Anda di halaman 1dari 8

PERAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH DALAM PROBLEM

SOLVING YANG DIHADAPI DI TPQ NURUL HIDAYAH

Reva Putra Hutama1, Yoga Sebriyan Nugroho2, Freska Indriana


Permatasari3, Zafira Shafa Majidah4, Tulus Khairunisa5, Dhania Ni’ma
Ariria6

1
Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan Ilmu dan Pendidikan, Universitas
Muhammadiyah Surakarta

*Email : a210200046@student.ums.ac.id

Abstract
Bentuk pengabdian Muhammadiyah terhadap masyarakat yaitu dalam
bidang sosial ,ekonomi, pendidikan dan masih banyak lagi.Contohnya dalam
bidang pendidikan tdidak hanya universitas bahkan sekolah, akan tetapi melalu
unit terkecil seperti TPQ ortom Muhammadiyah ini sangat memperhatikan. Banyak
sekali TPQ yang merupakan bentuk ranting dai Muhammadiyah maupun
aisyiyah.TPQ adalah Taman Pendidikan Al-qur’an. Pada pengabdian masyarakat
kali ini berada di TPQ Nurul Hidayah. Di TPQ Nurul Hidayah mahasiswa praktik
menemukan beberapa msalah yaitu mengenai kurangnya pengajar di TPQ Nurul
Hidayah, kurangnya bentuk perhatian ustad ustadzah kepada santri sehingga
menyebabkan para santri tidak melaksanakn TPQ dengan sungguh-sungguh dan
juga kurangnya bentuk kegiatan yang bisa lebih mengembangkan kemampuan dan
bakat para santri. Tujuan pengabdian ini adalah untuk membantu penyelessain
masalah di TPQ Nurul Hidayah. Metode yang digunakan yaitu kombinasi dari
beberapa metode ,yaitu 1) Komsultasi,, 2) Mediasi, dan 3) Pendampingan Hasil
pengabdian yaitu melaksanakan kegatan lomba-lomba dan market day yang diikut
seluruh santri TPQ Nurul Hidayah yang bertujuan untuk mengembangkan bakat
dan kemampuan para santri serta menanamkan sikap percaya diri. Selain itu
mahasiswa prakti membantu pelaksaan TPQ dengan mengajari santri materi
pembelajaran,serta mengajari ngaji dan membantu ustad dan ustadzah dalam
penanaman karakter santri agar berperilaku yang baik serta menanamkan ilmu al
islam dan kemuhammadiyahan dikehidupan sehari-hari
Kata kunci : TPQ, Problem Solving, Muhammadiyah
PENDAHULUAN
Muhammadiyah merupakan bentuk dari salah satu organisasi islam dimana
bertujuan sebagai penegak dan menjujung tinggi agama islam sehingga akan
terwujud maasyarakat islam yang sebenar-benarnya. Muhammadiyah bukan
hanyalah sebuah organisasi semata, akan tetapi sebuah organisasi yang sudah
banyak memberikan pengabdian kepada masyarakat dalam berbagai bidang.
Sehingga tidak heran banyak masjid yang rating dari Muhammadiyah, sekolah
,bahkan rumah sakit.
Organisasi Ortonom (Ortom) Muhammadiyah meruapakn badan atau
organisasi dimana didirikan dengan maksud dan tujuan yang baik untuk
menghimpun ,membina dan menggerakkan potensi Pemuda Islam selain itu juga
untuk meningkatkan perannya sebagai kader demi mencapai tujuan
muhammadiyah.
Tidak hanya universitas bahkan sekolah, akan tetapi melalu unit terkecil
seperti TPQ ortom Muhammadiyah ini sangat memperhatikan. Banyak sekali TPQ
yang merupakan bentuk ranting dai Muhammadiyah maupun aisyiyah. TPQ sendiri
menurpakan taman Pendidikan al-qur’an yang mana Lembaga ini mendidik dan
mengajarkan mengenai islam bagi anak-anak usia dini yaitu TK-SD (5-12 tahun),
dimana bertujuan agar para santri mampu membaca al-qur’an dengan benar sebagai
target utama (Retnasari, Suyitno and Hidayah, 2019)
Peran TPQ tidak hanya untuk mengajarkan membaca al-qur;an semata pada
para santri,melainkan juga menanmkan nilai-nilai ke isleman dan
kemuhammadiyahan pada para santri TPQ. Seperti mengenalkan bagaimana kisah
nabi-nabi, cara berperilaku yang baik terhadap sesame umat beragama ,cara
menulis arab dan lain sebagainnya. Karena tanpa disadari dengan berkembangnya
zaman pada saat ini yang begitu cepat membuat anak-anak kurang dalam pemaham
agama islam. Sehingga memerluka Pendidikan agama yang lebih baik lagi.
Tanpa dipungkiri juga kegiatan TPQ juga tidak akan berjalan lancar tanpa
peran dan dukungan para orangtua. Sehingga campur tangan kedua orangtua juga
sangat penting. Akan tetapi tidak mungkin sebuah Lembaga TPQ maupun
organisai tanpa adanya sebuah problem yang dihadapi maupun itu dari dalam
Lembaga tersebut maupun dari luar Lembaga seperti peran orangtua dirumah dan
dilingkungan sekitarnya.
Problem atau masalah adalah sesuatu yang belum sesuai dengan apa yang
diharapkan atau dimana seorang menganggap bahwa pada suatau situasi dan
kondisi tertentu dimana mereka menganggap bahwa situasi dan kondisi tersebut
belum sesuai dengan keadaan yang diinginkan. Sehingga membuthkan problem
solving yaitu penyelesaian masalah atau solusi yang bisa membuat keadaan tersebut
kembali kepada semula atau sesuai dengan yang diharapkan. Karena tidak semua
masalah bisa diselesaikan dengan cepat.
Pada pengabdian masyarakat kali ini berada di TPQ Nurul Hidayah yaitu
berada di Masjid Nurul Hidayah, Genduren, Gonilan, Kec. Kartasura, Kab
Sukoharjo, Jawa Tengah. Tujuan dari pelaksanaa pengabdian masyarakat ini adalah
1) untuk mengetahui berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi
Muhammadiyah di ranting masjid dan 2) untuk membantu memberikan
penyelesaian masalah yang dihadapai oleh Masjid Nurul Hidayah terutama pada
TPQ nya.
Tujuan lain mahasiswa melaksanakan pengamdian masyarakat ini adalah
untuk memenuhi syarat penilaian dalam mata kuliah Kemuhammadiyahan. Praktik
Kemuhammadiyahan ini ditunjukan bagi mahasiswa semester 4 di Universitas
Muhammdiyah Surakarta. Agar mahasiswa bisa menjadi bagian pemuda islam yang
bisa menjalankan tujuan utama Muhammadiyah yaitu mengembalikan seluruh
penyimpangan yang terjadi dalam proses dakwah,dengan berciri semangat
membangun tata social dan Pendidikan masyarakat yang lebih maju dan mendidik.
METODE
Metode yang digunakan yaitu kombinasi dari beberapa metode ,yaitu 1)
Komsultasi, adalah diskusi yang interaktif dengan melihat dan menganalisis
masalah serta bentuk penyelesainnya, 2) Mediasi merupakan mahasiswa universitas
Muhammadiyah Surakarta berperan sebagai mediator dalam menyelesaikan
masalah di TPQ Nurul Hidayah, 3) Pendampingan yaitu dimana mahasiswa
universitas Muhammadiyah Surakarta melakukan kegiatan yang bertujuan dalam
menyelesaikan masalah bersama dengan ustad dan ustadzah (Retnasari, Suyitno
and Hidayah, 2019)
Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di TPQ Nurul Hidayah yaitu
berada di Masjid Nurul Hidayah, Genduren, Gonilan, Kec. Kartasura, Kab
Sukoharjo, Jawa Tengah. Dilaksanakan kurang lebih selama 1 bulan 3 minggu yaitu
pada bulan Mei – Juni 2022. Berikut adalah bentuk tahpan dari pengabdian
masyarakat dari mahasiswa universitas Muhammadiyah di TPQ Nurul Hidayah :
Tahap awal yaitu observasi mengenai lingukangan, cara pengajaran, cara
pelaksanaan TPQ Nurul Hidayah yang dilaksanakan pada hari Selasa, Rabu, dan
Kamis jam 16.00-17.00 WIB.
Tahap Kedua yaitu menganalisis masalah yang ditemukan pada saat
obervasi pada tahap awal. Setiap mahasiswa mengutarakan apa yang telah
ditemukan pada saat obeservasi karena akan menjadi pertimbangan dalam
penyelesaian disetiap masalah yang ditemukan.
Tahap Ketiga yaitu Pelaksanaan penyelesaian masalah yaitu dengan
mengadakan kegiatan untuk memberikan peluang para anak-anak TPQ
mengembangkan kemampuan dan bakatya. Serta membantu para ustad dan
ustadzah dalam melaksanaan TPQ seperti membantu menerangkan materi,
membantu menyimak ngaji dan lain sebagainya.
Tahap keempat yaitu evaluasi yang dilaksanakan oleh mahasiswa
univeristas Muhammadiyah Surakarta dengan para ustad dan ustadzah mengenai
kegiatan yang telah dilaksanakan. Dimana evaluasi ini bermanfaat sebagai
perbaikan daam kegiatan selanjutnya.
Tahap kelima yaitu Pelaporan dan Publikasi yang mana mahasiswa
universitas Muhammadiyah harus membuat laporan akhir dan juga artikel ilimah
mengenai kegiatan yang ttelah dilaksanakan untuk syarat penilaian. Selain itu juga
ada laporan mingguan yang harus dibuat setiap minggu mengenai kegiatan apa saja
yang telah dilakukan mahasiswa.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sebelum kita melaksanakan praktik, kita kemarin mencari dahulu masjid yang
sekiranya bisa menerima kita dalam melaksanakan praktik. Setelah melakukan
pencarian kita menemukan Masjid di daerah Gonilan yaitu Masjid Nurul Hidayah.
Dimasjid ini ternyata mempunyai beberapa kegiatan yang bisa kita ikuti dan kita
gali permasalahan yang ada pada setiap kegiatan tersebut.
Ada beberapa kegiatan di masjid tersebut seperti TPA/TPQ , pengajian
subuh, dan pengajian ibu-ibu. Setelah kita melakukan survey dan melihat
bagaimana berjalannya kegiatan tersebut. Ternyata permasalahan yang muncul itu
terdapat pada TPA/TPQ ,dimana ada beberapa masalah yang harus diberikan solusi.
Pelaksanaan TPQ ini seminggu sebanyak 3 kali yaitu pada hari selasa, rabu
dan jum’at. Kita rutin mengikuti kegiatan TPQ ini. Kegiatan ini dilaksanakna mulai
puku 15.00-17.00. Jadi nanti sebelum melaksanakan TPQ anak-anak dikumpulkan
untuk membaca doa sehari-hari, membaca asmahul husna,dan membaca sholawat.
Setelah itu nanti anak-anak memulai TPQ sesuai kelasnya masing-masing. Mulai
dari kelas 1 sampai kelas 6, merekan akan menyiapkan meja sendiri setiap kelas
karena pelaksanaan TPQ di dalam masjid jadi mereka tidak terdapat bangku dan
meja tetap.
Setiap kelas mempunyai jumlah murid yang berbeda dan mempunyai wali
kelas masing-masing. Nanti didalam kelas mereka akan simakaan mengaji pada
wali kelasnya sekaligus menjadi ustadzahnya. Setelah itu akan lanjut ke dalam
pemahaman materi dimana ustadzahnya akan menjelaskan materi dan memberikan
tugas. Setiap murid akan mempunyai buku pegangan masing-masing.
Nanti akan ada juga ujian akhir semester, yang dilaksanakan yaitu pada
minggu ke- 4 pada saat kita melaksanakan praktik. Ujian ini ada dua tipe yaitu ujian
lisan dan ujian tulis. Mereka melaksanakan ujian seperti biasa namun juga terdapat
beberapa kendala yang dihadapi juga. Bentuk ujian tulis yaitu seperti biasa setiap
mata pelajaran akan di ujikan. Namun untuk ujian lisannya yaitu dalam bentuk
hafalan doa-doa sholat dan juga sambung ayat.
Bagi mereka yang belum lulus akan melaksanakan remidi pada minggu
selanjutnya dan ternyata banyak murid yang melaksanakan remidi jadi kita juga
bantu mengajari murid dan menerangkan bagian mana yang mereka kurang
paham.Kegiatan ujian sudahh selesai selanutnya kita membantu dalam
melaksanakan evaluasi terhadap murid-murid dimana materi yang belum dipahami
akan diulas kembali agar mereka lebih paham terhadap materi setiap mata
pelajaran.
Seperti minggu-minggu sebelumnya sebelum melaksanakan pembelajaran,
setiap murid harus setoran mengaji pada ustadzahnya ,namun kita sebagai
mahasiswa juga membantu. Ternyata sudah banyak murid-murid yang sudah lancer
dalam membaca al-qur’an maupu iqro’. Bagi yang kurang lancer akan kita ajari
sampai dia bisa dalam membaca iqro’ maupun al-qur’an.
Minggu selanjutnya yaitu kami mahasiswa dengan ustad dan ustadzah
melaksanakan kegiatan lomba-lomba dan Market day pada hari minggu. Bagi murid
yang menang lomba akan diberikan hadiah pada saat pembagian rapot dimana
orangtua/wali murid yang akan mengambilnya.
Disini kita akan membahasa masalah apa saja yang dihadapai ketika kita
sedang melaksanakan praktik dan bagaimana kita dalam memberikan solusinya.
Berikut ini adalah masalah yang kita temukan saat melaksanakan praktik
kemuhammadiyahan di Masjid Nurul Hidayah yaitu :
1. Terbatasnya pengajar TPQ untuk memberikan perhatian sehingga peserta
TPQ tidak semua mengikuti kegiatan dengan sungguh-sungguh.
2. Kurangnya perhatian kepada seluruh sehingga banyak dari siswa TPQ tidak
mengikuti TPQ dengan sungguh-sungguh.
3. Kurangnya kegiatan yang melatih kemampuan anak secara langsung di luar
materi pembelajaran TPQ.
Masalah-masalah diatas merupakan sedikit masalah kompleks yang kita
temukan. Tanpa dipungkiri juga setiap masjid pasti akan mempunyai masalah
masing-masing. Di Masjid Nurul Hidayah kita akan berfokus terlebih dahulu
terhadap masalah di kegiatan TPQ untuk anak -anak. Setelah penjabaran masalah
diatas ini adalah beberapa solusi yang kita lakukan untuk membantu TPQ tersebut.
1. Masalah pertama yaitu terbatasnya pengajardi TPQ. Karena jumlah murid
disetiap kelasnya berbeda. Jadi ada setiap kelas terdiri dari 10 anak ada yang
hanya 6 anak. Sedangkan ustad dan ustadzahnya hanya ada 6 orang ,sehingga
satu ustad atau ustadzah memegang satu kelas. Terkadang juga ustad dan
ustadzahnya mengalamani kualahan terhadap tingkah para murid.
Sehingga kurangnya perhatian pada para murid yang menjadikan murid
tidak memperhatikan dan memahami materi. Disini mahasiwa praktik
kemuhammadiyahan memberikan solusi dengan ikut membantu dalam
kegiatan TPQ ini salah satunya membantu menjelaskan materi, memebantu
dalam menyimak ngaji para muridnya. Nanti kita akan tanya satu persatu
bagian mana yang kurang dipahami maka kita sebagai mahasiswa praktik akan
menjelaskan lebih rinci agar para murid paham dan bisa mendapatkan ilmu
yang bermanfaat juga.
2. Masalah kedua para murid tidak sungguh-sungguh dalam melaksanakan TPQ.
Disini kami menemukan banyak sekali para murid yang kurang memperhatikan
dengan sungguh-sungguh dalam TPQ. Mereka malah berlari-larian dan
bercanda guarau dengan teman yang lain, sehingga mereka tidak
memperhatikan.
Kita sebagai mahasiswa memberika solusi yaitu dengan menarik perhatian
murid agar lebih memperhatikan kita, seperti melihatkan video kisah nabi-
nabi,memberikan sedikit reward bagi mereka yang memperhatikaan, dan kita
akan memberitahu bahwa yang mereka lakukan itu kurang baik. Mahasiswa
mempunyai tugas masing-masing dalam memberitahu murid. Jadi kita tidak
ngumpul jadi satu.
3. Masalah ketiga yaitu kurangnya kegiatan yang melatih kemampuan anak
diluar materi. Kami sebagai mahasiswa praktik mengadakan seperti market
day dan juga gabungan dengan lomba-lomba setelah ujia selesai. Market day
ini adalah kegiatan yang mana anak-anak akan berjualan didepan masjid pada
hari minggu.
Mereka akan membawa jualannya masing-masing dan masyarakat
sekitar yang akan membelinya. Ini bertujuan untuk meningkatkan rasa
percaya diri dan melatih sejak dini bagaimana cara melatih kemampuan dan
keterampilan mereka. Boleh berjualan makanan maupun hasil karya seni,
keterampilan,kerajinan yang mereka buat. Ini dilaksnakan pada jam 07.00
WIB pagi, jadi setelah sholat subuh anak-anak tidak tidur lagi,akan tetapi
mereka bisa menyiapkan jualan yang akan mereka jual.
Selain itu juga ada kegiatan lomba-lomba seperti lomba menghafal
juz 30 menghafal bacaan sholat, dan lain sebagainya. Kegiatan ini dilakukan
untuk mengajarkan kepada para murid agar bisa mengembangkan
kemampuannya, dan meningkatkan rasa percaya diri untuk bisa maju kedepan
panggung.
Kita sebagai mahasiwa berbagi tugas seperti ada yang menjadi MC ada
yang membantu para murid dalam menjalankan market day, ada yang menata
tempat ,ada yang mengarahkan anak-anaknya sehingga bisa tertata dengan
rapi.
Kegiatan sudah lomba dan market day selesai, maka waktunya untuk bagi
rapot yang mana pengambilan rapot adalah orangtua/wali murid. Pada saat
pembagian rapot kita juga ikut andil membantu dalam mengambil dokumentasi.
Karena pada saati itu juga ada penyerahan hadiah bagi juara 1 dan juara pada saat
lomba..
Hadiah sudah disiapkan oleh ustad dan ustadzahnya. Bagi mereka yang
belom mendapatkan juara tapi berani tampil didepan panggung kita juga kasih
hadiah untuk menghargai usaha mereka. Setelah selesai pembalina rapot kita
membantu membereskan mejae meja yang telah digunaka selanjutnya mahasiswa
pamitan sekaligus mengucapkan terimakasih kepada para ustad dan ustadzah yang
telah menerima kami dan mengizinkan untuk mengadakan acara dalam rangka
mengembangkan tingkat kemampuan dan keterampilan para murid.
SIMPULAN
Penulis mendapatkan banyak berharga dan mendapatkan ilmu dari adanya
kuliah kemuhammadiyahan di tingkat cabang atau ranting muhammadiyah se solo
raya dengan adanya perkuliahan secara offline yang dilakukan di masjid-masjid
ranting muhammadiyah se solo raya dapat dijadikan pembelajaran bagi mahasiswa-
mahasiswi untuk mengajarkan pendidikan kepada masyarakat sekitar dan saling
berbagi ilmu antara mahasiswa dengan masyarakat hal ini menjadi gambaran
tentang lingkungan pembelajaran lebih nyata.
Mata kuliah kemuhammadiyahan adalah mata kuliah yang wajib ditempuh
oleh mahasiswa- mahasiswi universitas muhammadiyah surakarta, setelah
menjalankan perkulihan dimasjid-masjid ranting atau cabang muhammadiyah
selama tujuh kali pertemuan dari tanggal 25 Mei 2022 – tanggal 17 Juni 2022.
Terdapat kesimpulan yang dapat di rangkup selama perkulihan dilaksanakan yaitu
sebagai berikut :
a. Mata Kuliah Kemuhammadiyahan adalah salah mata kuliah yang WAJIB
ditempuh oleh mahasiswa-mahasiswi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
b. Penulis mendapatkan ilmu dan wawasan baru mengenai perkulihan
kemuhammadiyahan secara langsung dimasyarakat sekitar.
c. Dapat berinteraksi secara langsung dengan masyarakat sekitar khususnya anak-
anak TPQ dari Masjid Nurul Hidayah di Gonilan karena anak-anaknya sangat
asik dan antusias dalam menjalankan TPQ yang diajarkan oleh mahasiswa-
mahasiswi universitas muhammadiyah surakarta.
d. Dengan adanya perkuliahan secara offline di masjid cabang atau ranting
muhammadiyah dapat menjadikan referensi mahasiswa-mahasiswi dalam
menjalankan atau mengembangkan ilmu yang didapat dari perkuliahan
tersebut.
e. Dengan beberapa problem solving yang diadakan seperti kegiatan market day,
lomba-lomba ini diharapkan bisa membuat para santri mengembangkan
kemampuannya lebih baik lagi dengan rasa percaya diri. Keurangnya tenaga
pengajar di TPQ Nurul Hidayah membuat kewalahan para ustad dan ustadzah
dalam mengatur dan memperhatikan para santri sehingga mahasiswa
membantu dalam menjelaskan materi dan mengajarkan ngaji yang baik benar.
Serta memberikan arahan dan memberitahu bagaiman cara bersikap yang
sopan dan baik ketika saat belajar.

DAFTAR PUSTAKA
Retnasari, L., Suyitno, S. and Hidayah, Y. (2019) ‘Penguatan Peran Taman
Pendidikan Al-Quran (TPQ) Sebagai Pendidikan Karakter Religius’, Jurnal
SOLMA, 8(1), p. 32. doi:10.29405/solma.v8i1.2968.

Anda mungkin juga menyukai