Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PETA KONSEP

 Tidak diketahui nama pengarang.


 Disampaikan dari mulut ke mulut.
CIRI-CIRI  Terikat dengan aturan-aturan.
 Masih menggunakan majas.

KEBAHASAAN

 Menggunakan kata-kata arkais (Kata-kata


P
Zaman Kuno).
KEBAHASAAN
U  Menggunakan bahasa kiasan.
RRRRAKYA
 Menggunakan rima
I

K
 Setiap bait terdiri dari 4 baris.
 Setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata.
Y
 Memiliki sampiran dan isi.
STRUKTUR
A  Berpola rima sama antar baris.
 Menggunakan kalimat sebab-akibat.
T  Semua kalimat isi berkaitan.

 Pantun
 Syair
 Gurindam
JENIS  Mantra
 Talibun
 Karmina
 Seloka
A. Kompetensi Inti (KI)

1. Menghayati ajaran agama yang dianutnya.


2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan ( faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait dengan
fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyajikan dalam ranah konkret (menggunakan,
menguraikan, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang atau teori.

B. Kompetensi Dasar (KD) & Indikator

Kompetensi Dasar (KD) Indikator

3.9 Mengidentifikasi informasi 3.9.1 Menyimpulkan ciri umum puisi


(pesan, rima, dan pilihan kata) rakyat (pantun, syair, dan gurindam)
dari puisi rakyat (pantun, syair, pada teks yang dibaca/didengar.
dan bentuk puisi rakyat setempat) 3.9.2 Membandingkan persamaan dan
yang dibaca dan didengar. perbedaan struktur pantun, syair,
dan gurindam pada teks yang
4.9 Menyimpulkan isi puisi dibaca/didengar.
rakyat (pantun, syair, dan bentuk 3.9.3 Mendaftar kata/ kalimat yang
puisi rakyat setempat) yang digunakan pada puisi rakyat pada
disajikan dalam bentuk tulis. teks yang dibaca/didengar
4.9.1 Menyimpulkan isi pantun
3.10 Menelaah struktur dan 4.9.2 Menyimpulkan isi syair
kebahasaan puisi rakyat (pantun, 3.9.4 Menyimpulkan isi gurindam
syair, dan bentuk puisi rakyat 3.10.1 Menyimpulkan variasi pola
setempat) yang dibaca dan pengembangan isi pantun
didengar. 3.10.2 menyimpulkan prinsip penggunaan
kata/ kalimat pada pantun
4.10 Mengungkapkan gagasan,
3.10.3 melengkapi puisi rakyat (pantun)
perasaan, pesan dalam bentuk sesuai struktur dan kaidah bahasa
puisi rakyat secara lisan dan tulis serta menelaahnyamemvariasikan
dengan memperhatikan struktur, beragam pola pengembangan puisi
rima, dan penggunaan bahasa. rakyat berupa pantun.
3.10.4 memperbaiki kesalahan dari segi isi,
syarat pantun, penggunaan
kata/kalimat
3.10.5 mengomentari puisi rakyat dari segi
struktur dan bahasa

1.6.1 Menulis puisi rakyat dengan


memperhatikan pilihan kata,
kelengkapan struktur, dan kaidah
puisi rakyat (pantun)
1.6.2 menyajikan syair dan gurindam dalam
bentuk musikalisasi
3.10.6 menyajikan pantun dalam bentuk
berbalas pantun

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan:


1. Mengidentifikasi informasi (pesan, rima, dan pilihan kata) dari puisi rakyat (pantun,
syair, dan bentuk puisi rakyat setempat) yang dibaca dan didengar.
2. Menyimpulkan isi puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat setempat)
yang disajikan dalam bentuk tulis.
3. Menelaah struktur dan kebahasaan puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi
rakyat setempat) yang dibaca dan didengar.
4. Mengungkapkan gagasan, perasaan, pesan dalam bentuk puisi rakyat secara lisan
dan tulis dengan memperhatikan struktur, rima, dan penggunaan bahasa.

D. Materi/Wacana
LAMPIRAN MATERI
MEWARISI NILAI LUHUR DAN MENGKREASIKAN PUISI RAKYAT

1. Pendahuluan
Puisi rakyat merupakan warisan budaya bangsa yang wajib kita pelihara. Puisi rakyat
berupa puisi, syair, dan gurindam. Pada unit ini kita akan belajar tentang puisi rakyat
yang berupa pantun. Pantun adalah salah satu jenis puisi lama warisan nenek moyang
kita yang kaya muatan nilai moral, agama, dan budi pekerti. Melalui pantun inilah para
leluhur kita mewariskan nilai-nilai luhur dengan cara yang menghibur, segar, dan indah.

Sumber:https://www.google.com/ Sumber:https://www.google.com/
search?q=Puisi+rakyat search?q=Puisi+rakyat

2. Pengertian Puisi Rakyat


Menurut Danandjaja (2007) berpendapat bahwa puisi rakyat merupakan
kesustraan rakyat yang sudah ditentukan bentuknya, biasanya terdiri dari beberapa
deret kalimat, atau berbentuk mantra yang dibacakan secara lisan, panjang pendek
suatu kata, lemah tekanan suara, atau hanya berdasarkan irama. Sedangkan menurut
Dunton, puisi rakyat adalah pemikiran manusia secara konkret dan artistik dalam
bahasa emosional serta berirama. Misalnya dilengkapi dengan kiasan, dengan citra-
citra, dan disusun secara artistik (misalnya selaras, simetris, pemilihan kata-katanya
tepat, dan lain sebagainya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Puisi rakyat adalah karya sastra yang terdiri
atas beberapa deret kalimat. Ada yang berdasarkan mantra, panjang pendek suku
kata, lemah tekanan suara, atau hanya berdasarkan irama yang terbesar secara lisan.

A. Mengenal dan Memahami Puisi Rakyat


Melalui kesastraan lama kamu dapat memahami nilai-nilai yang ingin diwariskan
para leluhur. Puisi rakyat berupa pantun, syair, gurindam, atau puisi rakyat yang
berkembang di daerah tertentu. Pada acara-acara di televisi, kepiawaian membuat
pantun masih menjadi andalan untuk melucu. Pada lagu-lagu juga masih ditemukan
pantun. Sementara untuk gurindam, syair, dan sastra lama yang lain agak kurang lagi
didengar.
Sumber: http://beritasatu.com
Gambar 5.2 Gurindam dua belas
Dalam dunia kesastraan kita memiliki warisan turun-temurun berupa cerita rakyat
atau puisi rakyat yang tidak diketahui siapa pengarangnya. Karena merupakan hasil
turun-temurun dan tidak diketahui siapa pengarangnya, puisi lama biasanya
disampaikan dari mulut-kemulut. Puisi lama terlihat kaku karena terikat oleh aturan-
aturan seperti jumlah kata dalam tiap baris, jumlah baris dalam tiap bait dan juga
pengulangan kata yang bisa di awal maupun di akhir sajak atau kita kenal dengan
sebutan rima.

1). Membaca Puisi Rakyat


Baca secara berantai pantun warisan nenek moyang kita! (gunakan irama lagu Rasa
Sayange)
Marilah membaca puisi rakyat untuk mengenali bentuk dan memahami nilai luhur yang
terkandung di dalamnya!

a) Pantun
Pantun 1 Pantun 2
Air surut memungut bayam, Baik bergalas baik tidak,
Sayur diisi ke dalam kantung; Buli-buli bertali benang;
Jangan diikuti tabiat ayam, Baik berbalas baik tidak,
Bertelur sebiji riuh sekampung. Asal budi sama dikenang.
Pantun 3 Pantun 4
Ikan nila dimakan berang-berang, Akar keladi melilit selasih,
Katak hijau melompat ke kiri; Selasih tumbuh di hujung taman;
Jika berada di rantau orang, kalungan budi junjungan kasih,
Baik-baik membawa diri. Mesra kenangan sepanjang zaman.

b). Gurindam
Gurindam
Jika hendak mengenal orang yang baik perangai
lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai.

Cahari olehmu akan sahabat,


yang boleh dijadikan obat.

Cahari olehmu akan guru,


yang boleh tahukan tiap seteru.
Jika hendak mengenal orang berbangsa,
lihat kepada budi dan bahasa.

Jika hendak mengenal orang yang berbahagia,


sangat memeliharakan yang sia-sia.
Jika hendak mengenal orang mulia,
lihatlah kepada kelakuan dia.

c). Syair
Syair perahu
Inilah gerangan suatu madah
Mengarangkan syair terlalu indah
Membetuli jalan tempat berpindah
Di sanalah iktikat diperbetuli sudah

Wahai muda kenali dirimu


Ialah perahu tamsil hidupmu
Tiadalah berapa lama hidupmu
Ke akhirat jua kekal hidupmu

Hai muda arif budiman


Hasilkan kemudi dengan pedoman
Alat perahumu jua kerjakan
Itulah jalan membetuli insan

Perteguh jua alat perahumu


Hasilkan bekal air dan kayu
Dayung pengayuh taruh di situ
Supaya laju perahumu itu

Sudahlah hasil kayu dan ayar


Angkatlah pula sauh dan layar
Pada beras bekal jantanlah taksir
Niscaya sempurna jalan yang kabir
Karya: Hamzah Fansuri
2). Mendaftar Kata Berima pada Gurindam, Syair, dan Pantun
Daftarlah kata yang memiliki bunyi akhir sama pada gurindam, syair, dan pantun di
atas! Lanjutkan seperti contoh berikut!
Kata Berima pada Pantun
Kata berima pada larik ganjil Kata berima pada larik genap
(1 dan 3) (2 dan 4)
Bayam Ayam

Kata berima pada larik 1 Kata Kata berima pada larik 2

Perangai Ramai

Kata berima pada syair


Kata berima pada larik 1 Kata berima pada larik 2
Madah Indah, Berpindah, Sudah

3). Menemukan kata berima sama secara utuh


Buka kamus dan berbagai sumber untuk menemukan kata berima yang bunyi akhirnya
sama secara utuh!

Benda di sekitar/buah/ Kata dengan bunyi akhir sama


tumbuhan/nama kota/hewan/ secara utuh
masakan
rebana, pelana terpana, suasana, terpesona, terhina,
terbina
Sulawesi solusi, motivasi, prestasi

4). Menemukan kata berima akhir sebagian


Benda di sekitar/buah/ Kata dengan bunyi akhir sama
tumbuhan/hewan/masakan secara utuh
pisang pegang, dagang

5). Membandingkan Pantun, Syair, dan Gurindam


Setelah membaca beberapa contoh puisi rakyat di atas, kamu bisa menggali informasi
yang lebih banyak lagi tentang puisi rakyat dari berbagai sumber. Diskusikan persamaan
dan perbedaan ketiganya! Tulislah pada tabel berikut!

Perbedaan Pantun, Syair, dan Gurindam


Pantun Gurindam Syair

Persamaan Pantun, Syair, dan Gurindam


Pantun Gurindam Syair

6). Menyimpulkan Ciri Pantun, Syair, dan Gurindam


Setelah mengerjakan beberapa latihan tentang puisi rakyat, simpulkan dengan bahasa
sendiri ciri ketiga puisi rakyat tersebut! Simpulkan ciri-ciri pantun, gurindam, dan syair.
Diskusikan dengan teman di sebelahmu!
Bandingkan hasil simpulanmu dengan kotak info berikut.
Kotak Info

Gurindam
Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari negeri India. Istilah gurindam
berasal dari bahasa India, yaitu kirindam berarti “mulamula” atau
“perumpamaan”. Gurindam sarat nilai agama dan moral. Tak dimungkiri bahwa
gurindam bagi orang dulu sangat penting dan dijadikan norma dalam kehidupan.
Seperti apakah gurindam sebenarnya? Gurindam adalah puisi lama (Melayu)
yang sangat penting sebagai warisan budaya.

Ciri gurindam
a) terdiri atas dua baris dalam sebait
b) tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata
c) tiap baris memiliki rima sama atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan seterusnya
d) merupakan satu kesatuan yang utuh.
e) baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian.
f) baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris
pertama. (isi atau maksud gurindam terdapat pada baris kedua).
g) isi gurindam
Ciri-ciri pantun biasanya berupa nasihat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara.
• Tiap bait terdiri atas empat baris (larik).
Pantun
• Pantun
Tiap baris terdiri
adalah atas
puisi 8 sampai
Melayu 12mengakar
yang suku kata.dan membudaya dalam masyarakat.
• Pantun dikenal
Rima akhir dengan
setiap banyaka-b-a-b.
baris adalah nama di berbagai bahasa di Nusantara, tonton
(bahasa Tagalog), tuntun (bahasa Jawa), pantun (bahasa Toba) yang memiliki
• Baris pertama dan kedua merupakan sampiran.
arti kurang lebih sama, yaitu sesuatu ucapan yang teratur, arahan yang mendidik,
• bentuk
Baris ketiga dan keempat
kesantunan. Pantunmerupakan isi.
tersebar hampir diseluruh Indonesia. Fungsi pantun
di semua daerah (Melayu, Sunda, Jawa, atau daerah lainnya) sama, yaitu untuk
mendidik sambilmenghibur. Melalui pantun kita menghibur orang dengan
Syair
permainan bunyi bahasa, menyindir (menegur bahwa sesuatu itu kurang baik)
Syair
secaraadalah
tidak salah satu puisi
langsung, atau lama. Syair
memberi berasalIni
nasihat. dari Persia
bukan dan dibawa
berarti masuk
orang kita ke
tidak
Nusantara
tegas kalau bersama
hendakdengan masuknya
mengatakan Islam tetapi
sesuatu, ke Indonesia. Kata atau bahwa
dapat dikatakan istilah syair
kita
memiliki
berasal gaya
dari tersendiri
bahasa arab dalam
yaitu mengungkapkan
syi’ir atau syu’ursesuatu. Melalui“perasaan
yang berarti pantun leluhur
yang
kita terkesan lebih santun untuk menegur atau menasihati orang secara tidak
menyadari”, kemudian kata syu’ur berkembang menjadi syi’ru yang berarti puisi
langsung agar orang yang kita tuju tidak merasa malu atau dipojokkan.
dalam pengetahuan
Ciri-ciri pantun dapatumum. Dalam
dilihat perkembangannya
berdasarkan bentuknya. syair tersebut
Ciri-ciri mengalami
ini tidak boleh
diubah. Jika
perubahan dandiubah, pantunsehingga
modifikasi tersebut akan menjadi
menjadi khasseloka,
Melayu,gurindam, ataumengacu
tidak lagi bentuk
puisi lama lainnya.
pada tradisi sastra syair negeri Arab. Penyair yang berperan besar dalam
membentuk syair khas Melayu adalah Hamzah Fansuri dengan karyanya, antara
lain: Syair Perahu, Syair Burung Pingai, Syair Dagang, dan Syair Sidang Fakir.
Ciri-ciri syair antara lain :
1. Setiap bait terdiri dari empat baris.
2. Setiap baris terdiri atas 8-14 suku kata.
3. Bersajak a-a-a-a.
4. Semua baris adalah isi.
5. Bahasa yang digunakan biasanya berupa kiasan.
B. Menyimpulkan Isi Puisi Rakyat
1). Menyimpulkan Isi Pantun
Setelah mengenal ciri umum puisi rakyat, pada bagian ini kamu akan membaca berbagai
puisi rakyat untuk memahami isi yang berupa nilai-nilai luhur warisan nenek
moyangmu! Bacalah pantun berikut! (Nyanyikan dengan lagu Rasa Sayange)
Simpulkan nilai pada pantun berikut!

Pantun karya nenek moyang


Pantun 1 Pantun 2
Air surut memungut bayam, Baik bergalas baik tidak,
Sayur diisi ke dalam kantung; Buli-buli bertali benang;
Jangan diikuti tabiat ayam, Baik berbalas baik tidak,
Bertelur sebiji riuh sekampung. Asal budi sama dikenang

Pantun 3 Pantun 4
Ikan nila dimakan berang-berang, Akar keladi melilit selasih,
Katak hijau melompat ke kiri; Selasih tumbuh di hujung taman;
Jika berada di rantau orang, kalungan budi junjungan kasih,
Baik-baik membawa diri. Mesra kenangan sepanjang zaman
Pantun Baru
Pantun 5 Pantun 6
Pergi melaut membawa jala, Enak rasanya bubur yang hangat,
Jala ditebar sambil mengingat; Enak dimakan bersama kerupuk;
Meski hidup banyak kendala, Hidup memang harus semangat,
Haruslah kita slalu semangat. Janganlah mudah kita terpuruk.

Pantun 7 Pantun 8
Kota Sampit di Kalimantan, Penghasil batik di Yogyakarta,
Kota Makasar di Sulawesi; Kalaulah Brebes penghasil beras;
Teruslah berusaha jadi teladan, Berusaha terus mengajar cita,
Raihlah cita raih prestasi. Sambil berdoa dan kerja keras.

Diskusikan hal berikut!


a) Carilah makna kata sulit pada pantun tersebut!
b) Uraikanlah dengan bahasamu sendiri isi pantun tersebut!
c) Tulislah kembali nasihat dan ajakan yang terdapat dalam pantun!
d) Bandingkan isi nilai-nilai/tindakan baik yang terdapat pada pantun karya nenek
moyang dan karya generasi sekarang!

Pantun karya nenek Pantun masa kini Keterangan


moyang

2). Menyimpulkan Isi Gurindam

Gurindam

Jika hendak mengenal orang mulia,


lihatlah kepada kelakuan dia.
Jika hendak mengenal orang yang berilmu,
bertanya dan belajar tiadalah jemu.
Jika hendak mengenal orang yang berakal,
di dalam dunia mengambil bekal
Apabila dengki sudah bertanah,
datanglah darinya beberapa anak panah.
Mengumpat dan memuji hendaklah pikir,
di situlah banyak orang yang tergelincir.
Pekerjaan marah jangan dibela
nanti hilang akal di kepala.

Latihan
a) Carilah makna kata sulit pada gurindam tersebut!
b) Simpulkan nilai-nilai moral/nasihat yang terdapat pada gurindam di atas!

Gurindam Nilai moral/nasihat

3). Menyimpulkan Isi Syair


Syair perahu

Inilah gerangan suatu madah


Mengarangkan syair terlalu indah
Membetuli jalan tempat berpindah
Di sanalah iktikat diperbetuli sudah
Wahai muda kenali dirimu
Ialah perahu tamsil hidupmu
Tiadalah berapa lama hidupmu
Ke akhirat jua kekal hidupmu

Hai muda arif budiman


Hasilkan kemudi dengan pedoman
Alat perahumu jua kerjakan
Itulah jalan membetuli insan

Perteguh jua alat perahumu


Hasilkan bekal air dan kayu
Dayung pengayuh taruh di situ
Supaya laju perahumu itu

Sudahlah hasil kayu dan ayar


Angkatlah pula sauh dan layar
Pada beras bekal jantanlah taksir
Niscaya sempurna jalan yang kabir
Karya: Hamzah Fansuri

Latihan
a) Carilah makna kata sulit pada syair tersebut!
b) Simpulkan nilai-nilai moral/nasihat yang terdapat pada syair di atas!

Pasangkan nilai-nilai pada paparan berikut dengan nilai pada syair di atas!
Syair perahu tersebut berupa nasihat kepada para pemuda (generasi muda) untuk
membekali diri dengan ilmu dan amal yang baik agar hidup menjadi berguna dan
dan bermanfaat.
Hal itu disebabkan oleh adanya hidup yang tidak akan kekal selamanya dan pasti
akan ke akhirat juga. Dengan amalan kita yang baik maka kita akan mendapat
kebahagian di dunia dan di akhirat, serta sempurnalah kehidupan kita yang kita
jalani.

Bait syair Nilai moral/ nasihat

Pemuda perlu membekali diri dengan ilmu dan amal yang baik
2 agar hidup menjadi berguna
3

C. Menelaah Struktur dan Kebahasaan pada Puisi Rakyat


Setelah membaca dan memahami pada bagian ini kamu akan belajar menelaah puisi
rakyat dari segi bentuk dan bahasa.
1. Menelaah Beragam Pola Pengembangan Pantun

Bacalah pantun berikut!


Pola 1 Pola 2
Buanglah sampah pada tempatnya, Penghasil batik di Yogyakarta,
Jangan membuang di tengah jalan; Penghasil ulos Sumatera Utara;
Kalau kita tidak mau bertanya, Kalau kamu memiliki cita-cita,
Tidak bisa mencapai semua Hendaklah mau sedikit sengsara.
harapan.
Pola 3 Pola 4
Membeli buku di daerah pecinan Beli masi ke tempat Mbak Lulu
Membeli buku lebih dari satu Beli pensil ke toko Cak Mamat
Janganlah menunda pekerjaan Sebaiknya kau pikir dahulu
Hindari menyia-nyiakan waktu Demi keputusan yang tepat

Pola5 Pola 6
Di Bengkulu tumbuh bunga raflesia Fatamorgana ternyata semu
Bunga unik tanpa duri Namun indahnya tiada terkira
Alangkah indahnya alam Indonesia Patuhilah selalu nasihat ibumu
Marilah kita jaga agar lestari Agar hidupmu tidak sengsara

Berdiskusilah untuk membuat pembahasan beberapa cara pengembangan isi pantun!


Jelaskan dengan contoh! Lihat contoh berikut!

2. Menelaah Struktur Pantun


Bacalah pantun berikut!

Ambillah kapas menjadi benang


Ambillah benang menjadi kain
Kalau kamu ingin dikenang
Berbuat baiklah dengan orang lain

Contoh Telaah
Struktur penyajian pantun dua larik sampiran dan dua larik isi pantun. Dua larik
pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik 3 dan 4. Makna/isi pada
larik 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak berhubungan. Ditinjau dari jenis kalimat
yang digunakan, pantun larik 1 dan larik 2 menggunakan kalimat perintah. Larik
satu dan larik 2 merupakan kalimat berdiri sendiri. Larik 3 dan 4 merupakan
kalimat saran dengan pola hubungan syarat (kalau), pada larik 3 dan larik 4
merupakan hasil . Larik 3 dan 4 merupakan satu kalimat majemuk.

Kegiatan
Berhitunglah 1 sampai 6! Tiap siswa menelaah pantun sesuai dengan nomor yang
diterima! Lakukan seperti yang dicontohkan!

3. Menelaah Struktur dan Bahasa Gurindam


Bacalah gurindam berikut!

Apabila kelakuan baik berbudi


Hidup menjadi indah tak akan merugi

Dengan orang tua jangan pernah melawan


Kalau tidak mau hidup berantakan

Jagalah hati jagalah lisan


Agar kau tidak hidup dalam penyesalan

Sayangilah orang tua dengan sepenuh hati


Itulah cara menunjukan bakti

Belajar janganlah ditunda-tunda


Karena kamu tidak akan kembali muda

Jika kamu terus menunda


Hilanglah sudah kesempatan berharga

Masa lalu biarlah berlalu


Masa depan teruslah kau pacu

Lestarikan alam kita


sebelum alam menjadi murka
Belajarlah demi masa depan
Untuk mencapai semua harapan

Apabila mata terjaga


Hilanglah semua dahaga

Apabila mulut terkunci rapat


Hilanglah semua bentuk maksiat

Apabila tangan tidak terikat rapat


Hilanglah semua akal sehat

Jika hendak menggapai cita-cita


Bekerjalah lebih dari rata-rata

Jika hendak hidup bahagia


Jangan penah melakukan perbuatan sia-sia

Barang siapa tidak takut tuhan


Hidupnya tidak akan bertahan

Apabila dengki sudah merasuki hati


Tak akan pernah hilang hingga nanti

Apabila hidup selalu berbuat baik


Tanda dirinya berhati cantik

Kegiatan
Telaahlah gurindam di atas dari segi struktur penyajian, jenis kalimat yang digunakan,
dan hubungan isi antarlarik. Lakukan seperti contoh berikut!

Contoh menelaah gurindam

Apabila kelakuan baik berbudi


Hidup menjadi indah tak akan merugi
Penelaahan
Struktur penyajian gurindam dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 1
merupakan syarat terjadinya keadaan pada larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat yang
digunakan, gurindam tersebut menggunakan kalimat dengan pola hubungan syarat
(larik 1 apabila ...) dan pada larik 2 kondisi/ keaadaan jika syarat dilakukan.

4. Menelaah Struktur dan Aspek Kebahasaan pada Syair

Perteguh jua alat perahumu


Hasilkan bekal air dan kayu
Dayung pengayuh taruh di situ
Supaya laju perahumu itu

Wahai muda, kenali dirimu


Ialah perahu tamsil hidupmu
Tiadalah berapa lama hidupmu
Ke akhirat jua kekal hidupmu
Hai muda arif budiman
Hasilkan kemudi dengan pedoman
Alat perahumu jua kerjakan
Itulah jalan membetuli insane

Contoh
Hai muda arif budiman
Hasilkan kemudi dengan pedoman
Alat perahumu jua kerjakan
Itulah jalan membetuli insane

Contoh telaah syair


Struktur penyajian syair satu bait terdiri atas 4 larik. Pola rima sama (a-a-a-a).
Keempat larik syair merupakan isi dan terkait dengan bait-bait yang lain. Ditinjau
dari jenis kalimat yang digunakan syair tersebut larik 1 menggunakan kalimat
untuk menyapa (menggunakan kata seru Hai ...) Larik larik 2 dan 3 merupakan
kalimat perintah kepada generasi muda yang disapa pada larik 1. Larik 4 pada
kutipan syair tersebut merupakan akibat yang akan ditemui jika melakukan apa
yang diperintahkan
Kalimat larangan pada larik 2 dan 3. Pilihan kata yang digunakan pada syair
tersebut merupakan kata bersifat
Kalimat larangan adalah kalimatsimbolik dan ungkapan
yang berisi laranganlama.
agar Pilihan
orang kata
lain sangat
tidak
indah dengan makna yang dalam.
melakukan kegiatan (jangan, hidari).
Contoh:
Sebagai bekalberprasangka
Janganlah untuk menelaah bacalah
buruk kotak
kepada info berikut!
sesama
Kalimat Perintah yang sering digunakan pada puisi rakyat
Kata penghubung
Kalimat perintah adalah kalimat yang berisi atau bermaksud memberi perintah
atau
Katasuruhan.
penghubung tujuan
Contoh:
Merupakan kata penghubung modalitas yang menjelaskan maksud dan tujuan
Buanglah
suatu acarasampah pada tempatnya!
atau tindakan (supaya, untuk, agar, dan guna).

Kalimat saran
Kata penghubung sebab (kausal)
Kalimat saran
Menjelaskan bahwaadalah kalimat yang berisi
suatu peristiwa tentang
atau saran terjadi
tindakan kepada atas
orangsebab
lain untuk
tertentu
kebaikan orang lain (sebaiknya, seyogyanya).
(sebab, sebab itu, karena, dan oleh karena itu).
Contoh:
Sebaiknya kau pikir akibat
Kata penghubung dahulu
Demi keputusan yang tepat
Konjungsi yang menggambarkan suatu peristiwa atau tindakan terjadi atas sebab
peristiwa lain. Konjungsi yang dipakai
Kalimat ajakan adalah kalimat yang berisi adalah sehingga,
ajakan kepadasampai, danuntuk
orang lain akibatnya.
melakukan suatu perbuatan (ayo dan mari).
Kata penghubung syarat
Contoh:
Konjungsi
Marilah kitasyarat yang lestari
jaga agar menjelaskan suau hal bias terpenuhi apabila syarat yang
ada dipenuhi, atau dijalankan. Contoh kata yang digunakan adalah jika, jikalau,
apabila, asalkan,
Kalimat seru kalau, dan bilamana.
Kalimat seru adalah kalimat yang mengungkapkan rasa hati, seperti kagum, heran,
kalimatdan
senang, Tunggal dan Kalimat
sedih (alangkah, Majemuk
betapa, dan bukan main).
Kalimat tunggal adalah kalimat yang memiliki satu subjek dan satu predikat.
Contoh:
Contoh : Pagi-pagi
Alangkah saya sarapan.
indahnya alam Indonesia ini.
Wahai, pemuda Indonesia teruslah berjuang melestarikan budaya
Kalimat majemuk
kita.
Kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki lebih dari satu subjek atau
predikat. Kalimat majemuk terjadi dari penggabungan dua kalimat dasar atau
lebih.

Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang terjadi dari beberapa kalimat
tunggal yang kedudukannya tidak setara/sederajat.

Kalimat majemuk hubungan syarat


Ditandai dengan : jika, seandainya, asalkan,apabila, andaikan
Contoh : Jika hidup bermalas-malasan, masa depan tak tentu arah.

Kalimat majemuk hubungan tujuan


Ditandai dengan : agar, supaya, biar.
Contoh : Agar hidup tercapai tujuan, hendaklah pemuda rajin belajar.

Kalimat majemuk konsensip


Ditandai dengan : walaupun, meskipun, biarpun, kendatipun, sungguh pun
Contoh : Walaupun belajar banyak godaan, tetaplah teguh mencapai harapan.
Kalimat majemuk hubungan penyebaban
Ditandai dengan : sebab, karena, oleh karena
Contoh : Hari ini aku bersedih karena berpisah dengan sahabat.
Hari ini aku bersedih karena berpisah dengan orang terkasih.
1). Surat Pribadi
Kalimat majemuk hubungan perbandingan
Ditandai dengan: ibarat, seperti, bagaikan, laksana, sebagaimana, lebih baik.
Contoh : Belajar di waktu kecil seperti melukis di atas batu.

Kalimat majemuk hubungan akibat


Ditandai dengan : sehingga, sampai-sampai, maka
Contoh : Dian belajar begitu keras sehingga dapat memenangi olimpiade itu.

Kalimat majemuk hubungan cara


Contoh : Dengan cara menjual koran, dia mendapatkan uang untuk hidup.
Dengan berpikir cermat generasi muda menggapai asa.
D. Menyajikan Puisi Rakyat secara Lisan dan Tulis
Saatnya sekarang Kamu berunjuk karya. Pada bagian ini kamu akan membuat pantun
dan menyajikan dalam bentuk berbalas pantun.
1. Menulis Pantun dengan Berbagai Konteks
Sebelum menulis puisi rakyat perhatikan langkah menulis pantun berikut!

Langkah membuat pantun yaitu :


1) Tentukan ide yang akan disampaikan (kalau hidup bekerja keras kelak hidupnya
menjadi sukses).
2) Menata ide menjadi dua larik (dengan bunyi akhir yang berbeda).
3) Memilih kosakata yang diakhir dengan bunyi seperti dua larik.
4) Membuat larik sampiran dari benda/kondisi yang tidak berkaitan langsung dengan isi.
5) Menata kembali kalimat/larik dengan rima dari kosakata yang berima sama.
6) Menata pantun secara logis.

Langkah membuat gurindam dan syair hampir sama dengan langkah membuat pantun
hanya saja perlu disesuaikan dengan syarat gurindam dan syair.

Kegiatan
Diskusikan dengan pasanganmu untuk membuat pantun, gurindam, dan syair
dengan tujuan berikut!
Tujuan
Menyemangati teman yang sedang mengalami penurunan semangat saat
mengerjakan tugas.

Tujuan
Mengajak teman-temanmu untuk berbuat jujur dan disiplin

A. Aktivitas Kelompok
Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1. Teknik Penilaian
a. Sikap (Spiritualdan Sosial)
1) Observasi (jurnal)
2) Penilaian diri
3) Penilaian antarteman
b. Pengetahuan
1) Ter tertulis
c. Keterampilan
1) Kinerja

2. Instrumen Penilaian
a. Pertemuan Pertama (Terlampir)
b. Pertemuan Kedua (Terlampir)
c. Pertemuan Ketiga (Terlampir)

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a. Remedial
1) Remidial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai
KKM maupun kepada peserta didik yang sudah melampui KKM.
Remidial terdiri atas dua bagian : remedial karena belum mencapai KKM
dan remedial karena belum mencapai Kompetensi Dasar
2) Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum mencapai
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru akan memberikan tugas bagi
peserta didik yang belum mencapai KKM (Kriterian Ketuntasan
Minimal), misalnya sebagai berikut.
 Menyimpulkan ciri surat pribadi

b. Pengayaan
1) Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai
materi pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang
telah tuntas mencapai KKM atau mencapai Kompetensi Dasar.
2) Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan
dengan peserta didik.
3) Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang
membutuhkan pengembangan lebih luas misalnya
 Telaah kebahasaan pantun, syair, dan gurindam

Mengetahui ...................................., ..............2022

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

................................................................ ............................................................
NIP. NIP.

E. Uji Kompetensi
INSTRUMEN PENUGASAN 1

Satuan : SMP/MTs …..
Pendidikan
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : VII
Kompetensi : 3.9 Mengidentifikasi informasi (pesan, rima, dan
dasar pilihan kata) dari puisi rakyat (pantun, syair, dan
bentuk puisi rakyat setempat ) yang dibaca dan
didengar.
4.6 Menyimpulkan isi puisi rakyat ( pantun, syair,
dan bentuk puisi rakyat setempat) yang
disajikan dalam bentuk tulis.
3.10 Menelaah struktur dan kebahasaan puisi rakyat
(pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat setempat)
yang dibaca dan didengar.

Indikator : 3.9.1  menyimpulkan ciri umum puisi rakyat ( pantun,


syair, dan gurindam) pada teks yang dibaca/
didengar.
3.9.2 Membandingkan persamaan dan perbedaan
struktur pantun, syair, dan gurindam pada teks
yang dibaca/didengar.
3.9.3  Mendaftarkan kata/kalimat yang digunakan
pada puisi rakyat pada teks yang dibaca/
didengar.
4.6.1 Menyimpulkan isi pantun.
4.6.2 Menyimpulkan isi syair.
4.6.3 Menyimpulkan isi gurindam.
3.10.1 Menyimpulkan variasi pola pengembangan isi
pantun.
3.10.2 Menyimpulkan prinsip penggunaan kata/
kalimat pada pantun.
3.10.3 Melengkapi puisi rakyat (pantun) sesuai struktur
dan kaidah bahasa serta menelaahnya.
3.10.4 Memvariasikan beragam pola pengembangan
puisi rakyat berupa pantun.
3.10.5 Memperbaiki kesalahan dari segi isi, syarat
pantun, penggunaan kata/kalimat.
3.10.6 Mengomentari puisi rakyat dari segi struktur
dan bahasa
 
Materi : Mewarisi Nilai Luhur Dan Mengkreasikan Puisi Rakyat

Contoh Tugas:
Jawablah pertanyaan berikut!
1.       Apa yang dimaksud dengan puisi rakyat?
2.       Bagaimana cara mendaftarkan kata berima pada pantun, gurindam, dan syair?
3.       Apakah perbedaan utama pantun, gurindam, dan syair?
4.       Dari isinya, bagaimana menyimpulkan cirri-ciri pantun, gurindam, dan syair?
5.       Bagaimana karakteristik dari pantu, gurindam, dan syair?
6.       Berdasarkan isinya, apa saja struktur dan unsur kebahasaan dari pantun,
gurindam, dan syair?
7.       Kemukakanlah beberapa contoh pantun, gurindam, dan syair yang kamu
temukan dari internet, koran atau majalah!
Mengetahui ...................................., ..............2022
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

........................................................... ............................................................
NIP. NIP.

INSTRUMEN PENUGASAN 2

Satuan : SMP/MTs …..
Pendidikan
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : VII
Kompetensi dasar : 4.7 Mengungkapkan gagasan, perasaan, pesan
dalam bentuk puisi rakyat secara lisan dan
tulisan dengan memperhatikan struktur, rima,
dan penggunaan bahasa.
Indikator : 4.7.1   Menulis puisi rakyat dengan memperhatikan
pilihan kata, kelengkapan struktur, dan kaidah
puisi rakyat (pantun).
4.7.2   Menyajikan syair dan gurindam dalam bentuk
musikalisasi
4.7.3
Menyajikan pantun dalam bentuk berbalas
pantun
Materi : Mewarisi Nilai Luhur Dan Mengkreasikan Puisi Rakyat

Contoh Tugas:
Bermain Musikalisasi Syair dan Gurindam
a) Permainan ini terdiri atas dua kelompok (kelompok syair dan kelompok gurindam.
b) Jumlah anggota kelompok minimal 3 orang, maksimal 5 orang.
c) Setiap kelompok terdiri atas ketua dan anggota.
d) Kegiatan musikalisasi diawali dengan perencanaan pemberian nada yang sesuai
dengan isi pesan syair/gurindam.
e) Mementaskan musikalisasi puisi di dalam atau di luar kelas.
f) Sebaiknya dilombakan antarkelas.

Mengetahui ...................................., ..............2022

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

.............................................................. ............................................................
NIP. NIP.

RUBRIK PENILAIAN PENUGASAN

Nama Peserta didik/kelompok     : …………………………………………………


Kelas                                               : …………………………………………………
Tanggal Pengumpulan                : …………………………………………………

No Kategori Skor Alasan

1. 1. Apakah Puisi Rakyat (Pantun, Syair,


dan Gurindam) yang ditulis lengkap?
2. 3. Apakah terdapat uraian tentang
struktur puisi rakyat (pantun,
gurindam, dan syair)?

3. Apakah bahasa yang digunakan untuk


menginterpretasikan lugas, sederhana,
runtut dan sesuai dengan kaidah
PUEBI?

Jumlah

Kriteria:
5 = sangat baik,
4 = baik,
3 = cukup,
2 = kurang, dan
1 = sangat kurang

Mengetahui ...................................., ..............2022

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

............................................................ ............................................................
NIP. NIP.

Tugas
1. Simpan setiap tugas yang diberikan ke dalam map individu peserta didik (warna
map sesuai dengan kelas masing-masing/tiap kelas beda warna map
2. Buat rangkuman dari setiap tugas yang telah diberikan dan rangkuman dibuat
pada kertas folio bergaris.
3. Batas waktu pengumpulan tugas adalah di pertemuan terakhir

PEDOMAN PENSKORAN:

SKOR
KRITERIA YANG DINILAI
MAKSIMAL
Peserta didikmenyimpan semua tugas yang telah dikerjakan dengan 4
lengkap, dan tugas dikerjakan dengan benar, serta dikumpulkan
tepat waktu

Peserta didik menyimpan tugas-tugas yang telah dikerjakan, dan 3


sebagian besar benar tapi kurang lengkap, serta dikumpulkan tepat
waktu
Peserta didik menyimpan tugas-tugas yang telah dikerjakan, namun 2
sebagian besar salah, kurang lengkap, dan tidak dikumpulkan tepat
waktu
Peserta didik menyimpan tugas-tugas yang telah dikerjakan, namun 1
tugas yang dikerjakan salah, dan kurang lengkap, serta tidak
dikumpulkan tepat waktu

Peserta didiktidak menyimpan satu pun tugas-tugas yang diberikan 0


karena tidak pernah mengumpulkan tugas

Mengetahui ..................................., ................2022

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

................................................................ ............................................................
NIP. NIP.

F. Rangkuman

Puisi rakyat merupakan karya sastra yang merupakan warisan nenek moyang yang
memiliki nilai-nilai tertentu dan telah berkembang luas di masyarakat Indonesia. Puisi
rakyat termasuk puisi lama yang masih berpegang pada serangkaian aturan yang
mengikat

G. Glosarium
 Majas, cara melukiskan dengan menyamakan sesuatu yang lain.
 Karakteristik, mempunyai sifat khas sesuai dengan perwatakan tertentu.
 Musikalisasi, menjadikan sesuatu dalam bentuk musik.
 Warisan, sesuatu yang ditinggalkan yang memiliki nilai yang tinggi.
 Karya Sastra, hasil ciptaan yang memiliki nilai seni.

H. Daftar Pustaka
Harsiati.Titik.dkk. 2016. Bahasa Indonesia. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai