Anda di halaman 1dari 29

MODUL AJAR

Buku Fiksi dan Nonfiksi

Bahasa Indonesia Kelas VII


1. INFORMASI UMUM

Nama Penyusun : Sri Puspa Oktaningrum


Institusi : MTs Negeri 24 Jakarta Timur
Tahun : 2023
Jenjang Sekolah : SMP/MTs
Kelas : VII
Fase CP :D
Alokasi Waktu : 2JP X 3 Pertemuan (1 JP = 40
menit) Elemen CP yang dituju : Menyimak

2. TUJUAN PEMBELAJARAN

TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Peserta didik mampu menemukan ide pokok maupun ide penjelas yang terdapat dalam
buku nonfiksi baik yang didengar dan dibaca secara lisan, tulis, dan visual.
b. Peserta didik dapat menganalisis unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik pada buku fiksi baik
yang didengar dan dibaca secara lisan, tulis, dan visual.

KATA/FRASA KUNCI
literasi, buku, rangkuman, fiksi, nonfiksi, unsur instrinsik, unsur ekstrinsik, sinopsis

PERTANYAAN INTI
Bagaimana saya dapat menemukan ide pokok, ide penjelas, unsur instrinsik; dan unsur
ekstrinsik saat menyimak buku fiksi atau nonfiksi?

KOMPETENSI YANG HARUS DIMILIKI SEBELUM MEMPELAJARI TOPIK


a. peserta didik memiliki pengetahuan tentang buku fiksi dan buku nonfiksi;
b. peserta didik memahami unsur instrinsik dalam buku fiksi atau nonfiksi;
c. peserta didik memahami unsur ekstrinsik dalam buku fiksi atau nonfiksi; dan
d. peserta didik mengetahui ide pokok dalam suatu bacaan dalam buku fiksi atau buku
nonfiksi.

3. TARGET DAN JUMLAH PESERTA DIDIK

Perangkat ajar ini dapat digunakan oleh guru untuk mengajar peserta didik reguler/tipikal.
Kapasitas maksimum peserta didik sebanyak 34 orang.
4. PROFIL PELAJAR PANCASILA DAN PROFIL PELAJAR RAHMATAN LIL
ALAMIN
Kreatif : Peserta didik dapat merekonstruksi imaji-imaji visual sesuai dengan bacaan
yang disimak.
Kritis : Peserta didik menyampaikan suatu gagasan atau alasan ketidaksetujuan
berdasarkan bacaan yang disimak.
Mandiri : Peserta didik dapat mengatur diri agar fokus saat menyimak bacaan.
Berimbang : Peserta didik dapat menentukan tindakan berdasarkan pertimbangan
(Tawāzun) konseptual-ideologis

5. SARANA DAN PRASARANA


SARANA
Sarana yang dibutuhkan dalam pembelajaran ini antara lain
 laptop, HP, atau komputer;
 proyektor;
 speaker;
 internet.

PRASARANA
Prasarana yang dibutuhkan dalam pembelajaran ini adalah ruang kelas.

6. MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran yang digunakan dalam modul ajar ini adalah
 Tatap muka
❏ PJJ Daring
❏ PJJ Luring
❏ Paduan antara tatap muka dan PJJ (blended learning)

7. KETERSEDIAAN MATERI
Pengayaan untuk peserta didik berpencapaian tinggi
 Ya
❏ Tidak
Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas untuk peserta didik yang sulit memahami konsep
 Ya
❏ Tidak

8. MATERI AJAR

Materi ajar yang perlu disiapkan oleh guru sebelum mengajar antara lain
REFERENSI BUKU
Buku yang dapat digunakan dalam pembelajaran, misalnya,
 buku nonfiksi yang berjudul “Solo Bercerita: Batik” karya Yuliyanti yang dapat diakses di
https://ipusnas.id/ atau aplikasi IPusnas;
 buku nonfiksi yang berjudul “Tak Kenal Maka Tak Semarang : Wisata Sejarah” karya Intan
Novela Setya Monikasari yang dapat diakses di https://ipusnas.id/ atau Ipusnas;
 Cerita fiksi dari Kalimantan Timur yang berjudul “Aji Batara Agung dengan Putri Karang
Melenu” karya Wiwiek Dwi Astuti dapat diakses di
https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/sites/default/files/SMP -AJi%20Batara
%20Agung%20dengan%20Putri%20Karang%20Meulenu.pdf
 teks utama Bahasa Indonesia untuk SMP/Mts kelas 7; dan

REFERENSI VIDEO
Unsur-Unsur dalam Buku Unsur Instrinsik dan Ekstrinsik Cerita

https://youtu.be/t_lcMyph5Sg https://youtu.be/8gzZUOy86Hk
Sumber: Ruang Bahasa i.d Sumber: Pustaka Rama
9. KEGIATAN PEMBELAJARAN UTAMA
METODE PENGATURAN SISWA
 Diskusi  Individu
 Presentasi  Berkelompok (> 2 orang)

10. ASESMEN
Kegiatan 1 : Menemukan Ide Pokok dan Ide Penjelas Buku Nonfiksi
Bentuk asesmen formatif (presentasi kelompok). Mempresentasikan ide
pokok dan ide penjelas dalam suatu bacaan.
Kegiatan 2 : Menganalisis Unsur-Unsur dalam Buku Fiksi
Bentuk asesmen formatif (tertulis secara kelompok). Menuliskan
unsur instrinsik dan ekstrinsik dari suatu teks fiksi.
Kegiatan 3 : Asesmen Sumatif dan Refleksi
Bentuk asesmen sumatif (tertulis individu).
Mengerjakan soal pilihan ganda dan uraian.
Mengerjakan soal pilihan ganda kompoleks

11. KEGIATAN PEMBELAJARAN


Kegiatan pembelajaran dalam modul ini terbagi dalam tiga kegiatan. Setiap satu
kegiatan terdapat satu pertemuan pembelajaran. Setiap pertemuan terdapat 2 jam
pelajaran dengan alokasi waktu 2 X 40 menit. Untuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran
dijelaskan sebagai berikut.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
Menemukan Ide Pokok dan Ide Penjelas Buku Nonfiksi
Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
1. Guru menyampaikan salam kepada peserta didik.
2. Guru dan peserta didik berdoa bersama sebelum memulai pembelajaran.
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik dan mulai mengondisikan suasana belajar.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan manfaat materi pembelajaran untuk
kehidupan sehari-hari.
Kegiatan Inti (65 menit)
Metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah diskusi kelompok
(jigsaw).
1. Guru memberikan pertanyaan pemantik sebelum memulai pembelajaran untuk
mengetahui sejauh mana peserta didik mampu memahami materi pembelajaran.
 Menurutmu apa perbedaan buku fiksi dengan buku nonfiksi?
 Apakah buku fiksi atau nonfiksi memiliki ide pokok dan ide penjelas di dalamnya?
2. Guru membagi peserta didik menjadi empat kelompok heterogen dan setiap kelompok
harus menentukan ketua kelompok untuk memimpin jalannya diskusi.
3. Guru menyediakan dua buku nonfiksi. Misalnya buku nonfiksi yang berjudul
 “Solo Bercerita: Batik” karya Yuliyanti terbitan CV. Media Karya Putra yang dapat
diakses di https://ipusnas.id/ atau aplikasi IPusnas;
 “Tak Kenal Maka Tak Semarang : Wisata Sejarah” karya Intan Novela Setya
Monikasari terbitan CV. Media Karya Putra yang dapat diakses di
https://ipusnas.id/ atau aplikasi Ipusnas;
3. Guru membagi dua buku nonfiksi tersebut ke empat kelompok yang sudah dibentuk.
Setiap dua kelompok mendapat dua judul buku yang sama.
4. Apabila setiap kelompok sudah mendapatkan buku nonfiksi, ketua kelompok
membacakan salah satu bab yang terdapat dalam buku. Sedangkan anggota yang lain
bertugas menyimak teks yang dibacakan oleh ketua kelompok.
5. Setelah ketua kelompok selesai membaca buku, peserta didik bersama kelompoknya
menganalisis ide pokok dan ide penjelas yang terdapat dalam buku tersebut. Analisis
dilakukan hingga mereka menemukan simpulan bacaan.
6. Setiap kelompok yang sudah menganalisis ide pokok dan ide penjelas dari bacaan,
kemudian bertukar pendapat (diskusi) dengan kelompok lain yang mendapat judul
buku sama.
7. Kelompok satu dengan kelompok yang lain berdiskusi tentang ide pokok dan ide
penjelas yang sudah dianalisis kelompoknya. Mereka saling menanggapi hasil analisis
kelompok lain.
8. Selesai berdiskusi dengan kelompok lain, setiap kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya di depan kelas.
9. Guru menilai hasil presentasi setiap kelompok. (Rubrik penilaian ada di lampiran)
10. Apabila semua kelompok sudah presentasi, guru menyampaikan pembahasan dan hasil
analisis.
11. Peserta didik kembali ke bangku masing-masing.
Penutup (5 menit)
1. Guru mengajak peserta didik untuk menyimpulkan hasil pembelajaran dengan
menyebutkan poin-poin utama yang dipelajari.
2. Guru menanyakan kepada peserta didik, terkait hal-hal yang belum dipahami.
3. Guru menginformasikan kepada peserta didik bahwa pertemuan berikutnya akan
mempelajari tentang unsur-unsur dalam buku.
4. Guru menutup pertemuan dengan memberi motivasi belajar kepada peserta didik dan
memberi salam.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
Menganalisis Unsur-Unsur Buku
Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
1. Guru menyampaikan salam kepada peserta didik.
2. Guru dan peserta didik berdoa bersama sebelum memulai pembelajaran.
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik dan mulai mengkondisikan suasana belajar.
4. Guru sedikit mengulas materi sebelumnya tentang ide pokok dan ide penjelas.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan manfaat materi pembelajaran dalam
kehidupan sehari-hari.
Kegiatan Inti (65 menit)

Metode pembelajaran yang digunakan dalam aktivitas ini adalah kelompok kooperatif.
1. Guru memberikan pertanyaan pemantik sebelum memulai pembelajaran untuk
mengetahui sejauh mana peserta didik memahami materi pembelajaran.
Menurutmu apa manfaat yang diperoleh dari membaca buku, baik buku fiksi
maupun buku nonfiksi?
Coba jelaskan unsur-unsur yang menyusun kedua buku tersebut!
2. Guru menampilkan dua gambar sampul buku, yakni buku fiksi dan buku nonfiksi
(terlampir). Peserta didik mengamati gambar kedua buku tersebut dan mampu
membedakannya.
3. Guru menampilkan video yang berkaitan dengan unsur-unsur dalam buku (link video
ada di halaman 4). Peserta didik menyimak video tersebut dengan saksama.
4. Setelah menyimak video yang ditampilkan oleh guru, peserta didik membentuk
kelompok yang terdiri dari 4 orang secara heterogen.
5. Guru memberikan sebuah teks fiksi tentang kearifan lokal. Misalnya yang berjudul “Aji
Batara Agung dengan Putri Karang Melenu” cerita dari Kalimantan Timur (terlampir).

6. Peserta didik menyimak teks fiksi tersebut bersama kelompoknya.


7. Setelah membaca teks fiksi tersebut, setiap kelompok berdiskusi menganalisis unsur
instrinsik dan ekstrinsik yang ada di dalam cerita fiksi sesuai dengan penjelasan dalam
video sebelumnya.
8. Guru membagikan lembar kerja yang berisi tabel unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik
(terlampir).
9. Setiap anggota kelompok harus memastikan bahwa semua anggotanya sudah
memahami unsur-unsur dalam cerita fiksi ini. Apabila ada peserta didik dari anggota
kelompok yang belum memahami materi, maka anggota kelompok yang lain wajib
menjelaskan hingga semua anggota kelompok memahami materi dengan baik.
10. Hasil analisis dikumpulkan kepada guru.

Penutup (5 menit)
1. Guru menyimpulkan pembelajaran dengan menyebutkan poin-poin yang dipelajari.
2. Guru memberi kesempatan peserta didik bertanya bagian yang belum dipahami.
3. Guru memberi motivasi kepada peserta didik agar rajin dalam membaca buku.
4. Guru menyampaikan kepada peserta didik bahwa pertemuan selanjutnya adalah
penilaian sumatif secara tertulis.
5. Guru menutup pertemuan dengan membaca doa dan salam.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
Tes Sumatif dan Refleksi Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
1. Guru menyampaikan salam kepada peserta didik.
2. Guru dan peserta didik berdoa bersama sebelum memulai pembelajaran.
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik dan mulai mengondisikan suasana belajar.
4. Guru menjelaskan bahwa kegiatan pembelajaran hari tersebut berupa penilaian
sumatif secara tertulis tentang materi yang sudah diajarkan.
5. Guru menjelaskan pelaksanaan ujian sumatif kepada peserta didik.
Kegiatan Inti (70 menit)

1. Guru membagikan soal yang berkaitan dengan materi yang sudah pernah diajarkan.
2. Peserta didik mengerjakan soal secara individu sesuai waktu yang sudah ditentukan.
3. Setelah selesai mengerjakan soal, peserta didik mengisi lembar refleksi diri selama
pembelajaran tentang buku fiksi dan nonfiksi berlangsung.

4. Peserta didik mengumpulkan soal dan lembar refleksi diri kepada guru.
5. Guru mengisi lembar refleksi tentang buku fiksi dan nonfiksi.
Penutup (5 menit)
1. Guru memberi motivasi kepada peserta didik agar rajin membaca buku.
2. Guru menyampaikan hasil ujian akan diumumkan di whatsapp.
3. Guru menutup pertemuan dengan berdoa bersama dan memberi salam.

REFLEKSI GURU
1. Apa kesulitan peserta didik dalam menganalisis ide pokok, ide penjelas? Apa yang
dilakukan oleh guru saat peserta didik mengalami kesulitan tersebut?
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
2. Apa kesulitan peserta didik saat menyimak bacaan untuk menganalisis unsur intrinsik
dan unsur ekstrinsik? Apa yang dilakukan oleh guru saat peserta didik mengalami
kesulitan?
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
3. Apakah ada peserta didik yang tidak fokus saat mengikuti pembelajaran? Apa yang
menyebabkan peserta didik tidak fokus saat mengikuti pembelajaran?
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
4. Apakah pembelajaran berlangsung sesuai dengan rencana pembelajaran guru?
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
REFLEKSI PESERTA DIDIK
Perlu
No Refleksi diri Sudah bisa
belajar lagi
Saya dapat menganalisis ide pokok dan ide penjelas
1.
saat menyimak suatu bacaan.
Saya mampu mengidentifikasi unsur instrinsik dan
2.
ekstrinsik dalam suatu bacaan.
Saya dapat menentukan alur yang digunakan dalam
3.
suatu bacaan secara tepat.
Saya mampu membedakan kalimat utama dengan
4.
kalimat penjelas.
Saya dapat mengambil nilai-nilai kehidupan dari cerita
5.
yang sudah saya simak.

Keterampilan dan pengetahuan yang saya pelajari dalam pembelajaran ini:

Proses pembelajaran:
1. Kegiatan yang paling sulit saya ikuti dalam pembelajaran ini :

2. Usaha yang saya lakukan untuk memperbaiki proses belajar:

3. Pandangan saya terhadap usaha belajar yang sudah saya lakukan (lingkari salah satu)
1 sangat tidak puas
2 tidak puas
3 biasa saja
4 puas
5 sangat puas
12. LAMPIRAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Asesmen Formatif Kegiatan 1


Mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang ide pokok dan ide penjelas yang
terdapat dalam buku nonfiksi.
Nama kelompok : ......................................
Nama sekolah : ......................................
Kelas/semester : ......................................
Materi : Presentasi hasil diskusi kelompok

Materi Bentuk tes Indikator Pembelajaran


Ide pokok dan Lisan presentasi 1. Mempresentasikan ide pokok yang terdapat
ide penjelas kelompok dalam bacaan buku nonfiksi.
dalam buku 2. Mempresentasikan ide penjelas yang
nonfiksi. terdapat dalam bacaan buku
nonfiksi.

Pedoman Penskoran
Berikut adalah pedoman penskoran presentasi kelompok. Penskoran dilakukan dengan
memerhatikan penampilan kelompok secara keseluruhan dan kontribusi setiap anggotanya.
Perlu
Sangat baik Baik Cukup Baik
Aspek Bimbingan Skor
4 3 2 1
Anggota Presentasi sangat Presentasi cukup Presentasi tidak Presentasi
terorganisasi dan terorganisasi dan diatur dengan sama sekali
sangat mudah mudah diikuti. jelas. tidak
diikuti. Transisi Transisi mungkin Transisi antar terorganisasi.
antar anggota sedikit terputus anggota Transisi antar
kelompok tetapi tidak terlihat anggaota
terencana dengan mengambil canggung. kelompok
baik dan banyak waktu tampak buruk.
dilaksanakan dari keseluruhan Presentasi
dengan rapi. presentasi. kurang teratur
dan sangat sulit
diikuti.
Kerja sama Kerja sama Kerja sama Komunikasi Kerja sama
kelompok kelompok kelompok kelompok tidak
berlangsung berlangsung relatif baik berlangsung
sangat baik satu baik satu sama dengan baik.
sama lain dan lain dan Ada
presentasi berkomunikasi dengan miskomunikasi
dibagikan secara dengan baik. beberapa yang jelas dan
merata Beberapa penyimpangan penyimpangan
di antara anggota anggota dalam dalam
kelompok. berpartisipasi presentasi; presentasi.
sedikit lebih beberapa
banyak daripada anggota
yang mendominasi
lain. presentasi dan
yang lain tidak
banyak
berpartisipasi.
Pengetahuan Anggota Sebagian besar Anggota Anggota
kelompok anggota kelompok kelompok
memiliki kelompok hanya memiliki hanya memiliki
pengetahuan memiliki pemahaman sedikit atau
materi yang pemahaman yang sedikit bahkan tidak
sangat yang kuat tentang ada
kuat dan materi tentang materi. materi. pemahaman
tersebut Sedikit elemen Beberapa tentang materi
disampaikan materi yang kesalahan yang
secara hilang atau dibuat dibahas dalam
menyeluruh. mengandung selama presentasi.
Tidak ada kesalahan kecil. presentasi.
kesalahan yang
dilakukan
sehubungan
dengan
pengetahuan
materi.
Media Media yang Media yang Media yang Tidak
digunakan efektif digunakan agak digunakan menggunakan
selama efektif tidak media sama
presentasi. tetapi tidak mendukung sekali.
Anggota digunakan secara presentasi
kelompok konsisten selama verbal. Media
menggunakan presentasi. tersebut
media tersebut kekurangan
sebagai informasi, atau
suplemen, bukan anggota
sebagai kelompok
penopang. hanya
membaca
media tersebut.
NILAI AKHIR = Skor yang diperoleh X 100
16

Asesmen Formatif Kegiatan 2


Menganalisis unsur-unsur yang terdapat dalam buku fiksi secara kelompok.
Nama kelompok : ......................................
Kelas/semester : ......................................
Nama sekolah : ......................................
Materi : Menganalisis unsur instrinsik dan ekstrinsik
Petunjuk Pengerjaan:
1. Simaklah bacaan yang berkaitan dengan Aji Batara Agung dengan Putri Karang Melenu,
cerita dari Kalimantan Timur.
2. Kemudian, telaahlah unsur instrinsik maupun ekstrinsik bacaan tersebut.
3. Tuliskan unsur tersebut dalam tabel di bawah ini!
Unsur
Jawaban Bukti Pendukung
Instrinsik
tema .................................... ....................................

alur .................................... ....................................

sudut pandang .................................... ....................................

latar .................................... ....................................

tokoh .................................... ....................................

amanat .................................... ....................................

Unsur
Jawaban Bukti Pendukung
Ekstrinsik

bahasa .................................... ....................................

latar belakang
.................................... ....................................
pengarang

nilai-nilai yang
.................................... ....................................
dipelajari

Pedoman Penskoran
Berikut adalah pedoman penskoran menganalisis unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik yang
terdapat dalam buku fiksi.

Menganalisis unsur instrinsik dalam suatu bacaan.


Perlu
Baik sekali Baik Cukup Baik
Aspek Bimbingan Skor
4 3 2 1
Kelengkapan Mampu Mampu Mampu Mampu
unsur menemukan menemukan menemukan menemukan
sebanyak lima sebanyak sebanyak tiga sebanyak dua
unsur instrinsik empat unsur unsur unsur
dalam suatu instrinsik instrinsik instrinsik
bacaan secara dalam suatu dalam suatu dalam suatu
tepat. bacaan secara bacaan secara bacaan secara
tepat. tepat. tepat.
Pemilihan Menggunakan Ditemukan Ditemukan Apabila
diksi kalimat baku di satu kalimat duakalimat seluruhkalimat
seluruh yang tidak yang tidak ditulis
kalimat. baku. baku. dengan
kalimat yang
tidak baku.
Bukti Mampu Mampu Mampu Tidak
pendukung menyertakan menyertakan menyertakan menyertakan
semua bukti empat bukti tiga bukti bukti
pendukung pendukung pendukung pendukung
unsur instrinsik unsur unsur unsur
dalam bacaan instrinsik instrinsik instrinsik
secara tepat. dalam bacaan dalam bacaan dalam bacaan
secara tepat. secara tepat. secara tepat.

Menganalisis unsur ekstrinsik dalam suatu bacaan.


Perlu
Baik sekali Baik Cukup Baik
Aspek Bimbingan Skor
4 3 2 1
Kelengkapan Mampu Mampu Mampu Tidak
unsur menemukan menemukan menemukan menemukan
semua unsur dua unsur satu unsur unsur
ekstrinsik ekstrinsik ekstrinsik ekstrinsik
dalam bacaan dalam bacaan dalam bacaan dalam bacaan
secara tepat. secara tepat. secara tepat. secara tepat.
Bukti Mampu Mampu Mampu Tidak
pendukung menyertakan menyertakan menyertakan menyertakan
semua bukti dua bukti satu bukti bukti
pendukung pendukung pendukung pendukung
unsur unsur unsur unsur
ekstrinsik ekstrinsik ekstrinsik ekstrinsik
dalam bacaan dalam bacaan dalam bacaan dalam bacaan
secara tepat. secara tepat. secara tepat. secara tepat.
Pemilihan Menggunakan Ditemukan Ditemukan Apabila
diksi kalimat baku satu kalimat dua seluruh
di seluruh yang tidak kalimat yang kalimat ditulis
kalimat. baku. tidak baku. dengan
kalimat
yang tidak
baku.

Skor yang diperoleh X 100


12

Asesmen Sumatif Kegiatan 3


A. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar!
Bacalah teks nonfiksi berikut untuk menjawab soal nomor 1-3!
Kata batik dirujuk dari bahasa Jawa. Asal mula batik masih menjadi misteri dan
menjadi perdebatan hingga sekarang. Tahun 1677, sebuah bukti sejarah mengungkap
perdagangan sutera dari Cina ke Jawa, Sumatra, Persia, dan Hindustan. Selain itu,
catatan pada tahun 1516 disusul menuliskan mengenai ekspor batik dari Jawa ke
Malabar. Catatan itu menerangkan pula, tulis dalam bahasa Jawa dan tulis dalam
bahasa Indonesia merupakan sebutan bagi kain yang berwarna indah.
Batik diperkirakan mulai berkembang pada abad ke-10. Saat itu, di pulau Jawa
banyak mengimpor kain mori dari India, hal ini diungkapkan oleh sumber kuno.
Menurut Sularso (2009:25) bahwa “India telah menulis Dwipantara atau kerajaan Hindu
Djawa Dwipa di Pulau Jawa dan Sumatera sekitar 200 SM.” Peristiwa ini semakin
mengukuhkan, pusatnya seni batik ada di pulau Jawa.
Batik Jawa memiliki tingkat kerumitan tinggi dalam hal motif dan pewarnaan.
Dalam hal motif pun, batik Jawa memiliki nilai filosofi kehidupan. Batik dengan ragam
hias dan motifnya telah mengakar dalam kebudayaan Jawa dan memiliki fungsi masing-
masing mulai dari berfungsi untuk menggendong bayi, sebagai selimut, alas, pakaian
raja, pakaian pengantin, dan penutup jenazah (Hardjonagoro, 1999, 65).
Sumber: Solo Bercerita: Batik, Yuliyanti, CV. Media Karya Putra
1. Ide pokok yang terdapat dalam teks di atas adalah ....
a. setiap motif batik memiliki fungsi yang berbeda
b. asal mula batik memiliki banyak versi
c. pusat seni batik ada di Jawa
d. batik Jawa memiliki kerumitan motif dan warna
2. Berikut ini alasan yang menguatkan bahwa pusat seni batik ada di pulau Jawa adalah ....
a. pulau Jawa banyak mengimpor kain mori dari India
b. adanya perdagangan sutera dari Cina ke Jawa
c. ekspor batik dari Jawa ke Malabar pada tahun
d. ditemukannya tulisan Dwipantara pada 200 SM yang ditulis oleh India
3. Berikut ini yang tidak termasuk fungsi batik bagi masyarakat Jawa adalah ....
a. sebagau pakaian pengantin c. sebagai pakaian dinas
b. sebagai selimut d. sebagai penutup jenazah
4. Halaman buku yang memuat judul, nama penulis dan penerbit terdapat pada ....
a. halaman judul c. halaman hak cipta
b. daftar isi d. daftar pustaka

5. Berikut ini yang tidak termasuk contoh buku fiksi adalah ....
a. novel, biografi, kumpulan cerita c. komik, mitos, majalah
b. dongeng, hikayat, legenda d. jurnal, esai, skripsi
6. Perhatikan unsur-unsur buku fiksi dan nonfiksi berikut!
1) daftar pustaka 5) sistematika penulisan
2) indeks buku 6) tokoh dan tema cerita
3) judul 7) kover
4) bab dan subbab
Berdasarkan unsur-unsur buku di atas, persamaan unsur yang dimiliki buku fiksi dan
nonfiksi adalah ....
a. judul, kover, bab, dan subbab
b. sistematika penulisan, kover, bab dan subbab
c. indeks, kover, sistematika penulisan
d. judul, kover, daftar pustaka
7. Perhatikan daftar buku berikut!
1) cerpen 5) pidato
2) novel 6) mitos
3) komik 7) buku pelajaran
4) biografi
Berdasarkan daftar buku di atas, yang termasuk jenis buku nonfiksi adalah ....
a. cerpen, novel, komik c. pidato, mitos, dan buku pelajaran
b. novel, biografi, dan mitos d. biografi, pidato, dan buku pelajaran
8. Adanya gambar, bagan, atau gambaran dalam sebuah buku nonfiksi berguna untuk ....
a. menggambarkan karakter tokoh dalam buku
b. untuk memperindah tampilan buku
c. mempermudah mencari halaman buku
d. menggambarkan latar kejadian dalam buku
9. Fungsi halaman glosarium dalam suatu buku adalah ....
a. memberi tahu pembaca bahwa karya yang ditulis hasil dari berbagai sumber
b. membantu pembaca memahami kata yang digunakan dalam buku
c. membantu pembaca mengetahui letak halaman gambar
d. memberi tahu pembaca nama-nama yang berperan dalam penerbitan buku
10. Bacalah teks berikut dengan cermat
Berdasarkan survei YouGov, lebih sering membaca buku menjadi resolusi
paling populer nomor lima tahun ini. Namun kenyataannya, meluangkan waktu
untuk membaca sangatlah sulit karena rutinitas kerja, komitmen sosial, dan
segudang aktivitas lainnya. Bagaimanapun juga, meluangkan waktu untuk
membaca buku adalah hal penting karena memiliki berjuta manfaat untuk
kesehatan. Riset membuktikan orang yang membaca buku secara teratur memiliki
tingkat stres dan
depresi lebih rendah, juga perasaaan relaksasi yang lebih kuat dibandingkan
mereka yang menonton televisi atau gemar memainkan ponsel. Wilkinson
menambahkan membaca terbukti 68 persen lebih baik dalam mengurangi tingkat
stres daripada mendengarkan musik. Kabar baiknya lagi, membaca 100 persen
lebih efektif daripada minum secangkir teh, 300 persen lebih baik daripada pergi
berjalan-jalan dan 700 persen lebih baik dari bermain video game.
Ide pokok yang terdapat pada kutipan teks di atas adalah ....
a. memanfaatkan waktu luang
b. manfaat membaca buku
c. cara menjaga kesehatan mental
d. cara mengurangi stres dan depresi

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!


1. Jelaskan yang dimaksud dengan buku nonfiksi!
Jawab: ..............................................................................................................
2. Jelaskan yang dimaksud dengan buku fiksi!
Jawab: ..............................................................................................................
3. Tuliskan lima judul buku fiksi yang pernah kalian baca!
Jawab: ..............................................................................................................
4. Tuliskan lima judul nonfiksi yang pernah kalian baca!
Jawab: ..............................................................................................................
5. Sebutkan unsur-unsur cerita fiksi!
Jawab: ..............................................................................................................

Kunci Jawaban dan Penskoran Asesmen Sumatif


A. Pilihan Ganda
1. B 6. A
2. D 7. D
3. C 8. B
4. C 9. B
5. B 10. B

NILAI BENAR PILIHAN GANDA = 1


NILAI SALAH PILIHAN GANDA = 0

B. Uraian
1. Buku nonfiksi merupakan jenis buku yang berisikan kejadian sebenarnya yang
disampaikan menurut pendapat/opini/ kajian penulis yang dibuat berdasarkan
fakta dan kenyataan. Maksimal skor = 3
2. Buku fiksi merupakan jenis buku yang berisi cerita atau kejadian yang tidak
sebenarnya terjadi. Ide cerita buku fiksi berasal dari khayalan atau imajinasi
penulis. Maksimal skor = 2
3. Kebijaksanaan guru. Contoh judul buku fiksi antara lain novel Hujan (Tere Liye),
Rapijali (Dee Lestari), Laut Bercerita (Leila S. Chudori), Pulang Pergi (Tere Liye), The
Star and I (Ilana Tan). Maksimal skor = 5
4. Kebjaksanaan guru. Contoh judul buku nonfiksi Filosofi Teras (Henry
Manampiring), Bicara itu Ada Seninya (Oh Su Hyang), Cooking with Love (Icha
Irawan), Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat (Mark Manson), Jika Kita Tidak
Pernah Jadi Apa-Apa (Alvi Syahrin). Maksimal skor= 5
5. Unsur instrinsik yang terdiri dari tema, alur, sudut pandang, latar, tokoh, dan
penokohan. Unsur ekstrinsik yang terdiri dari bahasa, latar belakang penulis dan
nilai-nilai yang dipelajari. Maksimal skor = 5

NILAI AKHIR = Skor yang diperoleh X 100


Jumlah skor
13. LAMPIRAN PENILAIAN SIKAP

Nama peserta didik : ......................................................................................................


Catatan perilaku : ......................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
Indikator penilaian sikap dalam pembelajaran ini adalah siswa senantiasa menunjukkan sikap
yang mandiri, kreatif, dan kritis dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Aspek Sangat Baik Baik Cukup Kurang


Skor
sikap 4 3 2 1
Mandiri Menunjukkan Menunjukkan Menunjukkan Sama sekali
usaha untuk usaha untuk sedikit usaha tidak
tidak tidak untuk tidak menunjukkan
bergantung bergantung bergantung usaha untuk
kepada orang kepada orang kepada orang tidak
lain saat lain saat lain saat bergantung
mengerjakan mengerjakan mengerjakan kepada orang
tugas dan tugas dan tugas dan lain saat
bertanggung bertanggung bertanggung mengerjakan
jawab jawab jawab tugas dan
menyelesaikan menyelesaikan menyelesaikan bertanggung
tugas tepat tugas tepat tugas tepat jawab
waktu secara waktu tetapi waktu tetapi menyelesaikan
terus menerus belum belum tugas tepat
dan konsisten. konsisten. konsisten. waktu.
Kreatif Mencetuskan Mencetuskan Mencetuskan Sama sekali
banyak banyak banyak tidak
gagasan, gagasan, gagasan, mencetuskan
jawaban, atau jawaban, atau jawaban, atau banyak
saran dengan saran dengan saran dengan gagasan,
lancar dan lancar namun cukup lancar jawaban, atau
tepat. kurang tepat. namun tidak saran.
tepat.
kritis Selalu Sering Kadang- Tidak pernah
mengajukan mengajukan kadang mengajukan
pertanyaan pertanyaan mengajukan pertanyaan
pada saat pada saat pertanyaan pada saat
pembelajaran pembelajaran pada saat pembelajaran
berlangsung berlangsung pembelajaran berlangsung
dan berani dan berani berlangsung dan berani
menanggapi menanggapi dan berani menanggapi
jawaban jawaban menanggapi jawaban
teman. teman. jawaban teman.
teman.
Berimbang Sangat merefleksikan Cukup Kurang
(Tawazun) merefleksikan informasi merefleksikan merefleksikan
informasi dengan informasi informasi
dengan seimbang dengan dengan
seimbang antara dunia seimbang seimbang
antara dunia dan akhirat. antara dunia antara dunia
dan akhirat. dan akhirat. dan akhirat.

14. MATERI REMIDIAL DAN PENGAYAAN

MATERI REMIDIAL
Bacalah teks nonfiksi tentang Burung Cendrawasih dari Papua di bawah ini dengan cermat!

Mengintip Burung Surga Menari


Cendrawasih merah hanya ada di Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat. Keberadaannya
dilindungi oleh lembaga konservasi internasional dan masuk burung yang terancam punah.
Habitatnya tergantung pada kelestarian hutan tempat tinggalnya. Burung surga itu hanya
bisa dilihat pengunjung dari dek pengamatam di Pulau Wasinggrai selama satu jam saja,
saat sinar matahari masih muda.
Hari masih gelap saat Tempo dibangunkan dan digelandang ke dermaga. "Kalau tidak
sedini ini, tidak bisa melihat burung," kata Utari Obon, anggota panitia Festival Bahari Raja
Ampat,dua pekan lalu. Sekitar pukul empat pagi, serombongan jurnalis dari Jakarta sudah
berkumpul di dermaga kecil ibu kota Kabupaten Raja Ampat, Waisai. Tak lama kemudian
perahu motor datang menjemput. Tanpa lampu, perahu membelah laut menuju Wasinggrai,
salah satu pulau di gugusan Pulau Waigeo, Raja Ampat.
Empat puluh menit meniti air, matahari mulai muncul, saat perahu menjelang sampai di
pulau "surga" burung. Suara kicauan unggas terbang terdengar bersahut-sahutan. Kami
bergegas ke bukit Manjai, menempuh jalan setapak menanjak di antara pepohonan.
Kawasan ini merupakan bagian lain yang menarik dari alam Raja Ampat, yang terkenal
dengan surga terumbu karang.
Sekitar 25 menit menapaki tanjakan, jalan terasa semakin curam meninggi. Sudut
keterjalannya mungkin mencapai 70 derajat. Pegangan kayu di sisi kiri jalan diikat sambung-
menyambung menolong pendaki. Untunglah "olahraga" pagi imi hanya berlangsung 10
menit sebelum sampai ke sebuah panggung berlantai kayu. Tempat pijakan itu beratap
rumbia yang bolong di bagian atasnya untuk mengintip sasaran: cenderawasih merah
menari.
Tak lama kami "mengintip", muncullah sang bintang yang dinantikan. Di pucuk pohon
lolan setinggi 20 meter hinggap lima ekor cenderawasih berekor merah menjurai. Warnanya
megah menyambut sinar surya yang masih muda. Mereka menari, meniti dahan-dahan di
pucuk pohon itu. Sayang, pertunjukan itu hanya berlangsung satu jam, lalu mereka terbang
entah ke mana. Menurut pemandu kami, burung surga-demikian julukan cenderawasih
merah itu-memang hanya berkenan muncul antara pukul 6 dan 7 pagi.
Cenderawasih merah atau Paradisaea rubra adalah sejenis burung pengicau berukuran
sedang, dengan panjang sekitar 33 sentimeter, dan berasal dari marga Paradisaea. Burung
tersebut berwarna kuning dan cokelat serta berparuh kuning. Burung jantan dewasa
berukuran sekitar 72 sentimeter, dengan bulu-bulu hiasan merah darah dan ujung berwarna
putih pada bagian sisi perutnya. Bulu bagian mula berwarna hijau zamrud gelap dan pada
ekornya terdapat dua untai "tali" panjang berbentuk pilin ganda berwarna hitam. Burung
betina berukuran lebih kecil daripada yang jantan, dengan muka cokelat tua dan tidak punya
bulu-bulu hiasan.
Cenderawasih merah memang dipercaya warga setempat sebagai burung dari surga.
Mereka selalu menari dan terbang seperti tak pernah menapak. Seniman tradisional Papua,
Robby Sawaki, menyebut cenderawasih merah sebagai bidadari tak berkaki. Nah, "surga"
tempat tinggal cenderawasih merah ini hanya di hutan lebat dataran rendah gugusan Pulau
Waigeo dan Batanta, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat.
Burung ini dikenal sebagai tukang kawin. Pejantan, si playboy, memikat pasangan
dengan ritual "tarian" memamerkan bulu-bulu hiasan yang merah megah itu. Setelah kawin,
burung jantan meninggalkan betina dan mulai mencari pasangan lain. Burung betina
menetaskan dan mengasuh anak burung sendiri.
Hidup cenderawasih merah sangat bergantung pada hutan. Mereka makan buah dan
aneka serangga. Karena itu, kelestarian habitat hutan tempat mereka tinggal harus dijaga,
karena populasi dan daerah burung ini ditemukan sangat terbatas. Menurut Bird
Conservation Officer Burung Indonesia Dwi Mulyawati, pada 1980-an populasinya sempat
terganggu oleh kebakaran hutan, pengambil kayu bakar, dan penangkapan. "Namun kini tak
lagi, karena burung ini sudah masuk dalam jenis yang dilimdungi," ujarnya.
Tak salah jika International Union for Conservation of Nature and Natural Resources
(IUCN)-lembaga internasional yang mengurusi konservasi alam dan sumber hayati-
memasukkan cenderawasih merah dalam daftar binatang berisiko terancam punah (IUCN
Red List of Threatened Species). Daftar itu memuat nama-nama binatang dan tumbuhan
yang dilindungi berikut status konservasi mereka. Dikeluarkan pertama kali pada 1948,
daftar tersebut merupakan pedomam yang paling berpengaruh di dunia mengenai status
keanekaragaman hayati.
Cenderawasih merah juga didaftarkan dalam Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) atau konvensi perdagangan
internasional tumbuhan dan satwa liar sebagai spesies yang dilarang diperdagangkan.
Konvenai internasional 1963 yang disepakati banyak negara-Indonesia meratifikasi pada
1978-ini bertujuan melindungi kelestarian tumbuhan dan satwa liar yang terancam punah
tersebut. Konvensi itu juga menetapkan berbagai tingkatan proteksi untuk lebih dari 33 ribu
spesies. Tidak ada satupun spesies terancam dalam perlindungan cites yang punah sejak
peraturan tersebut diberlakukan pada 1975.
Nah, untuk cenderawasih, ada 43 spesies, 35 diantaranya ditemukan di Papua,
termasuk Papua Nugini. Sisanya sudah sulit ditemukan. Uniknya, spesies cenderawasih
merah hanya bisa ditemukan di Raja Ampat. Masuknya cenderawasih dalam daftar
terancam punah, karena dulu warga setempat serimg memburu, membunuh, dan
memperjualbelikannya. Dalam upacara adat, cenderawasih sering kali dipersembahkan
kepada tamu sebagai tanda penghargaan.
Kini, ritual itu tak lagi terjadi. Bupati Raja Ampat Marcus Wanma, dalam sambutan
ulang tahun ketujuh kabupaten itu Senin pekan lalu, berjanji akan menjaga seluruh
kekayaan alam Raja Ampat. "Kelebihan kami adalah menjaga konservasi alam agar tetap
lestari," katanya. Tentu saja dengan harapan semakin banyak wisatawan yang
menghabiskan waktu menikmati alam Raja Ampat, yang dapat menjadi pundi-pundi
pendapatan setempat.
Sumber: Keragaman Hayati Hutan Papua, Pusat Data dan Analisa Tempo

Jawablah pertanyaan di bawah ini berdasarkan teks nonfiksi di atas!


1. Tuliskan ide pokok yang terkandung dalam bacaan di atas!

2. Berilah tanda () pada kolom benar atau salah sesuai dengan informasi yang terdapat
dalam bacaan di atas!
Informasi Benar Salah
Burung cenderawasih hanya berkenan muncul saat sinar matahari
masih muda, yakni sekitar pukul 8 dan 9 pagi.
Burung cenderawasih betina berukuran lebih besar daripada
cenderawasih jantan dan tidak punya bulu-bulu hiasan.
Kelestarian hutan tempat tinggal cenderawasih harus dijaga karena
mereka hidup bergantung pada hutan, khususnya ada buah dan
serangga.
Burung cenderawasih merupakan salah satu jenis fauna yang
dilarang untuk diperjualbelikan.
Burung cenderawasih terancam punah karena dulu warga setempat
sering memburu, membunuh, dan memperjualbelikannya.

MATERI PENGAYAAN
Simaklah cerita fiksi tentang Legenda Batu Gantung dari Sumatera Utara berikut!

https://youtu.be/PivNaESVfwQ
Sumber: Dongeng Kita

Kalian telah mempelajari unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik yang terdapat dalam cerita
fiksi. Sekarang, simaklah video tentang Legenda Batu Gantung dari Sumatera Utara tersebut.
Setelah selesai menyimak video, analisislah unsur-unsur yang terdapat dalam cerita tersebut.
Unsur Instrinsik Jawaban Bukti Pendukung

Unsur Ekstrinsik Jawaban Bukti Pendukung


15. DAFTAR PUSTAKA

Analisa Tempo, dan Pusat Data. 2021. Keragaman Hayati Papua. Jakarta : Tempo Publishing.

Belajar plus, tim. 2021. Bahasa Indonesia untuk SMP/Mts kelas VII Semester 2. Surakarta : PT.
Merdeka Belajar Plus.
Brown, H. Douglas. 2008. Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa Edisi Kelima (penerjemah
Noor Cholis, Yusi Avianto Pareanom). Jakarta: Kedutaan Besar Amerika Serikat.

Effendi. 2012. Panduan Berbahasa Indonesia dengan Baik dan Benar. Jakarta: PT. Dunia
Pustaka Jaya.
Kosasih. 2015. Strategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum 2013. Bandung:
Yrama Widya.
Monikasari, Intan Novela Setya. 2020. Tak Kenal Maka Tak Semarang : Wisata Sejarah.
Sukoharjo: CV. Media Karya Putra.
Nababan, Joni Tohap Maruli. 2021. Guru di 20/”20 (Menemukan Asa Baru di Masa Pandemi).
Sukabumi : Jejak Publisher.

Subarna Rakhma, dkk. 2021. Bahasa Indonesia SMP Kelas VII SMP/MTS. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan.
Yuliyanti. 2020. Solo Bercerita: Batik. Sukoharjo: CV. Media Karya Putra.

16. BAHAN BACAAN

Bahan Bacaan Guru


 Pengertian Buku Fiksi
Buku fiksi adalah Buku fiksi merupakan jenis buku yang berisi cerita atau kejadian
yang tidak sebenarnya terjadi. Ide cerita buku fiksi berasal dari khayalan atau imajinasi
penulis. Bahasa yang digunakan biasanya bahasa kiasan atau bersifat konotatif.
Ciri-ciri buku fiksi antara lain sebagai berikut,
a. menggunakan gaya bahasa dan majas dalam ceritanya;
b. menggunakan kata-kata yang bersifat konotatif; dan
c. isi cerita berupa imajinasi atau khalayan dari penulis.

 Pengertian Buku Nonfiksi


Buku nonfiksi merupakan jenis buku yang berisikan kejadian sebenarnya yang
disampaikan menurut pendapat, opini, atau kajian penulis. Buku nonfiksi merupakan
buku yang dibuat berdasarkan fakta dan kenyataan. Buku nonfiksi sering dijadikan
sebagai sumber informasi oleh para pembaca, karena isi buku ini berupa fakta-fakta
yang diperoleh dari pengamatan dan data. Ciri-ciri buku nonfiksi antara lain
a. isi buku berupa ide baru atau menyempurnakan ide yang sudah ada;
b. isi buku ditulis berdasarkan fakta yang diperoleh dari percobaan;
c. gaya bahasa yang digunakan formal dan baku;
d. kata yang digunakan bersifat denotatif atau makna yang sebenarnya; dan
e. tulisan berbentuk ilmiah populer.

 Bagian-Bagian Buku
1. Bagian sampul dari buku terdiri dari judul buku,sampul depan buku, penulis buku,
illustrator buku, punggung buku, sampul belakang buku, sinopsis buku, dank ode
batang buku.
2. Halaman hak cipta memuat informasi tentang
a. Pembuat buku;
1) Penulis adalah orang yang menulis materi buku.
2) Ilustrator adalah orang yang merancang konsep gambar dan membuat
ilustrasi buku.
3) Editor adalah orang yang memberi masukan kepada konsep naskah dan
menyunting teks pada buku.
4) Desainer adalah orang yang merancang dan mengerjakan tata letak pada
buku.
5) Anggota tim lain yang bertanggung jawab terhadap materi buku
(misalnya penelaah, penanggung jawab, penyelia).
b. Informasi tentang penerbit, alamat isik, dan alamat daring penerbit buku;
c. Informasi tentang hak cipta buku.
3. Halaman daftar isi memuat daftar judul bab buku beserta halamannya.
4. Halaman penutup buku dapat terdiri atas referensi atau daftar
rujukan, glosarium atau catatan, serta biodata pembuat buku.

 Pengertian Ide Pokok


Ide pokok atau gagasan utama adalah topik yang akan dibahas dalam suatu
bacaan. Sebuah bacaan yang baik, memiliki ide pokok dan ide penjelas di dalamnya.
Sedangkan, yang dimaksud dengan ide penjelas adalah sebuah gagasan yang
menjelaskan ide pokok dalam suatu bacaan.

 Jenis-jenis Ide Pokok dalam Bacaan


1. Paragraf deduktif merupakan ide pokok yang berada di awal kalimat. Alur tulisan
dalam paragraf deduktif adalah dari khusus ke umum.
2. Paragraf induktif merupakan ide pokok yang berada di akhir kalimat. Alur tulisan
dalam pargraf induktif adalah dari umum ke khusus.
3. Paragraf campuran merupakan ide pokok yang berada di awal dan akhir kalimat.
Alur tulisan dari pargraf campuran adalah dari khusus ke umum dan kembali lagi
ke khusus.

 Cara menganalisis ide pokok dalam suatu bacaan


1. membaca seluruh paragraf;
2. bacalah setiap kalimat;
3. temukan kalimat utama dengan kalimat penjelas;
4. kalimat penjelas bersifat mendukung kalimat utama;
5. simpulkan isi paragraf; dan

 Unsur Instrinsik Cerita


Unsur instrinsik merupakan unsur pembangun buku fiksi yang berasal dari dalam cerita.
Yang termasuk unsur instrinsik dalam cerita buku fiksi antara lain
1. tema merupakan ide utama dari suatu cerita;
2. alur merupakan jalannya suatu cerita;
3. sudut pandang merupakan penempatan dan posisi pengarang dalam cerita;
4. latar merupakan tempat, waktu, dan suasana yang ada dalam cerita;
5. tokoh merupakan pemeran yang ada dalam cerita; dan
6. amanat merupakan pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui cerita.

 Unsur Ekstrinsik Cerita


Unsur ekstrinsik merupakan unsur pembangun buku fiksi yang berkaitan dengan
keadaan di luar cerita. Yang termasuk unsur ekstrinsik buku fiksi antara lain
1. bahasa berkaitan dengan bahasa daerah dari pengarang. Biasanya pengarang
mengikutsertakan bahasa daerahnya dalam suatu cerita;
2. latar belakang pengarang biasanya mempengaruhi isi dari suatu cerita;
3. nilai-nilai yang dapat diambil yakni nilai moral yang berkaitan dengan baik dan
buruk, nilai agama yang berkaitan dengan kepercayaan, nilai sosial yang berkaitan
dengan hubungan dengan masyarakat, nilai kepahlawanan yang berkaitan dengan
nilai perjuangan, dan nilai politik yang berkaitan dengen kepemerintahan.
Bahan Bacaan Siswa
 Pengertian Buku Fiksi
Buku fiksi adalah Buku fiksi merupakan jenis buku yang berisi cerita atau kejadian
yang tidak sebenarnya terjadi. Ide cerita buku fiksi berasal dari khayalan atau imajinasi
penulis. Bahasa yang digunakan biasanya bahasa kiasan atau bersifat konotatif.
Ciri-ciri buku fiksi antara lain sebagai berikut,
a. menggunakan gaya bahasa dan majas dalam ceritanya;
b. menggunakan kata-kata yang bersifat konotatif; dan
c. isi cerita berupa imajinasi atau khalayan dari penulis.

 Pengertian Buku Nonfiksi


Buku nonfiksi merupakan jenis buku yang berisikan kejadian sebenarnya yang
disampaikan menurut pendapat, opini, atau kajian penulis. Buku nonfiksi merupakan
buku yang dibuat berdasarkan fakta dan kenyataan. Buku nonfiksi sering dijadikan
sebagai sumber informasi oleh para pembaca, karena isi buku ini berupa fakta-fakta
yang diperoleh dari pengamatan dan data. Ciri-ciri buku nonfiksi antara lain
a. isi buku berupa ide baru atau menyempurnakan ide yang sudah ada;
b. isi buku ditulis berdasarkan fakta yang diperoleh dari percobaan;
c. gaya bahasa yang digunakan formal dan baku;
d. kata yang digunakan bersifat denotatif atau makna yang sebenarnya; dan
e. tulisan berbentuk ilmiah populer

 Pengertian Ide Pokok


Ide pokok atau gagasan utama adalah topik yang akan dibahas dalam suatu
bacaan. Sebuah bacaan yang baik, memiliki ide pokok dan ide penjelas di dalamnya.
Sedangkan, yang dimaksud dengan ide penjelas adalah sebuah gagasan yang
menjelaskan ide pokok dalam suatu bacaan.

 Jenis-jenis Ide Pokok dalam Bacaan


1. Paragraf deduktif merupakan ide pokok yang berada di awal kalimat. Alur tulisan
dalam paragraf deduktif adalah dari khusus ke umum.
2. Paragraf induktif merupakan ide pokok yang berada di akhir kalimat. Alur tulisan
dalam pargraf induktif adalah dari umum ke khusus.
3. Paragraf campuran merupakan ide pokok yang berada di awal dan akhir kalimat.
Alur tulisan dari pargraf campuran adalah dari khusus ke umum dan kembali lagi
ke khusus.

 Cara menganalisis ide pokok dalam suatu bacaan


1. membaca seluruh paragraf;
2. bacalah setiap kalimat;
3. temukan kalimat utama dengan kalimat penjelas;
4. kalimat penjelas bersifat mendukung kalimat utama;
5. simpulkan isi paragraf; dan

 Unsur Instrinsik Cerita


Unsur instrinsik merupakan unsur pembangun buku fiksi yang berasal dari dalam cerita.
Yang termasuk unsur instrinsik dalam cerita buku fiksi antara lain
1. tema merupakan ide utama dari suatu cerita;
2. alur merupakan jalannya suatu cerita;
3. sudut pandang merupakan penempatan dan posisi pengarang dalam cerita;
4. latar merupakan tempat, waktu, dan suasana yang ada dalam cerita;
5. tokoh merupakan pemeran yang ada dalam cerita; dan
6. amanat merupakan pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui cerita.

 Unsur Ekstrinsik Cerita


Unsur ekstrinsik merupakan unsur pembangun buku fiksi yang berkaitan dengan
keadaan di luar cerita. Yang termasuk unsur ekstrinsik buku fiksi antara lain
1. bahasa berkaitan dengan bahasa daerah dari pengarang. Biasanya pengarang
mengikutsertakan bahasa daerahnya dalam suatu cerita;
2. latar belakang pengarang biasanya mempengaruhi isi dari suatu cerita;
3. nilai-nilai yang dapat diambil yakni nilai moral yang berkaitan dengan baik dan
buruk, nilai agama yang berkaitan dengan kepercayaan, nilai sosial yang berkaitan
dengan hubungan dengan masyarakat, nilai kepahlawanan yang berkaitan dengan
nilai perjuangan, dan nilai politik yang berkaitan dengen kepemerintahan.

17. LAMPIRAN SAMPUL BUKU NONFIKSI


18. LAMPIRAN SAMPUL BUKU FIKSI

Sumber: https://www.kompasiana.com/

Anda mungkin juga menyukai