Anda di halaman 1dari 45

RPP

BAHASA INDONESIA

Teks Puisi Rakyat


KELAS VII
Tahun Pelajaran 2021-2022

Penyusun:
Anggi Anggraeni, M.Pd
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMP Negeri 29 Kota Bekasi


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VII / Genap
Materi Pokok : Teks Puisi Rakyat
Alokasi Waktu : 2 pertemuan (4 x 40 menit)

A. Kompetensi Inti
• KI1 dan KI2: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya serta Menghargai
dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan bertanggung jawab
dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
• KI3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan
kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
• KI4: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator
3.14 Menelaah struktur dan kebahasaan
puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk 3.14.1 Menganalisis struktur teks pantun,syair, dan
puisi rakyat setempat) yang dibaca dan gurindam
didengar 3.14.2 Menganalisis rima teks pantun, syair, dan
gurindam
3.14.3 Menganalisis aspek kebahasaan teks pantun,
syair, dan gurindam
3.14.4 Memadukan pantun, syair, dan gurindam
yang rumpang

4.14 Mengungkapkan gagasan, perasaan, 4.14.1 Menciptakan puisi rakyat secara lisan dan
pesan dalam bentuk puisi rakyat tulis dengan memperhatikan struktur, rima,
secara lisan dan tulis dengan dan penggunaan bahasa
memperhatikan struktur, rima, dan
penggunaan bahasa

➢ Karakter : Bekerjasama, jujur, tanggung jawab, disiplin

C. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui kegiatan diskusi kelompok dengan model pembelajaran Problem Based Learning
peserta didik mampu menganalisis struktur teks pantun,syair, dan gurindam dengan tepat.
2. Melalui kegiatan diskusi kelompok dengan model pembelajaran Problem Based Learning
peserta didik mampu menganalisis rima teks pantun, syair, dan gurindam dengan tepat.
3. Melalui kegiatan diskusi kelompok dengan model pembelajaran Problem Based Learning
peserta didik mampu menganalisis Menganalisis aspek kebahasaan teks pantun, syair, dan
gurindam dengan tepat.
4. Melalui kegiatan diskusi kelompok dengan model pembelajaran Problem Based Learning
peserta didik mampu menganalisis Memadukan pantun, syair, dan gurindam yang rumpang
dengan tepat.
5. Melalui kegiatan diskusi kelompok dengan model pembelajaran Project Based Learning,
peserta didik mampu Menciptakan puisi rakyat secara lisan dan tulis dengan memperhatikan
struktur, rima, dan penggunaan bahasa dengan tepat.

D. Materi Pembelajaran
• Materi reguler
1. Teks pantun, syair dan gurindam
2. Struktur teks pantun
3. Struktur teks syair
4. Struktur teks gurindam
5. Kebahasaan teks pantun
o Kalimat perintah,kalimat ajakan, kalimat seru,dan kalimat larangan
o Konjungsi
o Kalimat tunggal dan kalimat majemuk

4. Menciptakan puisi rakyat

• Materi Pembelajaran Remedial


o Stuktur teks pantun, syair, dan gurindam
o Kebahasaan teks pantun, syair, dan gurindam
o Menciptakan teks pantun, syair, dan gurindam

• Materi Pembelajaran Pengayaan


Berbalas pantun lisan

1. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik, TPACK
Model Pembelajaran : Pertemuan pertama : Problem Base Learning,
Pertemuan kedua : Project Base Learning
Metode : Pertemuan pertama : Diskusi, Two Stay Two Stray, penugasan
Pertemuan kedua : Diskusi. Mindmapping, penugasan

2. Media Pembelajaran
Media :
• Worksheet atau lembar kerja (siswa)
• Lembar penilaian
• Slide Power Point
• Wordwall

Alat/Bahan :
• Penggaris, spidol, papan tulis
• Laptop & infocus

3. Sumber Belajar
• Buku Bahasa Indonesia Siswa Kelas VII, Kemendikbud, Tahun 2016
• Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian, Balitbang, Kemdikbud.
• http://www.mikirbae.com/2017/03/mengenal-dan-memahami-puisi-rakyat.html (diakses
Rabu, 23 November 2022)
• http://www.mikirbae.com/2017/03/menelaah-struktur-dan-kebahasaan-
pada.html (diakses Rabu, 23 November 2022)

4. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan Ke-1 (2 x 40 Menit)


Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
1. Guru membuka pelajaran dengan yel – yel
2. Peserta didik mengawali pembelajaran dengan berdoa (PPK: Religiusitas)
3. Peserta didik melakukan konfirmasi kehadiran
4. Guru memberikan Ice Breaking untuk menguji tingkat kefokusan dan kesiapan
belajar siswa
5. Guru memberikan apersepsi melalui Wordwall (TPACK)

6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, mengingatkan manfaat


pembelajaran dan aktivitas yang akan dilakukan
7. Guru menyampaikan muatan pembelajaran / cakupan materi
Kegiatan Inti (Literasi, 4Cs. HOTS) ( 60 Menit )
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Orientasi Pada KEGIATAN LITERASI
Masalah 1. Peserta didik mencermati dan memahami tayangan Flip materi
struktur dan aspek kebahasaan teks puisi rakya (TPACK)
https://online.fliphtml5.com/yyszr/yzfk/

2. Peserta didik menguraikan pemahamannya me materi struktur


dan aspek kebahasaan teks puisi rakyat melalui metode Talking
Stick
3. Peserta didik mencermati video puisi rakyat yang terdapat
dalam youtube
https://www.youtube.com/watch?v=Oq-XABOTF4E
(TPACK)
4. Peserta didik bersama guru merumuskan pertanyaan terkait
struktur dan aspek kebahasaan yang terdapat dalam teks puisi
rakyat (Critical thinking/Abad 21) (Demokrasi, cermat/PPK).
Pertanyaan yang digunakan adalah:
a. Struktur apa saja yang ada dalam teks puisi rakyat tersebut?
b. Aspek kebahasaan apa sajakah yang terdapat dalam teks puisi
rakyat tersebut?
5. Peserta didik menilai video puisi rakyat yang disaksikan dari
aspek struktur dan kebahasaan (HOTS)

Mengorganisasi 1. Guru membagikan LKPD sebagai panduan pengerjaan diskusi


Peserta Didik tentang struktur dan aspek kebahasaan teks puisi rakyat. (Problem
Solving;Abad 21)
2. Peserta didik dibagi secara acak dengan Teknik permainan
(Motor, Bemo, dan Mobil) dalam beberapa kelompok
(Collaboration; 4C)
3. Peserta didik saling berdiskusi dalam kelompoknya
1. Peserta didik dalam kelompok diarahkan untuk mengerjakan tugas
sesuai spesifikasi soal
2. Peserta didik dibimbing guru berdiskusi tentang struktur dan
kebahasaan teks puisi rakyat (Problem Solving, Critical thingking
collaboration; 4C) (tanggung jawab, kerjasama, cermat/PPK)
3. Peserta didik menganalisis struktur dan teks puisi rakyat yang
terdapat dalam teks puisi rakyat (Problem Solving, Critical
thingking collaboration; 4C) (tanggung jawab, kerjasama,
cermat/PPK)
4. Peserta didik saling bertukar informasi mengenai hasil diskusi
Membimbing struktur dan aspek kebahasaan puisi rakyat dengan metode Two Stay
Penyelidikan
Two Stray(Problem Solving, Critical thingking collaboration; 4C)
(tanggung jawab, kerjasama, cermat/PPK)
5. Peserta didik mengumpulkan data aspek kebahasaan yang terdapat
dalam teks puisi rakyat (Problem Solving, Critical thingking
collaboration; 4C) (tanggung jawab, kerjasama, cermat/PPK)
6. Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi struktur dan aspek
kebahasaan yang terdapat dalam teks puisi rakyat (Problem Solving,
Critical thingking collaboration; 4C) (tanggung jawab, kerjasama,
cermat/PPK)

Mengembangkan
dan Menyajikan 1. Peserta didik dipandu guru dalam merencanakan, menyiapkan,
Hasil Karya dan menyajikan laporan hasil solusi pemecahan masalah
(collaboration;4C)
2. Perwakilan peserta didik mempresentasikan hasil analisis
struktur dan aspek kebahasaan teks puisi rakyat
(communication;4C) (percaya diri, bertanggung
jawab;PPK)
3. Kelompok lain menanggapi hasil presentasi kelompok yang
tampil (communication, critical thinking;4C) (jujur, cermat
bertanggung jawab)
4. Peserta didik mengunggah hasil analisis teks puisi rakyat dalam
bentuk video Power Point kemudian mengunggah ke dalam IG
dan menandai IG guru (TPACK)
Menganalisis & 1. Guru memberikan penguatan atau feedback terhadap hasil
mengevaluasi diskusi peserta didik tentang struktur dan aspek kebahasaan teks
proses pemecahan puisi rakyat
masalah 2. Guru menganalisis dan mengevaluasi hasil diskusi peserta didik
yang kurang tepat
3. Peserta didik mengumpulkan LKPD

Catatan : Selama pembelajaran Ciri umum teks puisi rakyat berlangsung, guru
mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme,
disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah
tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (10 Menit)
1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran struktur dan aspek
kebahasaan teks puisi rakyat (Collaboration/4C).
2. Peserta didik bersama guru merefleksi kegiatan belajar yang telah dilakukan
3. Memberikan kuis evaluasi (Collaboration/4C).
4. Pemberian apresiasi dan motivasi kepada seluruh peserta didik
5. Guru menginformasikan aktivitas pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.
6. Pembelajaran ditutup dengan doa bersama dipimpin salah seorang peserta didik
(Religius/PPK)

Pertemuan Ke-2 (2 x 40 Menit)


Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
1. Guru membuka pelajaran dengan yel – yel
2. Peserta didik mengawali pembelajaran dengan berdoa (Religiusitas; PPK)
3. Peserta didik melakukan konfirmasi kehadiran
4. Guru memberikan Ice Breaking untuk menguji tingkat kefokusan dan kesiapan belajar
siswa
5. Guru memberikan apersepsi melalui Wordwall (TPACK)
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, mengingatkan manfaat pembelajaran dan
aktivitas yang akan dilakukan
7. Guru menyampaikan muatan pembelajaran / cakupan materi
Kegiatan Inti ( 60 Menit )
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Penentuan Proyek KEGIATAN LITERASI
1. Peserta didik mencermati dan memahami tayangan Powtoon
tentang materi Langkah – Langkah menulis puisi rakyat dan
teknik menulis, serta contoh teks puisi rakyat di youtube
https://www.youtube.com/watch?v=kHjA3snPvI8
(TPACK)
2. Peserta didik bertanya jawab dengan metode Everyone is a
Teacher Here
3. Peserta didik menilai video teks puisi rakyat yang disaksikan
(HOTS)
4. Peserta didik bersama guru merumuskan tema menulis teks puisi
rakyat

Perancangan 1. Guru membagikan LKPD sebagai rancangan teks puisi rakyat.


Langkah – 2. Peserta didik dibagi secara acak dalam beberapa kelompok
Langkah menggunakan metode puzzle
Penyelesaian 3. Peserta didik saling berdiskusi dalam kelompoknya
Proyek
1. Peserta didik mengkontruksi kerangka teks puisi rakyat melalui
Penyusunan metode Mindmapping (Critical thingking collaboration; 4C)
Jadwal (tanggung jawab, kerjasama, cermat/PPK)
Pelaksanaan 2. Peserta didik dipandu guru dalam merencanakan, menyiapkan,
Proyek dan menyusun teks puisi rakyat

Penyelesaian 1. Peserta didik Menyusun teks puisi rakyat berdasarkan


Proyek dengan kerangka teks yang telah dikonstruksi
Fasilitasi dan (Critical thingking collaboration; 4C) (tanggung jawab,
Monitoring Guru kerjasama, cermat/PPK)
Penyusunan 1. Peserta didik menampilkan teks puisi rakyat secara lisan
Laporan dan (communication;4C) (percaya diri, bertanggung jawab,
Presentasi / mandiri;PPK)
Publikasi Hasil 2. Peserta didik menanggapi hasil teks puisi rakyat kelompok
Proyek lain
(communication. Critical thinking;4C)

Evaluasi Proses 1. Guru memberikan penguatan atau feedback terhadap hasil


dan Hasil Proyek diskusi peserta didik tentang menyusun teks puisi rakyat
2. Peserta didik mengevaluasi hasil diskusi peserta didik lain
yang kurang tepat
3. Peserta didik mengumpulkan LKPD
4. Peserta didik menggunggah hasil menulis teks puisi rakyat
yang disusun di media CANVA ke Instagram dan menandai
Instagram guru

Catatan : Selama pembelajaran Ciri umum teks puisi rakyat berlangsung, guru
mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme,
disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah
tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (10 Menit)
1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran Menyusun teks
puisi rakyat
2. Peserta didik bersama guru merefleksi kegiatan belajar yang telah dilakukan
3. Memberikan kuis evaluasi
4. Pemberian apresiasi dan motivasi kepada seluruh peserta didik
5. Guru menginformasikan aktivitas pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.
6. Pembelajaran ditutup dengan doa bersama dipimpin salah seorang peserta
didik

5. Penilaian Hasil Pembelajaran


1) penilaian Sikap sosial dan spiritual
a. Teknik penilaian : observasi/ pengamatan
b. Bentuk : lembar pengamatan aktivitas peserta didik (terlampir)

2) Penilaian Pengetahuan
a. Teknik penilaian : tes tertulis
b. Bentuk Penilaian : pilihan ganda dan uraian (terlampir)

3) Penilaian Keterampilan
Teknik Penilaian : Tes tertulis
Bentuk Penilaian : Rubrik Penilaian menulis teks puisi rakyat

4) Pembelajaran Remedial
• Pembelajaran Remedial pada Kompetensi Dasar 3.2
Siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar mengerjakan tugas analisis struktur
dan kebahasaan teks puisi rakyat
• Pembelajaran Remedial pada Kompetensi Dasar 4.2
Siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar mengerjakan menulis teks puisi rakyat
(mengembangkan kerangka menjadi teks) dengan bimbingan guru

5) Pembelajaran Pengayaan
• Pembelajaran Pengayaan Pada Kompetensi Dasar 3.2
Siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar melanjutkan untuk menulis teks puisi rakyat
dengan metode mindmapping
• Pembelajaran Pengayaan Pada Kompetensi Dasar 4.2
Menulis teks puisi rakyat dengan teknik parafrasa lirik lagu

Bekasi 26 November 2022


Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala SMP Negeri 29 Kota Bekasi

Endang Koswara, S.Pd Anggi Anggraeni, M.Pd


NIP. 19760620 200501 1 011 NIP. 199206032019022003
BAHAN AJAR

PUISI RAKYAT
BAHAN AJAR

Sekolah : SMP Negeri 29 Kota Bekasi


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VII/Dua
Materi Pokok : Teks Puisi Rakyat
Alokasi Waktu : 1 Pertemuan (2 jp)

A. Petunjuk Belajar
1. Guru menyampaikan materi teks pantun, syair, dan gurindam.
2. Peserta didik menerima materi yang disampaikan oleh guru.
3. Peserta didik membaca dan mencermati contoh teks pantun, syair, dan gurindam.
4. Peserta didik menjawab pertanyaan tentang teks pantun, syair, dan gurindam.
5. Guru memotivasi dan mengarahkan peserta didik dalam menjawab pertanyaan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator


3.14 Menelaah struktur dan kebahasaan
puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk 3.14.5 Menganalisis struktur teks pantun,syair, dan
puisi rakyat setempat) yang dibaca dan gurindam
didengar 3.14.6 Menganalisis rima teks pantun, syair, dan
gurindam
3.14.7 Menganalisis aspek kebahasaan teks pantun,
syair, dan gurindam
3.14.8 Memadukan pantun, syair, dan gurindam
yang rumpang

4.14 Mengungkapkan gagasan, perasaan, 4.14.2 Menciptakan puisi rakyat secara lisan dan
pesan dalam bentuk puisi rakyat tulis dengan memperhatikan struktur, rima,
secara lisan dan tulis dengan dan penggunaan bahasa
memperhatikan struktur, rima, dan
penggunaan bahasa
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran tentang pantun, syair, dan gurindam, siswa diharapkan
mampu:

1. Melalui kegiatan diskusi kelompok dengan model pembelajaran Problem Based Learning
peserta didik mampu menganalisis struktur teks pantun,syair, dan gurindam dengan tepat.
2. Melalui kegiatan diskusi kelompok dengan model pembelajaran Problem Based Learning
peserta didik mampu menganalisis rima teks pantun, syair, dan gurindam dengan tepat.
3. Melalui kegiatan diskusi kelompok dengan model pembelajaran Problem Based Learning
peserta didik mampu menganalisis Menganalisis aspek kebahasaan teks pantun, syair, dan
gurindam dengan tepat.
4. Melalui kegiatan diskusi kelompok dengan model pembelajaran Problem Based Learning
peserta didik mampu menganalisis Memadukan pantun, syair, dan gurindam yang rumpang
dengan tepat.
5. Melalui kegiatan diskusi kelompok dengan model pembelajaran Project Based Learning peserta
didik mampu merumuskan isi teks puisi rakyat (pantun, syair, dan gurindam) dengan tepat
6. Melalui kegiatan diskusi kelompok dengan model pembelajaran Project Based Learning,
peserta didik mampu Menciptakan puisi rakyat secara lisan dan tulis dengan memperhatikan
struktur, rima, dan penggunaan bahasa dengan tepat.

D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Puisi Rakyat
Puisi Rakyat adalah kesusastraan rakyat yang sudah tertentu bentuknya, biasanya terjadi dari
beberapa deret kalimat, ada yang berdasarkan mantra, ada yang berdasarkan panjang pendek
suku kata, lemah tekanan suara, atau hanya berdasarkan irama. Puisi rakyat berisi nilai-nilai yang
berkembang dalam kehidupan masyarakat. Termasuk puisi rakyat adalah puisi lama yang berisi
pesan-pesan dan nilai- nilai warisan leluhur bangsa Indonesia. Puisi rakyat berupa pantun, syair,
gurindam, atau puisi rakyat yang berkembang di daerah tertentu. Dalam dunia kesastraan kita
memiliki warisan turun-temurun berupa cerita rakyat atau puisi rakyat yang tidak diketahui siapa
pengarangnya. Karena merupakan hasil turun-temurun dan tidak diketahui siapa pengarangnya,
puisi lama biasanya disampaikan dari mulut ke mulut. Puisi lama terlihat kaku karena terikat
oleh aturan-aturan seperti jumlah kata dalam tiap baris, jumlah baris dalam tiap bait dan juga
pengulangan kata yang bisa di awal maupun di akhir sajak atau kita kenal dengan sebutan rima.

2. Ciri Puisi Rakyat


Berikut akan dipaparkan pengertian gurindam, pantun, dan syair yang diambil dari (Kemdikbud,
2016: 172-173)
a) Gurindam
Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari negeri India. Istilah gurindam berasal dari bahasa
India, yaitu kirindam berarti “mula-mula” atau “perumpamaan”. Gurindam sarat nilai agama dan
moral. Tak dipungkiri bahwa gurindam bagi orang dulu sangat penting dan dijadikan norma
dalam kehidupan. Gurindam adalah puisi lama (Melayu) yang sangat penting sebagai warisan
budaya.
Ciri gurindam:
✓ terdiri atas dua baris dalam sebait
✓ tiap baris memiliki jumlah suku kata sekitar 10 – 14 kata
✓ tiap baris memiliki rima sama atau bersajak A - A, B – B, C – C, dan
seterusnya
✓ merupakan satu kesatuan yang utuh
✓ baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian
✓ baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris
pertama (isi atau maksud gurindam terdapat pada baris kedua)
✓ isi gurindam biasanya berupa nasihat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara.
Contoh:
Barangsiapa meninggalkan sembahyang Seperti rumah
tiada bertiang

b) Pantun
Pantun adalah puisi Melayu yang mengakar dan membudaya dalam masyarakat. Pantun dikenal
dengan banyak nama di berbagai bahasa di Nusantara, tonton (bahasa Tagalog), tuntun (bahasa
Jawa), pantun (bahasa Toba) yang memiliki arti kurang lebih sama, yaitu sesuatu ucapan yang
teratur, arahan yang mendidik, bentuk kesantunan. Pantun tersebar hampir di seluruh Indonesia.
Fungsi pantun di semua daerah (Melayu, Sunda, Jawa, atau daerah lainnya) sama, yaitu untuk
mendidik sambil menghibur. Melalui pantun kita menghibur orang dengan permainan bunyi
bahasa, menyindir (menegur bahwa sesuatu itu kurang baik) secara tidak langsung, atau memberi
nasihat. Ini bukan berarti orang kita tidak tegas kalau hendak mengatakan sesuatu, tetapi dapat
dikatakan bahwa kita memiliki gaya tersendiri dalam mengungkapkan sesuatu. Melalui pantun
leluhur kita terkesan lebih santun untuk menegur atau menasihati orang secara tidak langsung
agar orang yang kita tuju tidak merasa malu atau dipojokkan.
Ciri-ciri pantun dapat dilihat berdasarkan bentuknya. Ciri-ciri ini tidak boleh diubah. Jika diubah,
pantun tersebut akan menjadi seloka, gurindam, atau bentuk puisi lama lainnya.
Ciri-ciri pantun:
✓ tiap bait terdiri atas empat baris (larik)
✓ tiap baris terdiri atas 8 – 12 suku kata
✓ rima akhir setiap baris adalah a – b – a – b
✓ baris pertama dan kedua merupakan sampiran
✓ baris ketiga dan keempat merupakan isi
Contoh:
Elok rupanya si kumbang jati dibawa itik
pulang petang Tidak terkata besar hati
melihat ibu sudah dating

c) Syair
Syair adalah salah satu puisi lama. Syair berasal dari Persia dan dibawa masuk ke Nusantara
bersama dengan masuknya Islam ke Indonesia. Kata atau istilah syair berasal dari bahasa Arab
yaitu syi’ir atau syu’ur yang berarti “perasaan yang menyadari”, kemudian kata syu’ur
berkembang menjadi syi’ur yang berarti puisi dalam pengetahuan umum.
Dalam perkembangannya syair tersebut mengalami perubahan dan modifikasi sehingga menjadi
khas Melayu, tidak lagi mengacu pada tradisi sastra syair negeri Arab. Penyair yang berperan
besar dalam membentuk syair khas Melayu adalah Hamzah Fansuri dengan karyanya, antara
lain: Syair Perahu, Syair Burung Pingai, Syair Dagang, dan Syair Sidang Fakir.
Ciri-ciri syair:
✓ setiap bait terdiri atas empat baris
✓ setiap baris terdiri atas 8 – 14 suku kata
✓ bersajak a – a – a – a
✓ semua baris adalah isi
✓ bahasa yang digunakan biasanya berupa kiasan
Contoh:
Tunduk menangis segala putri Masing-masing
berkata sama sendiri Jahatnya perangai permaisuri
Lakunya seperti jin dan peri

Persamaan Pantun, Syair, dan Gurindam


Persamaan Pantun dan Syair Persamaan Syair dan Persamaan Pantun, Syair,
Gurindam dan Gurindam

➢ Terdiri dari 4 baris dalam ➢ Terikat oleh rima ➢ Pantun, syair dan
satu bait ➢ Barisnya merupakan gurindam merupakan
➢ Terikat oleh rima kesatuan yang utuh puisi lama
➢ Tiap baris terdiri dari 8-12 ➢ Merupakan puisi lama ➢ Tujuannya untuk
suku kata menyampaikan
➢ Pantun dan syair adalah pengajaran atau nasihat
puisi lama ➢ Terikat oleh rima
Perbedaan Pantun, Syair, dan Gurindam
NO ASPEK PANTUN SYAIR GURINDAM
Menyampaikan nasihat, Menyampaikan cerita dan Untuk
menyatakan rasa sayang, pengajaran serta digunakan menyampaikan
1. Tujuan ajaran budi pekerti dan moral dalam kegiatan-kegiatan nasihat atau
untuk kepentingan yang berunsur keagamaan. kata-kata
sosial dan hiburan. mutiara.
• 1 bait terdiri dari 4 baris • Setiap baris mempunyai • 1 bait terdiri
• Baris 1 dan 2 merupakan makna yang berkaitan dari 2 baris
sampiran denganbaris-baris • Bait pertama
• Baris 3 dan 4 merupakan sebelumnya merupakan
isi • Empat baris merupakan sebab atau
• Teks pantun berbentuk satu kesatuan ide persoalan
bait-bait • Tidak ada sampiran • Bait kedua
Struktur
2.
Isi • Ada keterkaitan isi baris maupun isi seperti pantun merupakan
pertama dan kedua • Syair perlu dilagukan akibat atau
• Ada keterkaitan isi baris untuk membentuk penyelesaian
ketiga dan keempat nyanyian • Isi terletah di
• Terdapat sampiran dan isi • Tidak terdapat sampiran larik kedua
karena semua baris dalam • Tidak ada
syair adalah isi sampiran

• Bersajak a-b-a-b • Bersajak a-a-a-a • Bersajak a-a


• Terdiri dari 8-12 suku • Terdiri dari 10-
3. Ciri teks kata 14 suku kata
• Pilihan kata: padat,
singkat, dan jelas
• Bahasanya singkat padat • Menggunakan bahasa
Ciri
4.
Bahasa dan jelas kiasan
• Pantun adat • Syair melayu lama
• Pantun agama • Syair islami
• Pantun budi • Syair cinta
• Pantun jenaka • Syair persahabatan
• Pantun kepahlawanan • Syair kehidupan
Jenis- • Pantun kiasan • Syair pendidikan
5.
jenis
• Pantun nasihat
• Pantun percintaan
• Pantun pribahasa
• Pantun teka-teki
• Pantun perpisahan

3. Aspek Kebahasaan Pantun, Syair, dan Gurindam


Ada beberapa aspek yang perlu dipahami untuk memudahkan kita dalam pemahaman struktur
kebahasaan pada puisi rakyat tersebut. Aspek-aspek yang dimaksud seperti kalimat
perintah,kalimat ajakan, kalimat seru,dan kalimat larangan.
a) Jenis Kalimat yang Digunakan
b) Penggunaan Kata Penghubung/ Konjungsi

c) Pemakaian Kalimat Tunggal dan Kalimat Majemuk


1) Kalimat tunggal adalah kalimat yang memiliki satu subjek dan satu predikat.
Contoh Pagi-pagi saya sarapan.
2) Kalimat majemuk. Kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki lebih dari
satu subjek atau predikat. Kalimat majemuk terjadi dari penggabungan dua
kalimat dasar atau lebih.
3) Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang terjadi dari beberapa kalimat
tunggal yang kedudukannya tidak setara/sederajat.
4) Kalimat majemuk hubungan syarat. Ditandai dengan : jika, seandainya,
asalkan,apabila, andaikan Contoh : Jika hidup bermalas-malasan, masa depan
tak tentu arah.
5) Kalimat majemuk hubungan tujuan. Ditandai dengan : agar, supaya, biar.
Contoh : Agar hidup tercapai tujuan, hendaklah pemuda rajin belajar.
6) Kalimat majemuk konsensip. Ditandai dengan : walaupun, meskipun, biarpun,
kendatipun, sungguh pun Contoh : Walaupun belajar banyak godaan, tetaplah
teguh mencapai harapan.
7) Kalimat majemuk hubungan penyebaban. Ditandai dengan : sebab, karena, oleh
karena Contoh : Hari ini aku bersedih karena berpisah dengan sahabat. Hari ini
aku bersedih karena berpisah dengan orang terkasih.
8) Kalimat majemuk hubungan perbandingan. Ditandai dengan: ibarat, seperti,
bagaikan, laksana, sebagaimana, lebih baik. Contoh : Belajar di waktu kecil
seperti melukis di atas batu.
9) Kalimat majemuk hubungan akibat. Ditandai dengan : sehingga, sampai-
sampai, maka Contoh : Dian belajar begitu keras sehingga dapat memenangi
olimpiade itu.
10) Kalimat majemuk hubungan cara. Contoh : Dengan cara menjual koran, dia
mendapatkan uang untuk hidup Dengan berpikir cermat generasi muda
menggapai asa.

4. Menelaah Struktur dan Kebahasaan Puisi Rakyat


Struktur teks Bagian-bagian sebuah teks yang mencirikan suatu teks. Aspek kebahasaan
merupakan sarana dalam berkomunikasi atau berinteraksi satu individu dengan individu lainnya
atau suatu kelompok dengan kelompok lainnya, untuk menyampaikan atau menerima suatu
informasi.
a. Menelaah struktur dan kebahasaan pada pantun
1) Menelaah Beragam Pola Pengembangan Pantun
Pola 1 Pola 2

Buanglah sampah pada tempatnya Penghasil batik di Yogyakarta


Jangan membuang di tengah jalan Penghasil ulos Sumatera Utara
Kalau kita tidak mau bertanya Kalau kamu memiliki cita-cita
Tidak bisa mencapai semua harapan Hendaklah mau sedikit sengsara

Pola 3 Pola 4

Membeli buku di daerah pecinan Beli masi ke tempat Mbak Lulu


Membeli buku lebih dari satu Beli pensil ke toko Cak Mamat
Janganlah menunda pekerjaan Sebaiknya kau pikir dahulu
Hindari menyia-nyiakan waktu Demi keputusan yang tepat
Pola 5 Pola 6

Di Bengkulu tumbuh bunga raflesia Fatamorgana ternyata semu


Bunga unik tanpa duri Namun indahnya tiada terkira
Alangkah indahnya alam Indonesia Patuhilah selalu nasihat ibumu
Marilah kita jaga agar lestari Agar hidupmu tidak sengsara

2) Menelaah Struktur dan Aspek Kebahasaan Pantun


Ada beberapa aspek yang perlu dipahami untuk memudahkan kita dalam pemahaman struktur
kebahasaan pada puisi rakyat tersebut. Aspek-aspek yang dimaksud seperti kalimat perintah,
kalimat ajakan, kalimat seru, dan kalimat larangan
Bacalah pantun berikut!
Ambillah kapas menjadi benang Ambillah benang menjadi kain
Kalau kamu ingin dikenang Berbuat baiklah dengan orang lain

Contoh telaah

Struktur penyajian pantun dua larik sampiran dan dua larik isi pantun. Dua larik pertama
merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik 3 dan 4. Makna/ isi pada larik 1 dan 2 dengan
larik 3 dan 4 tidak berhubungan. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, pantun larik 1 dan
larik 2 menggunakan kalimat perintah. Larik satu dan larik 2 merupakan kalimat berdiri sendiri.
Larik 3 dan 4 merupakan kalimat saran dengan pola hubungan syarat (kalau), pada larik 3 dan
larik 4 merupakan hasil . Larik 3 dan 4 merupakan satu kalimat majemuk.

Pola 1 Telaah
Buanglah sampah pada tempatnya Struktur pantun diatas terdapat 2 larik sampiran
Jangan membuang di tengah jalan dan 2 larik isi. Larik 1 dan 2 merupakan
Kalau kita tidak mau bertanya sampiran,sedangkan larik 3 dan 4 merupakan isi.
Tidak bisa mencapai semua harapan Bersajak akhiran a-b-a-b. Pantun larik pertama
(buanglah) merupakan kalimat perintah
Pantun larik kedua merupakan kalimat larangan
(jangan). Pantun larik ketiga merupakan kata
penghubung syarat (kalau). Sedangkan pada larik
keempat merupakan akibat /jawaban dari larik
ketiga.
Pola 2 Telaah
Penghasil batik di Yogyakarta Struktur penyajian pantun dua larik sampiran dan
Penghasil ulos Sumatera Utara dua larik isi. Larik 1 dan 2 merupakan pengantar
Kalau kamu memiliki cita-cita untuk masuk pada isi larik 3 dan 4. Makna/isi
Hendaklah mau sedikit sengsara pada larik 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak
berhubungan. Pantun tersebut bersajak a-a-a-a.
Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan larik 1
dan 2 merupakan kalimat berita dan pada larik 3
dan 4 merupakan kalimat saran dengan hubungan
syarat. Larik 3 dan 4 merupakan satu kalimat
majemuk.
Pola 3 Telaah
Membeli buku di daerah pecinan Penyajian pantun dengan dua larik sampiran ( 1
Membeli buku lebih dari satu dan 2) dan dua larik isi ( 3 dan 4 ). Makna isi pada
Janganlah menunda pekerjaan larik sampiran dan larik isi tidak berhubungan.
Hindari menyia-nyiakan waktu Pantun bersajak a-b-a-b. Ditinjau dari jenis
kalimat yang digunakan larik 1 dan 2 merupakan
kalimat berita dan pada larik 3 dan 4 merupakan
kalimat larangan dengan pola hubungan cara.
Pola 4 Telaah
Beli nasi ke tempat Mbak Lulu Penyajian pantun dengan dua larik sampiran ( 1
Beli pensil ke toko Cak Mamat dan 2) dan dua larik isi ( 3 dan 4 ). Makna isi pada
Sebaiknya kau pikir dahulu larik sampiran dan larik isi tidak berhubungan.
Demi keputusan yang tepat Pantun bersajak a-b-a-b. Ditinjau dari jenis
kalimat yang digunakan larik 1 dan 2 merupakan
kalimat berita dan pada larik 3 dan 4 merupakan
kalimat saran dengan hubungan akibat.

Pola 5 Telaah
Di Bengkulu tumbuh bunga raflesia Penyajian pantun dengan dua larik sampiran (1
Bunga unik tanpa duri dan 2) dan dua larik isi (3 dan 4). Makna isi pada
Alangkah indahnya alam Indonesia larik sampiran dan larik isi tidak berhubungan.
Marilah kita jaga agar lestari Pantun bersajak a-b-a-b. Ditinjau dari jenis
kalimat yang digunakan larik 1 dan 2 merupakan
kalimat berita dan pada larik 3 dan 4 merupakan
kalimat seru (alangkah) dan kalimat ajakan
(marilah).
Pola 6 Telaah
Fatamorgana ternyata semu Penyajian pantun dengan dua larik sampiran ( 1
Namun indahnya tiada terkira dan 2) dan dua larik isi ( 3 dan 4 ). Makna isi pada
Patuhilah selalu nasihat ibumu larik sampiran dan larik isi tidak berhubungan.
Agar hidupmu tidak sengsara Pantun bersajak a-b-a-b. Ditinjau dari jenis
kalimat yang digunakan larik 1 dan 2 merupakan
kalimat berita dan pada larik 3 dan 4 merupakan
kalimat perintah (patuhilah) dengan hubungan
akibat. Larik 3 dan 4 merupakan satu kalimat
majemuk
b. Menelaah Struktur dan Aspek Kebahasaan Gurindam
Bacalah gurindam berikut!

Apabila kelakuan baik berbudi Hidup menjadi indah tak akan


merugi

Dengan orang tua jangan pernah melawan Kalau tidak mau hidup
berantakan Jagalah hati jagalah lisan
Agar kau tidak hidup dalam penyesalan

Sayangilah orang tua dengan sepenuh hati Itulah cara menunjukan


bakti
Belajar janganlah ditunda-tunda Karena kamu tidak akan kembali
muda

Jika kamu terus menunda Hilanglah sudah kesempatan berharga


Masa lalu biarlah berlalu Masa depan teruslah kau pacu
Lestarikan alam kita
sebelum alam menjadi murka Belajarlah demi masa depan Untuk
mencapai semua harapan

Apabila mata terjaga Hilanglah semua dahaga Apabila mulut


terkunci rapat
Hilanglah semua bentuk maksiat
Apabila tangan tidak terikat rapat Hilanglah semua akal sehat
Jika hendak menggapai cita-cita Bekerjalah lebih dari rata-rata

Jika hendak hidup bahagia


Jangan penah melakukan perbuatan sia-sia Barang siapa tidak takut
tuhan Hidupnya tidak akan bertahan

Apabila dengki sudah merasuki hati Tak akan pernah hilang hingga
nanti Apabila hidup selalu berbuat baik Tanda dirinya berhati
cantik

Telaahlah gurindam di atas dari segi struktur penyajian, jenis kalimat yang digunakan, dan
hubungan isi antarlarik. Lakukan seperti contoh berikut! Contoh menelaah gurindam

Apabila kelakuan baik berbudi Hidup menjadi indah tak akan merugi
Contoh Telaah
Struktur penyajian gurindam dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 1 merupakan
syarat terjadinya keadaan pada larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, gurindam
tersebut menggunakan kalimat dengan pola hubungan syarat (larik 1 apabila ...) dan pada larik
2 kondisi/ keaadaan jika syarat dilakukan.
Gurindam 2 Telaah
Dengan orang tua jangan pernah melawan Struktur penyajian gurindam dua larik
Kalau tidak mau hidup berantakan merupakan isi yang berhubungan. Larik
1 merupakan syarat agar terjadinya
keadaan pada larik 2. Ditinjau dari jenis
kalimat yang digunakan, gurindam
tersebut menggunakan kalimat dengan
pola hubungan syarat (kalau) dan pada
larik 2 keadaan jika syarat dilakukan.
Gurindam 3 Telaah
Jagalah hati jagalah lisan Struktur penyajian gurindam dua larik
Agar kau tidak hidup dalam penyesalan merupakan isi yang berhubungan. Larik 1
merupakan tujuan dari keadaan pada larik
2. Ditinjau dari jenis kalimat yang
digunakan, gurindam tersebut
menggunakan kalimat dengan pola
hubungan tujuan (agar) dan pada larik 2
adalah tujuan
Gurindam 4 Telaah
Sayangilah orang tua dengan sepenuh hati Struktur penyajian gurindam dua larik
Itulah cara menunjukan bakti merupakan isi yang berhubungan. Larik 1
merupakan syarat terjadinya keadaan pada
larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat yang
digunakan, gurindam tersebut
menggunakan kalimat dengan pola
hubungan syarat dan pada larik 2
kondisi/ keaadaan jika syarat dilakukan.
Gurindam 5 Telaah
Belajar janganlah ditunda-tunda Struktur penyajian gurindam dua larik
Karena kamu tidak akan kembali muda merupakan isi yang berhubungan. Larik
1 merupakan sebab terjadinya keadaan
pada larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat
yang digunakan, gurindam tersebut
menggunakan kalimat dengan pola
hubungan sebab-akibat (karena) larik 1
adalah sebab dan larik 2 adalah akibat.
Gurindam 6 Telaah
Jika kamu terus menunda Struktur penyajian gurindam dua larik
Hilanglah sudah kesempatan berharga merupakan isi yang berhubungan. Larik 1
merupakan syarat terjadinya keadaan pada
larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat yang
digunakan, gurindam tersebut
menggunakan kalimat dengan pola
hubungan syarat (jika) dan pada larik 2
kondisi/ keaadaan jika syarat dilakukan.
Gurindam 7 Telaah
Masa lalu biarlah berlalu Struktur penyajian gurindam dua larik
Masa depan teruslah kau pacu merupakan isi yang berhubungan. Larik 1
merupakan syarat terjadinya keadaan pada
larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat yang
digunakan, gurindam tersebut
menggunakan kalimat dengan pola
hubungan syarat dan pada larik 2 kondisi/
keaadaan jika syarat dilakukan.
Gurindam 8 Telaah
Lestarikan alam kita Struktur penyajian gurindam dua larik
sebelum alam menjadi murka merupakan isi yang berhubungan. Larik
1 merupakan sebab terjadinya keadaan
pada larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat
yang digunakan, gurindam tersebut
menggunakan kalimat dengan pola
hubungan sebab-akibat larik 1 sebab dan
larik 2 akibat.
Gurindam 9 Telaah
Belajarlah demi masa depan Struktur penyajian gurindam dua larik
Untuk mencapai semua harapan merupakan isi yang berhubungan. Larik 2
merupakan sasaran terjadinya dari larik
1. Ditinjau dari jenis kalimat yang
digunakan, gurindam tersebut
menggunakan kalimat dengan pola
hubungan sasaran (untuk) larik 2 adalah
sasaran dari larik 1.
Gurindam 10 Telaah
Apabila mata terjaga Struktur penyajian gurindam dua larik
Hilanglah semua dahaga merupakan isi yang berhubungan. Larik 1
merupakan syarat terjadinya keadaan pada
larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat yang
digunakan, gurindam tersebut
menggunakan kalimat dengan pola
hubungan syarat (apabila) dan pada larik
2 kondisi/ keaadaan jika syarat dilakukan.
Gurindam 11 Telaah
Apabila mulut terkunci rapat Struktur penyajian gurindam dua larik
Hilanglah semua bentuk maksiat merupakan isi yang berhubungan. Larik 1
merupakan syarat terjadinya keadaan pada
larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat yang
digunakan, gurindam tersebut
menggunakan kalimat dengan pola
hubungan syarat (apabila) dan pada larik
2 kondisi/ keaadaan jika syarat dilakukan.

Gurindam 12 Telaah
Apabila tangan tidak terikat rapat Struktur penyajian gurindam dua larik
Hilanglah semua akal sehat merupakan isi yang berhubungan. Larik 1
merupakan syarat terjadinya keadaan pada
larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat yang
digunakan, gurindam tersebut
menggunakan kalimat dengan pola
hubungan syarat (apabila) dan pada larik
2 kondisi/ keaadaan jika syarat dilakukan.

Gurindam 13 Telaah
Jika hendak menggapai cita-cita Struktur penyajian gurindam dua larik
Bekerjalah lebih dari rata-rata merupakan isi yang berhubungan. Larik 1
merupakan syarat terjadinya keadaan pada
larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat yang
digunakan, gurindam tersebut
menggunakan kalimat dengan pola
hubungan syarat (jika) dan pada larik 2
kondisi/ keaadaan jika syarat dilakukan.
Gurindam 14 Telaah
Jika hendak hidup bahagia Struktur penyajian gurindam dua larik
Jangan penah melakukan perbuatan sia-sia merupakan isi yang berhubungan. Larik 1
merupakan syarat terjadinya keadaan pada
larik 2. Dari jenis kalimat yang digunakan,
gurindam tersebut menggunakan kalimat
dengan pola hubungan syarat (jika) dan
larik 2 keaadaan jika syarat dilakukan.

Gurindam 15 Telaah
Barang siapa tidak takut tuhan Struktur penyajian gurindam dua larik
Hidupnya tidak akan bertahan merupakan isi yang berhubungan. Larik
1 merupakan sebab terjadinya keadaan
pada larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat
yang digunakan, gurindam tersebut
menggunakan kalimat dengan pola
hubungan sebab-akibat larik 1 adalah
sebab dan larik 2 adalah akibat
Gurindam 16 Telaah
Apabila dengki sudah merasuki hati Struktur penyajian gurindam dua larik
Tak akan pernah hilang hingga nanti merupakan isi yang berhubungan. Larik 1
merupakan syarat terjadinya keadaan pada
larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat yang
digunakan, gurindam tersebut
menggunakan kalimat dengan pola
hubungan syarat (apabila) dan pada larik
2 kondisi/ keaadaan jika syarat dilakukan.
Gurindam 17 Telaah
Apabila hidup selalu berbuat baik Struktur penyajian gurindam dua larik
Tanda dirinya berhati cantik merupakan isi yang berhubungan. Larik 1
merupakan syarat terjadinya keadaan pada
larik 2. Dari jenis kalimat yang digunakan,
gurindam tersebut menggunakan kalimat
hubungan syarat (apabila) dan pada larik 2
keaadaan
syarat dilakukan.

c. Menelaah Struktur dan Aspek Kebahasaan pada Syair


Syair Perahu

Perteguh jua alat perahumu Hasilkan bekal air dan kayu Dayung

pengayuh taruh di situ Supaya laju perahumu itu

Wahai muda, kenali dirimu Ialah perahu tamsil hidupmu


Tiadalah berapa lama hidupmu Ke akhirat jua kekal hidupmu

Hai muda arif budiman Hasilkan kemudi dengan pedoman


Alat perahumu jua kerjakan Itulah jalan membetuli insan
Contoh
Hai muda arif budiman Hasilkan kemudi dengan pedoman
Alat perahumu jua kerjakan Itulah jalan membetuli insan
Contoh Telaah

Struktur penyajian syair satu bait terdiri atas 4 larik. Pola rima sama (a-a-a-a). Keempat larik
syair merupakan isi dan terkait dengan bait-bait yang lain. Ditinjau dari jenis kalimat yang
digunakan syair tersebut larik 1 menggunakan kalimat untuk menyapa ( menggunakan kata seru
Hai ....) Larik larik 2 dan 3 merupakan kalimat perintah kepada generasi muda yang disapa pada
larik 1. Larik 4 pada kutipan syair tersebut merupakan akibat yang akan ditemui jika melakukan
apa yang diperintahkan pada larik 2 dan 3. Pilihan kata yang digunakan pada syair tersebut
merupakan kata bersifat simbolik dan ungkapan lama. Pilihan kata sangat indah dengan makna
yang dalam.

Bait 1 Telaah
Perteguh jua alat perahumu Struktur penyajian syair satu bait terdiri atas 4 larik.
Hasilkan bekal air dan kayu Pola rima sama (a-a-a-a). Keempat larik syair
Dayung pengayuh taruh di situ merupakan isi dan terkait dengan bait-bait yang lain.
Supaya laju perahumu itu Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan syair
tersebut larik 1, 2, dan 3 menggunakan kalimat
perintah ( Perteguh....). Larik 4 pada kutipan syair
tersebut merupakan tujuan yang akan ditemui jika
melakukan apa yang diperintahkan pada larik 1, 2 dan
3. Pilihan kata sangat indah dengan makna yang
dalam.
Bait 2 Telaah
Wahai muda, kenali dirimu Struktur penyajian syair satu bait terdiri atas 4 larik.
Ialah perahu tamsil hidupmu Pola rima sama (a-a-a-a). Keempat larik syair
Tiadalah berapa lama hidupmu merupakan isi dan terkait dengan bait-bait yang lain.
Ke akhirat jua kekal hidupmu Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan syair
tersebut larik 1 menggunakan kalimat untuk
menyapa ( menggunakan kata seru Wahai ....) Larik
larik 2 dan 3 merupakan kalimat perintah kepada
generasi muda yang disapa pada larik 1. Larik 4 pada
kutipan syair tersebut merupakan tujusn yang akan
ditemui jika melakukan apa yang diperintahkan pada
larik 2 dan 3. Pilihan kata sangat indah dengan makna
yang dalam.

5. Menulis Pantun dengan Berbagai Konteks


Sebelum menulis puisi rakyat perhatikan langkah menulis pantun berikut!
Langkah membuat pantun
a. Tentukan ide yang akan disampaikan (kalau hidup bekerja keras kelak hidupnya
menjadi sukses).
b. Menata ide menjadi dua larik (dengan bunyi akhir yang berbeda)
c. Memilih kosakata yang diakhir dengan bunyi seperti dua larik.
d. Membuat larik sampiran dari benda/ kondisi yang tidak berkaitan langsung
dengan isi.
e. Menata kembali kalimat/ larik dengan rima dari kosakata yang berima sama.
f. Menata pantun secara logis.
Langkah membuat gurindam dan syair hampir sama dengan langkah membuat pantun hanya
saja perlu disesuaikan dengan syarat gurindam dan syair.

E. Ringkasan
• Struktur penyajian pantun, syair, dan gurindam dibedakan dari jumlah baris setiap bait,
jumlah suku kata setiap baris,dan rima akhir baris.
• Kebahasaan pada pantun, syair, dan gurindam adalah: 1) penggunaan kalimat perintah,
saran, ajakan, dan larangan, 2) penggunaan kata penghubung/ konjungsi,
3) penggunaan kalimat tunggal dan kalimat majemuk.
• Langkah menulis pantun, yaitu 1)menentukan ide, 2) menata ide, 3) memilih
kosakata,4) membuat baris sampiran dan isi, 5) menata kembali larik dengan rima dan
kosakata yang berima sama, 6) menata pantun secara logis
LAMPIRAN PENILAIAN

Penilaian Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari,
baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung
dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap
Aspek Perilaku yang
N Jumlah Skor Kode
Nama Siswa Dinilai
o Skor Sikap Nilai
BS JJ TJ DS
1 … 75 75 50 75 275 68,75 C
2 … ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin

Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
Lembar Kerja Peserta Didik
Nama Kelompok

Anggota:

1.

2.

3.

4.

5.

Kelas :

Petunjuk Cara Melaksanakan

1. Berdoalah sebelum melakukan aktivitas.


2. Tulislah identitas Anda pada kolom yang sudah tersedia!
3. Bentuklah sebuah kelompok yang beranggotakan 4-5orang peserta didik!
4. Kerjakan LKPD dengan tepat

F. Tugas
Diskusikanlah struktur penyajian dan kebahasaan puisi rakyat berikut ini!
1. Jika pergi ke padang datar
Jangan lupa pulang berlabuh Jika
kita kepingin pintar
Belajarlah dengan sungguh-sungguh

No Soal Jawaban
1 Tentukan 5 struktur
Penyajiannya
2 Tentukan 2 jenis kalimat yang
Digunakan
3 Tentukan 1 jenis konjungsi
yang digunakan
4 Tentukan 1 jenis kalimat
majemuk yang digunakan

2. Belajarlah demi mas depan Untuk


mencapai semua harapan

No Soal Jawaban
1 Tentukan 5 struktur
Penyajiannya
2 Tentukan 1 jenis kalimat yang
digunakan
3 Tentukan 1 jenis konjungsi
yang digunakan
4 Tentukan 1 jenis kalimat
majemuk yang digunakan

3. Janganlah engkau berbuat maksiat


Janganlah engkau berbuat jahat Segeralah
engkau bertaubat
Agar selamat dunia akhirat
No Soal Jawaban
1 Tentukan 4 Struktur
Penyajiannya
2 Tentukan 2 jenis kalimat yang
Digunakan
3 Tentukan 1 jenis konjungsi
yang digunakan
4 Tentukan 1 jenis kalimat
majemuk yang digunakan
Kriteria penilaian dan skor
No. Deskripsi Skor
Soal Maksimal
1 Skor 4 bila siswa mampu menentukan 4 struktur dengan benar Skor
3 bila siswa mampu menentukan 3 struktur dengan benar 4
Skor 2 bila siswa mampu menentukan 2 struktur dengan benar Skor
1 bila siswa mampu menentukan 1 struktur dengan benar
2 Skor 2 apabila siswa mampu menemukan dan menentukan 2 penggunaan
jenis kalimat pada syair dengan benar
Skor 1 apabila siswa mampu menemukan dan menentukan 1 penggunaan 2
jenis kalimat pada syair dengan benar

3 Skor 1 apabila siswa mampu menemukan dan menentukan 1 jenis


konjungsi yang digunakan dalam syair dengan benar 1

4 Skor 1 apabila siswa mampu menentukan 1 penggunaan jenis kalimat


majemuk pada syair dengan baik. 1

G. PILIHAN GANDA
Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Perhatikan larik-larik pantun berikut!
1) Tidak terkata besar hati
2) Elok rupanya kumbang jati
3) Melihat ibu sudah datang
4) Dibawa titik pulang petang
Larik pantun tersebut akan menjadi pantun yang baik bila disusun dengan urutan…
a. 1-2-4-5
b. 4-2-1-3
c. 4-2-3-1
d. 2-4-1-3

2. Perhatikan pantun berikut!


1) Membeli buku di daerah pecinan
2) Membeli buku lebih dari satu
3) ….………………………………
4) Hindari menyia-yiakan waktu
Kalimat larangan yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang pantun tersebut
adalah…
a. Jangan bermalasan
b. Janganlah menunda pekerjaan
c. Sebaiknya jangan tunda pekerjaan
d. Jauhkan sifat menunda pekerjaan
3. Bacalah pantun berikut!
1) Jalan-jalan membeli gitar
2) Beli gitar di kota Balikpapan
3) Kamu harus rajin belajar
4) ….……………………..
Kalimat berkonjungsi tujuan yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang pantun
tersebut adalah….
a. Supaya tak menyesal kemudian hari
b. Guna bekal hari tuamu
c. Agar bermanfaat di masa depan
d. Agar kehidupmu tak tersiakan di masa tua
4. Bacalah pantun berikut ini!
1) Di pantai ada burung pelikan
2) Di jalanan ada burug dara
3) ….…………………………
4) ….…………………………
Kalimat majemuk hubungan syarat yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang
pantun tersebut adalah….
a. (3) Jika hidup bermalas-malasan
(4) Di hari tua akan mneyesali
b. (3) Supaya tidak menyesal kemudian
(4) Diperlukan selalu sikap waspada
c. (3) Kalau mau bertindak berpikir dahulu
(4) Menyesalkemudian tiada guna
d. (3) Kalau orang tak berpendidikan
(4) Maka hidupmu akan sengsara
5. Perhatikan gurindam berikut ini!
1) ….…………………………………
2) Daripada berjalan yang membawa rugi
Kalimat saran yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang gurindam tersebut
adalah…
a. Sebaiknya jaga kaki
b. Seharusnya kaki dijaga
c. Hendaklah kaki dijaga
d. Hendaklah peliharakan kaki
6. Perhatikan gurindam berikut!
1) Sebelum berbicara pikir dahulu
2) ….…………………………………
Kalimat tujuan yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang gurindam tersebut
adalah………
a. Agar tak melukai hati temanmu
b. Agar hati temanmu tak luka
c. Supaya tenang hidupmu
d. Supaya hati temanmu tak luka
7. Perhatikan gurindam berikut ini! Jika
ingin mengenal orang mulia Lihatlah
pada kelakuan dia
Telaah yang sesuai dengan gurindam di atas adalah…
a. Gurindam tersebut memakai pola ab-ab
b. Gurindam tersebut memakai pola pengembangan deduktif
c. Gurindam tersebut memakai pola kalimat majemuk
d. Gurindam tersebut memakai pola kalimat tunggal
8. Perhatikan larik-larik syair berikut ini!
1) Sakit dan perih engkau taburkan
2) Tanggung jawabmu jangan tinggalkan
3) Aib dan malu engkau tampungkan
4) Wahai Ananda Bunda berpesan
Larik syair tersebut akan menjadi syair yang baik bila disusun dengan urutan…
a. 4-1-2-3
b. 4-3-1-2
c. 4-2-1-3
d. 4-2-3-1
9. Perhatikan syair berikut ini!
1) Dengarlah wahai anak muda 2)
….………………………….
3) Ilmu tak kan habis untuk dieja
4) Sbagai bekal hidup sepanjang usia
Kalimat perintah yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang syair tersebut adalah
...
a. Rajinlah belajar sepanjang masa
b. Belajarlah sepanjang waktu
c. Sebaiknya rajin belajar
d. Marilah belajar sepanjang waktu
10. Perhatikan syair berikut ini:
1) Wahai Ananda dengarlah pesan
2) Pakai olehmu sifat anak jantan
3) ….……………………………
4) ….……………………………
Kalimat majemuk hubungan tujuan yang tepat untuk melengkapi bagian syair tersebut
adalah …
a. (3) Sebab buruk sangka dalam perbuatan
(4) Dijauhi teman takkan terelakkan
b. (3) Tak buruk sangka dalam perbuatan
(4) agar dijauhi teman bisa terelakkan
c. (3) Jika buruk sangka dalam perbuatan
(5) Dijauhi teman takkan terelakkan
d. (3) Dijauhi teman takkan terelakkan
(5) Karena buruk sangka dalam perbuatan
Pedoman Penskoran Soal Pilihan Ganda

No. Soal Kunci Jawaban Skor


1 D 1
2 B 1
3 C 1
4 B 1
5 D 1
6 A 1
7 D 1
8 C 1
9 A 1
10 B 1

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑋 100


Nilai = 1
=100
0
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Nama Kelompok:
Anggota :

Kelas :

Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan diskusi kelompok dengan model pembelajaran Project Based Learning, peserta didik mampu
Menciptakan puisi rakyat secara lisan dan tulis dengan memperhatikan struktur, rima, dan penggunaan bahasa dengan
tepat.

Tugas
1. Buatlah sebuah syair yang bertemakan perjuangan
2. Buatlah sebuah pantun
a. nasihat bertemakan menjaga kebersihan
b. Teka – teki
c. Jenaka
d. Agama
Rubrik Penilaian Syair
Rubrik Penilaian Pantun
Menulis Pantun

Kriteria Analisis Menulis Pantun


Nama :
Kelas :
No Aspek yang Indikator Skor Deskriptor
diamati
1. Kesesuaian 1. Tiap bait terdiri dari 18-20 Sangat Baik,
dengan 4 baris apabila sudah
kriteria 2. Tiap baris terdiri dari terpenuhi keempat
pantun 8-12 suku kata indikator yang ada.
3. Sajaknya berirama, 14-17 Baik, apabila sudah
berumus a-b-a-b atau terpenuhi sebanyak
bunyi akhir baris 3 dari keempat
pertama sama indikator yang ada.
dengan bunyiakhir 10-13 Cukup, apabila
baris ketiga, dan hanya terpenuhi
bunyi akhir kedua sebanyak 2 dari
sama dengan bunyi keempat indikator
baris akhir baris yang ada.
keempat. 7-9 Kurang, apabila
4. Kedua baris pertama hanya terpenuhi
merupakan sebanyak 1 dari
sampiran, sedangkan keempat indikator
isi terdapat pada yang ada.
kedua baris terakhir

2. Kemenarikan 1. Isi 8-10 Sangat Baik,


isi pantun 2. Makna apabila unsur isi
dan makna sangat
menarik.
5-7 Baik, apabila unsur
isi dan makna
menarik.
3-5 Cukup, apabila
unsur isi dan
makna cukup
menarik.
0-2 Kurang, apabila
unsur isi dan
makna tidak
menarik.
3. Kekuatan 3. Kreativitas 27-30 Sangat Baik,
imajinasi 4. Pengembangan ide apabila kreativitas
dan pengembangan
ide sangat
memenuhi
kekuatan imajinasi.
22-26 Baik, apabila
kreativitas dan
pengembangan ide
sudah memenuhi
kekuatan imajinasi.
17-21 Cukup, apabila
kreativitas dan
pengembangan ide
cukup memenuhi
kekuatan imajinasi.
13-16 Kurang, apabila
kreativitas dan
pengembangan ide
kurang memenuhi
kekuatan imajinasi.
4. Ketepatan 1. Gaya Bahasa 22-25 Sangat Baik,
diksi dan 2. Pilihan struktur dan apabila gaya
ejaan kosakata bahasa, pilihan
3. Tata tulis struktur dan
kosakata, dan tata
tulis sangat
memenuhi
ketepatan diksi dan
ejaan.
18-21 Baik, apabila gaya
bahasa, pilihan
struktur dan
kosakata, dan tata
tulis sudah
memenuhi
ketepatan diksi dan
ejaan.
11-17 Cukup, apabila
gaya bahasa,
pilihan struktur dan
kosakata, dan tata
tulis cukup
memenuhi
ketepatan diksi dan
ejaan.
5-10 Kurang, apabila
gaya bahasa,
pilihan struktur dan
kosakata, dan tata
tulis kurang
memenuhi
ketepatan diksi dan
ejaan.
5. Kebaharuan 1. Pantun jenaka 13-15 Sangat Baik,
tema 2. Pantun agama apabila memenuhi
3. Pantun nasehat semua indikator
kebaharuan tema.
9-12 Baik, apabila
memenuhi
indikator
kebaharuan tema.
5-8 Cukup, apabila
hanya memenuhi
sebagian indikator
kebaharuan tema.
0-4 Kurang, apabila
kurang memenuhi
indikator
kebaharuan tema.
Jumlah
Refleksi
Kemukakan pendapatmu terhadap pertanyaan berikut!
1. Kesulitan apa yang kamu hadapi dalam mempelajari struktur teks puisi rakyat
(pantun, syair, dan gurindam)?
2. Kesulitan apa yang kamu hadapi dalam mempelajari kebahasaan dalam teks puisi
rakyat (pantun, syair, dan gurindam)?
3. Manfaat apa yang kamu dapat setelah mempelajari teks puisi rakyat (pantun, syair,
dan gurindam)?
4. Kesulitan apa yang kamu hadapi dalam menulis teks puisi rakyat (pantun, syair,
dan gurindam)?

Daftar Pustaka
Harsiati,Titik dkk.2016. Buku Siswa Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan Kementerian, Balitbang, Kemdikbud.
Harsiati, Titik dkk. 2016. Buku Guru Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas 7.

Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian, Balitbang, Kemdikbud.


http://www.mikirbae.com/2017/03/mengenal-dan-memahami-puisi-rakyat.html

(diakses Rabu, 23 November 2022)


http://www.mikirbae.com/2017/03/menelaah-struktur-dan-kebahasaan-
pada.html (diakses Rabu, 23 November 2022)

Anda mungkin juga menyukai