Anda di halaman 1dari 53

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMP
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Tema : Teks Puisi Rakyat
Kelas/Semester : VII/2
Alokasi Waktu : 9 jam pelajaran (3 x pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 : Menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.13 Mengidentifikasi informasi 3.13.1. Menyimpulkan ciri umum puisi rakyat
(pesan, rima, dan pilihan kata) (pantun, syair, dan gurindam)
dari puisi rakyat (pantun, syair, 3.13.2 Membandingkan persamaan dan
dan bentuk puisi rakyat perbedaan struktur pantun, syair, dan
setempat) yang dibaca dan gurindam.
didengar 3.13.3 Mendaftar kata/ kalimat yang digunakan
pada puisi rakyat
4.13 Menyimpulkan isi puisi rakyat 4.13.1 Menyimpulkan isi pantun
(pantun, syair, dan bentuk puisi 4.13.2 Menyimpulkan isi syair
rakyat setempat) yang disajikan 4.13.3 Menyimpulkan isi gurindam
dalam bentuk tulis dan lisan

1
Penguatan karakter yang diharapkan
Nasionalis, jujur, kerja keras, gotong royong,

C. Tujuan pembelajaran
Pertemuan Pertama
Setelah mengamati teks puisi rakyat diharapkan peserta didik dapat:
1. Menyimpulkan ciri umum puisi rakyat (pantun, syair, dan gurindam) pada teks yang
dibaca/didengar dengan tepat..
2. Membandingkan persamaan dan perbedaan struktur pantun syair, dan gurindam pada
teks yang dibaca/didengar dengan tepat
Pertemuan kedua
Setelah mengikuti proses pembelajaran diharapkan siswa dapat :
1. Membandingkan persamaan dan perbedaan struktur pantun, syair, dan gurindam pada
teks yang dibaca/didengar.
2. Mendaftar kata/ kalimat yang digunakan pada puisi rakyat pada teks yang
dibaca/didengar

Pertemuan ketiga
Setelah mengikuti proses pembelajaran diharapkan siswa dapat :
1. Menyimpulkan isi pantun
2. Menyimpulkan isi syair
3. Menyimpulkan isi gurindam

D. Materi Pelajaran
1. Materi pembelajaran regular
1) Fakta
Teks puisi rakyat
2) Konsep
a. Pengertian puisi rakyat
b. Jenis-jenis puisi rakyat
c. Ciri umum dan tujuan puisi rakyat (pantun, gurindam, syair)
d. Ciri kebahasaan dalam puisi rakyat (pantun, gurindam, syair)
e. Penyimpulan isi pantun, gurindam, dan syair

2
f. Persamaan dan perbedaan struktur pantun, syair, dan gurindam pada teks yang
dibaca/didengar.
g. Penyimpulan isi pantun, syair, dan gurindam
3) Prosedur
Menulis puisi rakyat

2. Materi pembelajaran remedial


1) Ciri kebahasaan dalam puisi rakyat (pantun, gurindam, syair)
2) Persamaan dan perbedaan struktur pantun, syair, dan gurindam pada teks yang
dibaca/didengar.

3. Materi pembelajaran Pengayaan


Penyimpulan isi pantun, syair, dan gurindam

E. Metode Pembelajaran
Saintifik

F. Media Pembelajaran
1. Media/Alat
Laptop
LCD

2. Bahan
Teks puisi rakyat
Video pantun

G. Sumber Belajar
1. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2016.Bahasa
Indonesia Indonesia SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Puskurbuk.
2. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2016. Buku Guru
Bahasa SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Puskurbuk.
3. Tim. Pedoman Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) Jakarta : Balai Pustaka.
4. https://dosenbahasa.com/contoh-pantun-pendidikan

3
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan 1 (3 jam pelajaran)
a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
1) Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan peserta didik berdo’a
menurut agama dan keyakinan masing-masing.
2) Mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan
sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan
dikembangkan.
3) Bertanya jawab tentang bentuk puisi rakyat dalam kehidupan sehari-hari.
4) Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaat bahan ajar dalam
kehidupan sehari-hari
5) Membangun konteks untuk menumbuhkan sikap yang telah dirancang.
6) Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.

b. Kegiatan Inti (100 menit)


1) Peserta didik mengamati contoh teks puisi rakyat pada buku bahan ajar
halaman 167-168.
2) Peserta didik bertanya jawab tentang hal-hal yang terkait dengan ciri umum
pantun, gurindam, dan syair dari segi isi, rima, dan struktur pantun, gurindam,
dan syair yang dibaca. (literasi media)
3) Peserta didik dibentuk menjadi beberapa kelompok masing-masing 5-6 orang.
4) Setiap kelompok berdiskusi untuk membandingkan persamaan dan perbedan
struktur pantun, gurindam, dan syair. (kolaborasi)
5) Setiap kelompok berdiskusi menyimpulkan ciri pantun, gurindam, dan syair
dari segi rima dan kalimat yang digunakan. (kolaborasi)
6) Setiap kelompok menyajikan hasil diskusi tentang ciri pantun, gurindam,
dan syair dari segi rima dan kalimat yang digunakan. (literasi &komunikasi
)
7) Setiap kelompok memperbaiki hasil diskusi tentang ciri pantun, gurindam,
dan syair dari segi rima dan kalimat berdasarkan masukan dari kelompok lain
dan guru.
c. Kegiatan Penutup (10 menit)
1) Peserta didik bersama guru menyimpulkan ciri pantun, gurindam, dan syair.

4
2) Peserta didik bersama guru melakukan identifikasi keunggulan dan
kelemahan kegiatan pembelajaran pada hari itu. (HOTS)
3) Peserta didik menerima umpan balik dalam proses pembelajaran mengenai
pantun, gurindam, dan syair.
4) Peserta didik menerima tugas dari guru mencari contoh pantun, gurindam,
dan syair..

2. Pertemuan 2 (3 jam pelajaran)


a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
1) Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan peserta didik.
2) Mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya berkaitan
dengan kompetensi yang akan dipelajari dan dikembangkan.
3) Bertanya jawab tentang bentuk puisi rakyat dalam kehidupan sehari-hari.
(literasi media)
4) Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaat bahan ajar dalam
kehidupan sehari-hari
5) Membangun konteks untuk menumbuhkan sikap yang telah dirancang.
6) Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.

b. Kegiatan Inti (100 menit)


1) Peserta didik mengamati kembali contoh teks puisi rakyat pada buku bahan
ajar halaman 167-168. (literasi media)
2) Peserta didik berkumpul bersama kelompok masing-masing.
3) Setiap kelompok berdiskusi untuk membandingkan persamaan dan
perbedaan struktur pantun, syair dan gurindam. (HOTS)
4) Setiap kelompok menyajikan hasil diskusi tentang persamaan dan perbedan
struktur pantun, syair dan gurindam. (literasi & komunikasi)
5) Setiap kelompok memperbaiki hasil diskusi tentang persamaan dan perbedan
struktur pantun, syair dan gurindam berdasarkan masukan dari kelompok lain
dan guru.

5
c. Kegiatan Penutup (10 menit)
1) Peserta didik bersama guru menyimpulkan persamaan dan perbedan pantun,
gurindam, dan syair. (HOTS)
2) Peserta didik bersama guru melakukan identifikasi keunggulan dan
kelemahan kegiatan pembelajaran pada hari itu
3) Peserta didik menerima umpan balik dalam proses pembelajaran mengenai
pantun, gurindam, dan syair.
4) Peserta didik menerima tugas dari guru menulis gurindam.

3. Pertemuan 3 (3 jam pelajaran)


a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
1) Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan peserta didik.
2) Mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan
sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan
dikembangkan.
3) Bertanya jawab tentang bentuk puisi rakyat dalam kehidupan sehari-hari.
(literasi media)
4) Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaat bahan ajar dalam
kehidupan sehari-hari
5) Membangun konteks untuk menumbuhkan sikap yang telah dirancang.
6) Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.

b. Kegiatan Inti (100 menit)


1) Peserta didik mengamati kembali contoh teks puisi rakyat pada buku bahan
ajar halaman 167-168. (literasi media)
2) Peserta didik berkumpul bersama kelompok masing-masing.
3) Setiap kelompok mendaftar kata/kalimat yang digunakan pada pantun,
syair, gurindam pada buku siswa hal 167. (kreatif)
4) Setiap kelompok berdiskusi untuk menemukan kata berima secara utuh.
5) Setiap kelompok berdiskusi untuk menemukan kata berima akhir sebagian.
6) Setiap kelompok berdiskusi untuk menemukan rima pada pantun, syair,
gurindam.
7) Setiap kelompok berdiskusi untuk menyimpulkan isi pantun, syair, gurindam.

6
8) Setiap kelompok menyajikan hasil diskusi untuk tentang isi pantun, syair,
gurindam secara bergantian, kemudian ditanggapi dan dikometari oleh
kelompok lain. (HOTS)

c. Kegiatan Penutup (10 menit)


1) Peserta didik bersama guru menyimpulkan perbedaan pantun, gurindam,
dan syair. (literasi media)
2) Peserta didik bersama guru melakukan identifikasi keunggulan dan
kelemahan kegiatan pembelajaran pada hari itu. (HOTS)
3) Peserta didik menerima umpan balik dalam proses pembelajaran mengenai
pantun, syair, gurindam.
4) Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk menentukan rima
pantun, syair, gurindam yang telah mereka temukan dari buku, majalah atau
koran.

I. Penilaian, Pembelajaran Remedial, dan Pengayaan


1. Sikap : Spiritual dan sosial (jurnal)
Teknik Penilaian ; Observasi/pengamatan
Bentuk : Lembar pengamatan
2. Penilaian Pengetahuan
Teknik penilaian : Tes Tertulis
Bentuk : Uraian/PG
Instrumen penilaian : Lembar soal
3. Keterampilan :
Teknik penilaian : Penugasan
Bentuk : Produk/proyek/praktik/portofolio
Instrumen penilaian : Lembar tugas
2. Kegiatan Pengayaan dan Remedial
Kegiatan pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk:
1. Pembelajaran ulang / re-teaching secara klasikal jika ketuntasan belajar peserta
didik tidak mencapai 70%.
2. Pemanfaatan tutor sebaya / bimbingan perorangan secara khusus jika jika
ketuntasan belajar peserta didik mencapai 70 %.
(terlampir)

7
3. Kegiatan pembelajaran pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan
belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan dan/atau pendalaman
materi kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan soal-soal dengan
tingkat kesulitan lebih tinggi.
(terlampir)

Mengetahui Depok,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

8
Lampiran 1

Materi Pelajaran

1) Pengertian pusi rakyat


Puisi rakyat warisan budaya bangsa hasil turun-temurun yang tidak diketahui siapa
pengarangnya dan disampaikan dari mulut-ke mulut. Puisi lama terlihat kaku karena
terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah kata dalam tiap baris, jumlah baris dalam tiap
bait dan juga pengulangan kata yang bisa di awal maupun di akhir sajak atau kita kenal
dengan sebutan rima.

2) Jenis puisi rakyat


Pantun, gurindam, dan syair
a) Pantun
Pantun adalah puisi Melayu yang mengakar dan membudaya dalam masyarakat.
Pantun dikenal dengan nama tonton (bahasa Tagalog), tuntun (bahasa Jawa), pantun
(bahasa Toba) yang memiliki arti kurang lebih sama, yaitu sesuatu ucapan yang
teratur, arahan yang mendidik, bentuk kesantunan. Pantun tersebar hampir diseluruh
Indonesia. Fungsi pantun di semua daerah (Melayu, Sunda, Jawa, atau daerah
lainnya) sama, yaitu untuk mendidik sambil menghibur. Melalui pantun kita
menghibur orang dengan permainan bunyi bahasa, menyindir (menegur bahwa
sesuatu itu kurang baik) secara tidak langsung, atau memberi nasihat. Ini bukan
berarti orang kita tidak tegas kalau hendak mengatakan sesuatu, tetapi dapat
dikatakan bahwa kita memiliki gaya tersendiri dalam mengungkapkan sesuatu.
Melalui pantun leluhur kita terkesan lebih santun untuk menegur atau menasihati
orang secara tidak langsung agar orang yang kita tuju tidak merasa malu atau
dipojokkan.

Ciri-ciri pantun
 Tiap bait terdiri atas empat baris (larik).
 Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata.
 Rima akhir setiap baris adalah a-b-a-b.
 Baris pertama dan kedua merupakan sampiran.
 Baris ketiga dan keempat merupakan isi.

9
Contoh pantun
Air surut memungut bayam,
Sayur diisi ke dalam kantung;
Jangan diikuti tabiat ayam,
Bertelur sebiji riuh sekampung.

Baik bergalas baik tidak,


Buli-buli bertali benang;
Baik berbalas baik tidak,
Asal budi sama dikenang.

b) Gurindam
Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari negeri India. Istilah gurindam berasal
dari bahasa India, yaitu kirindam berarti “mulamula” atau “perumpamaan”. Gurindam
sarat nilai agama dan moral. Tak dimungkiri bahwa gurindam bagi orang dulu sangat
penting dan dijadikan norma dalam kehidupan. Seperti apakah gurindam sebenarnya?
Gurindam adalah puisi lama (Melayu) yang sangat penting sebagai warisan budaya.
Ciri gurindam
 terdiri atas dua baris dalam sebait
 tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata
 tiap baris memiliki rima sama atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan seterusnya
 merupakan satu kesatuan yang utuh.
 baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian
 baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian
 pada baris pertama. (isi atau maksud gurindam terdapat pada baris kedua)
 isi gurindam biasanya berupa nasihat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara

 Contoh :
Jika hendak mengenal orang yang baik perangai
lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai.

Cahari olehmu akan sahabat,


yang boleh dijadikan obat.

10
c) Syair
Syair adalah puisi lama yang berasal dari Persia dan dibawa masuk ke Nusantara
bersama dengan masuknya Islam ke Indonesia. Kata atau istilah syair berasal dari
bahasa arab yaitu syi’ir atau syu’ur yang berarti “perasaan yang menyadari”, kemudian
kata syu’ur berkembang menjadi syi’ru yang berarti puisi dalam pengetahuan umum.
Dalam perkembangannya syair tersebut mengalami perubahan dan modifikasi
sehingga menjadi khas Melayu, tidak lagi mengacu pada tradisi sastra syair negeri
Arab. Penyair yang berperan besar dalam membentuk syai khas Melayu adalah
Hamzah Fansuri dengan karyanya, antara lain: Syair Perahu, Syair Burung Pingai,
Syair Dagang, dan Syair Sidang Fakir.

Ciri-ciri syair :
 Setiap bait terdiri dari empat baris.
 Setiap baris terdiri atas 8-14 suku kata.
 Bersajak a-a-a-a.
 Semua baris adalah isi.
 Bahasa yang digunakan biasanya berupa kiasan.

Contoh syair :
Syair perahu
Inilah gerangan suatu madah
Mengarangkan syair terlalu indah
Membetuli jalan tempat berpindah
Di sanalah iktikat diperbetuli sudah

Wahai muda kenali dirimu


Ialah perahu tamsil hidupmu
Tiadalah berapa lama hidupmu
Ke akhirat jua kekal hidupmu

Hai muda arif budiman


Hasilkan kemudi dengan pedoman
Alat perahumu jua kerjakan
Itulah jalan membetuli insan

11
Perteguh jua alat perahumu
Hasilkan bekal air dan kayu
Dayung pengayuh taruh di situ
Supaya laju perahumu itu

Sudahlah hasil kayu dan ayar


Angkatlah pula sauh dan layar
Pada beras bekal jantanlah taksir
Niscaya sempurna jalan yang kabir
Karya: Hamzah Fansuri

3) Membandingkan persamaan dan perbedaan pantun, syair, gurindam.


Persamaan ketiga teks tersebut adalah:
 Sama-sama termasuk puisi lama yang memiliki aturan dalam jumlah kata dalam
baris,bait,sajak/rima,banyak suku kata tiap baris dan irama
 Sama-sama bertujuan untuk memberikan pengajaran,nasehat dan hiburan pada
masyarakat.

Perbedaan ke tiga teks tersebut adalah:


No Teks Pantun Teks Syair Teks Gurindam
1 Tujuan 1. Memberi nasihat sosialisasi dan 1. Untukmenya 1. 1.Tujuan untuk
pendidikan,Sindiran atau mpaikan gambaran masyarakat
tempelak,Melepaskan rindu dan cerita dan melayu lama dan
kasih sayang,Menyatakan pengjaran digunakan dalam
penghargaan/terima dan majlis-majlis formal.
kasih,Berteka-teki atau mencabar digunakan
ketangkasan fikiran,Hiburan atau juga dalam
jenaka. kegiatan
2. Untuk memelihara bahasa. yang
3. Melatih seseorang berfikir berunsur
tentang makna kata keagamaan.

12
2 Struktur 1. Terdiri dari Sampiran(baris 1 dan 1. Semua baris 1. Terdiri dari syarat(baris
Isi 2) dan isi(baris 3 dan 4) merupakan 1) yang menyatakan
2. Tiap bait terdiri dari 4 baris dan isi perbuatan dan
dapat berdiri sendiri 2. Tiap bait jawab(baris kedua) yang
3. Tiap baris terdiri dari 8-12 suku terdiri dari 4 menyatakn akibat
kata dan 4 kata baris 2. Tiap bait terdiri dari 2
4. Ada hubungan antara sampiran 3. Tiap baris baris
dan isi terdiri dari 8- 3. 3.Jumlah suku kata dan
14 suku kata jumlah kata dalam
dan 4- 5 kata sebaris tidak tetap
4. Tiap bait 4. Ada hubungan dari
syair tidak syarat dan jawab yang
dapat berdiri merupakan satu
sendiri kesatuan utuh
3 Ciri 1. Bersajak(rima akhir) abab 1. Sajak akkhir 1. Sajak akkhir berirama
Bahasa 2. Bahasanya boleh campr-campur berirama aa,bb,cc dst(tidak tetap)
3. Bahasanya halus,penuh aaaa 2. Kalimat yang memiliki
kiasan,ada sindiran dan banyak 2. Bahasanya hubungan sebab akibat
yang menggunakan unsur alam harus sama 3. Berisiu kata-kata
mutiara.
4) Mendaftar kata/kalimat yang digunakan pada puisi rakyat pantun, syair, gurindam.

5) Menyimpulkan isi pantun, syair, gurindam

13
Lampiran 2

Penilaian
1. Penilaian sikap
Teknik penilaian : Observasi
Bentuk : Angket/lembar observasi
Instrumen penilaian

Jurnal Perkembangan Sikap Sosial


Sekolah : ...................................
Kelas/Semester : ..................................
Tahun Pelajaran : ...................................

Butir Tindak
No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku
Sikap lanjut

2. Penilaian Pengetahuan
Teknik penilaian : Tes Tertulis
Indikator soal /Kisi-kisi
No Materi Indikator Bentuk tes No Soal
1 Teks puisi rakyat Disajikan ilustrasi, siswa mampu menjelaskan Uraian 1
ciri-ciri pantun, syair, dan gurindam

2 Teks puisi rakyat Disajikan ilustrasi, siswa mampu menjelaskan Uraian 2


persamaan dan perbedaan pantun, syair,
gurindam.
3 Teks puisi rakyat Disajikan ilustrasi, siswa mampu menjelaskan Uraian 3
rima pada pantun, syair, dan gurindam

14
Instrumen penilaian :
Bacalah puisi rakyat berikut dengan saksama1
1. Pisau di dapur harus diasah
Supaya daging dapat dicacah
Belajar tanpa mengenal lelah
Niscaya nanti dapat faedah

2. Dengarlah wahai anakanda


Rajinlah belajar sepanjang masa
Ilmu tiada pernah habis dieja
sebagai bekal sepanjang usia

3. Teman adalah mereka semua


Yang selalu ada dalam dalam suka dan duka

1) Analisislah ciri puisi rakyat (pantun, syair, dan gurindam) tersebut !

2) Bandingkan persamaan dan perbedaan pantun, syair, gurindam.

3) Analisislah rima puisi rakyat (pantun, syair, dan gurindam) tersebut

Pedoman penilaian 1
No Deskriptor Skor
Dapat
1 menemukan 3-4 ciri pantun 2
Dapat menemukan 1-2 ciri pantun 1
Tidak menemukan ciri pantun 0

Dapat menemukan 3-4 ciri syair 2


Dapat menemukan 1-2 ciri syair 1
Tidak menemukan ciri syair 0

Dapat menemukan 3-4 ciri gurindam 2


Dapat menemukan 1-2 ciri gurindam 1
Tidak menemukan ciri gurindam 0

Dapat
3 menjelaskan perbedaan pantun, syair, gurindam dengan tepat 4
Dapat
4 menjelaskan perbedaan pantun, syair, gurindam dengan kurang tepat 2

Dapat menjelaskan persamaan pantun, syair, gurindam dengan tepat 4


Dapat menjelaskan persamaan pantun, syair, gurindam dengan kurang tepat 2

Dapat
5 menyebutkan rima pada pantun dengan tepat 2
Dapat menyebutkan rima pada pantun dengan kurang tepat 1

Dapat menyebutkan rima pada syair dengan tepat 2


Dapat menyebutkan rima pada syair dengan kurang tepat 1
15
Dapat menyebutkan rima pada gurindam dengan tepat 2
Dapat menyebutkan rima pada gurindam dengan kurang tepat 1

Pedoman penilaian
Skor = jumlah perolehan angka keseluruhan
Nilai = skor yang diperoleh x 10
Skor maksimal

3. Penilaian Keterampilan
Teknik penilaian : Tes Kinerja/Praktik
Bentuk : Penugasan presentasi kelompok

Indikator soal Kisi-kisi

No Materi Indikator Bentuk tes No


Soal
1 Isi pantun Disajikan pantun, siswa dapat Uraian 1
menyimpulkan isi pantun
2 Isi syair Disajikan syair, siswa dapat menyimpulkan Uraian 2
isi syair
3 Isi gurindam Disajikan gurindam, siswa dapat Uraian 3
menyimpulkan isi gurindam

Bacalah puisi rakyat berikut, lalu :


a) Simpulkan isi pantun 1,2,3,4!
b) Simpulkan isi syair perahu!
c) Simpulkan isi gurindam!

Pedoman penilaian
No Deskriptor Skor
1 Dapat menyimpulkan isi pantun dengan tepat 5
Dapat menyimpulkan isi pantun dengan kurang tepat 3

2 Dapat menyimpulkan isi syair dengan tepat 5


Dapat menyimpulkan isi syair dengan kurang tepat 3

3 Dapat menyimpulkan isi gurindam dengan tepat 5


Dapat menyimpulkan isi gurindam dengan kurang tepat 3
Pedoman penilaian
Skor = jumlah perolehan angka keseluruhan
Nilai = skor yang diperoleh x 2
Skor maksimal

16
Kunci jawaban
1. Ciri-ciri puisi rakyat
a. Pantun
 Satu bait 4 baris
 Dua baris pertama sampiran, dua baris terakhir isi
 Bersajak abab
 Satu baris 8-13 suku kata
b. Syair
 Satu bait 4 baris
 Semuanya isi
 Bersajak aaaa
 Satu baris 8-13 suku kata

c. Gurindam
 Satu bait 2 baris
 Baris pertama sampiran, baris kedua isi
 Bersajak sama (aa)
 Satu baris 8-13 suku kata

2. Perbedaan dan persamaan puisi rakyat


3. Rima pada puisi rakyat

Lampiran 3
Kegiatan Remedial
Teknik penilaian : Tes Tertulis
Indikator soal /Kisi-kisi
No Materi Indikator Bentuk tes No Soal
1 Teks puisi Disajikan ilustrasi, siswa mampu Uraian 1
rakyat menjelaskan persamaan dan perbedaan
pantun, syair, gurindam.

17
Instrumen penilaian :
Bacalah puisi rakyat berikut!
1. Kain dijahit jadilah baju
Bukan menjadi nisan jenazah
Sekolah untuk mencari ilmu
Bukan sekadar dapat ijazah

2. Dengan ilmu engkau terjaga


Dari suramnya waktu dan masa
Cemerlang akan senantiasa
Menyinari dirimu di masa dewasa

3. Tetap mengingatkan dengan setia


Agar hidupku tak sis-sia
Jelaskan persamaan dan perbedaan pantun, syair, gurindam tersebut!
Pedoman penilaian 1
No Deskriptor Skor
Dapat
3 menjelaskan perbedaan pantun, syair, gurindam dengan tepat 5
Dapat
4 menjelaskan perbedaan pantun, syair, gurindam dengan kurang tepat 5

Pedoman penilaian
Skor = jumlah perolehan angka keseluruhan
Nilai = skor yang diperoleh x 100
Skor maksimal
Lampiran 4
Pengayaan

Carilah puisi rakyat pantun, syair, dan gurindam dari majalh, koran, atau internat lalu
jelaskan isi ketiga uisi rakyat tersebut!

18
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMP MGMP Bhs Indonesia
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Tema : Teks Fabel
Kelas/Semester : VII/2
Alokasi Waktu : 9 jam pelajaran (3 x pertemuan)

J. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 : Menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

K. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.15 Mengidentifikasi informasi 3.15.1 Menyimpulkan unsur cerita fable (tema,
tentang fabel/legenda daerah penokohan, latar dan amanat) pada teks
setempat yang dibaca dan yang dibaca/didengar.
didengar 3.15.2 Mendaftar kata/kalimat sebagai ciri cerita
fable (kata sandang, fiktif, tokoh) pada
teks yang dibaca/didengar.

4.15 Menceritakan kembali isi fabel/ 4.15.1 Mengurutkan isi cerita fabel
legenda daerah setempat. 4.15.2 Menceritakan kembali isi fabel secara lisan

L. Tujuan pembelajaran
Pertemuan Pertama
Setelah mengikuti proses pembelajaran diharapkan siswa dapat :
3. Menyimpulkan unsur cerita fabel pada teks yang dibaca/didengar..
4. Mendaftar kata/kalimat sebagai ciri cerita fabel pada teks yang dibaca/didengar.
.

Pertemuan kedua
Setelah mengikuti proses pembelajaran diharapkan siswa dapat :
1. Mendaftar kata/kalimat sebagai ciri cerita fabel pada teks yang dibaca/didengar.
2. Mengurutkan isi cerita fabel

Setelah mengikuti proses pembelajaran diharapkan siswa dapat :

19
Pertemuan ketiga
3. Mengurutkan isi cerita fabel
4. Menceritakan kembali isi fabel secara lisan
Fokus Penguatan Pendidikan Karakter
1. disiplin
2. jujur
3. berkarya
4. kreatif

M. Materi Pelajaran
4. Materi pembelajaran regular
1) Pengertian cerita fabel
2) Jenis cerita fabel
3) Tujuan komunikasi cerita fabel
4) Pola pengembangan isi pada ceita fabel

5. Materi pembelajaran remedial


1) Pola pengembangan isi pada ceita fabel

3. Materi pembelajaran pengayaan


1) Pola pengembangan isi pada ceita fabel

N. Metode Pembelajaran
Saintifik

O. Media Pembelajaran
1. Media/Alat
Laptop
LCD

2. Bahan
Teks fabel

P. Sumber Belajar
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2016.Bahasa Indonesia
Indonesia SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Puskurbuk.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2016. Buku Guru Bahasa
SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Puskurbuk.
Tim. Pedoman Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) Jakarta : Balai Pustaka.

Q. Kegiatan Pembelajaran
4. Pertemuan 1 (3 jam pelajaran) 3.15
d. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
1) Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan peserta didik berdo’a
menurut agama dan keyakinan masing-masing (PPK)
2) Mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan
sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan
dikembangkan.

20
3) Bertanya jawab tentang bentuk fabel dalam kehidupan sehari-hari.(literasi
media)
4) Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaat bahan ajar dalam
kehidupan sehari-hari
5) Membangun konteks untuk menumbuhkan sikap yang telah dirancang.
6) Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.

e. Kegiatan Inti (100 menit)


8) Peserta didik mengamati contoh fabel pada buku bahan ajar halaman 196.
9) Peserta didik bertanya jawab tentang hal-hal yang terkait dengan ciri dan
unsur kebahasaan dalam fabel. (literasi media)
10) Peserta didik secara berkelompok mengamati tayangan cerita fabel Belalang
Sembah
11) Peserta didik dibentuk menjadi beberapa kelompok masing-masing 5-6 orang.
12) Setiap kelompok berdiskusi untuk menelaah unsur dan ciri fabel Belalang
Sembah. (4C)
13) Peserta didik mengkomunikasikan unsur dan ciri fabel Belalang Sembah

f. Kegiatan Penutup (10 menit)


5) Peserta didik bersama guru menyimpulkan ciri dan unsur fabel.
6) Peserta didik bersama guru melakukan identifikasi keunggulan dan
kelemahan kegiatan pembelajaran pada hari itu. (HOTS)
7) Peserta didik menerima umpan balik dalam proses pembelajaran mengenai
fabel.
8) Peserta didik menerima tugas dari guru mencari contoh fabel.

5. Pertemuan 2 (3 jam pelajaran) 4.15


d. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
1) Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan peserta didik berdo’a
menurut agama dan keyakinan masing-masing (PPK)
2) Mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan
sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan
dikembangkan.
3) Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaat bahan ajar dalam
kehidupan sehari-hari
4) Membangun konteks untuk menumbuhkan sikap yang telah dirancang.
5) Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.

e. Kegiatan Inti (100 menit)


9) Peserta didik mengamati kembali contoh fabel pada buku bahan ajar halaman
205. (literasi media)
10) Peserta didik berkumpul kelompoknya.
11) Setiap kelompok berdiskusi untuk menentukan sebuah fabel yang akan
diceritakan. (4C)
12) Setiap kelompok berlatih menceritakan fabel.
13) Setiap kelompok menceritakan isi fabel di depan kelas.
14) Kelompok lain melakukan penilaian.

f. Kegiatan Penutup (10 menit)


1) Peserta didik bersama guru menyimpulkan cara menceritakan kembali cerita
fabel.
21
2) Peserta didik bersama guru melakukan identifikasi keunggulan dan
kelemahan kegiatan pembelajaran pada hari itu
3) Peserta didik menerima umpan balik dalam proses pembelajaran bermain
drama fabel.
4) Peserta didik menerima tugas dari guru membaca contoh fabel.

R. Penilaian, Pembelajaran Remedial, dan Pengayaan


4. Sikap : Spiritual dan sosial (jurnal)
Teknik Penilaian ; Observasi/pengamatan
Bentuk : Lembar pengamatan

3. Penilaian Pengetahuan
Teknik penilaian : Tes Tertulis
Lisan
Bentuk : Uraian/PG
Instrumen penilaian : Lembar soal

4. Keterampilan :
Teknik penilaian : Penugasan
Bentuk : Produk/proyek/praktik/portofolio
Instrumen penilaian : Lembar tugas

5. Kegiatan Pengayaan dan Remedial


Kegiatan pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk:
6. Pembelajaran ulang / re-teaching secara klasikal jika ketuntasan belajar peserta
didik tidak mencapai 70%.
7. Pemanfaatan tutor sebaya / bimbingan perorangan secara khusus jika jika
ketuntasan belajar peserta didik mencapai 70 %.

8. Kegiatan pembelajaran pengayaan


Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan
belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan dan/atau pendalaman
materi kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan soal-soal dengan
tingkat kesulitan lebih tinggi.

Mengetahui Depok, Januari 2017


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

22
Lampiran 1

Materi Pelajaran 3.15

Teks Fabel

1) Pengertian fabel
Fabel adalah cerita fiksi berupa dongeng yang menggambarkan budi pekerti manusia yang
diibaratkan pada binantang. Karakter binatang dalam cerita fabel dianggap mewakili
karakter manusia dan diceritakan mampu bertindak seperti manusia tetapi tidak
menghilangkan karakter binatangnya. Tokoh fabel adalah binatang.

2) Ciri-ciri fabel

 Fabel mengambil tokoh para binatang.


 Watak tokoh para bnatang digambarkan ada yang baik dan ada yang buruk (seperti
watak manusia).
 Tokoh para binatang bisa berbicara seperti manusia.
 Cerita memiliki rangkaian peristiwa yang menunjukkan kejadian sebab-akibat.
Rangkaian sebab- akibat diurutkan dari awal sampai akhir.
 Fabel menggunakan latar alam (hutan, sungai, kolam, dll).
 Ciri bahasa yang digunakan (a) kalimat naratif/ peristiwa ( Katak mendatangi Ikan
yang sedang kehujanan, Semut menyimpan makanan di lubang), (b) kalimat langsung
yang berupa dialog para tokoh, dan (c) menggunakan kata sehari-hari dalam situasi
tidak formal (bahasa percakapan).

3) Unsur fabel
 Tokoh: orang/ hewan yang menjadi pelaku dalam cerita (tokoh protagonis, atau
antagonis, tokoh utama atau tokoh pembantu).
Ciri tokoh utama adalah
(1) sering dibicarakan;
(2) sering muncul; dan
(3) menjadi pusat cerita (menggerakkan jalan cerita).
Tokoh pembantu adalah tokoh tambahan.
 Jenis Penokohan: pemberian karakter pada tokoh. Karakter bisa bersifat
1. protagonis/yang disukai.
2. tokoh antagonis/yang tidak disukai.
3. Tritagonist/membantu protagonist atau antagonis
 Watak tokoh dapat disimpulkan dari penggambaran fisik, penggambaran tindakan
tokoh, dialog tokoh, monolog, atau komentar/ narasi penulis terhadap tokoh.
 Setting atau latar adalah tempat dan waktu kejadian serta suasana dalam cerita. Ada
tiga jenis latar, yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar sosial.
 Tema adalah gagasan yang mendasari cerita. Tema dapat ditemukan dari kalimat kunci
yang diungkapkan tokoh, atau penyimpulan keseluruhan peristiwa sebab-akibat pada
cerita
 Amanat adalah pesan yang disampaikan penulis secara tidak langsung. Amanat
disimpulkan dari sikap penulis terhadap permasalahan yang diangkat pada cerita.

23
Lampiran 2

Penilaian 3.15
2. Penilaian sikap
Teknik penilaian : Observasi
Bentuk : Angket/lembar observasi
Instrumen penilaian

Jurnal Perkembangan Sikap Sosial


Sekolah : ...................................
Kelas/Semester : ..................................
Tahun Pelajaran : ...................................

No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap

2. Penilaian Pengetahuan 3.15


Teknik penilaian : Tes Tertulis

Indikator soal /Kisi-kisi


No Materi Indikator Bentuk tes No Soal
1 Teks fabel Uraian 1
Disajikan teks fabel, siswa mampu
menentukan unsur (tema, penokohan,
latar, amanat) fabel
2 Teks fabel Disajikan teks fabel, siswa mampu Uraian 2
menentukan ciri fabel

Instrumen penilaian :

Ikan Emas Ajaib dan Si Nenek Serak

Dahulu kala, di suatu desa terpencil, tinggalah sepasang kakek dan nenek yang miskin.
Pekerjaan si kakek adalah mencari ikan di laut. Meski hampir setiap hari kakek pergi menjala
ikan, namun hasil yang didapat hanya cukup untuk makan sehari-hari saja. Bahkan tidak
jarang si kakek pulang dengan tangan hampa, namun itu semua dijalani si kakek dengan
sabar.

Suatu hari ketika si kakek sedang menjala ikan, tiba-tiba jalanya terasa sangat berat. Seperti
ada ikan raksasa yang tersangkut di jalanya. “Ah, pasti ikan yang sangat besar,” pikir si
kakek. Dengan sekuat tenaga si kakek menarik jalanya. Namun ternyata tidak ada apapun
kecuali seekor ikan kecil yang tersangkut di jalanya. Rupanya ikan kecil itu bukan ikan biasa,
badannya berkilau seperti emas dan bisa berbicara seperti layaknya manusia.

24
“Kakek, tolong lepaskan aku. Aku akan mengabulkan semua permintaanmu!” kata si ikan
emas. Si kakek berpikir sejenak, lalu katanya, “aku tidak memerlukan apapun darimu, tapi
aku akan melepaskanmu. Pergilah!”. Kakek melepaskan ikan emas itu kembali ke laut, lalu
dia pun kembali pulang. Sesampainya di rumah, nenek menanyakan hasil tangkapan kakek.

“Hari ini aku hanya mendapatkan satu ekor ikan emas, dan itupun sudah aku lepas kembali,”
kata kakek, “aku yakin kalau itu adalah ikan ajaib, karena dia bisa berbicara. Katanya dia
akan memberiku imbalan jika aku mau melepaskannya.”
“Lalu apa yang kau minta,” tanya nenek. “Tidak ada,” kata kakek.
“Oh, alangkah bodohnya!” seru nenek.

“Setidaknya kau bisa meminta roti untuk kita makan. Pergilah dan minta padanya!” Maka
dengan segan kakek kembali ke tepi pantai dan berseru:

Wahai ikan emas ajaib,


Datanglah kemari…
Kabulkan keinginan kami!
Tiba-tiba si ikan emas muncul di permukaan laut. “Apa yang kau inginkan, kek?” katanya.
“Istriku marah padaku, berikan aku roti untuk makan malam, maka dia akan memaafkanku!”
pinta si kakek. “Pulanglah! Aku telah mengirimkan roti yang banyak ke rumahmu.” kata si
ikan.

Maka pulanglah si kakek. Setibanya di rumah, didapatinya meja makan telah penuh dengan
roti. Tapi istrinya masih tampak marah padanya, katanya: “Kita telah punya banyak roti, tapi
meja kita rusak, aku tidak bisa meletakkan roti-roti ini di meja.

Pergilah kembali ke laut, dan mintalah ikan ajaib memberikan kita meja yang baru!” kata
nenek. Terpaksa si kakek kembali ke tepi laut dan berseru: Wahai ikan emas ajaib,

Datanglah kemari…
Kabulkan keinginan kami!
“Uuuups!” ikan emas muncul, “Apa lagi yang kau inginkan, kek?” “Nenek menyuruhku
memintamu agar memberikan kami meja yang baru,” pinta kakek.
“Baiklah,” kata ikan. “Kau boleh memiliki meja baru juga.”

Si kakek pun kembali pulang. Belum lagi menginjak halaman, si nenek sudah
menghadangnya. “Pergilah lagi! Mintalah pada si ikan emas untuk membuatkan kita sebuah
rumah baru. Kita tidak bisa tinggal di sini terus, rumah ini sudah hampir roboh. ”Maka si
kakek pun kembali ke tepi laut dan berseru:

Wahai ikan emas ajaib,


Datanglah kemari…
Kabulkan keinginan kami!
Dalam sekejap ikan emas itu muncul di hadapan si kakek, “apa yang kau inginkan lagi,
kakek?” “Buatkanlah kami rumah baru!” pinta kakek, “istriku sangat marah, dia tidak ingin
tinggal di rumah kami yang lama karena rumah itu sudah hampir roboh.” “Tenanglah kek!
Pulanglah! Keinginanmu sudah kukabulkan.”

Kakek pun pulang. Sesampainya di rumah, dilihatnya bahwa rumahnya telah menjadi baru.
Rumah yang indah dan terbuat dari kayu yang kuat. Dan di depan pintu rumah itu, nenek
sedang menunggunya dengan wajah yang tampak jauh lebih marah dari sebelumnya. “Dasar
25
kakek bodoh! Jangan kira aku akan merasa puas hanya dengan membuatkanku rumah baru
ini. Pergilah kembali, dan mintalah pada ikan emas itu bahwa aku tidak mau menjadi istri
nelayan. Aku ingin menjadi nyonya bangsawan. Sehingga orang lain akan menuruti
keinginanku dan menghormatiku!” Untuk kesekian kalinya, si kakek kembali ke tepi laut dan
berseru:

Wahai ikan emas ajaib,


Datanglah kemari…
Kabulkan keinginan kami!
Dalam sekejap ikan emas itu muncul di hadapan si kakek, “apa yang kau inginkan lagi,
kakek?” “Istriku tidak bisa membuatku tenang. Dia bahkan semakin marah. Katanya dia
sudah lelah menjadi istri nelayan dan ingin menjadi nyonya bangsawan” pinta kakek.
“Baiklah. Pulanglah! Keinginanmu sudah dikabulkan!” kata ikan emas.

Alangkah terkejutnya si kakek ketika kembali ternyata kini rumahnya telah berubah menjadi
sebuah rumah yang megah. Terbuat dari batu yang kuat, tiga lantai tingginya, dengan banyak
sekali pelayan di dalamnya. Si kakek melihat istrinya sedang duduk di sebuah kursi tinggi
sibuk memberi perintah kepada para pelayan.

“Hallooo istriku,” sapa si kakek. “Betapa tidak sopannya,” kata si nenek. “Berani sekali kau
mengaku sebagai suamiku. Pelayan! Bawa dia ke gudang dan beri dia 40 cambukan!” Segera
saja beberapa pelayan menyeret si kakek ke gudang dan mencambuknya sampai si kakek
hampir tidak bisa berdiri. Hari berikutnya istrinya memerintahkan kakek untuk bekerja
sebagai tukang kebun. Tugasnya adalah menyapu halaman dan merawat kebun. “Dasar
perempuan jahat!” pikir si kakek. “Aku sudah memberikan dia keberuntungan tapi dia bahkan
tidak mau mengakuiku sebagai suaminya.”

Lama kelamaan si nenek bosan menjadi nyonya bangsawan, maka dia kembali memanggil si
kakek: “Hai lelaki tua, pergilah kembali kepada ikan emasmu dan katakan ini padanya: aku
tidak mau lagi menjadi nyonya bangsawan, aku mau menjadi ratu.” Maka kembalilah si kakek
ke tepi laut dan berseru”

Wahai ikan emas ajaib,


Datanglah kemari…
Kabulkan keinginan kami!
Dalam sekejap ikan emas itu muncul di hadapan si kakek, “apa yang kau inginkan lagi,
kakek?” “Istriku semakin keterlaluan. Dia tidak ingin lagi menjadi nyonya bangsawan, tapi
ingin menjadi ratu.”

“Baiklah. Pulanglah! Keinginanmu sudah dikabulkan!” kata ikan emas.

Sesampainya kakek di tempat dulu rumahnya berdiri, kini tampak olehnya sebuah istana
beratap emas dengan para penjaga berlalu lalang. Istrinya yang kini berpakainan layaknya
seorang ratu berdiri di balkon dikelilingi para jendral dan gubernur. Dan begitu dia
mengangkat tangannya, drum akan berbunyi diiringi musik dan para tentara akan bersorak
sorai.

Setelah sekian lama, si nenek kembali bosan menjadi seorang ratu. Maka dia memerintahkan
para jendral untuk menemukan si kakek dan membawanya ke hadapannya. Seluruh istana
sibuk mencari si kakek. Akhirnya mereka menemukan kakek di kebun dan membawanya
menghadap ratu.
26
“Dengar lelaki tua! Kau harus pergi menemui ikan emasmu! Katakan padanya bahwa aku
tidak mau lagi menjadi ratu. Aku mau menjadi dewi laut sehingga semua laut dan ikan-ikan di
seluruh dunia menuruti perintahku.”
Kakek terkejut mendengar permintaan istrinya, dia mencoba menolaknya. Tapi apa daya
nyawanya adalah taruhannya, maka dia terpaksa kembali ke tepi laut dan berseru:

Wahai ikan emas ajaib,


Datanglah kemari…
Kabulkan keinginan kami!
Kali ini si ikan emas tidak muncul di hadapannya. Kakek mencoba memanggil lagi, namun si
ikan emas tetap tidak mau muncul di hadapannya. Dia mencoba memanggil untuk ketiga
kalinya. Tiba-tiba laut mulai bergolak dan bergemuruh. Dan ketika mulai mereda muncullah
si ikan emas, “apa yang kau inginkan lagi, kakek?”
“Istriku benar-benar telah menjadi gila,” kata kakek. “Dia tidak mau lagi menjadi ratu tapi
ingin menjadi dewi laut yang bisa mengatur lautan dan memerintah semua ikan.”

Si ikan emas terdiam dan tanpa mengatakan apapun dia kembali menghilang ke dalam laut. Si
kakek pun terpaksa kembali pulang. Dia hampir tidak percaya pada penglihatannya ketika
menyadari bahwa istana yang megah dan semua isinya telah hilang. Kini di tempat itu, berdiri
sebuah gubuk reot yang dulu ditinggalinya. Dan di dalamnya duduklah si nenek dengan
pakaiannya yang compang-camping. Mereka kembali hidup seperti dulu. Kakek kembali
melaut. Namun seberapa kerasnya pun dia bekerja. hasil yang didapat hanya cukup untuk
makan sehari-hari saja.

Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan pemahamanmu terhadap fabel tersebut !

1) Tentukan unsur fabel tersebut meliputi


a. Tema
b. Penokohan
c. Latar
d. Amanat
2) Tuliskan ciri-ciri fabel tersebut

Pedoman penilaian 1
No Deskriptor Skor
Dapat
1 menyimpulkan jenis cerita fabel dengan tepat. 3
Dapat menyimpulkan jenis cerita fabel dengan kurang tepat. 2

Dapat menyimpulkan unsur cerita fabel dengan tepat. 3


Dapat menyimpulkan unsur cerita fabel dengan kurang tepat. 2

Dapat menuliskan ciri-ciri fabel dengan tepat. 4


Dapat menuliskan ciri-ciri fabel dengan kurang tepat. 2
Pedoman penilaian
Skor = jumlah perolehan angka keseluruhan
Nilai = skor yang diperoleh x 10
27
Skor maksimal

3. Penilaian Keterampilan
Teknik penilaian : Tes Kinerja/Praktik
Bentuk : Penugasan

Indikator soal /Kisi-kisi


No Materi Indikator Bentuk tes No Soal
1 Teks fabel Disajikan teks fabel acak, siswa mampu Uraian 1
menurutkan teks fabel
2 Teks fabel Disajikan teks fabel, siswa mampu Uraian 2
menceritakan isi fabel

1) Urutkan fabel acak berikut hingga menjadi sebuah teks cerita fabel yang padu!
2) Carilah sebuah cerita fabel, lalu bawakan secara berkelompok di depan kelas!

Pedoman penilaian 1
Hal yang dinilai Skor
Mengurutkan fabel acak menjadi sebuah teks cerita fabel yang padu 5
Mengurutkan fabel acak menjadi sebuah teks cerita fabel kurang padu 3
Mengurutkan fabel acak menjadi sebuah teks cerita fabel tidak padu 1

Hal yang dinilai 4 3 2 1


Kelancaran penceritaan
Ketepatan isi dengan cerita yang dibaca
Intonasi
Gestur
Kekompakan

Penskoran
4= semua anggota kelompok melakukan secara tepat
3= sebagian besar anggota kelompok melakukan secara tepat
2= tepat sebagian kecil anggota kelompok melakukan secara tepat
1= semua anggota melakukan secara tidak tepat
Skor akhir = Skor yang diperoleh x 100
Dibagi Skor Maksimal

28
Soal remedial dan pengayaan
Kuda Berkulit Harimau
Seekor kuda sedang berjalan dari sebuah ladang gandum menuju sebuah hutan yang
lebat. Kuda itu telah puas memakan gandum yang ada di ladang itu. Dia tampak gembira
karena tidak ada petani gandum yang menjaga ladangnya. Ketika dia menuju hutan lebat, di
tengah jalan kuda itu melihat sesuatu. “Itu seperti kulit harimau,” gumam kuda itu. Kuda itu
lalu mendekatinya dan ternyata memang benar apa yang dilihatnya adalah kulit harimau yang
tak sengaja ditinggalkan oleh para pemburu harimau. Kuda itu mencoba memakai kulit
harimau itu, “Wah, kebetulan sekali, kulit harimau ini sangat pas di tubuhku. Apa yang akan
kulakukan dengannya ya?” Terlintaslah di benak kuda itu untuk menakuti binatang-binatang
hutan yang melewati dirinya. “Aku harus segera bersembunyi. Tempat itu harus gelap dan
sering dilalui oleh binatang hutan. Di mana ya?” tanya kuda dalam hati sambil mencari tempat
yang cocok. Akhirnya, dia menemukan semak-semak yang cukup gelap untuk bersembunyi,
lalu masuk ke dalamnya dengan menggunakan kulit harimau. Tak lama kemudian, beberapa
domba gunung berjalan ke arahnya. Kuda itu menggumam bahwa domba-domba itu cocok
dijadikan sasaran empuk kejahilannya. Ketika domba-domba itu melewatinya, kuda itu
meloncat ke arah mereka sehingga sontak domba-domba itu kalang-kabut melarikan diri.
Mereka takut dengan kulit harimau yang dikenakan kuda itu. “Tolong, ada harimau! Lari,
cepat lari!” teriak salah satu domba. Kuda itu tertawa terbahak-bahak melihat domba-domba
itu pontang-panting berlari. Setelah itu, kuda itu kembali bersembunyi di dalam semak-semak.
Dia menunggu hewan lain datang melewati semak-semak itu. “Ah, ada tapir menuju kemari,
tapi lambat betul geraknya. Biarlah, aku jadi bisa lebih lama bersiap-siap melompat!” kata
kuda itu dalam hati. Tibalah saat kuda itu meloncat ke arah tapir itu, ia terkejut dan lari
tunggang-langgang menjauhi kuda yang memakai kulit harimau itu. Kuda itu kembali ke
semak-semak sambil bersorak penuh kemenangan di dalam hatinya.
Kali ini, kuda itu menunggu lebih lama dari biasanya, tetapi hal itu tidak membuatnya
bosan. Tiba-tiba, seekor kucing hutan berlari sambil membawa seekor tikus di mulutnya.
Kucing itu tidak melewati semaksemak, kucing hutan itu duduk menyantap tikus yang ia
tangkap di dekat pohon besar. “Ah, ternyata kucing itu tidak melewati semak-semak ini.
Biarlah aku membuatnya kaget di sana,” kata kuda itu dalam hati. Kuda itu pun keluar dari
semak-semak dan berjalan hati-hati mendekati kucing hutan. Saat jaraknya sudah sangat dekat
dengan kucing hutan, kuda itu mengaum seperti halnya seekor harimau, tetapi rupanya dia
tidak sadar bahwa bukannya mengaum, dia malah meringkik. Mendengar suara itu, kucing
hutan menoleh ke belakang dan melihat seekor kuda berkulit harimau. Sesaat, kucing hutan
29
itu siap-siap mengambil langkah seribu, tetapi ia malah tertawa terbahak-bahak sembari
berkata, “Saat aku melihatmu memakai kulit harimau itu, aku pasti akan lari ketakutan, tapi
rupanya suaramu itu ringkikan kuda, jadi aku tidak takut, hahaha!” Kucing hutan itu juga
berkata kepada kuda bahwa sampai kapan pun, suara ringkiknya tidak akan bisa berubah jadi
auman. Kuda berkulit harimau itu melambangkan bahwa sepandai-pandainya orang berpura-
pura, suatu saat akan terbongkar juga kepura-puraannya itu. Kejujuran merupakan sikap yang
paling indah di dunia ini.
Diadaptasi dari
www.dongengceritarakyat.com
Soal Remedial
1. Sebutkan unsur teks cerita fable di atas!
2. Simpulkan isi cerita di atas!

30
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMP MGMP
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Tema : Teks Surat
Kelas/Semester : VII/2
Alokasi Waktu : 9 jam pelajaran (3 x pertemuan)

S. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 : Menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

T. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.13 Mengidentifikasi informasi 3.13.1 Menyimpulkan ciri umum surat pribadi dan
(kabar, keperluan, permintaan, surat dinas pada teks yang dibaca/didengar
dan/atau permohonan) dari 3.13.2 Mendaftar kata/kalimat sebagai ciri surat
surat pribadi dan surat dinas pribadi dan surat dinas pada teks yang
yang dibaca dan didengar. dibaca/didengar.
3.13.3 Menjelaskan perbedaan surat pribadi dan
surat dinas

4.13 Menyimpulkan isi (kabar, 4.13.1 Memetakan isi surat pribadi dan surat dinas
keperluan, permintaan, dan/ 4.13.2 Menjawab pertanyaan isi surat pribadi dan
atau permohonan) surat pribadi surat dinas
dan surat dinas yang dibaca
atau diperdengarkan

U. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Setelah mengikuti pembelajaran tentang membaca efektif, siswa diharapkan dapat:
1. Menyimpulkan ciri umum surat pribadi dan surat dinas pada teks yang
dibaca/didengar.
2. Mendaftar kata/kalimat sebagai ciri surat pribadi dan surat dinas pada teks yang
dibaca/didengar.

31
Pertemuan Kedua
Setelah mengikuti pembelajaran tentang membaca efektif, siswa diharapkan dapat:
1. Menjelaskan perbedaan surat pribadi dan surat dinas
2. Memetakan isi surat pribadi dan surat dinas.

Pertemuan Ketiga
Setelah mengikuti pembelajaran tentang membaca efektif, siswa diharapkan dapat:
1. Memetakan isi surat pribadi dan surat dinas.
2. Menjawab pertanyaan isi surat pribadi dan surat dinas

Fokus Penguatan Pendidikan Karakter


5. disiplin
6. jujur
7. berkarya
8. santun

V. Materi Pelajaran
6. Materi pembelajaran regular
1) Surat pribadi dan surat dinas
2) Informasi isi surat pribadi, surat dinas
3) Isi surat pribadi dan dinas
4) Simpulan isi surat pribadi dan dinas

7. Materi pembelajaran remedial


1) Isi surat pribadi dan dinas
2) Simpulan isi surat pribadi dan dinas

4. Materi pembelajaran pengayaan


1) Simpulan isi surat pribadi dan dinas

W. Metode Pembelajaran
Saintifik

X. Media Pembelajaran
1. Media/Alat
Laptop
LCD

2. Bahan
Teks surat pribadi
Teks surat dinas

32
Y. Sumber Belajar
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2016.Bahasa Indonesia
SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Puskurbuk.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2016. Buku Guru Bahasa
Indonesia SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Puskurbuk.
Tim. Pedoman Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) Jakarta : Balai Pustaka.

Z. Kegiatan Pembelajaran
6. Pertemuan 1 (3 jam pelajaran)
g. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
7) Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan peserta didik berdo’a
menurut agama dan keyakinan masing-masing (PPK)
8) Mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan
sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan
dikembangkan.
9) Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaat bahan ajar dalam
kehidupan sehari-hari.
10) Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan.
11) Bertanya jawab tentang bentuk surat pribadi dan surat dinas dalam kehidupan
sehari-hari. (Literasi media)
12) Membangun konteks untuk menumbuhkan sikap yang telah dirancang.
13) Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.

h. Kegiatan Inti (100 menit)


14) Peserta didik mengamati contoh teks surat pada buku bahan ajar halaman
245.
15) Peserta didik bertanya jawab tentang isi dan komponen surat pribadi dan surat
dinas. (Literasi media)
16) Bermain untuk mengenali kata baku dan kalimat efektif pada surat pribadi
17) Peserta didik dibentuk menjadi beberapa kelompok masing-masing 5-6 orang.
18) Setiap kelompok mencermati kembali contoh surat pribadi pada buku bahan
ajar 246-247. (4C)
19) Setiap kelompok berdiskusi untuk mengidentifikasi struktur, bahasa dan isi
masing-masing surat tersebut. (4C)
20) Setiap kelompok berdiskusi untuk menyimpulkan ciri isi dan bahasa surat
pribadi.
21) Setiap kelompok berdiskusi untuk membuat tabel perbandingan antara
beberapa surat pribadi. (4C)
22) Setiap kelompok berdiskusi menyimpulkan pengertian, ciri umum, dan tujuan
komunikasi surat pribadi. . (4C)

i. Kegiatan Penutup (10 menit)


9) Peserta didik bersama guru menyimpulkan ciri struktur dan bahasa surat
pribadi.
10) Peserta didik bersama guru melakukan identifikasi keunggulan dan
kelemahan kegiatan pembelajaran pada hari itu.
11) Peserta didik menerima umpan balik dalam proses pembelajaran mengenai
surat pribadi.
33
12) Peserta didik menerima tugas dari guru mencari contoh surat pribadi.

7. Pertemuan 2 (3 jam pelajaran)


d. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
1) Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan peserta didik berdo’a
menurut agama dan keyakinan masing-masing (PPK)
2) Mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan
sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan
dikembangkan.
3) Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari.
4) Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan.
5) Bertanya jawab tentang bentuk surat dinas dalam kehidupan sehari-
hari.(literasi media)
6) Membangun konteks untuk menumbuhkan sikap yang telah dirancang.
7) Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.

e. Kegiatan Inti (100 menit)


1) Peserta didik mencermati contoh surat dinas pada buku bahan ajar halaman
248.
2) Peserta didik bertanya jawab tentang isi surat dinas.
3) Peserta didik dibentuk menjadi beberapa kelompok masing-masing 5-6 orang.
(4C)
4) Setiap kelompok berdiskusi untuk mengidentifikasi ciri dan struktur surat
dinas. literasi media)
5) Setiap kelompok berdiskusi untuk untuk mengenali kata/ kalimat pada surat
dinas.
6) Setiap kelompok berdiskusi untuk menyimpulkan perbedaan isi dan bahasa
dalam surat dinas.
7) Setiap kelompok berdiskusi untuk memetakan isi surat pribadi dan surat
dinas.

f. Kegiatan Penutup (10 menit)


1) Peserta didik bersama guru menyimpulkan ciri struktur dan bahasa surat
dinas.
2) Peserta didik bersama guru melakukan identifikasi keunggulan dan
kelemahan kegiatan pembelajaran pada hari itu
3) Peserta didik menerima umpan balik dalam proses pembelajaran mengenai
teks observasi.
4) Peserta didik menerima tugas dari guru mencari contoh surat dinas.

8. Pertemuan 3 (3 jam pelajaran)


g. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
1) Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan peserta didik berdo’a
menurut agama dan keyakinan masing-masing (jika mengawali kegiatan
pembelajaran)

34
2) Mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan
sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan
dikembangkan.
3) Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari.
4) Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan.
5) Bertanya jawab tentang bentuk dan fungsisurat pribadi dan surat dinas dalam
kehidupan sehari-hari. (literasi media)
6) Membangun konteks untuk menumbuhkan sikap yang telah dirancang.
7) Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.

h. Kegiatan Inti (100 menit)


15) Peserta didik mencermati contoh surat pribadi dan surat dinas pada buku
bahan ajar halaman 251-252.(literasi media)
16) Peserta didik bertanya jawab tentang ciri, bentuk, bahasa, dan fungsi surat
pribadi dan surat dinas.
17) Peserta didik dibentuk menjadi beberapa kelompok masing-masing 5-6 orang.
18) Setiap kelompok berdiskusi untuk menyimpulan isi masing-masing surat
pribadi dan surat dinas.(4C)
19) Setiap kelompok menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas.
20) Setiap kelompok memperbaiki hasil diskusinya berdasarkan masukan dan
saran dari guru dan kelompok lain. (HOTS)

i. Kegiatan Penutup (10 menit)


5) Peserta didik bersama guru menyimpulkan perbedaan ciri dan isi surat
pribadi dan surat dinas.(literasi media)
6) Peserta didik bersama guru melakukan identifikasi keunggulan dan
kelemahan kegiatan pembelajaran pada hari itu
7) Peserta didik menerima umpan balik dalam proses pembelajaran mengenai
teks laporan hasil observasi

Penilaian, Pembelajaran Remedial, dan Pengayaan


1. Sikap : Spiritual dan sosial (jurnal)
Teknik Penilaian ; Observasi/pengamatan
Bentuk : Lembar pengamatan

2. Penilaian Pengetahuan
Teknik penilaian : Tes Tertulis
Lisan
Bentuk : Uraian/PG
Instrumen penilaian: Lembar soal

3. Keterampilan :
Teknik penilaian : Penugasan
Bentuk : Produk/proyek/praktik/portofolio
Instrumen penilaian: Lembar tugas

35
4. Kegiatan Pengayaan dan Remedial
Kegiatan pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk:
1. Pembelajaran ulang / re-teaching secara klasikal jika ketuntasan belajar
peserta didik tidak mencapai 70%.
2 Pemanfaatan tutor sebaya / bimbingan perorangan secara khusus jika jika
ketuntasan belajar peserta didik mencapai 70 %.

5. Kegiatan pembelajaran pengayaan


Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan
belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan dan/atau pendalaman
materi kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan soal-soal dengan
tingkat kesulitan lebih tinggi.

Mengetahui Depok, Juli 2018


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

36
Lampiran 1

Materi Pelajaran

Surat pribadi
1) Surat pribadi adalah bentuk komunikasi interaktif antara orang pertama (pengirim) dan
orang kedua (penerima)
2) Surat pribadi berisi unsur tanggal surat, alamat surat, pembuka surat, pendahuluan, isi,
dan penutup surat, serta nama pengirim surat atau juga tanda tangan.
3) Isi surat pribadi berkaitan dengan masalah pribadi menanyakan kabar, keperluan pribadi,
dan tujuan komunikasi pribadi yang lain
4) Komponen surat dinas
 Tanggal surat
 Alamat surat
 Salam pembuka
 Isi surat
 Paragraf penutup
 Nama dan tanda tangan penulis surat

Surat dinas
1) Surat dinas berisi tentang keperluan kedinasan yang bersifat resmi.
2) Surat dinas ditulis oleh sebuah instansi kepada instansi lain atau individu. Pada surat
dinas ada kepala surat dan nomor surat.
3) Isi surat dinas berkaitan dengan topik kedinasan. Misalnya, undangan rapat, permohonan
maaf suatu instansi kepada orang/ instansi/ perusahaan, lamaran pekerjaan, surat
permintaan izin tidak masuk, izin menggunakan tempat, dan
4) Komponen surat dinas
• Kop surat
• Nomor surat
• Tanggal surat
• Lampiran
• Perihal
• Alamat surat
• Salam pembuka
• Isi surat
• Paragraf penutup
• Nama dan tanda tangan pihak yang memperkuat surat
• Nama dan tanda tangan penulis surat

Struktur surat pribadi dan surat dinas


Struktur surat pribadi

37
Depok, 29 Januari 2017 Alamat dan tanggal surat
Salam kangen. Salam pembuka
Apa kabar, Asha? Kalimat pembuka paragraf
Asha, setelah kamu pindah ke Bogor, kami dengar kamu juga
bersekolah di sekolah bertaraf internasional. Bagaimana rasanya
sekolah di sana? isi surat
Liburan semester ini aku dan keluarga berencana berkunjung
ke rumah pamanku di Bogor. Aku akan sangat senang jika dapat
bertemu denganmu. Tolong kirimkan alamatmu kepadaku ya.
Sekian dulu ya, semoga kamu dapat membalas surat ini. Aku Penutup surat
tunggu balasanmu.

Sahabatmu, Salam akhir


Gina Nama dan tanda tangan

Struktur surat dinas


PANITIA PERSAMI KLUB SAINS BIOLOGI Kepala surat (diisi dengan
OSIS SMP MUTIARA nama
DEPOK lembaga)

No. : 05/OSIS-PPKSB/1/17 9 Januari 2017 Nomor dan tanggal,


Lamp. : Satu berkas Jumlah lampiran
Perihal: Permohonan Izin Berisi inti atau tujuan
surat
Yth. Kepala Kwarcab Kota Depok
di Depok Alamat

Dengan hormat, Salam pembuka

Dalam upaya untuk lebih mengenal kawasan lingkungan


pantai dan membantu kegiatan pelestarian lingkungan, Klub Sains
Biologi OSIS SMP Mutiara Depok bermaksud mengadakan Paragraf pembuka
kegiatan perkemahan Sabtu dan Minggu di kawasan pantai
Marunda pada tanggal 4-5 Juni 2015. Paragraf isi
Kegiatan utama “persami” adalah pencatatan dan Ungkapan “untuk
pendokumentasian tumbuhan dan hewan yang hidup di kawasan itu kami.....”
tersebut secara terbatas. Untuk itu kami mohon bantuan Bapak menunjukkan
untuk dapat meminjamkan 3 (tiga) tenda besar kepada kami. Kami tujuan/hal surat
mematuhi semua persyaratan yang ditentukan pihak Kwarcab
dalam hal peminjaman tenda. Sebagai bahan pertimbangan kami
lampirkan proposal kegiatan.
Atas perhatian dan dikabulkannya permohonan ini, kami Paragraf penutup
mengucapkan banyak terima kasih.
Mengetahui, Hormat kami, Salam penutup
Kepala Sekolah Ketua Panitia Mengetahui kepsek
dapat dicantumkan
Ttd Ttd untuk memperkuat
Nama dan tanda
Drs. Warso Sofia Nazila tangan pengirim

38
Menyimpulkan isi surat pribadi dan surat dinas
 Isi surat pribadi berkaitan dengan masalah pribadi menanyakan kabar, keperluan
pribadi, dan tujuan komunikasi pribadi yang lain.
 Isi surat dinas berkaitan dengan topik kedinasan, seperti undangan rapat, permohonan
maaf suatu instansi kepada orang/ instansi/ perusahaan, lamaran pekerjaan, surat
permintaan izin tidak masuk, izin menggunakan tempat, dan sebagainya

Ciri Penggunaan Bahasa pada Surat Pribadi


Bahasa pada Surat Pribadi
 Pilihan kata sapaan bersifat pribadi (kata emotif dan ekspresif )
 Bahasa surat pribadi tidak formal tetapi santun
 Pilihan ragam bahasa tergantung siapa penerima surat
 Menggunakan sapaan (seperti orang bercakap)
 Menggunakan kata ganti orang pertama (untuk pengirim) dan kata ganti orang kedua
untuk penerima

Bahasa pada Surat Dinas


 Pilihan kata sapaan bersifat formal
 Bahasa ragam baku

Menulis surat pribadi dan surat dinas


Yang diperhatikan dalam penulisan surat
 Struktur/ bentuk surat
 Komponen surat, antara lain tanggal surat, salam pembuka, isi, penutup, dan nama
pengirim surat beserta tanda tangan.
 Penerima dan tujuan surat agar sesuai dengan sasaran dan penggunaan ragam bahasa

Lampiran 2

Penilaian
3. Penilaian sikap
Teknik penilaian : Observasi
Bentuk : Angket/lembar observasi
Instrumen penilaian

Jurnal Perkembangan Sikap Sosial


Sekolah : ...................................
Kelas/Semester : ..................................
Tahun Pelajaran : ...................................

No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap

39
2. Penilaian Pengetahuan
Teknik penilaian : Tes Tertulis

Indikator soal /Kisi-kisi


No Materi Indikator Bentuk tes No Soal
1 Teks surat Disajikan teks surat pribadi, siswa mampu Uraian 1
pribadi menuliskan 3 ciri surat pribadi!

2 Teks surat Disajikan teks surat dinas, siswa mampu Uraian 2


dinas menuliskan 3 ciri surat pribaddinas!

3 Teks surat Disajikan teks surat pribadi dan surat dinas, Uraian 3
pribadi siswa mampu menentukan tujuan penulisan
surat.

Instrumen penilaian :

1) Sebutkan 3 ciri surat pribadi!


2) Sebutkan 3 ciri surat dinas!
3) Sebutkan 3 contoh tujuan penulisan surat pribadi!

Pedoman penilaian 1
No Deskriptor Skor
a. Dapat menyebutkan 3 ciri surat pribadi 3
Dapat menyebutkan 2 ciri surat pribadi 2
Dapat menyebutkan 1 ciri surat pribadi 1
Tidak menyebutkan ciri surat pribadi 0

Dapat menyebutkan 3 ciri surat dinas 3


Dapat menyebutkan 2 ciri surat dinas 2
Dapat menyebutkan 1 ciri surat dinas 1
Tidak menyebutkan ciri surat dinas 0

Dapat menyebutkan 3 contoh tujuan penulisan surat pribadi 4


Dapat menyebutkan 2 contoh tujuan penulisan surat pribadi 2
Dapat menyebutkan 31 contoh tujuan penulisan surat pribadi 1
Tidak menyebutkan 3 contoh tujuan penulisan surat pribadi 0

Pedoman penilaian
Skor = jumlah perolehan angka keseluruhan
Nilai = skor yang diperoleh x 10
Skor maksimal

40
Penilaian Keterampilan
Teknik penilaian : Tes Kinerja/Produk
Bentuk : Penugasan
Indikator soal Kisi-kisi
No Materi Indikator Bentuk tes No Soal
1 Teks surat Disajikan teks surat pribadi, siswa mampu Uraian 1
pribadi dan membandingkan bagian-bagian surat pribadi
surat dinas dan surat dinas

2 Teks surat Disajikan teks surat pribadi dan surat dinas, Uraian 2
pribadi dan siswa mampu menuuliskan 3 kalimat yang
surat dinas menjadi ciri khas kalimat dalam surat pribadi
dan surat dinas.
3 Teks surat Disajikan teks surat pribadi dan surat dinas, Uraian 3
pribadi dan siswa mampu menyimpulkan isi surat
surat dinas

Instrumen penilaian:
Bacalah surat pribadi dan surat dinas tersebut dengan saksama, lalu kerjakan soal
berikut!
a. Bacalah surat pribadi dan surat dinas berikut dengan saksama!
1) Surat dinas

PANITIA KEGIATAN PERKEMAHAMAN SABTU DAN MINGGU


(Persami)
PRAMUKA SMP MUTIARA HARAPAN DEPOK

No : 08/P-MH/II/17 1 Februari
2017
Lamp : 1 berkas
Perihal : Permohonaan izin

Yth. Wali Murid Sofia Nazila


Di Depok

Hal: Permohonan izin

Dengan Hormat,
Dalam rangka upaya untuk lebih mengenal lingkungan pantai dan membantu
pelestarian lingkungan, Pramuka SMP Mutiara Harapan Depok akan mengadakan
perkemahaman Sabtu dan Minggu pada tanggal 5 s.d. 6 Februari 2017 di kawasan
perkemahan Ragunan, Pasar Minggu.
Oleh sebab itu, kami memohon kepada Bapak/Ibu untuk mengizinkan putra
putrinya mengikuti kegiatan Persami tersebut. Sebagai bahan pertimbangan kami
lampirkan jadwal kegiatan. Terima kasih atas perhatian dan izin Bapak dan Ibu.

Mengetahui, Hormat kami,


Kepala Sekolah Ketua Panitia

41
Ttd Ttd
Imam Mustaqim, M.Pd Rozik Ahmad
Zaini

2) Surat pribadi

Depok, 2 Februari 2017

Salam sayang untuk Bunda


Bunda, Edo merindukan Bunda.
Sudah seminggu Edo di Bandung untuk mengikuti jambore UKS. Di sini Edo
tinggal di asrama bersama teman-teman dari seluruh Indonesia. Edo senang belajar
dan berteman dengan mereka. Bapak dan ibu instruktur sangat ramah dan baik. Edo
mendapatkan banyak ilmu dari mereka.
Meskipun Edo bahagia di sini, Edo tetap merindukan Bunda. Rindu masakan
Bunda. Apalagi ada kabar pelatihan UKS diperpanjang hingga tiga hari. Tetapi
Bunda tidak usah khawatir. Edo akan baik-baik saja di sini.
Terimakasih sudah mengizinkan Edo mengikuti pelatihan ini. Edo akan segera
pulang.

Buah hati Bunda

Edo

1) Bandingkan 11 bagian-bagian surat pribadi dan surat dinas tersebut!


2) Tulis/daftarkan 3 kalimat yang menjadi ciri khas kalimat dalam surat pribadi dan
surat dinas!
3) Simpulkan isi surat pribadi dan surat dinas tersebut!
Pedoman penilaian
No Deskriptor Skor
Dapat membandingkan 11 bagian-bagian surat pribadi dan surat dinas 11
Dapat membandingkan 10 bagian-bagian surat pribadi dan surat dinas 10
Dapat membandingkan 9 bagian-bagian surat pribadi dan surat dinas 9
Dapat membandingkan 8 bagian-bagian surat pribadi dan surat dinas 8
Dapat membandingkan 7 bagian-bagian surat pribadi dan surat dinas
Dapat membandingkan 6 bagian-bagian surat pribadi dan surat dinas 7
Dapat membandingkan 5 bagian-bagian surat pribadi dan surat dinas 6
Dapat membandingkan 4 bagian-bagian surat pribadi dan surat dinas 5
Dapat membandingkan 3 bagian-bagian surat pribadi dan surat dinas 4
Dapat membandingkan 2 bagian-bagian surat pribadi dan surat dinas 3
Dapat membandingkan 1 bagian-bagian surat pribadi dan surat dinas 2
Tidak membandingkan bagian-bagian surat pribadi dan surat dinas
1
0

Dapat menuliskan 3 kalimat ciri kalimat surat pribadi dan surat dinas 5
Dapat menuliskan 2 kalimat ciri kalimat surat pribadi dan surat dinas 3
Dapat menuliskan 1 kalimat ciri kalimat surat pribadi dan surat dinas 1
Tidak menuliskan kalimat ciri kalimat surat pribadi dan surat dinas 0
42
Dapat menyimpulkan isi surat pribadi dan surat dinas dengan tepat 4
Dapat menyimpulkan isi surat pribadi dan surat dinas tapi kurang tepat 2
Dapat menyimpulkan isi surat pribadi dan surat dinas tapi tidak tepat 0

Pedoman penilaian
Skor = jumlah perolehan angka keseluruhan
Nilai = skor yang diperoleh x 10
Skor maksimal

Lampiran soal remedial

1. Apa itu surat pribadi?

2. Apa itu surat dinas?

3. Apa saja unsur-unsur yang ada di dalam surat pribadi?

4. Apa saja unsur-unsur yang ada di dalam surat dinas?

5. Sebutkan komponen-komponen yang ada di dalam surat pribadi dan surat dinas!

43
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMP
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Tema : Membaca Efektif
Kelas/Semester : VII/2
Alokasi Waktu : 6 jam pelajaran (2 x pertemuan)

AA. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 : Menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

BB. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.9 Menemukan unsur-unsur 3.9.1 Menentukan unsur-unsur dari buku yang dibaca dan
dari buku fiksi dan didengar
nonfiksi yang dibaca 3.9.2 Menentukan ciri buku fiksi/non fiksi dari buku
yang dibaca dan didengar

4.9 Membuat peta pikiran/ 4.9.1 Membuat peta pikiran/ tentang isi buku
rangkuman alur tentang nonfiksi/buku fiksi yang dibaca dan didengar
isi buku nonfiksi/ buku 4.9.2 Membuat rangkuman alur tentang isi buku nonfiksi/
fiksi yang dibaca dan buku fiksi yang dibaca dan didengar
didengar 4.9.3 Menyajikan tanggapan terhadap isi buku fiksi
nonfiksi yang dibaca

CC. Tujuan pembelajaran

Pertemuan Pertama
Setelah mengikuti pembelajaran tentang membaca efektif, siswa diharapkan dapat:
1. Menentukan unsur-unsur dari buku yang dibaca dan didengar dengan tepat
2. Menentukan ciri buku fiksi/non fiksi dari buku yang dibaca dan didengar dengan tepat

Pertemuan Kedua
Setelah mengikuti pembelajaran tentang membaca efektif, siswa diharapkan dapat:
1. Membuat peta pikiran/ tentang isi buku nonfiksi/buku fiksi yang dibaca dan didengar
dengan tepat

44
2. Membuat rangkuman alur tentang isi buku nonfiksi/ buku fiksi yang dibaca dan
didengar dengan tepat
3. Menyajikan tanggapan terhadap isi buku fiksi nonfiksi yang dibaca dengan bahasa yang
baik

Fokus Penguatan Pendidikan Karakter


9. disiplin
10. berkarya
11. santun

DD. Materi Pelajaran


8. Materi pembelajaran regular
1) Literasi buku fiksi dan nonfiksi
2) Unsur-unsur buku
3) Hubungan antarunsur buku
4) Cara membaca buku dengan SQ3R
5) Menjadi pembaca efektif buku fiksi dan non fiksi
6) Pembuatan peta pemikiran isi buku.
7) Cara membuat rangkuman
8) Menyusun tanggapan terhadap buku yang dibaca
9) Menilai buku fiksi

9. Materi pembelajaran remedial


1. Cara membaca buku dengan SQ3R
2. Menjadi pembaca efektif buku fiksi dan non fiksi
3. Cara membuat rangkuman
4. Menyusun tanggapan terhadap buku yang dibaca
5. Menilai buku fiksi

5. Materi pembelajaran pengayaan


1. Menyusun tanggapan terhadap buku yang dibaca
2. Menilai buku fiksi

EE. Metode Pembelajaran


Saintifik

FF. Media Pembelajaran


1. Media/Alat
Laptop
LCD

2. Bahan
Buku fiksi dan nonfiksi
Teks tanggapan buku

GG. Sumber Belajar


Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2016.Bahasa Indonesia
Indonesia SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Puskurbuk.

45
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2016. Buku Guru Bahasa
SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Puskurbuk.
Tim. Pedoman Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) Jakarta : Balai Pustaka.

HH. Kegiatan Pembelajaran


9. Pertemuan 1 (3 jam pelajaran)
j. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
14) Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan peserta didik berdo’a
menurut agama dan keyakinan masing-masing (PPK)
15) Mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan
sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan
dikembangkan.
16) Bertanya jawab tentang buku-buku yang pernah dibaca. (literasi media)
17) Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaat bahan ajar dalam
kehidupan sehari-hari.
18) Membangun konteks untuk menumbuhkan sikap yang telah dirancang.
19) Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.

k. Kegiatan Inti (100 menit)


23) Peserta didik mengamati buku yang akan dibaca. (literasi media)
24) Peserta didik bertanya jawab tentang hal-hal yang terkait dengan unsur buku.
(literasi media)
25) Peserta didik dibentuk menjadi beberapa kelompok masing-masing 5-6 orang.
(4C)
26) Peserta didik secara berkelompok mendata bab dan subbab pada buku yang
telah dipilih. (literasi media)
27) Peserta didik secara berkelompok membaca garis besar isi subbab buku yang
telah dipilih. (4C)
28) Peserta didik secara berkelompok membuat peta pikiran isi buku yang telah
dibaca. (4C)

l. Kegiatan Penutup (10 menit)


13) Peserta didik bersama guru menyimpulkan unsur buku fiksi dan nonfiksi.
(4C)
14) Peserta didik bersama guru melakukan identifikasi keunggulan dan
kelemahan kegiatan pembelajaran pada hari itu.
15) Peserta didik menerima umpan balik dalam proses pembelajaran mengenai
buku fiksi dan nonfiksi. (literasi media)
16) Peserta didik menerima tugas dari guru membaca buku. (literasi media)
17) Guru beserta siswa mengakhiri kegiatan belajar mengajar dengan mengucap
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. (PPK)

10. Pertemuan 2 (3 jam pelajaran)


g. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
1) Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan peserta didik berdo’a
menurut agama dan keyakinan masing-masing (PPK)
2) Mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan
sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan
dikembangkan.
3) Bertanya jawab tentang buku-buku yang pernah dibaca. (literasi media)

46
4) Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaat bahan ajar dalam
kehidupan sehari-hari
5) Membangun konteks untuk menumbuhkan sikap yang telah dirancang.
6) Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.

h. Kegiatan Inti (100 menit)


6) Peserta didik mengamati kembali contoh format merangkum isi buku pada
buku bahan ajar halaman 278. (literasi media)
7) Peserta didik berkumpul bersama kelompok masing-masing.
8) Setiap kelompok berdiskusi untuk menentukan gagasan pokok isi
buku(literasi media)
9) Setiap kelompok berdiskusi untuk merangkum isi buku berdasarkan gagasan
utama/ hasil pemetaan contoh format merangkum buku. (4C)
10) Setiap kelompok mempresentasikan hasil pemetaan. (literasi media)
11) Kelompok lain melakukan menanggapi dan memberi masukan. (HOTS)

i. Kegiatan Penutup (10 menit)


5) Peserta didik bersama guru menyimpulkan unsur buku fiksi dan nonfiksi.
6) Peserta didik bersama guru melakukan identifikasi keunggulan dan
kelemahan kegiatan pembelajaran pada hari itu
7) Peserta didik menerima umpan balik dalam proses pembelajaran mengenai
unsur buku fiksi dan nonfiksi.
8) Peserta didik menerima tugas dari guru untuk membaca buku.

II. Penilaian, Pembelajaran Remedial, dan Pengayaan


9. Sikap : Spiritual dan sosial (jurnal)
Teknik Penilaian ; Observasi/pengamatan
Bentuk : Lembar pengamatan

4. Penilaian Pengetahuan
Teknik penilaian : Tes Tertulis
Lisan
Bentuk : Uraian/PG
Instrumen penilaian : Lembar soal

5. Keterampilan :
Teknik penilaian : Penugasan
Bentuk : Produk/proyek/praktik/portofolio
Instrumen penilaian : Lembar tugas

10. Kegiatan Pengayaan dan Remedial


Kegiatan pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk:
11. Pembelajaran ulang / re-teaching secara klasikal jika ketuntasan belajar peserta
didik tidak mencapai 70%.
12. Pemanfaatan tutor sebaya / bimbingan perorangan secara khusus jika jika
ketuntasan belajar peserta didik mencapai 70 %.

13. Kegiatan pembelajaran pengayaan


Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan
belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan dan/atau pendalaman

47
materi kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan soal-soal dengan
tingkat kesulitan lebih tinggi.

Mengetahui Depok, Januari 2018


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

48
Lampiran 1

Materi Pelajaran

Pengertian buku fiksi


Fiksi adalah karya imajinatif yang dibuat berdasarkan pengalaman sesuai dengaan tujuan
penyampaian penulis.
Nonfiksi adalah karya informatif yang dibuat melalui proses pengamatan dan pencarian data
sehingga tulisan itu dapat dipertanggungjawabkan.

Perbedaan buku nonfiksi


Penyusunan fiksi berdasarkan imajinasi/karangan prenulis
Penyusunan nonfiksi bertujuan sebagai sumber informasi dan dengan melakukan pengamatan
dan pengumpulan data sebagai latar belakang

Unsur-unsur buku
a. Buku Nonfiksi
1) Bagian cover buku
2) Rincian subbab buku
3) Judul subbab
4) Isi buku
5) Cara menyajikan isi buku
6) Bahasa yang digunakan
7) Sistematika

b. Unsur Buku Fiksi


1) Bagian cover buku
2) Rincian subbab buku
3) Judul subbab
4) Tokok dan penokohan
5) Tema cerita
6) Bahasa yang digunakan
7) Penyajian alur cerita

Hubungan antarunsur buku


Buku fiksi dan nonfiksi memiliki beberapa kesamaan, seperti sampul/cover, subbab, dan judul
subbab.Perbedaannya adalah pada buku fiksi terdapat tokoh dan penokohan sebagai pelaku
cerita, didukung tema, dan disajikan dalam bahasa yang variatif dengan alur cerita yang
beragam. Sedangkan pada buku nonfiksi memiliki isi yang imiah/aktual/faktual, disajikan
bahasa baku, serta sistematika penulisan yang standar.

Cara membaca buku dengan SQ3R, yaitu

1. Survey Membaca sepintas buku untuk mengetahui panjangnya teks, judul bagian
(heading), judul subbagian (sub-heading), istilah, kata kunci, kalimat kunci,
dan hal-hal lainnya yang dianggap penting dalam tulisan itu, sehingga
diperoleh gambaran umum buku.
2. Question Menyusun pertanyaan-pertanyaan yang jelas, singkat, dan revelan dengan
bagian-bagian teks yang telah ditandai pada langkah pertama.
3. Read Membaca dengan aktif dan cermat untuk mencari jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan yang telah tersusun.
49
4. Recite Menjelaskan kembali jawaban-jawaban atas pertanyaan yang telah tersusun.
5. Review Peninjauan ulang atas seluruh pertanyaan dan jawaban untuk membuat
kesimpulan yang singkat.

Pembuatan peta pemikiran isi buku.


Cara membuat rangkuman
a. Merangkum dengan Pemetaan Pikiran
1. Tulis judul di tengah-tengah kertas dan beri gambar yang sesuai untuk memudahkan
mengingat judul tersebut.
2. Buat cabang utama terkait topik tadi misalkan apa definisi mind
3. Teruskan dengan membuat cabang-cabang utama lainnya dan gunakan warna berbeda.
4. Beri label setiap cabang hanya dengan kata kunci saja. Semakin sedikit semakin baik
5. Buat sub cabang untuk hal-hal yang saling berhubungan.
6. Gunakan garis-garis lengkung dan alur yang nyaman buat.
7. Jika ada hal-hal yang berhubungan pada sub yang berbeda, tarik garis sebagai
pengingat adanya kaitan antara kedua hal tersebut.

b. Merangkum Berdasarkan Gagasan Pokok


1. Bacalah informasi umum buku, seperti judul, pengarang, penerbit. Jika berupa artikel,
catat nama pengarang, nama media, tanggal terbit.
2. Ketahui secara umum isi buku melalui daftar isi dan kata pengantar.
3. Jabarkan subbab ke dalam paragraf.
4. Rangkum bacaan dari pokok-pokok pikiran yang terdapat dalam setiap paragraf.
5. Format merangkum dengan teknik menentukan gagasan utama dan gagasan rincian:
a) Judul Buku : .................................................................................
b) Judul Bab : .................................................................................
c) Judul Subbab : ................................................................................
d) Gagasan utama setiap paragraf dalam subbab:
Paragraf 1 : .................................................................................
Paragraf 2 : .................................................................................
dan seterusnya.

Menyusun tanggapan terhadap buku yang dibaca


1. Menilai buku nonfiksi
Gunakan pertanyaan pemandu sebagai berikut:
a. Apa judul dan tema buku?
b. Apa bidang ilmu yang dibahas dalam buku?
c. Apa garis besar isi buku? Apa isi tiap bab?
d. Apakah buku ditunjang oleh gambar/foto, ilustrasi, tabel. grafik? Apakah cukup
membantu memperjelas?
e. Bagaimana penulis merinci menjadi subbab buku? Apakah sistematika mudah diikuti?
f. Apakah bahasanya mudah dipahami?
g. Bagaimana penulis membuka dan mengakhiri tulisannya?

2. Menilai buku fiksi


Gunakan pertanyaan pemandu sebagai berikut:
a. Bagaimana judul dan tema dikembangkan? Apakah ada keunikan?
b. Bagaimana pengarang mengembangkan latar cerita?
c. Bagaimana pengarang mengembangkan tokoh dan watak tokoh?
d. Bagaimana pilihan kata yang digunakan pengarang?

50
e. Apakah kalimat-kalimatnya memiliki keunikan dan kekuatan untuk membangun
cerita?
f. Tokoh mana yang paling kamu sukai dan mengapa?

3. Menilai buku
Menilai buku dapat menjawab pertanyaan sebagai berikut :
a. Buku fiksi
1) Apa judul tema buku?
2) Adakah keunikan dari tema/judul buku tersebut?
3) Bagaimana pengembangan cerita?
4) Bagaimana pengarang mengembangkan tokoh dan perwatakan tokoh?
5) Bagaimana pilihan kata dalam buku tersebut?
6) Bagaimana penggunaan kalimat dalam membangun cerita?
7) Siapa tokoh yang paling disukai/dibenci serta alasannya.

b. Buku nonfiksi
1) Apa judul dan tema buku?
2) Ilmu / bidang apa yang dibahas?
3) Apa saja garis besar isi buku?
4) Adakah unsur penunjang buku seperti gambar, ilustrasi, tabel, dan grafik?
5) Apakah bahasa buku medah dipahami?
6) Bagaimana penulis membuka dan mengakhiri penulisan buku?
Lampiran 2

Penilaian
4. Penilaian sikap
Teknik penilaian : Observasi
Bentuk : Angket/lembar observasi
Instrumen penilaian

Jurnal Perkembangan Sikap Sosial


Sekolah : ...................................
Kelas/Semester : ..................................
Tahun Pelajaran : ...................................

No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap

2. Penilaian Pengetahuan
Teknik penilaian : Tes Tertulis

Indikator soal /Kisi-kisi


No Materi Indikator Bentuk tes No Soal

51
1 Menjadi Disajikan buku fiksi dan nonfiksi, Uraian 1
pembaca siswa mampu menentukan unsur-
efektif unsur buku

2 Menjadi Disajikan buku fiksi dan nonfiksi, Uraian 2


pembaca siswa mampu menjelaskan
efektif perbedaan buku fiksi dan nonfiksi!

Instrumen penilaian :
3) Jelaskan unsur buku fiksi dan nonfiksi!
4) Jelaskan perbedaan buku fiksi dan nonfiksi!

Pedoman penilaian 1
No Deskriptor Skor
Dapat
1 menjelaskan unsur buku fiksi dan nonfiksi dengan tepat. 2-5
Dapat menjelaskan unsur buku fiksi dan nonfiksi tapi kurang tepat.
Dapat menjelaskan perbedaan buku fiksi dan nonfiksi dengan tepat 2-5
Dapat menjelaskan perbedaan buku fiksi dan nonfiksi tapi kurang tepat
Pedoman penilaian
Skor = jumlah perolehan angka keseluruhan
Nilai = skor yang diperoleh x 10
Skor maksimal

3. Penilaian Keterampilan
Teknik penilaian : Tes Kinerja/Praktik
Bentuk : Penugasan
(Praktik presentasi)
Indikator soal Kisi-kisi

No Materi Indikator Bentuk tes No Soal


1 Menjadi Disajikan buku fiksi dan nonfoksi, Uraian 1
pembaca siswa dapat membuat pemetaan isi
efektif buku
2 Menjadi Disajikan buku fiksi dan nonfoksi, Uraian 2
pembaca siswa dapat membuat rangkuman isi
efektif buku
3 Menjadi Disajikan buku fiksi dan nonfoksi, Lisan 2
pembaca siswa dapat mempresentasikan
efektif pemetaan isi buku

Bacalah sebuah buku jenis fiksi dan nonfiksi!


3) Buatlah pemetaan dari buku yang dibaca
4) Buatlah rangkuman isi buku yang dibaca!
5) Presentasikan pemetaan isi buku yang telah dibuat!

Pedoman penilaian 2
No Deskriptor Skor

52
Dapat
1 membuat pemetaan dari buku yang dibaca dengan lengkap. 3-5
Dapat membuat pemetaan dari buku yang dibaca tapi kurang lengkap. 1-2

Dapat membuat rangkuman dari buku yang dibaca dengan lengkap 3-5
Dapat membuat rangkuman dari buku yang dibaca tapi kurang lengkap 1-2
Dapat mempresentasikan pemetaan dari buku yang dibaca dengan tepat. 1-5
Dapat mempresentasikan pemetaan dari buku yang dibaca kurang tepat. 6-10

Pedoman penilaian
Skor = jumlah perolehan angka keseluruhan
Nilai = skor yang diperoleh x 10
Skor maksimal

53

Anda mungkin juga menyukai