Anda di halaman 1dari 21

Manajemen Pengolahan Bahan Pustaka

Dasar-dasar
KLASIFIKASI

Oleh :
Sri Purwati Asep
Pustakawan Madya
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
Provinsi Jawa Timur

Disampaikan dalam rangka


Bimbingan Teknis Pengelola Perpustakaan Sekolah

Pebruari 2018
1.1. Pengertian
Kelas dalam batasan umum adalah satu kelompok benda yang memiliki beberapa
ciri yang sama. Biola, cello, gitar, dan harpa umpamanya merupakan instrumen musik yang
mengeluarkan suara melalui pemetik dawai. Suara yang keluar melalui medium itu
merupakan satu ciri instrumen tersebut, sehingga instrumen-instrumen itu dapat
dimasukan dalam satu kelas yang disebut instrumen musik dawai. Ada kelas lain untuk
instrumen perkusi, dan kelas lain lagi untuk instrumen tiup. Dalam temu kembali informasi
yang disebut kelas adalah sekelompok dokumenyang paling sedikit mempunyai satu ciri
yang sama. Kegiatan pengelompokan atau pembentukan kelas disebut klasifikasi, yang
kaitannya dengan temu kembali informasi sering disebut klasifikasi perpustakaan (library
classification) atau klasifikasi bibliografi (bibliograhic classification).
Sulistyo Basuki (1991) mengatakan bahwa klasifikasi berasal dari kata latin “classis”.
Klafikasi adalah proses pengelompokan, artinya mengumpulkan benda/entitas yang sama
serta memisahkan benda/entitas yang tidak sama. Secara umum dapat dikatakan bahwa
batasan klasifikasi adalah usah menata alam pengetahuan kedalam tata urutan sistematis.
Towa P. Hamakonda dan J.N.B. Tairas (1995) mengatakan bahwa klasikasi adalah
pengelompokan yang sistematis dari pada sejumlah objek, gagasan, buku atau benda-
benda lain ke dalam kelas atau golongan tertentu berdasarkan ciri-ciri yang sama.

1.2. Tujuan Klasifikasi


a. Penelusuran bahan pustaka
Mempermudah atau mempercepat didlam proses temu kembali serta penempatan
dokumen (bahan pustaka) yang dibutuhkan, baik oleh petugas perpustakaan maupun
pengguna perpustakaan
b. Azas keseragaman
Dengan diterapkanya sistem klasifikasi tertentu dapat dimanfaatkan untuk jaringan dan
kerjasama perpustakaan, baik lokal maupun secara internasional
c. Pengaturan bahan pustaka pada rak koleksi
a. Menentukan lokasi bahan pustaka didalam jajaran koleksi perpustakaan.
b. Mengumpulkan semua bahan pustaka yang memiliki subyek yang sama
dalam satu jajaran koleksi. Hal ini akan memudahkan pemakai/pengguna
perpustakaan untuk melihat-lihat dan menelusur buku-buku dengan subyek yang
sama secara langsung pada jajaran koleksi.
d. Mengetahui Kekuatan Koleksi
Adanya pengelompokan/klasifikasi. Kita dapat mengetahui secara cepat kekuatan
koleksi dari masing-masing klas yang di miliki (di koleksi) perpustakaan. Dengan
demikian kita dapat mengetahui kelemahan/kekurangan kelompok/klas yang harus
diisi dan kelompok/ klas yang berlebihan yang harus disiangi.

1
1.3. Sistem Klasifikasi
Untuk membantu pemakai dalam melakukan penelusuran bahan pustaka yang di
butuhkan secara mudah dan cepat, diperlukan suatu sistem klasifikasi. Sistem klasifikasi
dalam dunia perpustakaan adalah :

a Klasifikasi Artifisial
Sistem ini adalah mengelompokan bahan pustaka berdasarkan ciri atau sifat-sifat
lainnya, misal pengelompokan menurut pengarang, atau berdassrkan ciri fisiknya,
misalnya ukuran, warna sampul, dan sebagainya.

b Klasifikasi Utility
Pengelompokan bahan pustaka di bedakan berdasarkan kegunaan dan jenisnya.
Misalnya, buku bacaan anak dibedakan dengan bacaan dewasa. Buku pegangan siswa
di sekolah dibedakan dengan buku pegangan guru. Buku koleksi referens dibedakan
dengan koleksi sirkulasi (berdasar kegunaannya).

c Klasifikasi Fundamental
Pengelompokan bahan pustaka berdasarkan ciri subyek atau isi pokok persoalan yang
di bahas dalam suatu buku. Pengelompokan bahan pustaka berdasarkan sistem ini
mempunyai beberapa keuntungan, diantaranya:
a. Bahan pustaka yang subyeknya sama atau hampir sama, letaknya
berdekatan.
b. Dapat di gunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menilai
koleksi yang dimiliki dengan melihat subyek mana yang mana dan mana yang kuat.
c. Memudahkan pemakai dalam menelusur informasi menurut
subyeknya.
d. Memudahkan pembuatan bibliografi menurut pokok masalah.
e. Untuk membantu penyiangan atau weeding koleksi.
Klasifikasi fundamental banyak digunakan oleh perpustakaan besar maupun kecil.
Dalam sistem tersebut buku di kelompokan berdasar subyek, sehingga memudahkan
pemakai dalam menelusur suatu informasi.

1.4. Sejarah DDC


Klasifikasi Persepuluhan Dewey (disingkat DDC) karya Melvil Dewey. Nama
lengkapnya Melville Louis Kossuth Dewey (1851-1931). Pada 1847 Dewey sebagai
pustakawan di Amhers College, massachuseetts. Tahun 1876 ia menerbitkan DDC edisi
pertama dengan judul “A classification and subject indecks for a library”. Terbit pertama
kali hanya sebanyak 42 halaman yang berisi 12 halaman pendahuluan, 12 halaman bagan
dan 18 halaman indeks. Sejak edisi pertama diterbitkan, DDC terus menerus mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan. Banyak subyek-subyek baru yang ditambahkan.
Adakalanya notasi mengalami perluasan dan perubahan lokasi karena perkembangan
subyek tersebut. Kelestarian DDC sampai dapat mencapai umur lebih seabad dan banyak
pemaikanya di dunia, disebabkan karena DDC secara berkala ditinjau kembali dan
diterbitkan edisi barunya. Lembaga yang mengawasi dan mendukung penerbitan DDC
ialah “The lake Placed Education Foundation” dan “The Library of Congress” di Amerika
Serikat. Sebagai sarana komunikasi diterbitkan “Decimal Classification, addition, notes,
decision” (disingkat DC)

2
DDC tebit dalam 2 edisi/versi yaitu edisi lengkap dan ringkas. Edisi ringkas
dimaksudkan untuk digunakan di perpustakaan yang memiliki koleksi di bawah 20.000
judul. Edisi ringkas ini paling banyak digunakan oleh perpustakaan Sekolah dan Umum
yang koleksinya masih terbatas.
DDC telah digunakan oleh sekitar 135 negar dan diterjemahkan lebih dari 30 bahasa,
termasuk dalam Bahasa Indonesia dengan judul “Terjemahan Ringkasan Klasifikasi
Desimal Dewey dan Indeks Relatif”.

1.5. Analisis subyek (Subject analisys)


Analisis subyek (Subject analisys) adalah suatu kegiatan menganalisa mengenai apa atau
tentang apa suatu dokumen (bahan pustaka). Kegiatan analisis subyek merupakan hal yang
sangat penting dan memerlukan kemampuan intelektual karena disinilah ditetntukan pada
subyek apa suatu dokumen ditempatkan. Bila salah satu keliru, akan mengalami kesulitan
bagi pemakai dalam mendapatkan infomasi yang dicarinya. Oleh karena ini harus
dikerjakan secara akurat dan taat-azas (konsisten) . untuk melaksanakan kegiatan analisis
subyek, pustakawan harus mengenal jenis konsep dan jenis subyek. Dengan mengenai jenis
konsep dan subyek dalam menentukan subyek suatu dokumen dapat diperoleh suatu
urutan yang tertentu, yakni : DISIPLIN ILMU / FENOMENA / BENTUK
1. Jenis konsep
Dalam setiap dokumen dapat dibedakan atas 3 jenis konsep, yaitu :
a. Disiplin ilmu
Istilah yang digunakan untuk satu bidang atau cabang ilmu. Misalnya, Ilmu
Pendidikan, Psikologi, Ekonomi, Kimia dan lainnya. Dalam menganalisa subyek atau
dokumen, pertama harus ditentukan dahulu disiplin ilmu yang dicakup dalam bahasa
pustaka tersebut. Misalnya : Kamus Perbankan adalah termasuk dalam disiplin ilmu
ekonomi. Apabila dirangkum : Ekonomi / Perbangkan / Kamus.
Disiplin ilmu ini dibedakan dalam 2 golongan (kategori) :
1) Disiplin Fundamental (Fundamental Disciplines)
Adalah merupakan bagian utama ilmu pengetahuan, tentang hal ini beberpa ahli
ada yang berbeda pendapat mengenai ciri-ciri, maupun jumlahnya, tetapi ada juga
yang berpendapat bahwa disiplin fundamental terdiri dari 3 kelompok, yakni (1)
ilmu-ilmu sosial (social sciences), ilmu-ilmu alamiah (natural sciences) (3) ilmu-ilmu
kemanusiaan (humanitties).
2) Sub disiplin (subdiciplines).
Merupakan bidang spesialisasi dalam satu disiplin, misal dalam disiplin
fundamental ilmu alamiah. Sub disiplin yang merupakan cabang atau
spesialisasinya seperti fisika, kimia, biologi dan lainnya. Jumlah subdisiplin lebih
banyak daripada disiplin fundamenatal.

b. Fenomena
Adalah “benda” atau wujud yang dikaji dalam suatu disiplin atau sub
disiplin ilmu. Fenomena yang dikaji tersebut dikelompokkan bedasarkan ciri yang
dimiliki bersama. Ciri pembagian (characteristic of division) itu dinamai FASET. (faset
adalah fenomena yang dikaji dalam disiplin ilmu tertentu yang dikelompokkan
berdasarkan ciri yang dimiliki bersama). Agar diperoleh urutan yang baku dan taat
azas, maka faset-faset yang membentuk fenomena tersebut harus dirinci dengan baik.

3
Menurut Ranganathan, ada 5 faset mendasar yang dikenal dengan akronim P M E S T,
yakni :

P = Personality, M = Matter,
E = Energy, S = Space, T = Time
P - Personality (Wujud)
M - Matter (Benda)
E - Energy (Kegiatan)
S - Space (Tempat)
T - Time (Waktu)

Contoh, Kontruksi jembatan beton tahun 2000 an di Indonesia, hasil analisisnya :


Jembatan = Personality
Beton = Matter
Kontruksi = Energy
Indonesia = Space
Tahun 2000 an = Time
Dengan pengenalan faset-faset yang mewujudkan suatu “fenomena” maka fenomena
analisis subyek dapat dirumuskan sebagai berikut:

Disiplin Ilmu / P : M : E : S : T / Bentuk

Fenomena yang sama dapat pula dikaji oleh disiplin ilmu yang berbeda-beda.
Fenomena remaja, dapat dikaji dalam bidang PENDIDIKAN, PSIKOLOGI,
KEDOKTERAN, dan lainnya. Fenomena yang dikaji oleh berbagai disiplin dapat
merupakan wujud konkrit (concrete entity) seperti REMAJA, PERMATA, ANJING, atau
dapat juga berupa gagasan abstrak (abstract idea) seperti CINTA, CANTIK, fenomena
berperan sebagai konsep subyek dalam analisis subyek, yang menunjukan dokumen itu
mengenai apa.

c. Bentuk
Cara bagaimana suatu subyek disajikan. Bentuk dari suatu subyek dibedakan dalam
3 jenis, yakni :
1) Bentuk Fisik (Physichal Form)
Konsep bentuk yang paling mudah dikenali adalah bentuk fisik, dari bentuk fisik
dapat diketahui apakah dokumen itu buku, atau piringan hitam, film, dan lainnya.
Bentuk fisik tidak mempengaruhi subyek dokumen.
2) Bentuk Penyajian (Form of Presentaston)
Bentuk penyajian menunjukkan tata susun dan organisasi isi dokumen. Ada 3
macam bentuk penyajian yang dapat dikenali, yakni: (1) menggunakan lambang-
lambang dalam penyajian seperti (bahasa Indonesia, Inggris, Belanda), gambar, dan
lain-lainnya. (2) memperlihatkan susunan tertentu, abjad kronologis, pidato
kumpulan, bibliografi, dan lain-lain. (3) penyajiannya untuk kelompok pemakai
tertentu, misalnya bahasa Inggris untuk pemula.

4
3) Bentuk Intelektual (Intelektual form)
Yaitu apek yang ditekankan dalam pembahasan suatu subyek. Misalnya “Filsafat
Sejarah” yang menjadi subyeknya adalah sejarah. Sedangkan filsafat adalah bentuk
intelektualnya. Sebaliknya “Sejarah Filsafat” yang menjadi subyeknya adalah
filsafat. Sedang sejarah adalah bentuk intelektual.
Dalam menentukan subyek suatu bahan pustaka harus pada subyek yang
spesifikasi (pada fenomena). peternakan sapi harus pada “sapi” bukan pada
“peternakan”.

2. Jenis subyek
Dalam kegiatan analisi subyek, ada kemungkinan antara satu orang dan lainnya
terdapat perbedaan. Hal ini karena dipengaruhi oleh subyektifitas dan latar
belakangnya. Kadang pula suatu bahan pustaka yang sama dianalisis oleh orang yang
sama pada waktu yang berbeda, dapat menghasilkan subyek yang berbeda, oleh karena
itu dalam menganalisis subyek suatu bahan pustaka perlu diketahui jenis-jenisnya.
Dalam suatu dokumen terdapat berbagai jenis subyek. Secara umum dapat
dikelompokan dalam 4 jenis yakni :
a. Subyek dasar (Basic subject).
Adalah subyek yang hanya terdiri dari suatu disiplin atau sub disiplin ilmu saja
tanpa ada fenomena (masalah yang dikaji). Misalnya “Pengantar ekonomi” yang
menjadi subyek dasarnya adalah “ekonomi”. “Pengantar filsafat” subyek dasarnya
adalah “filsafat”.
b. Subyek sedarhana
Yaitu subyek yang hanya terdiri dari satu faset yang berasal dari subyek dasar. Tiap
bidang ilmu mempunyai faset-faset yang khas, dan fokus, anggota dari suatu faset.
Contoh. “Pengantar Koperasi” dapat dirangkum menjadi : Ekonomi / Koperasi.
Ekonomi : disiplin ilmu (subyek dasar)
Koperasi : merupakan fokus dari faset ekonomi
c. Subyek Majemuk (Compound subjects)
Suatu subyek yang terdiri dari subyek dasar disertai fokus-fokus dari dua atau lebih
faset. Contoh: “Kurikulum perguruan tinggi di Indonesia”
Rangkuman : Pendidikan / Perguruan Tinggi /Kurikulum / Indonesia
Pendidikan : satu subyek dasar (disiplin ilmu)
Perguruan Tinggi : Faset jenis pendidikan
Kurikulum : Faset masalah
Indonesia : Faset tempat
d. Subyek Kompleks (complex subject)
Bila ada dua atau lebih subjyek dasar yang berintersaksi antara satu subyek dasar
dengan subyek dasar lain.
Contoh : pengarauh agama Hindu terhadap Islam. Dapat dirangkum menjadi :
Agama Hindu / Agama Islam. Agama Hindu : Subyek dasar (disiplin ilmu)
Agama Islam : subyek dasar (disiplin ilmu).

Contoh : Pengaruh hukum dalam kedokteran


Rangkuman : Hukum / kedokteran
Hukum : Subyek dasar (disiplin ilmu)

5
Kedokteran : Subyek dasar (disiplin ilmu)
Hukum dan Kedokteran sama-sama merupakan subyek dasar dan ada
kemungkinan masing-masing disiplin ilmu tersebut fenomena yang merupakan
fokus-fokus dari faset-faset yang berbeda

Misalnya : “Penggunaan kimia organik dalam teknologi makanan”


Rangkuman : Kimia / Kimia organik / Teknologi Kimia / Teknologi
makanan
Kimia : Subyek dasar (disiplin ilmu)
Kimia organik : Faset kimia
Teknologi kimia : Subyek dasar (disiplin ilmu)
Teknologi makanan : Faset teknologi kimia
Untuk kasus subyek yang kompleks, perlu ditetapkan salah satu. Dalam hal ini
pustkawan harus menentukkan mana yang paling dominan dalam dokumen itu.
Disamping itu dapat juga ditetapkan pada subyek yang paling bermanfaat bagi
pemakai. Untuk menetapkan subyek mana yang akan diutamakan harus diketahui
hubungan interaksi antar subyek tersebut. Hal ini disebut dengan istilah fase. Ada
beberapa jenis hubungan fase atau phase relation dalam subyek kompleks ini, seperti :
1). Fase bias (bias phase)
Adalah suatu subyek yang digunakan atau disajikan untuk kelompok tertentu
maka subyek yang diutamakan adalah pada subyek yang disajikan atau
digunakan.
Misalnya : “Mekanika untuk Sekolah Umum”.
Rangkuman : Fisika / mekanika / pendidikan / sekolah menegah umum
Fisika : Disiplin ilmu (subyek dasar)
Mekanika : Faset jenis fisika
Pendidikan : Disiplin ilmu (subyek dasar)
SMU : Faset jenis pendidikan
Subyek diutamakan adalah : Fisika / mekanika
2). Fase pengaruh (influence phase)
Yaitu jika terdapat dua subyek dasar atau lebih dan saling mempengaruhi satu
sama lainnya. Subyek yang diutamakan adalah yang dipengaruhi.

Misalnya: “Pengaruh komputer terhadap kurikulum Sekolah Dasar di


Indonesia”
Rangkuman : Komputer / Pendidikan / Sekolah Dasar / Kurikulum / Indonesia
Komputer : Disiplin ilmu
Pendidikan : Disiplin ilmu
Sekolah Dasar : Faset jenis pendidikan
Kurikulum : Faset masalah
Indonesia : Faset tempat
Subyek yang diutamakan: “Pendidikan / Sekolah Dasar / Kurikulum / Indonesia”
Karena pendidikan adalah subyek yang dipengaruhi.
3). Fase alat (tool phase)
Yaitu subyek dasar yang digunakan sebagai alat untuk menjelaskan atau
membahas subyek yang lain. Subyek yang diutamakan adalah yang dijelaskan
atau dibahas.
Misal “Penggunaan komputer dalam katalogisasi”
Rangkuman : Komputer / perpustakaan / pengolahan / katalogisasi
6
Komputer : Disiplin ilmu
Perpustakaan : Disiplin ilmu
Pengolahan : Fenomena, fokus dari faset perpustakaan
Katalogisasi : Fenomena, fokus dari faset pengolahan perpustakaan
4). Fase perbandingan (comparison phase)
Dalam suatu bahan pustaka terdapat berbagi subyek tanpa ada hubungannya
antara satu sama lainnya. Untuk menentukan subyek mana yang akan
diutamakan , ketentuannya adalah :
a). Pada subyek yang dibahas lebih banyak, misalnya : “Islam dan ilmu
pengetahuan”, bila subyek Islam lebih banyak dibahas, utamakanlah subyek
tersebut, begitu sebaliknya.
b). Pada subyek yang disebut pertama kali. Misalnya : “Perpustakaan dan
masyarakat”, kalau pembahasannya sama bobotnya, tetapkanlah pada
subyek yang pertama kali disebut.

3. Teknik menentukan subyek


Sebelum melakukan analisis subyek dari bahan pustaka, langkah pertama yang
dilakukan adalah menetukan subyek yang dibahas oleh sebuah buku. Sudut pandang
yang dimaksud penulisnya dalam bentuk penyajian. Untuk lebih mudahnya perlu
mengetahui dan mempelajari bagaimana membaca buku secara teknis. Langkah-
langkahnya adalah :
a. Melalui judul
Seringkali melalui judul dari suatu bahan pustaka sudah mencerminkan
subyeknya, hal ini kebanyakan untuk buku-buku ilmiah. Misalnya “ Beternak
Lebah”, “Pengantar Ekonomi”, “Matematika Modern”, dan lainnya. Akan tetapi ada
pula judul buku yang tidak jelas, bahkan membingungkan. Sehingga perlu
pemerikasaan pemerikasaan lebih lanjut. Misalnya “Habis Gelap Terbitlah Terang”,
“Pending Emas”, “Siapa Menabur Angin Akan Menuai Badai”, dan lainnya.
b. Melalui daftar isi
Bila melalui judul masih belum jelas, langkah selanjutnya adalah melalui
daftar isi. Umumnya daftar isi buku memuat daftar pokok permasalahan atau
pembahsan secara rinci. Sehingga memberi petunjuk tentang subyek yang dibahas.
c. Melalui kata pengantar
Dengan membaca kata pengantar dapat diketahui subyek yang dikandung
dalam buku tersebut. Karena dalam kata pengantar umumnya memberikan
gambaran terhadap isi atau subyek yang dibahas didalamnya.
d. Membaca bagaian pendahuluan
Pada bagian pendahuluan biasanya pengarang suka memberi ulasan tentang
tujuan dan isi dari buku itu, atau bila perplu membaca bab demi bab secara sepintas.
e. Melalui sumber bibliografi
Bila belum dapat memastikan subyeknya, bacalah sumber bibliografi atau
daftar bacaan yang digunakan oleh pengarang dalam menyusun buku tersebut.

Bila semua langkah diatas masih sulit untuk mengidentifikasi subyek suatu
bahan pustaka, hendaknya meminta petunjuk kepada yang ahli subyek atau subjec
spesialist. Jika mengalami kesulitan dalam mencari orang yang ahli, carilah informasi
pengarangnya. Kesulitan lain yang dihadapi dalam menentukan subyek secara tepat
diantaranya :
 Banyak pengarang yang membahas 2 atau lebih subyek dalam sebuah buku.
7
 Sering terdapat buku yang membahas 2 aspek atau lebih dari 1 subyek
 Makin banyak buku yang mencakup berbagai ilmu, sehingga merupakan karya
interdisipliner

1.6. Pengunaan DDC


Setiap petugas perpustakaan yang hendak menggunakan klasifikasi DDC
atau menggolongkan suatu bahan pustaka, perlu melakukan langkah-langkah ini,
diantaranya :
 Pelajari pola umum bagian klasifikasi, seperti ringkasan pertama (10 kelas
utama) ringkasan kedua (divisi), ringkasan ketiga (seksi), dan seterusnya.
 Pelajari bagian lengkap secara tertatur dan sistematis, agar memperoleh
gambarnya yang lebih jelas.

1. Prinsip Klasifikasi DDC

Klasifikasi bahan pustaka sesuai dengan maksud dan tujuan pengarangnya.


a. Klasifikasi pada subyek yang lebih spesifik, jangan pada subyek yang lebih luas.
b. Bahan pustaka yang mempunyai 2 subyek, tetapi bobot pembahasannya tidak
seimbang, klasifikasikan pada subyek yang banyak dibahs.
c. Bahan pustaka yang mempunyai 2 subyek dan keduanya memiliki nilai bobot yang
sadalam pembahasannya, klasifikasikan pada subjek yang pertama diuraikan atau
dibahas.
Misalnya : Pengantar sosiologi dan ekonomi
Rangkuman : Sosiologi / ekonomi
Sosiologi : Disiplin Ilmu
Ekonomi : Disiplin Ilmu
Maka subyek yang di utamakan adalah sosiologi, karena yang pertama dibahas.
d. Apabila menemukan bahan pustaka yang membahas 3 subyek atau lebih, maka
klasifikasikan pada subyek yang lebih luas. Misalnya Pelajaran Matematika, Kimia,
dan Fisika. Klasifikasikan pada nomor 500 (Eksakta/sains).
e. Bila menemukan suatu bahan pustaka yang subyeknya belum atau tidak terdapat
nomor klasifikasinya, maka klasifikasikan pad nomor yang paling dekat dengan
subyek itu dan tidak diperkenankan membuat nomor baru.

2. Prosedur penentuan notasi melalui bagan


Bagan atau schedule adalah serangkaian bilangan (nomor kelas) yang disusun
enurut prinsip-prinsip DDC dan memuat semua subyek ilmu pengetahuan secara
universal. Secara umum Melvil Dewey membagi ilmu pengetahuan dalam 10 kelas
utama. Pembagiannya sebagai berikut :

000 : Karya Umum 500 : Ilmu Murni


100 : Filsafat 600 : Teknologi
200 : Agama 700 : Kesenian & OR
300 : Ilmu Sosial 800 : Kesusastraan
400 : Bahasa 900 : Sejarah dan Geografi

8
Setiap kelas utama dibagi secara desimal menjadi sub klas yang disebut “divisi”,
kemudian divisi ini dibagi lagi menjadi sub divisi yang disebut seksi. Begitu seterusnya.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran.
Pemilihan notasi langsung pada bagan ini langkah-langkahnya :
1). Tentukan subyek bahan pustaka melalui proses analisis.
2). Tentukan disiplin ilmunya untuk memudahkan penelusuran selanjutnya.
3). Golongkan subyek tersebut pada kelas utama.
4). Periksalah seksi dan sub seksinya sampai diperoleh notasi yang tepat.

SUMBER RUJUKAN
Anglo-American cataloguing rules: 2nd ed. 1988 rev. Chicago: American Library Association,
1988.
Dewey, Melvil. Decimal classification and relative index, 23th ed. Dublin, Ohio: OCLC, 2011.
Gorman, Michael. AACR2 ringkas. Jakarta : Pusat Pembinaan Perpustakaan, 1986.
Hamakonda, Towa dan J.N.B. Tairas. Pengantar klasifikasi persepuluhan Dewey. Jakarta : BPK
Gunung Mulya, 1995.
Lasa Hs. Kamus istilah perpustakaan. Yogyakarta : Kanisius, 1990.
Maxwel, Margareth F. Handbook for AACR2 1988 rev. Chicago : American Library
Association, 1989.
Peraturan Katalogisasi Indonesia : deskripsi bibliografis (ISBD), penentuan tajuk untuk entri, judul
seragam. Jakarta : Perpustakaan Nasional RI., 1994
Somadikarta, Lily K. Dasar-dasar analisis subyek untuk pengindeksann subyek dokumen. Jakarta :
JIP-FSUI, 1991 (merupakan saduran dari buku An introduction to subject indexing : a
programmed text./by A.G. Brown. -- London, 1976. Vol 1, section 1 & 2).
Sulistyo-Basuki. Pengantar ilmu perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1991.
Terjemahan ringkasan klasifikasi desimal Dewey dan indeks relatif : disesuaikan dengan DDC 20.
Jakarta : Perpustakaan Nasional RI. 1994.
Zen, Zulfikar. Buku kerja Dewey decimal classification. Jakarta : JIP-FSUI, 1989.

9
10
Dewey Decimal Clasification

Lampiran...

Sistem Klasifikasi Persepuluhan/Dewey Decimal Classification (selanjutnya disebut DDC), dibuat oleh Melvil
Dewey (1851-1931) pada tahun 1873 dan pertama kali diterbitkan pada tahun 1876. Dari edisi pertama yang hanya
terdiri dari 52 halaman itu sistem ini terus dikembangkan sehingga edisi mutakhir yaitu edisi 22 yang diterbitkan
tahun 2003 terdiri dari 4 jilid, jilid 1 berisi Pendahuluan dan tabel (733 hlm), jilid 2 berisi bagan 100-599 (1251 hlm),
jilid 3 berisi bagan 600-999 (1075 hlm), jilid 4 berisi Indeks relatif (929 hlm). Perkembangan ini tidak saja terjadi oleh
karena perkembangan ilmu pengelahuan akan tetapi juga berdasarkan kebutuhan para pemakainya yang makin
lama makin banyak. DDC adalah salah satu klasifikasi yang paling banyak dipakai di seluruh dunia dan sudah
diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Di samping edisi lengkapnya, DDC juga menerbitkan Edisi Ringkas,
yang dimulai pada lahun 1894 .dan telah mencapai edisi ke 14 pada tahun 2005. Edisi ini diterbitkan untuk
perpustakaan-perpustakaan yang tidak terlalu besar koleksinya. DDC ringkas edisi ke 14 telah diterjemahkan oleh
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia pada 2009 (668 hlm).
DDC ini sangat ringkas yang diadaptasi dari DDC ringkas edisi ke 14 terjemahan Perpustakaan Nasional RI
dan DDC 23.

000 : Karya Umum, komputer 500 : Sains, Ilmu Murni


100 : Filsafat dan Pasikologi 600 : Teknologi ilmu praktis
200 : Agama 700 : Kesenian & Olahraga
300 : Ilmu Sosial, antropologi 800 : Kesusastraan
400 : Bahasa 900 : Geografi dan Sejarah

Ringkasan Kedua :
Dewey Decimal Clasification

000 – Karya Umum, Komputer 370 – Pendidikan


010 – Bibliografi 380 – Perdagangan, Komunikasi dan
020 – Ilmu Perpustakaan dan Ilmu Informasi Perhubungan
030 – Ensiklopedi Umum 390 – Adat Istiadat, etiket dan Cerita Rakyat
040 – (Folklor)
050 – Majalah, Penerbitan berseri
060 – Organisasi Umum dan Permuseuman 400 - Bahasa
070 – Media berita, Jurnalistik 410 - Linguistik
080 – Koleksi Umum 420 - Bahasa Inggris
090 – Manuskrip dan buku langka 430 - Bahasa Jerman
440 - Bahasa Perancis
100 – Filsafat 450 - Bahasa Itali
110 – Metafisika (Filsafat spekultif) 460 - Bahasa Spanyol dan Portugal
120 – Pengetahuan sebab tujuan manusia 470 - Bahasa Latin
130 – Parapsikologi dan okultisme 480 - Bahasa Yunani Klasik
140 – Aliran pemikiran filsafat tertentu 490 - Bahasa- bahasa lain
150 – Psikologi 499.221 - Bahasa Indonesia
160 – Logika
170 – Etika (Filsafat Mural) 500 – Sains (ilmu pengetahuan murni)
180 – Filsafat Kuno, Zaman Pertengahan 510 – Matematika
Filsafat Timur 520 – Astronomi
190 – Filsafat Barat Modem 530 – Fisika
540 – Kimia
200 - Agama 550 – Ilmu kebumian, Geologi
210 – Filsafat, teori Agama 560 – Palaentologi, fosil, prasejarah
220 – Injil, Alkitab 570 – Ilmu hayati, Biologi
230 – Doktrin Agama Kristen 580 – Tumbuhan (Botani)
240 – Teologi Moral Kristen 590 – Hewan (Zoologi)
250 – Praktek kerasulan, Gereja Kristen
260 – Teologi Gereja Kristen 600 – Teknologi (ilmu pengetahuan praktis)
270 – Sejarah Gerejani 610 – Ilmu Kedokteran, kesehatan
280 – Dominasi dan Sekte Kristen 620 – Rekayasa, teknik, enjinering
290 – Agama-agama lain 630 – Pertanian
294.3 – Agama Budha 640 – Kesejahteraan Keluarga, rumah tangga
294.4 – Agama Jainis 650 – Manajemen, hubungan masyarakat
294.5 – Agama Hindu 660 – Teknologi Kimia
294.6 – Zorosnte 670 – Perindustrian (Manufaktur)
295 – Yudaisme 680 – Pabrik–pabrik Aneka Ragam
297 – Agama Islam 690 – Konstruksi bangunan/gedung

300 – Ilmu Sosial,Sosiologi, Antropologi


310 – Statistik Umum 700 – Kesenian dan Olahraga
320 – Ilmu Politik 710 – Tata Kota dan Pertamanan
330 – Ekonomi 720 – Arsitektur
340 – Hukum 730 – Seni rupa, keramil dan logam
350 – Administrasi Negara dan Militer 740 – Menggambar dan seni dekoratif
360 – Masalah Sosial, Pelayanan Sosial dan 750 – Melukis dan lukisan
Asosiasi 760 – Seni grafika
Dewey Decimal Clasification

770 – Fotografi, Foto, dan seni komputer 899.221 - Kesusateraan Indonesia


780 – Musik
790 – Olah Raga, Rekreasi, pertunjukan 900 – Geografi dan Sejarah
910 – Geografi Umum, perjalanan (wisata)
800 – Sastra dan Kesusasteraan 920 – Biografi, genealogi
810 – Kesusasteraan Amerika (bahasa Inggris) 930 – Sejarah Umum Zaman Purba (<th499)
820 – Kesusasteraan Inggris dan Anglo-Saxon 940 – Sejarah Eropa
830 – Kesusasteraan Jerman 950 – Sejarah Asia
840 – Kesusasteraan Perancis 959.8 – Sejarah Indonesia
850 – Kesusasteraan Itali, Roman 960 – Sejarah Afrika
860 – Kesusasteraan Spanyol dan Portugis 970 – Sejarah Amerika Utara dan Kanada
870 - Kesusasteraan Latin 980 – Sejarah Amerika Selatan
880 – Kesusasteraan Yunani klasik/modern 990 – Sejarah Umum bagian dunia lainnya
890 - Kesusateraan Lain dan Oceania, Australia.
Dewey Decimal Clasification

Klasifikasi DDC (Dewey Decimal Clasification)


000 – 099 Ilmu Komputer, Informasi 128 Manusia, kemanusiaan
dan Karya Umum 130 Parapsikologi & okultisme
001 Pengetahuan 133.5 Astrologi
001.942 Unidentified flying objects 133.9 Spiritualisme
(UFOs). Piring terbang 135 Mimpi dan misterinya
002 Buku 140 Aliran pemikiran filsafat
003 Sistem 150 Psikologi. Ilmu Jiwa
004 Pengolah data – Ilmu Komputer 152 Persepsi sensoris, gerakan,
004.5 Penyimpanan data emosi, dorongan fisiologi
004.6 Komunikasi data. LAN 153 Proses mental sadar dan
004.678 Internet inteligensi
004.692 e-mail 154 Bawah sadar dan status, proses
004.692 Kelompok diskusi/mailinglist berubah
005 Pemrograman komputer, 155 Psikologi diferensial dan peng-
program, data embangan. Anak, dewasa …
006.6 Grafik komputer 155.4 Psikologi Anak
020 Ilmu perpustakaan, informasi 158 Psikologi terapan
027 Perpustakaan, informasi umum 160 Logika
027.4 Perpustakaan Umum 161 Induksi
027.5 Perpustakaan Pemerintah 162 Deduksi
027.6 Perpustakaan untuk kelompok 169 Analogi
khusus 170 Etika (Filsafat Moral)
027.7 Perpustakaan Universitas 171 Sistem etika
027.8 Perpustakaan Sekolah 172 Etika politik
028 Membaca dan penggunaan 173 Etika hubungan keluarga
media informasi lainnya. Minat 174 Etika pekerjaan
baca 175 Etika rekreasi, waktu senggang,
030 Ensiklopedi Umum pertunjukan publik, komunikasi
070 Surat Kabar 176 Etika seks dan reproduksi
080 Kumpulan karya-karya umum: 177 Etika hubungn sosial
esei, amanat 178 Etika konsumsi
Ceramah, kutipan 179 Norma etika lainnya
090 Manuskrip-manuskrip (naskah- 180 Filsafat purba, abad menengah,
naskah) kuno timur
181 Filsafat timur
100 –199 Filsafat dan ilmu-ilmu yang 182 Filsafat Yunani pra Sokrates
bertalian 183 Filsafat Sokrates, sufistik, Yunani
101 Teori filsafat yang berkaitan
109 Sejarah filsafat 185 Filsafat Aristoteles
110 Metafisika (Filsafat spekulatif) 189 Filsafat Barat abad menengah
120 Epistemologi, manusia/tokoh 190 Filsafat Barat modern dan non
121 Epistemologi (teori timur
pengetahuan)
200-299 Agama
126 Jati diri
220 Agama Nasrani, Injil, Alkitab
Dewey Decimal Clasification

292 Agama Klasik (Yunani, Romawi) 326 Emansipasi


293 Agama Germania 327 Hubungan Internasional, Politik
294 Agama-agama asal India Permusyawaratan rakyat
294.3 Agama Budha 329 Politik Praktis, Partai Politik
294.5 Agama Hindu (Brahma ) 330 Ekonomi
294.6 Agama Sikh 331 Perburuan
295 Zoroastrianisme (Mazdaisme, 332 Ekonomi Keuangan, Bank Uang
Parsiisme 334 Koperasi
296 Yudaisme 336 Keuangan Negara
297 Agama Islam 336.2 Pajak
297.12 Al-Qur’an, Hadis 340 Ilmu Hukum, Undang-undang
297.122 Al-Qur’an 340.5 Hukum Adat
297.124 Hadis (Tradisi) 341.2 Badan-badan Internasional, PBB
297.14 Hukum agama (fikih, syariah) 341.7 Kerjasama Internasional,
regional
297.18 Cerita, legenda, pepatah, 342 Undang-Undang Dasar
anekdot diceritakan untuk 350 Pemerintahan, Administrasi
pendidikan agama Negara
297.2 Akidah (Aqaid atau Ilmu Kalam) 352 Pemerintah Daerah
297.3 Ibadat, Shalat, Puasa, Zakat, 355 Militer dan Ilmu Kemiliteran.
Naik Haji Angkatan Bersenjata. Perang
297.4 Sufisme (mistik Islam) 360 Kesejahteraan Sosial
297.5 Etika Islam dan pengalaman, 364 Kriminologi, Kesejahatan-
kehidupan, praktik keagamaan kejahatan
297.6 Pemimpin dan organisasi Islam 369 Pramuka
297.63 Nabi Muhammad 370 Pendidikan
297.64 Keluarga Nabi dan Sahabat 371 Guru dan Pengawas BP3
297.65 Pengorganisasian dan organisasi 371.2 Test. Ujian-ujian
297.7 Perlindungan dan 371.3 Metodik. Buku-buku pelajaran
perkembangan Islam 373 Sekolah, Pendidikan Dasar dan
297.72 Jihad Menengah
297.74 Dakwah 374 Pendidikan Masyarakat.
297.77 Pendidikan agama Islam Pendidikan Luar Sekolah
297.8 Sekte dan gerakan pembaharuan 375 Kurikulum
Islam (Mahzab- mahzab) 378 Pendidikan Tinggi
297.81 Ahli sunah wal jamaah 379.2 Buta huruf. Kewajiban belajar.
297.82 Syiah 380 Perdagangan, Perhubungan,
297.83 Sekte dan gerakan pembaharuan Pengangkutan.
lainnya 384 Telekomunikasi, Tele-gram,
radio. Siaran radio
300 - 399 Ilmu Pengetahuan Sosial
389 Ukuran dan timbangan
301 Sosiologi, Kependudukan
390 Adat istiadat dan folklore
310 Statistik
395 Etiket. Sopan santun
320 Ilmu Politik, Civics
398 Cerita rakyat. Dongeng. Pepatah.
320.1 Negara
321 Bentuk Negara 400-499 Bahasa
323 Hak asasi manusia 401 Filsafat & teori bahasa
323.6 Kewarganegaraan
410 Linguistik
324 Pemilihan Umum
Dewey Decimal Clasification

411 Sistem tulisan bahasa baku 514 Tipologi


412 Etimologi bahasa baku, Tulisan, 515 Analisa
abjad 516 Ilmu ukur, Ilmu ukur ruang,
413 Kamus bahasa baku ilmu ukur melukis, deferensial
414 Fonologi dan fonetik bahasa dan integrasi
baku 519 Kemungkinan dalam
415 Tata bahasa matematika prkatis
416 -- 520 Astronomi, Ilmu Falak
417 Dialektologi & linguistik historis 523 Astronomi deskripstif
418 Pemakaian baku. Linguistik 523.1 Ilmu falak, Kosmologi
terapan 523.2 Tata Surya
419 Bahasa isyarat 530 Fisika
420 Bahasa Inggris & Inggris kuno 531 Mekanika zat padat
* Untuk jenis tajuk tertentu 532 Mekanika zat cair
gantikan angka 0 dengan angka 533 Mekanika gas, Aeromekanika
di belakang notasi mengikuti 534 Suara
intruksi 411-415, contoh tata 535 Cahaya
bahasa Jerman 435 536 Panas
430 Bahasa Jerman * 537 Listrik. Maknit Listrik.
440 Bahasa Perancis * 538 Magnit
450 Bahasa Italia * 539 Fisika nuklir
460 Bahasa Spanyol * 540 KImIa
470 Bahasa Latin * 541 Kimia Fisika dan kimia teoritis
480 Bahasa Yunani * 541.2 Molekul-molekul. Atom
490 Bahasa lainnya 541.3 Reaksi kimia
491 Bahasa Indo-eropa timur. Celtik 546 Kimia organik
492 Bahasa afro-asia. Semit 547.8 Batu Bara, Minyak Bumi
495 Bahasa asia timur & tenggara 550 Geologi
495.1 Bahasa Cina 551 Geologi fisika dan geologi
495.6 Bahasa Jepang * dinamis
495.7 Bahasa Korea 551.2 Gempa. Gunung berapi
495.9 Bahasa asia tenggara lainnya 551.4 Geomorfolofi. Laut. Lautan.
496 Bahasa afrika Oseanografi
499 Bahasa Oceania. Austronesia 551.5 Meteorologi. Cuaca
499.21 Bahasa Filipina 553 Geologi Ekonomi
499.211 Bahasa Tagalog 560 Paleontologi, Fosil-fosil
499.22 Bahasa Indonesia & Cham 570 Biologi
499.221 Bahasa Indonesia 572 Etnologi
499.222 Bahasa Jawa 573 Antropolgi
499.223 Bahasa Sunda 574 Ilmu Hayat
499.224 Bahasa Batak 575 Evolusi
499.225 Bahasa Bali 576 Mikrobiologi
499.28 Bahasa Malaysia 578 Mikroskopi dalam biologi
580 Ilmu tumbuh-tumbuhan
500- 599 Ilmu Pengetahuan Murni 581 Fisiologi tumbuh-tumbuhan
510 Matematika Ilmu Pasti 584 Tumbuh-tumbuhan berbiji
512 Aljabar tunggal
513 Berhitung, Berhitung dagang 585 Tumbuh-tumbuhan berbiji
Dewey Decimal Clasification

telanjang 633.5 Tanam-tanaman serat, Kapas/


586 Tumbuh-tumbuhan tanpa biji Katun, Kapok, Abaka, Rami,
atau bunga Bambu, Pandan.
587 Pakis-pakis 636.6 Tebu, Gula, Sagu, Ubikayu
588 Lumut-lumut 633.7 Tembakau, The, Kopi, Kakao
590 Ilmu hewan. Zoologi 634 Kebon buah-buahan.Buah-
592 Binatng-binatng yang tak buahan
bertulang punggung 634.9 Hutan dan Kehutanan
593 Protozoa. Karang 635 Hortikultura, Sayur-mayur,
594 Kerang (molluska), keong, Bunga-bunga
kepiting 636 Ternak dan peternakan
595 Cacing 637 Industri susu, mentega, keju
596 Binatang-bingatang bertulang 638 Peternakan lebah,ulat sutra
punggung (Vertebrata) 639 Berburu dan perikanan
597 Ikan 640 Ekonomi rumah tangga
598 Reptil dan burung 641 Makanan dan minuman
599 Binatang menyusui (Mamalia). pengawetan makanan dirumah
642 Hidangan dan jamuan
600-699 Teknologi 643 Mengatur rumah, Kamar
610 Ilmu kedokteran (Ilmu makan,Dapur, Alat-alat dapur
kesehatan) 644 Keperluan ruangan rumah,
611 Anatomi manusia Penerangan rumah, Lampu-
612 Fisologi manusia Ilmu Faal lampu
613 Ilmu Kesehatan (Hygiene) 645 Perabot-perabot rumah tangga
614 Kesehatan rakyat 646 Jahit menjahit pakaian, Berhias,
615 Obat dan Farmasi Guntingan rambut
617 Penyakit 647 Management hotel, motel,
618 Obstetrik, Hamil dan kehamilan losmen dan lain-lain
620 Ilmu Teknis 648 Kebersihan rumah tangga.
621 Teknik Mesin Mencuci pakaian
622 Tambang dan teknik 649 Pemeliharaan anak.Perawatan
pertambangan yang sakit di rumah
623 Teknik militer 650 Perusahaan
624 Teknik bangunan 651 Administrasi Kantor.
625 Teknik kereta api Korespondensi
627 Teknik hidraulis 652 Proses komunikasi tertulis.
628 Teknik saniter. Air bersih Mentik.Mesin tik, Kode-kode
629 Teknik otomotip.Teknik bidang- sandi
bidang lainnya 653 Stenografi
629.1 Kapal terbang 657 Akuntansi
629.2 Mobil bis,Truk, Speda motor 658 Manajemen Umum
630 Pertanian.Cocok Tanam 659 Periklanan dan hubungan
631 Teknik pertanian umum masyarakat
632 Kerusakan-kerusakan tanaman. 660 Teknologi kimia, Teknik kimia
Hama tanaman 661 Teknologi bahan alkli, garam,
633 Tanaman ladang sulfat, nitrat, alkohol,gas-gas
633.1 Padi, Gandum, Jagung 662 Teknologi bahan-bahan peledak,
633.3 Kacang, Kedele, Kacang hijau bahan bakar
Dewey Decimal Clasification

663 Teknologi minuman 720 Arsitektur


664 Teknologi bahan-bahan makanan 722 Arsitektur purba
665 Teknologi minyak dan lemak 724 Arsitektur modern 1400
666 Teknologi keramik, 725 Arsitektur bangunan umum,
porselin,tanah liat kantor, toko, rumah sakit,
667 Teknologi mencuci dan 726 Penjara, Gedung-gedung
mencelup.Binatu kesenian, gedung bioskop
668 Teknologi bahan-bahan organik 727 Arsitektur gedung sekolah,
670 Manufaktur.Pembuatan barang- universitas, laboratorium,
barang museum, Perpustakaan
671 Pembuatan logam 728 Arsitektur rumah
674 Teknologi kayu.Penggergajian 730 Seni pahat,patung
675 Teknologi kulit dan teknologi 736 Seni ukir
bulu binatang 738 Seni keramik
678 Karet.Pembuatan Karet 740 Menggambar, Seni dekorasi
679 Teknologi barang-barang lain 741 Menggambar bebas
680 Pabrik-pabrik aneka ragam 743 Seni gambar anatomi
681 Pembuatan alat-alat presisi 746 Seni kerajinan tekstil, Seni sulam
682 Pandai besi menyulam, Seni jahit hiasan
683 Pembuatan alat-alat dari besi. 747 Seni hiasan dalam rumah
Kunci-kunci, Parang, Pisau alat (interior decoration)
Alat dapur dan lain-lain 749 Seni mengukir perabot-perabot
684 Industri Perabot Rumah rumah
685 Industri kulit dan bulu binatang, 750 Seni lukis
termasuk sandal, tas 760 Seni cetak-mencetak
686 Percetakan 770 Fotografi
687 Industri pakaian, Tukang jahit 780 Musik, Seni suara
688 Industri barang-barang kecil 790 Rekreasi, hiburan-hiburan, hobby
690 Bangunan, Teknologi bangunan 792 Sandiwara
gedung 793 Permainan dalam ruangan. Tari-
691 Bahan bahan bangunan tarian
693 Konstruksi bangunan 794 Catur dan bowling, bola sodok
694 Bangunan kayu 795 Permainan dengan kartu
698 Dekorasi bangunan 796 Olah raga lapangan
797 Olah raga air dan angkasa
700-799 Seni, Olah Raga, Hiburan, 798 Olah raga Olah raga
Rekreasi, Hobby menunggang kuda dan binatang-
701 Filsafat seni binatang Lainnya.
706 Organisasi-organisasi tentang 799 Menembak,berburu dan
seni memancing sebagai olah raga
708 Museum gedung kesenian
709 Sejarah seni, kesenian 800-899 Sastra dan Kesusasteraan
710 Seni pemandangan dan seni 805 Majalah sastra
perkotaan 806 Perkumpulan tentang sastra
718 Tugu-tugu peringatan untuk 809 Sejarah dan kritik sastra
pahlawan 810 Sastra Amerika berbahasa Inggris
719 Pertamanan alam, Keindahan 811 Puisi Amerika berbahasa Inggris
alam 812 Drama Amerika berbahasa Inggris
Dewey Decimal Clasification

813 Fiksi Amerika berbahasa Inggris dan Eksplorasi


814 Esai Amerika berbahasa Inggris 920 Biografi
815 Pidato Amerika berbahasa Inggris 930 Sejarah umum zaman purba
816 Surat-surat Amerika berbahasa sampai + 500 SM
Inggris 940 Sejarah Eropah
817 Satir dan humor Amerika 942 Sejarah Inggris
berbahasa Inggris 943 Sejarah Eropah Tengah, Jerman
818 Aneka ragam penulisan Amerika 944 Sejarah Perancis
berbahasa Inggris 945 Sejarah Italia
819 … 946 Sejarah jazirah Liberia Spanyol
820 Sastra Inggris 947 Sejarah Eropa Timur
830 Sastra Jerman dan bahan-bahan 948 Sejarah Eropa Utara Skandinavia
Skandinavia 949 Sejarah Eropa lainnya
840 Sastra Perancis 950 Sejarah Asia
850 Sastra Italia 951 Sejarah Cina
860 Sastra Spanyol dan Portugis 952 Sejarah Jepang
870 Sastra latin 953 Sejarah Jazirah Arab
880 Sastra Yunani klasik 954 Sejarah Asia Selatan India
890 Sastra lainnya 955 Sejarah Iran
899.221 Kesusasteraan Indonesia 956 Sejarah Timur Tengah
899.221 1 Puisi Indonesia 957 Sejarah Siberia
899.221 2 Drama Indonesia 958 Sejarah Asia Tengah
899.221 3 Fiksi Indonesia 959 Sejarah Asia Tenggara
899.221 4 Esai Indonesia 959.8 Sejarah Indonesia
899.221 5 Pidato Indonesia 960 Sejarah Afrika
899.221 6 Surat-surat Indonesia 970 Sejarah Amerika Utara
899.221 7 Satir dan humor Indonesia 971 Sejarah Kanada
899.221 8 Aneka ragam penulisan 972 Sejarah Amerika Tengah,
Indonesia Meksiko
899.222 Sastra Jawa 973 Sejarah Amerika Serikat
899.223 Sastra Sunda 980 Sejarah Amerika Selatan
899.224 Sastra Bali 990 Sejarah bagian-bagian dunia
899.225 Sastra Lombok lainnya
899.226 Sastra Bugis 991 Sejarah pulau-pulau Pasifik
899.227 Sastra Batak 993 Sejarah Sekandia Baru dan
Melanesia
900-999 Ilmu Bumi, Sejarah 994 Sejarah Australia
910 Ilmu bumi perjalanan, Penemuan 995 Sejarah Papua New Guinea

Anda mungkin juga menyukai