Anda di halaman 1dari 17

Kelompok 5

Nurhapizah
Mila Yunita Sari
Sari Mardiani
Bank BCA
• PT. Bank Central Asia (BCA). PT. Bank Central Asia adalah salah satu
bank swasta yang baru menggunakan teknologi informasi sekitar tahun
1989 dengan tujuan untuk membedakan pelayanan dengan bank lain.
Dengan menggunakan sistem informasi, BCA mampu menghubungkan
antar cabangnya secara online. Produk BCA yang selama ini memanfaatkan
teknologi informasi meliputi telegraphic transfer, mail transfer,Automatic
Teller Machine (ATM) dan phone banking.

• Penggunaan internet tidak hanya terbatas pada pemanfaatan informasi yang


dapat di akses melalui media, melainkan juga dapat di gunakan sebagai
sarana untuk melakukan transaksi perbankan. Bank BCA mulai memasuki
dunia maya yaitu internet banking atau yang lebih di kenal dengan e-
Banking, yang merupakan bentuk layanan perbankan secara elektronik
melalui media internet. e- 6 Banking.
Teknologi yang digunakan Bank BCA
Atm BCA
ATM BCA kini semakin efisien. Untuk memudahkan nasabah dalam
melakukan transaksi perbankan dan untuk menghindari antrian panjang,
sekarang terdapat beberapa jenis ATM BCA diantaranya:ATM BCA
Multifungsi, ATM BCA Tarik Tunai, ATM BCA Non-Tunai, dan ATM BCA
Setoran Tunai/Cash Deposit Machine.

Debit BCA
Lewat kartu paspor BCA, BCA menawarkn suatu bentuk kenyamanan dan
kemudahan hidup bagi nasabah Tabungan Tahapan BCA, Tapres, dan giro
rupiah perorangan. Selain berfungsi sebagai kartu ATM BCA, kartu Paspor
BCA dapat digunakan sebagai kartu debit untuk transaksi pembayaran pada
saat berbelanja tanpa harus menggunakan uang tunai di puluhan ribu merchant
yang bertanda Debit BCA di seluruh Indonesia.
Flazz Bca
Merupakan alat pembayaran multifungsi tercepat pertama di Indonesia
untuk kenyamanan bertransaksi. Menggunakan teknologi chip dan
RFID (Radio Frequency Identification), kartu Flazz pantas untuk
disebut sebagai kartu prabayar multifungsi dengan teknologi terkini.

BCA By Phone
Merupakan produk perbankan elektronik yang disediakan membantu
nasabah untuk dapat menerima layanan iformasi perbankan dan
melakukan transaksi finansial non tunai melalui pesawat telepon
(touch tone atau handphone).
Mobile BCA (m-BCA)
Dengan layanan ini nasabah serasa memiliki ATM BCA dalam genggaman
tangan (kecuali untuk penarikan tunai). Berbagai transaksi perbankan dapat
dilakukan nasabah melalui ponselnya, seperti semudah bertransaksi di ATM
BCA. Transaksi yang dapat dilakukan dengan m-BCA yaitu: m-Info, m-
Transfer, m-Payment, m-Commerce, dan m-Admin.

Sms BCA
SMS BCA adalah layanan informasi perbankan yang dapat diakses langsung
oleh nasabah melalui telepon seluler atau handphone dengan menggunakan
media SMS (Short Message Services).
Fitur digital BCA

1. QRIS
Merupakan jaringan pembayaran menggunakan QR kode dari BCA
Mobile dan berbagai aplikasi pembayaran dimana BCA turut
mendukung pemerintah dengan penerapan cashless payment via
QRIS.
2. Cardless
Merupakan fitur penarikan uang tunai tanpa menggunakan kartu
ATM, nasabah cukup mengakses fitur cardless di BCA mobile dan
dapat dengan mudah menarik uang tanpa kartu ATM.
3. Debit online
Merupakan fitur yang mempermudah nasabah dalam
melakukan pembayaran transaksi online. Fitur ini
memberikan dua keuntungan yakni kemudahan kontrol
transaksi dan tanpa batas. Nasabah dapat mengaktifkan
dan menonaktifkan transaksi, nasabah dapat mengatur
limit dan blokir di BCA mobile.
Sistem strategi Bank Bca
Strategi Pemasaran Bank BCA untuk menjaring Nasabah
Strategi pemasaran Bank BCA merupakan salah satu kunci
kesuksesan dalam menawarkan berbagai produk jasa perbankan
kepada konsumen atau calon nasabah Kondisi krisis telah
mempengaruhi aliran dana tunai di bagian internal BCA.

Pasalnya, para nasabah beramai-ramai menarik dana mereka.


Langsung melalui lokasi BCA terdekat di kota masing-masing
atau antre berjam-jam di mesin ATM. Mungkin saat itu para
nasabah sangat khawatir dana yang tersimpan di BCA menjadi
‘tumbal’ krisis ekonomi yang melanda Indonesia. sekejap itulah,
BCA nyaris kolaps. Akhirnya, pemerintah turun tangan untuk
menyelamatkan BCA.
Strategi pemasaran Bank BCA saat melawan krisis
Langkah pertama strategi pemasaran Bank BCA, yaitu terlebih dahulu
memperbaiki kondisi internalnya. Pasalnya, kondisi dana di salah satu bank
terbesar itu sangat minim. Di bank apapun, ketersediaan dana dari nasabah
menjadi jaminan kehidupan bank tersebut. Oleh karena itu, BCA mencoba
menarik dana lagi dari nasabah yang dulu pernah menarik seluruh dananya
karena krisis ekonomi. Caranya dengan memberikan jaminan aman bagi dana
yang tersimpan di BCA.

Langkah kedua, memastikan kepada nasabah bahwa BCA masih sehat. Untuk
meyakinkan hal seperti itu, semua jajaran dari tingkat atas hingha karyawan
BCA yang masih tersisa bekerja keras. Mereka secara bertahap menghubungi
para nasabah untuk membujuk mereka agar mau menyimpan dananya kembali
ke BCA. Hasilnya luar biasa dikarenakan tidak sedikit nasabah yang akhirnya
mau menyimpan dananya ke BCA. Langkah itu membuat BCA dapat bernapas
dengan lega dan kondisi perbankan secara nasional juga mulai membaik.
Penawaran produk sebagai strategi pemasaran BCA
Beberapa produk yang dihasilkan BCA, antara lain sebagai berikut. BCA
mobile sebagai layanan akses perbankan elektronik m-BCA. Ada juga klik BCA
merupakan layanan perbankan melalui gadget, seperti smartphone atau tablet.
Selain itu, BCA sudah lama memanfaatkan layanan ATM sebagai salah satu
produk unggulan yang ditawarkan kepada masyarakat Indonesia. nasabah dapat
memanfaatkan layanan dalam mesin ATM untuk berbagai keperluan, seperti
tarik tunai, transfer, membayar tagihan telepon, listrik, air, juga dapat dipakai
untuk mengisi ulang pulsa.

Semua produk tersebut dipromosikan secara besar-besaran oleh BCA lewat


berbagai media, seperti media cetak, elektronik, hingga online. Dengan strategi
promosi seperti itu, BCA akan dapat menjaring nasabah lebih banyak lagi.
Dengan begitu, bank konvensional ini ke depan akan selalu menjadi salah satu
bank terbesar di Indonesia dengan berbekal strategi pemasaran Bank BCA.
 
Sistem Operasional dan Layanan BCA

Pada tahun 2021, Halo BCA, sebagai solution service center,


meluncurkan aplikasi Halo BCA yang memberikan kemudahan akses
kepada nasabah, baik di Indonesia maupun luar negeri untuk menghubungi
Bank melalui teknologi Voice Over Internet Protocol (VOIP). Aplikasi
Halo BCA melengkapi saluran kontak Halo BCA yang sudah ada, termasuk
media sosial, WhatsApp, webchat, e-mail, dan twitter. Beragam saluran
komunikasi tersebut memberikan opsi bagi nasabah dalam berkomunikasi
dengan Halo BCA sesuai kenyamanan dan pilihannya.

Solution Assistant (SOLA), yaitu asisten digital nasabah di bawah


koordinasi Halo BCA yang dibentuk pada tahun 2019, fokus untuk
memberikan layanan berdasarkan profil nasabah. SOLA khusus melayani
nasabah upper mass sekaligus meningkatkan potensi bisnis dari segmen
tersebut.
Untuk memastikan kualitas layanan dan operasi, BCA secara
konsisten mengacu pada program SMART SOLUTION. Program yang
pertama kali diperkenalkan pada tahun 2001 itu merupakan singkatan
dari Sigap, Menarik, Antusias, Ramah, dan Teliti, yang fokus pada
service excellence. Penambahan kata “SOLUTION” yang dilakukan
pada tahun 2010 mengandung makna Simak, Open-minded, Lengkap,
Utamakan kebutuhan nasabah, Telling-solutions, Inisiatif dan ON-time
follow up.
Memastikan Kualitas Layanan melalui Peningkatan Kapabilitas

Fokus utama TI BCA adalah selalu memastikan bahwa layanan TI


dapat diandalkan (“Always On”). Untuk itu, Bank menerapkan strategi
High Availability System dengan mengadopsi teknologi cloud,
membangun data center baru, dan terus memodernisasi infrastruktur
dan keamanan TI.
Untuk mendukung keunggulan dalam operasional dan ketersediaan
TI, BCA menerapkan alat pemantauan otomatis yang bekerja secara
real time dalam 24/7 dengan mengoptimalkan analisis data dan
kecerdasan buatan untuk deteksi secara preventif masalah. Inisiatif ini
memungkinkan Bank untuk meningkatkan ketersediaan, keandalan,
dan keamanan sistem, sekaligus meningkatkan kapasitas BCA untuk
melayani lebih banyak nasabah di masa mendatang. BCA juga terus
mengembangkan data center baru di dalam negeri untuk mengantisipasi
pertumbuhan transaksi digital dan integrasi dengan anak perusahaan.
BCA dan anak perusahaan akan berbagi sumber daya dalam operasi data
center, infrastruktur, jaringan, dan keamanan, yang akan mendukung sistem TI
yang andal dan aman di seluruh grup BCA. Pada tahun 2021, BCA telah
menyelesaikan pembangunan infrastruktur “Halo Semarang”, call center yang
berlokasi di Semarang untuk melayani nasabah lebih cepat.

Berbagai teknologi yang digunakan BCA – termasuk Robotic Process


Automation (RPA), Optical Character Recognition (OCR), Natural Language
Processing (NLP), Artificial Intelligence (AI), Augmented Reality (AR) dan
Video Surveillance - telah meningkatkan proses operasional Bank, faktor penting
dalam menciptakan keunggulan secara berkelanjutan.
Rencana Pengembangan ke Depan
• Dalam tiga tahun ke depan, BCA akan fokus memastikan sistem
TI “Always ON” tanpa downtime dan memberikan layanan yang
andal kepada nasabah. Untuk mencapai inisiatif penting ini, BCA
secara bersamaan mengembangkan data center baru,
memodernisasi perangkat keras dan perangkat lunak, serta
meningkatkan infrastruktur agar memiliki ketersediaan sistem
yang tinggi (high-availability system).
• Untuk mendukung pertumbuhan bisnis, BCA akan memperluas
jangkauan kerja sama dengan mitra bisnis melalui open banking
Application Programming Interface (API) dan dengan perusahaan
fintech - bersinergi dengan anak perusahaan, CCV - untuk
memperluas ekosistem keuangan digital. Bank juga berkomitmen
mendukung inisiatif regulator, seperti BI-FAST dan Open Banking.
• Seiring dengan Work From Anywhere (WFA) yang telah
menjadi standar cara kerja baru, BCA terus meningkatkan
efisiensi di tempat kerja digital, mengembangkan kantor
hub untuk kerja jarak jauh, serta menerapkan otomatisasi
proses menggunakan kecerdasan buatan. Inisiatif ini
bertujuan meningkatkan efisiensi operasional dan kualitas
layanan pada proses front-end dan back-end.
• BCA terus mengembangkan sistem keamanan siber
(cybersecurity) untuk mendukung inovasi bisnis yang lebih
baik dengan fokus pada tiga aspek yaitu SDM, proses, dan
teknologi. Seluruh inisiatif ini memungkinkan Bank
beradaptasi dengan baik dalam menghadapi
perkembangan ancaman siber maupun serangan siber yang
lebih canggih.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai