Keberhasila tjuan perawtaan prostodonsi : faktor mekanis, faktor biollogi, faktor psikologi, faktor
ekonomi, status sosial
De van –kita harus sepemikiran dengan pasien sebelum bertemu dengan mulutnya = pentingnya
memahami sikap mental pasien karena akan memengaruhi prosedur dan hasil perawatan prostodonsi
Jamieson – menyesuaikan kepribadian pasien pada lanjut usia pada lanjut usia lebih sulit dibanding
memasukkan gigi tiruan ke dalam mulut
Krochack – banyak pasien dengan anatomi yang baik tidak dapat mentolerir GT yang baik, tetapi pasien
lain dengan anatomi yang kurang menguntungkan dapat beradaptasi dengan gt yang mungkin tidak pas
– hal ini bisa terkait dengna psikologis pasien
Faktor faktor yang memengaruhi respon adaptif pada pasien edentulous – pada lokakarya prostodontik
internasional
--harapan pasien realistis . kalo punya harapan yg sam dengna gigi asli ini tdk realistis, pasti ada
keterbatasan dri gt yg dibuat
--keinginan pasien untuk menyenangkan dokgi. Pemahaman dan penerimaan yang baik oleh dokter gigi
maupun pasien terhadap hasil yang kurang ideal
5 resistensi thd perubahan yang diaibatkan oleh kecemasan yang parah atau depresi atau keputusasaan
10 ketidakpuasan kronis
Klasifikasi house
Klasifikasi sikap mental pasien berdasarkan respon psikologis pasien terhadap kondisi edentulous dan gt
1 tipe filosifikal
Pasien yang rasional, masuk akal, tenang, bija. Sadar gt untuk pemeliharaan kesehatan dan penampilan,
motivasi dari sendiri. Pasien menerima saran dari dokgi terkait diagnosis dan mengerti bahwa dokgi
akan melakukan yang terbaik
Jika belum prnah pakai gt: motivasi datang dari diri, sadar kegunaat gt, bersikap rasional dan tenang,
percaya pada drg
Pronosisnya baik
Tipe pasin teliit, tepat akurat, metodis, tapi membuuta permintaan yg berlebihan . mencari kesalahan,
memiliki kecerdasan diatas rat2, mengingikan jaminan pengobatan tanpa biaya tambahan
Kondisi kesehatan buruk dan perlu perawatan tpi ga mau cabut dan pakai gt
Ada riwyat tida puas pada perwatan selanjutnya dan meragukan kemmpuan dokgi
Kontrol yg kuat pada pasien ini sangat penting, jangan sampai pasien mengarahkan perawatan . sering
terjadi, kadang pasien minta dibuatkan seperti gigi kelinci, di sini peran dokgi yg haru bisa menjelsakna
dan mengkomunikasikan ttg penignya anatomi dari gigi tsb
Jika puas dapat menjadi pendukung dokter ggii. Akan setia, dia bisa mempromosikan kita
Dokter gigi memerlukan upaya dan kesabaran ekstra untuk menghadapi tipe pasien ini
Konsultasi medis disarankan untuk pasie tipe ini. Perlu waktu yg ekstra untuk memberi edukasi dan
penjelsan pada pasien ini krn banyak ingin tahu
Belum pernah pakai: takut akan perubahan penampilan, keberatan cabut, berharap gt sama persis gigi
asli
Pernah pakai: tidak pernah puas, tida percaya, minta jaminan dai dokgo, minta ganti biaya
Cara menangani:
Menjelaskan tujuan dan prosedur perawatan kepada pasien secara jelas. Bila perlu memberikan
ilustrasi, ..
Sebelum memulai perawatan dokgi perlu menjelaskna efek samping ketidaknyamanan dan maalah yang
mungkin muncul dari setiap jenis perawtan. Kita gabole kasih harapan
Jangan menjanjikan pasien bahwa perawtan dan pemakain gigi tiruan akan berjalan mulus tanpa maslah
krn pasien memiliki ekspektasi yg tinggi dan senantiasa menagih dokgi untu merealisasikan janjinya .
misal full denture pasien sering mengelhkan sariawan, ini perlu adaptasi dari jaringan lunak
Sebaiknya dokgi menjadwalkan waktu ekstra krn pasien ini sering meminta perhatian penuh
3 tipe histerikal
Punya sikap negatif, kurang menjaga kesehatan, terkadang menuntut dengan keluhan tdk berdasar,
kurang upaya utuk beradaptasi
Belum pernah pakai: oh buruk, takut ke dokgi, amau cabut, yakin gagal gt nya
Pernah: tdk puas, dihantui ketakutan sendiri, minta jaminan sama gigi asli. Khawatir penampilan
berubuah
Prognosis buruk
Cara menangani:
Pre operatif: pendekatan perilaku dgn komunikasi efektif, penjelsan prosedur, buat pasie rileks, konsul
psikitri jika perlu
Operatif:
Pendekatan perilaku: menjawab pertanyaan pasien dgn tenng meyakinkan pasinfarmakolois: anestesi
lokal yg efektif sedasi oral. Kadng pasien ga tahan ngilunya ketika preparasi
Post operatif:
4tipe acuh/ in
Tida memerhatila keseatan gilut, tidak ada motivasi dari diri sendiri, dorongan keluarga
Cara menangani”
Perlu edukasi mengenai konidis gigi mlut pentingnya menjaga oral hygiene dan mengganti gigi yg hilang
Klasifika gamer.
Perluasan
Klasifikasi gamer :
1 pasien ideal
Bisa mengambil keputusan, tdk ikut ikutan saran dokgi, memeprtimbangkan secara wajar
2 pasien pengirim
Beb=nar benar terlibat
3 pasien enggan
4 pasien acuh
5 pasien resisten
Benar benar terlibat atau aktif, tapi idak percaya atau tidak patuh dengan dokter gigi
Klasifikasi winkler
1 lansia tangguh
Klasifikasi blum
2 tipe unresonable
Ada 3 tipe
Tipe psikotik
Tipe paranoid: merasa tidak ada yg suka dgn dirinya, tdk percaya dokgi bisa mengatasi masalhnya
1 kooperatif
Menyadari kebutuhan gt atau tdk menyadari tapi punya pikiran yg terbuka dan menerim asaran drg
2 aprehensive
Ada 5 tipe
3 uncoopertaie
Wanita cenderung punya tipe menuntut karena cenderung peduli dengan penampilannya
Lebih 65 tipe histerikal kemungkinna krn perunana fungsi organya, pendengaran penglihatan yg
berpengauh pada psikologis
Menurut simon gamer, cukup terlibat dengan skor 3 dan cukup percaya dengan skor 3
Menurut winkler, sadra pentingnya, butuh, ingin, menerima dan mencoba belajar gt
Bagaiamna?
Komunikasi verbal dan non verbal yang efektif. Jabat tangan bisa memberi informasi
Buka lebar: pasien percaya dengan dokter igi dan yain dengan perawatan yang akan dilakukan
Pemeriksaan yang cermat dan teliti, jangna tergesa2 krn akan memengaruhi pemeriksan pasien
Edukais terkait perawtaan, perlu mengkomuniksikan perawatan yg akan dilakukan untuk membangun
rasa ercaya pasien thd dokgi
Sikap pasie tadi akan berpengaruh pada gt nya. Kalo pasien kesal merasa tdk diperlakukan dgn baik,
akan ememngaruhi uga penilakan pasien.
Jadi, sikap dan perilaku dokter gigi berpengaruh pada penerimaan dan adaptasi pasien terhadap gigi
tiruan
Karakter yang harus dimiliki doter gigi untuk mencapai keberhasilan perawtaan
--ramah
--menghindari konflik
--bija mengkritik
--tida egois