenal orang yang berbahagia,

sangat memeliharakan yang sia-sia.

Jika hendak mengenal orang mulia,

lihatlah kepada kelakuan dia.

Contoh Syair

Syair perahu

(Karya: Hamzah Fansuri)

Inilah gerangan suatu madah

Mengarangkan syair terlalu indah

Membetuli jalan tempat berpindah

Di sanalah iktikat diperbetuli sudah

Wahai muda kenali dirimu


Ialah perahu tamsil hidupmu

Tiadalah berapa lama hidupmu

Ke akhirat jua kekal hidupmu

Hai muda arif budiman

Hasilkan kemudi dengan pedoman

Alat perahumu jua kerjakan

Itulah jalan membetuli insan

Perteguh jua alat perahumu

Hasilkan bekal air dan kayu

Dayung pengayuh taruh di situ

Supaya laju perahumu itu

Sudahlah hasil kayu dan ayar

Angkatlah pula sauh dan layar

Pada beras bekal jantanlah taksir

Niscaya sempurna jalan yang kabir

Anda mungkin juga menyukai