Anda di halaman 1dari 10

DESKRIPSI MGMP

Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) adalah forum/wadah yang memfasilitasi berkumpulnya guru
mapel yang sama untuk menggembangkan profesionalitas kerja.Guru yang bergabung adalah guru SMA
se-Kukar.Seperti halnya organisasi lain, MGMP memiliki kepengurusan yaitu erdiri dari ketua,
sekretaris,dan bendahara.Anggota berasal dari guru sekolah baik PNS maupun Non-PNS guru
matematika.Adapun tujuan dari MGMP meningkatkan kemampuan keterampilan guru dalam proses
kegiatan belajar mengajar yang meliputi persiapan,pelaksanaan,dan evaluasi hasil pembelajaran,forum
untuk menyertakan kemampuan guru di bidang guna menunjang pemerataan peningkatan kegiatan
belajar mengajar membantu guru untuk mendapatkan berbagai informasi tentang pendidikan,misalnya
perkembangan ilmu pengetahuan teknologi,perubahan kurikulum, metodologi dan sebagainya.Forum
untuk saling berbagi ilmu dan pengetahuan,meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan
RPP. Meningkatkan kompetensi dalam penyelenggaraan pembelajaran (PAKEM).

CERITAKAN PERAN DALAM ORGANISASI DAN APA DAMPAKNYA BAGI ORGANISASI

MGMP matematika saya berperan sebagai anggota disini MGMP memberikan saya wadah atau tempat
saya secara pribadi untuk menimba ilmu dan belajar serta menambah pengalaman dalam penunjang
proses belajar mengajar, dalam MGMP Matematika ini kita bertemu para guru-guru yang hebat di
kabupaten KUKAR yang mempunyai pengalaman dan wawasan yang banyak, karena saya termasuk guru
yang baru, oleh karena itu saya sangat senang sekali ketika guru-guru matematika yang lain berbagi
ilmunya. Belajar bagaimana cara mengajar matematika yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh
para siswa seperti kita ketahui pelajaran matematika merasa pelajaran matematika sangat sulit dan
tidak mudah untuk dipahami. Sebelum pandemi MGMP di adakan di Tenggarong Kukar. Pada saat
pandemi MGMP matematika diadakan secara Virtual / Daring di MGMP pun saya belajar bagaimana
mengajar matematika melalui media-media yang mudah dipahami oleh anak seperti melalui Microsoft
Teams, Microsoft Form dan masih banyak lagi.

Kegiatan Sukarelawan

Gotong Royong

Gotong royong kerja bakit adalah kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama tanpa memikirkan dan
mengutamakan keuntungan bagi salah satu individu atau kelompok, manfaat dari gotong royong adalah
terciptanya lingkungan yang harmonis, tolong menolong, dan memperkuat / menjalin tali persaudaraan
antar tetangga. Karena gotong royong termasuk salah satu pengamalan sila ke-3 Pancasila yakni
Persatuan Indonesia. Kegiatan Gotong Royong di lingkungan RT kami diadakan tiap 1 bulan sekali untuk
menjaga kenyamanan dan kebersihan pada lingkungan sekitar rumah, seperti membersikan saluran
pembuangan/parit agar ketika hujan turun tidak tersumbat, memperbaiki jalan-jalan yang berlubang
karena jalan pada sekitar rumah saya jalannya belum di cor, membersikan lingkungan sekitar pos ronda
dan masih banyak lagi. peran saya disini sebagai seksi konsumsi, seksi konsumsi disini bertugas
menyiapkan makanan baik itu gorengan, es, teh, kopi, dan terkadang menyiapkan nasi berserta lauk
pauk.
Isra Miraj dan Maulid Nabi

Kegiatan Isra Mi'raj dan Maulid Nabi adalah peristiwa penting bagi semua umat islam. keduanya
membawa dua dari lima poin rukun islam yang merupakan pondasi bagi tiap muslim. Maulid Nabi
ditandai kelahiran Rassulullah SAW yang membawa risalah islam dari Allah SWT. Tiap muslim wajib
mengucapkan dua kalimat syahadat, yang merupakan persaksian atas keesaan Allah SWT sebagai Tuhan
dan Nabi Muhammad sebagai utusanNya. Sedangkan Isra Miraj merupakan perjalanan yang membawa
perintah shalat lima waktu. Makanya di RT tempat saya tinggal setiap hari besar Islam kami selalu
memperingati, dengan mencari pemuka agama/penceramah untuk mengisi ceramah pada acara
tersebut dan menggundang seluruh warga agar berpartisipasi dalam acara tersebut. pada acara ini saya
bertugas sebagai konsumsi seperti ibu-ibu lainnya saya menyiapkan makanan untuk disantap pada
kegiatan tersebut berupa nasi kotak agar acara berlangsung dengan lancar.

PMR

Palang Merah Remaja (PMR) adalah salah satu ekstrakurikuler yang ada di SMA dan menjadi wadah
pembinaan dan pengembangan anggota remaja yang dilaksanakan oleh Palang Marah Indonesia bersifat
sosial. Pada sekolah yang saya ajar anggota PMR berasal dari anggota UKS sekolah yang bertujuan untuk
melaksanakan pendidikan kesehatan di sekolah, menyelenggarakan pelayanan kesehatan di sekolah,
dan menciptakan lingkungan sekolah yang sehat. Selain itu kegiatan ekstrakurikuler PMR juga sering
mengikuti bakti sosial seperti penggalangan dana, pakaian bekas layak pakai, serta makanan yang dapat
dikonsumsi korban bencana,. Seperti baru-baru ini korban bencana banjir yang berada di Kalimantan
Selatan anggota PMR SMARAJKU selaku saya sebagai pembina / koordinator bekerja sama dengan PMI
kecamatan Muara Jawa untuk menggalang bantuan yang diperlukan korban bencana banjir dan segera
disalurkan pada korban yang membutuhkan.

Pembimbing osk

Olimpiade Sains Kabupaten (OSK) merupakan sasaran penunjang bagi siswa dalam mengeksplor
kemampuan akademik siswa khususnya dalam hal ilmu pengetahuan.Pada tahun 2015 saya ditunjuk
menjadi pembimbing OSK karena saya mengajar di SMA Negeri 1 Muara Jawa, karena itu pengalaman
pertama saya menjadi pembimbing maka ada 2 orang yang saya bimbing saat itu dengan jadwal
bimbingan seminggu 2 kali. Saat saya membimbing Komputer dalam OSK tahun tersebut memang
sedikit sulit karena pada siswa jarang dihadapkan pada materi / soal-soal tersebut. Disitu kita dituntut
untuk pemahaman soal melalui analisis serta hitungan yang tepat agar tidak kehabisan waktu saat
menyelesaikan soal. walaupun dalam mengikuti OSK belum menang yang jelas disini saya memacu siswa
agar tetap semangat dan membuat mereka percaya diri dan tidak down mental dalam mengikut OSK
ditahun-tahun berikutnya. Setidaknya pengalaman dalam mengikuti kegiatan OSK akan siswa ingat dan
memacu diri agar bisa lolos ketahap selanjutnya.

Yang memotivasi saya menjadi Guru Penggerak adalah

1. Menambah banyak teman yang pasti nanti akan bertemu orang-orang baru.
2. Menambah ilmu baru yang dapat perlahan diterapkan pada sekolah saya

3. Menambah wawasan

4. Menambah kompetensi yang perlu diupdate sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan saat ini

5. Mencari apa saja kelebihan dan kekurangan dalam diri agar bisa diperbaiki dengan sharing bersama
teman-teman guru penggerak

6. Mengembangkan potensi yang ada pada diri sebagai seorang pendidik/pengajar dalam segala hal

7. Guru penggerak menjadi wadah atau tempat belajar untuk saya

Dengan diterimanya saya sebagai guru penggerak saya dapat belajar banyak hal, karena saya guru yang
baru terjun didunia pendidikan yang sangat perlu bimbingan para senior yang berpengalaman agar
pendidikan di Indonesia dapat kearah yang lebih baik lagi.Kelebihan yang saya punya sebagai CGP.

Kelebihan yang mendukung sebagai CGP

Adapun kelebihan yang mendukung saya sebagai Guru Penggerak adalah saya banyak mengikuti
berbagai pelatihan yang dapat menunjang saya dalam ikut pengembangan diri, di sekolah yang saya ajar
saya juga ditunjuk kepala sekolah menjadi pembimbing peserta OSK (Olimpiade Sains Kabupaten) yang
mana pada pelajaran yang saya ampu termasuk dalam kategori pelajaran yang lomba dalam OSK
walaupun sangat sulit untuk mencapai ke tahap selanjutnya saya tetap menyemangati para siswa agar
terus berlatih agar nanti kita bisa lolos ke tahap selanjutnya, dan di sekolah juga saya ditunjuk untuk
menjadi Koordinator UKS sejak tahun 2017 sampai sekarang, banyak juga lomba-lomba yang sudah tim
UKS / PMR SMAN 1 Muara Jawa raih seperti Juara 1 Lomba Perawatan Keluarga, Juara 3 Lomba
Pertolongan Pertama yang di adakah oleh PMI Samboja. Banyak pula persiapan yang kami siapkan
dalam ikut serta menyiapkan UKS dalam mengikuti Sekolah Sehat, Adiwiyata Kabupaten, Adiwiyata
Provinsi, dan sekarang sedang persiapan UKS dalam menghadapi Adiwiyata Nasional Insya Allah. Selain
itu bertepatan dengan pandemi saya juga mengambangkan pembelajaran dengan Daring/Online melalui
banyak metode-metode belajar agar pembelajaran yang saya berikan mudah dipahami misalnya melalui
WA (Whattshap), GCR (Google Class Room), Zoom Metting, Telegram. sehingga ketika siswa kesulitan
untuk memperoleh informasi bisa sehingga siswa gampang untuk mengakses informasi yang belum
dipahami. Oleh karena itu saya harus terus berinovasi dan belajar agar pendidikan di sekolah saya
kearah yang lebih baik lagi.

Inovasi

Perubahan, inovasi, pemberdayaan, gerakan, atau lainnya yang memberikan dampak nyata berdasarkan
inisiatif saya adalah Perubahan, inovasi, pemberdayaan, gerakan, atau lainnya yang memberikan
dampak nyata berdasarkan inisiatif saya adalah karena saya sebagai koordinator UKS di sekolah saya,
saya ingin membiasakan seluruh siswa untuk selalu mengamalkan hidup sehat bukan cuma dilingkungan
sekolah tetapi juga terbiasa untuk mengamalkan hidup sehat dilingkungan rumah dan masyarakat
sekitar. Karena bertepatan dengan situasi pandemi kita harus selalu mengikuti anjuran pemerintah
dengan menerapkan 5 M yaitu (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi
kerumunan, mengurangi mobilitas) dengan begitu apabila kegiatan tatap muka sudah dimulai dan
seluruh siswa diperbolehkan masuk sekolah seperti biasanya saya dan TIM UKS lainnya akan gencar
untuk selalu meingatkan kepada siswa untuk selalu menerapkan hidup bersih agar virus covid-19 ini
cepat selesai. Contoh kecilnya dilingkungan sekolah seperti selalu mencuci tangan sebelum dan setelah
beraktivitas, wajib menggunakan masker, jaga jarak dan tidak berkerumun, seluruh siswa juga
diwajibkan untuk Vaksin untuk mengurangi resiko terpapar virus covid-19. Di sekolah kamipun sudah
menyiapkan ruang ISOLASI yang terpisah dari ruang UKS jadi ketika nanti pembelajaran tatap muka
dimulai ketika ada siswa yang merasa kurang seha, sebelum di jemput oleh kedua orang tuanya kami
menyarankan siswa tersebut menunggu di ruang tersebut yang didampingi dengan TIM yang akan kami
siapkan yaitu TIM satgas covid di sekolah yang terdiri dari beberapa guru. Selain itu ruang UKS berfungsi
untuk siswa dan guru mengecek berat badan, tinggi badan secara berkala, apabila siswa belum tahu
golongan darahnya bisa mengecekkan di UKS, di UKS juga dilengkapi dengan fasilitas pemeriksaan
Tekanan Darah, Cek Kolesterol, Cek Gula Darah, dan Cek Asam Urat. Anggota UKS juga dilatih dari pihak
Puskesmas Muara Jawa dan Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Muara Jawa, jadi ketika para anggota
UKS melakukan pertolongan pertama sesuai dengan SOP yang dilatih orang-orang pada bidangnya.

2. Berinteraksi menjadi menjadi sebuah tantangan

- Kapan kejadiannya

Kejadian ini terjadi saat saya menjadi Wali Kelas XII IPS 3 tahun pelajaran 2020-2021 yaitu salah satu
anak wali saya yang bernama Salman yang saya perhatikan sedikit berbeda, berbeda disini yaitu anaknya
sangat pendiam dan sulit untuk bersosialisasi dengan teman-temannya, ketika diberikan tugas dari guru
respon yang anak ini berikan sangat lambat. Anak ini tinggal didaerah Muara Kembang yang jarak
tempuhnya sangat berkelok-kelok dari sekolah sangat jauh sekitar 45 menit dengan jalan yang sangat
rusak dan terjal dari rumah ke sekolah, anak ini berasal dari keluarga yang broken / kedua orang tuanya
berpisah anak ini tinggal bersama dengan neneknya yang sudah tua dan kakaknya saja, ibunya menjadi
Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia beberapa tahun ini tidak ada kabar dan bapak anak ini tidak di
ketahui keberadaannya. Anak ini juga sekolah sambil bekerja untuk membantu perekonomian nenek
dan kakaknya. Oleh karena itu sepertinya karena beban kehidupan anak ini sehingga kegiatan dan tugas-
tugas anak di sekolah menjadi terganggu. Pihak yang saya minta untuk bekerjasama adalah dari
perwakilan orang tua atau wali dari siswa tersebut dimana kakak kandungnya karena nenek siswa
tersebut sangat tua.

- Kesulitan yang dihadapi saat bekerja sama


Kesulitan yang saya hadapi saat bekerjasama adalah ketika saya ingin berkoordinasi langsung dengan
orang tua siswa tersebut, orang tua siswa tersebut posisinya tidak berada ditempat atau sedang tidak
berada bersama siswa. Sehingga sangat sulit bagi saya untuk menyampaikan apa saja kesulitan
anaknya dalam melakukan proses pembelajaran di sekolah. Karena kurangnya kedekatan hubungan
anak dengan orang tua maka dipemanggilan orang tua yang dilayangkan dari pihak sekolah melalui
guru Bimbingan Konseling (BK) tidak ada satupun perwakilan dari orang tua yang menghadiri, sehingga
adanya pemanggilan kedua dan dihadiri siswa itu sendiri tanpa didampingi oleh orang tua atau wali
dari siswa tersebut, kemudian pada pemanggilan itu siswa menceritakan permasalahan apa saja yang
sedang dihadapi siswa tersebut, dan saya selaku wali kelas memberikan nasehat dan bimbingan agar
siswa tersebut untuk tetap bersemangat dengan tetap optimis dalam menjalani kehidupan dan
kewajiban sebagai peserta didik walaupun kehidupan kedepannya masih banyak tantangan yang harus
dilalui.
-Upaya saja yang dilakukan mendapatkan komitmen
Upaya yang saya lakukan sebagai wali kelas untuk mendapatkan komitmen dari berbagai pihak untuk
bekerja sama adalah pertama-tama dengan bertanya kabar peserta didik tersebut mengapa peserta
didik jarang masuk sekolah dengan temannya, ditambah lagi tugas-tugas siswa tersebut banyak yang
belum diselesaikan berdasarkan laporan dari guru-guru mata pelajaran yang mengajar pada kelas yang
saya berperan sebagai wali kelasnya. Setelah itu saya kemudian melakukan pemanggilan orang tua
dengan berkoordinasi melalui guru Bimbingan Konseling (BK) melalui panggilan ini saya dan guru
Bimbingan Konseling (BK) selaku fasilitator tidak mendapatkan respon dari orang tua/wali siswa,
karena tidak mendapatkan respon pada pemanggilan sebelumnya maka kami melakukan pemanggilan
ulang dan akhirnya peserta didik datang menemui kami di ruang Bimbingan Konseling (BK) tanpa
didampingi orang tua dikarenakan orang tuanya sedang tidak bersama siswa tersebut kedua orang
tuanya berpisah anak ini tinggal bersama dengan neneknya yang sudah tua dan kakaknya saja, ibunya
menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia beberapa tahun ini tidak ada kabar dan bapak anak
ini tidak di ketahui keberadaannya maka tidak ada yang bisa mendampingi peserta didik ini sedangkan
kakaknya tidak bisa menghadiri karena sedang merawat neneknya yang sudah tua di rumah. jadi
peserta didik tersebut menceritakan permasalahan yang sedang dihadapi saya selaku wali kelas dan
guru Bimbingan Konseling (BK) memberikan motivasi, pendekatan, pemahaman, serta nasehat agar
siswa bersemangat dan sadar atas tanggung jawabnya.
-bagaimana hasilnya
Setelah dilakukan pemanggilan dan diberikan pembinaan peserta didik tersebut ada sedikit perubahan
semulanya jarang masuk sekolah peserta didik tersebut mulai menyadari atas tanggung jawab dan
kewajibannya sebagai seorang peserta didik. Walaupun siswa tersebut sekolah sambil bekerja peserta
didik tersebut tetap harus mengutamakan sekolah terlebih dahulu tidak dapat menutup mata bahwa
peserta didik tersebut sebagai tulang punggung tersebut dan memotivasi peserta didik harus pintar-
pintar membagi waktu antara bekerja dan sekolah.
- Permasalahan, tantangan, atau kompleksitas
- Waktu kejadiannya
Permasalahan, tantangan, atau kompleksitas apa yang saya hadapi, setiap pekerjaan apapun pasti
selalu memiliki permasalahan, tantangan, atau kompleksitas serta resikonya seperti saya sendiri saat
saya diberi kepercayaan oleh kepala sekolah untuk membina ekstrakurikuler Palang Merah Remaja
(PMR) pada tahun 2017 dimana waktu itu saya masih baru menjadi seorang guru alhamdulillah sudah
diberikan kepercayaan yang begitu besar. Adapun permasalahan yang saya hadapi saat itu salah
satunya adalah kesenjangan antara anggota senior dan junior, kurangnya rasa saling peduli dan empati
antara anggota, sarana dan prasarana yang kurang memadai seperti (ruang Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS), alat-alat pertolongan pertama, dan sebagainya), administrasi surat menyurat yang masih belum
dibenahi, dan menurunnya minat siswa untuk bergabung pada ekstrakurikuler Palang Merah Remaja
(PMR). Saya merasa permasalahan yang terjadi sepertinya sangat rumit karena harus segera
diselesaikan segera dengan pihak-pihak yang terkait.
-Upaya
Upaya yang saya lakukan untuk memahami kondisi-kondisi diatas adalah dengan
1. Masalah kesenjangan antar anggota senior dan junior adalah dengan cara mengadakan rapat
koordinasi dengan anggota Palang Merah Remaja (PMR) yaitu ketua, sekretaris, bendahara, dan
anggota-anggotanya bahwa setiap anggota berhak diperlakukan sama tanpa ada yang dispesialkan
baik senior atau junior pada dasarnya Palang Merah Remaja (PMR) adalah wadah pembinaan dan
pengembangan remaja yang berpusat di sekolah-sekolah dibawah binaan Palang Merah Indonesia
(PMI) kecamatan Muara Jawa yang berkoordinasi dengan pihak sekolah terkait.
2. Masalah kurangnya rasa saling peduli dan empati antar anggota yaitu saya berupaya memberikan
motivasi kepada anggota Palang Merah Remaja (PMR) karena setiap manusia pada dasarnya saling
membutuhkan antar satu dengan yang lain dan saling tolong menolong, dari tumbuhnya rasa itu pada
diri setiap anggota maka berimbas pula pada lingkungan sekitar. Karena anggota Palang Merah Remaja
(PMR) harus memiliki jiwa sosial yang tinggi yang bersumber dari rasa saling peduli dan empati.
3. Masalah sarana dan prasarana seperti:
- Ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) upaya yang saya lakukan adalah dengan mengusulkan pada
pihak sekolah untuk membuat ruang Usaha Kesehatan Sekolah yang memadai yaitu waktu pertama
saya menjabat menjadi pembina/koordinator ruangan tersebut sangat kecil ukuran 3 X 4 yang mana
pada ruang tersebut tidak memiliki sekat antara pasien laki-laki dan pasien perempuan, sirkulasi udara
yang sangat minim dan pencahayaan yang kurang membuat ruangan tersebut terasa sangat pengap
dan menyeramkan.
- Alat-alat pertolongan pertama yang saya upayakan dengan usulan ke pihak sekolah adalah dengan
menambah botol oksigen, tandu pasien, kasur pasien, obat-obatan P3K, timbangan berat badan, alat
ukur tinggi bandan, tes tekanan darah, chart alat ukur mata, dan lain sebagainya.
-Administrasi yang saya upayakan menata kembali barang-barang pertolongan yang masih layak
pakai / tidak rusak dan dibeli label nama dan tahun pembelian, membuat struktur keanggotaan, moto-
moto Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), dan membuat perjanjian kerjasama bersama pihak Palang
Merah Indonesia (PMI) dan Puskesmas Muara Jawa dengan pihak sekolah yaitu kepala sekolah dan
saya selaku pembina Palang Merah Remaja (PMR) dan Koordinator Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
SMA Negeri 1 Muara Jawa.
4. Masalah kurangnya minat siswa untuk bergabung pada ekstrakurikuler maka saya berupaya untuk
berkoordinasi dengan anggota agar membuat program-program kerja yang aktif, efektif, menarik, dan
menyenangkan supaya minat siswa menjadi meningkat untuk bergabung dengan Palang Merah
Remaja (PMR).
-pertimbangan atau alternative
Pertimbangan-pertimbangan atau alternatif yang dihadirkan dalam keputusan ini adalah pada masalah
kesenjangan antar anggota senior dan junior dan masalah rasa peduli dan empati para anggota di ajak
untuk rapat koordinasi untuk mendengarkan pendapat dan saran pada setiap anggota untuk mencapai
keputusan dan kesepakatan bersama yang terbaik bagi setiap anggota Palang Merah Remaja (PMR).
Pada masalah sarana prasarana yang paling penting adalah membuat ruangan Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) yang memadai seperti ruang pasien laki-laki dan perempuan, memiliki kamar kecil
didalam ruangan, tempat cuci tangan, dan peralatan pertolongan pertama yang lengkap, dan sirkulasi,
pencahayaan, yang nyaman harus kita pertimbangkan dengan koordinasi dan dukungan kepala serta
seluruh pegawai sekolah. Walaupun setiap keputusan tidak semua yang dapat menerima ada pula
yang kurang setuju namun ingat pada tujuan kita untuk membuat sekolah ini yaitu SMA Negeri 1
Muara Jawa menjadi sekolah yang lebih baik lagi contohnya Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
berpartisipasi pada lomba sekolah sehat, sekolah adiwiyata tingkat kabupaten, sekolah adiwiyata
tingkat provinsi, dan sekarang sedang menghadapi sekolah adiwiya tingkat nasional. semoga dengan
berperanya Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang beranggotakan peserta didik yang tergabung dalam
Palang Merah Remaja(PMR) dapat memberikan kontribusi yang baik untuk sekolah tercinta yaitu SMA
Negeri 1 Muara Jawa yang walaupun terletak didaerah pesisir yang berada di kutai kartanegara.
-tindakan yang kemudian diambil
Tindakan yang saya ambil berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang telah saya paparkan diatas
yang terkait pada masalah ekstrakurikuler Palang Merah Remaha (PMR) harus segera diselesaikan
berdasarkan kesepakatan bersama dengan tidak menyampingkan kepentingan anggota agar tidak ada
anggota yang merasa dirugikan atas keputusan bersama ini, dan mencapai tujuan yang pasti lebih baik
lagi ke depannya agar program-program kerja yang dibuat dapat terlaksana semaksimal mungkin.
Demikian dengan hal sarana dan prasarana yang tahun ini sudah sangat lengkap dengan ruang Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS) sesuai dan memadai.
-perkembangan menuntut kita belajar ha-hal baru
-kapan?
Perkembangan menuntut kita untuk terus belajar hal-hal baru ditengah kemajuan jaman yang sangat
pesat yang dimana-mana kita dipermudah untuk mengakses informasi apapun melalui
internet/website. Begitu halnya yang terjadi secara tiba-tiba virus covid-19 menyerang dunia dimana
dari kita belajar secara offline / tatap muka bertemu langsung dengan peserta didik secara efektif kita
harus secara tiba-tiba beralih dengan proses belajar mengajar secara online / daring. Sebagai seorang
guru yang produktif saya harus selalu mengupdate aplikasi apa saja yang dapat mempermudah kita
dalam proses belajar mengajar secara online / daring karena saya mengampu mata pelajaran yang
sebagian besar siswa menganggap pelajar itu sulit yaitu mata pelajaran matematika dengan bantuan
Google Classroom, Google Form dan Googel Metting dalam menunjang proses belajar mengajar di
sekolah saya merasa sangat terbantu.Namun terkadang apabila peserta didik masih kesulitan dalam
memahami pelajaran saya menyarankan peserta didik tersebut untuk menghubungi saya secara
langsung melalui Whattshap agar mendapat penjelasan yang lebih mendetil. Dan pada masa pandemi
covid-19 saya banyak sekali mengikuti pelatihan-pelatihan dan seminar untuk menunjang proses
pembelajaran dimasa pandemi covid-19.
-cara menyikapi
Cara saya menyikapi masukan dan umpan balik tersebut untuk pengembangan diri saya adalah dengan
cara terus belajar menyesuaikan perkembangan jaman, tetap rendah hati, dan menjadi pribadi / diri
yang lebih baik lagi karena setiap diadakannya proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dan pelatihan-
pelatihan yang saya ikuti banyak umpan balik yang saya dapatkan baik secara positif ataupun negatif
yang sebenarnya sangat membangun saya kearah yang lebih baik ke depannya. Contohnya pada
proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) saya dikritik oleh salah satu peserta didik karena terlalu cepat
dalam menyampaikan penjelasan materi yang mereka menjadi sangat sulit mengerti apa yang saya
maksud, maka saya akan menyampaikan materi tersebut perlahan agar mudah ditangkap apa yang
saya maksud dari penjelasaan saya dan saya sangat mengapresiasi peserta didik tersebut karena
dengan berani mengingatkan saya. Demikian juga saya terus berinovasi memperbaiki cara mengajar
saya guna menjadikan saya sebagai guru yang profesional.
-manfaat
Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik dalam proses pengembangan diri saya hal-hal yang
saya lakukan untuk pengembangan diri saya adalah selalu belajar dan berinovasi seperti yang saya
jelaskan diatas, namun saya kesulitan saat membangun kedekatan dengan peserta didik di masa
pandemi covid-19 yang tadinya saat pembelajaran tatap muka / offline kita sangat mudah untuk
mengenal peserta didik dan mendapatkan kemistri saat Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) / online saya
rasa sangat sulit tidak semua peserta didik bisa langsung mengutarakan apa yang mereka rasakan,
apabila secara langsung kita bisa menyapa secara langsung mereka satu persatu dan menanyakan
kesulitan apa saja yang mereka hadapi dalam mengikuti proses belajar mengajar. Sebaik-baiknya
metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) masih sangat bagus pembelajaran tatap muka, karena
pendidikan ilmu pengetahuan bisa didapat dimana saja sedangkan pendidikan norma kesopan
santunan budaya kita orang timur sangat sulit diterapkan dengan metode Pembelajaran Jarak Jauh
(PJJ).
- aplikasi hasil proses
Aplikasi hasil proses pembelajaran yang saya sebutkan di dalam pekerjaan saya adalah seperti
pembahasan diatas yaitu sebagai pengembangan diri dan umpan balik bagi saya sebagai pendidik
pembelajaran secara daring / online sangat membantu pada masa pandemi covid-19, peserta didik
pun dapat dengan leluasa mengakses informasi darimana saja untuk menunjang proses pembelajaran
baik melalui website, Google Classroom, Google Form dan Googel Metting ditambah lagi dengan
aplikasi Whatsapp (WA) dan pelan-pelan juga memberikan semangat dan motivasi peserta didik walau
belajar melalui metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) tidak mengurangi semangat dalam menuntut
ilmu. Dan berusaha menjalin hubungan yang baik dengan peserta didik melalui Pembelajaran Jarak
Jauh (PJJ) dan kita sebagai pendidik harus dapat menciptakan suasana yang menyenangkan agar
peserta didik tidak merasa bahwa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sangat menyulitkan tetapi
menyenangkan dengan berbagai inovasi baru yang dikembangkan setiap proses belajar mengajar
berlangsung sehingga membuat saya selaku pendidik merasa sangat tertarik dan memotivasi
pekerjaan yang sedang saya jalani.
-Adapun yang saya kembangkan beberapa tahun terakhir ini adalah
1. Saat saya menjadi pembimbing Olimpiade Sains Kabupaten (OSK) merupakan sasaran penunjang
bagi siswa dalam mengeksplor kemampuan akademik siswa khususnya dalam hal ilmu
pengetahuan.Pada tahun 2015 saya ditunjuk menjadi pembimbing OSK karena saya mengajar di SMA
Negeri 1 Muara Jawa, karena itu pengalaman pertama saya menjadi pembimbing maka ada 2 orang
yang saya bimbing saat itu dengan jadwal bimbingan seminggu 2 kali. Saat saya membimbing
Komputer dalam OSK tahun tersebut memang sedikit sulit karena pada siswa jarang dihadapkan pada
materi / soal-soal tersebut. Disitu kita dituntut untuk pemahaman soal melalui analisis serta hitungan
yang tepat agar tidak kehabisan waktu saat menyelesaikan soal. walaupun dalam mengikuti OSK belum
menang yang jelas disini saya memacu siswa agar tetap semangat dan membuat mereka percaya diri
dan tidak down mental dalam mengikut OSK ditahun-tahun berikutnya. Setidaknya pengalaman dalam
mengikuti kegiatan OSK akan siswa ingat dan memacu diri agar bisa lolos ketahap selanjutnya.
2.Saat saya menjadi koordinator Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan pembina ekstrakulikuler Palang
Merah Remaja (PMR) yaitu salah satu ekstrakurikuler yang ada di SMA dan menjadi wadah pembinaan
dan pengembangan anggota remaja yang dilaksanakan oleh Palang Marah Indonesia bersifat sosial.
Pada sekolah yang saya ajar anggota PMR berasal dari anggota UKS sekolah yang bertujuan untuk
melaksanakan pendidikan kesehatan di sekolah, banyak juga lomba-lomba yang sudah tim UKS / PMR
SMAN 1 Muara Jawa raih seperti Juara 1 Lomba Perawatan Keluarga, Juara 3 Lomba Pertolongan
Pertama yang di adakah oleh PMI Samboja.menyelenggarakan pelayanan kesehatan di sekolah, dan
menciptakan lingkungan sekolah yang sehat. Selain itu kegiatan ekstrakurikuler PMR juga sering
mengikuti bakti sosial seperti penggalangan dana, pakaian bekas layak pakai, serta makanan yang
dapat dikonsumsi korban bencana. Seperti baru-baru ini korban bencana banjir yang berada di
Kalimantan Selatan anggota PMR SMARAJKU selaku saya sebagai pembina / koordinator bekerja sama
dengan PMI kecamatan Muara Jawa untuk menggalang bantuan yang diperlukan korban bencana
banjir dan segera disalurkan pada korban yang membutuhkan.
Yang memotivasi diri saya dalam melakukan pengembangan tersebut adalah selain itu memang salah
satu tugas saya sebagai seorang pendidik itu adalah panggilan dari hati dan ada kepuasan tersendiri
melihat siswa kita berkembang kearah yang positif untuk mengembangkan potensinya seperti
mengikuti lomba-lomba kita dapat memantau perkembangan peserta didik walaupun tidak semua
lomba yang mereka ikuti menjadi juara setidaknya mereka memperoleh pengalaman yang tak
terlupakan dengan bisa bertemu orang-orang hebat yang bisa lebih memotivasi belajar peserta didik.
-Hal yang menjadi fokus
Hal-hal yang menjadi fokus pengembangan adalah kemampuan peserta didik dan peningkatan
kompetensi yang dimiliki peserta didik. Untuk melakukan pengembangan peserta didik tersebut harus
terciptanya rasa saling tanggung jawab, kesadaran diri terhadap suatu tujuan yang ingin kita capai
bersama guna mencapai hasil pengembangan yang diharapkan. Apabila tumbuhnya kesadaran dan
keinginan untuk berkembang maka secara otomatis munculnya rasa tanggung jawab yaitu ketekunan,
kegigihan, kerja keras dan konsisten dalam melaksanakan pengembangan secara berkala melalui
pembiasaan. Sebaik apapun saya sebagai pengembang, pembimbing, dan motivator apabila peserta
didiknya tidak memiliki keinginan untuk berkembang akan terasa sangat sulit. Oleh karena itu
kesepakatan akan tujuan yang ingin di capai apa saja harus sudah kita pahami dan dibahas sejak awal
agar memicu semangat dan rasa menyenangkan dalam proses tersebut dan perlahan-lahan akan
mencapai tujuan semaksimal kearah yang lebih baik lagi atau kearah yang positif.
- Dukungan yang saya berikan pada peserta didik adalah pertama-tama dengan memotivasi peserta
didik tersebut supaya tetap konsisten dalam proses pengembanga diri. Adapun dukungan dari
pengembangan diri yaitu masalah moril dan materil yang sangat perlu perhatian lebih, untuk moril
pengembangan diri yang kita kembangan yaitu dari komunitas atau kelompok dimana pada ruang
lingkup tersebut sangat banyak bermacam-macam karakter peserta didik yang akan kita temui oleh
sebab itu kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk memaksimalkan tujuan yang ingin dicapai
dan selalu memotivasi peserta didik baik secara psikis dan mental yang kuat dalam mengikuti
perkembangan tersebut. Demikian halnya secara materil tidak dapat kita pungkiri bahwa materil /
biaya dalam proses ini sangat dibutuhkan contonya saat mengikuti lomba-lomba dimana kita akan
berpartisipasi seperti transport, biaya pendaftaran yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit karena
itu saya selaku pembimbing berkoordinasi dengan pihak sekolah mencarikan solusi masalah ini agar
para peserta didik dapat ikut berpartisipasi serta terus memantau perkembangan peserta didik bila
perlu terjun langsung kelapangan kendala apa saja atau kesulitan-kesuliatan apa saja yang dialami
peserta didik dan sebaiknya membantu bila itu dibutuhkan agar peserta didik yang sedang dalam
pengembangan merasa termotivasi untuk menunjukkan yang lebih baik dari peserta didik tersebut
untuk memperoleh hasil yang maksimal bila perlu diberikan penghargaan agar selalu termotivasi.
- Hasilnya adalah perserta didik yang mendapat bimbingan pengembangan diri
1. Peserta didik menjadi lebih percaya diri
2. Peserta didik memiliki jiwa disiplin dan tanggung jawab
3. Peserta didik membentuk mental yang mampu bersaing
4. Peserta didik memiliki rasa sportifitas yang tinggi sehingga apabila menerima kekalahan menerima
dengan lapang dada
5. Peserta didik tidak mudah menyerah
Inti dari hasil ini adalah peserta didik yang mendapat pengembangan lebih unggul dan berkembang
kearah yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai