Dasar-dasar
KLASIFISASI
Oleh :
Sujarwo, S.Sos, M.Si.
Pustakawan Pertama
Badan Perpustakaan dan Kearsipan
Provinsi Jawa Timur
1.1.
Pengertian
Kelas dalam batasan umum adalah satu kelompok benda yang memiliki beberapa
ciri yang sama. Biola, cello, gitar, dan harpa umpamanya merupakan instrumen musik yang
mengeluarkan suara melalui pemetik dawai. Suara yang keluar melalui medium itu
merupakan satu ciri instrumen tersebut, sehingga instrumen-instrumen itu dapat
dimasukan dalam satu kelas yang disebut instrumen musik dawai. Ada kelas lain untuk
instrumen perkusi, dan kelas lain lagi untuk instrumen tiup. Dalam temu kembali informasi
yang disebut kelas adalah sekelompok dokumenyang paling sedikit mempunyai satu ciri
yang sama. Kegiatan pengelompokan atau pembentukan kelas disebut klasifikasi, yang
kaitannya dengan temu kembali informasi sering disebut klasifikasi perpustakaan (library
classification) atau klasifikasi bibliografi (bibliograhic classification).
Sulistyo Basuki (1991) mengatakan bahwa klasifikasi berasal dari kata latin classis.
Klafikasi adalah proses pengelompokan, artinya mengumpulkan benda/entitas yang sama
serta memisahkan benda/entitas yang tidak sama. Secara umum dapat dikatakan bahwa
batasan klasifikasi adalah usah menata alam pengetahuan kedalam tata urutan sistematis.
Towa P. Hamakonda dan J.N.B. Tairas (1995) mengatakan bahwa klasikasi adalah
pengelompokan yang sistematis dari pada sejumlah objek, gagasan, buku atau benda-benda
lain ke dalam kelas atau golongan tertentu berdasarkan ciri-ciri yang sama.
1.2.
Tujuan Klasifikasi
1.3.
Sistem Klasifikasi
Klasifikasi Artifisial
Sistem ini adalah mengelompokan bahan pustaka berdasarkan ciri atau sifat-sifat
lainnya, misal pengelompokan menurut pengarang, atau berdassrkan ciri fisiknya,
misalnya ukuran, warna sampul, dan sebagainya.
Klasifikasi Utility
Pengelompokan bahan pustaka di bedakan berdasarkan kegunaan dan jenisnya.
Misalnya, buku bacaan anak dibedakan dengan bacaan dewasa. Buku pegangan siswa di
sekolah dibedakan dengan buku pegangan guru. Buku koleksi referens dibedakan
dengan koleksi sirkulasi (berdasar kegunaannya).
Klasifikasi Fundamental
Pengelompokan bahan pustaka berdasarkan ciri subyek atau isi pokok persoalan yang di
bahas dalam suatu buku. Pengelompokan bahan pustaka berdasarkan sistem ini
mempunyai beberapa keuntungan, diantaranya:
a.
Bahan pustaka yang subyeknya sama atau hampir sama, letaknya
berdekatan.
b.
Dapat di gunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menilai
koleksi yang dimiliki dengan melihat subyek mana yang mana dan mana yang kuat.
c.
Memudahkan pemakai dalam menelusur informasi menurut
subyeknya.
d.
Memudahkan pembuatan bibliografi menurut pokok masalah.
e.
Untuk membantu penyiangan atau weeding koleksi.
Klasifikasi fundamental banyak digunakan oleh perpustakaan besar maupun kecil.
Dalam sistem tersebut buku di kelompokan berdasar subyek, sehingga memudahkan
pemakai dalam menelusur suatu informasi.
1.4.
Sejarah DDC
berdasarkan ciri yang dimiliki bersama). Agar diperoleh urutan yang baku dan taat azas,
maka faset-faset yang membentuk fenomena tersebut harus dirinci dengan baik.
Menurut Ranganathan, ada 5 faset mendasar yang dikenal dengan akronim P M E S T,
yakni :
P = Personality, M = Matter,
E = Energy, S = Space, T = Time
P - Personality (Wujud)
M - Matter (Benda)
E - Energy (Kegiatan)
S - Space (Tempat)
T - Time (Waktu)
Contoh, Kontruksi jembatan beton tahun 2000 an di Indonesia, hasil analisisnya :
Jembatan
= Personality
Beton
= Matter
Kontruksi
= Energy
Indonesia
= Space
Tahun 2000 an
= Time
Dengan pengenalan faset-faset yang mewujudkan suatu fenomena maka fenomena
analisis subyek dapat dirumuskan sebagai berikut:
Contoh
: Pengaruh hukum dalam kedokteran
Rangkuman
: Hukum / kedokteran
Hukum
: Subyek dasar (disiplin ilmu)
Kedokteran
: Subyek dasar (disiplin ilmu)
Hukum dan Kedokteran sama-sama merupakan subyek dasar dan ada kemungkinan
masing-masing disiplin ilmu tersebut fenomena yang merupakan fokus-fokus dari
faset-faset yang berbeda
Misalnya
Rangkuman
:
:
Yaitu subyek dasar yang digunakan sebagai alat untuk menjelaskan atau
membahas subyek yang lain. Subyek yang diutamakan adalah yang dijelaskan
atau dibahas.
Misal Penggunaan komputer dalam katalogisasi
Rangkuman : Komputer / perpustakaan / pengolahan / katalogisasi
Komputer : Disiplin ilmu
Perpustakaan : Disiplin ilmu
Pengolahan : Fenomena, fokus dari faset perpustakaan
Katalogisasi : Fenomena, fokus dari faset pengolahan perpustakaan
4). Fase perbandingan (comparison phase)
Dalam suatu bahan pustaka terdapat berbagi subyek tanpa ada hubungannya
antara satu sama lainnya. Untuk menentukan subyek mana yang akan
diutamakan , ketentuannya adalah :
a). Pada subyek yang dibahas lebih banyak, misalnya : Islam dan ilmu
pengetahuan, bila subyek Islam lebih banyak dibahas, utamakanlah subyek
tersebut, begitu sebaliknya.
b). Pada subyek yang disebut pertama kali. Misalnya : Perpustakaan dan
masyarakat, kalau pembahasannya sama bobotnya, tetapkanlah pada
subyek yang pertama kali disebut.
3. Teknik menentukan subyek
Sebelum melakukan analisis subyek dari bahan pustaka, langkah pertama yang
dilakukan adalah menetukan subyek yang dibahas oleh sebuah buku. Sudut pandang
yang dimaksud penulisnya dalam bentuk penyajian. Untuk lebih mudahnya perlu
mengetahui dan mempelajari bagaimana membaca buku secara teknis. Langkahlangkahnya adalah :
a. Melalui judul
Seringkali melalui judul dari suatu bahan pustaka sudah mencerminkan
subyeknya, hal ini kebanyakan untuk buku-buku ilmiah. Misalnya Beternak
Lebah, Pengantar Ekonomi, Matematika Modern, dan lainnya. Akan tetapi ada
pula judul buku yang tidak jelas, bahkan membingungkan. Sehingga perlu
pemerikasaan pemerikasaan lebih lanjut. Misalnya Habis Gelap Terbitlah Terang,
Pending Emas, Siapa Menabur Angin Akan Menuai Badai, dan lainnya.
b. Melalui daftar isi
Bila melalui judul masih belum jelas, langkah selanjutnya adalah melalui
daftar isi. Umumnya daftar isi buku memuat daftar pokok permasalahan atau
pembahsan secara rinci. Sehingga memberi petunjuk tentang subyek yang dibahas.
c. Melalui kata pengantar
Dengan membaca kata pengantar dapat diketahui subyek yang dikandung
dalam buku tersebut. Karena dalam kata pengantar umumnya memberikan
gambaran terhadap isi atau subyek yang dibahas didalamnya.
d. Membaca bagaian pendahuluan
Pada bagian pendahuluan biasanya pengarang suka memberi ulasan tentang
tujuan dan isi dari buku itu, atau bila perplu membaca bab demi bab secara sepintas.
e. Melalui sumber bibliografi
Bila belum dapat memastikan subyeknya, bacalah sumber bibliografi atau
daftar bacaan yang digunakan oleh pengarang dalam menyusun buku tersebut.
Bila semua langkah diatas masih sulit untuk mengidentifikasi subyek suatu
bahan pustaka, hendaknya meminta petunjuk kepada yang ahli subyek atau subjec
spesialist. Jika mengalami kesulitan dalam mencari orang yang ahli, carilah informasi
pengarangnya. Kesulitan lain yang dihadapi dalam menentukan subyek secara tepat
diantaranya :
Banyak pengarang yang membahas 2 atau lebih subyek dalam sebuah buku.
Sering terdapat buku yang membahas 2 aspek atau lebih dari 1 subyek
Makin banyak buku yang mencakup berbagai ilmu, sehingga merupakan karya
interdisipliner
Karya Umum
500
Ilmu Murni
100
200
300
400
:
:
:
:
Filsafat
Agama
Ilmu Sosial
Bahasa
600
700
800
900
:
:
:
:
Teknologi
Kesenian & OR
Kesusastraan
Sejarah dan Geografi
Setiap kelas utama dibagi secara desimal menjadi sub klas yang disebut divisi,
kemudian divisi ini dibagi lagi menjadi sub divisi yang disebut seksi. Begitu seterusnya.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran.
Pemilihan notasi langsung pada bagan ini langkah-langkahnya :
1). Tentukan subyek bahan pustaka melalui proses analisis.
2). Tentukan disiplin ilmunya untuk memudahkan penelusuran selanjutnya.
3). Golongkan subyek tersebut pada kelas utama.
4). Periksalah seksi dan sub seksinya sampai diperoleh notasi yang tepat.
SUMBER RUJUKAN
Anglo-American cataloguing rules: 2nd ed. 1988 rev. Chicago: American Library Association,
1988.
Dewey, Melvil. Decimal classification and relative index, 23th ed. Dublin, Ohio: OCLC, 2011.
Gorman, Michael. AACR2 ringkas. Jakarta : Pusat Pembinaan Perpustakaan, 1986.
Hamakonda, Towa dan J.N.B. Tairas. Pengantar klasifikasi persepuluhan Dewey. Jakarta : BPK
Gunung Mulya, 1995.
Lasa Hs. Kamus istilah perpustakaan. Yogyakarta : Kanisius, 1990.
Maxwel, Margareth F. Handbook for AACR2 1988 rev. Chicago : American Library
Association, 1989.
Peraturan Katalogisasi Indonesia : deskripsi bibliografis (ISBD), penentuan tajuk untuk entri, judul
seragam. Jakarta : Perpustakaan Nasional RI., 1994
Somadikarta, Lily K. Dasar-dasar analisis subyek untuk pengindeksann subyek dokumen. Jakarta :
JIP-FSUI, 1991 (merupakan saduran dari buku An introduction to subject indexing : a
programmed text./by A.G. Brown. -- London, 1976. Vol 1, section 1 & 2).
Sulistyo-Basuki. Pengantar ilmu perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1991.
Terjemahan ringkasan klasifikasi desimal Dewey dan indeks relatif : disesuaikan dengan DDC 20.
Jakarta : Perpustakaan Nasional RI. 1994.
Zen, Zulfikar. Buku kerja Dewey decimal classification. Jakarta : JIP-FSUI, 1989.
10
Lampiaran...
000
100
200
300
400
:
:
:
:
:
Karya Umum
Filsafat
Agama
Ilmu Sosial
Bahasa
500
600
700
800
900
:
:
:
:
:
Ilmu Murni
Teknologi
Kesenian & OR
Kesusastraan
Sejarah dan Geografi
Ringkasan Kedua :
000 Karya Umum
010 Bibliografi
020 Ilmu Perpustakaan dan Ilmu Informasi
030 Ensiklopedi Umum
040
050 Penerbitan berseri
060 Organisasi Umum dan Ilmu
Permusiuman
070 Jurnalistik
080 Koleksi Umum
090 Manuskrip dan buku langka
100 Filsafat
110 Metafisika (Filsafat spekultif)
120 Pengetahuan sebab tujuan manusia
130 Psikologi populer
140 Pandangan filsafat tertentu
150 Psikologi
160 Logika
170 Etika (Filsafat Mural)
180 Filsafat Kuno, Zaman Pertengahan
Filsafat Timur
190 Filsafat Barat Modem
200 - Agama
210 Agama Alamiah
220 Injil, Alkitab
230 Doktrin Agama Kristen
240 Teologi Moral Kristen
250 Gereja Kristen
260 Teologi Gereja Kristen
270 Sejarah Gerejani
280 Dominasi dan Sekte Kristen
290
400 - Bahasa
410 - Bahasa Indonesia
420 - Bahasa Inggris
430 - Bahasa Jerman
440 - Bahasa Perancis
450 - Bahasa Itali
460 - Bahasa Spanyol dan Portugal
470 - Bahasa Latin
480 - Bahasa Yunani Klasik
490 - Bahasa- bahasa lain
700 Kesenian
710 Tata Kota dan Pertamanan
720 Arsitektur
730 Seni plastik, seni pahat, patung
740 Menggambar dan seni dekoratif
750 Melukis dan lukisan
760 Seni grafika
Pengetahuan
Buku
Sistem
Pengolah data Ilmu Komputer
Pemrograman computer,
program, data
Metode computer khusus: grafik,
multimedia, realitas maya
Bibliografi , katalog
Ilmu perpustakaan, informasi
Perpustakaan Umum
Perpustakaan Universitas
Perpustakaan Sekolah
Membaca, minat dan kebiasaan
030
070
080
090
Ensiklopedi Umum
Surat Kabar
Kumpulan karya-karya umum:
esei, amanat
Ceramah, kutipan
Manuskrip-manuskrip (naskahnaskah) kuno
Sejarah filsafat
Ilmu Jiwa
Logika
Etika ( Filsafat Moral )
AGAMA
220
292
293
294
294.3
294.5
294.6
295
296
297
297.12
297.122
297.124
297.14
297.18
297.2
297.3
297.4
297.5
297.6
297.63
297.64
297.65
297.7
297.72
297.74
297.77
297.8
297.81
297.82
297.83
320.1
321
323
323.6
324
326
327
329
330
331
332
334
336
336.2
340
340.5
341.2
341.7
342
350
352
355
360
364
369
370
371
371.2
371.3
373
374
375
378
379.2
380
384
301
310
320
389
390
Sosiologi, Kependudukan
Statistik
Ilmu Politik, Civics
Negara
Bentuk Negara
Hak asasi manusia
Kewarganegaraan
Pemilihan Umum
Emansipasi
Hubungan Internasional, Politik
Permusyawaratan rakyat
Politik Praktis, Partai Politik
Ekonomi
Perburuan
Ekonomi Keuangan, Bank Uang
Koperasi
Keuangan Negara
Pajak
Ilmu Hukum, Undang-undang
Hukum Adat
Badan-badan Internasional, PBB
Kerjasama Internasional,
regional
Undang-Undang Dasar
Pemerintahan, Administrasi
Negara
Pemerintah Daerah
Militer dan Ilmu Kemiliteran.
Angkatan Bersenjata. Perang
Kesejahteraan Sosial
Kriminologi, Kesejahatankejahatan
Pramuka
Pendidikan
Guru dan Pengawas BP3
Test. Ujian-ujian
Metodik. Buku-buku pelajaran
Sekolah, Pendidikan Dasar dan
Menengah
Pendidikan Masyarakat.
Pendidikan Luar Sekolah
Kurikulum
Pendidikan Tinggi
Buta huruf. Kewajiban belajar.
Perdagangan, Perhubung- an,
Pengangkatan.
Telekomunikasi, Tele-gram,
radio. Siaran radio
Ukuran dan timbangan
Adat istiadat dan folklore
400-499
BAHASA INDONESIA
410
412
413
415
Bahasa Indonesia
Tulisan, abjad Bahasa Indonesia
Kamus Bahasa Indonesia
Sistem Strukturil Bahasa
Indonesia
Prosodi Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia bukan standar
Bahasa Standar
Bahasa Indonesia lama (Melayu)
Bahasa Inggris
Bahasa Jerman
Bahasa Perancis
Bahasa Italia
Bahasa Spanyol
Bahasa Latin
Bahasa Yunani
Bahasa Jepang
416
417
418
419
420
430
440
450
460
470
480
495.6
519
520
523
523.1
523.2
530
531
532
533
534
535
536
537
538
539
540
541
541.2
541.3
546
547.8
550
551
597
598
599
Fisika nuklir
KImIa
Kimia Fisika dan kimia teoritis
Molekul-molekul. Atom
Reaksi kimia
Kimia organik
Batu Bara, Minyak Bumi
Geologi
Geologi fisika dan geologi
dinamis
Gempa. Gunung berapi
Geomorfolofi. Laut. Lautan.
Oseanografi
Meteorologi. Cuaca
Geologi Ekonomi
Paleontologi, Fosil-fosil
Biologi
Etnologi
Antropolgi
Ilmu Hayat
Evolusi
Mikrobiologi
Mikroskopi dalam biologi
Ilmu tumbuh-tumbuhan
Fisiologi tumbuh-tumbuhan
Tumbuh-tumbuhan berbiji
tunggal
Tumbuh-tumbuhan berbiji
telanjang
Tumbuh-tumbuhan tanpa biji
atau bunga
Pakis-pakis
Lumut-lumut
Ilmu hewan. Zoologi
Binatng-binatng yang tak
bertulang punggung
Protozoa. Karang
Kerang (molluska), keong,
kepiting
Cacing
Binatang-bingatang bertulang
punggung (Vertebrata)
Ikan
Reptil dan burung
Binatang menyusui (Mamalia).
600-699
TEKNOLOGI
551.2
551.4
551.5
553
560
570
572
573
574
575
576
578
580
581
584
585
586
587
588
590
592
593
594
595
596
636.6
633.7
634
634.9
635
636
637
638
639
640
641
642
643
644
645
646
647
648
649
650
651
652
653
657
658
659
660
661
662
663
664
665
666
667
668
670
671
674
675
678
679
684
685
686
687
688
690
691
693
694
698
700-799
701
706
Filsafat seni
Organisasi-organisasi tentang
seni
Museum gedung kesenian
Sejarah seni, kesenian
Seni pemandangan dan seni
perkotaan
Tugu-tugu peringatan untuk
pahlawan
Pertamanan alam, Keindahan
alam
Arsitektur
Arsitektur purba
Arsitektur modern 1400
Arsitektur bangunan umum,
kantor, toko, rumah sakit,
Penjara, Gedung-gedung
kesenian, gedung bioskop
Arsitektur gedung sekolah,
universitas, laboratorium,
museum, Perpustakaan
Arsitektur rumah
Seni pahat,patung
Seni ukir
Seni keramik
708
709
710
718
719
720
722
724
725
726
727
728
730
736
738
740
741
743
746
747
749
750
760
770
780
790
792
793
794
795
796
797
798
799
800-899
SASTRA DAN
KESUSASTERAAN
805
806
809
810
811
812
813
814
815
816
Majalah sastra
Perkumpulan tentang sastra
Sejarah dan kritik sastra
Sastra Amerika berbahasa Inggris
Puisi Amerika berbahasa Inggris
Drama Amerika berbahasa Inggris
Fiksi Amerika berbahasa Inggris
Esai Amerika berbahasa Inggris
Pidato Amerika berbahasa Inggris
Surat-surat Amerika berbahasa
Inggris
Satir dan humor Amerika
berbahasa Inggris
Aneka ragam penulisan Amerika
berbahasa Inggris
Sastra Inggris
Sastra Jerman dan bahan-bahan
817
818
819
820
830
840
850
860
870
880
890
899.221
899.221 1
899.221 2
899.221 3
899.221 4
899.221 5
899.221 6
899.221 7
899.221 8
899.222
899.223
899.224
899.225
899.226
899.227
Skandinavia
Sastra Perancis
Sastra Italia
Sastra Spanyol dan Portugis
Sastra latin
Sastra Yunani klasik
Sastra lainnya
Kesusasteraan Indonesia
Puisi Indonesia
Drama Indonesia
Fiksi Indonesia
Esai Indonesia
Pidato Indonesia
Surat-surat Indonesia
Satir dan humor Indonesia
Aneka ragam penulisan
Indonesia
Sastra Jawa
Sastra Sunda
Sastra Bali
Sastra Lombok
Sastra Bugis
Sastra Batak
900-999
910
920
930
940
942
943
944
945
946
947
948
949
950
951
952
953
954
955
956
957
958
959
959.8
960
970
971
972
973
980
990
991
993
994
995