a. Apa yang memotivasi Anda menjadi Guru Penggerak? Apa yang Anda lakukan dalam mewujudkan motivasi tersebut? Yang memotivasi saya menjadi guru penggerak adalah melihat kondisi dan situasi sekolah yang masih sangat jauh dari harapan dunia pendidikan dan saya sangat perihatin melihat kondisi warga sekolah terutama peserta didik yang mayoritas wali muridnya masih banyak beranggapan bahwa pendidikan itu kurang penting, menurut pendapat mereka membantu keluarga untuk bekerja dan menghasilkan uang lebih penting dibandingkan sekolah yang tinggi, selain itu, yang membuat saya termotivasi adalah untuk meningkatkan dan mengembangkan wawasan dan pengetahauan saya yang masih saya anggap banyak sekali kekurangan baik profesionalitas, pedagogic, ataupun keterampilan. Untuk meningkatkan kualitas sekolah diperlukan adanya dukungan dari berbagai pihak baik pendidik, tenaga kependidikan, wali murid dan peserta didik, pendidik yang mempunyai kualitas yang baik akan dapat memberikan kontribusi bagi sekolah. Sedangkan yang saya lakukan untuk mewujudkan motivasi tersebut adalah memperbanyak peran aktif saya dalam pelatihan, memperbanyak berliterasi, melakukan kolaborasi dengan rekan seprofesi, komunitas, serta meningkatkan kedisiplinan. b. Apa kelebihan yang mendukung peran Anda sebagai Guru Penggerak? Jelaskan alasannya dan berikan contohnya! Kelebihan-kelebihan yang saya miliki untuk mendukung peran saya sebagai guru penggerak adalah penghargaan akdemik dan non akdemik , bimtek dan diklat- diklat yang pernah saya ikuti. Diantaranaya : 1. Sebagi ketua aktif dalam komunitas guru mulok Bahasa Sasak wilayah selatan Kabupaten Lombok Timur yang mencakup tujuh kecamatan seperti Kecamatan Labuan Haji, Terara, Sakra, Sakra Timur, Sakra Barat, Keruak dan Jerowaru, keaktifan saya dalam komunitas ini adalah untuk memotivasi teman-teman guru mulok Bahasa Sasak untuk mencintai dan mempertahankan budaya leluhur yang akhir-akhir ini mulai dilupakan oleh generasi penerus dengan cara memperkenalkan budaya-budaya ini di masyarakat terutama di peserta didik di setiap satuan pendidikan. 2. Sebagai pengurus Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia tingkat subrayon kecamatan Jerowaru, dengan alasan yang sama yakni ingin memotivasi orang lain untuk tetap belajar dan meningkatkan profesionalisme dalam menyusun perangkat-perangkat pembelajaran dan menyadari diri bahwa guru adalah profesi yang sangat mulia. 3. Menjadi guru disebuah pondok pesantren menurut saya adalah prestasi akademik yang pernah saya raih karena itu saya laksanakan selama 15 tahun lebih dimana saya pernah menjadi wakil kepala madrasah dari tahun 2010-2016 dengan alasan bahwa pekerjaan guru dan mengajar adalah profesi yang sangat mulia dan menyenangkan dan saya bisa punya kontribusi lebih untuk memajukan dan mencetak generasi anak bangsa. 4. Menjadi Komite Pembelajaran implementasi Kurikulum Merdeka di satuan pendidikan tempat saya bekerja sejak sekolah saya ditunjuk sebagai satu-satunya sekolah penggerak di Kecamatan Jerowaru untuk tingkat Sekolah Menegah Pertama Negeri (SMP), pada posisi saya ini saya dituntut untuk memberikan pengimbasan kepada warga sekolah agar memahami kurikulum merdeka. c. Berikan contoh perubahan, inovasi, pemberdayaan, gerakan, atau lainnya yang memberikan dampak nyata berdasarkan inisiatif Anda sendiri. Apa yang mendorong Anda melakukan hal tersebut? (Jawaban Anda harus mencakup waktu kejadian, dampak atas inisiatif Anda, upaya yang Anda lakukan agar inisiatif tersebut terlaksana, peran Anda dan pihak lain yang terlibat bila ada) Dalam kaitannya dengan paparan saya tersebut di atas, dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab penulis sebagai seorang pendidik bidang studi Bahasa Indonesia dan Muatan Lokal Bahasa Sasak di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Jerowaru maka dipandang perlu melakuakan berbagai teknik untuk dapat melakukan perubahan yang baik di satuan pendidikan, perubahan yang penulis lakukan adalah mengembangkan budaya literasi berkelanjutan, karena berdasarkan hasil raport pendidikan di satuan pendidikan tempat saya mengajar masih belum memuaskan. Diantara beberapa cara untuk mengembangkan budaya tersebut adalah dengan cara membuat poster-poster dan iklan gemar membaca dan menempelkan di tembok-tembok sekolah, serta membuat pojok baca di masing- masing kelas. Kegiatan ini bukan hanya diikuti oleh siswa-siswi SMP Negeri 2 Jerowaru tetapi juga diikuti oleh bapak/ibu guru sebagai contoh atau teladan yang patut diteladani oleh setiap peserta didik. Peran yang saya lakukan pada kegiatan ini adalah memantau dan memberikan bimbingan sekaligus memberikan motivasi agar para peserta didik dan warga satuan pendidikan gemar membaca sesuai dengan keahlian dan profesi saya sebagai guru Bahasa Indonesia. Untuk menciptakan perubahan yang baik seorang pendidik senantiasa mempunyai karakter positif , berakhlak mulia dan menjadi teladan yang patut ditiru dan digugu bagi peserta didik sehingga seorang pendidik dapat dikatakan sukses dan berhasil dalam dunia pendidikan. Program yang penulis lakukan ini adalah bagian dari tuntutan dunia pendidikan sekaligus dapat dikatan sebagai salah satu jalan menjalankan perintah Allah SWT yang mengwajibkan semua orang khususnya peserta didik agar gemar membaca sesuai dengan yang terdokumentasi di sebuah surat dalam Al-qur’an surat Al-Alaq ayat 1-5 tentang perintah membaca. Selain itu, program literasi ini menjadi kegiatan rutin yang dilakukan di sekolah, dengan adanya kegiatan seperti ini dapat mendorong minat para peserta didik untuk berkarya, berekspresi dan berkreasi dalam berbagai kegiatan literasi seperti membuat cerita, dongeng, iklan, poster dan lain sebagainya.