Anda di halaman 1dari 10

DIGITAL PERBANKAN

Tentang
“Digital Banking”

Disusun Oleh Kelompok 3


1. Juliana Ceri M (1816050005)
2. Zam Zamil Abdi (1816050008)
3. Doni Iswanto (1816050009)
4. Miftahul Rahma Ersi (1816050020)
A. PENGERTIAN DIGITAL BANKING
Digital banking adalah layanan/kegiatan
perbankan melalui kantor bank tertentu dengan
menggunakan sarana elektronik atau digital milik
bank dana tau melalui media digital yang dilakukan
secara mandiri oleh nasabah yang memungkinkan
calon nasabah/nasabah bank untuk memperoleh
informasi, melakukan komunikasi, registerasi,
pembukaan rekening, transaksi bank dan penutupan
rekening.
Beberapa layanan perbankan digital adalah sebagai
berikut:
 Internet Banking
 Phone Banking
 SMS Banking
 Mobile Banking
1. Internet Banking
Nasabah dapat melakukan transaksi perbankan (financial dan non financial) melalui
komputer yang berhubungan dengan jaringan internet bank.
Jenis-jenis transaksi internet banking, antara lain:
 Transfer dana
 Informasi saldo, mutasi rekening, informasi nilai tukar
 Pembayaran tagihan (misal: kartu kredit, telepon, ponsel, listrik)
 Pembelian (misal: isi ulang pulsa telepon, tiket pesawat, saham).

2. Phone Banking
Nasabah dapat melakukan transaksi perbankan melalui telepon dimana nasabah
menghubung contact center bank. Bank telah menyediakan tenaga staf khusus yang akan
menjalankan transaksi nasabah atau program otomatis yang dapat berinteraksi dengan nasabah
untuk menjalankantransaksi nasabah.
Jenis- jenis transaksi phone banking yang dapat dilakukan oleh nasabah, antara lain:
 Transfer dana
 Informasi saldo
 Mutasi rekening
 Pembayaran (kartu kredit, PLN, Telepon, ponsel, listrik, asuransi)
 Pembelian (pulsa isi ulang).
3. SMS Banking
SMS banking adalah layanan transaksi perbankan yang dapat dilakukan nasabah melalui
telepon seluler (ponsel) dengan format Short Message Service (SMS). Nasabah dapat mengirimkan
SMS ke nomor telepon bank atau menggunakan aplikasi yang dipasang bank pada ponsel nasabah.
Jenis-jenis transaksi melalui SMS banking, antara lain:
 Transfer dana
 Informasi Saldo
 Mutasi rekening
 Pembayaran (kartu kredit)
 Pembelian (pulsa isi ulang).

4. Mobile Banking
Mobile banking adalah layanan perbankan yang juga dapat diakses langsung melalui
ponselseperti SMS banking, namun memiliki tingkat kecanggihan yang lebih tinggi. Bank bekerja
sama dengan operator seluler, sehingga dalam SIM Card (kartu chips seluler) Global for Mobile
communication (GSM) sudah dipasangkan program khusus untuk bisa melakukan transaksi
perbankan. Proses transaksi nasabah akan lebih mudah pada mobile banking dibandingkan dengan
SMS Banking. Beberapa jenis transaksi mobile banking, antara lain:
 Transfer dana
 Informasi saldo
 Mutasi rekening
 Informasi nilai tukar
 Pembayaran (kartu kredit,PLN,telepon,handphone,listrik,asuransi)
 Pembelian (pulsa isi ulang, saham).
B. PRODUK DIGITAL BANK
Salah satu produk digital banking yang marak adalah tabungan berbasis digital.
Di bidang ini, para pelaku perbankan berlomba-lomba menawarkan fitur yang
menjanjikan kemudahan. Termasuk pembukaan rekening melalui telepon pintar. satu
kebutuhan konsumen di era digital adalah kecepatan dan kemudahan. Dua insight
inilah yang berusaha dijawab perbankan melalui kecanggihan tabungan digital,
Mirip dengan tabungan konvensional, tabungan digital juga memiliki manfaat utama
sebagai tempat menyimpan uang. Bedanya ia sudah dilengkapi dengan inovasi
layanan digital yang memungkinkan nasabah mengakses saldo rekening hingga
transaksi melalui browser di laptop atau smartphone.
Dalam hal ini terdapat beberapa bank dengan produk digitalnya :
1. Digital Banking BTPN
2. Digital Banking BTN Cermat, Bebas Biaya Administrasi
3. Tyme Digital Banking Commonwealth, Tak Perlu Isi Saldo
4. Woke Digital Banking Bukopin Gandeng 10 Fintech
1. Digital Banking BTPN
Jenius ialah produk tabungan digital banking BTPN yang menawarkan
kemudahan dalam membuka rekening. Nasabah cukup mendaftar secara online
dengan mengunduh aplikasi di Android atau iOS. Setelah mendaftar, Anda akan
didatangi pihak Jenius untuk memperoleh tanda tangan sekaligus memberikan
kartu ATM. Kalau buka rekening (konvensional) di bank butuh waktu 30 sampai
45 menit, selain itu ada fee Rp 15.000, dan harus ada saldo minimal Rp 50.000. Ini
tidak familiar. Di Jenius, nasabah tak perlu pergi ke bank. Begitu daftar di aplikasi,
kartu (debit) diantar langsung ke rumah.
2. Digital Banking BTN Cermat, Bebas Biaya Administrasi
Senada dengan tabungan digital Jenius, segala proses transaksi BTN Cermat
juga cukup dilakukan lewat smartphone seperti mobile banking. Untuk membuka
akun tabungan BTN Cermat, nasabah dapat meminta bantuan Agen Laku Pandai di
kantor Pos Indonesia.Tabungan BTN Cermat ini tidak memiliki kantor fisik,
melainkan hanya menggunakan kartu dan tidak memakai buku tabungan,tabungan
ini juga bebas administrasi.
3. Tyme Digital Banking Commonwealth, Tak Perlu Isi Saldo
Bank Commonwealth menawarkan layanan digital banking dengan
menghadirkan terobosan baru berupa proses pembuatan rekening yang sangat singkat.
Waktu yang dibutuhkan sekitar 10-15 menit. Lewat mesin bernama Tyme Digital,
nasabah dapat membuka rekening hanya dengan membawa KTP dan NPWP yang
akan di-scan. 10 menit kemudian, nasabah sudah siap untuk menggunakan tyme
digital banking tersebut.
Mesin ini memfasilitasi semua proses pembukaan rekening, termasuk pembuatan kartu
ATM yang langsung aktif. Calon nasabah juga tidak perlu mengisi saldo di ATM untuk
dapat mengaksesnya.
4. Woke Digital Banking Bukopin Gandeng 10 Fintech
Bank Bukopin tidak mau ketinggalan turut meramaikan dunia digital banking
dengan meluncurkan produk yang diberi nama Tabungan Woke.Tabungan digital ini
memiliki dua tipe, yakni registered dan unregistered. Tipe registered adalah jenis
tabungan digital yang disimpan di server Bank Bukopin. Sedangkan untuk tipe
unregistered, seluruh transaksi Anda dapat digunakan lewat e-wallet alias dompet
elektronik.
Dalam memasarkan, mengenalkan, dan menunjang produk Tabungan Woke, Bank
Bukopin telah menggandeng sekitar 10 perusahaan startup yang bergerak di bidang
teknologi finansial (fintech).
C. BISNIS PERBANKAN DALAM LEGALITAS
DAN MORALISTIS DIGITAL BANKING
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 18/40/Pbi/2016 Tentang Penyelenggaraan
Pemrosesan Transaksi Pembayaran bahwa perkembangan teknologi dan sistem informasi terus
melahirkan berbagai inovasi, khususnya yang berkaitan dengan financial technology (fintech)
dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat, termasuk di bidang jasa sistem pembayaran, baik
dari sisi instrumen, penyelenggara, mekanisme, maupun infrastruktur penyelenggaraan
pemrosesan transaksi pembayaran.
inovasi dalam penyelenggaraan pemrosesan transaksi pembayaran perlu tetap mendukung
terciptanya sistem pembayaran yang lancar, aman, efisien, dan andal, sehingga diperlukan
pengaturan terhadap penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk melengkapi ketentuan yang
sudah ada dengan mengedepankan pemenuhan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko yang
memadai, serta dengan tetap memperhatikan perluasan akses, kepentingan nasional dan
perlindungan konsumen, termasuk standar dan praktik internasional dalam rangka meningkatkan
ketahanan dan daya saing industri sistem pembayaran nasional.
bank indonesia perlu mendorong peran pelaku domestik antara lain melalui penataan struktur
kepemilikan penyelenggara jasa sistem pembayaran, pengaturan mengenai penyelenggaraan jasa
sistem pembayaran dalam ketentuan saat ini, perlu terus dilengkapi dan dirumuskan secara lebih
komprehensif untuk memberikan arah dan pedoman yang semakin jelas kepada penyelenggara
jasa sistem pembayaran dan penyelenggara penunjang transaksi pembayaran, serta kepada
masyarakat bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana perlu menetapkan peraturan bank
indonesia tentang penyelenggaraan pemrosesan transaksi pembayaran. disini banyak sekali pasal
yang mendukung tentang digital banking ini sehingga untuk legalitasnya tak perlu di ragukan lagi
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di era digital ini seperti
halnya dua sisi mata pisau. Ada sisi positif dan sisi negatifnya, atau dengan bahasa
lain, the man behind the gun, Apabila user tersebut adalah orang yang pandai dan
bijak, maka ia akan memanfaatkan TIK tersebut secara baik. Namun, jika user
tidak bertanggung jawab, maka kemajuan TIK justru akan melahirkan masalah-
masalah baru yang terkadang menabrak aspek-aspek moralitas yang selama ini
dijaga dan dihormati oleh masyarakat.
banyak perbankan konvensional serta perbankan syariah membuka digital
banking yang salah satunya bertujuan untuk mempermudah transaksi para
nasabahnya sehingga system pembayaran dan transaksi lainnya berjalan dengan
lancar. Ini juga masuk kedalam membentuk moralitas suatu perbankan untuk
kenyamanan nasabah bank di dalam menjalankan aktifitasnya sehari-hari sehingga
terhindar dari ha-hal yang membahayakan seperti perampokan dan lain-lain
TERIMA KASIH
ASSALAMUALIKUM WR.WB

Anda mungkin juga menyukai