Fidusia, menurut asal kata berasal dari kata “fides” yang berarti
kepercayaan. sehingga hubungan (hukum) antara debitor (pemberi
fidusia) dengan kreditor (penerima fidusia) merupakan hubungan
hukum yang berdasarkan kepercayaan. Pemberi fidusia percaya bahwa
penerima fidusia mau mengembalikan hal milik barang yang telah
diserahkan, setelah dilunasi utangnya. Sebaliknya penerima fidusia
bahwa pemberi fidusia tidak akan menyalahgunakan barang jaminan
yang berada dalam kekuasaannya.
Jadi Pengertian Fidusia adalah pengalihan hak kepemilikan suatu benda
atas dasar kepercayaan dengan ketentuan bahwa benda yang hak
kepemilikannya dialihkan tersebut tetap dalam penguasaan pemilik benda.
2
Dr. HENNY TANUWIDJAJA, S.H, Sp.N
Dua bentuk Jaminan Fidusia, yaitu :
3
Dr. HENNY TANUWIDJAJA, S.H, Sp.N
Fidusia cum creditore contracia
4
Dr. HENNY TANUWIDJAJA, S.H, Sp.N
Fidusia cum amico contracta
(PRANATA TITIPAN)
yang artinya sama dengan pranata “kepercayaan” se
bagaimana dikenal dalam sistem hukum common law.
Pranata titipan ini dilakukan dengan cara, menitipkan
kepemilikan benda kepada seseorang yang dipercaya
karena suatu perjalanan keluar kota, dengan janji bahwa
orang tersebut akan mengembalikan kepemilikan barang
tersebut, jika pemiliknya sudah kembali dari perjalanan.
5
Dr. HENNY TANUWIDJAJA, S.H, Sp.N
PRANATA JAMINAN FIDUSIA BERASAL DARI
Arrest Hoge Road BELANDA
6
Dr. HENNY TANUWIDJAJA, S.H, Sp.N
Konstruksi Hukum yang timbul dari arrest Hoge Road telah melahirkan
pranata jaminan dengan penyerahan hak milik secara kepercayaan yang
dikenal dengan Fidusia. Putusan itu merupakan suatu landmark decision.
Meskipun Belanda sebagai negara penganut civil law system yang tidak
menganut doktrin stare decisis atau azas preseden. Putusan itu kemudian
menjadi pedoman bagi kasus-kasus serupa, sehingga menjadi bahan bagi
pembentukan hukum jaminan Belanda.
7
Dr. HENNY TANUWIDJAJA, S.H, Sp.N
SEJARAH FIDUSIA DI INDONESIA