Anda di halaman 1dari 4

SEJARAH KLASIFIKASI PERPUSTAKAAN

I G N NY ADI PURNAMA
1612311012
Program D3 Perpustakaan FISIP Universitas Udayana, Denpasar, Indonesia
ABSTRAK

Mengingat pengertian klasifikasi perpustakaan sudah sangat banyak yang dapat dijadikan sebagai literatur
dalam mempelajari ilmu perpustakaan dan juga untuk menambah wawasan perpustakaan para
masiswa yang akan berjuang di perpustakaan dan akan menjadi bagian dari perkembangan bangsa ini.
Akan tetapi, belum ada yang mampu mengkaji lebih jauh dan lebih mendalam tentang apa itu ilmu
klasifikasi perpustakaan. Penulis tampil dengan gaya baru penulisan atau lebih tepatnya cakupan dari
berbagai pembahasan tentang kajian ilmu klasifikasi perpustakaan secara komprehensif dan kena’ kepada
sasaran yang telah diinginkan dalam mengkaji tentang berbagai buku klasifikasi perpustakaan yang telah
ada dengan sedikit mengkaji tentang realitas perpustakaan Indonesia pada saat ini.Buku ini memberikan
gagasan baru pemikiran ala modern dengan dilengkapi berbagai pembahasan yang unik dan mencakup
hampir semua ilmu yang berkaitan dengan ilmu klasifikasi perpustakaan
A. Pengertian Klasifikasi Perpustakaan
1. Secara Etimologi
Klasifikasi berasal dari bahasa inggris darikata “classification” dan kata ini berasal dari kata “to classy” yang
berarti menggolongkan dan menempatkan benda-benda di suatu tempat. Klasifikasi adalah
pengelompokkan yang sistematis pada sejumlah objek,
gagasan, buku atau benda-benda lain ke dalam kelas atau golongan tertentu
berdasarkan ciri-ciri yang sama (Hamakonda dan Tairas, 1999: 1).
2. Menurut Sulistyo Basuki (1991)
Mengatakan bahwa klasifikasi berasal dari kata Latin “classis”. Klasifikasi adalah proses pengelompokan,
artinya mengumpulkan benda/entitasyang sama serta memisahkan benda/entitas yang tidak sama. Secara
umum dapat dikatakanbahwa batasan klasifikasi adalah usaha menata alam pengetahuan ke dalam tata
urutan sistematis.
Secara umum klasifikasi terbagi dalam dua jenis, yaitu:
klasifikasi adalah suatu proses memilih dan mengelompokkan buku-buku perpustakaan sekolah atau
bahan perpustakaan lainnya atas dasar tertentu serta diletakkannya secara bersama-sama disuatu tempat.
Tujuan mengklasifikasi buku-buku perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut:
a) Untuk mempermudah murid-murid di dalam mencari buku-buku yang sedang diperlukan.
b) Untuk mempermudah guru pustakawan di dalam mencari buku-buku yang dipesan oleh murid-murid.
c) Mempermudah guru pustakawan mengetahui perimbangan bahan pustakawan.
d) Akhirnya, buku-buku perpustakawan sekolah diklasifikasikan dengan sebaik-baiknya untuk mempermudah
guru pustakawan di dalam menyusun suatu daftar bahan-bahan pustaka yang berdasarkan sistem
klasifikasi.

B. Sistem Klasifikasi
Sistem klasifikasi bisa didasarkan pada ciri-ciri buku, sehingga buku-buku yang bercirikan sama bisa
dikelompokkan menjadi satu. Ada beberapa sistem klasifikasi buku-buku perpustakaan sekolah antara lain
sebagai berikut :
1. Sistem abjad nama pengarang.
2. Sistem abjad buku.
3. Sistem kegunaan buku.
4. Sistem penerbit.
5. Sistem bentuk fisik
6. Sistem bahasa
7. Sistem subyek

C. Macam-Macam Klasifikasi
1. Klasifikasi Artifisial
Sistem ini adalah mengelompokkan bahan pustaka berdasarkan ciri atau sifat-sifat lainnya, misalnya
pengelompokan menurut pengarang, atau berdasarkan ciri fisiknya, misalnya ukuran, warna sampul, dan
sebagainya.
2. Klasifikasi Utility
Pengelompokan bahan pustaka dibedakan berdasarkan kegunaan dan jenisnya. Misal, buku bacaan anak
dibedakan dengan bacaan dewasa. Buku pegangan siswa di sekolah dibedakan dengan buku pegangan
guru. Buku koleksi referens dibedakan dengan koleksi sirkulasi (berdasar kegunaannya).
3. Klasifikasi Fundamental
Pengelompokan bahan pustaka berdasarkan ciri subyek atau isi pokok persoalan yang dibahas dalam
suatu buku. Pengelompokkan bahan pustaka berdasarkan sistem ini mempunyai beberapa keuntungan.
Ada beberapa jenis klasifikasi perpustakaan yang digunakan, diantaranya:
a) Dewey Decimal Classification (DDC)
b) Universal Decimal Classification (UDC)
c) Library of Congress Classification
Dari ketiga sistem klasifikasi di atas, yang paling banyak digunakan di
perpustakaan adalah Dewey Decimal Classification (DDC). Pada modul ini hanya akandiuraikan Dewey
Decimal Classification (DDC). Selain itu, juga akan diuraikan homeclassification dimana sistem klasifikasi
ini berbeda dengan sistem klasifikasi yangumum digunakan untuk jenis koleksi tertentu yang dimiliki
perpustakaan denganalasan efisiensi proses temu kembali informasi.
1. Dewey Decimal Classification
Susunan subjek pada sistem Klasifikasi Persepuluh Dewey ini meliputi seluruh ilmu pengetahuan manusia,
menurut sistem Klasifikasi Persepuluh Dewey, imu pengetahuan manusia dapat dibagi ke dalam sepuluh
kelas utama (main class) yang biasa disebut Ringkasan Pertama (First Summary) seperti tertera berikut
ini”

000 Karya Umum


100 Filsafat
200 Agama
300 Ilmu-ilmu Sosial
400 Bahasa
500 Ilmu-ilmu Murni
600 Ilmu-ilmu Terapan
700 Kesenian, Hiburan, Olahraga
800 Kesusastraan
900 Geografi dan Sejarah Umum
Menurut sistem Klasifikasi Persepuluh Dewey, setiap kelas utama dari kesepuluh kelas utama di atas dapat
dibagi atas rinci menjadi sepuluh bagian atau divisi (division) yang biasanya disebut Ringkasan Kedua
(Second Summary). Oleh karena kelas utama berjumlah sepuluh kelas, sedangkan setiap kelas utama
dibagi lagi menjadi sepuluh bagian, maka jumlah divisi keseluruhan adalah seratus divisi.
D. Unsur-Unsur Pokok DDC
Menurut Hamakonda dan Tairas (1999: 2-3), sistem ini memiliki unsur-
unsur pokok antara lain:
a) Sistematika pembagian ilmu pengetahuan yang dituangkan ke dalam
suatu bagan yang lengkap dan dilandaskan pada beberapa prinsip dasar
tertentu.
b) Notasi, yang terdiri dari serangkaian simbol berupa angka, yang
mewakili serangkaian istilah (yang mencerminkan subjek tertentu) yang
terdapat pada bagan.
c) Indeks relatif, yang terdiri dari sejumlah tajuk dengan perincian
aspek-aspeknya yang disusun secara alfabetis, dan memberikan
petunjuk berupa nomor kelas, yang memungkinkan orang mencari tajuk
yang tercantum dalam indeks bagan.
d) Tabel pembantu, yang berbentuk serangkaian notasi khusus, yang
dipakai untuk menyatakan aspek-aspek tertentu yang selalu terdapat
dalam beberapa subjek yang berbeda. Terdapat 7 tabel pembantu,
yaitu:
· Tabel 1 Subdivisi Standar .
· Tabel 2 Wilayah .
· Tabel 3 Subdivisi Kesusastraan .
· Tabel 4 Subdivisi Bahasa
· Tabel 5 Ras, Bangsa, Kelompok Etnis
· Tabel 6 Bahasa
· Tabel 7 tentang Orang
e) Di samping itu, sistem klasifikasi harus menyediakan kelas untuk Karya umum, untuk menempatkan
karya-karya yang begitu luas cakupannya, sehingga tidak dapat dimasukkan ke dalam salah satu kelas
utama manapun.
Sistem ini membagi ilmu ilmu pengetahuan ke dalam 10 kelas utama.
Masing-masing kelas utama dibagi lagi menjadi 10 divisi. Masing-masing divisi
dibagi lagi menjadi 10 seksi. Sehingga terdapat 10 kelas utama, 100 divisi, dan
1000 seksi.
E. Prosedur Klasifikasi Perpustakaan
Dalam klasifikasi Persepuluhan Dewey initerdapat 3 komponen, yaitu Bagan, indeks Relatif, dan Tabel
tabel. Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan pada uraian berikut ini.
1. Bagan (Schedules)
Klasifikasi Dewey adalah bagan klasifikasi sistem hirarki yang menganut prinsip “desimal” untuk membagi
semua bidang ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dibagi kedalam 9 kelas utama, yang diberi
kode/lambang angka (selanjutnya disebut notasi). Seperti telah dijelaskan pada halaman sebelumnya.
Dalam DDC ini semakin khusus suatu subyek,semakin panjang notasinya. Karena banyak angka yang
ditambahkan pada notasi dasarnya. Pembagiannya dari umum ke khusus.
2. Indeks Relatif (Relative Index)
Untuk membantu mencari notasi suatu subyek dalam DDC terdapat ‘Indeks Relatif’. Pada indeks relatif ini
terdaftar sejumlah istilah yang disusun berabjad. Istilahistilahtersebut mengacu ke notasi yang terdapat
dalam bagan. Dalam indeks ini didaftar sinonim untuk suatu istilah, hubungan-hubungan dengan subyek
lainnya. Bila suatu subyek telah ditemukan dalam indeks relatif, hendaklah ditentukan lebih lanjut aspek
dari subyek yang bersangkutan. Cara yang paling cepat untuk menentukan notasi suatu subyek adalah
melalui indeks relatif. Tetapi menentukan notasi hanya melalui dan berdasarkan indeks relatif saja tidak
dapat dibenarkan. Setelah suatu subyek diperoleh notasinya dalam indeks relatif, harus diadakan
pengecekan dengan notasi yang terdapat dalam bagan. Dengan demikian dapat diketahui apakah notasi
tersebut betul-betul sesuai dengan karya yang sedang diklasifikasikan.
3. Tabel-Tabel
Kecuali pembagian kelas secara desimal dengan notasi yang terdaftar dalam bagan,DDC juga mempunyai
sarana lain. Untuk membagi/memperluas subyek lebih lanjut, yaitu dengan menyediakan sejumlah tabel
pembantu atau auxiliary tables. Notasi pada table-tabel tersebut hanya dapat digunakan dalam rangkaian
dengan notasi yang terdapat dalam bagan
4. Tabel Perluasan Untuk Wilayah Indonesia
Perluasan dari Tabel Wilayah DDC, khusus yang berhubungan dengan wilayahIndonesia (tabel 2). Buku-
buku tentang Indonesia makin hari makin besar jumlahnya.Kebutuhan untuk perluasan/penyesuaian notasi
DDC untuk subyek Indonesia sangatdiperlukan, karena untuk membedakan daerah yang dibahas dalam
subyek buku.
F. Cara Mengklasifikasi Buku
Langkah-langkah yang ditempuh pada system klasifikasi yang berdasarkan kegunaannya akan berbeda
dengan langkah-langkah yang ditempuh pada system klasifikasi yang berdasarkan abjad nama pengarang.
Begitu pula langkah-langkah yang ditempuh pada system klasifikasi yang berdasarkan bahasanya akan
berbeda dengan langkah-langkah yang ditempuh pada system klasifikasi yang berdasarkan subjeknyadan
sebagainya.
Langkah-langkah yang dapat ditempuh oleh guru pustakawan di dalam mengklasifikasi buku-buku
perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut:
1. Menentukan system klasifikasi
Salah satu yang perlu diperhatikan oleh guru pustakawan adalah konsistensi di dalam penggunaan system
klasifikasi. System klasifikasi yang digunakan untuk mengklasifikasi buku-buku perpustakaan sekolah
harus konsiten.
2. Menyiapkan bagan klasifikasi
Agar guru pustakawan dapat lebih lancer mengklasifikasi buku-buku perpustakaan sekolah, maka
sebaiknya bagan klasifikasi persepuluhan dewey dituliskan pada kertas manila dan ditempelkan pada
tembok diruang perpustakaan sekolah.
3. Menyiapkan buku
Buku-buku perpustakaan sekolah yang akan diklasifikasi disiapkan dengan sebaik-baiknyadiatas meja.
Buku-buku tersebut telah selesai dicatat atau diinventarisasikan di dalam buku inventaris atau buku induk.
Buku-buku tersebut telah distempel dengan stempel sekolah sebagai tanda pengenal dan stempel
inventaris.
4. Menentukan subyek buku
Untuk menentukan subyek buku dapat dilakukan dengan cara menganalisis bagian-bagian buku, yaitu:
· Judul dan sub judul buku
Judul buku dan sub judul buku biasanya terdapat pada kulit buku dan halaman pertama setelah kulit buku.
Judul buku dan sub judul buku ini menggambarkan isi atau persoalan yang dibahas didalam buku yang
bersangkutan.
· Daftar isi
Daftar isi memuat rincian persoalan yang dibahas di dalam buku yang bersangkutan. Dengan melihat daftar
isi, maka akan terbayang persoalan-persoalan yang dibahas pada setiap bab dan sub babnya sehingga
guru pustakawan dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai subjeknya.
· Kata pengantar
Pada kata pengantar seringkali pengarang menjelaskan latar belakang disusunnya buku tersebut, tujuan
penyusunan, serta sistematika pembahasan. Oleh sebab itu melalui membaca atau menelaah kata
pengantar atau prakata setiap buku, maka guru pustakawan dapat memperoleh gambaran mengenai
subjek atau persoalan buku yang bersangkutan.
· Isi sebagian atau keseluruhan
Pertama-tama dibaca sebagian saja misalnya pada halaman pendahuluan atau halaman pertama setiap
bab. Apabila juga belum ditemukan subjeknya, maka bacalah secara keseluruhan dan halaman pertama
ssampai dengan halaman terakhir.

5. Menentukan nomor klasifikasi


Untuk menemukan nomor klasifikasi ,guru pustakawan bisa berpedoman kepada bagan klasifikasi
sebagaimana telah dipersiapkan pada langkah kedua. Langkah pertama dan kedua yaitu menentukan
system klasifikasi dan menyiapkan bagan klasifikasi hanya dilakukan pada saat pertama kali melakukan
klasifikasi.

KESIMPULAN
Pengertian pengklasifikasian buku dapat disimpulkan sebagai pengelompokkan buku berdasarkan jenis
atau cirri-ciri buku tersebut sehingga dapat di bedakan dan berpisah dengan yang lainnya.
Pengklasifikasian buku secara umum berfungsi untuk mempermudah murid dan pustakawan untuk mencari
dan menata buku-buku di perpustakaan.
Dalam mengklasifikasikan buku terdapat prinsip-prinsip agar guru pustakawan tidak terlalu mengalami
kesulitan di dalam mengklasifikasi buku-buku perpustakaan.

DAFTAR PUSTAKA
ahap, Hamidy dan Tairas, J.N.B. 1999: 1. Seperempat Abad Ikatan Pustakawan Indonesia (1973-1998). Jakarta Ikatan
Pustakawan Indonesia
http://pp.ktp.fip.unp.ac.id/?p=34
Diposting 13th February 2017 oleh Anonymous

Anda mungkin juga menyukai