Sekolah : SMP
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Tema : Teks Puisi Rakyat
Kelas/Semester : VII/2
Alokasi Waktu : 9 jam pelajaran (3 x pertemuan)
1
Penguatan karakter yang diharapkan
Nasionalis, jujur, kerja keras, gotong royong,
C. Tujuan pembelajaran
Pertemuan Pertama
Setelah mengamati teks puisi rakyat diharapkan peserta didik dapat:
1. Menyimpulkan ciri umum puisi rakyat (pantun, syair, dan gurindam) pada teks yang
dibaca/didengar dengan tepat..
2. Membandingkan persamaan dan perbedaan struktur pantun syair, dan gurindam pada
teks yang dibaca/didengar dengan tepat
Pertemuan kedua
Setelah mengikuti proses pembelajaran diharapkan siswa dapat :
1. Membandingkan persamaan dan perbedaan struktur pantun, syair, dan gurindam pada
teks yang dibaca/didengar.
2. Mendaftar kata/ kalimat yang digunakan pada puisi rakyat pada teks yang
dibaca/didengar
Pertemuan ketiga
Setelah mengikuti proses pembelajaran diharapkan siswa dapat :
1. Menyimpulkan isi pantun
2. Menyimpulkan isi syair
3. Menyimpulkan isi gurindam
D. Materi Pelajaran
1. Materi pembelajaran regular
1) Fakta
Teks puisi rakyat
2) Konsep
a. Pengertian puisi rakyat
b. Jenis-jenis puisi rakyat
c. Ciri umum dan tujuan puisi rakyat (pantun, gurindam, syair)
d. Ciri kebahasaan dalam puisi rakyat (pantun, gurindam, syair)
e. Penyimpulan isi pantun, gurindam, dan syair
2
f. Persamaan dan perbedaan struktur pantun, syair, dan gurindam pada teks yang
dibaca/didengar.
g. Penyimpulan isi pantun, syair, dan gurindam
3) Prosedur
Menulis puisi rakyat
E. Metode Pembelajaran
Saintifik
F. Media Pembelajaran
1. Media/Alat
Laptop
LCD
2. Bahan
Teks puisi rakyat
Video pantun
G. Sumber Belajar
1. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2016.Bahasa
Indonesia Indonesia SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Puskurbuk.
2. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2016. Buku Guru
Bahasa SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Puskurbuk.
3. Tim. Pedoman Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) Jakarta : Balai Pustaka.
4. https://dosenbahasa.com/contoh-pantun-pendidikan
3
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan 1 (3 jam pelajaran)
a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
1) Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan peserta didik berdo’a
menurut agama dan keyakinan masing-masing.
2) Mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan
sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan
dikembangkan.
3) Bertanya jawab tentang bentuk puisi rakyat dalam kehidupan sehari-hari.
4) Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaat bahan ajar dalam
kehidupan sehari-hari
5) Membangun konteks untuk menumbuhkan sikap yang telah dirancang.
6) Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.
4
2) Peserta didik bersama guru melakukan identifikasi keunggulan dan
kelemahan kegiatan pembelajaran pada hari itu. (HOTS)
3) Peserta didik menerima umpan balik dalam proses pembelajaran mengenai
pantun, gurindam, dan syair.
4) Peserta didik menerima tugas dari guru mencari contoh pantun, gurindam,
dan syair..
5
c. Kegiatan Penutup (10 menit)
1) Peserta didik bersama guru menyimpulkan persamaan dan perbedan pantun,
gurindam, dan syair. (HOTS)
2) Peserta didik bersama guru melakukan identifikasi keunggulan dan
kelemahan kegiatan pembelajaran pada hari itu
3) Peserta didik menerima umpan balik dalam proses pembelajaran mengenai
pantun, gurindam, dan syair.
4) Peserta didik menerima tugas dari guru menulis gurindam.
6
8) Setiap kelompok menyajikan hasil diskusi untuk tentang isi pantun, syair,
gurindam secara bergantian, kemudian ditanggapi dan dikometari oleh
kelompok lain. (HOTS)
7
3. Kegiatan pembelajaran pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan
belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan dan/atau pendalaman
materi kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan soal-soal dengan
tingkat kesulitan lebih tinggi.
(terlampir)
Mengetahui Depok,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
8
Lampiran 1
Materi Pelajaran
Ciri-ciri pantun
Tiap bait terdiri atas empat baris (larik).
Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata.
Rima akhir setiap baris adalah a-b-a-b.
Baris pertama dan kedua merupakan sampiran.
Baris ketiga dan keempat merupakan isi.
9
Contoh pantun
Air surut memungut bayam,
Sayur diisi ke dalam kantung;
Jangan diikuti tabiat ayam,
Bertelur sebiji riuh sekampung.
b) Gurindam
Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari negeri India. Istilah gurindam berasal
dari bahasa India, yaitu kirindam berarti “mulamula” atau “perumpamaan”. Gurindam
sarat nilai agama dan moral. Tak dimungkiri bahwa gurindam bagi orang dulu sangat
penting dan dijadikan norma dalam kehidupan. Seperti apakah gurindam sebenarnya?
Gurindam adalah puisi lama (Melayu) yang sangat penting sebagai warisan budaya.
Ciri gurindam
terdiri atas dua baris dalam sebait
tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata
tiap baris memiliki rima sama atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan seterusnya
merupakan satu kesatuan yang utuh.
baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian
baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian
pada baris pertama. (isi atau maksud gurindam terdapat pada baris kedua)
isi gurindam biasanya berupa nasihat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara
Contoh :
Jika hendak mengenal orang yang baik perangai
lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai.
10
c) Syair
Syair adalah puisi lama yang berasal dari Persia dan dibawa masuk ke Nusantara
bersama dengan masuknya Islam ke Indonesia. Kata atau istilah syair berasal dari
bahasa arab yaitu syi’ir atau syu’ur yang berarti “perasaan yang menyadari”, kemudian
kata syu’ur berkembang menjadi syi’ru yang berarti puisi dalam pengetahuan umum.
Dalam perkembangannya syair tersebut mengalami perubahan dan modifikasi
sehingga menjadi khas Melayu, tidak lagi mengacu pada tradisi sastra syair negeri
Arab. Penyair yang berperan besar dalam membentuk syai khas Melayu adalah
Hamzah Fansuri dengan karyanya, antara lain: Syair Perahu, Syair Burung Pingai,
Syair Dagang, dan Syair Sidang Fakir.
Ciri-ciri syair :
Setiap bait terdiri dari empat baris.
Setiap baris terdiri atas 8-14 suku kata.
Bersajak a-a-a-a.
Semua baris adalah isi.
Bahasa yang digunakan biasanya berupa kiasan.
Contoh syair :
Syair perahu
Inilah gerangan suatu madah
Mengarangkan syair terlalu indah
Membetuli jalan tempat berpindah
Di sanalah iktikat diperbetuli sudah
11
Perteguh jua alat perahumu
Hasilkan bekal air dan kayu
Dayung pengayuh taruh di situ
Supaya laju perahumu itu
12
2 Struktur 1. Terdiri dari Sampiran(baris 1 dan 1. Semua baris 1. Terdiri dari syarat(baris
Isi 2) dan isi(baris 3 dan 4) merupakan 1) yang menyatakan
2. Tiap bait terdiri dari 4 baris dan isi perbuatan dan
dapat berdiri sendiri 2. Tiap bait jawab(baris kedua) yang
3. Tiap baris terdiri dari 8-12 suku terdiri dari 4 menyatakn akibat
kata dan 4 kata baris 2. Tiap bait terdiri dari 2
4. Ada hubungan antara sampiran 3. Tiap baris baris
dan isi terdiri dari 8- 3. 3.Jumlah suku kata dan
14 suku kata jumlah kata dalam
dan 4- 5 kata sebaris tidak tetap
4. Tiap bait 4. Ada hubungan dari
syair tidak syarat dan jawab yang
dapat berdiri merupakan satu
sendiri kesatuan utuh
3 Ciri 1. Bersajak(rima akhir) abab 1. Sajak akkhir 1. Sajak akkhir berirama
Bahasa 2. Bahasanya boleh campr-campur berirama aa,bb,cc dst(tidak tetap)
3. Bahasanya halus,penuh aaaa 2. Kalimat yang memiliki
kiasan,ada sindiran dan banyak 2. Bahasanya hubungan sebab akibat
yang menggunakan unsur alam harus sama 3. Berisiu kata-kata
mutiara.
4) Mendaftar kata/kalimat yang digunakan pada puisi rakyat pantun, syair, gurindam.
13
Lampiran 2
Penilaian
1. Penilaian sikap
Teknik penilaian : Observasi
Bentuk : Angket/lembar observasi
Instrumen penilaian
Butir Tindak
No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku
Sikap lanjut
2. Penilaian Pengetahuan
Teknik penilaian : Tes Tertulis
Indikator soal /Kisi-kisi
No Materi Indikator Bentuk tes No Soal
1 Teks puisi rakyat Disajikan ilustrasi, siswa mampu menjelaskan Uraian 1
ciri-ciri pantun, syair, dan gurindam
14
Instrumen penilaian :
Bacalah puisi rakyat berikut dengan saksama1
1. Pisau di dapur harus diasah
Supaya daging dapat dicacah
Belajar tanpa mengenal lelah
Niscaya nanti dapat faedah
Pedoman penilaian 1
No Deskriptor Skor
Dapat
1 menemukan 3-4 ciri pantun 2
Dapat menemukan 1-2 ciri pantun 1
Tidak menemukan ciri pantun 0
Dapat
3 menjelaskan perbedaan pantun, syair, gurindam dengan tepat 4
Dapat
4 menjelaskan perbedaan pantun, syair, gurindam dengan kurang tepat 2
Dapat
5 menyebutkan rima pada pantun dengan tepat 2
Dapat menyebutkan rima pada pantun dengan kurang tepat 1
Pedoman penilaian
Skor = jumlah perolehan angka keseluruhan
Nilai = skor yang diperoleh x 10
Skor maksimal
3. Penilaian Keterampilan
Teknik penilaian : Tes Kinerja/Praktik
Bentuk : Penugasan presentasi kelompok
Pedoman penilaian
No Deskriptor Skor
1 Dapat menyimpulkan isi pantun dengan tepat 5
Dapat menyimpulkan isi pantun dengan kurang tepat 3
16
Kunci jawaban
1. Ciri-ciri puisi rakyat
a. Pantun
Satu bait 4 baris
Dua baris pertama sampiran, dua baris terakhir isi
Bersajak abab
Satu baris 8-13 suku kata
b. Syair
Satu bait 4 baris
Semuanya isi
Bersajak aaaa
Satu baris 8-13 suku kata
c. Gurindam
Satu bait 2 baris
Baris pertama sampiran, baris kedua isi
Bersajak sama (aa)
Satu baris 8-13 suku kata
Lampiran 3
Kegiatan Remedial
Teknik penilaian : Tes Tertulis
Indikator soal /Kisi-kisi
No Materi Indikator Bentuk tes No Soal
1 Teks puisi Disajikan ilustrasi, siswa mampu Uraian 1
rakyat menjelaskan persamaan dan perbedaan
pantun, syair, gurindam.
17
Instrumen penilaian :
Bacalah puisi rakyat berikut!
1. Kain dijahit jadilah baju
Bukan menjadi nisan jenazah
Sekolah untuk mencari ilmu
Bukan sekadar dapat ijazah
Pedoman penilaian
Skor = jumlah perolehan angka keseluruhan
Nilai = skor yang diperoleh x 100
Skor maksimal
Lampiran 4
Pengayaan
Carilah puisi rakyat pantun, syair, dan gurindam dari majalh, koran, atau internat lalu
jelaskan isi ketiga uisi rakyat tersebut!
18
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMP MGMP Bhs Indonesia
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Tema : Teks Fabel
Kelas/Semester : VII/2
Alokasi Waktu : 9 jam pelajaran (3 x pertemuan)
4.15 Menceritakan kembali isi fabel/ 4.15.1 Mengurutkan isi cerita fabel
legenda daerah setempat. 4.15.2 Menceritakan kembali isi fabel secara lisan
L. Tujuan pembelajaran
Pertemuan Pertama
Setelah mengikuti proses pembelajaran diharapkan siswa dapat :
3. Menyimpulkan unsur cerita fabel pada teks yang dibaca/didengar..
4. Mendaftar kata/kalimat sebagai ciri cerita fabel pada teks yang dibaca/didengar.
.
Pertemuan kedua
Setelah mengikuti proses pembelajaran diharapkan siswa dapat :
1. Mendaftar kata/kalimat sebagai ciri cerita fabel pada teks yang dibaca/didengar.
2. Mengurutkan isi cerita fabel
19
Pertemuan ketiga
3. Mengurutkan isi cerita fabel
4. Menceritakan kembali isi fabel secara lisan
Fokus Penguatan Pendidikan Karakter
1. disiplin
2. jujur
3. berkarya
4. kreatif
M. Materi Pelajaran
4. Materi pembelajaran regular
1) Pengertian cerita fabel
2) Jenis cerita fabel
3) Tujuan komunikasi cerita fabel
4) Pola pengembangan isi pada ceita fabel
N. Metode Pembelajaran
Saintifik
O. Media Pembelajaran
1. Media/Alat
Laptop
LCD
2. Bahan
Teks fabel
P. Sumber Belajar
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2016.Bahasa Indonesia
Indonesia SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Puskurbuk.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2016. Buku Guru Bahasa
SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Puskurbuk.
Tim. Pedoman Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) Jakarta : Balai Pustaka.
Q. Kegiatan Pembelajaran
4. Pertemuan 1 (3 jam pelajaran) 3.15
d. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
1) Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan peserta didik berdo’a
menurut agama dan keyakinan masing-masing (PPK)
2) Mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan
sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan
dikembangkan.
20
3) Bertanya jawab tentang bentuk fabel dalam kehidupan sehari-hari.(literasi
media)
4) Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaat bahan ajar dalam
kehidupan sehari-hari
5) Membangun konteks untuk menumbuhkan sikap yang telah dirancang.
6) Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.
3. Penilaian Pengetahuan
Teknik penilaian : Tes Tertulis
Lisan
Bentuk : Uraian/PG
Instrumen penilaian : Lembar soal
4. Keterampilan :
Teknik penilaian : Penugasan
Bentuk : Produk/proyek/praktik/portofolio
Instrumen penilaian : Lembar tugas
22
Lampiran 1
Teks Fabel
1) Pengertian fabel
Fabel adalah cerita fiksi berupa dongeng yang menggambarkan budi pekerti manusia yang
diibaratkan pada binantang. Karakter binatang dalam cerita fabel dianggap mewakili
karakter manusia dan diceritakan mampu bertindak seperti manusia tetapi tidak
menghilangkan karakter binatangnya. Tokoh fabel adalah binatang.
2) Ciri-ciri fabel
3) Unsur fabel
Tokoh: orang/ hewan yang menjadi pelaku dalam cerita (tokoh protagonis, atau
antagonis, tokoh utama atau tokoh pembantu).
Ciri tokoh utama adalah
(1) sering dibicarakan;
(2) sering muncul; dan
(3) menjadi pusat cerita (menggerakkan jalan cerita).
Tokoh pembantu adalah tokoh tambahan.
Jenis Penokohan: pemberian karakter pada tokoh. Karakter bisa bersifat
1. protagonis/yang disukai.
2. tokoh antagonis/yang tidak disukai.
3. Tritagonist/membantu protagonist atau antagonis
Watak tokoh dapat disimpulkan dari penggambaran fisik, penggambaran tindakan
tokoh, dialog tokoh, monolog, atau komentar/ narasi penulis terhadap tokoh.
Setting atau latar adalah tempat dan waktu kejadian serta suasana dalam cerita. Ada
tiga jenis latar, yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar sosial.
Tema adalah gagasan yang mendasari cerita. Tema dapat ditemukan dari kalimat kunci
yang diungkapkan tokoh, atau penyimpulan keseluruhan peristiwa sebab-akibat pada
cerita
Amanat adalah pesan yang disampaikan penulis secara tidak langsung. Amanat
disimpulkan dari sikap penulis terhadap permasalahan yang diangkat pada cerita.
23
Lampiran 2
Penilaian 3.15
2. Penilaian sikap
Teknik penilaian : Observasi
Bentuk : Angket/lembar observasi
Instrumen penilaian
Instrumen penilaian :
Dahulu kala, di suatu desa terpencil, tinggalah sepasang kakek dan nenek yang miskin.
Pekerjaan si kakek adalah mencari ikan di laut. Meski hampir setiap hari kakek pergi menjala
ikan, namun hasil yang didapat hanya cukup untuk makan sehari-hari saja. Bahkan tidak
jarang si kakek pulang dengan tangan hampa, namun itu semua dijalani si kakek dengan
sabar.
Suatu hari ketika si kakek sedang menjala ikan, tiba-tiba jalanya terasa sangat berat. Seperti
ada ikan raksasa yang tersangkut di jalanya. “Ah, pasti ikan yang sangat besar,” pikir si
kakek. Dengan sekuat tenaga si kakek menarik jalanya. Namun ternyata tidak ada apapun
kecuali seekor ikan kecil yang tersangkut di jalanya. Rupanya ikan kecil itu bukan ikan biasa,
badannya berkilau seperti emas dan bisa berbicara seperti layaknya manusia.
24
“Kakek, tolong lepaskan aku. Aku akan mengabulkan semua permintaanmu!” kata si ikan
emas. Si kakek berpikir sejenak, lalu katanya, “aku tidak memerlukan apapun darimu, tapi
aku akan melepaskanmu. Pergilah!”. Kakek melepaskan ikan emas itu kembali ke laut, lalu
dia pun kembali pulang. Sesampainya di rumah, nenek menanyakan hasil tangkapan kakek.
“Hari ini aku hanya mendapatkan satu ekor ikan emas, dan itupun sudah aku lepas kembali,”
kata kakek, “aku yakin kalau itu adalah ikan ajaib, karena dia bisa berbicara. Katanya dia
akan memberiku imbalan jika aku mau melepaskannya.”
“Lalu apa yang kau minta,” tanya nenek. “Tidak ada,” kata kakek.
“Oh, alangkah bodohnya!” seru nenek.
“Setidaknya kau bisa meminta roti untuk kita makan. Pergilah dan minta padanya!” Maka
dengan segan kakek kembali ke tepi pantai dan berseru:
Maka pulanglah si kakek. Setibanya di rumah, didapatinya meja makan telah penuh dengan
roti. Tapi istrinya masih tampak marah padanya, katanya: “Kita telah punya banyak roti, tapi
meja kita rusak, aku tidak bisa meletakkan roti-roti ini di meja.
Pergilah kembali ke laut, dan mintalah ikan ajaib memberikan kita meja yang baru!” kata
nenek. Terpaksa si kakek kembali ke tepi laut dan berseru: Wahai ikan emas ajaib,
Datanglah kemari…
Kabulkan keinginan kami!
“Uuuups!” ikan emas muncul, “Apa lagi yang kau inginkan, kek?” “Nenek menyuruhku
memintamu agar memberikan kami meja yang baru,” pinta kakek.
“Baiklah,” kata ikan. “Kau boleh memiliki meja baru juga.”
Si kakek pun kembali pulang. Belum lagi menginjak halaman, si nenek sudah
menghadangnya. “Pergilah lagi! Mintalah pada si ikan emas untuk membuatkan kita sebuah
rumah baru. Kita tidak bisa tinggal di sini terus, rumah ini sudah hampir roboh. ”Maka si
kakek pun kembali ke tepi laut dan berseru:
Kakek pun pulang. Sesampainya di rumah, dilihatnya bahwa rumahnya telah menjadi baru.
Rumah yang indah dan terbuat dari kayu yang kuat. Dan di depan pintu rumah itu, nenek
sedang menunggunya dengan wajah yang tampak jauh lebih marah dari sebelumnya. “Dasar
25
kakek bodoh! Jangan kira aku akan merasa puas hanya dengan membuatkanku rumah baru
ini. Pergilah kembali, dan mintalah pada ikan emas itu bahwa aku tidak mau menjadi istri
nelayan. Aku ingin menjadi nyonya bangsawan. Sehingga orang lain akan menuruti
keinginanku dan menghormatiku!” Untuk kesekian kalinya, si kakek kembali ke tepi laut dan
berseru:
Alangkah terkejutnya si kakek ketika kembali ternyata kini rumahnya telah berubah menjadi
sebuah rumah yang megah. Terbuat dari batu yang kuat, tiga lantai tingginya, dengan banyak
sekali pelayan di dalamnya. Si kakek melihat istrinya sedang duduk di sebuah kursi tinggi
sibuk memberi perintah kepada para pelayan.
“Hallooo istriku,” sapa si kakek. “Betapa tidak sopannya,” kata si nenek. “Berani sekali kau
mengaku sebagai suamiku. Pelayan! Bawa dia ke gudang dan beri dia 40 cambukan!” Segera
saja beberapa pelayan menyeret si kakek ke gudang dan mencambuknya sampai si kakek
hampir tidak bisa berdiri. Hari berikutnya istrinya memerintahkan kakek untuk bekerja
sebagai tukang kebun. Tugasnya adalah menyapu halaman dan merawat kebun. “Dasar
perempuan jahat!” pikir si kakek. “Aku sudah memberikan dia keberuntungan tapi dia bahkan
tidak mau mengakuiku sebagai suaminya.”
Lama kelamaan si nenek bosan menjadi nyonya bangsawan, maka dia kembali memanggil si
kakek: “Hai lelaki tua, pergilah kembali kepada ikan emasmu dan katakan ini padanya: aku
tidak mau lagi menjadi nyonya bangsawan, aku mau menjadi ratu.” Maka kembalilah si kakek
ke tepi laut dan berseru”
Sesampainya kakek di tempat dulu rumahnya berdiri, kini tampak olehnya sebuah istana
beratap emas dengan para penjaga berlalu lalang. Istrinya yang kini berpakainan layaknya
seorang ratu berdiri di balkon dikelilingi para jendral dan gubernur. Dan begitu dia
mengangkat tangannya, drum akan berbunyi diiringi musik dan para tentara akan bersorak
sorai.
Setelah sekian lama, si nenek kembali bosan menjadi seorang ratu. Maka dia memerintahkan
para jendral untuk menemukan si kakek dan membawanya ke hadapannya. Seluruh istana
sibuk mencari si kakek. Akhirnya mereka menemukan kakek di kebun dan membawanya
menghadap ratu.
26
“Dengar lelaki tua! Kau harus pergi menemui ikan emasmu! Katakan padanya bahwa aku
tidak mau lagi menjadi ratu. Aku mau menjadi dewi laut sehingga semua laut dan ikan-ikan di
seluruh dunia menuruti perintahku.”
Kakek terkejut mendengar permintaan istrinya, dia mencoba menolaknya. Tapi apa daya
nyawanya adalah taruhannya, maka dia terpaksa kembali ke tepi laut dan berseru:
Si ikan emas terdiam dan tanpa mengatakan apapun dia kembali menghilang ke dalam laut. Si
kakek pun terpaksa kembali pulang. Dia hampir tidak percaya pada penglihatannya ketika
menyadari bahwa istana yang megah dan semua isinya telah hilang. Kini di tempat itu, berdiri
sebuah gubuk reot yang dulu ditinggalinya. Dan di dalamnya duduklah si nenek dengan
pakaiannya yang compang-camping. Mereka kembali hidup seperti dulu. Kakek kembali
melaut. Namun seberapa kerasnya pun dia bekerja. hasil yang didapat hanya cukup untuk
makan sehari-hari saja.
Pedoman penilaian 1
No Deskriptor Skor
Dapat
1 menyimpulkan jenis cerita fabel dengan tepat. 3
Dapat menyimpulkan jenis cerita fabel dengan kurang tepat. 2
3. Penilaian Keterampilan
Teknik penilaian : Tes Kinerja/Praktik
Bentuk : Penugasan
1) Urutkan fabel acak berikut hingga menjadi sebuah teks cerita fabel yang padu!
2) Carilah sebuah cerita fabel, lalu bawakan secara berkelompok di depan kelas!
Pedoman penilaian 1
Hal yang dinilai Skor
Mengurutkan fabel acak menjadi sebuah teks cerita fabel yang padu 5
Mengurutkan fabel acak menjadi sebuah teks cerita fabel kurang padu 3
Mengurutkan fabel acak menjadi sebuah teks cerita fabel tidak padu 1
Penskoran
4= semua anggota kelompok melakukan secara tepat
3= sebagian besar anggota kelompok melakukan secara tepat
2= tepat sebagian kecil anggota kelompok melakukan secara tepat
1= semua anggota melakukan secara tidak tepat
Skor akhir = Skor yang diperoleh x 100
Dibagi Skor Maksimal
28
Soal remedial dan pengayaan
Kuda Berkulit Harimau
Seekor kuda sedang berjalan dari sebuah ladang gandum menuju sebuah hutan yang
lebat. Kuda itu telah puas memakan gandum yang ada di ladang itu. Dia tampak gembira
karena tidak ada petani gandum yang menjaga ladangnya. Ketika dia menuju hutan lebat, di
tengah jalan kuda itu melihat sesuatu. “Itu seperti kulit harimau,” gumam kuda itu. Kuda itu
lalu mendekatinya dan ternyata memang benar apa yang dilihatnya adalah kulit harimau yang
tak sengaja ditinggalkan oleh para pemburu harimau. Kuda itu mencoba memakai kulit
harimau itu, “Wah, kebetulan sekali, kulit harimau ini sangat pas di tubuhku. Apa yang akan
kulakukan dengannya ya?” Terlintaslah di benak kuda itu untuk menakuti binatang-binatang
hutan yang melewati dirinya. “Aku harus segera bersembunyi. Tempat itu harus gelap dan
sering dilalui oleh binatang hutan. Di mana ya?” tanya kuda dalam hati sambil mencari tempat
yang cocok. Akhirnya, dia menemukan semak-semak yang cukup gelap untuk bersembunyi,
lalu masuk ke dalamnya dengan menggunakan kulit harimau. Tak lama kemudian, beberapa
domba gunung berjalan ke arahnya. Kuda itu menggumam bahwa domba-domba itu cocok
dijadikan sasaran empuk kejahilannya. Ketika domba-domba itu melewatinya, kuda itu
meloncat ke arah mereka sehingga sontak domba-domba itu kalang-kabut melarikan diri.
Mereka takut dengan kulit harimau yang dikenakan kuda itu. “Tolong, ada harimau! Lari,
cepat lari!” teriak salah satu domba. Kuda itu tertawa terbahak-bahak melihat domba-domba
itu pontang-panting berlari. Setelah itu, kuda itu kembali bersembunyi di dalam semak-semak.
Dia menunggu hewan lain datang melewati semak-semak itu. “Ah, ada tapir menuju kemari,
tapi lambat betul geraknya. Biarlah, aku jadi bisa lebih lama bersiap-siap melompat!” kata
kuda itu dalam hati. Tibalah saat kuda itu meloncat ke arah tapir itu, ia terkejut dan lari
tunggang-langgang menjauhi kuda yang memakai kulit harimau itu. Kuda itu kembali ke
semak-semak sambil bersorak penuh kemenangan di dalam hatinya.
Kali ini, kuda itu menunggu lebih lama dari biasanya, tetapi hal itu tidak membuatnya
bosan. Tiba-tiba, seekor kucing hutan berlari sambil membawa seekor tikus di mulutnya.
Kucing itu tidak melewati semaksemak, kucing hutan itu duduk menyantap tikus yang ia
tangkap di dekat pohon besar. “Ah, ternyata kucing itu tidak melewati semak-semak ini.
Biarlah aku membuatnya kaget di sana,” kata kuda itu dalam hati. Kuda itu pun keluar dari
semak-semak dan berjalan hati-hati mendekati kucing hutan. Saat jaraknya sudah sangat dekat
dengan kucing hutan, kuda itu mengaum seperti halnya seekor harimau, tetapi rupanya dia
tidak sadar bahwa bukannya mengaum, dia malah meringkik. Mendengar suara itu, kucing
hutan menoleh ke belakang dan melihat seekor kuda berkulit harimau. Sesaat, kucing hutan
29
itu siap-siap mengambil langkah seribu, tetapi ia malah tertawa terbahak-bahak sembari
berkata, “Saat aku melihatmu memakai kulit harimau itu, aku pasti akan lari ketakutan, tapi
rupanya suaramu itu ringkikan kuda, jadi aku tidak takut, hahaha!” Kucing hutan itu juga
berkata kepada kuda bahwa sampai kapan pun, suara ringkiknya tidak akan bisa berubah jadi
auman. Kuda berkulit harimau itu melambangkan bahwa sepandai-pandainya orang berpura-
pura, suatu saat akan terbongkar juga kepura-puraannya itu. Kejujuran merupakan sikap yang
paling indah di dunia ini.
Diadaptasi dari
www.dongengceritarakyat.com
Soal Remedial
1. Sebutkan unsur teks cerita fable di atas!
2. Simpulkan isi cerita di atas!
30
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMP MGMP
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Tema : Teks Surat
Kelas/Semester : VII/2
Alokasi Waktu : 9 jam pelajaran (3 x pertemuan)
4.13 Menyimpulkan isi (kabar, 4.13.1 Memetakan isi surat pribadi dan surat dinas
keperluan, permintaan, dan/ 4.13.2 Menjawab pertanyaan isi surat pribadi dan
atau permohonan) surat pribadi surat dinas
dan surat dinas yang dibaca
atau diperdengarkan
U. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Setelah mengikuti pembelajaran tentang membaca efektif, siswa diharapkan dapat:
1. Menyimpulkan ciri umum surat pribadi dan surat dinas pada teks yang
dibaca/didengar.
2. Mendaftar kata/kalimat sebagai ciri surat pribadi dan surat dinas pada teks yang
dibaca/didengar.
31
Pertemuan Kedua
Setelah mengikuti pembelajaran tentang membaca efektif, siswa diharapkan dapat:
1. Menjelaskan perbedaan surat pribadi dan surat dinas
2. Memetakan isi surat pribadi dan surat dinas.
Pertemuan Ketiga
Setelah mengikuti pembelajaran tentang membaca efektif, siswa diharapkan dapat:
1. Memetakan isi surat pribadi dan surat dinas.
2. Menjawab pertanyaan isi surat pribadi dan surat dinas
V. Materi Pelajaran
6. Materi pembelajaran regular
1) Surat pribadi dan surat dinas
2) Informasi isi surat pribadi, surat dinas
3) Isi surat pribadi dan dinas
4) Simpulan isi surat pribadi dan dinas
W. Metode Pembelajaran
Saintifik
X. Media Pembelajaran
1. Media/Alat
Laptop
LCD
2. Bahan
Teks surat pribadi
Teks surat dinas
32
Y. Sumber Belajar
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2016.Bahasa Indonesia
SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Puskurbuk.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2016. Buku Guru Bahasa
Indonesia SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Puskurbuk.
Tim. Pedoman Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) Jakarta : Balai Pustaka.
Z. Kegiatan Pembelajaran
6. Pertemuan 1 (3 jam pelajaran)
g. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
7) Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan peserta didik berdo’a
menurut agama dan keyakinan masing-masing (PPK)
8) Mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan
sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan
dikembangkan.
9) Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaat bahan ajar dalam
kehidupan sehari-hari.
10) Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan.
11) Bertanya jawab tentang bentuk surat pribadi dan surat dinas dalam kehidupan
sehari-hari. (Literasi media)
12) Membangun konteks untuk menumbuhkan sikap yang telah dirancang.
13) Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.
34
2) Mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan
sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan
dikembangkan.
3) Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari.
4) Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan.
5) Bertanya jawab tentang bentuk dan fungsisurat pribadi dan surat dinas dalam
kehidupan sehari-hari. (literasi media)
6) Membangun konteks untuk menumbuhkan sikap yang telah dirancang.
7) Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.
2. Penilaian Pengetahuan
Teknik penilaian : Tes Tertulis
Lisan
Bentuk : Uraian/PG
Instrumen penilaian: Lembar soal
3. Keterampilan :
Teknik penilaian : Penugasan
Bentuk : Produk/proyek/praktik/portofolio
Instrumen penilaian: Lembar tugas
35
4. Kegiatan Pengayaan dan Remedial
Kegiatan pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk:
1. Pembelajaran ulang / re-teaching secara klasikal jika ketuntasan belajar
peserta didik tidak mencapai 70%.
2 Pemanfaatan tutor sebaya / bimbingan perorangan secara khusus jika jika
ketuntasan belajar peserta didik mencapai 70 %.
36
Lampiran 1
Materi Pelajaran
Surat pribadi
1) Surat pribadi adalah bentuk komunikasi interaktif antara orang pertama (pengirim) dan
orang kedua (penerima)
2) Surat pribadi berisi unsur tanggal surat, alamat surat, pembuka surat, pendahuluan, isi,
dan penutup surat, serta nama pengirim surat atau juga tanda tangan.
3) Isi surat pribadi berkaitan dengan masalah pribadi menanyakan kabar, keperluan pribadi,
dan tujuan komunikasi pribadi yang lain
4) Komponen surat dinas
Tanggal surat
Alamat surat
Salam pembuka
Isi surat
Paragraf penutup
Nama dan tanda tangan penulis surat
Surat dinas
1) Surat dinas berisi tentang keperluan kedinasan yang bersifat resmi.
2) Surat dinas ditulis oleh sebuah instansi kepada instansi lain atau individu. Pada surat
dinas ada kepala surat dan nomor surat.
3) Isi surat dinas berkaitan dengan topik kedinasan. Misalnya, undangan rapat, permohonan
maaf suatu instansi kepada orang/ instansi/ perusahaan, lamaran pekerjaan, surat
permintaan izin tidak masuk, izin menggunakan tempat, dan
4) Komponen surat dinas
• Kop surat
• Nomor surat
• Tanggal surat
• Lampiran
• Perihal
• Alamat surat
• Salam pembuka
• Isi surat
• Paragraf penutup
• Nama dan tanda tangan pihak yang memperkuat surat
• Nama dan tanda tangan penulis surat
37
Depok, 29 Januari 2017 Alamat dan tanggal surat
Salam kangen. Salam pembuka
Apa kabar, Asha? Kalimat pembuka paragraf
Asha, setelah kamu pindah ke Bogor, kami dengar kamu juga
bersekolah di sekolah bertaraf internasional. Bagaimana rasanya
sekolah di sana? isi surat
Liburan semester ini aku dan keluarga berencana berkunjung
ke rumah pamanku di Bogor. Aku akan sangat senang jika dapat
bertemu denganmu. Tolong kirimkan alamatmu kepadaku ya.
Sekian dulu ya, semoga kamu dapat membalas surat ini. Aku Penutup surat
tunggu balasanmu.
38
Menyimpulkan isi surat pribadi dan surat dinas
Isi surat pribadi berkaitan dengan masalah pribadi menanyakan kabar, keperluan
pribadi, dan tujuan komunikasi pribadi yang lain.
Isi surat dinas berkaitan dengan topik kedinasan, seperti undangan rapat, permohonan
maaf suatu instansi kepada orang/ instansi/ perusahaan, lamaran pekerjaan, surat
permintaan izin tidak masuk, izin menggunakan tempat, dan sebagainya
Lampiran 2
Penilaian
3. Penilaian sikap
Teknik penilaian : Observasi
Bentuk : Angket/lembar observasi
Instrumen penilaian
39
2. Penilaian Pengetahuan
Teknik penilaian : Tes Tertulis
3 Teks surat Disajikan teks surat pribadi dan surat dinas, Uraian 3
pribadi siswa mampu menentukan tujuan penulisan
surat.
Instrumen penilaian :
Pedoman penilaian 1
No Deskriptor Skor
a. Dapat menyebutkan 3 ciri surat pribadi 3
Dapat menyebutkan 2 ciri surat pribadi 2
Dapat menyebutkan 1 ciri surat pribadi 1
Tidak menyebutkan ciri surat pribadi 0
Pedoman penilaian
Skor = jumlah perolehan angka keseluruhan
Nilai = skor yang diperoleh x 10
Skor maksimal
40
Penilaian Keterampilan
Teknik penilaian : Tes Kinerja/Produk
Bentuk : Penugasan
Indikator soal Kisi-kisi
No Materi Indikator Bentuk tes No Soal
1 Teks surat Disajikan teks surat pribadi, siswa mampu Uraian 1
pribadi dan membandingkan bagian-bagian surat pribadi
surat dinas dan surat dinas
2 Teks surat Disajikan teks surat pribadi dan surat dinas, Uraian 2
pribadi dan siswa mampu menuuliskan 3 kalimat yang
surat dinas menjadi ciri khas kalimat dalam surat pribadi
dan surat dinas.
3 Teks surat Disajikan teks surat pribadi dan surat dinas, Uraian 3
pribadi dan siswa mampu menyimpulkan isi surat
surat dinas
Instrumen penilaian:
Bacalah surat pribadi dan surat dinas tersebut dengan saksama, lalu kerjakan soal
berikut!
a. Bacalah surat pribadi dan surat dinas berikut dengan saksama!
1) Surat dinas
No : 08/P-MH/II/17 1 Februari
2017
Lamp : 1 berkas
Perihal : Permohonaan izin
Dengan Hormat,
Dalam rangka upaya untuk lebih mengenal lingkungan pantai dan membantu
pelestarian lingkungan, Pramuka SMP Mutiara Harapan Depok akan mengadakan
perkemahaman Sabtu dan Minggu pada tanggal 5 s.d. 6 Februari 2017 di kawasan
perkemahan Ragunan, Pasar Minggu.
Oleh sebab itu, kami memohon kepada Bapak/Ibu untuk mengizinkan putra
putrinya mengikuti kegiatan Persami tersebut. Sebagai bahan pertimbangan kami
lampirkan jadwal kegiatan. Terima kasih atas perhatian dan izin Bapak dan Ibu.
41
Ttd Ttd
Imam Mustaqim, M.Pd Rozik Ahmad
Zaini
2) Surat pribadi
Edo
Dapat menuliskan 3 kalimat ciri kalimat surat pribadi dan surat dinas 5
Dapat menuliskan 2 kalimat ciri kalimat surat pribadi dan surat dinas 3
Dapat menuliskan 1 kalimat ciri kalimat surat pribadi dan surat dinas 1
Tidak menuliskan kalimat ciri kalimat surat pribadi dan surat dinas 0
42
Dapat menyimpulkan isi surat pribadi dan surat dinas dengan tepat 4
Dapat menyimpulkan isi surat pribadi dan surat dinas tapi kurang tepat 2
Dapat menyimpulkan isi surat pribadi dan surat dinas tapi tidak tepat 0
Pedoman penilaian
Skor = jumlah perolehan angka keseluruhan
Nilai = skor yang diperoleh x 10
Skor maksimal
5. Sebutkan komponen-komponen yang ada di dalam surat pribadi dan surat dinas!
43
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMP
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Tema : Membaca Efektif
Kelas/Semester : VII/2
Alokasi Waktu : 6 jam pelajaran (2 x pertemuan)
4.9 Membuat peta pikiran/ 4.9.1 Membuat peta pikiran/ tentang isi buku
rangkuman alur tentang nonfiksi/buku fiksi yang dibaca dan didengar
isi buku nonfiksi/ buku 4.9.2 Membuat rangkuman alur tentang isi buku nonfiksi/
fiksi yang dibaca dan buku fiksi yang dibaca dan didengar
didengar 4.9.3 Menyajikan tanggapan terhadap isi buku fiksi
nonfiksi yang dibaca
Pertemuan Pertama
Setelah mengikuti pembelajaran tentang membaca efektif, siswa diharapkan dapat:
1. Menentukan unsur-unsur dari buku yang dibaca dan didengar dengan tepat
2. Menentukan ciri buku fiksi/non fiksi dari buku yang dibaca dan didengar dengan tepat
Pertemuan Kedua
Setelah mengikuti pembelajaran tentang membaca efektif, siswa diharapkan dapat:
1. Membuat peta pikiran/ tentang isi buku nonfiksi/buku fiksi yang dibaca dan didengar
dengan tepat
44
2. Membuat rangkuman alur tentang isi buku nonfiksi/ buku fiksi yang dibaca dan
didengar dengan tepat
3. Menyajikan tanggapan terhadap isi buku fiksi nonfiksi yang dibaca dengan bahasa yang
baik
2. Bahan
Buku fiksi dan nonfiksi
Teks tanggapan buku
45
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2016. Buku Guru Bahasa
SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Puskurbuk.
Tim. Pedoman Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) Jakarta : Balai Pustaka.
46
4) Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaat bahan ajar dalam
kehidupan sehari-hari
5) Membangun konteks untuk menumbuhkan sikap yang telah dirancang.
6) Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.
4. Penilaian Pengetahuan
Teknik penilaian : Tes Tertulis
Lisan
Bentuk : Uraian/PG
Instrumen penilaian : Lembar soal
5. Keterampilan :
Teknik penilaian : Penugasan
Bentuk : Produk/proyek/praktik/portofolio
Instrumen penilaian : Lembar tugas
47
materi kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan soal-soal dengan
tingkat kesulitan lebih tinggi.
48
Lampiran 1
Materi Pelajaran
Unsur-unsur buku
a. Buku Nonfiksi
1) Bagian cover buku
2) Rincian subbab buku
3) Judul subbab
4) Isi buku
5) Cara menyajikan isi buku
6) Bahasa yang digunakan
7) Sistematika
1. Survey Membaca sepintas buku untuk mengetahui panjangnya teks, judul bagian
(heading), judul subbagian (sub-heading), istilah, kata kunci, kalimat kunci,
dan hal-hal lainnya yang dianggap penting dalam tulisan itu, sehingga
diperoleh gambaran umum buku.
2. Question Menyusun pertanyaan-pertanyaan yang jelas, singkat, dan revelan dengan
bagian-bagian teks yang telah ditandai pada langkah pertama.
3. Read Membaca dengan aktif dan cermat untuk mencari jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan yang telah tersusun.
49
4. Recite Menjelaskan kembali jawaban-jawaban atas pertanyaan yang telah tersusun.
5. Review Peninjauan ulang atas seluruh pertanyaan dan jawaban untuk membuat
kesimpulan yang singkat.
50
e. Apakah kalimat-kalimatnya memiliki keunikan dan kekuatan untuk membangun
cerita?
f. Tokoh mana yang paling kamu sukai dan mengapa?
3. Menilai buku
Menilai buku dapat menjawab pertanyaan sebagai berikut :
a. Buku fiksi
1) Apa judul tema buku?
2) Adakah keunikan dari tema/judul buku tersebut?
3) Bagaimana pengembangan cerita?
4) Bagaimana pengarang mengembangkan tokoh dan perwatakan tokoh?
5) Bagaimana pilihan kata dalam buku tersebut?
6) Bagaimana penggunaan kalimat dalam membangun cerita?
7) Siapa tokoh yang paling disukai/dibenci serta alasannya.
b. Buku nonfiksi
1) Apa judul dan tema buku?
2) Ilmu / bidang apa yang dibahas?
3) Apa saja garis besar isi buku?
4) Adakah unsur penunjang buku seperti gambar, ilustrasi, tabel, dan grafik?
5) Apakah bahasa buku medah dipahami?
6) Bagaimana penulis membuka dan mengakhiri penulisan buku?
Lampiran 2
Penilaian
4. Penilaian sikap
Teknik penilaian : Observasi
Bentuk : Angket/lembar observasi
Instrumen penilaian
2. Penilaian Pengetahuan
Teknik penilaian : Tes Tertulis
51
1 Menjadi Disajikan buku fiksi dan nonfiksi, Uraian 1
pembaca siswa mampu menentukan unsur-
efektif unsur buku
Instrumen penilaian :
3) Jelaskan unsur buku fiksi dan nonfiksi!
4) Jelaskan perbedaan buku fiksi dan nonfiksi!
Pedoman penilaian 1
No Deskriptor Skor
Dapat
1 menjelaskan unsur buku fiksi dan nonfiksi dengan tepat. 2-5
Dapat menjelaskan unsur buku fiksi dan nonfiksi tapi kurang tepat.
Dapat menjelaskan perbedaan buku fiksi dan nonfiksi dengan tepat 2-5
Dapat menjelaskan perbedaan buku fiksi dan nonfiksi tapi kurang tepat
Pedoman penilaian
Skor = jumlah perolehan angka keseluruhan
Nilai = skor yang diperoleh x 10
Skor maksimal
3. Penilaian Keterampilan
Teknik penilaian : Tes Kinerja/Praktik
Bentuk : Penugasan
(Praktik presentasi)
Indikator soal Kisi-kisi
Pedoman penilaian 2
No Deskriptor Skor
52
Dapat
1 membuat pemetaan dari buku yang dibaca dengan lengkap. 3-5
Dapat membuat pemetaan dari buku yang dibaca tapi kurang lengkap. 1-2
Dapat membuat rangkuman dari buku yang dibaca dengan lengkap 3-5
Dapat membuat rangkuman dari buku yang dibaca tapi kurang lengkap 1-2
Dapat mempresentasikan pemetaan dari buku yang dibaca dengan tepat. 1-5
Dapat mempresentasikan pemetaan dari buku yang dibaca kurang tepat. 6-10
Pedoman penilaian
Skor = jumlah perolehan angka keseluruhan
Nilai = skor yang diperoleh x 10
Skor maksimal
53