Anda di halaman 1dari 57

MAKALAH AKHIR KELOMPOK KOMREHENSIF

MANAJEMEN STRATEGIK DAN KEPEMIMPINAN

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK

DISUSUN OLEH:
Kelompok 5

KEZIA FEBRIYANTI SASIANG 023102010020


MUHAMMAD FARKHAN FADHILAH SANDY 023102010002
NETADEA APRINA 023102010072
REZZA PAHLEVY 023102010029

PENDIDIKAN PROFESI AKUNTAN


UNIVERSITAS TRISAKTI
2021
VISI MISI TUJUAN STRATEJIK
LATAR BELAKANG

PT Indofood Sukses Makmur Tbk (IDX: INDF) atau lebih dikenal dengan nama Indofood
merupakan produsen berbagai jenis makanan dan minuman yang bermarkas di
Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 14
Agustus 1990 oleh Sudono Salim dengan nama PT Panganjaya Intikusuma yang pada
tanggal 5 Februari 1994 menjadi Indofood Sukses Makmur. Perusahaan ini
mengekspor bahan makanannya hingga Australia, Asia, dan Eropa.

VISI DAN MISI PERUSAHAAN

 Visi
“Menjadi Perusahaan Total Food Solutions”
 Misi
1. Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara
berkelanjutan.
2. Memberikan solusi atas kebutuhan pangan secara berkelanjutan
3. Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi dan teknologi
Indofood.
4. Meningkatkan stakeholders’values secara berkesinambungan

TUJUAN DAN STRATEGI PERUSAHAAN

Dalam dua dekade terakhir, Indofood telah bertransformasi menjadi sebuah


perusahaan
Total Food Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan
proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga
menjadi produk akhir yang tersedia di pasar. Kini Indofood dikenal sebagai perusahaan
yang mapan dan terkemuka di setiap kategori bisnisnya. Dalam menjalankan kegiatan
operasionalnya, Indofood memperoleh manfaat dari skala ekonomis serta ketangguhan
model bisnisnya yang terdiri dari empat Kelompok Usaha Strategis (“Grup”) yang saling
melengkapi sebagai berikut:
STRATEGI MANAJEMEN PADA ELEMEN MARKETING MIX (4P)

Marketing Mix adalah strategi pemasaran yang di laksanakan secara terpadu atau
strategi pemasaran yang di lakukan secara bersamaan dalam menerapkan elemen
strategi yang ada dalam Marketing Mix itu sendiri. Marketing Mix terdapat beberapa
elemen marketing dikenal dengan unsur 4P (Product, Price, Place, Promotion).

Product Price

Place Promotion

1. Produk

Segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh dan
digunakan atau dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
meliputi barang fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, gagasan dan ide.

PT Indofood
Sukses Makmur
Tbk memiliki
berbagai produk.
2. Price ( Harga )

Yaitu jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh produk
atau jasa untuk memperoleh satu buah produk dan hendaknya harga akan dapat
terjangkau oleh konsumen.

Contohnya Indomie, selain dapat dibeli perbungkus, dapat juga dibeli dengan paket

5 bungkus atau paket 1 kardus berisi 40 Indomie. Harga Indomie juga sangat
murah dan terjangkau bagi semua kalangan masyarakat, di Indonesia, perbungkus
indomie dihargai hanya sekitar Rp. 2000 – Rp. 3.500

3. Place ( Saluran Distibusi/ Tempat)

Termasuk aktivitas perusahaan untuk menyalurkan produk atau jasa tersedia bagi
konsumen. Serta merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses
terhadap jasa bagi para pelanggan. Tempat dimana produk tersedia dalam
sejumlah saluran distribusi dan outlet yang memungkinkan konsumen dapat
dengan mudah memperoleh suatu produk.

Group Distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di Indonesia,


menembus sampai hampir ke setiap sudut kepulauan. Jumlah titik stok (gudang)
semakin diperbanyak secara agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu
menyediakan penetrasi yang lebih luas melalui rantai suplai dan penghantaran.
Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet retail yang banyak,
termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing
area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin (www.indofood.com). Di
Yogyakarta agen-agen Indofood juga bekerjasama dalam menyediakan Indomie
dengan warung-warung seperti Burjo (warung yang menyediakan bubur kacang
hijau dan mie instan/mie goreng sebagai menu utama)

4. Promotion

Berarti aktivitas yang meliputi berbagai metode, yaitu iklan, promosi penjualan,
penjualan tatap muka dan hubungan masyarakat, mengkomunikasikan produk dan
membujuk pelanggan, Menggambarkan berbagai macam cara yang ditempuh
perusahaan dalam rangka menjual produk ke konsumen.
STRENGTH, WEAKNESS, OPPORTUNITY, TREATH PERUSAHAAN INDOFOOD

1. Strength
 Keahlian dalam cita rasa Indonesia
 Produksi rendah biaya
 Jangkauan distribusi luas
 Kecepatan dalam menjangkau konsumen
 Brand yang sudah terkenal
2. Weakness
 Terlalu banyak Brand yang dikeluarkan
 Terlalu banyak inovasi rasa yang dibuat oleh Indofood
 Permintaan pasar yang belum terpenuhi
3. Opportunity
 Melakukan ekspansi ke luar negeri
 Melakukan join dengan perusahaan yang memiliki produk yang sejenis
 Melakukan diversifikasi terhadap produk lain
4. Treath
 Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan maupun inovasi
 Tidak fokus terhadap satu jenis produk

JAWABAN PERTANYAAN DISKUSI PRESENTASE KELOMPOK

1. CSR (Corporate Social Responsibility)


Berikut merupakan bentuk CSR yang telah dilakukan indofood:
 Building Human Capital

Indofood menyadari pentingnya pendidikan dalam mengembangkan sumber


daya manusia Indonesia dengan memberikan kesempatan pendidikan formal
dan nonformal melalui hibah penelitian dan fasilitas belajar.

Indofood Riset Nugraha (IRN)

IRN adalah hibah penelitian Indofood yang diberikan kepada para sarjana yang
melakukan penelitian terkait pangan yang memajukan ketahanan pangan
nasional sebagai bagian dari proyek tahun terakhir mereka. Topik penelitian IRN
dinilai oleh panel yang terdiri dari sembilan ahli yang mengkhususkan diri dalam
bidang-bidang seperti Teknologi Pertanian dan Perikanan; Teknologi produksi;
Gizi dan Kesehatan; Bioteknologi Molekuler; dan Sosial Ekonomi.
Pelamar yang berhasil dapat mempertajam keterampilan mereka dan
melakukan penelitian yang berarti di bawah bimbingan para ahli ini. Pada tahun
2019, siswa yang berpartisipasi akan memenangkan “Wisata Ilmiah” yang
diselenggarakan oleh Indofood. Tiga mahasiswa IRN periode 2018-2019 diberi
kesempatan untuk mengunjungi fasilitas penelitian dan pusat penelitian inovasi
pangan di Singapura.

Indofood Rumah Pintar

Grup Agribisnis memiliki program pengembangan masyarakat, dimana RUMPIN


atau fasilitas pendidikan nonformal didirikan di perkebunannya di Sumatera dan
Kalimantan. RU MPIN dilengkapi dengan komputer, perlengkapan audio visual,
perpustakaan, taman bermain dan area untuk kegiatan kerajinan tangan di
mana penduduk setempat diajari membuat barang tenun, tas kain perca, dan
bunga dari bahan daur ulang untuk menambah penghasilan keluarga.

Selain mempromosikan kewirausahaan dan eko-perdagangan, RUMPIN telah


memungkinkan anak-anak prasekolah memperoleh keterampilan membaca dan
menulis, memberikan uang sekolah gratis kepada siswa sekolah menengah
yang mengikuti ujian masuk universitas negeri, dan melestarikan budaya dan
warisan melalui pelajaran tari dan musik tradisional.

 Strengthening economic value

Indofood menjalin program kemitraan dengan pemasok bahan baku untuk


produksi. Ini termasuk kemitraan dengan petani hulu dan pemangku kepentingan
agribisnis, serta UKM di hilir rantai pasokan.

Kemitraan dengan Petani

Indofood bermitra dengan petani kentang, cabai, singkong, bawang merah, dan
gula kelapa lokal untuk menghasilkan nilai ekonomi bersama dan jangka
panjang. Untuk membantu petani meningkatkan produktivitas dan hasilnya,
Indofood memberikan pelatihan tentang praktik pertanian yang baik dan teknik
bertani. Di tahun 2019, kemitraan ini terus Indofood dukung, yang mengamankan
pasokan bahan baku untuk produksi dan sekaligus memberikan kesejahteraan
ekonomi bagi para petani.

Kemitraan dengan Petani Kelapa Sawit

Grup Agribisnis menyediakan program pelatihan bagi petani kecil tentang praktik
agronomi, teknik pemuliaan tanaman yang efektif, dan operasi yang
berkelanjutan. Ini membantu petani untuk lebih memahami mekanisme kerja dan
pengelolaan lahan, dan untuk terus menciptakan nilai bagi lingkungan. Di tahun
2019, Grup Agribisnis terus memberikan dukungan dan pelayanan lainnya
kepada petani termasuk penyediaan benih yang berkualitas.

Kemitraan dengan Peternak Sapi

CBP Group telah menjalin kemitraan dengan para peternak sapi melalui koperasi
peternakan sapi perah sejak 2013. Program kemitraan tersebut mencakup
pengadaan ratusan sapi perah untuk dikelola dan dikembangkan oleh anggota
koperasi, pemberian pinjaman lunak untuk pembelian alat pendingin susu dan
peralatan lainnya, serta pembinaan untuk meningkatkan kualitas sapi perah.
Program ini telah memungkinkan pasokan susu segar sebagai bahan baku
produk Indofood secara terus menerus untuk memenuhi permintaan yang terus
meningkat.

Kemitraan dengan Pengusaha Tempe

Tempe merupakan bahan tradisional yang sehat untuk salah satu produk snack
Indofood. Selama bertahun-tahun, kemitraan Indofood dengan pengusaha tempe
telah membina komunitas pemasok tempe yang kuat yang mampu berbagi
pengalaman, pengetahuan dan pelatihan tentang produksi tempe sesuai dengan
GMP. Di tahun 2019, Indofood terus mendukung kemitraan Indofood dengan
para pengusaha tempe dengan meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi
mereka, yang memberikan peningkatan pendapatan bagi para pengusaha.

Kemitraan untuk Pertanian Berkelanjutan Indonesia (PISAgro)

Indofood merupakan anggota PISAgro, inisiatif bersama antara pemerintah dan


berbagai pemangku kepentingan agribisnis untuk mendukung ketahanan pangan
nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani melalui praktik pertanian
berkelanjutan. Indofood juga mengetuai Kelompok Kerja Komoditas Kentang
yang memiliki misi melatih 2.500 petani kentang yang bertanggung jawab atas
5.000 hektar lahan; dan merupakan anggota Kelompok Kerja Komoditas Kedelai,
yang misinya melibatkan 4,3 juta petani kedelai yang bertanggung jawab atas 2
juta hektar lahan.

Kemitraan Pengusaha Indomie (“Warmindo”)

Grup CBP bermitra dengan pemilik kios Indomie melalui program Warmindo,
yang bertujuan untuk memberikan praktik terbaik tentang kebersihan makanan
dan pengelolaan kios makanan, serta untuk mendorong kesejahteraan yang
lebih baik di antara para pemilik kios.

Kartu Bogasari Mitra


Grup Bogasari memperluas program keanggotaan BMC untuk nasabah UKM,
yang dapat menikmati keuntungan eksklusif seperti reward bulanan, asuransi
kesehatan, promosi khusus, dan akses pendanaan dari bank. Sepanjang 2019,
anggota BMC diundang untuk mengikuti pameran kuliner, serta menghadiri
Bogasari SME Awards tahunan.

Kemitraan dengan Pengusaha Pangan (“Pojok Selera”)

Pojok Selera merupakan program pemberdayaan ekonomi dalam mendukung


SGD Goal 1 untuk “Mengakhiri Kemiskinan”. Ini mendorong masyarakat sekitar
unit operasi Indofood untuk menjadi pengusaha kuliner. Selama setahun,
masyarakat mendapatkan pelatihan tentang pengoperasian usaha kecil dan
pembinaan tentang penyiapan produk pangan non beras. Dukungan lain berupa
pendampingan Sertifikasi Halal, peralatan baking dan modal awal untuk memulai
usaha juga diberikan.

Program Santripreneur untuk Pondok Pesantren

Program Santripreneur adalah program pelatihan kewirausahaan yang ditujukan


bagi Pondok Pesantren. Ini menginspirasi siswa untuk menjadi wirausahawan
kuliner masa depan dengan memberikan pelatihan, peralatan, dan bantuan
bisnis. Program ini dimulai di bawah Program Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bekerja sama
dengan mitra sektor swasta.

 Protecting the environment

Indofood secara aktif bekerja sama dengan pemerintah, masyarakat lokal dan
lembaga swadaya masyarakat (“LSM”) untuk melindungi lingkungan melalui
pengelolaan limbah padat dan pelestarian alam. Indofood mendukung upaya
pemerintah dalam pengelolaan sampah kemasan pasca konsumen melalui
program Bank Sampah Indofood dan Green Warmindo. Indofood juga bekerja
dengan perusahaan global dan nasional untuk mendukung pelestarian alam
melalui platform seperti Aliansi Pemulihan Ekosistem Bakau (“MERA”) dan
Gerakan Ciliwung Bersih (“GCB”).

Bank Sampah Indofood

Program Bank Sampah Indofood didirikan untuk meningkatkan kesadaran


konsumen tentang pembuangan sampah kemasan pasca-konsumen dengan
benar. Hal ini dicapai melalui program pendidikan lingkungan yang ditargetkan
pada rumah tangga dan masyarakat setempat, dengan tujuan untuk
meningkatkan kualitas bahan limbah kemasan pasca-konsumen yang
dikumpulkan untuk didaur ulang. Selama tahun 2019, Indofood terus
membangun bank sampah baru, mengedukasi masyarakat lokal tentang
pentingnya pemilahan sampah serta meningkatkan kuantitas dan kualitas
sampah kemasan pasca konsumen yang dapat didaur ulang sebagai bahan
baku industri lain.

Project MERA

MERA merupakan upaya kolaborasi antara perusahaan global dan nasional,


instansi pemerintah dan LSM untuk merestorasi dan melindungi ekosistem
mangrove di tiga wilayah: (1) Muara Angke, Kapuk, Jakarta Utara, (2) Muara
Gembong, Bekasi, Jawa Barat dan (3) ) Muara Cisadane, Banten.

Penanaman pohon

Indofood bekerja sama dengan komunitas lokal di seluruh Indonesia melalui


program penanaman pohon. Upaya tersebut mendukung rehabilitasi ekosistem
mangrove, melestarikan ekosistem di sepanjang garis pantai Jakarta,
Kalimantan, dan Sumatera Utara, serta merevitalisasi bentang alam dan mata air
alami di Jawa Barat dan Jawa Timur.

 Solidarity and humanity

Indofood dengan sigap menanggapi dan berpartisipasi dalam operasi bantuan


untuk membantu orang-orang yang terkena bencana alam. Upaya kemanusiaan
Indofood meliputi pendirian Pos Indofood Peduli pada fase tanggap darurat
hingga keterlibatan aktif dalam berbagai kegiatan filantropi yang diselenggarakan
oleh komunitas Indofood.

Pos Indofood Peduli

Posko Indofood Peduli mendistribusikan bantuan pangan dan kebutuhan pokok


lainnya kepada korban bencana alam. Kehadiran Indofood secara nasional
memungkinkan Indofood untuk merespon dengan cepat dalam menyediakan
perbekalan, yang meliputi mi instan, makanan bayi dan air minum, serta selimut,
tenda, dan popok bayi.

Operasi Bibir Sumbing

Grup Agribisnis memiliki program Bedah Bibir Sumbing untuk anak-anak dengan
kelainan bentuk bibir sumbing dan langit-langit dari keluarga yang tidak mampu
membayar biaya operasi. Program ini memungkinkan anak-anak untuk hidup
percaya diri setelah menjalani prosedur korektif dan juga meringankan beban
emosional dan keuangan keluarga mereka. Dokter yang memenuhi syarat
melakukan operasi, dengan sukarelawan membantu selama tahap pra-
perawatan dan rehabilitasi.

Donasi untuk Festival Keagamaan

Indofood merayakan Ramadhan bersama komunitasnya melalui berbagai acara


termasuk "Buka Puasa Bersama" (Buka Puasa) bersama yang membutuhkan.
Indofood juga memberikan dukungan kepada yatim piatu, anak-anak tunanetra
dan siswa kurang mampu yang tinggal di masjid dan sekolah Islam di sekitar
operasi Indofood melalui Safari Ramadhan. Indofood terus memberikan
santunan qurban kepada masyarakat sekitar dalam memperingati hari raya Idul
Adha. Indofood juga mendukung dan berpartisipasi dalam perayaan Hari Natal
dan Hari Raya Waisak.

Indofood Service Day

Karyawan Indofood didorong untuk berpartisipasi dalam inisiatif sosial yang


diperjuangkan oleh Perusahaan. Di tahun 2019, Indofood bekerja sama dengan
Palang Merah Indonesia atau PMI menyelenggarakan kegiatan donor darah di
semua unit operasi. Kegiatan tersebut didukung dengan baik oleh karyawan
Indofood.

 Nutrition for all

Sebagai perusahaan yang memproduksi makanan untuk konsumen dari segala


usia di masyarakat, Indofood bertanggung jawab atas nilai gizi produk Indofood.
Indofood berpartisipasi secara aktif dalam berbagai inisiatif untuk meningkatkan
kesadaran publik tentang pentingnya nutrisi seimbang dan gaya hidup sehat.
Gerakan Scaling Up Nutrition (“SUN”), Kongres Gizi Asia 2019 (“ACN”), Hidup
Sehat Yuk!, Pos Kesehatan Terpadu, Peduli Gizi Indofood, Gizi Tenaga Kerja
dan Penyediaan Ruang Laktasi menjadi beberapa di antaranya.

Gerakan SUN

Gerakan SUN adalah kolaborasi multisektoral global dengan operasi di 61


negara yang bertujuan untuk memberantas semua bentuk kekurangan gizi. Hal
ini didukung oleh SUN Business Network (“SBN”) yang terdiri lebih dari 600
anggota bisnis, termasuk Indofood.

“Hidup Sehat Yuk!” (Ayo Hidup Sehat!)

“Hidup Sehat Yuk!” merupakan inisiatif yang diluncurkan pada tahun 2018 oleh
Indofood bekerja sama dengan Ruangguru (startup di bidang pendidikan digital)
dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia untuk mendorong
gaya hidup sehat di kalangan remaja melalui aplikasi mobile.

Pos Kesehatan Terpadu (“Posyandu”)

Program Posyandu Indofood bertujuan untuk mengurangi gizi buruk dan stunting
di Indonesia. Posyandu terletak di sekitar beberapa fasilitas yang dioperasikan
oleh Agribisnis, Bogasari dan CBP Group di seluruh Indonesia.

Perawatan Nutrisi Indofood

Grup CBP mengoperasikan armada klinik keliling yang mendukung ratusan pos
kesehatan di daerah terpencil di seluruh Jawa dan Sumatera Utara di bawah
program Indofood Nutrition Care. Klinik keliling menawarkan pendidikan gratis
kepada penduduk desa tentang pentingnya gizi, dan menyediakan layanan
kesehatan gratis, seperti pemeriksaan pranatal untuk ibu hamil.

Nutrisi untuk Tenaga Kerja

Di tahun 2019, Indofood memperkuat program Nutrition for Workforce dengan


melakukan survei kualitas nutrisi pada menu yang tersedia di kantin staf
Indofood. Tujuan Indofood adalah memastikan bahwa makanan yang disajikan
oleh operator kantin Indofood sesuai dengan "Piring Saya", pedoman nutrisi
yang ditetapkan oleh pemerintah.

Ruang Laktasi

Untuk mendukung ibu menyusui di antara karyawan Indofood, Indofood telah


menyediakan ruang laktasi khusus di kantor Indofood. Kamar-kamar ini
dilengkapi dengan alat sterilisasi, materi pendidikan tentang perawatan dan
nutrisi bayi, dan fasilitas lain yang memungkinkan ibu menyusui untuk memenuhi
kebutuhan menyusui mereka dengan privasi dan kenyamanan.

Kongres Gizi Asia 2019

Indofood berpartisipasi dalam Asian Congress of Nutrition 2019 yang


diselenggarakan oleh Federal Asian Nutrition Society dan Food and Nutrition
Society of Indonesia (“PERGIZI PANGAN Indonesia”). Dalam acara tersebut,
Indofood memaparkan tentang pentingnya partisipasi swasta dalam
mempercepat pengakhiran kelaparan / gizi buruk.
2. ISU MSG

Indomie merupakan salah satu produk yang telah melalui proses produksi yang
sangat higienis dengan standar Internasional dan didukung dengan teknologi
berkualitas tinggi. Selain telah bersertifikasi “Halal” dari Majelis Ulama Indonesia,
pabriknya sendiri telah disertifikasi ISO 9001:2001 dan HACCP (Hazard Analysis
and Critical Control Point) dari SGS. Sertifikasi ini membuktikan bahwa Indomie
telah memenuhi persyaratan sebagai bahan pangan dengan standar Internasional.
produk indofood telah disesuaikan dengan panduan global dari CODEX
Alimentarius Commission, yakni badan internasional yang mengawasi standardisai
makanan

Dalam takaran konsumsi yang normal MSG aman bagi kesehatan


manusia. Konsumsi rata-rata MSG untuk orang dewasa sekitar 0,12 kg
MSG/orang/tahun dan anak-anak sekolah sekitar 0,06 kg MSG/anak/tahun. Apabila
dihitung per hari maka kira-kira konsumsi masyarakat Indonesia yaitu bagi orang
dewasa 1,8 – 2,0 gr dan bagi anak-anak 0,8 – 0,2 gr. Menurut Codex
Alimentarius Commission (CAC) yang dibentuk WHO dan FAO, seseorang dengan
berat 40 kg atau lebih masih belum terganggu kesehatannya bila mengkonsumsi
MSG sekitar 6 gr/hari. Apabila seseorang kebanyakan konsumsi MSG akan muncul
gejala seperti pusing, mual, berkeringat, meriang, dan sebagainya.

Dalam produksi makanan secara komersial yang tertib artinya industri-industri yang


memenuhi segala persyaratan yang diperlukan bagi keamanan pangan, dosis MSG
yang digunakan diatur dengan takaran yang pasti dan akurat. Tentu saja hal ini lain
bila dibandingkan makanan-makanan kaki lima atau café yang biasanya cendrung
menggunakan feeling atau perasaan dalam menambahkan MSG.

Dalam survey yang dilaporkan, dosis yang digunakan memang tidak terkendali
bahkan dalam 1 mangkok mie bakso terdapat 1,5 gr – 2,0 gr MSG. Pada bumbu mi
instan rata-rata mengandung MSG sekitar 0,3 mg. Sehingga masih
tergolong aman.

Dari hasil penelitian Sri Sulastri, kadar Monosodium glutamat yang dilaksanakan di
Klinik Permai Bestari Makassar terhadap 5 sampel bumbu mie instan menunjukkan
hasil yang berbeda dari setiap sampel dengan kadar Monosodium glutamat yaitu
14,5%, 16%, 16,5%, 18,8% dan 21,5% dimana kadar MSG terendah terdapat pada
sampel D dengan kadar 14,5% dan kadar tertinggi pada sampel E dengan kadar
21,5% sehingga disarankan kepada masyarakat khususnya bagi orang dewasa
untuk mengkonsumsi mie instan 1 bungkus/hari sesuai dengan kadar MSG dalam
bumbu mie instan karena MSG dalam bumbu mie instan aman untuk dikonsumsi
karena masih di bawah ambang batas yang ditetapkan yaitu 0,3-1gr per hari.

Berkaitan dengan informasi di media cetak maupun media elektronik tentang


penarikan produk mi instan produksi Indonesia, Badan Pengawas Obat dan
Makanan (Badan POM) Rl memandang perlu menyampaikan informasi kepada
masyarakat sebagai berikut:
1. Di Indonesia, penetapan suatu regulasi dan persyaratan keamanan, mutu dan
gizi produk pangan olahan mengacu kepada persyaratan internasional yaitu
Codex Alimentarius Commission (CAC) dan berdasarkan kajian risiko.
2. Di Indonesia penggunaan Bahan Tambahan Pangan diatur dalam Peraturan
Menteri Kesehatan No. 722/Menkes/Per/IX/88 tentang Bahan Tambahan
Makanan. Salah satu bahan tambahan pangan yang diatur adalah nipagin
(methyl p-hydroxybenzoate) yang berfungsi sebagai pengawet dengan batas
maksimum penggunaan.
3. Dalam produk kecap, batas maksimum penggunaan yang diijinkan adalah 250
mg/kg. Dalam makanan lain kecuali daging, ikan dan unggas, batas maksimum
penggunaan adalah 1000 mg/kg.
4. Badan POM dalam melindungi kesehatan masyarakat, secara periodik
melakukan sampling dan pengujian produk pangan yang beredar di pasaran
termasuk mi instan.
5. Hasil pengujian dalam 5 (lima) tahun terakhir, terhadap kecap yang ada dalam
produk mi instan, tidak ditemukan adanya kandungan nipagin yang melebihi
batas maksimum yang diijinkan.
6. Dari kajian persyaratan di beberapa negara seperti Kanada, Amerika Serikat,
batas maksimum penggunaan nipagin dalam pangan yang diijinkan adalah 1000
mg/kg. Sedangkan di Singapura dan Brunei Darussalam, batas maksimum
penggunaan dalam kecap 250 mg/kg dan di Hongkong sebesar 550 mg/kg.

Dengan demikian, produk mi instan yang terdaftar di Indonesia dinyatakan aman


untuk dikonsumsi.

Indofood melalui CBP Grup nya telah melakukan serangkaian prosedural


sehingga memenuhi standar produk mi instan yang aman untuk dikonsumsi,
Grup CBP menekankan bahwa produk Indofood telah sepenuhnya memenuhi
panduan dan peraturan yang berlaku secara global, yang ditetapkan oleh
CODEX Alimentarius Commission, sebuah badan internasional yang mengatur
standar makanan. Produk Indomie Mi Instan Goreng dari Grup CBP, juga telah
mendapatkan ketetapan halal dari MUI dengan nomor Ketetapan Halal MUI I
00090000300799 yang berlaku hingga tanggal 12 November 2021. Indofood
juga melakukan isolasi krisis terhadap isu MSG ini dengan melakukan berbagai
macam pendekatan diantaranya strategi public relations yang baik, dengan
menjelaskan kepada publik tentang kandungan MSG pada produk Indomie.

REFERENSI

PT Indofood. Annual Report 2019


BPOM. Keterangan Pers Seputar Indomie
Sri Sulastri. Analisis Kadar Monosodium Glutamat (MSG) pada Bumbu Mie Instan yang
Diperjualbelikan di Koperasi Wisata Universitas Indonesia Timur
http://www.epicurious.com/ingredients/cooking-with-msg-at-home-article
EVALUASI LINGKUNGAN EKSTERNAL PERUSAHAAN

LATAR BELAKANG

Lingkungan bisnis perlu dianalisis, agar pembuat strategi dapat mengantisipasi setiap
kesempatan dan membantu mengembangkan sistem pemecahan sedini mungkin
terhadap faktor-faktor lingkungan yang dianggap mengancam tujuan perusahaan.
Analisis lingkungan bisnis terdiri dari lingkungan eksternal dan internal

LINGKUNGAN EKSTERNAL

Lingkungan eksternal terbagi menjadi lingkungan makro dan lingkungan mikro. Setiap
perusahaan beroperasi dalam “lingkungan makro” yang luas yang terdiri dari enam
komponen utama:

1. Faktor politik;
2. Kondisi ekonomi di lingkungan umum perusahaan (lokal, negara, regional, seluruh
dunia);
3. Kekuatan sosial budaya;
4. Faktor teknologi;
5. Faktor lingkungan (menyangkut lingkungan alam); dan
6. Ketentuan hukum/ peraturan.

ANALISA LINGKUNGAN EKSTERNAL

Analisis PESTEL dilakukan untuk melalukan analisa linkungan eksternal yang


merupakan merupakan susunan kekuatan lingkungan yang mempengaruhi aktivitas
bisnis. Analisis PESTEL membantu seorang manajer perusahaan maupun pemimpin
organisasi untuk menyusun gambaran yang komprehensif dan logis mengenai
lingkungan mereka dari berbagai aspek. Analisis PESTEL berfokus pada enam
komponen utama yang memiliki makna strategis dalam lingkungan makro:

1. Politik

 Trade war
Perang dagang Amerika – China. Indofood menilai potensi Indonesia dengan
populasi yang besar sudah menjadi pasar tersendiri yang masih perlu ditaklukkan.
Dari sisi ekspor, Indofood juga menilai dampak perang dagang bisa diantisipasi
dengan terus memperluas pasar ke Afrika atau Timur Tengah.
 Support dari Pemerintah
Pemberian insentif pajak penurunan tarif 5% PPh badan untuk perusahaan
tertentu.

Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang berbentuk Perseoran Terbuka dapat
memperoleh fasilitas berupa penurunan tarif Pajak Penghasilan (PPh) sebesar
5% dari
tarif normal atau tarif PPh nya menjadi sebesar 20%.

 Persaingan dagang dengan negara lain


Isu kandungan pengawet pada produk indomie yang di ekspor ke Taiwan.
Indofood sendiri melalui grup CBP maupun pihak importirnya mereka yaitu Fok
Hing (HK) telah melakukan bantahan, bahwa setiap produk mie instan yang
diekspor ke Taiwan sudah memenuhi peraturan dari Departemen Kesehatan Biro
Keamanan Makanan Taiwan.

2. Ekonomi

 Kenaikan harga komoditas bahan dan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap
mata uang asing
Dengan pelemahan rupiah maka porsi biaya pembelian bahan baku bakal
melesat. Mengingat, kebutuhan atas pasokan bahan baku sepenuhnya diperoleh
dari impor,
contohnya gandum dan garam.

 Perlemahan ekonomi akibat pandemi


Analis menilai emiten barang konsumer masih akan mendapatkan kendala dari
pelemahan daya beli masyarakat akibat pandemi tahun lalu.

3. Sosial Budaya

 Healthy lifestyle: Mengurangi makanan ringan dan makanan instan


Mie instan menurut survey dari Qraved menempati peringkat pertama dalam
makanan yang paling disukai masyarakat. Namun kampanye gaya hidup sehat
yang saat ini digalakan menjadi tantangan sendiri bagi Indofood dalam membuat
varian produk.

 Demografi pasar yang beragam selera


Indofood berhasil memanfaatkan demografi pasar Indonesia dengan membuat
varian produk yang mengangkat cita rasa daerah.

4. Teknologi

 Teknologi baru untuk untuk memonitor dan mengelola hasil produksi.


Indofood meluncurkan beberapa varian yang menuntut kualitas bahan makanan
dan tingkat keawetan yang terjaga. Indofood menggunakan teknologi retort dalam
pengemasan makanan yang memungkinkan kualitas makanan tetap baik selama
kemasan dalam kondisi baik.

Strategi teknologi yang dilakukan Indofood untuk menembus pasar internasional,


perusahaan mencanangkan suatu komitmen untuk menghasilkan produk
makanan bermutu, aman, danhalal untuk dikonsumsi. Aspek kesegaran, higienis,
kandungan gizi, rasa, praktis, aman dan halal untuk dikonsumsi senantiasa
menjadi prioritas perusahaan untuk menjamin mutu produk yang selalu prima.

5. Lingkungan

 Alam
Perubahan pola cuaca yang tidak dapat diprediksi (bencana alam, curah hujan,
kekeringan, banjir, dan lain-lain) berpengaruh pada fasilitas dan aset, serta
mengganggu proses produksi dan distribusi.

 Isu limbah air, plastik dan lainnya


Faktor ekologi industri merujuk kepada pengaruh industri dengan keadaan
lingkungannya. Indofood melalui Grup CBP Cabang Semarang, meluncurkan
Program Green Warmindo (Warung Makan Indomie) sebagai upaya
menanamkan kepedulian terhadap limbah plastik kemasan. Program ini menitik
beratkan pada edukasi dan pemilahan sampah kemasan plastik pada warung-
warung binaan Indofood yang setiap hari menjual produk Indomie untuk kemudian
dikumpulkan dan didaur ulang sebagai salah satu bagian dari upaya membangun
Circular Economy dari sampah kemasan.

6. Hukum dan Legal

 Aturan tentang keamanan produk


Indomie telah melalui proses produksi yang sangat higienis dengan standar
Internasional dan telah bersertifikasi “Halal” dari MUl Indonesia, sertifikasi ISO
9001:2001 dan HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point) dari SGS
untuk Pabrik. Produk indofood telah disesuaikan dengan panduan global dari
CODEX Alimentarius Commission, yakni badan internasional yang mengawasi
standardisai makanan.
• UU Omnibus Law Ciptakerja
Dari sudut pandang Analis CLSA Securities Indonesia Sarina Lesmana dan
Chelene Indriani, UU Cipta Kerja memang dapat meningkatkan iklim investasi.
Namun, peningkatannya tak seperti yang diharapkan para investor. Investor pun
masih menanti produk hukum lanjutan dari undang-undang tersebut, yaitu
Peraturan Pemerintah (PP), yang ditargetkan terbit dalam satu bulan. Aturan
turunannya bakal memberikan kepastian cara pemerintah menjalankan pemulihan
ekonomi dan investasi melalui undang-undang tersebut.

THE FIVE COMPETITIVE FORCES.

Analisis peluang bisnis dibutuhkan untuk memahami dan menghadapi kompetisi yang
terjadi. Seringkali, karena begitu semangat oleh peluang di depan mata, kita terlena dan
meremehkan kompetisi bisnis. Five forces merupakan analisis yang dikembangkan
untuk memahami seperti apa kompetisi di suatu bisnis berdasarkan 5 gaya:
customers/buyers (pembeli), suppliers (pemasok), potential entrants (potensi pemain
baru), substitute products or services (produk atau layanan pengganti), dan competitive
rivalry (persaingan kompetitif).

Analisis five forces Indofood adalah sebagai berikut:


1. Customers/buyers (Pembeli)

Ekonomi saat ini sedang melambat. Masyarakat akan lebih berhati-hati dalam
mengeluarkan uang dan akan mencari alternatif makanan yang lebih murah.

2. Suppliers (Pemasok)

 Indofood bertransformasi menjadi sebuah perusahaan total food solutions dengan


kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan produksi makanan, mulai
dari produksi, pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang berada
di pedagang eceran.

 Indofood membangun program kemitraan dengan para pemasok bahan baku


untuk produksi. Hal ini meliputi kemitraan dengan para petani dan pemangku
kepentingan di hulu sektor agribisnis, serta UKM di hili rantai pasok kami.
3. Potential entrants (Potensi pemain baru)

Lemonilo (PT Lemonilo Indonesia Sehat) masuk ke pasar membawa konsep baru
healthy noodles: bahan alami, tanpa pewarna, tanpa MSG, tanpa pengawet.
Namun, distribusi masih terbatas, harga lebih mahal.

4. Substitute products or services (produk atau layanan pengganti)

Bubur atau Nasi, Indofood mencoba berinovasi dengan membuat mie dan beras
dalam kemasannya. Roti atau Pasta, Indofood memiliki divisi Bogasari yang
memproduksi bahan baku pembuatan roti dan juga pembuatan pasta. Indofood
mencoba bersaing dengan Perusahaan di Industri lain yang menawarkan Produk
Pengganti dengan ikut memunculkan inovasi dalam produk pengganti tersebut juga.

5. Competitive rivalry (Persaingan kompetitif)

Wings Food (Mie Sedap), Mayora (Bakmi Mewah dan Makanan Ringan), Frisian
Flag (Susu), Nestle (Dancow), Ultrajaya (Susu), Unilever (minuman), Santos Jaya
(Minuman) namun Indofood melalui Grup CBP dengan produk Indomie masih
menjadi brand yang paling dipilih No1 , Indomilk (No 3), versi Kantar 2020 Pangsa
pasar Mie instan di Indonesia Indofood (72%), Wings (15%) ,Mayora (16%) versi JP
Morghan 2004.

EVALUASIFAKTOR EKSTERNAL INDOFOOD

1. Peluang

 Peluang pasar di luar negeri yang masih terbuka lebar


 Pasar domestik yang masih dapat berkembang
 Potensi kearifan lokal yang dapat dikembangkan untuk melakukan inovasi produk

2. Ancaman

 Adanya kompetitor yang menghasilkan produk sejenis


 Persaingan yang ketat dalam iklan dan inovasi
 Kompetitor mengeluarkan produk yang lebih inovatif
 Kenaikan harga bahan baku dan komoditas
JAWABAN PERTANYAAN DISKUSI PRESENTASE KELOMPOK

1. Bagaimanakah Pangsa Pasar dari Indofood dan produk penggantinya?

Meski banyak pesaing yang muncul, Meski demikian, hingga saat ini Indomie yang
diproduksi PT Indofood Sukses Makmur Tbk masih menguasai pasar. Dominasinya
begitu kuat walaupun sudah terjadi pergeseran. Total nilai penjualan tumbuh 9,7%
mencapai Rp27,71 triliun dengan dukungan peningkatan volume penjualan dan
harga jual rata-rata.
Indomie sebagai merek terkemuka Divisi Mi Instan terus meraih berbagai
penghargaan, sebagai “The Most Loved Indonesian Brand” dari Kantar BrandZ
untuk ketiga kalinya dalam tiga tahun terakhir ini dan meraih peringkat ketiga
berdasarkan YouGov BrandIndex Buzz, sedangkan produk Indomie Goreng Ayam
Panggang berhasil memuncaki peringkat Instant Ramen Power Rankings di LA
Times. Divisi ini terus melanjutkan inovasi produk dengan mengembangkan
berbagai rasa baru guna memenuhi selera konsumen serta memperkuat portofolio
produknya.

Di tahun 2019, berbagai produk baru diluncurkan dan diperkenalkan kembali, yang
meliputi
Indomie Hype Abis Mi Goreng Ayam Geprek, Indomie Hype Abis Mi Goreng Chitato
Rasa Sapi Panggang, Sarimi Gelas Rasa Sosis serta Indomie Premium Collection
Series, sedangkan produk dengan cita rasa khas daerah yaitu Indomie Mi Goreng
Aceh berhasil diluncurkan kembali secara nasional. Peluncuran produk-produk
tersebut didukung dengan berbagai iklan TV dan kampanye pemasaran digital yang
kreatif, serta aktivitas below-the-line untuk memperkuat branding dan pesan
yangdisampaikan. Guna mendukung momentum pertumbuhan, Divisi Mi Instan
terus meningkatkan interaksi dengan kaum milenial yang kini telah menjadi
angkatan kerja muda.

Berbagai upaya untuk meningkatkan ketersediaan dan visibilitas produk terus


dilakukan melalui perluasan cakupan distribusi, terutama di daerah pedesaan.
Selain itu, Toko Resmi Indomie dan Pop Mie juga telah dibuka di beberapa platform
e-commerce guna menawarkan kenyamanan berbelanja secara online bagi para
konsumen. Untuk pasar ekspor, upaya yang dilakukan difokuskan pada peningkatan
penawaran produk dan penetrasi ke pasar-pasar baru. Guna mendukung
meningkatnya volume produksi, kapasitas produksi mi instan telah ditingkatkan
sebesar 5% sedangkan pembangunan pabrik baru untuk memproduksi minyak dan
bumbu mi instan di Sumatera Selatan juga telah diselesaikan.

Untuk produk pengganti seperti bubur, nasi, pasta maupun roti, sebagai contohnya
Pesaing indomie di luar negeri adalah makanan pasta. Tetapi tetap saja indomie
dapat lebih unggul karena indomie memiliki rasa yang khas dan harga yang lebih
murah, dan penyajiannya juga mudah serta cepat. Salah satu indofood adalah
Lisensi, Indofood juga memasarkan salah satu produk mienya yaitu Indomie dengan
menggunakan cara lisensi kepada Pinehill Arabia Food
Limited (Saudi Arabia), De United Food Industries Limited (Nigeria), dan yang
terbaru adalah Indoadriatic Industry (Serbia) yang ketiganya memperoleh hak untuk
menggunakan merek Indomie di negaranya masing-masing. Bahkan, di Nigeria,
yang merupakan pasar mie instan terbesar ke-13 di dunia, Indomie sudah seperti
makanan pokok dan dianggap sebagai makanan asli Nigeria sendiri. Cara lisensi ini
tentu sangat efektif salah satunya dengan tujuan agar produk Indofood dapat
diterima dengan baik di negara asing baik dari segi masyarakat ataupun sesama
perusahaan lain.

Sehingga indofood dan produknya mampu bersaing dengan produk subsitusi yang
menjadi makanan pokok di negara lain. Sedangkan untuk produk subsitusi dari
Indofood sendiri, contoh nya pasta Sepanjang tahun 2019, Indofood melalui grup
Bogasari berhasil mencatatkan peningkatan penjualan di tahun 2019, dan Bogasari
terus menjadi pemimpin pasar untuk produk pasta di Indonesia.

2. Isu Gizi dan stigma sebagai makanan segmen kelas bawah, startegi mengatasi
nya
bagaimana?

Indofood melalui CSR, melakukan serangkaian kegiatan seperti SUN, Posyandu,


Perawatan Nutrisi, Ruang Laktasi dan Kongres Gizi Asia, isu MSG yang dihadapi
Indofood juga sudah terbantahkan melalui sertifikasi ISO, Halal MUI dari CODEX
maupun BPOM, isolasi krisis yang dilakukan indofood juga cukup baik melalui
serangkaian Public Relation yang baik.

Mie instan menurut survey dari Qraved menempati peringkat pertama dalam
makanan
yang paling disukai masyarakat. Di tahun 2019, berbagai produk baru diluncurkan
dan diperkenalkan kembali, yang meliputi Indomie Hype Abis Mi Goreng Ayam
Geprek, Indomie Hype Abis serta Indomie Premium Collection Series, serangkaian
inovasi produk ini yang menyasar pasar milenial mengangkat indomie dari segmen
kelas bawah menjadi makanan untuk segala segmen pasar.
3. Dari produk indofood, salah kontribusi nya adalah mie instan dan materialnya
import apakah ada strategi nya dari indofood?

Memiliki kebutuhan impor yang tinggi untuk bahan baku produk-produknya membuat
beban pokok penjualan perusahaan bisa meningkat. Indofood mencoba mengatasi
nya dengan menggunakan sorgum mutan melalui kerjasama antara PT Perkebunan
Nusantara XII dengan Grup Bogasari guna menekan impor gandum. Selain itu
Indofood juga menggenjot penjualan luar negeri dan melakukan ekspansi dengan
membuat pabrik di luar negeri, salah satu nya di Turki dan Saudi Arabia. Salah satu
bentuk ekspansi terbaru yang dilakukan oleh Indofood adalah akuisis Pinehill
Company pada bulan Agustus 2020.

REFERENSI

PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Annual Report 2019


PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Laporan Keuangan Tanggal 31 Desember 2020
BPOM. Keterangan Pers Seputar Indomie
Sri Sulastri. Analisis Kadar Monosodium Glutamat (MSG) pada Bumbu Mie Instan yang
Diperjualbelikan di Koperasi Wisata Universitas Indonesia Timur
https://investor.id/market-and-corporate/indofood-cbp-makin-ekspansif-di-luar-negeri
EVALUASI SUMBER DAYA, KAPABILITAS, DAN KOMPETITIF

PENDAHULUAN

Dalam dua dekade terakhir, Indofood telah bertransformasi menjadi sebuah


perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh
tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku
hingga menjadi produk akhir yang tersedia di pasar. Kini Indofood dikenal sebagai
perusahaan yang mapan dan terkemuka di setiap kategori bisnisnya. Dalam
menjalankan kegiatan operasionalnya, Indofood memperoleh manfaat dari skala
ekonomis serta ketangguhan model bisnisnya yang terdiri dari empat Kelompok Usaha
Strategis (“Grup”) yang saling melengkapi sebagai berikut: Consumer Branded
Products, Bogasari, Agribisnis, Distribusi.
Kesuksesan Indofood yang tetap berlanjut dicapai melalui keteguhan fokus untuk
Tetap Terdepan dalam Melewati Tantangan. Seperti atlet-atlet triatlon, dimana daya
tahan dan tekad diuji melalui berbagai tantangan, perusahaan terus berupaya untuk
meningkatkan pencapaian pertumbuhan dan kinerja dengan tetap sigap dan berinovasi
dalam menghadapi lingkungan bisnis yang semakin kompleks. Dalam menghadapi
dekade baru ini, tujuan perusahaan adalah tetap berkembang melalui keunggulan
perusahaaan, serta mengubah tantangan menjadi peluang.
Keberhasilan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk terus berada di urutan teratas
Top Brand adalah berkat konsistensi dalam menjalankan strategi kunci 3A:
a.       Acceptability, yaitu rasa yang sudah bisa diterima di lidah konsumen (Product).
b.      Avalaibility, produk mudah diperoleh dimana saja (Place)
c.       Affordability, tercermin dari harga eceran yag terjangkau (Price)
Indofood berhasil mencapai target dari kinerja keuangannya di tahun 2019.
Penjualan neto konsolidasi tumbuh 4,4%, terutama didukung oleh kinerja Grup CBP
dan Bogasari. Core profit, yang mencerminkan kinerja operasional Indofood di tahun
2019, tumbuh sebesar 22,6%.
Simple Tujuan harus dirumuskan dala suatu sederhana dan mudah dipahami oleh
semua anggota perusahaan. Menurut kami PT Indofood sudah menjalankan visi misi
dengan baik dan jelas dipahami oleh setiap anggota perusahaan dimana terbukti oleh
produk yang dihasilkan mampu bermanfaat bagi masyarakat
Measurable Indikator kejelasan kongkrit dan terukur serta mampu menjadi motivasi bagi
karyawan. PT Indofood telah membuktikan melalui financial highlights annual report
2019 terjadi peningkatan secara terus menerus
Applicable Melalui tagline the symbol of quality foods akan memberikan jaminan para
konsumen
Reliable PT Indofood selalu mengikuti perkembangan zamandan menjadikan tantangan
sebagai peluang dengan cara mengeluarkan inovasi dan varian produk yang
dibutuhkan oleh pasar global
Timeable Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1990 dan PT Indofood terus
mempertahankan posisinya sebagai market leader
LINGKUNGAN INTERNAL
 Konsumen
Akhir tahun 1980 PT. Indofood mulai bergerak di pasar Internasional dengan
mengekspor mi Instan ke beberapa negara ASEAN, Timur Tengah, Hongkong, Taiwan,
China, Belanda, Inggris, Jerman, Australia, dan negara-negara di Afrika, bahkan
konsumen dari Nigeria merupakan yang terbesar di seluruh dunia. Untuk di Indonesia
sendiri penjualan Indomie sudah menyeluruh dari sabang hingga Merauke. Direktur
Indofood CBP Thomas Tjhie mengatakan pengembangan pasar luar negeri akan
dilakukan oleh Pinehill Company. Kontribusi pendapatan Pinehill terhadap pendapatan
konsolidasi akan dihitung mulai September - Desember 2020. “Setelah akuisisi Pinehill,
perusahaan belum ada rencana akuisisi produsen mi lain di luar negeri. Jadi, nanti
Pinehill yang akan ekspansi pabrik dan pasar baru. Lokasi negara nanti akan
diberitahukan lebih lanjut,” jelas dia saat paparan publik virtual. Saat ini, Pinehill
memiliki kegiatan usaha produksi dan distribusi mi instan di 8 negara kawasan Afrika,
Timur Tengah dan Eropa Tenggara. Negara-negara tersebut termasuk Turki, Kenya,
Maroko, dan Serbia.

 Saluran Distribusi
Dengan jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia, Grup Indofood
mendistribusikan sebagian besar produk konsumen Indofood dan anak-anak
perusahaannya
Berdasarkan tahapan
Jenis-Jenis / Macam-Macam Saluran Distribusi Barang dan Jasa:
1. Produsen ---> Konsumen (Umumnya Jasa)
2. Produsen ---> Retailer ---> Konsumen
3. Produsen ---> Wholesaler ---> Retailer ---> Konsumen
4. Produsen ---> Agen ---> Wholesaler ---> Retailer ---> Konsumen
5. Produsen ---> Industri (Produsen)
6. Produsen ---> Wholesaler ---> Industri (Produsen)
Contoh untuk produk mie, jenis saluran distribusi mie instant indomie adalah
Produsen ---> Wholesaler ---> Retailer ---> Konsumen. Karena, produk mie instant
tahan lama dan tidak mudah rusak sehingga produk Indomie tidak ada masalah jika
menggunakan saluran distribusi yang panjang.
Berdasarkan Hubungan
Jenis-jenis / macam-macam saluran distribusi barang dan jasa : Langsung, Semi
langsung, Tidak Langsung. Produk mie instant Indomie menggunakan saluran distibusi
produsen menyalurkan ke wholesaler (pedagang besar) lalu disalurkan
kembali (biasanya dibeli) retailer (pedagang pengecer) seperti warung-warung dan
akhirnya sampai ke tangan konsumen. Sekarang juga tersedia melalui ecommerce
(tokopedia) sehingga bisa langsung dari Indofood ke konsumen akhir.
Berdasarkan Geografis
Jenis-jenis / macam-macam saluran distribusi barang dan jasa: Pedagang desa, kota,
lokal, regional, nasional, internasional. Jenis saluran distribusi Mie Instant Indomie
adalah Pedagang Nasional dan internasional.

 Pesaing
Salah satu kompetitior indomie adalah mie sedap, mie sedap masuk ke pasar
dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan harga yang ditawarkan indomie.
Oleh karena itu, Indofood melakukan strategi untuk menanamkan mindset kepada
konsumen “makan mie instan makan indomie.” Metode promosi yang digunakan adalah
terutama melalui iklan di media elektronik dan cetak, mensponsori berbagai acara, serta
instalasi iklan billboard secara luas dengan taglinenya, "Indomie Seleraku"
Pesaing perusahaan tidak hanya di bisnis mie. Produk minyak goreng , Indofood
harus bersaing lebih keras dengan Grup Sinar Mas (minyak filma) yang telah volume
produksi setengah lebih dari volume produksi Indofood. Bidang makanan ringan,
mereka juga harus bersaing dengan banyak pemain di pasar. Pemain baru ini Bisnis
seperti Garudafood Group dan Indofood juga masih bersaing dengan lainnya pesaing
seperti Mayora Group dan Siantar Top.

 Pemasok
Indofood memiliki kegiatan usaha yang mencakup seluruh tahapan proses produksi
makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk
akhir yang tersedia di pasar.
Selain itu PT. Indofood Sukses Makmur TBK Bandung bekerja sama dengan
beberapa pemasok (supplier) yang ditunjuk untuk pengadaan bahan baku (raw
material) dan bahan pendukung lainnya. Adapun supplier-supplier yang ditunjuk
untuk pengadaan bahan baku dan bahan pendukung produksi mie instan dapat
dilihat dibawah ini.

No Material Supplier Lokasi


1 Tepung terigu Bogasari Flour Mills Jakarta
2 Minyak goreng Salim Ivomas Jakarta
3 Bumbu PT. Food Ingredient Cikampek
Development
4 Karton Packing Raci Pack Jakarta
Puri Nusa Bandung
Indofood menjalin program kemitraan dengan pemasok bahan baku untuk produksi.
Ini termasuk kemitraan dengan petani hulu dan pemangku kepentingan agribisnis, serta
UKM di hilir rantai pasokan.
Kemitraan dengan Petani
Indofood bermitra dengan petani kentang, cabai, singkong, bawang merah, dan gula
kelapa lokal untuk menghasilkan nilai ekonomi bersama dan jangka panjang. Di tahun
2019, kemitraan ini terus Indofood dukung, yang mengamankan pasokan bahan baku
untuk produksi dan sekaligus memberikan kesejahteraan ekonomi bagi para petani.
Kemitraan dengan Petani Kelapa Sawit
Grup Agribisnis menyediakan program pelatihan bagi petani kecil tentang praktik
agronomi, teknik pemuliaan tanaman yang efektif, dan operasi yang berkelanjutan. Ini
membantu petani untuk lebih memahami mekanisme kerja dan pengelolaan lahan, dan
untuk terus menciptakan nilai bagi lingkungan. Di tahun 2019, Grup Agribisnis terus
memberikan dukungan dan pelayanan lainnya kepada petani termasuk penyediaan
benih yang berkualitas.
Kemitraan dengan Peternak Sapi
CBP Group telah menjalin kemitraan dengan para peternak sapi melalui koperasi
peternakan sapi perah sejak 2013. Program kemitraan tersebut mencakup pengadaan
ratusan sapi perah untuk dikelola dan dikembangkan oleh anggota koperasi, pemberian
pinjaman lunak untuk pembelian alat pendingin susu dan peralatan lainnya, serta
pembinaan untuk meningkatkan kualitas sapi perah. Program ini telah memungkinkan
pasokan susu segar sebagai bahan baku produk Indofood secara terus menerus untuk
memenuhi permintaan yang terus meningkat.
Kemitraan dengan Pengusaha Tempe
Tempe merupakan bahan tradisional yang sehat untuk salah satu produk snack
Indofood. Selama bertahun-tahun, kemitraan Indofood dengan pengusaha tempe telah
membina komunitas pemasok tempe yang kuat yang mampu berbagi pengalaman,
pengetahuan dan pelatihan tentang produksi tempe sesuai dengan GMP. Di tahun
2019, Indofood terus mendukung kemitraan Indofood dengan para pengusaha tempe
dengan meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi mereka, yang memberikan
peningkatan pendapatan bagi para pengusaha.
Kemitraan untuk Pertanian Berkelanjutan Indonesia (PISAgro)
Indofood merupakan anggota PISAgro, inisiatif bersama antara pemerintah dan
berbagai pemangku kepentingan agribisnis untuk mendukung ketahanan pangan
nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani melalui praktik pertanian
berkelanjutan. Indofood juga mengetuai Kelompok Kerja Komoditas Kentang yang
memiliki misi melatih 2.500 petani kentang yang bertanggung jawab atas 5.000 hektar
lahan; dan merupakan anggota Kelompok Kerja Komoditas Kedelai, yang misinya
melibatkan 4,3 juta petani kedelai yang bertanggung jawab atas 2 juta hektar lahan.
Kemitraan Pengusaha Indomie (“Warmindo”) dan dengan Pengusaha Pangan
(“Pojok Selera”)

 Sumber Daya Manusia

Tenaga kerja yang handal dan berkualitas merupakan dasar bagi keberhasilan Indofood
yang berkelanjutan di tengah ketatnya persaingan usaha.
 Indofood menyadari pentingnya pengembangan sumber daya manusia
melalui berbagai program pelatihan dan pengembangan yang bertujuan
meningkatkan kompetensi karyawan, daya saing organisasi dan kepuasan
pelanggan. Upaya pelatihan difokuskan pada peningkatan keterampilan
teknis dan soft skill dari karyawan pada semua level.
 Dalam rangka membangun budaya kerja yang inovatif, karyawan diberikan
kesempatan untuk menyampaikan gagasan dan usulannya untuk
meningkatkan kinerja dan produktivitas usaha. Acara seperti Indofood CIPTA
& Conference serta Continuous Improvement Boot Camp, dilaksanakan
setiap tahunnya untuk mendorong partisipasi karyawan dan mengaplikasikan
berbagai gagasan mereka untuk pengembangan usaha.
 Kinerja karyawan dikelola melalui rencana kerja dan target kinerja yang
terdokumentasi setiap tahunnya. Melalui proses evaluasi kinerja yang
terbuka, manajemen dapat mendengarkan aspirasi masing-masing karyawan
dan memberikan umpan balik untuk kemajuan karier mereka. Indofood juga
telah memiliki talent management untuk mengembangkan karyawan-
karyawan terpilih dan menyiapkan mereka untuk menjadi calon pemimpin
masa depan. Karyawan yang terpilih mengikuti berbagai program pelatihan
untuk mengembangkan potensi mereka.
 Indofood juga telah membentuk Komite Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(“P2K3”) yang bertugas memantau implementasi program K3.
 Indofood menghargai keragaman dan berkomitmen dalam mendorong
tercapainya kesetaraan peluang di tempat kerja. Perseroan juga berupaya
menciptakan lingkungan kerja yang baik dan kondusif. Tugas dan tanggung
jawab diberikan tanpa memandang latar belakang ras, agama, gender, atau
karakter individu lainnya.
 Seluruh karyawan menerima manfaat kesehatan yang komprehensif dan
masa cuti yang memadai, sementara anak-anak mereka berkesempatan
untuk memperoleh beasiswa dari tingkat sekolah dasar hingga universitas
VALUE CHAIN ANALYSIS
Resources
Tangible
Pabrik aset tetap

Teknologi

 Mesin-mesin pengemasan juga telah diremajakan melalui otomatisasi bag


palletizer guna meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional, fokus pada
peningkatan otomatisasi lini pengemasan, serta pemanfaatan sistem palet
robotik, auto case packer dan high-speed vertical filling machines.
 penggunaan peralatan drone, citra satelit dan GPS tracking, untuk memonitor
dan mengelola hasil produksi di seluruh perkebunan, serta memanfaatkan
analisis data guna meningkatkan manajemen perkebunan dan efisiensi mata
rantai pasokan.
 Teknologi informasi website
 teknologi aseptic filling yang membutuhkan bahan kemasan yang lebih ringan
pada fasilitas bottling kami. Indofood juga mengelola sampah plastik dari
produksi kemasan fleksibel menjadi biji plastik daur ulang.
Intangible

 Goodwill dan aset tak berwujud yang terlampir di laporan keuangan


 Sertifikat dan penghargaan yang diraih
 Soft skills karyawan

Inbound Logistic
Kegiatan ini berkaitan dengan bagaimana Indofood menyediakan produk-produk
berkualitas dengan didukung bahan-bahan bagus yang sebagian besar berasal dari
anak perusahaannya sendiri.
a. Bahan baku utama
Divisi Noodle, PT ISM, Tbk menggunakan beberapa bahan baku dalam pembuatan
mie instan. Bahan baku yang digunakan didatangkan dari beberapa perusahaan yang
telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Adapun bahan
baku tersebut adalah : tepung terigu dan tepung tapioka.
b. Bahan Baku Penunjang
- Air
- Alkali
c. Pemasok Bahan Baku
PT. Indofood Sukses Makmur TBK Bandung bekerja sama dengan beberapa
pemasok (supplier) yang ditunjuk untuk pengadaan bahan baku (raw material) dan
bahan pendukung lainnya. Adapun supplier-supplier yang ditunjuk untuk pengadaan
bahan baku dan bahan pendukung produksi mie instan dapat dilihat dibawah ini.

Tabel 2 Supplier Raw Material


No Material Supplier Lokasi
1 Tepung terigu Bogasari Flour Mills Jakarta
2 Minyak goreng Salim Ivomas Jakarta
PT. Food Ingredient
3 Bumbu Development Cikampek
Raci Pack Jakarta
Karton
4 Packing Puri Nusa Bandung

Supermova Jakarta
Prima Makmur Jakarta
Respati Jakarta
5 Etiket Cipta Kemas Abadi Jakarta
Sistem pembelian dan penerimaan bahan baku pada Divisi Noodle, PT ISM, Tbk
melibatkan beberapa pihak yang saling berkepentingan menurut fungsinya dalam
perusahaan, yaitu Departemen ASP, PPIC, Purchasing (Pembelian), Ware
House (Gudang), PDQC dan Accounting. Enam bagian ini memegang peranan penting
dalam pengadaan bahan baku baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga
produksi dapat berlangsung karena ketersediaan bahan baku tersebut.

d. Sistem Persediaan Bahan Baku


Penyimpanan bahan baku berada pada wewenang
Departemen Warehouse (Gudang). Dalam manajemen gudang bahan baku
Divisi Noodle , PT. ISM, Tbk terdapat penanganan bahan baku, yaitu :
- Penerimaan
Sebelum masuk gudang, bagian penerimaan barang digudang akan mengontrol jumlah
yang diterima berdasarkan pesanan (Purcashe Order) dan selanjutnya
Departemen Quality Control akan mengambil contoh untuk memeriksa mutu yang telah
ditetapkan. Perhitungan jumlah bahan baku tepung terigu dan tepung tapioka akan
disesuaikan dengan standar yang telah ditetapkan oleh Divisi Noodle, PT ISM, Tbk.
- Penyusunan
Kegiatan pengeluaran bahan baku untuk jenis tepung dilakukan dengan cara diangkat
oleh kuli angkut. Setelah bahan baku diturunkan dari truk atau kontainer, bahan baku
terlebih dahulu ditumpuk secara bersilang agar saling mengunci antar satu lapisan
dengan lapisan lainnya di atas palet, sehingga bahan baku tidak terkontak langsung
dengan lantai.

-Pengeluaran Bahan baku yang dikeluarkan mengikuti sistem First In First


Out (FIFO)

Operasional

Operasional Grup Indofood mencakup enam divisi terpisah yaitu Mie, Susu,
Makanan Ringan, Penyedap Makanan, Nutrisi & Makanan dan Minuman Khusus.
Kustomisasi setiap produk Indofood berdasarkan permintaan pelanggan. Contoh proses
pembuatan mie instan terdiri dari delapan tahap, yaitu mixing (pencampuran),
pressing (pengepresan), slitting (pembentukan
untaian), steaming (pengukusan), cutting and folder (pemotongan dan pencetakan),
frying (penggorengan), cooling (pendinginan) dan packing (pengemasan).

Outbound Logistic

• Menyebarkan produk ke pasar retail. • Mengekspor produk ke seluruh dunia.PT


Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. memiliki orientasi pasar, dimana produksi yang
dilakukan oleh perusahaan disesuaikan dengan permintaan pasar. Perusahaan selalu
berusaha memenuhi kebutuhan konsumen, baik dalam kuantitas maupun kualitas
produk. Oleh karena itu, perusahaan selalu mengembangkan inovasi guna memenuhi
kepuasan pelanggan, khususnya selera konsumen.
Pengemasan mie adalah proses penyatuan dan pembungkusan mie, bumbu, minyak
bumbu dan solid ingredient lainya dengan menggunakan etiket sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan. Tujuan dari proses pengemasan adalah untuk melindungi mie
dari kemungkinan-kemungkinan tercemar atau rusak sehingga mie tidak mengalami
penurunan mutu ketika sampai kepada konsumen. Setelah dikemas, selanjutnya mie
tersebut akan dimasukkan ke dalam karton. Setelah mie dimasukkan ke dalam karton
seluruhnya, karton akan direkatkan dan kemudian menuju gudang untuk disalurkan.

Pemasaran dan Penjualan


Meski telah menjadi market leader di bidang produk mie instan, Indofood tetap
gencar melakukan promosi, terutama melalui media elektronik dan media sosial
(Instagram dan tiktok). Dengan promosi massal menggunakan periklanan yang
menarik, Indofood mengupayakan untuk menanamkan brand produk kepada konsumen
agar semakin kuat posisinya pada brand image konsumen. Selain melalui media
elektronik, Indofood juga melakukan promosi dengan cara menjadikan Indomie sebagai
sponsor acara-acara besar baik yang disiarkan langsung di televisi maupun tidak.
Indofood juga menggelar berbagai event-event serta lomba-lomba untuk lebih menarik
masyarakat dan menanamkan citra baik perusahaan, saebagai contohnya Indomie
menggelar ajang membuat lagu ”jingle” untuk pelajar SMA, acara tersebut berjudul
Jingle Dare. Hal ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan brand awareness
remaja/pelajar mengenai produk Indomie. Indomie melihat remaja/pelajar sebagai
customer masa depan, jadi sejak sekarang Indofood mulai memberikan semacam
edukasi mengenai Indomie seperti perkunjungan studi banding oleh pelajar ke pabrik
indomie.

Layanan

PT Indofood memberikan layanannya melalui anak perusahaan bernama PT.


Indomarco yang memiliki fungsi distribusi terhadap produk-produk yang diluncurkan
oleh PT. Indofood Sukses Makmur,Tbk. Oleh karena  dalam pendistribusian produk-
produk PT. Indofood ini dilakukan oleh PT. Indomarco sendiri, sehingga PT. Indofood
Sukses Makmur tidak perlu mengeluarkan biaya pengiriman lagi dan tentunya
konsumen tidak perlu mengambil produk pesanan langsung ke pabrik.
PT. Indofood Sukses Makmur,Tbk juga dalam menjalani produksinya mengantisipasi
adanya keluhan pelanggan atau customer caranya dengan meningkatkan mutu proses,
mutu produk dan kepuasan pelanggan. Oleh karena itu jika terjadi kemungkinan protes
atau keluhan dari pelanggan atau customer, PT. Indofood Sukses Makmur juga
memnyediakan customer Service dan Call Centre untuk menangani keluhan-keluahan
dari pelanggan. Layanan telepon bebas pulsa (toll-free) dan surat elektronik (email)
kepada para konsumen. Layanan ini beroperasi mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIB
setiap hari kerja dan mulai pukul 08.00 hingga 15.00 WIB pada hari Sabtu dan hari libur
nasional. Laporan tahunan perusahaan juga dapat diakses melalui www.indofood.com

Uji analisis key success factor with competitior brenchmarking


Keunggulan kompetitif
Untuk pendistribusiannya, Indofood berusaha mengkoordinir seluruh penjualan
produknya di Indonesia dengan menggunakan sistem terpusat dengan penerapan ERP
(Entriprise Resource Planning) dan Supply Chain Management (e-scm). Produk
disalurkan dan dikoordinasikan cluster regional yang terletak di dekat pasarnya dan
yang didukung oleh sistem teknologi informasi yang terhubung dengan satelit yang
memungkinkan perusahaan untuk memantau tingkat penjualan dan inventaris dari
setiap produk tertentu di area penjualan lokal. Pengelolaan persediaan telah diubah
secara substansial dari dua persediaan yang terpisah kontrol di pabrik dan gudang ke
sistem terpusat, yang dikoordinasikan oleh Cabang Indofood yang posisinya paling
dekat dengan pasar. Dengan menggunakan sistem ini mereka dapat membagikan truk
mereka untuk memuat campuran produk indofood ke toko-toko. Perusahaan percaya
bahwa cluster ini dapat mengontrol biaya distribusi dan transportasi, mengoordinasikan
aliran produknya ke pasar mereka dan merespons dengan cepat tekanan persaingan.
Saat beroperasi, Indofood membangun pabrik pengemasan terpusat milik mereka
sendiri (PT. Ciptakemas Abadi) yang memproduksi kemasan untuk semua produk
indofood. PT. Ciptakemas Abadi telah berkembang pesat menjadi perusahaan fleksibel
terbesar di Indonesia produsen kemasan berlokasi di dalam dan sekitar Jakarta.
Teknologinya perusahaan bisa memproduksi bahan kemasan fleksibel yang melayani
berbagai aplikasi yang komprehensif, baik di bidang makanan dan non-makanan,
seperti pembungkus mie, minyak bumbu, makanan ringan, biskuit, kopi, permen,
deterjen, sampo, pasta gigi, dll. Perusahaan juga telah mengintegrasikan R&D mereka
pada satu departemen dan membagikan layanan mereka kepada pelanggan

ANALISIS SWOT
5. Strength
 Keahlian dalam cita rasa Indonesia
 Harga kompetitif
 Jangkauan distribusi luas sehingga kecepatan dalam menjangkau konsumen
 Brand yang sudah terkenal
 Kondisi finansial yang kuat, jumlah anak perusahaan dan sumber daya
manusia banyak
6. Weakness
 Terlalu banyak brand yang dikeluarkan
 Terlalu banyak inovasi rasa yang dibuat dan kurang diminati oleh pasar
 Kandungan MSG

7. Opportunity
 Melakukan ekspansi ke luar negeri
 Melakukan join dengan perusahaan yang memiliki produk yang sejenis
 Melakukan diversifikasi terhadap produk lain
 e-bussiness dalam membantu mengembangkan pangsa pasar dan
memperkenalkan produk melalui internet karena pengguna internet sama
dengan masyarakat konsumen

8. Treath
 Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan maupun inovasi

STRATEGI SO
• Dengan adanya timbal jasa kepada konsumen yang baik maka akan
menaikkan jumlah konsumen.
• Dengan membangun kompetisi pasar yang tepat sasaran, akan
memperbesar daya beli masyarakat.
STRATEGI ST
• Dengan memiliki brands yang sudah terkenal maka persaingan harga
dapat diminimalkan.
• Dengan memanfaatkan kemampuan managemen, kita dapat
mengembangkan cita rasa baru.
STRATEGI WO
• Dengan melakukan ekspansi usaha ke luar negeri dengan membuka
pabrik indomie baru guna memenuhi kebutuhan dari negara yang
bersangkutan.
• Dengan adanya daya beli masyarakat, maka akan mempermudah
pendistribusian produk.
STRATEGI WT
• Karena bahan baku masih bergantung pada impor, maka akan menjadi
masalah ketika nilai tukar uang mengalami fluktuasi.
• Karena terlalu banyaknya brand yang dikeluarkan maka persaingan
inovasi dan iklan sedikit terancam.

JAWABAN PERTANYAAN DISKUSI PRESENTASE KELOMPOK

Pengeluaran brand terlalu banyak – Pak Eddy


Maksud dari pernyataan ini sebagai weakness dari segi marketing cost nya.
Akan tetapi pengeluaran produk yang banyak dilakukan oleh Indofood itu adalah
strength perusahaan sebagai brand leveraging untuk berinovasi dan tetap bertahan di
ketatnya persaingan usaha saat ini dan sebagai penerapan umbrella branding seperti
Indofood CBP

REFERENSI

Ang Hendry. Model Supply Chain Management Dan Perancangan Aplikasi E-Scm Pada
Pt Indofood Sukses Makmur Tbk Bogasari Flour Mills Division.
Binus Artikel. Perkembangan Indomie di Pasar Global
Husni Mubarok, Muhammad. Strategi Pertumbuhan Berkelanjutan Indofood di Pasar
Kompetitif.
Investor.id Artikel. Indofood Makin Ekspansif di Luar Negeri.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Annual Report 2019
Wibowo, Dani Sari. Value Chain Analysis for Strategic Formulation, The Case of PT
Indofood Indonesia
EVALUASI LIMA STRATEGI KOMPETITIF GENERIK
LATAR BELAKANG
Dalam dua dekade terakhir, Indofood telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total
Food Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi
makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang
tersedia di pasar. Kini Indofood dikenal sebagai perusahaan yang mapan dan terkemuka di
setiap kategori bisnisnya.
Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Indofood memperoleh manfaat dari skala
ekonomis serta ketangguhan model bisnisnya yang terdiri dari empat kelompok usaha Strategis
(“Grup”) yang saling melengkapi sebagai berikut:

a. Consumer Branded Products (“CBP”) /Produk Konsumen Bermerek (“CBP”)


Kegiatan operasional Grup CBP dijalankan oleh ICBP, entitas anak Indofood yang sahamnya
tercatat di BEI. Grup CBP memproduksi dan memasarkan beragam produk konsumen
bermerek yang menawarkan solusi praktis bagi konsumen di segala usia.
Sebagian besar merek-merek produk Grup CBP merupakan pemimpin pasar dan memiliki
status top-of-mind di masing-masing kategori produknya, serta telah meraih kepercayaan dan
loyalitas jutaan konsumen selama beberapa dekade.
Grup ini terdiri atas beberapa divisi yaitu:
1. Divisi Mi Instan
Divisi ini memproduksi beragam pilihan mi instan dalam berbagai merek dan kemasan
untuk melayani berbagai segmen pasar. Produk yang dihasilkan: Indomie, Supermi,
Sarimi, Sakura, Pop Mie, Sarimi Gelas, dan mi telur dengan merek Mie Telur Cap 3
Ayam.
2. Divisi Dairy
Divisi ini dijalankan oleh PT Indolakto, anak perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh
ICBP secara tidak langsung, dan merupakan salah satu produsen terkemuka di
Indonesia untuk produk susu ultra-high temperature (“UHT”), susu steril dalam botol,
krimer kental manis (sweetened condensed creamer atau “SCC”), susu pasteurisasi,
susu multi-cereal, minuman mengandung susu, susu bubuk, es krim dan mentega.
Produk yang dihasilkan: Indomilk Cap Enaak, Kremer, Tiga Sapi, Indomilk Kids, Indomilk
Good To Go dan Milkuat untuk produk-produk susu, Indofood Ice Cream untuk produk
es krim, serta Orchid Butter untuk produk mentega.
3. Divisi Makanan Ringan
Divisi makanan Ringan yang dijalankan oleh PT Indofood Fritolay Makmur, perusahaan
patungan antara ICBP dan afiliasi PepsiCo yakni Fritolay Netherlands Holding B.V.,
mengelola sebagian besar dari kegiatan usaha makanan ringan ICBP.
Divisi ini memproduksi makanan ringan modern dan makanan ringan tradisional yang
dimodernisasi berbahan dasar kentang, ubi ungu, singkong, jagung, dan tempe, serta
berbagai produk extruded snack yang dipasarkan dengan merek Chitato, Qtela, Lay’s,
Doritos, Cheetos, Jetz dan Chiki.
4. Divisi Penyedap Makanan
Divisi ini memproduksi beragam produk kuliner, termasuk recipe mix, kecap, saus
sambal, saus tomat dan produk cooking aids dengan menggunakan merek Indofood dan
Indofood Racik. Selain itu, Divisi ini juga memproduksi sirup dengan merek Indofood
Freiss.
5. Divisi nutrisi & makanan Khusus
Divisi ini memproduksi berbagai makanan khusus dengan kandungan nutrisi yang
disesuaikan untuk kebutuhan seluruh keluarga, terutama bayi, balita dan anak-anak,
serta ibu hamil dan menyusui. Produk- produknya meliputi bubur, makanan ringan
seperti rice puffs, crunchies, biskuit dan puding serta sup mi untuk bayi dan balita,
cereal snack untuk anak-anak, cereal powdered drinks yang cocok bagi seluruh
keluarga, dan produk susu bagi ibu hamil dan menyusui. Produk-produk ini dipasarkan
dengan berbagai merek yaitu Promina, SUN, Govit, GoWell dan SUN Ibu untuk target
konsumen dari berbagai segmen pasar.
6. Divisi minuman
Divisi ini dijalankan oleh PT Anugerah Indofood Barokah Makmur (“AIBM”), anak
perusahaan ICBP. Divisi ini memproduksi berbagai produk minuman, termasuk
minuman teh siap saji, AMDK dan minuman rasa buah yang dipasarkan dengan merek
Ichi Ocha, Club dan Fruitamin.

b. Bogasari
Grup Bogasari memiliki kegiatan usaha utama memproduksi tepung terigu dan pasta, didukung
oleh unit usaha perkapalan dan kemasan. Berbagai produk tepung terigu dipasarkan dengan
merek-merek yang sudah mapan, seperti Cakra Kembar, Segitiga Biru, Kunci Biru dan Lencana
Merah. Bogasari juga memproduksi pasta untuk pasar dalam negeri maupun ekspor dengan
menggunakan merek La Fonte.

c. Agribisnis
Kegiatan utamanya meliputi seluruh mata rantai pasokan dari penelitian dan pengembangan,
pemuliaan benih bibit, pembudidayaan dan pengolahan kelapa sawit, hingga produksi dan
pemasaran produk minyak goreng, margarin, dan shortening. Grup Agribisnis juga melakukan
pembudidayaan komoditas tebu, karet dan tanaman lainnya.
1. Divisi Perkebunan
Divisi ini mengelola lebih dari 300.000 hektar perkebunan di Indonesia, serta
mengoperasikan 27 pabrik kelapa sawit, empat lini produksi karet remah, tiga lini
produksi karet lembaran, dua fasilitas pengolahan/penyulingan gula, satu pabrik kakao
dan satu pabrik teh. Divisi ini melakukan budidaya kelapa sawit sebagai komoditas
utamanya, serta karet, tebu, hutan tanaman industri, kakao dan teh.
2. Divisi minyak & lemak nabati
Divisi Minyak & Lemak Nabati memproduksi dan memasarkan produk-produk hilir, yang
meliputi produk minyak goreng, margarin dan shortening bermerek dan dalam kemasan
industri, serta produk turunan lainnya dari proses penyulingan dan fraksinasi CPO.
Produk-produk konsumen terutama dipasarkan di dalam negeri dengan merek-merek
terkemuka seperti Bimoli, Bimoli Spesial, Delima, Happy, Palmia, Royal Palmia dan
Amanda, sedangkan produk-produk untuk kebutuhan industri dipasarkan ke Grup
Indofood dan produsen makanan lainnya, termasuk bakery dan toko-toko confectionery.

d. Distribusi
Dengan jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia, Grup Distribusi mendistribusikan
sebagian besar produk konsumen Indofood dan anak-anak perusahaannya, serta berbagai
produk pihak ketiga. Grup ini merupakan asset strategis dan bagian penting dari kegiatan
operasional Indofood yang terintegrasi secara vertikal. Jaringan distribusinya yang luas
memastikan ketersediaan produk-produk Indofood dan pihak ketiga di seluruh Indonesia.
Sekilas, banyaknya produk ini bisa membawa keuntungan bagi Indofood jika strategi
yang digunakan tepat. Merujuk pada analisis lima strtagis kompetitif generik, Indofood dapat
memutuskan mana dari lima strategi itu yang akan diterapkan — biaya rendah secara
keseluruhan, diferensiasi luas, biaya rendah terfokus, diferensiasi terfokus, atau biaya terbaik —
mungkin merupakan komitmen strategis terpenting yang dibuat perusahaan. sehingga dapat
mengejar keunggulan kompetitif atas para pesaing.

LIMA STRATEGIS KOMPETITIF GENERIK


Dari kelima strategi kompetitif generic tersebut, Indofood termasuk memilih strategi biaya
cendah secara keseluruhan, diferensiasi luas, serta biaya rendah terfokus.
a. Low Cost Provider Strategies
Indofood dalam hal ini melakukan strategi dengan cara mengelola aktivitas rantai nilai secara
hemat biaya, yaitu:
1. Satu proses produksi dapat digunakan untuk berbagai produk sehingga biaya produksi
dapat ditekan.
 Pada produksi bumbu/penyedap makanan. Selain untuk bumbu pada divisi penyedap
makanan, bisa digunakan untuk bumbu mie instan (Indomie, Sarimi, Pop mie, Supermi,
dll), snack (Chitato, Qtella, Cheetos, dll). Begitu juga dengan sausnya, bisa digunakan
untuk makanan instan lainnya (La Fonte saus Bolognese).
 Pada produksi minyak. Minyak itu tidak hanya digunakan untuk Bimoli, tetapi bisa
digunakan untuk minyak pada mie instan.
 Pada produksi tepung. Selain untuk produksi tepung Segitiga Biru dan Kunci Biru,
tepung ini juga dapat digunakan untuk pembuatan mie dan pasta (La fonte)
 Pada produksi susu, Selain untuk produksi susu, susu dapat digunakan makanan bayi
(pudding, biskuit susu, mpasi)
2. Indofood mempunyai sistem distribusi yang luas sehingga Indofood dapat mengontrol biaya
distribusi dan transportasi
 Indofood memiliki sistem terpusat ERP (Entriprise Resource Planning) dan e-SCM
(Supply Chain Management) untuk memantau penjualan dan inventaris setiap produk.
Produk disalurkan dan dikoordinasikan cluster regional yang terletak di dekat pasarnya
dan yang didukung oleh sistem teknologi informasi yang terhubung dengan satelit yang
memungkinkan perusahaan untuk memantau tingkat penjualan dan inventaris dari setiap
produk tertentu di area penjualan lokal.
Pengelolaan persediaan telah diubah secara substansial dari dua persediaan yang
terpisah kontrol di pabrik dan gudang ke sistem terpusat, yang dikoordinasikan oleh
Cabang Indofood yang posisinya paling dekat dengan pasar. 
Dengan menggunakan sistem ini mereka dapat membagikan truk mereka untuk memuat
campuran produk indofood ke toko-toko. Perusahaan percaya bahwa cluster ini dapat
mengontrol biaya distribusi dan transportasi, mengoordinasikan aliran produknya ke
pasar mereka dan merespons dengan cepat tekanan persaingan.
 Indofood memiliki anak perusahaan yang memiliki fungsi distribusi produk-produk yang
diluncurkan oleh Indofood, yaitu PT Indomarco.
PT Indofood memberikan layanannya melalui anak perusahaan bernama PT. Indomarco
yang memiliki fungsi distribusi terhadap produk-produk yang diluncurkan oleh PT.
Indofood Sukses Makmur,Tbk. Oleh karena  dalam pendistribusian produk-produk PT.
Indofood ini dilakukan oleh PT. Indomarco sendiri, sehingga PT. Indofood Sukses
Makmur tidak perlu mengeluarkan biaya pengiriman lagi dan tentunya konsumen tidak
perlu mengambil produk pesanan langsung ke pabrik.
 Indofood memiliki lebih dari 1.300 distribution/stock point yang berada di lokasi padat
dengan outlet ritel untuk melayani baik dan memastikan pasokan produk Indofood yang
cepat seiring dengan permintaan konsumen, jumlah outlet ritel teregistrasi yang kami
layani telah meningkat menjadi lebih dari 700.000 utlet ritel tradisional maupun modern.
3. Indofood memiliki pabrik pengemasan terpusat milik sendiri.
Melalui anak perusahannya, PT Ciptakemas Abadi, Indofood dapat mengontrol biaya
pengemasan untuk semua produk Indofood, seperti bungkus mie instan, bungkus bumbu-
bumbu, bungkus makanan ringan, dll.

Apakah seluruh produk Indofood memiliki harga terendah dengan pesaingnya? Kelompok 5
mencoba melakukan analisis perbandingan harga beberapa produk Indofood dengan
kompetitornya.
1. Harga Indomie 85gr Rp2.700,- vs Mie Sedaap 90gr Rp2.400,-
Pada tahun 2004, mie sedaap masuk ke pasar dengan harga yang lebih murah
dibandingkan dengan harga yang ditawarkan indomie. Kemudian, Indofood membuat satu
produk untuk menyaingi mie sedaap dengan mengeluarkan Supermie sedap dan Noodle
wing, akan tetapi strategi tersebut tidak berpengaruh terhadap market share mie sedap.
Indofood juga mengubah strategi Indomie dengan tidak bersaing harga dengan brand ini
melainkan fokus pada strategi untuk menanamkan mindset kepada konsumen “makan mie
instan makan indomie.” Metode promosi yang digunakan adalah terutama melalui iklan di
media elektronik dan cetak, mensponsori berbagai acara, serta instalasi iklan billboard
secara luas dengan taglinenya, "Indomie Seleraku”
2. Harga Bimoli 2L vs Filma 2 L sama-sama berkisar Rp20.000, begitu juga dengan Harga
pasta La Fonte dan San Remo
Strategi harga yang digunakan Indofood adalah menggunakan strategi harga sama dengan
rata-rata pesaing.
b. Product Broad Differentiation
Indofood melakukan strategi diferensiasi yang luas untuk menghasilkan keunggulan kompetitif
dengan memasukkan atribut yang membedakan penawaran produk atau layanan perusahaan
dari pesaing dengan cara yang dianggap berharga dan layak dibayar oleh pembeli. Sehingga
Indofood berhasil mendapatkan mendapatkan loyalitas pembeli terhadap mereknya.
1. Indofood berinovasi memproduksi berbagai produk (rasa, ukuran, kegunaan, dan harga)
menyesuaikan kebutuhan dan kesukaan pelanggan dengan tetap memperhatikan kualitas
produknya.
• Rasa: Indomie (Original, Ayam Geprek, Cabe Ijo, Sambal Matah, Salted Egg, Soto
Betawi, Soto Medan, Bulkogi ala Korea), Promina Bubur (Beras Merah, Pisang Susu,
Chicken Mushroom, Beef Stew, Salmon), Susu (plain, pisang, coklat,melon,
vanilla,strawberry), Indofoof (Racik Nasi Goreng Pedas, Soto, Rendang, dll)
• Ukuran: Indomie Jumbo, Susu (125ml, 290ml, 250 ml, 1L)
• Kegunaan: Tepung (Segitiga Biru, Kunci Biru, Cakra Kembar), Mie (Indomie, Popmie,
Indomie My Noodlez, Sakura), Susu (Kental Manis, Susu UHT,Es krim), Promina
(dibawah 1+ dan 1+)
• Harga: Makanan Instan Bayi (Promina dan SUN), Indomie (Premium Collection, Sarimi,
Sakura)
2. Pemasaran Indofood berbeda dan kreatif membuat penciptaan image yang positif bagi
brand.
• Nama yang digunakan singkat, sederhana, unik, mudah diingat. Beberapa masyarakat
Indonesia beranggapan Indomie adalah “Indonesia-Mie” sehingga menimbulkan asumsi
bahwa indomie membawa jati diri bangsa.
• Indofood meluncurkan strategi marketing yang lebih komprehensif yang lebih
menunjukkan jati diri Indofood sebagai market leader.
• Hampir semua brand dalam portfolio Indofood disegarkan kembali dengan kampanye
baru maupun peluncuran produk baru. Misalnya “Selera Nusantara”, “Tumbuh Tinggi”,
“Cheetoz Museum”, “Kebaikan Ibu”, Kampanye Stunting.
• Indofood juga melakukan berbagai kegiatan brand activation, seperti pembuatan
berbagai resep dengan para koki local, demo memasak, kampanye di media sosial,
kemitraan dengan berbagai UMKM di bidang food sevice, menjadi sponsor acara-acara
besar, menggelar event-event atau lomba-lomba (ajang membuat lagu jingle untuk
pelajar SMA)
Strategi ini berhasil membuat Indofood dikenal sebagai perusahaan yang mapan dan
terkemuka di setiap kategori bisnisnya Indomie, mampu terus mempertahankan kekuatan brand
equity nya di pasar dalam negeri, dan menjadi satu-satunya merek Asia yang masuk dalam top
ten global brand menurut Kantar Worldpanel. Selain itu, menurut top brands awards, produk-
produk Indofood berhasil menempati top brand di mata pelanggan sebagai berikut:
c. Focus
Indofood berkonsentrasi pada produksi makanan instan dan berbagai kebutuhan dapur.
Mulai dari mie instan, pasta, minyak dapur, margarin, bumbu instan, snack, susu, hingga air
kemasan. Karena fokus Indofood pada industri makanan, maka satu proses produksi dapat
menghasilkan beberapa jenis produk. Pada akhirnya biaya produksi menjadi lebih rendah.

PERTANYAAN DAN JAWABAN DISKUSI PRESENTASE KELOMPOK


1. Syaifa: Indofood memberhentikan Chitos, kenapa?
Jawaban: Penyebab utamanya, karena berakhirnya perjanjian lisensi PT Indofood Fritolay
Makmur (IFL) dan PepsiCo. Fritolay merupakan anak perusahaan PepsiCo yang berpusat di
Amerika Serikat. Produk PepsiCo yakni Lay's, Fritos, Doritos, Ruffles, Cheetos, SunChips,
Tostitos, Rold Gold, Funyuns, dan Walkers. Akan tetapi, yang didistribusikan di Indonesia
hanya merek tertentu seperti Lay's, Doritos, dan Cheetos.
Indofood CBP membeli saham sebesar 49 persen dari total seluruh saham yang telah
diterbitkan IFL, dengan nilai transaksi Rp 494 miliar. Dengan pembelian saham ini,
kepemilikan saham PT Indofood CBP pada IFL bertambah dari awalnya 51 persen menjadi
99,99 persen dari total seluruh saham yang diterbitkan.  
Maka, IFL akan mengakhiri perjanjian lisensi dengan PepsiCo. Perjanjian lisensi akan
berakhir setelah IFL menyelesaikan semua proses persiapan penghentian produksi dan
penjualan produk dengan merek milik PepsiCo.
Penghentian produksi harus sudah selesai dalam waktu 6 bulan sejak dilakukannya
transaksi. Terhitung, waktu 6 bulan itu merupakan masa transisi yang akan berakhir pada
Agustus 2021. Penghentian produksi ini tidak selamanya berlaku, tetapi hanya berlaku
selama 3 tahun. 
Dengan selesainya hubungan kemitraan ini, PepsiCo tidak memproduksi, mengemas,
menjual, memasarkan atau mendistribusikan produk makanan ringan yang bersaing dengan
produk IFL di Indonesia dalam 3 tahun ke depan.
2. Pak Eddy: Happy Fresh, siapa pesaingnya? Apa strategi yang diambil?
Jawaban: HappyFresh dimiliki tunggal oleh PT. Icart Group Indonesia pada tahun 2014.
Bisnis inti perusahaan ini adalah B2C yang menghubungkan calon pembeli groseri
(pengguna
aplikasi
Happy
Fresh)
dengan
berbagai
vendor
produk
groseri
yang telah
bekerja sama dengan perushaaan. Barang yang telah disetujui oleh pembeli akan
diantarkan oleh pihak Happy Fresh langsung dari lokasi vendor menuju lokasi pembeli.
Happy Fresh saat ini beroperasi di 3 negara, yaitu Indonesia, Malaysia, dan Thailand.
Perusahaan memanfaatkan keadaan masyarakat perkotaan yang sangat menghargai waktu
dan kemudahan. Perusahaan bekerja sama dengan banyak vendor groseri yang telah
terpecaya dan memiliki tingkat loyalitas konsumen yang tinggi.
Konsumen dimanjakan dengan metode berbelanja yang praktis hanya melalui aplikasi pada
ponsel pintar masing-masing dengan pilihan biaya pengiriman gratis, hanya menggunakan
skema minimum order. Aplikasinya juga mengedepankan kecepatan dan kemudahan
transaksi dengan pilihan vendor yang beragam, dan jaminan waktu pengiriman yang dapat
dipilih sesuai preferensi konsumen, serta keamanan metode pembayaran.
Pesaingnya adalah: “Alfacart”, JDiD”, “Klikindomaret” juga “https://www.idmarco.com” milik
Indofood.
Strateginya:
 Pilihan strategik Happy Fresh adalah membangun keunggulan kompetitif dengan
strategi diferensiasi. Perusahaan berusaha menawarkan persepsi nilai yang lebih
kepada pelanggan dengan pelayanan yang berbeda dari kompetitor, yaitu pelayanan
yang lebih cepat sesuai janjinya “save time, leave your groceries to us”. Selain itu,
perusahaan menawarkan persepsi benefit lainnya yaitu pihak pelanggan tidak perlu
mengeluarkan biaya pengiriman sama sekali dengan syarat nilai pembelanjaan minimal
sebesar Rp150.000,00
 Perusahaan ini menyediakan banyak tenaga pembelanja (expert shopper) yang
dilengkapi dengan motor untuk mengantarkan barang belanjaan sampai ke depan
rumah konsumen. Perusahaan ini juga menyediakan tim customer service sebagai
respon langsung atas pertanyaan dan kendala pengiriman yang dilaporkan konsumen.
 Perusahaan juga memiliki tim khusus untuk menjaga hubungan dengan vendor yang
sudah ada dan terus mengembangkan vendor lainnya hingga kelengkapan dan variasi
seleksi produk dapat terus bertambah dan diupdate secara berkesinambungan
berdasarkan feedback dari pelanggan.
 Melalui aplikasi ini, pelanggan juga diberikan alternatif pemilihan produk groseri yang
lebih variatif dimana pelanggan dapat membandingkan dan memilih beberapa vendor
untuk berbelanja produk yang sama. Perusahaan menyediakan penilaian reputasi
vendor atau toko, maupun harga produk.
 Merek Happy Fresh ini sendiri juga sudah didaftarkan di pemerintah sehingga tidak ada
pihak lain yang dapat menggunakan merk tersebut.

REFERENSI
Ang Hendry. Model Supply Chain Management Dan Perancangan Aplikasi E-Scm Pada
Pt Indofood Sukses Makmur Tbk Bogasari Flour Mills Division.
Binus Artikel. Perkembangan Indomie di Pasar Global
Husni Mubarok, Muhammad. 2014. Strategi Pertumbuhan Berkelanjutan Indofood di
Pasar Kompetitif.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk. 2019. Annual Report 2019
Wibowo, Dani Sari. 2007. Value Chain Analysis for Strategic Formulation, The Case of
PT Indofood Indonesia
Penyebab Cheetos Lays dan Doritos Berhenti Produksi di Indonesia di
https://www.kompas.com/tren/read/2021/02/19/121000265/penyebab-cheetos-lay-s-
dan-doritos-berhenti-produksi-di-indonesia?page=all
Strategic Analysis on an online grocery shooping ap business di
https://www.academia.edu/35474592/Strategic_Analysis_on_an_online_grocery_shopp
ing_ap_business_in_bahasa_
MEMPERKUAT POSISI DAYA SAING PERUSAHAAN

LATAR BELAKANG

Dalam dua dekade terakhir, Indofood telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total
Food Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi
makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang
tersedia di pasar. Kini Indofood dikenal sebagai perusahaan yang mapan dan terkemuka di
setiap kategori bisnisnya.

Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Indofood memperoleh manfaat dari skala


ekonomis serta ketangguhan model bisnisnya yang terdiri dari empat kelompok usaha Strategis
(“Grup”) yang saling melengkapi sebagai berikut:

Consumer Branded Products (“CBP”) /Produk Konsumen Bermerek (“CBP”)


Grup CBP memproduksi dan memasarkan beragam produk konsumen bermerek yang
menawarkan solusi praktis bagi konsumen di segala usia. Grup ini terdiri atas beberapa
divisi yaitu:
• Divisi Mi Instan
• Divisi Dairy
• Divisi Makanan Ringan
• Divisi Penyedap Makanan
• Divisi nutrisi & makanan Khusus
• Divisi minuman

Bogasari
Grup Bogasari memiliki kegiatan usaha utama memproduksi tepung terigu dan pasta,
didukung oleh unit usaha perkapalan dan kemasan.
Agribisnis
Kegiatan utamanya meliputi seluruh mata rantai pasokan dari penelitian dan
pengembangan, pemuliaan benih bibit, pembudidayaan dan pengolahan kelapa sawit,
hingga produksi dan pemasaran produk minyak goreng, margarin, dan shortening. Grup
Agribisnis juga melakukan pembudidayaan komoditas tebu, karet dan tanaman lainnya.
3. Divisi Perkebunan
4. Divisi minyak & lemak nabati

Distribusi
Dengan jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia, Grup Distribusi mendistribusikan
sebagian besar produk konsumen Indofood dan anak-anak perusahaannya, serta berbagai
produk pihak ketiga. Grup ini merupakan asset strategis dan bagian penting dari kegiatan
operasional Indofood yang terintegrasi secara vertikal. Jaringan distribusinya yang luas
memastikan ketersediaan produk-produk Indofood dan pihak ketiga di seluruh Indonesia.

Dengan jaringan dan kelompok usaha yang melingkupi alur produksi dan distribusi, membawa
keuntungan bagi Indofood dalam memperkuat daya saing Perusahaan. Dalam memperkuat
daya saing Perusahaan, Indofood menggunakan strategi ofensif maupun defensive, bukan
hanya untuk memperbaiki posisi pasar mereka untuk produk non-utama maupun melindungi
dominasi mereka di pasar dan mempertahankan keunggulan kompetitif. Indofood juga telah
melakukan tindakan stratejik untuk memperkuat pasar mereka baik di domestik maupun di
pasar internasional.
I. STARTEGI OFENSIF-DEFENSIF

Startegi Ofensif

Indofood memborbardir pasar dengan memperbanyak rasa dan merambah berbagai


segmen. Grup CBP memproduksi dan memasarkan beragam produk konsumen
bermerek yang menawarkan solusi praktis bagi konsumen di segala usia. Sebagian
besar merek-merek produk Grup CBP merupakan pemimpin pasar dan memiliki status
top-of-mind di masing-masing kategori produknya, serta telah meraih kepercayaan dan
loyalitas jutaan konsumen selama beberapa dekade.

Di tahun 2019, berbagai produk baru diluncurkan dan diperkenalkan kembali, yang
meliputi
Indomie Hype Abis Mi Goreng Ayam Geprek, Indomie Hype Abis Mi Goreng Chitato
Rasa Sapi Panggang, Sarimi Gelas Rasa Sosis serta Indomie Premium Collection
Series, sedangkan produk dengan cita rasa khas daerah yaitu Indomie Mi Goreng Aceh
berhasil diluncurkan kembali secara nasional. Peluncuran produk-produk tersebut
didukung dengan berbagai iklan TV dan kampanye pemasaran digital yang kreatif, serta
aktivitas below-the-line untuk memperkuat branding dan pesan yangdisampaikan. Guna
mendukung momentum pertumbuhan, Divisi Mi Instan terus meningkatkan interaksi
dengan kaum milenial yang kini telah menjadi angkatan kerja muda.

Indofood juga melakukan ekspansi ke luar negeri untuk memperkuat pasar mereka di
luar negeri, salah satunya adalah adalah Lisensi, Indofood juga memasarkan salah satu
produk mienya yaitu Indomie dengan menggunakan cara lisensi kepada Pinehill Arabia
Food Limited (Saudi Arabia), De United Food Industries Limited (Nigeria) dan di
beberapa negara lainnya.

Strategi Defensif

Indofood melakukan strategi diferensiasi yang luas untuk menghasilkan keunggulan


kompetitif dengan memasukkan atribut yang membedakan penawaran produk atau
layanan perusahaan dari pesaing dengan cara yang dianggap berharga dan layak
dibayar oleh pembeli. Sehingga Indofood berhasil mendapatkan mendapatkan loyalitas
pembeli terhadap mereknya. Strategi ini berhasil membuat Indofood dikenal sebagai
perusahaan yang mapan dan terkemuka di setiap kategori bisnisnya Indomie, mampu
terus mempertahankan kekuatan brand equity nya di pasar dalam negeri, dan menjadi
satu-satunya merek Asia yang masuk dalam top ten global brand menurut Kantar
Worldpanel.

Indofood, melalui grup CBP memiliki sejumlah strategi memaksimalkan penjualan,


terutama di masa pandemi, caranya dengan menggecarkan promosi dan penjualan
lewat media digital, merilis sejumlah produk baru hingga aplikasi game online.
Perusahaan fokus menjaga ketersediaan produk di pasar dengan kualitas yang baik
serta meluncurkan produk baru. Indofood gencar meluncurkan berbagai varian produk
baru untuk mendorong ketertarikan konsumen. Produk baru ini di antaranya, Indomie
Bhinneka yakni edisi terbatas dan produk kemasan baru Indomilk Tobot. Untuk
menggaet konsumen Indomilk, perusahaan terus mengembangkan aplikasi game online
'Indmilk Tobot". Aplikasi ini dapat diunduh lewat Google Playstore. Perusahaan kerap
mengadakan beberapa ajang kompetisi games untuk anak di bawah usia remaja.
II. STRATEGI OPERASIONAL

a. Strategi Integrasi Vertikal

Integrasi vertikal yang dilakukan Indofood memang menjadi keunggulan kompetitif yang
cukup sulit disaingi oleh pemain lain di industri ini. Indofood terintegrasi secara vertikal
mulai dari hulu (agribisnis) hingga ke hilir (sistem distribusi).

Indofood seperti yang kami bahas di latar belakang memiliki 4 kelompok usaha startegis.
Indofood telah menyatukan divisi-divisi di bawah Consumer Branded Group (CBP)
menjadi satu entitas bisnis. Pada tahun 2010 Indofood melakukan spin-off kelompok
usaha strategis ini dan melantai di bursa saham. Rencana tersebut sangat menarik
karena CBP merupakan kelompok usaha Indofood yang paling menguntungkan. Bagi
Indofood sendiri, spin-off ini membuat CBP menjadi lebih gesit dan lebih cepat
mengambil keputusan-keputusan strategis.

Bogasari, Produk di bawah kelompok ini tidak diragukan telah mendominasi pasar
tepung terigu, selain menjual produknya, kelompok Bogasari menjadi menyuplai
persediaan tepung untuk kelompok usaha lainnya di Indofood. Kelompok usaha
strategis lainnya di Indofood adalah dibidang agribisnis, kelompok usaha ini menjadi
pelengkap integrasi vertikal dari bisnisnya.

Distribution, salah satu kunci dari kesuksesan Indofood adalah adanya sistem distribusi
yang kuat dan dapat menjangkau sampai ke pelosok pedesaan sekalipun. Indofood
memiliki anak perusahaan yang memiliki fungsi distribusi produk-produk yang
diluncurkan oleh Indofood, yaitu PT Indomarco Prismatama. Layanan melalui anak
perusahaan ini memiliki fungsi distribusi terhadap produk-produk yang diluncurkan oleh
Indofood. Sehingga Indofood tidak perlu mengeluarkan biaya pengiriman lagi dan
tentunya konsumen tidak perlu mengambil produk pesanan langsung ke pabrik.

Indofood memiliki lebih dari 1.300 distribution/stock point yang berada di lokasi padat
dengan outlet ritel untuk melayani baik dan memastikan pasokan produk Indofood yang
cepat seiring dengan permintaan konsumen, jumlah outlet ritel teregistrasi yang dilayani
telah meningkat menjadi lebih dari 700.000 utlet ritel tradisional maupun modern.

Selain itu, Bimantara Group berhasil meyakinkan Grup Salim sebagai pengendali
Indofood untuk membentuk usaha patungan dengan bisnis distribusi. Bimantara mengisi
posisi lowong yang ditinggalkan Wicaksana International Overseas yang sebelumnya
menangani distribusi di Indofood, dengan begitu Indofood semakin memperkuat jaringan
dan sistem distribusi produknya.

Indofood memiliki pabrik pengemasan terpusat milik sendiri. Melalui anak


perusahannya, PT Ciptakemas Abadi, Indofood dapat mengontrol biaya pengemasan
untuk semua produk Indofood, seperti bungkus mie instan, bungkus bumbu-bumbu,
bungkus makanan ringan, dan lainnya.

b. Strategi Horizontal : Merger dan Akuisisi


Merger dan akuisisi adalah hasil akhir dari pendekatan scope horizontal dan merupakan
strategi yang banyak dipakai oleh banyak perusahaan di dunia saat ini. Beberapa
proses akuisisi yang dilakukan oleh Indofood menciptakan pengendalian oleh
Perusahaan. Pada tahun 1986, PT Supermi Indonesia diakuisisi oleh PT Indofood
Interna Corporation dan namanya kemudian menjadi PT Lambang Insan Makmur yang
menjadikan 90 persen pasar domestik mi instan saat itu dikuasai Salim Grup melalui
produk Supermi, Sarimi, Super Cup, dan sebagainya. Bahkan omzet penjualan hampir
Rp1 triliun pada tahun 1990.

Pada tahun 1995, Indofood melakukan akuisisi atas Bogasari, hingga kini Bogasari Flour
Mills menjadi tumpuan kinerja keuangan Indofood, seiring peningkatan margin
keuntungan bisnis tepung terigu.

Pada tahun 2007, Indofood mengakuisisi PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra


Indonesia Tbk. (Londsum) Strategi ini menghendaki perusahaan melakukan
pengawasan lebih terhadap distributor (Forward Integration Strategy), pemasok
(Backward Integration Strategy), dan para pesaingnya (Horizontal Integration Strategy).
Akuisisi oleh Indofood menurut kami dengan tujuan mendapatkan kepemilikan atau
meningkatkan pengendalian bagi pemasok. Diketahui bahwa Londsum memiliki
perkebunan kelapa sawit yang dapat digunakan Indofood sebagai sumber bahan baku
pembuatan produknya. Dari sudut pandang Indofood adalah tepat dengan mengakuisisi
Londsum. Dimaksudkan dengan adanya kepemilikan saham mayoritas maka
pengendalian dan pengawasan pasokan bahan baku sepenuhnya berada pada
Indofood.

Pada tahun 2013, Indofood menyelesaikan akuisisi PT Pepsi-Cola Indobeverages,


perusahaan yang memproduksi minuman ringan bermerek Pepsi, 7 Up dan sebagainya.
Akuisisi ini dilakukan oleh PT Indofood Asahi Sukses Beverage dan
PT Asahi Indofood Beverage Makmur, yang masing-masing adalah 51% dan 49%
dimiliki oleh Grup CBP.

Dalam hal merger, Pada tahun 2009, dimulai proses restrukturisasi internal pada Grup
CBP melalui pembentukan PT Indofood CBP Sukses Makmur dan pemekaran kegiatan
usaha mi instan dan bumbu yang diikuti dengan penggabungan usaha seluruh anak
perusahaan di Grup CBP, yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Perusahaan, ke dalam
ICBP. Pada bulan Januari 2010, PT Gizindo Primanusantara, PT Indosentra Pelangi, PT
Indobiskuit Mandiri Makmur dan PT Ciptakemas Abadi digabung sepenuhnya ke dalam
PT Indofood CBP Sukses Makmur dan menyelesaikan restrukturisasi internal Grup CBP
melalui pengalihan kepemilikan saham anak perusahaan di Grup CBP dengan jumlah
kepemilikan kurang dari 100% ke ICBP dan melakukan Penawaran Saham Perdana
yang dilanjutkan dengan pencatatan saham ICBP di Bursa Efek Indonesia pada tanggal
7 Oktober 2010. Perampingan anak usaha Indofood ini untuk memudahkan kontrol dan
menentukan strategi bisnis Perusahaan.

III. STRATEGI ALIANSI DAN KEMITRAAN

Perusahaan memiliki sejarah yang banyak dalam melaksanakan startegi aliansi dan
kemitraan. Indofood melalui Grup CBP dengan Nestle pada tahun 2005. Mencapai
kesepakatan dengan perusahaan asal Swiss tersebut untuk mendirikan perusahaan joint
venture yang bergerak dibidang manufaktur, penjualan, pemasaran, dan distribusi produk
kuliner di Indonesia maupun untuk ekspor dan di tahun 2018 kerjasama ini telah diakhiri.
Perusahaan juga menjalin kemitraan dengan Citarasa Prima Group melalui Warung
Upnormal. Warung Upnormal dikenal sebagai tempat nongkrong asik sambil mengkonsumsi
fast food khas Indonesia, yaitu sajian mie instant Indomie, nasi goreng, atau roti bakar, saat
ini Upnormal dipersepsi publik sebagai kelas premiumnya Warmindo (Warung Makan
Indomie), warung tenda Indomie yang tersebar di pelosok Indonesia.

Kemitraan dengan Pinehill Corpora Limited. Fasilitas produksi mi instan dan jaringan
distribusi Pinehill Grup yang ekstensif di negara Afrika, Timur Tengah dan Eropa Tenggara
memperluas pasar Indofood diluar Indonesia. Untuk diketahui, Grup Pinehill bergerak di
bidang industri pembuatan mie instan di Arab Saudi, Nigeria, Turki, Mesir, Kenya, Maroko
dan Serbia, dengan menggunakan merek 'Indomie' berdasarkan perjanjian lisensi dengan
PT Indofood Sukses Makmur Tbk, induk perusahaan ICBP. Saat ini proses kemitraannya
mulai berubah menjadi proses akuisisi oleh Indofood.

Untuk merambah pasar Jepang, Indofood melalui Grup CBP bekerjasama dengan
JC Comsa Corporation, korporasi yang berbasis di Jepang mendirikan anak usaha
patungan baru dengan nama PT Indofood Comsa Sukses Makmur. JS Comsa Corporation
merupakan perusahaan yang memproduksi dan mengolah berbagai jenis produk makanan,
food service, serta pengelolaan rantai restoran. Indofood berharap dapat mengambil
peluang dan keahlian yang dimiliki JC Comsa dalam memproses berbagai produk berbasis
tepung terigu. JS Comsa dan Indofood juga bekerja sama dalam mengembangkan jaringan
restoran di Indonesia

PERTANYAAN DAN JAWABAN DISKUSI PRESENTASE KELOMPOK

1. Basis penyerangan startegi offensif oleh Indofood

Indofood memasuki pasar internasional tidak dengan menawarkan produk yang serupa
dengan pesaing mereka di negara yang dimasuki. Contohnya ketika di asia timur, Indofood
tidak menawarkan ramen sebagai produknya atau ketika di Eropa tidak menawarkan pasta.
Mereka tawarkan produk yang sama baik nya atau lebih baik dengan harga lebih rendah,
contohnya adalah mie instan. Sehingga tawaran produk ini dianggap menjadi inovasi yang
menciptakan pasar baru. Indofood juga meluncurkan serangan preemptive untuk
mengamankan sumber daya industry yang terbatas atau menangkap peluang langka
dengan kerjasama kemitraan berupa lisensi produk di negara-negara yang mereka masuki.

2. Startegi Indofood untuk masuk Pasar Internasional dan kriteria negara?

Hingga saat ini, Indofood telah mendistribusikan produknya salah satunya indomie di
Australia, Asia, Afrika, Selendia Baru, Amerika Serikat, Kanada, dan Eropa. Karena terdapat
banyak negara yang menjadi sasaran pemasaran, Indofood tentunya tidak dapat terus
memberikan pasokan yang cukup jika hanya diproduksi di Indonesia saja. Oleh karena itu,
juga didirikan beberapa pabrik yang terletak di luar Indonesia. Perjalanan awal penjualan
dan pendirian pabrik di luar negeri dapat dilihat dari sejarah kemunculan produk mereka,
Indomie di Nigeria. Pada tahun 1988, Indomie mulai diperkenalkan di Nigeria melalui
kegiatan ekspor. Pada tahun 1995, didirikan pabrik produksi pertama di Nigeria di bawah
Dufil Prima Foods yang merupakan pabrik pembuatan mie instan pertama di Nigeria dan
terbesar di Afrika. Dengan melakukan hal tersebut, sebenarnya Indofood telah menjalankan
rantai produksi global atau global production network (GPN). Dengan adanya rantai
produksi global, maka Indofood dapat meraih beberapa keuntungan seperti pengurangan
biaya produksi, peningkatan nilai produk, serta meningkatkan relasi (international
partnership).

Indofood juga memberikan lisensi terhadap distributor mereka di luar negeri untuk
melakukan pemasaran dan mendirikan pabrik mereka. Kemitraan dengan
Pinehill Corpora Limited. Fasilitas produksi mi instan dan jaringan distribusi Pinehill Grup
yang ekstensif di negara Afrika, Timur Tengah dan Eropa Tenggara memperluas pasar
Indofood diluar Indonesia. Untuk diketahui, Grup Pinehill bergerak di bidang industri
pembuatan mie instan di Arab Saudi, Nigeria, Turki, Mesir, Kenya, Maroko dan Serbia,
dengan menggunakan merek 'Indomie' berdasarkan perjanjian lisensi dengan PT Indofood
Sukses Makmur Tbk, induk perusahaan ICBP. Saat ini proses kemitraannya mulai berubah
menjadi proses akuisisi oleh Indofood.

Dalam pemilihan kriteria Negara yang akan dimasuki, Indofood mencoba melakukan analisa
pasar dan market sehingga tidak menawarkan produk yang sama persis di pasar Negara
tersebut. Indofood membidik untuk menciptakan pasar baru di negara tersebut.

REFERENSI
PT Indofood Sukses Makmur Tbk. 2019. Annual Report 2019
Indofood di https://id.wikipedia.org/wiki/Indofood
Kiat Indofood Era Pandemi, Luncurkan Varian Baru hingga Game Online di
https://katadata.co.id/ekarina/brand/5f6c9c4603fda/kiat-indofood-era-pandemi-
luncurkan-varian-baru-hingga-game-online
Wibowo, Dani Sari. 2007. Value Chain Analysis for Strategic Formulation, The Case of
PT Indofood Indonesia
Binus Artikel. Perkembangan Indomie di Pasar Global
Husni Mubarok, Muhammad. 2014.Strategi Pertumbuhan Berkelanjutan Indofood di
Pasar Kompetitif.
Mah, J. 2019. How Indomie Rose From A Domestic Indonesian Brand To Become A
Global Instant Noodle Icon. Dollars And Sense. Retrieved 12 December 2020, from
https://dollarsandsense.sg/indomie-rise-become-global-instant-noodle-brand/.
STRATEGI UNTUK BERSAING DI PASAR INTERNASIONAL

LATAR BELAKANG

Indofood adalah salah satu perusahaan asal Indonesia yang telah melakukan ekspansi hingga
ke luar negeri. Puluhan negara telah dimasuki oleh Indofood, melalui salah satu produk nya
indomie. Indomie pertama kali diekspor pada tahun 1992 yang merupakan hasil kerja akumulasi
secara konsisten. Indofood pada awalnya membentuk Direktorat Ekspor dengan tugas fokus
mengembangkan ekspor Indomie ke berbagai negara, sehingga tim ini aktif mempelajari semua
izin impor di setiap Negara. Alasan utama dari ekspansi Indomie ke luar negeri adalah untuk
para warga negara Indonesia (WNI) yang bermukim di luar negeri dan merindukan makan
Indomie. Saat itu, sasaran utama mereka adalah negara-negara dengan jumlah tenaga kerja
Indonesia (TKI) yang paling banyak.

Pada awalnya, negara yang menjadi target utama Indofood untuk melakukan ekspansi Indomie
adalah Hong Kong, Taiwan, Singapura, Malaysia, dan Arab Saudi karena memiliki jumlah TKI
paling banyak. Kemudian disusul oleh negara-negara lain seperti Amerika Serikat dan Australia
karena memiliki jumlah pelajar Indonesia paling banyak. Sampai saat ini, Indomie sudah
menjangkau lebih dari 180 negara, baik di Eropa, Eropa Timur, Timur Tengah, Asia Tenggara,
Asia Timur, Australia, Amerika, Amerika Selatan, hingga Afrika.

Membangun brand sangatlah penting, Indomie sebagai brand Indonesia begitu terasa di luar
maupun di dalam negeri. Sering orang menyebut mi instan dengan sebutan “Indomie”, kendati
yang dikonsumsi bukan merek Indomie. Hal ini yang ingin juga dimenangkan oleh Indofood
pada pasar internasional. Indofood memperoleh manfaat dari skala ekonomis serta
ketangguhan model bisnisnya yang terdiri dari empat kelompok usaha Strategis (“Grup”) yang
saling melengkapi yaitu CBP, Bogasari, Agribisnis dan distribusi. Dengan jaringan dan
kelompok usaha yang melingkupi alur produksi dan distribusi, membawa keuntungan bagi
Indofood dalam memperkuat daya saing Perusahaan. Sehingga bukannya menambah pasar
untuk kelompok usaha lain selain CBP, tapi juga memperkuat pasar mereka di pasar
internasional.

Dengan keunggulan kompetitif secara internal yang dimiliki, Indofood dapat terus merancang
strategi untuk bersaing di pasar internasional untuk mendapatkan akses pada pelanggan baru,
mengeksploitasi lebih jauh kompetensi utamanya serta mengurangi risiko bisnis di pasar
domestik dengan menyalurkannya ke pasar internasional. Indofood memperhatikan pilihan-
pilihan stratejik untuk memasuki pasar internasional, mulai dari lisensi hingga proses akuisisi
sehingga Indofood dapat mempertahankan posisi nya dalam pasar internasional.

I. Pilihan Stratejik Untuk Memasuki Pasar Internasional

a. Lisensi

Indofood juga melakukan ekspansi ke luar negeri untuk memperkuat pasar mereka di
luar negeri, salah satunya adalah adalah lisensi. Lisensi ini diberikan untuk
memproduksi dan mendistribusikan produk Indofood di luar negeri. Beberapa
Perusahaan penerima lisensi dari Indofood diantaranya adalah:
1. Pinehill Company Group
Kegiatan utama Grup Pinehill mayoritas memang bergerak di bidang pembuatan mi
instan yang tersebar di Arab Saudi, Nigeria, Turki, Mesir, Kenya, Maroko, dan Serbia
dengan merek Indomie.

2. Dufil Prima Foods

Indomie pertama kali diperkenalkan dan diekspor ke Nigeria pada 1988. Pada 1995,
pabrik produksi Indomie pertama dibuka di Nigeria di bawah naungan Dufil Prima
Foods, menjadikannya pabrik penghasil mi instan pertama dari jenisnya di Nigeria
dan terbesar di Afrika. Indomie telah menjadi kata pengganti mi di negara tersebut.

3. Fok Hing (HK) Trading

Fok Hing (HK) Trading menjadi importir di Hongkong dan Taiwan, ketika terjadi isu
bahwa Indomie yang dijual di Taiwan mereka mengandung dua bahan pengawet
yang terlarang, yaitu natrium benzoat dan metil p-hidroksibenzoat. Fok Hing menjadi
pihak yang pertama kali menangkal isu tersebut.

b. Produksi

Selain melakukan proses produksi dan melakukan penjualan ke luar negeri, Indofood
juga membuat pabrik di luar negeri, beberapa pabrik mereka tersebar di beberapa
negara di luar negeri. Sebagai contoh di Serbia, awalnya masyarakat di sana tidak
terlalu suka mie dan lebih memilih sup sebagai makanan sehari-hari. Namun semua
berubah sejak Produk Indomie hadir di negara mereka. Di sana Indofood mendirikan
pabrik di atas tanah seluas 5 hektar dengan total nilai investasi sebesar 11 Juta Euro.

Hal ini sangat menguntungkan masyarakat di Sebia. Tenaga kerja mereka terserap dan
sumber daya alamnya dapat dimanfaatkan. Tidak semua bahan-bahan untuk membuat
mie diambil dari negara asalnya, namun untuk gandum yaitu bahan utama mie
didapatkan langsung dari Serbia.

Di Maroko, pabrik Indomie dikerjakan pada tahun 2015, 6 tahun setelah Indomie masuk
ke negara ini. Pabrik ini menjadi pabrik produksi terbesar di luar negeri. Di Maroko,
Indomie dikerjakan oleh perusahaan kemitraan Indo Morocco Company, patungan
antara Sawaz Grup (Salim Grup dan Wazaran/Arab Saudi Grup) dengan LINA,
perusahaan Maroko yang dimiliki oleh Abdullah Gozy.

Indofood juga membangun pabrik di Arab Saudi, Malaysia, Nigeria, Suria hingga Mesir.

c. Akuisisi

Indofood melalui Grup CBP mengakuisisi Pinehill Corpora Limited (PCL) pada 27
Agustus 2020 setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham pada 3 Agustus
2020. Indofood juga melakukan akuisisi atas seluruh saham yang dimiliki oleh Steele
Lake, yaitu sebanyak 68.050.408 saham. Jumlah ini setara dengan 49% dari total
saham yang telah diterbitkan oleh Steele Lake. Dengan pengakuisisian ini, Indofood
menjadi pemegang saham 100% atas Pinehill Company Limited. Akuisisi ini dilakukan
mengingat Pinehill Company yang dimiliki oleh Pinehill Corpora dan Steele Lake,
memiliki lini yang sama dengan perseroan. Selain itu, saham yang dibidik telah memiliki
posisi yang kuat di delapan negara, yang tersebar di tiga region, yakni Timur Tengah,
Afrika, dan Eropa.
d. Joint Venture

1. JS Comsa

Untuk merambah pasar Jepang, Indofood melalui Grup CBP bekerjasama dengan
JC Comsa Corporation, korporasi yang berbasis di Jepang mendirikan anak usaha
patungan baru dengan nama PT Indofood Comsa Sukses Makmur. JS Comsa
Corporation merupakan perusahaan yang memproduksi dan mengolah berbagai
jenis produk makanan, food service, serta pengelolaan rantai restoran. Indofood
berharap dapat mengambil peluang dan keahlian yang dimiliki JC Comsa dalam
memproses berbagai produk berbasis tepung terigu.

2. Investasi di Brazil

IndoAgri Brazil Participacoes Ltda. (IndoAgri Brazil) bersama dengan joint venture,
JF Iinvestimentos S.A (JA) telah setuju untuk melakukan investasi dalam
perusahaan patungan yaitu Canapolis. Grup Canapolis didirikan pada November
2017, dan pada Desember 2017 telah mengakuisisi sebuah pabrik gula di Minas
Gerais, Brasil dengan kapasitas penggilingan tebu sekitar 1,8 juta ton/ tahun berikut
lahan seluas 6.048 hektar (aset)

II. Pendekatan Stratejik Utama

Indofood yang bersaing di beberapa negara sekaligus harus berhadapan dengan tekanan-
tekanan yang bertentangan dari daya adaptasi lokal serta efisiensi yang didapatkan dari
standardisasi serta proses integrasi operasionalnya secara global.

a. Strategi Multi-Domestik

Indofood berhasil mendapatkan mendapatkan loyalitas pembeli terhadap mereknya.


Awalnya indofood melakukan penetrasi pasar Asia dan Eropa dengan varians rasa
yang sama dengan di Indonesia, karena sasarannya adalah warga Indonesia di luar
negeri
b. Strategi Transnasional

Mendekati strategi di Indonesia, dengan melakukan inovasi atas varians rasa. Indofood
memulai diversifikasi atas varians rasa yang dijual di pasar internasional dengan
menciptakan rasa indomie yang disukai oleh pasar di asal negara tujuan.

6 Rasa indomie di luar negeri

1. Indomie Chicken Tikka di Inggris


2. Indomie Chicken Pepper di Belanda
3. Indomie Biffsmak di Norwegia
4. Indomie BBQ Chicken di Thailand
5. Indomie Vegetable di Arab Saudi
6. Kori Cesnili di Turki
Kemasan Indomie goreng di Arab dibuat dengan kesan lebih premium, dengan bahan
kemasan yang berbeda dan tampilan yang lebih mewah. Kemasannya juga berwarna
kuning pucat serta gambar Indomie goreng lengkap dengan potongan ayam goreng
yang terlihat lezat.

Perbedaan Indomie di luar negeri lainnya adalah komposisi dalam Indomie yang
berbeda dengan di Indonesia. Perbedaan ini disebabkan oleh regulasi bahan makanan
di setiap negara yang berbeda-beda, seperti halnya Indomie di Australia.

Komposisi Indomie di Australia membuat kandungan gizinya juga sangat berbeda.


Indomie Australia mengandung 420 kalori, dengan rincian 59 gram karbohidrat, 16,6
gram lemak, dan 8,4 gram protein. Sedangkan, Indomie di Indonesia memiliki 380 kalori,
dengan 54 gram karbohidrat, 14 gram lemak, dan 8 gram protein.

Melalui LA Times, Salah seorang kolumnis kulinernya, Lucas Kwan Peterson, tanpa
segan menempatkan Indomie varian Barbeque sebagai mie instan paling sedap di
dunia. Peterson membuat daftar ranking ramen paling enak sedunia. Namun,
mengesampinkan citarasa Indomie adalah sesuatu yang sukar dilakukannnya.

PERTANYAAN DAN JAWABAN DISKUSI PRESENTASE KELOMPOK

1. Salah satu produk Indofood adalah indomie, indomie di pasar internasional bersaing dari
hal apa selain rasa?

Jawab:

Indofood melalui salah satu produknya Indomie, berusaha membangun brand


mereka di pasar internasional, dengan jaringan yang luas selain dari rasa
Indofood melalui Grup CBP juga bersaing dalam hal penyediaan bahan baku
produksi maupun penawaran manfaat lain ke negara dimana mereka
memproduksi produk, mereka mencoba membuka pasar yang memiliki sumber
bahan baku atau tidak jauh dengan sumber bahan baku. Sebagai contoh di Serbia,
pembangunan pabrik diserbia dirasa cukup strategis karena, selain menawarkan
serapan tenaga kerja ke masyarakat, bahan baku juga bisa menggunakan gandum
lokal.

Indofood mencoba melakukan branding yang kuat dengan produknya, sehingga


masyarakat mengenal produknya dengan baik, sebagai contoh di beberapa
negara di Afrika, pengenalan produk yang kuat membuat masyarakat disana lebih
mengenal indomie sebagai kata ganti mie. Sehingga ini akan menyulitkan pesaing
yang mencoba masuk ke pasar tersebut dengan tawaran produk yang serupa atau
agak mirip, seperti ramen dan lainnya.

2. Varian rasa yang tidak global itu termasuk startegi apa, apakah mutidomestik dan
transnasional?
Jawab:

Indofood pada awalnya melakukan pendekatan multidomestik ketika menyasar


konsumen WNI yang berada diluar negeri, ketika pasar internasional mereka
makin kuat mereka mencoba melakukan ekspansi dengan pendekatan strategi
transnasional untuk meraih pasar yang lebih luas di negara pasar, sebagai contoh
ketika mereka menerapkan rasa local di negara asal, seperti:
- Indomie Chicken Tikka di Inggris
- Indomie Chicken Pepper di Belanda
- Indomie Biffsmak di Norwegia
- Indomie BBQ Chicken di Thailand
- Indomie Vegetable di Arab Saudi
- Kori Cesnili di Turki

Meskipun produk rasa mie goreng dan BBQ Chicken menjadi varians rasa yang
paling diterima secara global.

3. Apakah terdapat cross profit sanctuary yang dimanfaat oleh Indofood, secara lintas
negara mengingat Indofood memiliki aliansi di beberapa negara?

Jawab:

Selain Indonesia sebagai pasar utama, Indofood memili profit sanctuary di


beberapa wilayah, seperti Malaysia, Saudi, dan Nigeria. Strategi akuisisi Pinehill
Company Limited yang memiliki empat anak usaha yang memiliki entitas usaha di
tujuh negara, yaitu Arab Saudi, Nigeria, Turki, Mesir, Kenya, Maroko, dan Serbia,
memungkinkah Indofood memiliki tambahan profit sanctuary di negara-negara
lain. Dengan proses akuisisi Grup Pinehill, memungkinkan Indofood untuk
melakukan cross profit sanctuary di beberapa negara, mengingat entitas usaha
tersebut dibawah satu Grup. Pada pelaporan keuangan Perusahaan tahun terlihat
penjualan antar afiliasi dan ventura bersama cukup signifikan salah satunya ke
Dufil sebesar Rp 523.8 miliar yang memegang lisensi mereka di Nigeria dan
menjadi salah satu profit sanctuary mereka di pasar afrika.

4. Strategi yang digunakan oleh Indofood apakah transnational atau multi domestik, atau
terdapat beberapa produk yang multi domestik?

Jawab:

Indofood melakukan dua pendekatan strategi yaitu, multidomestik dan


transnasional. Strategi multidomestik digunakan untuk varians rasa produk
indomie yang sudah mengglobal yaitu Mie Goreng dan Chicken BBQ. LA Times,
melalui salah seorang kolumnis kulinernya, Lucas Kwan Peterson, menempatkan
Indomie varian Barbeque sebagai mie instan paling sedap di dunia. Hal ini
digunakan oleh Indofood untuk memperkuat brand local tersebut di Pasar
Internasional. Selain itu, Indofood juga memperkuat Pasar Internasional dengan
varians-varians tertentu yang hanya di jual di negara tersebut diantaranya adalah
Indomie Chicken Tikka di Inggris dan Indomie Chicken Pepper di Belanda
sehingga memperkuat brand indomie di negara – negara tersebut.

5. Terkait akusisi oleh Indofood di negara lain, bagaimana cara mengatasi perbedaan
budaya dengan negara tersebut?

Jawab:

Indofood melakukan akuisisi atas Perusahaan yang memegang lisensi indomie


cukup lama diantara nya Dufil dan Pinehill, sehingga Indofood cukup menguasai
pasar dilokasi negara tersebut berada. Proses culture due diligence tentunya
sudah dilakukan sejak awal ketika proses pemberian lisensi dilakukan, sehingga
Indofood tidak lagi melakukan kesulitan ketika melakukan akuisisi meskipun tetap
dilakukan due dillgence tambahan atas hal tersebut. Contohnya pada akusisi Dufil
dan Pinehill yang merupakan pemegang pasar lama untuk pasar produk indomie
di Nigeria dan Saudi.

REFERENSI

15 kemasan unik indomie di luar negeridi https://www.idntimes.com/food/dining-


guide/putriana-cahya/15-kemasan-unik-indomie-di-luar-negeri-1/3
Binus Artikel. Perkembangan Indomie di Pasar Global
Ekspansi Indofood di luar negeri di
https://katadata.co.id/agungjatmiko/berita/5ecdd95a23c9d/ekspansif-di-luar-negeri-icbp-
akuisisi-dua-perusahaan-asing-rp-44-t
Husni Mubarok, Muhammad. 2014.Strategi Pertumbuhan Berkelanjutan Indofood di
Pasar Kompetitif.
Indofood di https://id.wikipedia.org/wiki/Indofood
Indomie di Negaria di https://id.wikipedia.org/wiki/Indomie_di_Nigeria
Kiat Indofood Era Pandemi, Luncurkan Varian Baru hingga Game Online di
https://katadata.co.id/opini/2013/09/23/cerita-indomie-sukses-menembus-pasar-80-
negara
PT Indofood Sukses Makmur Tbk. 2019. Annual Report 2019
PT Indofood Sukses Makmur Tbk. 2019. Laporan Keuangan 2020
Mah, J. 2019. How Indomie Rose From A Domestic Indonesian Brand To Become A
Global Instant Noodle Icon. Dollars And Sense. Retrieved 12 December 2020, from
https://dollarsandsense.sg/indomie-rise-become-global-instant-noodle-brand/.
Varian indomie paling enak sedunia di https://viswara.com/2019/11/11/tahukah-varian-
indomie-yang-diakui-paling-enak-sedunia/
Wientor Rah Mada, 2020, [Studi Kasus] Strategi Sukses Pengembangan Pasar
Internasional Indomie Menguasai Niche Mie Instant Dunia
Wibowo, Dani Sari. 2007. Value Chain Analysis for Strategic Formulation, The Case of
PT Indofood Indonesia

Anda mungkin juga menyukai