Anda di halaman 1dari 15

1.

Pemilihan Ketua Osis

Pembelajaran demokrasi kepada siswa SMA Negeri 5 Bandung menggelar pemilihan ketua OSIS.
Kegiatan yang mengadopsi sistem pemilihan yang dilaksanakan oleh KPU ini di dahului oleh
penyampaian Visi dan Misi calon ketua OSIS di hadapan seluruh siswa. Mekanisme pemilihan ketua
OSIS merupakan agenda tetap pengurus OSIS . Setiap siswa bergantian memberikan hak suaranya
di mulai dari kelas X sampai dengan kelas XII dan Guru, sehingga proses kegiatan belajar mengajar
(KBM) tetap dapat berjalan dengan baik, tersedia beberapa bilik suara bagi pemilih, sehingga
pemilihan ketua OSIS dijamin kerahasiannya.

Moment ini cukup menarik bahkan bisa dibilang unik. Pasalnya sistem yang digunakan dalam
pemilihan Ketua OSIS mengadopsi sistem yang biasa digunakan oleh KPU dalam pemilhan umum,
dimana setiap pemilih diberikan selembar kertas suara yang diberi nomor sesuai dengan nomor urut
yang dimiliki oleh masing-masing calon. Selanjutnya pemilih memberikan hak suara dengan cara
mencontreng salah satu nomor sesuai dengan nomor urut Calon Ketua OSIS yang dijagokan, dan
setelah itu surat suara yang telah dicontreng dimasukan ke dalam kotak suara. Untuk menghindari
adanya pemilih ganda, setiap usai memberikan hak suaranya para pemilih wajib mencelupkan jari
kedalam wadah yang berisi tinta.

Pelaksanaan Pemilihan Ketua OSIS dengan menggunakan sistem pemilu ini merupakan sebuah
proses pembelajaran demokrasi secara langsung bagi seluruh siswa. Sehingga kedepanya saat
menghadapi Pemilu para siswa tidak canggung lagi, karena telah memiliki pengalaman pada saat di
sekolah. Selain itu kegiatan ini juga bertujuan menanamkan sikap jujur dan sportif bagi setiap siswa.

Bagi kandidat yang bersaing diharapkan dapat menerima apapun hasil yang diperoleh dalam proses
pemilihan yang dilaksanakan. Selain itu Ketua OSIS yang nantinya terpilih diharapkan mampu
menjadi sosok yang bisa memimpin dan memberikan contoh yang baik bagi temannya.
2. Pembagian Piket Kebersihan

Seringkali kita mendengar slogan-slogan di berbagai tempat terutama di sekoloah, yang isinya
mengajak kita untuk menjaga kebersihan lingkungan.

Akan tetapi slogan tadi tidak kita pedulikan, slogan tadi fungsinya hanya seperti hiasan belaka tanpa
ada isinya, padahal isi dari sebuah slogan sangat penting bagi kita. Banyak slogan yang mengajak
kita untuk menjaga kebersihan, tapi apa kenyataannya? Siswa masih membuang sampah
sembarangan, selain ini siswa juga merobek-robek kertas dalam kelas dan bila memakan jajan di
tempat A bungkusnya dibuangnya juga di tempat A, padahal di tempat-tempat tersebut telah
disediakan tempat sampah.

Tentu kita tidak mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh dan penuh dengan sampah. Disamping itu
sampah yang kita buang sembarangan tadi juga dapat mencemari lingkungan, baik di dalam kelas
maupun di luar kelas dan juga dapat menyebabkan suasana belajar kita tidak nyaman.

Demi tercapainya lingkungan yang ASRI perlu diadakan tindakan-tindakan yang bersifat mencegah
dan mengatasi masalah yang ada. Tindakan-tindakan yang perlu dilakukan adalah sebagai salah
satunya adalah pembagian tugas piket sekolah.

Pembagian Tugas Piket Yang Merata Siswa bermusyawarah untuk mendapat keadilan dalam
pembagian tugas piket, agar semua siswa dapat bekerja sama dengan baik dalam menciptakan
kebersihan kelas. Dengan demikian maka siswa telah berlatih melesaikan perselisihan dalam
memilih anggota piket dengan cara yang damai yaitu berunding bersama.
3. Menulis artikel, pendapat, opini di majalah dinding.

Majalah dinding ini memiliki beberapa manfaat, diantaranya, memberi kesempatan kepada para
siswa untuk bisa menampilakn opini dan ketrampilan siswa didalam mading serta meningkatkan
minat membaca, mengembangkan cakrawala pengetahuan, menjadi sumber acuan informasi
keilmuan, pengisi waktu luang dan penyalur serta penampung minat, bakat, dan hobi, dokumentasi
berbagai aktivitas atau kegiatan, serta sebagai media pengajaran. Atau secara umum dirumuskan
pula beberapa manfaat dari majalah dinding ini adalah sebagai berikut:
 Sebagai media komunikasi
 Sebagai media kreativitas
 Sebagai media untuk meningkatkan ketrampilan menulis
 Sebagai media untuk membangun kebiasaan membaca
 Sebagai pengisi waktu
 Sebagai media untuk melatih kecerdasan berpikir
 Sebagai media untuk melatih berorganisasi
Mengingat begitu banyak manfaat yang akan diperoleh dengan adanya majalah dinding ini, maka
pembinaan berkesinambungan demi keberlangsungannya di sekolah-sekolah mutlak diperlukan.
4. Tidak Terlambat Kesekolah

Hadir Disekolah Tepat Waktu Siswa yang berangkat kesekolah tepat waktu, memiliki
kecenderungan siswa tersebut mempunyai motifasi yang tinggi dalam meraih prestasi. Disamping
itu melatih kedisiplinan yang sangat berguna dalam kehidupan berdemokrasi.

Disamping itu jika siswa sering telat masuk sekolah itu menggambarkan sikap demokrasi dari siswa
tersebut belum teraplikasi dengan baik, karena siswa belum bisa mengatur waktu agar tidak
terlambat sampai disekolah.

Diharapkan dengan adanya hukuman kepada siswa yang terlambat masuk sekolah bisa membuat
siswa agar lebih disiplin dalam menata kehidupannya kedepannya.
5. Rapat antara Guru dengan Perwakilan Siswa

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Drs. Deni Triwardana ajukan usul untuk ulangi kegiatan
bagus yang pernah dilakukan Kepala SMK Negeri 3 Jakarta yang terdahulu, yaitu Bapak
Simangunsong. Kegiatannya adalah pertemuan dengan pengurus kelas yang dilakukan sebulan
sekali, dengan mengikutsertakan para wakil atau struktur lainnya. Suatu usul yang sangat baik, dan
harus dilaksanakan … kami mengumpulkan 16 ketua kelas di SMK Negeri 3 Jakarta, ada satu pria
yang jadi ketua kelas, lainnya wanita.

Selain Pak Deni, Pak Haji Bustamam Ismail, Bu Masnur dan Pak Kalis Tegoyono mendampingi
Saya berdialog dengan delegasi siswa. Kami bicarakan banyak hal dari mulai yang ringan hingga tak
ringan … tapi tak ada yang berat, karena semua diniatkan untuk kebaikan. Para ketua kelas
menyampaikan berbagai hal secara objektif tentang sarana, guru, teman dan lainnya dengan
mengangkat hal-hal yang positif dan negatif disekitarnya. Hal ini secara sadar kami dorong agar
siswa terbiasa objektif melihat situasi dan mampu mengkomunikasikan dalam forum resmi secara
runtut dan sistematis.

Bulan depan kegiatan ini akan dilakukan lagi dengan Pemandunya Ketua Kelas III Ak 1 dan
pembaca doanya Ketua Kelas X Ak 1, hal ini dilakukan sebagai bagian dari proses pembelajaran
mengelola pertemuan atau rapat, agar nereka jadi terbiasa dan sudah mahir mengelola rapat saat
masuki dunia kerja.
6. Pemilihan Ketua RW

You Are Here: Home → 2016 → March → PEMILIHAN KETUA RW DI LINGKUNGAN RW 04


KEL. BUARAN
PEMILIHAN KETUA RW DI LINGKUNGAN RW 04 KEL. BUARAN
humas March 20, 2016 0 Comment

TANGSEL, Pesta Demokrasi di rasakan oleh warga Rw 04 Kel. buaran Kec. Serpong tangerang
selatan, pasalnya pada hari minggu tanggal 20 Maret 2016, pukul 07.30 wib, berlangsung kegiatan
pemilihan ketua Rw 04 Kel. Buaran Kec. Serpong Tangsel.

Bertempat di lapangan bola Gg Rais Kp. Pondok Benda Rt 02 Rw 04 kel. Buaran Kec. Serpong
tangerang selatan, warga masyarakat rw 04 antusias datang ketempat pemilihan ketua Rw.

Adapun Kandidat yang mencalonkan diri menjadi Ketua Rw 04 sebanyak tiga orang yaitu dengan
No. urut 1 Bapak ASA, No. urut 2. Bapak Bapak MUNADI, dan No. urut 3 Bapak SYARIEF,
HMT, dan total suara pemilih sebanyak 675 suara, sedangkan yang menggunakan hak pilihnya
sebanyak 532 suara, dan masyarakat yang tidak memberikan hak suaranya sebanyak 143 suara.

Dari hasil penghitungan suara terbanyak di raih oleh no. urut 3 yaitu bapak SYARIEF, HMT dengan
perolehan suara 365 suara, sedangkan no ururt 1 dengan hasil suara 110 suara dan no. urut 2
memperoleh suara sebanyak 55 suara, kegiatan berjalan aman dan tertib.
7. Demokrasi Masyarakat tentang Sosialisasi PKK

Gerakan PKK adalah Gerakan Nasional dalam Pembangunan Masyarakat yang tumbuh dari bawah
pengelolaannya. Dari dan untuk masyarakat menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, lahir
dan batin.
Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat. Untuk itu menantu dari Anggota DPR RI Bapak Zulkifli
Anwar berharap kepada Ibu-ibu PKK Kecamatan dan Desa agar dapat mengikuti Pembinaan ini
dengan sungguh-sungguh untuk membentuk dan melaksanakan kelembagaan PKK juga Membentuk
kelompok dasawisma dan melaksanakan kegiatan kelompok - kelompok dasawisma sehingga hasil
pembinaan ini nanti langsung dapat diterapkan didesa masing-masing.

PKK adalah mitra kerja Pemerintah yang gerakannya mendukung program kerja pemerintah dalam
upaya mencapai keluarga sejahtera himbauan Saya kepada seluruh Ketua Dewan Pembina PKK
Desa yang dalam hal ini para Kepala Desa agar dapat menyisihkan dana desa nya untuk mendukung
sepenuhnya kegiatan-kegiatan PKK di desanya masing-masing melalui musyawarah pembangunan
desa. Sehingga 10 program pokok PKK dan program kerja PKK dapat berjalan dengan optimal
ujarnya.
8. Demokrasi Masyarakat tentang Posyandu

Pemerintah Kabupaten Malinau terus berkomitmen mendorong program-program yang akan


menciptakan generasi yang lebih baik ke depannya. Termasuk program Pekan Imunisasi Nasional (PIN)
Polio untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit polio. Demikian ditegaskan Bupati
Malinau, Dr. Yansen TP MSi.

Pekerjaan orangtua dalam mengasuh bayi tentu berbeda juga. Jika zaman dulu orangtua mengajar anak
bertujuan supaya pintar. Di era modernisasi sekarang mendidik anak harus meliputi beberapa aspek.
Mulai dari tingkah laku, intelektualitas, emosional serta spiritualitas keagamaan juga perlu dibangun
secara bersamaan. “Hal-hal semacam inilah yang harus dipahami oleh para orang tua,” ujarnya.

Atas dasar itu, bupati mengingatkan kembali agar semua kader posyandu tidak hanya bertugas
menunggu program dari pemerintah seperti kegiatan PIN Polio serentak saja. Tetapi, para kader
Posyandu harus berupaya mengembangkan program-program lainnya, seperti program posyandu lansia
misalnya. Jika sekiranya mampu memberdayakan dan membina para lansia, harus dilakukan. Artinya,
semua pihak melakukan atau menciptakan masa depan yang baik melalui fungsi-fungsi yang semakin
baik. “kesehatan anak terjaga, intelektual dan mental anak terbangun. Apapun penyakit khususnya,
penyakit sosial dan perbuatan negatif di lingkungan masyarakat tak akan mengancam anak-anak,”
tuturnya.

Para orang tua juga diminta waspada terhadap berbagai ancaman yang dapat menggerogoti masa depan
generasi muda. Yakni menanamkan sikap yang positif dari sejak usia dini dan menolak kebiasaan yang
buruk.
9. Demokrasi Masyarakat tentang Gotong Royong

Gotong royong berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan. Sikap
gotong royong adalah bekerja bersama-sama dalam menyelesaikan pekerjaan dan secara bersama-sama
menikmati hasil pekerjaan tersebut secara adil. Atau suatu usaha atau pekerjaan yang dilakukan tanpa
pamrih dan secara sukarela oleh semua warga menurut batas kemampuannya masing-masing.

Sifat gotong royong dan kekeluargaan di daerah pedesaan lebih menonjol dalam pola kehidupan
mereka, seperti memperbaiki dan membersihkan jalan, atau membangun/ memperbaiki rumah.
Sedangkan di daerah perkotaan gotong royong dapat dijumpai dalam kegiatan kerja bakti di RT/RW, di
sekolah dan bahkan di kantor-kantor, misalnya pada saat memperingati hari-hari besar nasional dan
keagamaan, mereka bekerja tanpa imbalan jasa, karena demi kepentingan bersama. Dari sini timbullah
rasa kebersamaan, kekeluargaan, tolong menolong sehingga dapat terbina rasa kesatuan dan persatuan
Nasional.

Prinsip kekeluargaan dan kegotongroyongan dalam kehidupan bernegara nampak dalam kehidupan
sosial, politik, dan ekonomi. Nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan
merupakan nilai-nilai Pancasila yang mendasari gotongroyong dalam kehidupan bernegara.
10. Demokrasi Masyarakat tentang pemilihan RT

Warga masyarakat Rukun Tetangga 30 Kelurahan Patehan kini telah mempunyai ketua RT dan
pengurus baru menggantikan pengurus lama yang telah habis masa tugasnya. Wahyudin akhirnya
dipercaya warga untuk menjadi kepala pelayan mereka.

Hari libur Tahun Baru China yang jatuh pada tanggal 19 Februari 2015 kemarin dimanfaatkan warga
Rt. 30 untuk menggelar pesta demokrasi memilih pemimpin dan pengurus RT untuk masa bakti
2015-2018. Bertempat di halaman rumah salah warga, 44 kepala keluarga (KK) dari 50 kk yang
diundang menggunakan hak pilih mereka pada Kamis, (19/02) pagi.

Sejak pagi panitia pemilihan telah mempersiapkan segala hal berkaitan dengan proses pemilihan.
Dari mulai kursi, meja untuk para undangan, alat tulis, sound system, dan konsumsi yang ditangani
oleh ibu-ibu PKK sudah siap. Tepat pukul 08.00 wib sesuai dengan undangan para pemilih yang
terdiri dari para kepala keluarga yang berdomisili dan memeiliki Kartu Tanda Penduduk di RT.30
mulai berdatangan dan mendaftarkan diri. Pukul 08.30 wib, acara pemilihan dimulai dengan
dibacakan tata tertib pemilihan sesuai dengan amanat Perda nomor 12 tahun 2012 tentang Pedoman
Pebentukan LPKM, RT, dan RW dan Peraturan Walikota nomor 57 Tahun 2014 tentang
Pembentukan dan Pembinaan RT dan RW.
11. Demokrasi Keluarga tentang saling menghormati

Istilah demokrasi selama ini hanya diidentikkan dengan permasalahan politik yang ditujukan ke
ranah pemerintahan suatu negara dan berhubungan dengan kekuasaan. Akan tetapi demokrasi pada
hakikatnya adalah hak asasi bagi setiap warga negara termasuk demokrasi. dan sebenarnya jika
ditarik lebih jauh lagi, konsep demokrasi juga dapat diterapkan di dalam keluarga terutama dalam
hal mengambil keputusan, pola asuh dan komunikasi antara anak dengan orang tuaKetika dikaitakan
antara demokrasi dan keluarga, hal itu diawali dari rumah tangga yang harmonis (sakinah). Lain
halnya ketika keluarga tersebut tidak harmonis tentunya proses demokrasi tidak berjalan dengan
semestinya atau bahkan tidak dapat dijalankan sama sekali.
12. Demokrasi Keluarga tentang penyelesaian masalah

Berawal dari informasi warga bahwa pasangan suami istri ini sering terlibat keributan dalam rumah
tangga mereka, mendapat informasi tersebut Bhabinkamtibmas polsek Bangkinang Barat
melakukan sambang ke rumah pasangan suami istri ini. Saat didatangi sekitar pukul 20.10 Wib,
ternyata pasangan suami istri ini tengah terlibat cek cok mulut yang hebat dan sang suami sempat
melakukan tindakan KDRT dan namun beruntung dapat cepat dilerai oleh Brigadir Wawan Asroy
yang merupakan Bhabinkamtibmas Desa Merangin.

Setelah berhasil ditenangkan bersama warga, sang suami mengakui kesalahannya dan kekhilafanya
yang telah tega menganiaya istri yang sangat ia cintai.

Melihat kondisi istrinya yang mengalami memar tersebut, petugas Bhabinkamtibmas beserta
beberapa warga membawa korban ke puskesmas Kuok untuk diobati.

Setelah dilakukan musyawarah bersama perangkat desa dan keluarga Sekitar pukul 21.15 wib
akhirnya permasalahan KDRT tersebut dapat terselesaikan secara kekeluargaan di kediaman Kades
Merangin M.Kamil dan juga dihadiri oleh keluarga korban maupun pelaku.

Kepala desa Merangin Muhammad Kamil merasa sangat puas akan tindakan yang dilakukan oleh
personil bhabinkantibmas desa mereka, yang lebih mendahulukan musyawarah dalam mufakat
untuk penyelesaian persoalan yang terjadi ini

Kaplres Kampar AKBP Edy Sumardi Priadinata. S.I.K melalui Kasat Binmas Polres Kampar AKP
Rengga Puspo Saputro, S.I.K yang didampingi Kapolsek Bangkinang Barat IPTU Wan Matanzaka
menyampaikan pihaknya telah memfasilitasi pertemuan kedua keluarga. Dari pertemuan itu, kedua
keluarga sepakat untuk berdamai.

“Dengan perdamaian itu kita berharap rumah tangga dari pasangan suami istri ini dapat kembali
harmonis, dan pihaknya memang saat ini lebih mengedepankan pola Problem Solving dalam
penaganan kasus kasus yang tidak begitu berat di tengah masyarakat,” ungkap kapolres.
13. Musyawarah Keluarga

Musyawarah adalah adalah suatu upaya bersama dengan sikap rendah hati untuk memecahkan persoalan
(mencari jalan keluar) guna mengambil keputusan bersama dalam penyelesaian atau pemecahan
masalah yang menyangkut urusan keduniawian. Itulah yang menjadi penjelasan paling umum, dan
mungkin dapat mewakili apa yang dimaksud oleh para pendiri bangsa sebagai landasan demokrasi
Indonesia, mengenai urusan keduniawian dalam menata negara. Walau kenyataannya seringkali
berbelit, namun musyawarah dapat menjadi ajang adu argumentasi, ajang kerendahan hati dan saling
mengerti, sekaligus proses pengambilan keputusan yang mengutamakan kebaikan bersama. Lalu
musyawarah juga sebagai proses pengambilan keputusan yang tentu haruslah logis dan realistis. Dalam
konteks demikian, paling tidak musyawarah yang cukup ideal telah dicontohkan oleh Sukarno, Muh.
Hatta, Maramis, serta Ki Bagus Hadikusumo dalam perumusan Dasar Negara Indonesia, jika tidak ingin
mencontoh kondisi musyawarah para pejabat yang ada sekarang.

Kata “keluarga” pastinya melekat erat di benak setiap manusia. Keluarga menjadi tempat di mana kita
dibesarkan, dididik, dan disayangi. Keluarga adalah kumpulan orang-orang yang terikat oleh satu
turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki, esensial, dan berkehendak
bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya (Ki Hadjar
Dewantara). Kata “keluarga” pastinya melekat erat di benak setiap manusia. Keluarga menjadi tempat di
mana kita dibesarkan, dididik, dan disayangi. Hubungan antara anak, ayah, ibu, dan saudara yang
mengikat batin dan lahiriah kita-lah yang membentuk keluarga. Intinya keluarga menjadi tempat untuk
menikmati kebersamaan, persaudaraan, dan cinta sebagai insan yang saling membutuhkan dan
menyayangi satu sama lain.
14. Menghargai Perbedaan dalam Perkawinan

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita mempunyai perbedaan dengan kekasih atau dengan suami
kita yang tercinta. Apakah itu perbedaan dalam sifat, hobby, kebiasaan, latarbelakang,
pendidikan dan budaya yang tentunya dengan semua perbedaan tersebut kita berusaha untuk
STAY HAPPY.

Setiap perkawinan atau hubungan tentunya pasti ada perbedaan, berdasarkan pengalaman
masing-masing, dan tiap pasangan tentunya berbeda-beda, Perbedaan antara kita dengan suami
atau pasangan kita janganlah menjadi kendala untuk mempunyai perkawinan atau hubungan
yang bahagia, kita harus belajar untuk melihat, menerima, menghargai dan menjalani perbedaan
yang ada. Konsekwen dalam setiap perkataan dan tindakan, sehingga setiap kali kita ada
masalah, dapat dengan cepat bisa terselesaikan, juga tentunya harus diselesaikan dengan kepala
dingin dan komunikasi yang jelas.

Terkadang perceraian atau putusnya suatu hubungan terjadi dikarenakan kurangnya komunikasi
dan keterbukaan dari kedua belah pihak pasangan tersebut.
Perlu diingat dan diketahui bahwa perbedaan selalu ada dalam suatu hubungan karena setiap
orang, setiap pribadi mempunyai kepribadian atau personality yang berbeda-beda.
Sering juga kita mendengar kata, “Nobody’s perfect” dan memang tidak ada orang yang
sempurna, setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Karena
perbedaan inilah maka setiap pasangan dapat saling mengisi kekurangan masing-masing dengan
kelebihan masing-masing dengan cara menerima segala kekurangan dan kelebihan pasangan kita
masing-masing, yang tentunya ini tidak akan terjadi dalam waktu yang singkat, tapi dengan
kesabaran, kasih sayang dan toleransi, keharmonisan dalam perkawinan atau hubungan akan
tercapai.
15. Memahami tugas dan kewajiban dalam keluarga

Pada umumnya seorang istri yang betugas sebagai ibu rumah tangga, yakni
mengurusi segala macam urusan rumah tangga. Namun seiring perkembangan
jaman, karena sebuah tuntutan atau kondisi tertentu seorang istri bergerak di
luar rumah untuk mencari nafkah, sebagai gantinya seorang suami bertindak
sebagai bapak rumah tangga.

Bukan berarti pengangguran jika menjadi bapak rumah tangga. Sebab


beberapa pekerjaan bisa dilakukan langsung di rumah dengan fasilitas
internet. Karena suami lebih banyak dirumah maka sering menggantikan
tugas istri mengurus anak atau rumah tangga karena istri sibuk kerja di luar.

Tak masalah jika kondisi ini terjadi, namun anggapan masyarakat sering
negatif tentang hal ini. Beberapa pro dan kontra juga bermunculan tentang
tugas baru seorang suami tersebut.

Anda mungkin juga menyukai