Anda di halaman 1dari 3

DEMOKRASI SEKOLAH KAMI

Sekolah merupakan lembaga yang dirancang untuk melaksanakan pendidikan.


Sekolah memiliki peranan penting dalam mempersiapkan generasi muda sebelum
masuk ke dalam proses pembangunan masyarakat selain itu, sekolah memberikan
bimbingan dan memberdayakan siswa agar dapat tumbuh dan berkembang secara
optimal dengan potensi yang dimilikinya. Hal tersebut sesuai dengan tujuan
pendidikan yang di jelaskan dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003. Tentang
sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 yang mengatakan bahwa: “Pendidikan Nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.” (Undang-Undang No. 20 Tahun 2003. Tentang sistem
Pendidikan Nasional).

Dalam pendidikan khususnya sekolah, demokrasi ditunjukkan dengan pemusatan


perhatian serta usaha pada si anak untuk tumbuh dan berkembang menurut
kodratnya. Dengan demikian tampaklah bahwa demokrasi pendidikan merupakan
suatu pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta
perlakuan yang sama di dalam berlangsungnya proses pendidikan antara siswa, guru
dan siswa, serta juga dengan pengelola sekolah .

Dalam mewujudkan suasana sekolah yang demokratis dibutuhkan prinsip - prinsip


demokrasi dalam setiap pergaulan, entah dari siswa dengan siswa, siswa dengan
guru, guru dengan guru maupun guru dengan kepala sekolah.

Sebagai gambarannya, di sekolah kami telah diterapkan prinsip - prinsip tersebut.


Hal itu dapat dimulai dari hal yang paling kecil seperti demokrasi siswa dengan siswa
misalnya melakukan pembagian tugas piket yang merata agar semua siswa dapat
bekerja sama dengan baik dalam menciptakan kebersihan kelas .Dengan demikian
para siswa telah berlatih menyelesaikan perselisihan dalam memilih anggota piket
dengan cara berunding bersama. Ada juga pemilihan ketua OSIS yang dilakukan
secara musyawarah untuk mencapai mufakat (yakni Voting) agar dapat memilih
ketua OSIS yang menurut mereka baik. Dengan melakukan kegiatan tersebut dapat
sekaligus melatih semua siswa untuk bersikap saling toleransi .

Kemudian, ada Demokrasi siswa dengan guru atau kepala sekolah kami yang
biasanya diawali dengan komunikasi yang baik. Sebab proses pembelajaran akan
efektif, apabila komunikasi dan interaksi antara guru dengan siswa terjadi secara

XI MIPA 1 1
intensif contohnya diadakan Family gathering dan pengajian yang mendidik. Kedua,
Penyampaian Saran atau Aspirasi pada Pihak sekolah. Di sekolah kami para siswa
turut serta dalam menyampaikan aspirasinya dalam kegiatan bermusyawarah
dengan pihak sekolah misalnya dalam kegiatan belajar mengajar para guru akan
meminta siswa menyampaikan pendapatnya terkait pembelajaran melalui sesi tanya
jawab, tes lisan, atau tugas tertulis. Para siswa juga disediakan kotak saran untuk
menyampaikan kritik sarannya pada pihak sekolah, dan biasanya di adakan juga
musyawarah siswa dengan guru untuk merencanakan Event - Event sekolah yang
akan diselenggarakan kedepannya seperti Lomba PHBN, Karnaval, Event Disnatalis,
dan sebagainya.

Selain itu, Demokrasi antar guru dengan guru juga terasa di sekolah kami.
Biasanya para guru selalu mengadakan rapat bersama membahas rencana program
pembelajaran yang akan diterapkan. dimana dalam rapat tersebut para guru juga
diminta mengeluarkan pendapatnya serta saling bertukar pikiran terkait metode
pembelajaran apa yang efektif untuk digunakan selama proses pembelajaran di
sekolah. Dan ada pula rapat bulanan antar guru yang bermusyawarah membahas
hasil belajar siswa, para guru juga membahas nilai para siswa yang bermasalah
dengan masing -masing guru mapelnya. mereka senantiasa bersama - sama mencari
solusi yang terbaik untuk siswanya.

Hampir mirip dengan Demokrasi antar guru, demokrasi guru dengan kepala
sekolah di sekolah kami terbentuk dalam rapat kerja (raker) yang membahas strategi
dan program sekolah yang akan dijalankan di tahun berikutnya. Dalam rapat pasti
timbul perbedaan argumen antar guru dengan kepala sekolah, namun mereka semua
tetap mengutamakan prinsip demokrasi yang harus saling menghargai pendapat satu
sama lain. Sebab hal itu semua hanya bertujuan satu, yakni berusaha membuat
sekolah yang lebih baik dan semakin demokratis.

Dari penjelasan tersebut bisa di simpulkan bahwa pelaksanaan budaya demokrasi


pada sekolah kami sudah diterapkan dengan baik. Prinsip - prinsip demokrasi terlihat
dalam antar pergaulan anggota sekolah, membuat suasana sekolah menjadi
demokratis dan menguntungkan untuk semua masyarakat sekolah.

Disusun oleh
1. Milla Auliya (19)
2. Putri Citra Ratna Gumilang (25)
3. Selly Habibatul Laili (30)
4. Witdya Fatma Meilina (35)

XI MIPA 1 2
XI MIPA 1 3

Anda mungkin juga menyukai