Anda di halaman 1dari 13

DETERMINISTIK TEKNOLOGI MEDIA BARU;

PEMENUHAN KEBUTUHAN SEKS DAN KULINER DENGAN SMARTPHONE

Abstrak

Kemajuan teknologi saat ini memudahkan manusia dalam memenuhi kebutuhannya dalam segala hal.
Bagi banyak orang, telepon pintar (smartphone) telah menjelma sebagai sahabat yang paling setia dan
sepemahaman. Kapan saja dan di mana saja berada, kita akan selalu membawa smartphone. Bahkan
banyak orang yang menganggap, lebih baik tertinggal dompet, dibandingkan tertinggal smartphone-nya.
Hal tersebut sesuai dengan apa yang telah dipikirkan oleh Marshall McLuhan sejak berpuluh-puluh tahun
lalu, bahwa teknologi akan mempengaruhi budaya masyarakat. Ada beberapa hal yang menjadi dasar
pemikiran McLuhan mengenai hal tersebut. Konteks ini di Indonesia banyak kita jumpai, dahulu sebelum
ada smartphone, orang akan menyimpan alamat, kartu nama, dan nomor telepon di dalam catatan kecil
dan biasanya disimpan di dalam dompet yang senantiasa dibawa kemana saja. Namun setelah hadir
teknologi telepon seluler dan pintar, kebiasaan tersebut mulai ditinggalkan dan beralih dengan
menyimpan apapun di dalam telepon pintar / smartphone. Dengan semua fitur-fitur canggih yang ada di
dalam smartphone, semua kebutuhan kita baik mengenai penyimpanan data, sampai dengan hal-hal
informasi luar biasa bisa dapat diakomodir olehnya seperti online shop, kuliner digital, seks online, PS
(Phone Sex), dan cam sex semua tersedia di dalam smartphone yang terkoneksi dengan media baru
yaitu internet.

Kata kunci : Deterministik Teknologi, Media Baru, Inernet, Pemikiran McLuhan, Dasar Pemikiran
McLuhan, Konteks Pemikiran McLuhan di Indonesia, Kuliner Digital, Prostitusi online.

Page 1 of 13
Pendahuluan
Kebiasaan manusia ikut berubah seiring dengan perkembangan teknologi. Setelah bangun tidur,
orang tidaklah gosok gigi atau cuci muka, apalagi menonoton televisi, smartphone adalah benda yang
pertama kali dipegang pada saat bangun tidur. Melihat gambaran sederhana ini, peluang untuk
pengembangan iklan digital baik itu dari kebutuhan kuliner sampai iklan untuk pemuasan hasrat biologis
melalui smartphone dengan koneksi internet (media baru) sangat prospektif.

Perkembangan teknologi komunikasi dalam industri Teknologi IT nyaris melahirkan produk-


produk baru setiap hari, yang menyebabkan revolusi komunikasi adalah sesuatu yang tak terelakkan. Ia
ibarat gelombang yang terus menggelora membentuk tatanan baru yang selalu mengarah dan berdasar
pada logika teknologi. Teknologi yang tercipta untuk pemenuhan kebutuhan manusia lambat laun
mempengaruhi kebiasaaan dan budaya manusia itu sendiri.

Ketika penemuan teknologi informasi berkembang dalam skala massal, maka teknologi itu telah
mengubah bentuk masyarakat manusia, dari masyarakat dunia lokal menjadi masyarakat dunia global,
sebuah dunia yang sangat transparan terhadap perkembangan informasi, transportasi, dan teknologi
yang begitu cepat dan begitu besar mempengaruhi peradaban manusia. Perkembangan teknologi
informasi mengembangkan ruang gerak kehidupan manusia secara materi, sehingga tanpa disadari,
komunitas manusia telah hidup dalam dua dunia, yaitu dunia nyata dan dunia maya. Komunitas manusia
yang terjadi di dunia maya banyak kita jumpai dalam berbagai pertemanan di media sosial seperti
facebook, twitter, path dan aplikasi chating yang berbasis mobile seperti Wechat, Hi5, dan lainnya.

Kemajuan teknologi juga memudahkan setiap aktifitas manusia, dari urusan bisnis sampai urusan
perut dan pemenuhan kebutuhan biologis. Untuk urusan tersebut, kini bukan sesuatu yang sulit berkat
aplikasi yang ada di fitur smartphone yang sangat membantu bagi penggunanya. Sebut saja untuk
urusan kuliner, sekarang ini bukan masalah yang sulit untuk menentukan tempat dimana kita akan
menikmati makanan yang sesuai dengan selera kita. Salah satu aplikasi yang dapat membantu untuk
mencari informasi seputar tempat makan di Indonesia, khususnya di Jakarta yaitu Go-food. Ini adalah
jasa layanan antar dari Go-Jek yang memungkinkan pengguna memesan makanan secara online dan
langsung diantar ke tempat tujuan dalam waktu 60 menit. Maka tidak heran rasanya ketika kita melihat
banyak pengemudi Go-Jek mengantre di restoran mewah di Jakarta.

Selanjutnya aplikasi yang berkaitan dengan urusan bisnis banyak yang dapat kita manfaatkan
seperti; Bukalapak, Tokopedia, olx, dan masih banyak lagi. Aplikasi tersebut memungkinkan pengguna
untuk melakukan bisnisnya baik sebagai penyedia barang/jasa ataupun sebagai pengguna barang/jasa.
Sedangkan aplikasi yang berbasis mobile dan berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan biologis
belum ada yang terang-terangan sebagai aplikasi untuk kebutuhan tersebut, hanya saja bagi para
penggunanya yang biasanya memanfaatkan untuk urusan tersebut. Mereka biasanya memanfaatkan
media sosial seperti facebook, twitter, atau WeChat. Akan tetapi yang paling banyak dijumpai adalah di

Page 2 of 13
aplikasi Wechat dan terang-terangan menjajakan dirinya. Untuk urusan cam sex, para pengguna
biasanya menggunakan aplikasi Camfrog, sedangkan untuk phonesex tidak perlu menggunakan aplikasi
tetapi cukup menggunakan smartphone hal itu dapat dilakukan.

Prostitusi yang dulu hanya dapat dijumpai di tempat lokalisasi seperti kalijodoh di Jakarta Utara,
Gang Dolli Surabaya, dan Saritem di Bandung, atau hanya dibeberapa tempat di pinggir rel kereta api
atau bahkan di panti pijat, kini dengan mudahnya kita dapatkan informasi wanita-wanita penggoda iman
menjajakan cinta sesaat di smartphone. Berbicara mengenai bisnis, dahulu transkasi jual beli hanya
dapat kita jumpai di tempat-tempat tertentu seperti toko, pasar, supermarket atau di kantor, kini hanya
dengan telunjuk atau jari jempol kita dapat melakukan transkasi bisnis dengan kolega atau rekanan bisnis
yang ada diseluruh dunia. Jika dulu ketika kita ingin memulai berwisausaha, kita dipusingkan dengan
persoalan modal, tempat, perijinan, keamanan dan lain-lainya yang membuat para pemula
mengurungkan niatnya untuk berbisnis. Tapi tidka demikian yang terjadi sekarang ini, hal tersbeut tidak
lagi menjadi suatu masalah, karena dengan adanya aplikasi seperti bukalapak.com, tokopedia.com, para
pemula yang ingin berkecimpung di dunia usaha tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli tempat
maupun modal dan repot-repot beruusan dengan birokrasi yang rumit, mereka hanya mendaftar dengan
gratis bermodalkan alamat email dan smartphone yang terhubung dengan internet sebagai media baru.
Dari beberapa fenomena tersebut menunjukkan adanya perubahan budaya pada masyarakat, dulu
manusia sebagai makhluk sosial sekarang manusia sebagai makhluk media sosial.

Page 3 of 13
Permasalahan
Dari uraian di atas, ada beberapa permasalahan yang perlu dipecahkan kaitannya dengan
Deterministik teknologi media baru; pemenuhan seks dan kuliner dengan smartphone. Pertama, apakah
ada kaitannya Deterministik teknologi media baru dengan pemenuhan seks dan kuliner dengan
smartphone? Kedua, perubahan budaya masyarakat dari manusia sebagai “makhluk sosial” ke
masyarakat sebagai “makhluk media sosial”, apakah memberi dampak positif atau justru berdampak
negative pada tatanan kehidupan manusia itu sendiri?

Apakah manusia sudah siap dengan kemajuan dan perkembangan teknologi yang ada. Peningkatan
teknologi menyebabkan dominasi sosial masih mengedepankan nilai moral, dan tata nilai budaya yang
ada sebelumnya.

Pembahasan
1. Deterministik Teknologi

Berbicara Deterministik teknologi, artinya kita beribicara tentang efek dari teknologi terhadap
budaya masyarakat. Deterministik teknologi artinya teknologi menjadi penentu dalam perubahan sosial
masyarakat. Atau dengan kata lain bahwa Deterministik teknologi jika setiap kejadian atau tindakan yang
dilakukan manusia itu akibat pengaruh dari perkembangan teknologi. Pada mulanya manusia yang
membuat teknologi, tetapi lambat laun teknologilah yang justru mempengaruhi setiap apa yang dilakukan
manusia. Dahulu manusia belum mengenal apa yang disebut dengan telepon pintar atau smartphone dan
internet. Tanpa ada perangkat komunikasi itu (Smartphone dan internet), kondisi manusia pada saat itu
juga biasa saja tetap dapat berinteraksi dan komunikasi dengan baik. Namun lain halnya dengan kondisi
saat ini, manusia seakan-akan tidak mampu berbat banyak jika tanpa dua hal tersebut, ini bukti bahwa
teknologi sudah mempengaruhi manusia. Manusia sudah bergantung pada teknologi, tanpa teknologi
manusia tidak dapat berbuat maksimal.

Deterministik teknologi dicetuskan pertama kali oleh Marshall McLuhan pada tahun 1962, dalam
bukunya The Guttenberg Galaxy: The Making of Typographic Man. Dasar teori ini adalah perubahan
yang terjadi pada berbagai macam cara berkomunikasi akan membentuk pula keberadaan manusia itu
sendiri.

McLuhan menjelaskan bahwa, teknologi membentuk cara berpikir, berperilaku, dan bergerak dari
satu abad teknologi ke abad teknologi selanjutnya di dalam kehidupan manusia. Perubahan pada mode
komunikasi membentuk suatu budaya dengan melalui beberapa tahapan, yaitu :

1.Penemuan dalam teknologi komunikasi menyebabkan perubahan budaya;


2.Perubahan di dalam jenis-jenis komunikasi membentuk kehidupan manusia;
3.Peralatan untuk berkomunikasi mempengaruhi kehidupan kita sendiri.

Page 4 of 13
Teknologi dapat membentuk atau mempengaruhi keidupan manusia setelah melalui ketiga fase
tersebut.

2. Media Baru (New Media)

Kata “media” merupakan alat saluran komunikasi. Heinich dalam Rudi Susilana menjelaskan
bahwa “kata ‘media’ berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari medium yang secara
harfiah berarti ‘perantara’, yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a
receiver)”1.

Sementara berkaitan dengan media baru, McQuail mengungkapkan bahwa :

Media baru merupakan tempat di mana saluran pesan komunikasi terdesentralisasi; distribusi
pesan lewat satelit meningkat penggunaan jaringan kabel dan komputer; keterlibatan audiens
dalam proses komunikasi yang semakin meningkat; semakin seringnya terjadi komunikasi
interaktif (dua sisi); dan juga meningkatnya derajat fleksibilitas untuk menentukan bentuk dan
konten melalui digitalisasi dari pesan2.

Media baru secara singkat bisa kita terjemahkan sebagai media yang terbentuk dari kegiatan
interaksi antara manusia dengan komputer, khususnya internet dan pemanfaatan lain dari komputer.
Media baru merupakan istilah yang dimaksudkan untuk melingkupi kemunculan digital, komputer, atau
jaringan teknologi informasi dan komunikasi pada sekitar akhir abad ke-20.

Dari istilah di atas, juga tersirat mengenai jenis-jenis yang dapat dikategorikan ke dalam media
baru, antara lain internet, website, komputer multimedia, permainan komputer, CD-ROM, dan DVD.
Beberapa teknologi yang dikategorikan sebagai media baru sering kali diidentikkan sebagai teknologi
digital.

Dalam teori media baru, Marshall McLuhan memperkenalkan istilah “Medium is an extension of
man”, yang berarti bahwa medium adalah perpanjangan tangan manusia. Dan, yang paling mendekati
dari pandangan McLuhan adalah mengenai teknologi mekanik (mechanical technology) dan elektrik,
berupa internet. Semboyannya yang paling terkenal adalah: “Medium is the message”. Medium atau
sarana yang mempengaruhi manusia, bukan isi (content) apa yang disampaikan. Karakteristik medium
sebenarnya adalah makna dari pesan itu sendiri sedangkan isi pesan menjadi hal yang ‘nothing’. Teori ini
menyebutkan bahwa internet adalah pengganti atau kepanjangan tangan dari manusia, artinya internet
merupakan saluran penyampai informasi dari manusia yang satu kepada manusia lain yang dinilai efektif
yang dapat menyampaikan pesan atau informasi sehingga terbentuk satu pengertian terhadap informasi
yang disampaikan.

Media baru jenis internet memadukan ciri-ciri komunikasi massa dan komunikasi antarpribadi
dalam satu media sekaligus. Karenanya, terjadi apa yang disebut sebagai demasivikasi (demassification),
yakni kondisi di mana ciri utama media massa yang menyebarkan informasi secara masif menjadi lenyap.
1
William Riverl dkk, Media Massa Dan Masyarakat Modern (Jakarta: Kencana, 2003),hlm.23.
2
Roger Fidler dkk, Media Morfosis:Memahami Media Baru (Yogyakarta: Bentang Budaya, 2003), hlm. 105.

Page 5 of 13
Arus informasi yang berlangsung menjadi makin personal, karena tiap orang mempunyai kebebasan
untuk memilih informasi yang mereka butuhkan.

Untuk itulah, saat ini banyak yang memanfaatkan media baru, terutama internet, sebagai sarana
penyampaian informasi. Selain karena karakterisiknya yang mengikuti perkembangan zaman, media baru
internet juga dianggap lebih efektif dalam penyampaian informasi kepada khalayak dan dapat langsung
memperoleh feedback dari khalayak. Dalam hal ini, internet tidak perlu membutuhkan waktu lama untuk
menunggu feedback terhadap informasi yang diberikan.

3. Internet

LaQuey menyebutkan, Internet merupakan jaringan longgar dari ribuan jaringan komputer yang
menjangkau jutaan orang di seluruh dunia. Misi awalnya adalah menyediakan sarana bagi para peneliti
untuk mengakses data dari sejumlah komputer. Namun, sekarang internet telah berkembang menjadi
ajang komunikasi yang sangat cepat dan efektif, sehingga telah menyimpang jauh dari misi awalnya.
Dewasa ini, internet telah menjadi sedemikian besar dan berdaya sebagai alat informasi dan komunikasi
yang tak dapat kita abaikan3.

Sementara itu, Levy menggambarkan “internet sebagai saluran komunikasi yang tidak terbatas,
penggunaan komunikasi, iklan elektronik, dan interaksi yang sangat kompleks yang mengaburkan batas
antara penyedia dan konsumen.”4

Seperti dikemukakan LaQuey, “kini penggunaan internet sudah semakin luas dan mencakup
berbagai kalangan, mulai dari praktisi humas, industri televisi, artis, para pendidik (guru atau dosen),
pengelola perpustakaan, penggemar komputer, dan pengusaha.” 5

Salah satu contoh manfaat internet dalam mendapatkan bermacam-macam informasi, yakni
dengan hanya mengandalkan panduan mesin pencari seperti Google dengan site sumber informasi
beranda. Dibanding dengan buku dan perpustakaan, Internet melambangkan penyebaran
(decentralization) atau pengetahuan (knowledge) informasi dan data secara ekstrim.

4. Pemikiran McLuhan

Beberapa pemikiran Marshall McLuhan dalam kaitannya Deterministik teknologi di Media baru,
dalam bukunya “Understanding Media, The Extension of Man” (1991), dan Gutenberg Galaxy antara lain:

1) The medium is the message


In a culture like ours, long accustomed to splitting and dividing all things as a means of control,
it is sometimes a bit of a shock to be reminded that, in operational and practical fact, the
medium is the message. This is merely to say that the personal and social consequences of
any medium—that is, of any extension of ourselves—result from the new scale that is

3
Roger Fidler dkk, Op.Cit. hlm. 128.
4
Ibid., hlm. 129.
5
Ibid., hlm. 130.

Page 6 of 13
introduced into our affairs by each extension of ourselves, or by any new technology. Thus, with
automation, for example, the new patterns of human association tend to eliminate jobs, it is
true. That is the negative result. Positively, automation creates roles for people, which is to say
depth of involvement in their work and human association that our preceding mechanical
technology had destroyed. Many people would be disposed to say that it was not the machine,
but what one did with the machine, that was its meaning or message.

McLuhan dalam pemikiran ini, menjelaskan bahwa ia ingin memprioritaskan bagaimana Media
pada dasarnya benar-benar mempengaruhi cara berpikir, cara merasakan, dan pola bertingkah laku
manusia itu sendiri. Perkembangan teknologi yang sangat pesat dan terus seirama dengan proses
kehiduan manusia dalam berbagai aspek kehidupan manusia, sehingga teknologi disebut sebagai
ekstensi manusia. Teknologi diciptakan oleh manusia dan pada akhirnya akn mempengaruhi manusia itu
sendiri.

Medium is the message, perspektif McLuhan ini bahwa, media itu sendiri lebih penting daripada
isi pesan yang disampaikan oleh media tersebut. Misalkan saja, mungkin isi fitur / aplikasi smartphone
memang penting atau menarik, akan tetapi sebenarnya keberadaan smartphone pada diri kita menjadi
jauh lebih penting lagi.

Kita belajar, merasa dan berpikir terhadap apa yang akan kita lakukan karena message yang
diterima teknologi komunikasi menyediakan untuk itu. Artinya, teknologi komunikasi menyediakan
message dan membentuk perilaku kita sendiri. Radio menyediakan kepada manusia lewat indera
pendengaran (audio), sementara televisi menyediakan tidak hanya pendengaran tetapi juga penglihatan
(audio visual). Apa yang diterpa dari dua media itu masuk ke dalam perasaan manusia dan
mempengaruhi kehidupan sehari-hari kita. Selanjutnya, kita ingin menggunakannya lagi dan terus
menerus. Bahkan McLuhan sampai pada kesimpulannya bahwa media adalah pesan itu sendiri (the
medium is the message).

2) Media hot and Media cold

Pada bagian ini, McLuhan membagi media menjadi dua kategori, sebagai berikut:;

a. Media hot; adalah media yang sangat sarat dengan definisi. Pada saat memberikan persepsi
terhadap “meaning” dari sebuah “message” maka fungsi salah satu indra diperluas. Adapun
media yang termasuk dalam kategori ini yaitu jenis media cetak, radio, telegraf, dan film,

b. Media cold; yaitu media yang sangat minim definisi. Media ini ketika menerima “Message”,
seluruh indera harus di “organized” dalam satu kesatuan yang selaras agar pesan dapat diterima
dengan baik. Contohnya ketika kita menerima telepon, menyimak pidato dan menonton televisi,
semua indera harus kiita satukan agar dapat menerima pesan dengan baik.

Pada dasarnya, kategori media yang dibagi oleh McLuhan tersebut, tidak berpengaruh pada
subjek terkait media mana yang lebih banyak digunakan atau lainnya. Pembagian tersebut hanya untuk
memudahkan kita melihat bagaimana sifat pesan yang disampaikannya, karakteristik khalayaknya dan
bagaimana efek terpaan media tersebut.

Page 7 of 13
5. Dasar Pemikiran McLuhan

Buku yang berjudul “The Guttenberg Galaxy: The Making of Typographic Man” hasil karya
Marshall McLuhan (1962) sebagai dasar pemikiran McLuhan. Ide dasar teori ini adalah bahwa perubahan
yang terjadi pada berbagai macam cara berkomunikasi akan membentuk pula keberadaan manusia itu
sendiri. Teknologi membentuk individu bagaimana cara berpikir, berperilaku dalam masyarakat dan
teknologi tersebut akhirnya mengarahkan manusia untuk bergerak dari satu abad teknologi ke abad
teknologi yang lain. Misalnya dari masyarakat suku yang belum mengenal huruf menuju masyarakat yang
memakai peralatan komunikasi cetak, ke masyarakat yang memakai peralatan komunikasi elektronik.
McLuhan berpikir bahwa budaya kita dibentuk oleh bagaimana cara kita berkomunikasi.

Setidaknya, ada beberapa tahapan yang perlu kita cermati. Pertama, penemuan dalam teknologi
komunikasi menyebabkan perubahan budaya. Kedua, perubahan di dalam jenis-jenis komunikasi
akhirnya membentuk kehidupan manusia. Ketiga, sebagaimana yang dikatakan McLuhan bahwa kita
membentuk peralatan untuk berkomunikasi, dan akhirnya peralatan untuk berkomunikasi yang kita
gunakan itu akhirnya membentuk atau mempengaruhi kehidupan kita sendiri. Manusia belajar, merasa
dan berpikir terhadap apa yang akan kita lakukan karena pesan yang diterima teknologi komunikasi
menyediakan untuk itu. Artinya, teknologi komunikasi menyediakan pesan dan membentuk perilaku kita
sendiri. Perilaku kebudayaan manusia diciptakan akibat dari penggunaan teknologi yang ada.

6. Pengaruh dalam perkembangan teknologi dan media saat ini

Seiring perkembangan zaman, media dan teknologi kian tumbuh dan berkembang dengan pesat,
begitu pula dengan pemikiran McLuhan. Hal ini disampaikan oleh Ellul dalam bukunya, The
Technological Bluff (Ellul, 1990), “argued that the pursuit of technological improvement led to the social
dominance an elite tier of scientists, engineers, and managers for whom technology became an end in
itself, devoid of moral foundation. Technologists promise a great deal to ensure their status in a society
conditioned to welcome technological progress. But they deliver very little.”

Hal tersebut membuktikan bagaimana perkembangan media yang sebegitu besarnya, justru
dihadapkan dengan ketidaksiapan dari penerimanya, yaitu manusia. Peningkatan teknologi
menyebabkan dominasi sosial tertentu yang tidak lagi mengedepankan moral. Awal mula teknologi
diciptakan adalah untuk pemenuhan kebutuhan manusia, yang dipercaya dapat membantu meringankan
manusia dalam melakukan segala aktifitasnya. Karena teknologi adalah ekstensi manusia, itulah rencana
awal pembuatan teknologi yang mengalami kemajuan sangat pesat.

Akan tetapi seiring dengan perkembangannya, keberadaan teknologi kini kian memnjadi momok
yang menakutkan, keberadaannya telah memberikan efek yang begitu besar terhadapa kehidupan
manusia. Bahkan bagi banya orang lebih memanusiakan teknologi dibandingkan dengan memanusiakan
manusia itu sendiri. Bukan hanya manusia, tetapi juga budaya dan segala aspek yang terjadi di sekeliling
kita. Perubahan teknologi kian membawa manusia pada perubahan struktural atau struktur di suatu
masyarakat, tetapi juga perubahan itu terbawa pada sebuah perubahan cultural. Contoh yang ada

Page 8 of 13
disekeliling kita, seseorang lebih akan merasa terbelenggu dan tidak dapat melakukan aktifitasnya ketika
lupa membawa smartphone etika bepergian. Orang akan merasa buta saat mengemudi tanpa GPS, lagi-
lagi smartphone sebagai solusinya. Bahkan untuk keperluan masak-memasak bagi ibu rumah tangga pun
mereka mengandalkan smartphone untuk browsing menu makanan yang akan dibuatnya.

Teknologi dan manusia seiring berjalan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhannya.
Masing-masing berjalan dengan segala aspek, dimana ada dua sisi yang berbeda dan berbanding
terbalik. Perjalanan manusia dan teknologi dalam sebuah determinasi teknologi merupakan perjalanan
dua arah. Pertama, adanya masyarakat yang mulai berubah baik dari segi peradaban, pengetahuan dan
kebudayaan menjadi lebih maju dan modern, maka membutuhkan dan melahirkan suatu model
komunikasi dan didukung oleh teknologi yang berbeda. Apa yang ia pikirkan dan  lakukan merupakan
perbuatan aktif yang dijalani secara sadar demi memenuhi kebutuhan hidupnya baik oleh kebutuhan
primer, sekunder ataupun informasi. Hal ini yang menjadikan manusia tetap adalah dewa dalam hidupnya
dimana apapun yang dilakukan merupakan penyesuaian dengan lingkungan yang senantiasa berubah
dan dinamis dari waktu ke waktu. Proses perjalanan seperti ini kiranya tidak terlalu mengharukan atau
masih bisa diterima oleh akal sehat lantaran mengutamakan manusia sebagai makhluk hidup paling
sempurna dan mulia ketimbang makhluk lainnya. Dalam fase ini, manusia masih memanusiakan
manusia, dan teknologi masih dianggap hanya sebatas alat bantu untu mencapai kebutuhan manusia itu
sendiri.

Namun, fase kedua yang merupakan arah kebalikannya, fase ini manusia mulai memanusiakan
teknologi dan mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan itu sendiri. Teknologi diperlakukan sepeti manusia
dalam perjalanan hidup yang dilakukan oleh manusia dari hari ke hari. Semua yang ada dalam fitur
teknologi dianggap benar adanya, padahal teknologi adalah buatan manusia. Manusia mulai tidak
menyadarinya, bahwa apa yang diperlakukan terhadap teknologi iu merupakan pengaruh yang tercipta
oleh teknologi. Pemanfaatan ini seperti memberikan pentunjuk bahwa manusia sendiri juga dimanfaatkan
oleh teknologi, dimana teknologi juga bukan merupakan perpanjangan tangan yang netral melainkan
mengandung beragam kepentingan di dalamnya. Secara perlahan namun pasti, teknologi yang di-
manusikan-kan tersebut mengantarkan pada perubahan masyarakat dan untuk kemudian, berbalik pada
siklus yaitu mempengaruhi perkembangan teknologi. Hingga pada akhirnya, bukan manusia yang
mengendalikan teknologi, akan tetapi teknologilah yang mengontrol manusia. Hingga pada titik
puncaknya, manusia tidak dapat hidup dengan baik tanpa teknologi, semua bergantung dengan
teknologi. Perjalanan selanjutnya yang harus dilalui oleh individu atau masyarakat adalah berhadapan
dengan teknologi itu sendiri. Secara sadar atau tidak dan diinginkan atau tidak, teknologi adalah elemen
terbesar dalam membentuk masyarakat karena gapaiannya yang terlampau luas dan merasuk dalam
hidup manusia. Dalam perkembangannya ini, maka dikenal apa yang dimaksud dengan Deterministik
teknologi yang didefinisikan oleh Marshall Mc Luhan adalah penemuan atau perkembangan teknologi
komunikasi yang merubah kebudayaan manusia. Hal ini bukan semata-mata teori lantaran dibuktikan
dengan kehidupan nyata saat ini di kalangan individu atau masyarakat dimana tidak ada lagi elemen

Page 9 of 13
kehidupan yang terlepas dari campur tangan teknologi. Dengan kata lain, manusia tanpa teknologi tidak
dapat berbuat banyak, karena teknologi mendominasi semua apa yang dibutuhkan manusia.

7. Konteks yang terjadi di Indonesia

Banyak hal yang kita dapat berikan contoh keberadaan teknologi yang mempengaruhi kebudayaan
manusia di Indonesia. Manusia tanpa smartphone baga sayur tanpa kuah, mungkin istilah yang sangat
cocok jika dikaitan dengan keberadaan teknologi saat ini di Indonesia. Pembayaran Tagihan sudah on-
line, ingin membeli makanan bisa online, Ojek on-line, Bajaj on-line, bahkan bercintapun on-line.
Teknologi komunikasi telah merasuk ke dalam individu secara utuh dibuktikan dengan kebutuhan akan
informasi dari setiap orang setiap hari, bahkan setiap menit. Hal ini didukung dengan kehadiran media
baru internet serta situs-situs on-line yang menyajikan berita secara langsung dan up-date. Kebutuhan
orang akan berita dan kabar terbaru dari dunia politik, ekonomi, selebriti atau lainnya tersaji secara
gamblang dan dengan mudahnya diakses melalui smartphone atau gadget lain yang sama nilainya
dengan nyawa manusia itu sendiri. Begitu pentingnya teknologi komunikasi hingga “ketinggalan
smartphone” rasanya menjadi kehampaan hidup yang membuat orang tidak bersemangat lagi dalam
menjalani hari-harinya. Hal tersebut terjadi di semua lini kehidupan masyarakat Indonesia, baik di dunia
pekerja, sekolah, ibu rumah tangga sampai anak-anak bahkan “pengemis” pun merasa kehausan akan
informasi dan interaksi antar personal.

Bagi Ibu rumah tangga, kebutuhan informasi suatu yang mutlak harus ada. Kehausan teknologi itu
berwujud dalam kebutuhan akan hiburan yang disajikan oleh televisi atau radio setiap harinya. Media
menjadi kebutuhan pokok penikmatnya serta menafikan kebutuhan-kebutuhan lain. Hal ini bukan sekedar
asumsi, manakala dibuktikan dengan kekhawatiran sesorang pemirsa apabila tertinggal salah satu
episode sinetron terfavorite ataupun  tayangan televisi yang setia menemani setiap harinya di saat
bersantai di rumah merasa sangat menyesal karena tidak dapat mengikutinya dengan kontinyu.

Smartphone merupakan pilihan tepat bagi semua kalangan masyarakat, dan smartphone pula yang
sangat banyak memberikan pengaruh terhadap kehiduan manusia. Smartphone yang terkoneksi dengan
media baru internet, dapat memberikan informasi apa saja yang kita kehendaki, mulai dari informasi
politik, ekonomi, bidaya, pendidikan, bisnis, bahkan informasi pribadi pun dapat diakses dengan
smartphone. Wisata kuliner yang dulu hanya dapat dinikmati secara langsung dengan menguras tenaga
dan biaya, dengan smartphone hal itu tidak lagi jadi persoalan yang serius. Para pekerja Seks Komersial
yang dulu hanya bisa menjajakan dirinya di wisma-wisma, lokalisasi atau terselubung di panti pijat, hotel
dan bahkan di pinggir jalan, yang tentu sarat dengan resiko penertiban dari petugas, sekarang hanya
dengan bermodalkan smartphone dan internet, mereka dengan mudahnya menjaring para pria hidung
belang sesuai dengan segementasinya masing-masing.

Page 10 of 13
a) Kuliner digital

Berburu kuliner dengan smartphone adalah menjadi hal yang biasa di era digital saat ini.
Karena dengan smartphone kita tersedia aplikasi-aplikasi yang menyediakan informasi tentang
tempat kuliner sesuai selera penggunanya, khususnya di Jakarta. Sebut saja OpenSnap, sebuah
aplikasi yang dibuat oleh portal kuliner OpenRice yang telah terlebih dahulu popular di Indonesia
dibanding aplikasi lain seperti Go-Food dari go-Jek. Disini memuat lebih dari satu juta tempat makan,
tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di Malaysia, singapura, dan Negara-negara yang terkenal
dengan hidanganya seperti Tiongkok, Thailand dan Filipina. Aplikasi ini dapat digunakan untuk
berbagi foto makanan, layaknya instagram. Selain berbagi foto, pengguna dapat menambahkan
petunjuk lokasi dengan tanda pagar dan men-tag teman-teman.

OpenSnap memiliki fitur nearby yang memuat daftar tempat makan dari tingkat restoran
sampai kaki lima. Informasi tersebut juga memuat peta lokasi yang dapat dihubungkan langsung
dengan “google map” untuk mempermudah kita menemukan lokasi persis restoran/tempat makan
yang dituju. Daftar tersebut dapat di “bookmark” untuk mempermudah pencarian dikemudian hari
oleh penggunanya.

Aplikasi yang terbaru adalah go-food dari go-jek. Go-food adalah jasa layanan antar dari go-
jek yang memungkinkan pengguna memesan makanan secara online dan langsung diantar ke temat
tujuan dalam waktu enam puluh menit. Aplikasi ini sangat berguna jika kita tidak memungkinkan atau
enggan beranjak jauh, misalnya karena ada banyak pekerjaan atau tidak banyak variasi makanan
yang dapat dipesan di sekitar tempat tinggal atau kantor kita. Penggunaan yang mudah membuat go-
food semakin diminati. Cukup membuka aplikasi go-jek, pilih layanan go-food, tentukan kategori
makanan yang henda dipesan atau cari rekomendasi tempat makan yang ada di sekitar melalui fitur
“near me”. Selanjutnya tentukan menu makanan dan akan ada estimasi harga pada saat memilih
menu tersebut. Masukan alamat pengiriman dan di layar smartphone akan muncul harga yang harus
dibayar. Jika semua sudah sesuai dengan makanan yang ingin dipesan, Go-Jek akan mencari
pengemudi untuk membeli pesanan dan mengantarkannya kepada penggunanya. Aplikasi Go-food
sangat popular dikalangan pemburu makanan di Jakarta. Itulah kenapa kadang kita banyak
menjumpai pengemudi Go-Jek yang mengantri makanan di restoran mewah di Jakarta.

b) Prostitusi on-Line

Masih ingat dengan peristiwa terbunuhnya tata chubby? Sekedar merefresh saja, bahwa tata
chubby adalah salah satu pekerja seks komersial yang sangat melek dengan teknologi, sangat sadar
akan perkembangan budaya manusia. Dia memanfaatkan media baru untuk melancrkan marketing
dirinya sendiri. Dengan berbekal akun di salah satu media social twitter, dia mampu menjadi idola di
mata para hidung belang. Buktinya followernya mencpai 78.5K yang mayoritas adalah penikmat
tubuhnya. Sungguh fantastis, bukan? Ini baru sekelas tata chuby, masih banyak lagi PSK kelas atas

Page 11 of 13
yang berlatarbelakang dari kalangan publik figure di dunia entertainment seperti yang diberitakan di
media massa akhir-akhir ini. Dengan harga yang sangat memukau, para PSK kelas atas menjaring
jutawan melalui smartphone mucikarinya. Lagi-lagi teknologi, mengubah pola transaksi dari manual
sekarang via on-line, lebih rapih dan lebih terjaga privasinya.

Banyak fitur yang kita temui di dalam smartphone di pasaran, sebut saja WeChat, aplikasi
pertemanan ini dapat dengan mudah kita “install” di smatphone tanpa biaya. Aplikasi tersebut
memberikan fiture “pepole nearby” yang memungkinkan kita mencari dan dicari oleh sesame
pengguna terdekat dengan lokasi sesui dengan GPS yang tersedia di smartphone. Berbekal fiture ini,
rupanya tidak disia-siakan oleh para penjaja cinta sesaat untuk mengiklankan jasanya. Para penjual
cinta ada yang secara terbuka menjual diri ada yang malu-malu dengan berkedok sebagai therapist
pijat tradisonal. Mudah saja untuk mencari wanita nakal di aplikasi ini, biasanya ditandai dengan
status pribadinya bertuliskan “open BO 24 jam, atau messege come to your place no plus-plus,”
bahkan banyak waria yang menjajakan dirinya dengan status “gw Waria, yang ga suka waria jangan
add, yang butuh kenikmatan tidak gratis,” dan masih banyak lagi.

Jenis layanan yang ditawarkan oleh PSK beranaka ragam dari mulai pijat tradisional pus service,
sampai all service, bahkan ada yang hanya melayani PS / phonesex, dan Video Camera Sex /
Camsex. Biasanya mereka memberikan nomor telepon atau pin BBM untuk komununikasi lebih lanjut
antara psk dengan calon pengguna jasanya.

Dari uraia di atas, menunjukkan bahwa, pola-pola berfikir dan tingkah laku PSK tidak lagi kolot
yang harus mangkal di pinggir jalan menggoda para pengendera mobil. Mereka pahan akan teknologi
dan memanfaatkanya. Jika dulu sebutan PSK aalah wanita malam atau wanita pinggir jalan,
sekarang sebutuan itu telah siran, karena mereka tidk lagi mejenng atau mangkal tengah malam,
mereka siap melayani pelanggan 24 jam, hanya berbekal smartphone dan internet.

Kesimpulan

Determinstik Teknologi yang dicetuskan oleh Marshall McLuhan, bahwa teknologi sebagai penentu
perubahan budaya manusia itu benar adanya. Hal ini dapat dilihat dari contoh pemanfaatan teknologi
oleh para PSK dimana teknologi telah merubah kebiasaan mereka dari sisi pola penjualan maupun dari
sudut segmentasinya.

Deterministik teknologi juga berkaitan dengan pola maketing para pengusaha untuk menjual produknya,
seperti produk kuliner. Saat ini pemasaran kuliner tidak lagi di toko atau di restoran saja, namun sudah
bekerja sama dengan pengembang aplikasi seperti go-jek yang melahirkan fitur go-food.

Kemajuan perkembangan teknologi merubah budaya masyarakat dari manusia sebagai “makhluk sosial”
ke dalam masyarakat sebagai “makhluk media sosial.” Masyarakat lebih banyak berinteraksi lewat
teknologi, dengan smartphone. Dampak positive yang timbul dari deterministik teknologi adalah, manusia
lebih mudah dalam berkmunikasi, karena tidak ada batas ruang dan jarak yang menjadi kendala selama

Page 12 of 13
ada teknologi smartphone dan internet. Dampak negativenya adalah, manusia lebih banyak
mementingkan urusan pribadinya dibanding kepentingan sosial, tingkat kontrol terhadap nilai-nilai tidak
dapat dilakukan karena dengan media internet semua dapat dengan bebas melakukan interaksi dengan
siapapun di manapun serta mengakses situs-situs yang mungkin dapat merusak nilai moral masyarakat.

Pemikiran McLuhan menjelaskan bahwa Media adalah pesan itu sendiri (The Medium is the Message)
dan dasar pemikirannya adalah bahwa perubahan yang terjadi pada berbagai macam cara
berkomunikasi akan membentuk pula keberadaan manusia itu sendiri. Teknologi membentuk individu
bagaimana cara berpikir, berperilaku dalam masyarakat dan teknologi tersebut akhirnya mengarahkan
manusia untuk bergerak dari satu abad teknologi ke abad teknologi yang lain. Misalnya dari masyarakat
suku yang belum mengenal huruf menuju masyarakat yang memakai peralatan komunikasi cetak, ke
masyarakat yang memakai peralatan komunikasi elektronik. McLuhan berpikir bahwa budaya kita
dibentuk oleh bagaimana cara kita berkomunikasi.

References:

Fidler, Roger, Media Morfosis:Memahami Media Baru, Yogyakarta: Bentang Budaya, 2003.

Ghys, Tuur. Technology Trees: Freedom and Determinism in Historical Strategy Games

Griffin, Emory A. (2003). A First Look at Communication Theory, 5th edition, New York: McGraw-Hill,
page 341—354

McLuhan, Marshall. (1994). Understanding Media: The Extensions of Man. Cambridge:The MIT Press

Mody, Cyrus C.M, Small, but Determined: Technological Determinism in Nanoscience


Prabawati, Theresia Ari, Seri Membongkar Misteri Internet, Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2009.

William Riverl dkk, Media Massa Dan Masyarakat Modern (Jakarta: Kencana, 2003),hlm.23.

Zulfi, Memahami Media Baru (New Media) dalam http://www.sociology.org.uk/as4mm3a.doc.

Nama : Syaefudin

NIM           : 55214120035

Kelas/ruang: M.IKom UMB – R 403

Mata Kuliah : Teknologi Media Baru

Page 13 of 13

Anda mungkin juga menyukai