DISUSUN OLEH:
Kelompok 5
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (IDX: INDF) atau lebih dikenal dengan nama Indofood
merupakan produsen berbagai jenis makanan dan minuman yang bermarkas di
Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 14
Agustus 1990 oleh Sudono Salim dengan nama PT Panganjaya Intikusuma yang pada
tanggal 5 Februari 1994 menjadi Indofood Sukses Makmur. Perusahaan ini
mengekspor bahan makanannya hingga Australia, Asia, dan Eropa.
Visi
“Menjadi Perusahaan Total Food Solutions”
Misi
1. Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara
berkelanjutan.
2. Memberikan solusi atas kebutuhan pangan secara berkelanjutan
3. Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi dan teknologi
Indofood.
4. Meningkatkan stakeholders’values secara berkesinambungan
Marketing Mix adalah strategi pemasaran yang di laksanakan secara terpadu atau
strategi pemasaran yang di lakukan secara bersamaan dalam menerapkan elemen
strategi yang ada dalam Marketing Mix itu sendiri. Marketing Mix terdapat beberapa
elemen marketing dikenal dengan unsur 4P (Product, Price, Place, Promotion).
Product Price
Place Promotion
1. Produk
Segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh dan
digunakan atau dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
meliputi barang fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, gagasan dan ide.
PT Indofood
Sukses Makmur
Tbk memiliki
berbagai produk.
2. Price ( Harga )
Yaitu jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh produk
atau jasa untuk memperoleh satu buah produk dan hendaknya harga akan dapat
terjangkau oleh konsumen.
Contohnya Indomie, selain dapat dibeli perbungkus, dapat juga dibeli dengan paket
5 bungkus atau paket 1 kardus berisi 40 Indomie. Harga Indomie juga sangat
murah dan terjangkau bagi semua kalangan masyarakat, di Indonesia, perbungkus
indomie dihargai hanya sekitar Rp. 2000 – Rp. 3.500
Termasuk aktivitas perusahaan untuk menyalurkan produk atau jasa tersedia bagi
konsumen. Serta merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses
terhadap jasa bagi para pelanggan. Tempat dimana produk tersedia dalam
sejumlah saluran distribusi dan outlet yang memungkinkan konsumen dapat
dengan mudah memperoleh suatu produk.
4. Promotion
Berarti aktivitas yang meliputi berbagai metode, yaitu iklan, promosi penjualan,
penjualan tatap muka dan hubungan masyarakat, mengkomunikasikan produk dan
membujuk pelanggan, Menggambarkan berbagai macam cara yang ditempuh
perusahaan dalam rangka menjual produk ke konsumen.
STRENGTH, WEAKNESS, OPPORTUNITY, TREATH PERUSAHAAN INDOFOOD
1. Strength
Keahlian dalam cita rasa Indonesia
Produksi rendah biaya
Jangkauan distribusi luas
Kecepatan dalam menjangkau konsumen
Brand yang sudah terkenal
2. Weakness
Terlalu banyak Brand yang dikeluarkan
Terlalu banyak inovasi rasa yang dibuat oleh Indofood
Permintaan pasar yang belum terpenuhi
3. Opportunity
Melakukan ekspansi ke luar negeri
Melakukan join dengan perusahaan yang memiliki produk yang sejenis
Melakukan diversifikasi terhadap produk lain
4. Treath
Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan maupun inovasi
Tidak fokus terhadap satu jenis produk
IRN adalah hibah penelitian Indofood yang diberikan kepada para sarjana yang
melakukan penelitian terkait pangan yang memajukan ketahanan pangan
nasional sebagai bagian dari proyek tahun terakhir mereka. Topik penelitian IRN
dinilai oleh panel yang terdiri dari sembilan ahli yang mengkhususkan diri dalam
bidang-bidang seperti Teknologi Pertanian dan Perikanan; Teknologi produksi;
Gizi dan Kesehatan; Bioteknologi Molekuler; dan Sosial Ekonomi.
Pelamar yang berhasil dapat mempertajam keterampilan mereka dan
melakukan penelitian yang berarti di bawah bimbingan para ahli ini. Pada tahun
2019, siswa yang berpartisipasi akan memenangkan “Wisata Ilmiah” yang
diselenggarakan oleh Indofood. Tiga mahasiswa IRN periode 2018-2019 diberi
kesempatan untuk mengunjungi fasilitas penelitian dan pusat penelitian inovasi
pangan di Singapura.
Indofood bermitra dengan petani kentang, cabai, singkong, bawang merah, dan
gula kelapa lokal untuk menghasilkan nilai ekonomi bersama dan jangka
panjang. Untuk membantu petani meningkatkan produktivitas dan hasilnya,
Indofood memberikan pelatihan tentang praktik pertanian yang baik dan teknik
bertani. Di tahun 2019, kemitraan ini terus Indofood dukung, yang mengamankan
pasokan bahan baku untuk produksi dan sekaligus memberikan kesejahteraan
ekonomi bagi para petani.
Grup Agribisnis menyediakan program pelatihan bagi petani kecil tentang praktik
agronomi, teknik pemuliaan tanaman yang efektif, dan operasi yang
berkelanjutan. Ini membantu petani untuk lebih memahami mekanisme kerja dan
pengelolaan lahan, dan untuk terus menciptakan nilai bagi lingkungan. Di tahun
2019, Grup Agribisnis terus memberikan dukungan dan pelayanan lainnya
kepada petani termasuk penyediaan benih yang berkualitas.
CBP Group telah menjalin kemitraan dengan para peternak sapi melalui koperasi
peternakan sapi perah sejak 2013. Program kemitraan tersebut mencakup
pengadaan ratusan sapi perah untuk dikelola dan dikembangkan oleh anggota
koperasi, pemberian pinjaman lunak untuk pembelian alat pendingin susu dan
peralatan lainnya, serta pembinaan untuk meningkatkan kualitas sapi perah.
Program ini telah memungkinkan pasokan susu segar sebagai bahan baku
produk Indofood secara terus menerus untuk memenuhi permintaan yang terus
meningkat.
Tempe merupakan bahan tradisional yang sehat untuk salah satu produk snack
Indofood. Selama bertahun-tahun, kemitraan Indofood dengan pengusaha tempe
telah membina komunitas pemasok tempe yang kuat yang mampu berbagi
pengalaman, pengetahuan dan pelatihan tentang produksi tempe sesuai dengan
GMP. Di tahun 2019, Indofood terus mendukung kemitraan Indofood dengan
para pengusaha tempe dengan meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi
mereka, yang memberikan peningkatan pendapatan bagi para pengusaha.
Grup CBP bermitra dengan pemilik kios Indomie melalui program Warmindo,
yang bertujuan untuk memberikan praktik terbaik tentang kebersihan makanan
dan pengelolaan kios makanan, serta untuk mendorong kesejahteraan yang
lebih baik di antara para pemilik kios.
Indofood secara aktif bekerja sama dengan pemerintah, masyarakat lokal dan
lembaga swadaya masyarakat (“LSM”) untuk melindungi lingkungan melalui
pengelolaan limbah padat dan pelestarian alam. Indofood mendukung upaya
pemerintah dalam pengelolaan sampah kemasan pasca konsumen melalui
program Bank Sampah Indofood dan Green Warmindo. Indofood juga bekerja
dengan perusahaan global dan nasional untuk mendukung pelestarian alam
melalui platform seperti Aliansi Pemulihan Ekosistem Bakau (“MERA”) dan
Gerakan Ciliwung Bersih (“GCB”).
Project MERA
Penanaman pohon
Grup Agribisnis memiliki program Bedah Bibir Sumbing untuk anak-anak dengan
kelainan bentuk bibir sumbing dan langit-langit dari keluarga yang tidak mampu
membayar biaya operasi. Program ini memungkinkan anak-anak untuk hidup
percaya diri setelah menjalani prosedur korektif dan juga meringankan beban
emosional dan keuangan keluarga mereka. Dokter yang memenuhi syarat
melakukan operasi, dengan sukarelawan membantu selama tahap pra-
perawatan dan rehabilitasi.
Gerakan SUN
“Hidup Sehat Yuk!” merupakan inisiatif yang diluncurkan pada tahun 2018 oleh
Indofood bekerja sama dengan Ruangguru (startup di bidang pendidikan digital)
dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia untuk mendorong
gaya hidup sehat di kalangan remaja melalui aplikasi mobile.
Program Posyandu Indofood bertujuan untuk mengurangi gizi buruk dan stunting
di Indonesia. Posyandu terletak di sekitar beberapa fasilitas yang dioperasikan
oleh Agribisnis, Bogasari dan CBP Group di seluruh Indonesia.
Grup CBP mengoperasikan armada klinik keliling yang mendukung ratusan pos
kesehatan di daerah terpencil di seluruh Jawa dan Sumatera Utara di bawah
program Indofood Nutrition Care. Klinik keliling menawarkan pendidikan gratis
kepada penduduk desa tentang pentingnya gizi, dan menyediakan layanan
kesehatan gratis, seperti pemeriksaan pranatal untuk ibu hamil.
Ruang Laktasi
Indomie merupakan salah satu produk yang telah melalui proses produksi yang
sangat higienis dengan standar Internasional dan didukung dengan teknologi
berkualitas tinggi. Selain telah bersertifikasi “Halal” dari Majelis Ulama Indonesia,
pabriknya sendiri telah disertifikasi ISO 9001:2001 dan HACCP (Hazard Analysis
and Critical Control Point) dari SGS. Sertifikasi ini membuktikan bahwa Indomie
telah memenuhi persyaratan sebagai bahan pangan dengan standar Internasional.
produk indofood telah disesuaikan dengan panduan global dari CODEX
Alimentarius Commission, yakni badan internasional yang mengawasi standardisai
makanan
Dalam survey yang dilaporkan, dosis yang digunakan memang tidak terkendali
bahkan dalam 1 mangkok mie bakso terdapat 1,5 gr – 2,0 gr MSG. Pada bumbu mi
instan rata-rata mengandung MSG sekitar 0,3 mg. Sehingga masih
tergolong aman.
Dari hasil penelitian Sri Sulastri, kadar Monosodium glutamat yang dilaksanakan di
Klinik Permai Bestari Makassar terhadap 5 sampel bumbu mie instan menunjukkan
hasil yang berbeda dari setiap sampel dengan kadar Monosodium glutamat yaitu
14,5%, 16%, 16,5%, 18,8% dan 21,5% dimana kadar MSG terendah terdapat pada
sampel D dengan kadar 14,5% dan kadar tertinggi pada sampel E dengan kadar
21,5% sehingga disarankan kepada masyarakat khususnya bagi orang dewasa
untuk mengkonsumsi mie instan 1 bungkus/hari sesuai dengan kadar MSG dalam
bumbu mie instan karena MSG dalam bumbu mie instan aman untuk dikonsumsi
karena masih di bawah ambang batas yang ditetapkan yaitu 0,3-1gr per hari.
REFERENSI
LATAR BELAKANG
Lingkungan bisnis perlu dianalisis, agar pembuat strategi dapat mengantisipasi setiap
kesempatan dan membantu mengembangkan sistem pemecahan sedini mungkin
terhadap faktor-faktor lingkungan yang dianggap mengancam tujuan perusahaan.
Analisis lingkungan bisnis terdiri dari lingkungan eksternal dan internal
LINGKUNGAN EKSTERNAL
Lingkungan eksternal terbagi menjadi lingkungan makro dan lingkungan mikro. Setiap
perusahaan beroperasi dalam “lingkungan makro” yang luas yang terdiri dari enam
komponen utama:
1. Faktor politik;
2. Kondisi ekonomi di lingkungan umum perusahaan (lokal, negara, regional, seluruh
dunia);
3. Kekuatan sosial budaya;
4. Faktor teknologi;
5. Faktor lingkungan (menyangkut lingkungan alam); dan
6. Ketentuan hukum/ peraturan.
1. Politik
Trade war
Perang dagang Amerika – China. Indofood menilai potensi Indonesia dengan
populasi yang besar sudah menjadi pasar tersendiri yang masih perlu ditaklukkan.
Dari sisi ekspor, Indofood juga menilai dampak perang dagang bisa diantisipasi
dengan terus memperluas pasar ke Afrika atau Timur Tengah.
Support dari Pemerintah
Pemberian insentif pajak penurunan tarif 5% PPh badan untuk perusahaan
tertentu.
Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang berbentuk Perseoran Terbuka dapat
memperoleh fasilitas berupa penurunan tarif Pajak Penghasilan (PPh) sebesar
5% dari
tarif normal atau tarif PPh nya menjadi sebesar 20%.
2. Ekonomi
Kenaikan harga komoditas bahan dan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap
mata uang asing
Dengan pelemahan rupiah maka porsi biaya pembelian bahan baku bakal
melesat. Mengingat, kebutuhan atas pasokan bahan baku sepenuhnya diperoleh
dari impor,
contohnya gandum dan garam.
3. Sosial Budaya
4. Teknologi
5. Lingkungan
Alam
Perubahan pola cuaca yang tidak dapat diprediksi (bencana alam, curah hujan,
kekeringan, banjir, dan lain-lain) berpengaruh pada fasilitas dan aset, serta
mengganggu proses produksi dan distribusi.
Analisis peluang bisnis dibutuhkan untuk memahami dan menghadapi kompetisi yang
terjadi. Seringkali, karena begitu semangat oleh peluang di depan mata, kita terlena dan
meremehkan kompetisi bisnis. Five forces merupakan analisis yang dikembangkan
untuk memahami seperti apa kompetisi di suatu bisnis berdasarkan 5 gaya:
customers/buyers (pembeli), suppliers (pemasok), potential entrants (potensi pemain
baru), substitute products or services (produk atau layanan pengganti), dan competitive
rivalry (persaingan kompetitif).
Ekonomi saat ini sedang melambat. Masyarakat akan lebih berhati-hati dalam
mengeluarkan uang dan akan mencari alternatif makanan yang lebih murah.
2. Suppliers (Pemasok)
Lemonilo (PT Lemonilo Indonesia Sehat) masuk ke pasar membawa konsep baru
healthy noodles: bahan alami, tanpa pewarna, tanpa MSG, tanpa pengawet.
Namun, distribusi masih terbatas, harga lebih mahal.
Bubur atau Nasi, Indofood mencoba berinovasi dengan membuat mie dan beras
dalam kemasannya. Roti atau Pasta, Indofood memiliki divisi Bogasari yang
memproduksi bahan baku pembuatan roti dan juga pembuatan pasta. Indofood
mencoba bersaing dengan Perusahaan di Industri lain yang menawarkan Produk
Pengganti dengan ikut memunculkan inovasi dalam produk pengganti tersebut juga.
Wings Food (Mie Sedap), Mayora (Bakmi Mewah dan Makanan Ringan), Frisian
Flag (Susu), Nestle (Dancow), Ultrajaya (Susu), Unilever (minuman), Santos Jaya
(Minuman) namun Indofood melalui Grup CBP dengan produk Indomie masih
menjadi brand yang paling dipilih No1 , Indomilk (No 3), versi Kantar 2020 Pangsa
pasar Mie instan di Indonesia Indofood (72%), Wings (15%) ,Mayora (16%) versi JP
Morghan 2004.
1. Peluang
2. Ancaman
Meski banyak pesaing yang muncul, Meski demikian, hingga saat ini Indomie yang
diproduksi PT Indofood Sukses Makmur Tbk masih menguasai pasar. Dominasinya
begitu kuat walaupun sudah terjadi pergeseran. Total nilai penjualan tumbuh 9,7%
mencapai Rp27,71 triliun dengan dukungan peningkatan volume penjualan dan
harga jual rata-rata.
Indomie sebagai merek terkemuka Divisi Mi Instan terus meraih berbagai
penghargaan, sebagai “The Most Loved Indonesian Brand” dari Kantar BrandZ
untuk ketiga kalinya dalam tiga tahun terakhir ini dan meraih peringkat ketiga
berdasarkan YouGov BrandIndex Buzz, sedangkan produk Indomie Goreng Ayam
Panggang berhasil memuncaki peringkat Instant Ramen Power Rankings di LA
Times. Divisi ini terus melanjutkan inovasi produk dengan mengembangkan
berbagai rasa baru guna memenuhi selera konsumen serta memperkuat portofolio
produknya.
Di tahun 2019, berbagai produk baru diluncurkan dan diperkenalkan kembali, yang
meliputi
Indomie Hype Abis Mi Goreng Ayam Geprek, Indomie Hype Abis Mi Goreng Chitato
Rasa Sapi Panggang, Sarimi Gelas Rasa Sosis serta Indomie Premium Collection
Series, sedangkan produk dengan cita rasa khas daerah yaitu Indomie Mi Goreng
Aceh berhasil diluncurkan kembali secara nasional. Peluncuran produk-produk
tersebut didukung dengan berbagai iklan TV dan kampanye pemasaran digital yang
kreatif, serta aktivitas below-the-line untuk memperkuat branding dan pesan
yangdisampaikan. Guna mendukung momentum pertumbuhan, Divisi Mi Instan
terus meningkatkan interaksi dengan kaum milenial yang kini telah menjadi
angkatan kerja muda.
Untuk produk pengganti seperti bubur, nasi, pasta maupun roti, sebagai contohnya
Pesaing indomie di luar negeri adalah makanan pasta. Tetapi tetap saja indomie
dapat lebih unggul karena indomie memiliki rasa yang khas dan harga yang lebih
murah, dan penyajiannya juga mudah serta cepat. Salah satu indofood adalah
Lisensi, Indofood juga memasarkan salah satu produk mienya yaitu Indomie dengan
menggunakan cara lisensi kepada Pinehill Arabia Food
Limited (Saudi Arabia), De United Food Industries Limited (Nigeria), dan yang
terbaru adalah Indoadriatic Industry (Serbia) yang ketiganya memperoleh hak untuk
menggunakan merek Indomie di negaranya masing-masing. Bahkan, di Nigeria,
yang merupakan pasar mie instan terbesar ke-13 di dunia, Indomie sudah seperti
makanan pokok dan dianggap sebagai makanan asli Nigeria sendiri. Cara lisensi ini
tentu sangat efektif salah satunya dengan tujuan agar produk Indofood dapat
diterima dengan baik di negara asing baik dari segi masyarakat ataupun sesama
perusahaan lain.
Sehingga indofood dan produknya mampu bersaing dengan produk subsitusi yang
menjadi makanan pokok di negara lain. Sedangkan untuk produk subsitusi dari
Indofood sendiri, contoh nya pasta Sepanjang tahun 2019, Indofood melalui grup
Bogasari berhasil mencatatkan peningkatan penjualan di tahun 2019, dan Bogasari
terus menjadi pemimpin pasar untuk produk pasta di Indonesia.
2. Isu Gizi dan stigma sebagai makanan segmen kelas bawah, startegi mengatasi
nya
bagaimana?
Mie instan menurut survey dari Qraved menempati peringkat pertama dalam
makanan
yang paling disukai masyarakat. Di tahun 2019, berbagai produk baru diluncurkan
dan diperkenalkan kembali, yang meliputi Indomie Hype Abis Mi Goreng Ayam
Geprek, Indomie Hype Abis serta Indomie Premium Collection Series, serangkaian
inovasi produk ini yang menyasar pasar milenial mengangkat indomie dari segmen
kelas bawah menjadi makanan untuk segala segmen pasar.
3. Dari produk indofood, salah kontribusi nya adalah mie instan dan materialnya
import apakah ada strategi nya dari indofood?
Memiliki kebutuhan impor yang tinggi untuk bahan baku produk-produknya membuat
beban pokok penjualan perusahaan bisa meningkat. Indofood mencoba mengatasi
nya dengan menggunakan sorgum mutan melalui kerjasama antara PT Perkebunan
Nusantara XII dengan Grup Bogasari guna menekan impor gandum. Selain itu
Indofood juga menggenjot penjualan luar negeri dan melakukan ekspansi dengan
membuat pabrik di luar negeri, salah satu nya di Turki dan Saudi Arabia. Salah satu
bentuk ekspansi terbaru yang dilakukan oleh Indofood adalah akuisis Pinehill
Company pada bulan Agustus 2020.
REFERENSI
PENDAHULUAN
Saluran Distribusi
Dengan jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia, Grup Indofood
mendistribusikan sebagian besar produk konsumen Indofood dan anak-anak
perusahaannya
Berdasarkan tahapan
Jenis-Jenis / Macam-Macam Saluran Distribusi Barang dan Jasa:
1. Produsen ---> Konsumen (Umumnya Jasa)
2. Produsen ---> Retailer ---> Konsumen
3. Produsen ---> Wholesaler ---> Retailer ---> Konsumen
4. Produsen ---> Agen ---> Wholesaler ---> Retailer ---> Konsumen
5. Produsen ---> Industri (Produsen)
6. Produsen ---> Wholesaler ---> Industri (Produsen)
Contoh untuk produk mie, jenis saluran distribusi mie instant indomie adalah
Produsen ---> Wholesaler ---> Retailer ---> Konsumen. Karena, produk mie instant
tahan lama dan tidak mudah rusak sehingga produk Indomie tidak ada masalah jika
menggunakan saluran distribusi yang panjang.
Berdasarkan Hubungan
Jenis-jenis / macam-macam saluran distribusi barang dan jasa : Langsung, Semi
langsung, Tidak Langsung. Produk mie instant Indomie menggunakan saluran distibusi
produsen menyalurkan ke wholesaler (pedagang besar) lalu disalurkan
kembali (biasanya dibeli) retailer (pedagang pengecer) seperti warung-warung dan
akhirnya sampai ke tangan konsumen. Sekarang juga tersedia melalui ecommerce
(tokopedia) sehingga bisa langsung dari Indofood ke konsumen akhir.
Berdasarkan Geografis
Jenis-jenis / macam-macam saluran distribusi barang dan jasa: Pedagang desa, kota,
lokal, regional, nasional, internasional. Jenis saluran distribusi Mie Instant Indomie
adalah Pedagang Nasional dan internasional.
Pesaing
Salah satu kompetitior indomie adalah mie sedap, mie sedap masuk ke pasar
dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan harga yang ditawarkan indomie.
Oleh karena itu, Indofood melakukan strategi untuk menanamkan mindset kepada
konsumen “makan mie instan makan indomie.” Metode promosi yang digunakan adalah
terutama melalui iklan di media elektronik dan cetak, mensponsori berbagai acara, serta
instalasi iklan billboard secara luas dengan taglinenya, "Indomie Seleraku"
Pesaing perusahaan tidak hanya di bisnis mie. Produk minyak goreng , Indofood
harus bersaing lebih keras dengan Grup Sinar Mas (minyak filma) yang telah volume
produksi setengah lebih dari volume produksi Indofood. Bidang makanan ringan,
mereka juga harus bersaing dengan banyak pemain di pasar. Pemain baru ini Bisnis
seperti Garudafood Group dan Indofood juga masih bersaing dengan lainnya pesaing
seperti Mayora Group dan Siantar Top.
Pemasok
Indofood memiliki kegiatan usaha yang mencakup seluruh tahapan proses produksi
makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk
akhir yang tersedia di pasar.
Selain itu PT. Indofood Sukses Makmur TBK Bandung bekerja sama dengan
beberapa pemasok (supplier) yang ditunjuk untuk pengadaan bahan baku (raw
material) dan bahan pendukung lainnya. Adapun supplier-supplier yang ditunjuk
untuk pengadaan bahan baku dan bahan pendukung produksi mie instan dapat
dilihat dibawah ini.
Tenaga kerja yang handal dan berkualitas merupakan dasar bagi keberhasilan Indofood
yang berkelanjutan di tengah ketatnya persaingan usaha.
Indofood menyadari pentingnya pengembangan sumber daya manusia
melalui berbagai program pelatihan dan pengembangan yang bertujuan
meningkatkan kompetensi karyawan, daya saing organisasi dan kepuasan
pelanggan. Upaya pelatihan difokuskan pada peningkatan keterampilan
teknis dan soft skill dari karyawan pada semua level.
Dalam rangka membangun budaya kerja yang inovatif, karyawan diberikan
kesempatan untuk menyampaikan gagasan dan usulannya untuk
meningkatkan kinerja dan produktivitas usaha. Acara seperti Indofood CIPTA
& Conference serta Continuous Improvement Boot Camp, dilaksanakan
setiap tahunnya untuk mendorong partisipasi karyawan dan mengaplikasikan
berbagai gagasan mereka untuk pengembangan usaha.
Kinerja karyawan dikelola melalui rencana kerja dan target kinerja yang
terdokumentasi setiap tahunnya. Melalui proses evaluasi kinerja yang
terbuka, manajemen dapat mendengarkan aspirasi masing-masing karyawan
dan memberikan umpan balik untuk kemajuan karier mereka. Indofood juga
telah memiliki talent management untuk mengembangkan karyawan-
karyawan terpilih dan menyiapkan mereka untuk menjadi calon pemimpin
masa depan. Karyawan yang terpilih mengikuti berbagai program pelatihan
untuk mengembangkan potensi mereka.
Indofood juga telah membentuk Komite Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(“P2K3”) yang bertugas memantau implementasi program K3.
Indofood menghargai keragaman dan berkomitmen dalam mendorong
tercapainya kesetaraan peluang di tempat kerja. Perseroan juga berupaya
menciptakan lingkungan kerja yang baik dan kondusif. Tugas dan tanggung
jawab diberikan tanpa memandang latar belakang ras, agama, gender, atau
karakter individu lainnya.
Seluruh karyawan menerima manfaat kesehatan yang komprehensif dan
masa cuti yang memadai, sementara anak-anak mereka berkesempatan
untuk memperoleh beasiswa dari tingkat sekolah dasar hingga universitas
VALUE CHAIN ANALYSIS
Resources
Tangible
Pabrik aset tetap
Teknologi
Inbound Logistic
Kegiatan ini berkaitan dengan bagaimana Indofood menyediakan produk-produk
berkualitas dengan didukung bahan-bahan bagus yang sebagian besar berasal dari
anak perusahaannya sendiri.
a. Bahan baku utama
Divisi Noodle, PT ISM, Tbk menggunakan beberapa bahan baku dalam pembuatan
mie instan. Bahan baku yang digunakan didatangkan dari beberapa perusahaan yang
telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Adapun bahan
baku tersebut adalah : tepung terigu dan tepung tapioka.
b. Bahan Baku Penunjang
- Air
- Alkali
c. Pemasok Bahan Baku
PT. Indofood Sukses Makmur TBK Bandung bekerja sama dengan beberapa
pemasok (supplier) yang ditunjuk untuk pengadaan bahan baku (raw material) dan
bahan pendukung lainnya. Adapun supplier-supplier yang ditunjuk untuk pengadaan
bahan baku dan bahan pendukung produksi mie instan dapat dilihat dibawah ini.
Supermova Jakarta
Prima Makmur Jakarta
Respati Jakarta
5 Etiket Cipta Kemas Abadi Jakarta
Sistem pembelian dan penerimaan bahan baku pada Divisi Noodle, PT ISM, Tbk
melibatkan beberapa pihak yang saling berkepentingan menurut fungsinya dalam
perusahaan, yaitu Departemen ASP, PPIC, Purchasing (Pembelian), Ware
House (Gudang), PDQC dan Accounting. Enam bagian ini memegang peranan penting
dalam pengadaan bahan baku baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga
produksi dapat berlangsung karena ketersediaan bahan baku tersebut.
Operasional
Operasional Grup Indofood mencakup enam divisi terpisah yaitu Mie, Susu,
Makanan Ringan, Penyedap Makanan, Nutrisi & Makanan dan Minuman Khusus.
Kustomisasi setiap produk Indofood berdasarkan permintaan pelanggan. Contoh proses
pembuatan mie instan terdiri dari delapan tahap, yaitu mixing (pencampuran),
pressing (pengepresan), slitting (pembentukan
untaian), steaming (pengukusan), cutting and folder (pemotongan dan pencetakan),
frying (penggorengan), cooling (pendinginan) dan packing (pengemasan).
Outbound Logistic
Layanan
ANALISIS SWOT
5. Strength
Keahlian dalam cita rasa Indonesia
Harga kompetitif
Jangkauan distribusi luas sehingga kecepatan dalam menjangkau konsumen
Brand yang sudah terkenal
Kondisi finansial yang kuat, jumlah anak perusahaan dan sumber daya
manusia banyak
6. Weakness
Terlalu banyak brand yang dikeluarkan
Terlalu banyak inovasi rasa yang dibuat dan kurang diminati oleh pasar
Kandungan MSG
7. Opportunity
Melakukan ekspansi ke luar negeri
Melakukan join dengan perusahaan yang memiliki produk yang sejenis
Melakukan diversifikasi terhadap produk lain
e-bussiness dalam membantu mengembangkan pangsa pasar dan
memperkenalkan produk melalui internet karena pengguna internet sama
dengan masyarakat konsumen
8. Treath
Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan maupun inovasi
STRATEGI SO
• Dengan adanya timbal jasa kepada konsumen yang baik maka akan
menaikkan jumlah konsumen.
• Dengan membangun kompetisi pasar yang tepat sasaran, akan
memperbesar daya beli masyarakat.
STRATEGI ST
• Dengan memiliki brands yang sudah terkenal maka persaingan harga
dapat diminimalkan.
• Dengan memanfaatkan kemampuan managemen, kita dapat
mengembangkan cita rasa baru.
STRATEGI WO
• Dengan melakukan ekspansi usaha ke luar negeri dengan membuka
pabrik indomie baru guna memenuhi kebutuhan dari negara yang
bersangkutan.
• Dengan adanya daya beli masyarakat, maka akan mempermudah
pendistribusian produk.
STRATEGI WT
• Karena bahan baku masih bergantung pada impor, maka akan menjadi
masalah ketika nilai tukar uang mengalami fluktuasi.
• Karena terlalu banyaknya brand yang dikeluarkan maka persaingan
inovasi dan iklan sedikit terancam.
REFERENSI
Ang Hendry. Model Supply Chain Management Dan Perancangan Aplikasi E-Scm Pada
Pt Indofood Sukses Makmur Tbk Bogasari Flour Mills Division.
Binus Artikel. Perkembangan Indomie di Pasar Global
Husni Mubarok, Muhammad. Strategi Pertumbuhan Berkelanjutan Indofood di Pasar
Kompetitif.
Investor.id Artikel. Indofood Makin Ekspansif di Luar Negeri.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Annual Report 2019
Wibowo, Dani Sari. Value Chain Analysis for Strategic Formulation, The Case of PT
Indofood Indonesia
EVALUASI LIMA STRATEGI KOMPETITIF GENERIK
LATAR BELAKANG
Dalam dua dekade terakhir, Indofood telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total
Food Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi
makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang
tersedia di pasar. Kini Indofood dikenal sebagai perusahaan yang mapan dan terkemuka di
setiap kategori bisnisnya.
Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Indofood memperoleh manfaat dari skala
ekonomis serta ketangguhan model bisnisnya yang terdiri dari empat kelompok usaha Strategis
(“Grup”) yang saling melengkapi sebagai berikut:
b. Bogasari
Grup Bogasari memiliki kegiatan usaha utama memproduksi tepung terigu dan pasta, didukung
oleh unit usaha perkapalan dan kemasan. Berbagai produk tepung terigu dipasarkan dengan
merek-merek yang sudah mapan, seperti Cakra Kembar, Segitiga Biru, Kunci Biru dan Lencana
Merah. Bogasari juga memproduksi pasta untuk pasar dalam negeri maupun ekspor dengan
menggunakan merek La Fonte.
c. Agribisnis
Kegiatan utamanya meliputi seluruh mata rantai pasokan dari penelitian dan pengembangan,
pemuliaan benih bibit, pembudidayaan dan pengolahan kelapa sawit, hingga produksi dan
pemasaran produk minyak goreng, margarin, dan shortening. Grup Agribisnis juga melakukan
pembudidayaan komoditas tebu, karet dan tanaman lainnya.
1. Divisi Perkebunan
Divisi ini mengelola lebih dari 300.000 hektar perkebunan di Indonesia, serta
mengoperasikan 27 pabrik kelapa sawit, empat lini produksi karet remah, tiga lini
produksi karet lembaran, dua fasilitas pengolahan/penyulingan gula, satu pabrik kakao
dan satu pabrik teh. Divisi ini melakukan budidaya kelapa sawit sebagai komoditas
utamanya, serta karet, tebu, hutan tanaman industri, kakao dan teh.
2. Divisi minyak & lemak nabati
Divisi Minyak & Lemak Nabati memproduksi dan memasarkan produk-produk hilir, yang
meliputi produk minyak goreng, margarin dan shortening bermerek dan dalam kemasan
industri, serta produk turunan lainnya dari proses penyulingan dan fraksinasi CPO.
Produk-produk konsumen terutama dipasarkan di dalam negeri dengan merek-merek
terkemuka seperti Bimoli, Bimoli Spesial, Delima, Happy, Palmia, Royal Palmia dan
Amanda, sedangkan produk-produk untuk kebutuhan industri dipasarkan ke Grup
Indofood dan produsen makanan lainnya, termasuk bakery dan toko-toko confectionery.
d. Distribusi
Dengan jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia, Grup Distribusi mendistribusikan
sebagian besar produk konsumen Indofood dan anak-anak perusahaannya, serta berbagai
produk pihak ketiga. Grup ini merupakan asset strategis dan bagian penting dari kegiatan
operasional Indofood yang terintegrasi secara vertikal. Jaringan distribusinya yang luas
memastikan ketersediaan produk-produk Indofood dan pihak ketiga di seluruh Indonesia.
Sekilas, banyaknya produk ini bisa membawa keuntungan bagi Indofood jika strategi
yang digunakan tepat. Merujuk pada analisis lima strtagis kompetitif generik, Indofood dapat
memutuskan mana dari lima strategi itu yang akan diterapkan — biaya rendah secara
keseluruhan, diferensiasi luas, biaya rendah terfokus, diferensiasi terfokus, atau biaya terbaik —
mungkin merupakan komitmen strategis terpenting yang dibuat perusahaan. sehingga dapat
mengejar keunggulan kompetitif atas para pesaing.
Apakah seluruh produk Indofood memiliki harga terendah dengan pesaingnya? Kelompok 5
mencoba melakukan analisis perbandingan harga beberapa produk Indofood dengan
kompetitornya.
1. Harga Indomie 85gr Rp2.700,- vs Mie Sedaap 90gr Rp2.400,-
Pada tahun 2004, mie sedaap masuk ke pasar dengan harga yang lebih murah
dibandingkan dengan harga yang ditawarkan indomie. Kemudian, Indofood membuat satu
produk untuk menyaingi mie sedaap dengan mengeluarkan Supermie sedap dan Noodle
wing, akan tetapi strategi tersebut tidak berpengaruh terhadap market share mie sedap.
Indofood juga mengubah strategi Indomie dengan tidak bersaing harga dengan brand ini
melainkan fokus pada strategi untuk menanamkan mindset kepada konsumen “makan mie
instan makan indomie.” Metode promosi yang digunakan adalah terutama melalui iklan di
media elektronik dan cetak, mensponsori berbagai acara, serta instalasi iklan billboard
secara luas dengan taglinenya, "Indomie Seleraku”
2. Harga Bimoli 2L vs Filma 2 L sama-sama berkisar Rp20.000, begitu juga dengan Harga
pasta La Fonte dan San Remo
Strategi harga yang digunakan Indofood adalah menggunakan strategi harga sama dengan
rata-rata pesaing.
b. Product Broad Differentiation
Indofood melakukan strategi diferensiasi yang luas untuk menghasilkan keunggulan kompetitif
dengan memasukkan atribut yang membedakan penawaran produk atau layanan perusahaan
dari pesaing dengan cara yang dianggap berharga dan layak dibayar oleh pembeli. Sehingga
Indofood berhasil mendapatkan mendapatkan loyalitas pembeli terhadap mereknya.
1. Indofood berinovasi memproduksi berbagai produk (rasa, ukuran, kegunaan, dan harga)
menyesuaikan kebutuhan dan kesukaan pelanggan dengan tetap memperhatikan kualitas
produknya.
• Rasa: Indomie (Original, Ayam Geprek, Cabe Ijo, Sambal Matah, Salted Egg, Soto
Betawi, Soto Medan, Bulkogi ala Korea), Promina Bubur (Beras Merah, Pisang Susu,
Chicken Mushroom, Beef Stew, Salmon), Susu (plain, pisang, coklat,melon,
vanilla,strawberry), Indofoof (Racik Nasi Goreng Pedas, Soto, Rendang, dll)
• Ukuran: Indomie Jumbo, Susu (125ml, 290ml, 250 ml, 1L)
• Kegunaan: Tepung (Segitiga Biru, Kunci Biru, Cakra Kembar), Mie (Indomie, Popmie,
Indomie My Noodlez, Sakura), Susu (Kental Manis, Susu UHT,Es krim), Promina
(dibawah 1+ dan 1+)
• Harga: Makanan Instan Bayi (Promina dan SUN), Indomie (Premium Collection, Sarimi,
Sakura)
2. Pemasaran Indofood berbeda dan kreatif membuat penciptaan image yang positif bagi
brand.
• Nama yang digunakan singkat, sederhana, unik, mudah diingat. Beberapa masyarakat
Indonesia beranggapan Indomie adalah “Indonesia-Mie” sehingga menimbulkan asumsi
bahwa indomie membawa jati diri bangsa.
• Indofood meluncurkan strategi marketing yang lebih komprehensif yang lebih
menunjukkan jati diri Indofood sebagai market leader.
• Hampir semua brand dalam portfolio Indofood disegarkan kembali dengan kampanye
baru maupun peluncuran produk baru. Misalnya “Selera Nusantara”, “Tumbuh Tinggi”,
“Cheetoz Museum”, “Kebaikan Ibu”, Kampanye Stunting.
• Indofood juga melakukan berbagai kegiatan brand activation, seperti pembuatan
berbagai resep dengan para koki local, demo memasak, kampanye di media sosial,
kemitraan dengan berbagai UMKM di bidang food sevice, menjadi sponsor acara-acara
besar, menggelar event-event atau lomba-lomba (ajang membuat lagu jingle untuk
pelajar SMA)
Strategi ini berhasil membuat Indofood dikenal sebagai perusahaan yang mapan dan
terkemuka di setiap kategori bisnisnya Indomie, mampu terus mempertahankan kekuatan brand
equity nya di pasar dalam negeri, dan menjadi satu-satunya merek Asia yang masuk dalam top
ten global brand menurut Kantar Worldpanel. Selain itu, menurut top brands awards, produk-
produk Indofood berhasil menempati top brand di mata pelanggan sebagai berikut:
c. Focus
Indofood berkonsentrasi pada produksi makanan instan dan berbagai kebutuhan dapur.
Mulai dari mie instan, pasta, minyak dapur, margarin, bumbu instan, snack, susu, hingga air
kemasan. Karena fokus Indofood pada industri makanan, maka satu proses produksi dapat
menghasilkan beberapa jenis produk. Pada akhirnya biaya produksi menjadi lebih rendah.
REFERENSI
Ang Hendry. Model Supply Chain Management Dan Perancangan Aplikasi E-Scm Pada
Pt Indofood Sukses Makmur Tbk Bogasari Flour Mills Division.
Binus Artikel. Perkembangan Indomie di Pasar Global
Husni Mubarok, Muhammad. 2014. Strategi Pertumbuhan Berkelanjutan Indofood di
Pasar Kompetitif.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk. 2019. Annual Report 2019
Wibowo, Dani Sari. 2007. Value Chain Analysis for Strategic Formulation, The Case of
PT Indofood Indonesia
Penyebab Cheetos Lays dan Doritos Berhenti Produksi di Indonesia di
https://www.kompas.com/tren/read/2021/02/19/121000265/penyebab-cheetos-lay-s-
dan-doritos-berhenti-produksi-di-indonesia?page=all
Strategic Analysis on an online grocery shooping ap business di
https://www.academia.edu/35474592/Strategic_Analysis_on_an_online_grocery_shopp
ing_ap_business_in_bahasa_
MEMPERKUAT POSISI DAYA SAING PERUSAHAAN
LATAR BELAKANG
Dalam dua dekade terakhir, Indofood telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total
Food Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi
makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang
tersedia di pasar. Kini Indofood dikenal sebagai perusahaan yang mapan dan terkemuka di
setiap kategori bisnisnya.
Bogasari
Grup Bogasari memiliki kegiatan usaha utama memproduksi tepung terigu dan pasta,
didukung oleh unit usaha perkapalan dan kemasan.
Agribisnis
Kegiatan utamanya meliputi seluruh mata rantai pasokan dari penelitian dan
pengembangan, pemuliaan benih bibit, pembudidayaan dan pengolahan kelapa sawit,
hingga produksi dan pemasaran produk minyak goreng, margarin, dan shortening. Grup
Agribisnis juga melakukan pembudidayaan komoditas tebu, karet dan tanaman lainnya.
3. Divisi Perkebunan
4. Divisi minyak & lemak nabati
Distribusi
Dengan jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia, Grup Distribusi mendistribusikan
sebagian besar produk konsumen Indofood dan anak-anak perusahaannya, serta berbagai
produk pihak ketiga. Grup ini merupakan asset strategis dan bagian penting dari kegiatan
operasional Indofood yang terintegrasi secara vertikal. Jaringan distribusinya yang luas
memastikan ketersediaan produk-produk Indofood dan pihak ketiga di seluruh Indonesia.
Dengan jaringan dan kelompok usaha yang melingkupi alur produksi dan distribusi, membawa
keuntungan bagi Indofood dalam memperkuat daya saing Perusahaan. Dalam memperkuat
daya saing Perusahaan, Indofood menggunakan strategi ofensif maupun defensive, bukan
hanya untuk memperbaiki posisi pasar mereka untuk produk non-utama maupun melindungi
dominasi mereka di pasar dan mempertahankan keunggulan kompetitif. Indofood juga telah
melakukan tindakan stratejik untuk memperkuat pasar mereka baik di domestik maupun di
pasar internasional.
I. STARTEGI OFENSIF-DEFENSIF
Startegi Ofensif
Di tahun 2019, berbagai produk baru diluncurkan dan diperkenalkan kembali, yang
meliputi
Indomie Hype Abis Mi Goreng Ayam Geprek, Indomie Hype Abis Mi Goreng Chitato
Rasa Sapi Panggang, Sarimi Gelas Rasa Sosis serta Indomie Premium Collection
Series, sedangkan produk dengan cita rasa khas daerah yaitu Indomie Mi Goreng Aceh
berhasil diluncurkan kembali secara nasional. Peluncuran produk-produk tersebut
didukung dengan berbagai iklan TV dan kampanye pemasaran digital yang kreatif, serta
aktivitas below-the-line untuk memperkuat branding dan pesan yangdisampaikan. Guna
mendukung momentum pertumbuhan, Divisi Mi Instan terus meningkatkan interaksi
dengan kaum milenial yang kini telah menjadi angkatan kerja muda.
Indofood juga melakukan ekspansi ke luar negeri untuk memperkuat pasar mereka di
luar negeri, salah satunya adalah adalah Lisensi, Indofood juga memasarkan salah satu
produk mienya yaitu Indomie dengan menggunakan cara lisensi kepada Pinehill Arabia
Food Limited (Saudi Arabia), De United Food Industries Limited (Nigeria) dan di
beberapa negara lainnya.
Strategi Defensif
Integrasi vertikal yang dilakukan Indofood memang menjadi keunggulan kompetitif yang
cukup sulit disaingi oleh pemain lain di industri ini. Indofood terintegrasi secara vertikal
mulai dari hulu (agribisnis) hingga ke hilir (sistem distribusi).
Indofood seperti yang kami bahas di latar belakang memiliki 4 kelompok usaha startegis.
Indofood telah menyatukan divisi-divisi di bawah Consumer Branded Group (CBP)
menjadi satu entitas bisnis. Pada tahun 2010 Indofood melakukan spin-off kelompok
usaha strategis ini dan melantai di bursa saham. Rencana tersebut sangat menarik
karena CBP merupakan kelompok usaha Indofood yang paling menguntungkan. Bagi
Indofood sendiri, spin-off ini membuat CBP menjadi lebih gesit dan lebih cepat
mengambil keputusan-keputusan strategis.
Bogasari, Produk di bawah kelompok ini tidak diragukan telah mendominasi pasar
tepung terigu, selain menjual produknya, kelompok Bogasari menjadi menyuplai
persediaan tepung untuk kelompok usaha lainnya di Indofood. Kelompok usaha
strategis lainnya di Indofood adalah dibidang agribisnis, kelompok usaha ini menjadi
pelengkap integrasi vertikal dari bisnisnya.
Distribution, salah satu kunci dari kesuksesan Indofood adalah adanya sistem distribusi
yang kuat dan dapat menjangkau sampai ke pelosok pedesaan sekalipun. Indofood
memiliki anak perusahaan yang memiliki fungsi distribusi produk-produk yang
diluncurkan oleh Indofood, yaitu PT Indomarco Prismatama. Layanan melalui anak
perusahaan ini memiliki fungsi distribusi terhadap produk-produk yang diluncurkan oleh
Indofood. Sehingga Indofood tidak perlu mengeluarkan biaya pengiriman lagi dan
tentunya konsumen tidak perlu mengambil produk pesanan langsung ke pabrik.
Indofood memiliki lebih dari 1.300 distribution/stock point yang berada di lokasi padat
dengan outlet ritel untuk melayani baik dan memastikan pasokan produk Indofood yang
cepat seiring dengan permintaan konsumen, jumlah outlet ritel teregistrasi yang dilayani
telah meningkat menjadi lebih dari 700.000 utlet ritel tradisional maupun modern.
Selain itu, Bimantara Group berhasil meyakinkan Grup Salim sebagai pengendali
Indofood untuk membentuk usaha patungan dengan bisnis distribusi. Bimantara mengisi
posisi lowong yang ditinggalkan Wicaksana International Overseas yang sebelumnya
menangani distribusi di Indofood, dengan begitu Indofood semakin memperkuat jaringan
dan sistem distribusi produknya.
Pada tahun 1995, Indofood melakukan akuisisi atas Bogasari, hingga kini Bogasari Flour
Mills menjadi tumpuan kinerja keuangan Indofood, seiring peningkatan margin
keuntungan bisnis tepung terigu.
Dalam hal merger, Pada tahun 2009, dimulai proses restrukturisasi internal pada Grup
CBP melalui pembentukan PT Indofood CBP Sukses Makmur dan pemekaran kegiatan
usaha mi instan dan bumbu yang diikuti dengan penggabungan usaha seluruh anak
perusahaan di Grup CBP, yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Perusahaan, ke dalam
ICBP. Pada bulan Januari 2010, PT Gizindo Primanusantara, PT Indosentra Pelangi, PT
Indobiskuit Mandiri Makmur dan PT Ciptakemas Abadi digabung sepenuhnya ke dalam
PT Indofood CBP Sukses Makmur dan menyelesaikan restrukturisasi internal Grup CBP
melalui pengalihan kepemilikan saham anak perusahaan di Grup CBP dengan jumlah
kepemilikan kurang dari 100% ke ICBP dan melakukan Penawaran Saham Perdana
yang dilanjutkan dengan pencatatan saham ICBP di Bursa Efek Indonesia pada tanggal
7 Oktober 2010. Perampingan anak usaha Indofood ini untuk memudahkan kontrol dan
menentukan strategi bisnis Perusahaan.
Perusahaan memiliki sejarah yang banyak dalam melaksanakan startegi aliansi dan
kemitraan. Indofood melalui Grup CBP dengan Nestle pada tahun 2005. Mencapai
kesepakatan dengan perusahaan asal Swiss tersebut untuk mendirikan perusahaan joint
venture yang bergerak dibidang manufaktur, penjualan, pemasaran, dan distribusi produk
kuliner di Indonesia maupun untuk ekspor dan di tahun 2018 kerjasama ini telah diakhiri.
Perusahaan juga menjalin kemitraan dengan Citarasa Prima Group melalui Warung
Upnormal. Warung Upnormal dikenal sebagai tempat nongkrong asik sambil mengkonsumsi
fast food khas Indonesia, yaitu sajian mie instant Indomie, nasi goreng, atau roti bakar, saat
ini Upnormal dipersepsi publik sebagai kelas premiumnya Warmindo (Warung Makan
Indomie), warung tenda Indomie yang tersebar di pelosok Indonesia.
Kemitraan dengan Pinehill Corpora Limited. Fasilitas produksi mi instan dan jaringan
distribusi Pinehill Grup yang ekstensif di negara Afrika, Timur Tengah dan Eropa Tenggara
memperluas pasar Indofood diluar Indonesia. Untuk diketahui, Grup Pinehill bergerak di
bidang industri pembuatan mie instan di Arab Saudi, Nigeria, Turki, Mesir, Kenya, Maroko
dan Serbia, dengan menggunakan merek 'Indomie' berdasarkan perjanjian lisensi dengan
PT Indofood Sukses Makmur Tbk, induk perusahaan ICBP. Saat ini proses kemitraannya
mulai berubah menjadi proses akuisisi oleh Indofood.
Untuk merambah pasar Jepang, Indofood melalui Grup CBP bekerjasama dengan
JC Comsa Corporation, korporasi yang berbasis di Jepang mendirikan anak usaha
patungan baru dengan nama PT Indofood Comsa Sukses Makmur. JS Comsa Corporation
merupakan perusahaan yang memproduksi dan mengolah berbagai jenis produk makanan,
food service, serta pengelolaan rantai restoran. Indofood berharap dapat mengambil
peluang dan keahlian yang dimiliki JC Comsa dalam memproses berbagai produk berbasis
tepung terigu. JS Comsa dan Indofood juga bekerja sama dalam mengembangkan jaringan
restoran di Indonesia
Indofood memasuki pasar internasional tidak dengan menawarkan produk yang serupa
dengan pesaing mereka di negara yang dimasuki. Contohnya ketika di asia timur, Indofood
tidak menawarkan ramen sebagai produknya atau ketika di Eropa tidak menawarkan pasta.
Mereka tawarkan produk yang sama baik nya atau lebih baik dengan harga lebih rendah,
contohnya adalah mie instan. Sehingga tawaran produk ini dianggap menjadi inovasi yang
menciptakan pasar baru. Indofood juga meluncurkan serangan preemptive untuk
mengamankan sumber daya industry yang terbatas atau menangkap peluang langka
dengan kerjasama kemitraan berupa lisensi produk di negara-negara yang mereka masuki.
Hingga saat ini, Indofood telah mendistribusikan produknya salah satunya indomie di
Australia, Asia, Afrika, Selendia Baru, Amerika Serikat, Kanada, dan Eropa. Karena terdapat
banyak negara yang menjadi sasaran pemasaran, Indofood tentunya tidak dapat terus
memberikan pasokan yang cukup jika hanya diproduksi di Indonesia saja. Oleh karena itu,
juga didirikan beberapa pabrik yang terletak di luar Indonesia. Perjalanan awal penjualan
dan pendirian pabrik di luar negeri dapat dilihat dari sejarah kemunculan produk mereka,
Indomie di Nigeria. Pada tahun 1988, Indomie mulai diperkenalkan di Nigeria melalui
kegiatan ekspor. Pada tahun 1995, didirikan pabrik produksi pertama di Nigeria di bawah
Dufil Prima Foods yang merupakan pabrik pembuatan mie instan pertama di Nigeria dan
terbesar di Afrika. Dengan melakukan hal tersebut, sebenarnya Indofood telah menjalankan
rantai produksi global atau global production network (GPN). Dengan adanya rantai
produksi global, maka Indofood dapat meraih beberapa keuntungan seperti pengurangan
biaya produksi, peningkatan nilai produk, serta meningkatkan relasi (international
partnership).
Indofood juga memberikan lisensi terhadap distributor mereka di luar negeri untuk
melakukan pemasaran dan mendirikan pabrik mereka. Kemitraan dengan
Pinehill Corpora Limited. Fasilitas produksi mi instan dan jaringan distribusi Pinehill Grup
yang ekstensif di negara Afrika, Timur Tengah dan Eropa Tenggara memperluas pasar
Indofood diluar Indonesia. Untuk diketahui, Grup Pinehill bergerak di bidang industri
pembuatan mie instan di Arab Saudi, Nigeria, Turki, Mesir, Kenya, Maroko dan Serbia,
dengan menggunakan merek 'Indomie' berdasarkan perjanjian lisensi dengan PT Indofood
Sukses Makmur Tbk, induk perusahaan ICBP. Saat ini proses kemitraannya mulai berubah
menjadi proses akuisisi oleh Indofood.
Dalam pemilihan kriteria Negara yang akan dimasuki, Indofood mencoba melakukan analisa
pasar dan market sehingga tidak menawarkan produk yang sama persis di pasar Negara
tersebut. Indofood membidik untuk menciptakan pasar baru di negara tersebut.
REFERENSI
PT Indofood Sukses Makmur Tbk. 2019. Annual Report 2019
Indofood di https://id.wikipedia.org/wiki/Indofood
Kiat Indofood Era Pandemi, Luncurkan Varian Baru hingga Game Online di
https://katadata.co.id/ekarina/brand/5f6c9c4603fda/kiat-indofood-era-pandemi-
luncurkan-varian-baru-hingga-game-online
Wibowo, Dani Sari. 2007. Value Chain Analysis for Strategic Formulation, The Case of
PT Indofood Indonesia
Binus Artikel. Perkembangan Indomie di Pasar Global
Husni Mubarok, Muhammad. 2014.Strategi Pertumbuhan Berkelanjutan Indofood di
Pasar Kompetitif.
Mah, J. 2019. How Indomie Rose From A Domestic Indonesian Brand To Become A
Global Instant Noodle Icon. Dollars And Sense. Retrieved 12 December 2020, from
https://dollarsandsense.sg/indomie-rise-become-global-instant-noodle-brand/.
STRATEGI UNTUK BERSAING DI PASAR INTERNASIONAL
LATAR BELAKANG
Indofood adalah salah satu perusahaan asal Indonesia yang telah melakukan ekspansi hingga
ke luar negeri. Puluhan negara telah dimasuki oleh Indofood, melalui salah satu produk nya
indomie. Indomie pertama kali diekspor pada tahun 1992 yang merupakan hasil kerja akumulasi
secara konsisten. Indofood pada awalnya membentuk Direktorat Ekspor dengan tugas fokus
mengembangkan ekspor Indomie ke berbagai negara, sehingga tim ini aktif mempelajari semua
izin impor di setiap Negara. Alasan utama dari ekspansi Indomie ke luar negeri adalah untuk
para warga negara Indonesia (WNI) yang bermukim di luar negeri dan merindukan makan
Indomie. Saat itu, sasaran utama mereka adalah negara-negara dengan jumlah tenaga kerja
Indonesia (TKI) yang paling banyak.
Pada awalnya, negara yang menjadi target utama Indofood untuk melakukan ekspansi Indomie
adalah Hong Kong, Taiwan, Singapura, Malaysia, dan Arab Saudi karena memiliki jumlah TKI
paling banyak. Kemudian disusul oleh negara-negara lain seperti Amerika Serikat dan Australia
karena memiliki jumlah pelajar Indonesia paling banyak. Sampai saat ini, Indomie sudah
menjangkau lebih dari 180 negara, baik di Eropa, Eropa Timur, Timur Tengah, Asia Tenggara,
Asia Timur, Australia, Amerika, Amerika Selatan, hingga Afrika.
Membangun brand sangatlah penting, Indomie sebagai brand Indonesia begitu terasa di luar
maupun di dalam negeri. Sering orang menyebut mi instan dengan sebutan “Indomie”, kendati
yang dikonsumsi bukan merek Indomie. Hal ini yang ingin juga dimenangkan oleh Indofood
pada pasar internasional. Indofood memperoleh manfaat dari skala ekonomis serta
ketangguhan model bisnisnya yang terdiri dari empat kelompok usaha Strategis (“Grup”) yang
saling melengkapi yaitu CBP, Bogasari, Agribisnis dan distribusi. Dengan jaringan dan
kelompok usaha yang melingkupi alur produksi dan distribusi, membawa keuntungan bagi
Indofood dalam memperkuat daya saing Perusahaan. Sehingga bukannya menambah pasar
untuk kelompok usaha lain selain CBP, tapi juga memperkuat pasar mereka di pasar
internasional.
Dengan keunggulan kompetitif secara internal yang dimiliki, Indofood dapat terus merancang
strategi untuk bersaing di pasar internasional untuk mendapatkan akses pada pelanggan baru,
mengeksploitasi lebih jauh kompetensi utamanya serta mengurangi risiko bisnis di pasar
domestik dengan menyalurkannya ke pasar internasional. Indofood memperhatikan pilihan-
pilihan stratejik untuk memasuki pasar internasional, mulai dari lisensi hingga proses akuisisi
sehingga Indofood dapat mempertahankan posisi nya dalam pasar internasional.
a. Lisensi
Indofood juga melakukan ekspansi ke luar negeri untuk memperkuat pasar mereka di
luar negeri, salah satunya adalah adalah lisensi. Lisensi ini diberikan untuk
memproduksi dan mendistribusikan produk Indofood di luar negeri. Beberapa
Perusahaan penerima lisensi dari Indofood diantaranya adalah:
1. Pinehill Company Group
Kegiatan utama Grup Pinehill mayoritas memang bergerak di bidang pembuatan mi
instan yang tersebar di Arab Saudi, Nigeria, Turki, Mesir, Kenya, Maroko, dan Serbia
dengan merek Indomie.
Indomie pertama kali diperkenalkan dan diekspor ke Nigeria pada 1988. Pada 1995,
pabrik produksi Indomie pertama dibuka di Nigeria di bawah naungan Dufil Prima
Foods, menjadikannya pabrik penghasil mi instan pertama dari jenisnya di Nigeria
dan terbesar di Afrika. Indomie telah menjadi kata pengganti mi di negara tersebut.
Fok Hing (HK) Trading menjadi importir di Hongkong dan Taiwan, ketika terjadi isu
bahwa Indomie yang dijual di Taiwan mereka mengandung dua bahan pengawet
yang terlarang, yaitu natrium benzoat dan metil p-hidroksibenzoat. Fok Hing menjadi
pihak yang pertama kali menangkal isu tersebut.
b. Produksi
Selain melakukan proses produksi dan melakukan penjualan ke luar negeri, Indofood
juga membuat pabrik di luar negeri, beberapa pabrik mereka tersebar di beberapa
negara di luar negeri. Sebagai contoh di Serbia, awalnya masyarakat di sana tidak
terlalu suka mie dan lebih memilih sup sebagai makanan sehari-hari. Namun semua
berubah sejak Produk Indomie hadir di negara mereka. Di sana Indofood mendirikan
pabrik di atas tanah seluas 5 hektar dengan total nilai investasi sebesar 11 Juta Euro.
Hal ini sangat menguntungkan masyarakat di Sebia. Tenaga kerja mereka terserap dan
sumber daya alamnya dapat dimanfaatkan. Tidak semua bahan-bahan untuk membuat
mie diambil dari negara asalnya, namun untuk gandum yaitu bahan utama mie
didapatkan langsung dari Serbia.
Di Maroko, pabrik Indomie dikerjakan pada tahun 2015, 6 tahun setelah Indomie masuk
ke negara ini. Pabrik ini menjadi pabrik produksi terbesar di luar negeri. Di Maroko,
Indomie dikerjakan oleh perusahaan kemitraan Indo Morocco Company, patungan
antara Sawaz Grup (Salim Grup dan Wazaran/Arab Saudi Grup) dengan LINA,
perusahaan Maroko yang dimiliki oleh Abdullah Gozy.
Indofood juga membangun pabrik di Arab Saudi, Malaysia, Nigeria, Suria hingga Mesir.
c. Akuisisi
Indofood melalui Grup CBP mengakuisisi Pinehill Corpora Limited (PCL) pada 27
Agustus 2020 setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham pada 3 Agustus
2020. Indofood juga melakukan akuisisi atas seluruh saham yang dimiliki oleh Steele
Lake, yaitu sebanyak 68.050.408 saham. Jumlah ini setara dengan 49% dari total
saham yang telah diterbitkan oleh Steele Lake. Dengan pengakuisisian ini, Indofood
menjadi pemegang saham 100% atas Pinehill Company Limited. Akuisisi ini dilakukan
mengingat Pinehill Company yang dimiliki oleh Pinehill Corpora dan Steele Lake,
memiliki lini yang sama dengan perseroan. Selain itu, saham yang dibidik telah memiliki
posisi yang kuat di delapan negara, yang tersebar di tiga region, yakni Timur Tengah,
Afrika, dan Eropa.
d. Joint Venture
1. JS Comsa
Untuk merambah pasar Jepang, Indofood melalui Grup CBP bekerjasama dengan
JC Comsa Corporation, korporasi yang berbasis di Jepang mendirikan anak usaha
patungan baru dengan nama PT Indofood Comsa Sukses Makmur. JS Comsa
Corporation merupakan perusahaan yang memproduksi dan mengolah berbagai
jenis produk makanan, food service, serta pengelolaan rantai restoran. Indofood
berharap dapat mengambil peluang dan keahlian yang dimiliki JC Comsa dalam
memproses berbagai produk berbasis tepung terigu.
2. Investasi di Brazil
IndoAgri Brazil Participacoes Ltda. (IndoAgri Brazil) bersama dengan joint venture,
JF Iinvestimentos S.A (JA) telah setuju untuk melakukan investasi dalam
perusahaan patungan yaitu Canapolis. Grup Canapolis didirikan pada November
2017, dan pada Desember 2017 telah mengakuisisi sebuah pabrik gula di Minas
Gerais, Brasil dengan kapasitas penggilingan tebu sekitar 1,8 juta ton/ tahun berikut
lahan seluas 6.048 hektar (aset)
Indofood yang bersaing di beberapa negara sekaligus harus berhadapan dengan tekanan-
tekanan yang bertentangan dari daya adaptasi lokal serta efisiensi yang didapatkan dari
standardisasi serta proses integrasi operasionalnya secara global.
a. Strategi Multi-Domestik
Mendekati strategi di Indonesia, dengan melakukan inovasi atas varians rasa. Indofood
memulai diversifikasi atas varians rasa yang dijual di pasar internasional dengan
menciptakan rasa indomie yang disukai oleh pasar di asal negara tujuan.
Perbedaan Indomie di luar negeri lainnya adalah komposisi dalam Indomie yang
berbeda dengan di Indonesia. Perbedaan ini disebabkan oleh regulasi bahan makanan
di setiap negara yang berbeda-beda, seperti halnya Indomie di Australia.
Melalui LA Times, Salah seorang kolumnis kulinernya, Lucas Kwan Peterson, tanpa
segan menempatkan Indomie varian Barbeque sebagai mie instan paling sedap di
dunia. Peterson membuat daftar ranking ramen paling enak sedunia. Namun,
mengesampinkan citarasa Indomie adalah sesuatu yang sukar dilakukannnya.
1. Salah satu produk Indofood adalah indomie, indomie di pasar internasional bersaing dari
hal apa selain rasa?
Jawab:
2. Varian rasa yang tidak global itu termasuk startegi apa, apakah mutidomestik dan
transnasional?
Jawab:
Meskipun produk rasa mie goreng dan BBQ Chicken menjadi varians rasa yang
paling diterima secara global.
3. Apakah terdapat cross profit sanctuary yang dimanfaat oleh Indofood, secara lintas
negara mengingat Indofood memiliki aliansi di beberapa negara?
Jawab:
4. Strategi yang digunakan oleh Indofood apakah transnational atau multi domestik, atau
terdapat beberapa produk yang multi domestik?
Jawab:
5. Terkait akusisi oleh Indofood di negara lain, bagaimana cara mengatasi perbedaan
budaya dengan negara tersebut?
Jawab:
REFERENSI