Anda di halaman 1dari 8

1.

Organisasi 1

PGRI Kecamatan Rengat

Pada organisasi PGRI Kecamatan Rengat saya berperan sebagai wakil ketua pengurus cabang. Fungsi
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) adalah membela dan melindungi hak anggota. Sebagai
pengurus cabang persatuan guru republik Indonesia saya harus peka terhadap persoalan yang dihadapi
oleh anggota. Saya sebagai wakil ketua Pengurus cabang PGRI kecamatan harus mempunyai kerjasama
yang baik dengan pengurus daerah Persatuan Guru Republik Indonesia kabupaten karena jika ada
persoalan yang mencakup seluruh anggota atau persoalan berat maka harus kerjasama dengan
pengurus daerah atau PGRI Kabupaten.

Sebuah pengalaman yang pernah dihadapi oleh kepala sekolah SMP Negeri di kabupaten Indragiri hulu,
yaitu adanya laporan oleh salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat, yang selalu mencari-cari kesalahan
hampir rutin seriap tahun, dan laporan itu ditembuskan ke kejaksaan negeri sehingga berujung
pemerasan terhadap kepala sekolah tersebut. Karena kepala sekolah merasa tertekan dengan adanya
laporan tersebut makan terjadi kerjasama antara PGRI Kecamatan, Kabupaten, dan provinsi untuk
menyelesaikan masalah tersebut sampai ke pengadilan negeri di pekanbaru.

Disamping itu sebagai wakil ketua pengurus cabang saya membantu kerja ketua dalam membuat
program kerja jangka panjang dan jangka pendek sesuai dengan visi dan misi dari PGRI, dan mewakili
atau menggantikan ketua jika ada pendelegasian tugas oleh ketua, seperti memimpin rapat pengurus
Kecamatan Rengat, mengikuti kegiatan-kegiatan yang bersifat sosial seperti mengunjungi dan
memberikan sedikit bantuan jika ada anggota yang sakit, meninggal, dan yang mendapatkan musibah.
Dan memberikan santunan kepada siswa dari PAUD, TK, SD/MI, SMP/MTS, SMA/SMK/MA, yang terkena
musibah seperti kebakaran.

Sebagai wakil ketua juga ikut berperan menyusun program yang berkaitan dengan peningkatan
kompetensi guru yaitu dengan mengadakan pelatihan atau workshop untuk tingkat kecamatan. Dan juga
membantu dalam hal menagendakan jadwal kegiatan perlombaan antar guru se-Kecamatan Rengat.

2. Organiasi 2

MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) SMP-Kab INHU

Pada tahun 2017 hingga 2018 saya berperan sebagai coordinator kurikulum. Sebagai coordinator
kurikulum saya berkewajiban untuk mengkoordinasikan kegiatan forum MKKS SMP Kab. INHU dengan
forum wakil kepala sekolah (FWKS) SMP Kab INHU, dan mengembangkannya berupa bimbingan dan
arahan, yaitu yang menyangkut dengan tugas-tugas wakil kurikulum seperti menyusun program
pembelajaran, yaitu program tahunan dan semester, menyusun kalender pendidikan, SK pembagian
tugas, dan tugas tambahan untuk para guru disekolah masing-masing. Disamping itu juga membimbing
dan memberikan arahan dalam penyusunan program jadwal pelaksanaan ulangan semester, ujian akhir
sekolah, ujian praktek untuk kelas 9, dan hal-hal lain yang dianggap penting. Pertemuan ini dilaksanakan
setiap 2 bulan di sekolah yang sudah dipilih sebagai tuan rumah (wakil kepala sekolah SMP Kab Inhu).
Sebagai coordinator kurikulum saya harus menyampaikan hasil pertemuan dan persoalan yang ada di
forum wakil kepala sekolah kedalam forum MKKS SMP Kab Inhu. Selain sebagai koordinator kurikulum
saya juga sebagai anggota di MKKS dan berperan aktif dalam menjalin silaturahmi antar anggota untuk
saling memotivasi, berbagi pengalaman, berbagi Informasi, dan berdiskusi tentang hal-hal baru yang
menyangkut kebijakan pemerintah, dan mendiskusikan tentang hal-hal yang menyangkut dengan tugas
sebagai kepala sekolah yang gunanya untuk meningkatkan kompetensi managerial, supervisor,
kewirausahaan, dan hal-hal lain yang dianggap penting. Disamping melakukan tugas yang formal bersifat
kedinasan, sesame anggota juga saling memiliki kompetensi social, maka jika ada antar anggota yang
sakit atau terkena musibah, mengadakan acara maka seluruh anggota hadir demi menjalin silaturahmi
untuk menguatkan rasa kebersamaan.

3. MKKS KECAMATAN RENGAT

Sebagai ketua di MKKS kecamatan Rengat, saya memiliki kewajiban untuk mengkoordinasikan rapat
yang dibina oleh Korwil (Koordinator Wilayah) Kecamatan Rengat, yang meneruskan informasi
menyangkut kebijakan dari dinas pendidikan dan kebudayaan Kab Inhu. Disamping itu juga
membuat program dan jadwal pertemuan dengan anggota MKKS Kecamatan Rengat , yang terdiri
dari 6 SMP Negeri dan 4 SMP/MTS swasta, forum ini juga digunakan sebagai tempat diskusi,
bersilaturahmi, berbagi imu dan pengalaman, berbagi program untuk kemajuan pendidikan
khususnya untuk Kecamatan Rengat dan Inhu pada umumnya. Didalam forum MKKS Kecamatan
Rengat, ada bebrapa kegiatan yang diprogramkan seperti menyambut hari ulang tahun PGRI berupa
berbagai lomba guru antar sekolah, menyambut tahun baru islam yaitu mengadakan pawai tiap
sekolah seperti pawai memakai baju adat, drumband, dan lain-lain, secara bersama-sama
memeriahkan acara tersebut oleh seluruh SMP di Kecamatan Rengat.

IKATAN KELUARGA MINANG RIAU (IKMR)

Sebagai anggota di IKMR, organisasi ini menjadi tempat bagi saya untuk berkomunikasi,
bersilaturahmi dengan para perantau minang sehingga menjadi motivasi dan merasa dekat dengan
kampong halaman. Disini tempat berbagi cerita dan pengalaman mencari silsilah hubungan
kekeluargaan. Organisasi ini juga menjadi tempat berdiskusi, mencarikan solusi jika ada disntara
anggota yang memerlukan bantuan. Program kegiatan lebih cenderung kekegiatan social seperti
menjenguk salah satu anggota yang sakit, atau meninggal dunia, dan jika ada acara seperti pesta
pernikahan atau lainnya maka seluruh anggota hadir demi menjalin silarurahmi. Biasanya dalam
pelaksanaan pesta pernikahan IKMR tergabung dalam panitia pernikahan tersebut, dan juga ikut
menyumbang sesuai kemampuan masing-masing.
ESSAY

1. Saya seseorang yang memiliki kemampuan yang kuat, pengalaman yang cukup panjang dari
menjadi guru hingga menjadi kepala sekolah, serta saya juga memiliki motivasi yang tinggi.
karena ada harapan besar dipundak saya, dalam mengemban amanah untuk memajukan
sekolah.
upaya yang dilakukan adalah :
1. melihat kualitas sumber daya guru yang ada disekolah karena guru adalah garda terdepan
untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas, melalui supervisi guru ada beberapa kelemahan
yang dimiliki oleh guru seperti, kurang menguasai IT, metoda mengajar yang kurang tepat dan
sistim penilaian yang belum sesuai. untuk itu upaya yang dilakukan ada yang dibimbing oleh
kepala sekolah ada juga yang dibimbing dengan mendatangkan narasumber. jenis pelatihan
yang telah diadakan adalah pelatihan penggunaan aplikasi zoom dan google classroom untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran secara daring. selain itu juga dilakukan workshop
mengenai pelatian penggunaan powerpoint untuk menunjang kompetensi guru.
2. disamping itu sarana dan prasarana yang menyangkut dengan alat dan bahan pembelajaran
dilengkapi sesuai dengan kebutuhan dan saya tagih hasilnya.

tantangan tersulit yang saya hadapi adalah mengubah budaya sekolah yang belum baik menjadi
lebih baik. mengubah budaya guru yang dilakukan adalah dengan memberikan bimbingan dan
arahan serta motivasi, ketauladanan, perhatian, rasa kekeluargaan, punishment dan reward,
sedangkan untuk siswa dengan membuat tata tertib sekolah yang berupa sanksi-sanksi setiap
pelanggaran yang dirumuskan bersama-sama mengikutsertakan komite sekolah, disosialisasikan
kepada orangtua wali murid, lalu dibagikan dan ditandatangani untuk dapat dipatuhi.

upaya yang saya lakukan adalah menjalin harmonisasi, hubungan baik, dan rasa kekeluargaan
yang erat antar warga sekolah, punya perhatian dan selalu menanyakan kesulitan apa yang
dihadapi atau dialami oleh guru dalam menjalankan tugas, dan mengatasi kesulitan itu dengan
mencari solusi sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh guru tersebut dalam menjalankan
tugasnya.

2. A. Karena dalam kurun waktu satu tahun terakhir adalah masa pandemic covid-19 kita harus
mengikuti surat edaran dari kemendikbud maka pada masa darurat covid terjadi sesuatu
perubahan yang cukup signifikan adalah pembelajaran berbasis IT dengan bimbingan kepala
sekolah, teman sejawat, dan nara sumber, Alhamdulillah sebagian besar guru dan siswa sudah
mengenal lebih luas tentang IT untuk diterapkan dalam proses mengajar mengajar. maka
keputusan pembelajaran daring merupakan pilihan yang paling tepat, supaya proses belajar
mengajar tetap bias dijalankan.
b. untuk mengeksekusi keputusan ini adalah melalui rapat majelis guru dan komite sekolah,
untuk mencapai kesepakatan dalam menerapkan program pembelajaran secara daring dan
secara luring bagi siswa yang tidak bisa mengikuti pembelajaran daring tersebut seperti pada
kasus siswa yang berada di pedalaman sehingga tidak terjangkau sinyal internet, dan kasus siswa
yang tidak memiliki smartphone.
c. kendala yang dihadapi adalah adanya beberapa siswa yang tidak memiliki smartphone, dan
tidak terjangkau sinyal internet pada tempat tinggalnya, maka solusi yang diberikan adalah
menggunakan smartphone milik keluarga, tetapi jika tetap tidak bisa maka sekolah menyiapkan
proses belajar secara luring yaitu menjemput materi pelajaran ke sekolah. Kendala yang kedua
adalah tidak semua siswa merespon dengan baik metode pembelajaran daring dan luring
dengan berbagai alasan, solusinya bapak ibu guru walikelas mengadakan homephysic atau
mengadakan kunjungan kerumah untuk memastikan persoalan apa yang menjadi kendala dalam
metode pembelajaran tersebut.
d. hasilnya Alhamdulillah, berkat kerja keras bapak ibu guru dan orang tua wali murid program
ini bias berjalan dengan baik, sehingga guru-guru kita pun pada umumnya sudah menguasai
metode pembelajaran dengan berbasis IT, begitu juga dengan peserta didik sudah mengenal
berbagai macam jenis metode pembelajaran daring yaitu beberapa aplikasi pembelajaran
contohnya google classroom, sehingga untuk menghadapi ulangan pun sudah menggunakan
aplikasi google form, disamping itu informasi dari guru ke siswa dan sebaliknya menjadi lebih
cepat.

3. Sudah selesai
4. A. berdahara BOS . Bendaharawan merupakan suatu peran yang sangat berat karena memiliki
tanggung jawab yang besar dan memiliki risiko yang tinggi. Karena dari beberapa kasus banyak
terjadi tekanan bagi sekolah karena banyak yang mencari kesalahan dalam laporan keuangan
BOS tersebut, sehingga tidak banyak guru yang ingin menduduki jabatan sebagai bendahara.
Maka dengan itu saya sebagai kepala sekolah memberikan bimbingan dan motivasi untuk
supaya guru menjadi bendahara BOS. Dengan bimbingan, arahan dan motivasi diharapkan dapat
membantu persoalan yang dihadapi bendaharawan, dan bekerja sama dengan dinas pendidikan
sehingga bendaharawan BOS dengan pemahaman yang cukup tentang jenis BOS maka rasa
kekhawatiran iyu berangsur hilang. Sehingga berhara tersebut sudah ahli dalam mengelola dana
BOS.
CAKEP (Calon Kepala sekolah) tidak semua guru ingin menjadi kepala sekolah, karena banyak
nya kasus yang menyeret kepala sekolah ke kejaksaan. Amka itu harus diberikan bimbingan dan
motivasi bahwa jika kita bekerja sesuai dengan aturan dan selalu berkoordinasi dengan dinas
pendidikan maka inshaallah pekerjaan kepala sekolah bias ditanggung tanpa masalah yang
besar, yang didorong untuk menjadi CAKEP 3 orang tetapi yang mengikuti hanya 1 orang dan
sekarang telah memiliki sertifikat CAKEP.
Kenaikan Pangkat, pada tahun 2017 pertama kali menjadi kepala sekolah disini, banyak guru
yang pangkatnya tertahan di golongan IV A bahkan ada yang lebih dari 10 tahun tidak mengurus
kenaikan pangkat dikarenakan tidak adanya bimbingan dan arahan serta karena persyaratan
yang dipersiapkan untuk kenaikan pangkat cukup rumit. Maka saya sebagai kepala sekolah
mendorong yang mencarikan solusi untuk mengurus kenaikan pangkat guru-guru tersebut.
Awalmulanya 1 orang yang golongan IV B, sekarang sudah ada 7 orang yang golongan IVB.
PGP (Program Guru Penggerak), mendorong guru untuk yang melakukan program tersebut,
awalnya mendorong 4 orang guru yang memenuhi syarat, tetapi yang menyelesaikan hanya 1
orang, yang lainnya tidak menyelesaikan persyaratan dengan berbagai alasan.

b. Pengembangan yang dilakukan adalah dalam segi peningkatan sumberdaya yaitu tujuannya
adalah kepada para guru agar dapat berkembang dan meningkatkan profesionalisme pada
bidangnya. Sebelum melakukan pengemmbangan tersebut hal yang harus disiapkan adalah
memusyawarahkan program-program yang akan dikerjakan dengan majelis guru, dan komite
sekolah, dan mitra kerja sehingga setelah mencapai kesepakatan maka program dapat
dilaksanakan dengan baik. dukungan yang dapat diberikan adalah terlibat dalam membentuk
program yang akan dilaksanakan, menyusun rencana kerja tahunan tersebut hingga menyusun
anggaran, setelah itu, untuk program-program yang akan dijalankan maka saya akan membantu
membimbing dan memotivasi guru-guru untuk melaksanakan program tersebut sehingga hasil
yang didapatkan maksimal, dan program terjalankan dengan baik.

c. kendala yang saya hadapi dalam pengembangan tersebut adalah kurangnya minat guru untuk
menjadi bendahara, CAKEP, kenaikan pangkat hingga Program guru penggerak. Kirangnya minat
guru disebabkan oleh berbagai hal, mulai dengan persyaratan yang harus dipersiapkan hingga
besarnya tanggung jawab dalam pengambil peran tersebut. Hal ini berkaitan dengan mindset
seseorang maka dari itu saya harus membantu, membimbing, memberi dukungan dan
pemahaman terhadap program dan jabatan tersebut, maka secara perlahan maka terbentuk
suatu motivasi pada guru-guru tersebut sehingga ingin melakukan program yang disarankan.

d. kemajuan dan hasil perkembangan dalam pengembangan tersebut dapat dilihat pada
bendahara BOS saat membuat laporan pengelolaan BOS sudah sesuai, dan tidak ada masalah
dalam laporan tersebut. CAKEP, guru tersebut sudah menyelesaikan pelatihan CAKEP tersebut
dengan baik. Kenaikan pangkat, guru tersebut sudah menyelesaikan seluruh persyaratan yang
dibutuhkan dalam kenaikan pangkat tersebut. Untuk Program Guru Penggerak, guru tersebut
sudah menyelesaikan semua langkah seleksi sehingga tinggal menunggu hasil.

E. hasilnya guru yang awalnya takut menjadi bendahara BOS sudah ingin mengemban peran
tersebut, dan laporan BOS yang dikerjakanpun sudah sesuai dan tidak ada yang salah. CAKEP
guru tersebut sudah memiliki sertifikat CAKEP,. kenaikan pangkat, sudah ada 7 orang guru yang
pangkat IVB yang awalnya hanya 1 orang guru saja. Program guru penggerak, sudah ada guru
yang menyelesaikan pendaftaran dan seleksi tinggal menunggu hasil.

5. Kapabilitas diri
a. Sebagai kepala sekolah wajib meningkatkan kapabilitas diri yaitu dikarenakan banyak terjadi
perubahan dan banyaknya tantangan dalam memimpin sekolah baik itu guru dan
masyarakat sekolah. Meningkatkan kompetensi sebagai kepala sekolah dapat dilakukan
dengan mengikuti pelatihan kepala sekolah dan melatih kepemimpinan, karena sebagai
pemimpin harus memberikan contoh yang baik, apalagi pada situasi pandemic covid-19 saat
ini dunia pendidikan mengalami perubahan dari yang biasanya belajar mengajar dengan
tatap muka, tetapi sekarang dilakukan secara daring. Maka sebagai kepala sekolah saya
harus meningkatkan kemampuan diri untuk ikut menguasai teknologi dan mendorong guru-
guru agar dapat menggunakan teknologi berbasis online dalam belajar mengajar
b. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kapabilitas diri yaitu dengan banyak belajar,
membaca, dan mengikuti pelatihan-pelatihan, salah satunya yaitu pelatihan penggunaan
aplikasi zoom, powerpoint, google classroom, yang mana aplikasi tersebut dapat
bermanfaat dalam meningkatkan proses belajar mengajar secara daring karena dunia
pendidikan terus berkembang. Umpan balik yang didapatkan adalah proses belajar
mengajar dan rapat secara daring, kepala sekolah dan guru-guru sudah dapat
memanfaatkan aplikasi zoom untuk media rapat pertemuan dan gloogle classroom sebagai
media belajar, sehingga siswa tetap mendapatkan haknya dalam menuntut ilmu.
Tercapainya umpan balik tersebut membuktikan bahwa kapabilitas dari kepala sekolah dan
guru-guru yang mengajar sudah meningkat karena yang awalnya tidak banyak yang bisa
menggunakan aplikasi tersebut.
c. Meningkatkan kapabilitas diri dilingkungan sekolah yaitu dengan mengadakan pelatihan-
pelatihan untuk guru-guru yaitu dengan mengadakan pelatihan untuk meningkatkan
kemampuan guru dalam melakukan proses pembelajaran secara daring, yaitu dengan
pelatihan cara menggunakan aplikasi zoom, google classroom, google form dan masih
banyak aplikasi lainnya yang dapat digunakan untuk proses belajar mengajar secara daring,
sehingga proses belajar mengajar tetap terus berlanjut.
d. Hasil yang didapat dalam meningkatkan kapabilitas diri adalah dapat merangkul guru-guru,
membimbing serta dapat memberikan arahan kepada guru-guru agar mencapai tujuan
bersama.
6. Membangun kerja sama dengan pihak luar
a. 1. Pada tahun 2017 situasi yang dihadapi adalah lapangan olahraga futsal sudah tidak layak
pakai maka sekolah bekerja sama dengan komite sekolah,
2. memperbaiki mushola sekolah yang kurang terawat yang sudah dipanjat rayap, dan
bagian bawah mushola masih rawa karena bangunan yang semi permanen, maka
sekolah bekerja sama dengan masyarakat sekitar untuk membangun mushola.
3. Bekerja sama dengan Adiwiyata kabupaten, bekerja sama dengan Badan Lingkungan
Hidup Kabupaten.
4. Pada tahun 2018 bekerjasana dengan Adiwiyata Provinsi, dan Badan Lingkungan Hidup
kabupaten dan provinsi.
5. Pada 2021 sekolah bekerjasama dengan anggota dewan melalui dana aspirasi untuk
membuat pagar sekolah dengan panjang 100m.
6. Bekerjasama dengan penerbit buku.
b. Kendala yang dihadapi adalah pada saat itu keadaan lapangan futsal yang tidak memadai,
keadaan mushola yang tidak layak pakai, ketika itu sekolah belum memiliki penghargaan
lingkungan sekolah maka itu dibentuk kerjasama antar sekolah dengan Adiwiyata kabupaten
dan provinsi, dibimbing dengan Badan Lingkungan Hidup. Bekerjasama dengan penerbit
untuk menambah buku penunjang belajar siswa.
c. Upaya yang dilakukan untuk memfasilitasi kesepakatan kerja sama tersebut adalah:
1. Mengadakan pertemuan antara komite dan orang tua wali murid untuk memperbaiki
lapangan futsal
2. Membuat kerjasama dengan masyarakat untuk membangun mushola pada saat sholat
berjamaah untuk mengumpulkan sedekah membangun mushola.
3. Bekerjasama dengan adiwiyata kabupaten dan peovinsi dilakukan pertemuan di sekolah
4. Mengadakan pertemuan kepala sekolah dengan penerbit
d. Kesepakatan yang didapat adalah memperbaiki lapangan futsal dan mushola yang tidak
layak pakai. Kesepakatan membimbing dan menilai tentang lingkungan sekolah dengan
Badan Lingkungan Hidup dan mendapatkan penghargaan Adiwiyata dari Kabupaten dan
Provinsi. Kesepakatan dengan penerbit adalah penerbit membantu menyalurkan buku
penunjang belajar untuk siswa. Semua kesepakatan tersebut berdampak baik untuk siswa
dan kemajuan sekolah.
7. A. program kerja yang dilakukan adalah program supervise guru, program ini penting
dilaksanakan untuk mengevaluasi kinerja guru-guru dalam menjalankan tugasnya sebagai
pengajar dengan tujuan melalui program ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan guru
terhadap peserta didik. Program supervise yang dilakukan pertama adalah perencanaan.
Didalam perencanaan kita melibatkan wakil Kepsek dan beberapa guru senior untuk membantu
program supervise karena jumlah guru kita cukup banyak yang akan di supervise. Pada tahap
perencanaan ini wakepsek dan beberapa guru senior diberikan arahan dan tugas untuk
membantu jalannya supervise sesuai dengan yang diharapkan. Setelah itu baru dibuat jadwal
pelaksanaan kemudian bapak ibu guru yang akan di supervise diberitahukan untuk
mempersiapkan perangkat apa saja mengenai kelengkapan supervise. Selanjutnya baru
dilaksanakan tahap pelaksanaan yang mana pada tahap pelaksanaan ini tim supervise yang
sudah dibentuk melaksanakan tugas nya sesuai dengan jadwal dan mengevaluasinya di kelas.
Hasil evaluasi akan ditindak lanjuti oleh tim penilai. Jika ada yang kurang maka dilakukan
bimbingan terhadap guru tersebut, bimbingan akan diberikan oleh kepala sekolah yang
termasuk ke dalam tim penilai, MGMP , mendatangkan narasumber jika diperlukan atau
diajukan ke dinas pendidikan.
b. sebelum program supervise ini dilaksanakan maka dibentuk tim penilai yang terdiri dari
kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan beberapa guru senior yang dianggap kompeten,
memiliki pengalaman yang mumpuni berdasarkan hasil penliaian kepala sekolah. Diharapkan tim
penilai harus menjujung tinggi pronsip-prinsip penilaian dalam supervise adalah praktis, objektif,
kooperatif, kekeluargaan, demokratis, komprehensif dan berkesinambungan. Sehingga dengan
menjalankan prinsip-pronsip penilaian supervise ini maka diharapkan hasilnya akan tercapai
sesuai dengan tujuan supervise sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan.
c. untuk memastikan keselarasan dalam program tersebut, setiap program yang akan dijalankan
sudah dimasukkan kedalam Rencana Kerja Tahunan (RKT), jika ada program yang butuh
anggaran dalam pelaksanaannya yaitu menggunakan dana BOS maka akan dimasukkan kedalam
Rencana Kerja Anggaran Sekolah (RKAS), yang sesuai dengan jenis BOS yang akan digunakan.
Tetapi tidak semua program kerja yang memerlukan anggaran karena dikerjakan oleh tim penilai
dari sekolah, termasuk program supervise ini tidak memerlukan anggaran dan Sumber daya
berasal dari sekolah sendiri.
d. cara memantau pelaksanaan program dan evaluasi yang akan dilakukan yaitu setelah program
selesai dilaksanakan, tim penilai melaksanakan tugasnya, tim penilai akan memberikan laporan
kepada kepala sekolah terhadap hasil supervise yang telah dilaksanakan, hasil evaluasi dan
tindak lanjut yang akan diberikan. Contoh tindak lanjut yang diberikan adalah bimbingan dan
arahan kepada guru yang bersangkutan, sesuai dengan keadaan hasil supervise.
8. A. Keluarga besar SMP N 3 Rengat terdiri dari berbagai macam etnis suku bangsa, ada suku
minang, melayu, batak, nias dan lain-lain. Keberagaman suku itu tidak membuat adanya
perbedaan dilingkungan sekolah. Dalam contoh lain terdapat keberagaman beragama, adanya
siswa maupun guru yang beragama muslim dan Kristen. Program yang dijalankan yaitu dalam segi
kegiatan religious contohnya pada setiap hari jumat ketika guru dan siswa muslim berkumpul di
musholla untuk mengadakan kegiatan yasinan, demikian juga untuk siswa dan guru penganut
agama non muslim yang khususnya di SMP N 3 Rengat menganut agama Kristen, akan berkumpul
di sebuah kelas untuk melakukan ibadah pula. Selain itu program yang dijalankan adalah lomba
pawai untuk menyambut hari Kartini, Hari Pahlawan, setiap siswa akan mengenakan baju daerah
adat masing-masing untuk mengenal dan menerima semua perbedaan dalam suku bangsa dan
bahasa daerah masing-masing maka terbentuk lah jiwa toleransi pada siswa dan guru di
lingkungan sekolah.
b. kendala yang dialami misalnya pada kegiatan lomba pawai baju adat, banyak siswa yang tidak
memiliki baju adat ataupun tidak mampu menyewa dikarenakan factor ekonomi, tetapi pihak
sekolah tidak pernah memaksa pada siswa untuk tetap mengenakan pakaian adat. Jika memang
tidak ada maka siswa akan dikenalkan keberagaman suku bangsa dan bahasa dengan cara lain,
contohnya dengan pembelajaran seni budaya dan pendidikan pancasila dan kewarga negaraan di
sekolah.
c. upaya yang dilakukan untuk mendukung kegiatan tersebut adalah dengan menanyakan
pemdapat kepawa orang tua wali murid, sebelum diadakan kegiatan tersebut. Contohnya pada
kegiatan pawai lomba baju adat. Upaya untuk kegiatan setiap hari jumat adalah dengan
merapatkan dengan majelis guru untuk mendatangkan guru agama Kristen kesekolah, sebagai
pemimpin kegiatan ibadah agama Kristen, dan juga untuk mempersiapkan soal ujian sekolah.

Anda mungkin juga menyukai