Studi Kasus ini disusun dalam rangka untuk memenuhi salah satu tugas individu pada mata
kuliah manajemen Organisasi pendidikan (MOP)
Disusun Oleh:
Nama : Syahadah
NIM : (0304203178)
Kelas/Semester : TBI-3/IV
Puji syukur Kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan kita berbagai
macam nikmat, sehingga aktivitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa
keberkahan, baik di kehidupan alam dunia maupun di kehidupan akhirat kelak, sehingga
semua cita-cita dan harapan yang kita inginkan menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Dosen Azwar Annas
Manurung, MM serta teman-teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moril
maupun materil, sehingga studi kasus ini terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
Saya menyadari, didalam penyusunan studi kasus ini masih jauh dari kata sempurna,
serta banyaknya kekurangan dari segi tata bahasa. Harapan yang paling besar dari
penyusunan studi kasus ini ialah, mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi para pembacanya.
Aamiin.......
Syahadah
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan:
1) Pengembangan civic disposition dalam kegiatan OSIS pada siswi SMA pesantren
Al-Husna
2) Kendala pengembangan civic disposition dalam kegiatan OSIS pada siswi SMA
pesantren Al-Husna
3) Solusi pengembangan civic disposition dalam kegiatan OSIS pada siswi SMA
pesantren Al-Husna
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu hasil temuannya tidak diperoleh
melalui prosedur statistik. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi,
wawancara mendalam dan mencatat dokumen. Penetapan validitas data dalam penulisan
ini melalui trianggulasi data dan informan review, untuk menganalisis data yang
terkumpul digunakan analisis interaktif.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa:
1) Pengembangan civic disposition dalam kegiatan OSIS pada siswi SMA
pesantren Al-Husna ditunjukkan oleh siswa melalui upacara bendera setiap hari
Senin, latihan baris berbaris, mengikuti rapat OSIS dan kegiatan
ekstrakurikuler.
2) Kendala pengembangan civic disposition dalam kegiatan OSIS pada siswi
SMA pesantren Al-Husna meliputi sikap anak yang kurang stabil atau masih
labil sehingga siswa di dalam mengikuti kegiatan masih ada anak yang tidak
masuk, datang tidak tepat waktu, kurangnya penanaman karakter, dan masalah
biaya atau dana.
3) Solusi pengembangan civic disposition dalam kegiatan OSIS pada siswi SMA
pesantren Al-Husna dengan cara mengabsen kehadiran siswa, memberikan
penekanan pada siswa, mengingatkan pada anak hal-hal yang baik dan
memberikan dukungan serta motivasi pada peserta didik.
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN OSIS
Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang
berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin
dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode,
lingkungan), sarana prasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan
efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Paul Preston dan Thomas Zimmerer mengatakan bahwa Organisasi adalah
sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk
mencapai tujuan bersama. (Organization is a collection people, arranged into groups, working
together to achieve objectives).
Organisasi dalam hal ini dimaksudkan sebagai satuan atau kelompok kerjasama para
siswa yang dibentuk dalam usaha mencapai tujuan bersama, yaitu mendukung terwujudnya
pembinaan kesiswaan.
OSIS sebagai tempat kehidupan berkelompok siswa yang bekerjasama untuk
mencapai tujuan bersama. Dalam hal ini OSIS dipandang sebagai suatu system, dimana
sekumpulan para siswa mengadakan koordinasi dalam upaya menciptakan suatu organisasi
yang mampu mencapai tujuan. Intra Organisasi itu terbatas antar siswa di dalam sekolah itu
dan tidak ada hubungan dengan organisasi sekolah lain.
OSIS sebagai suatu system ditandai beberapa ciri pokok yaitu :
1. Berorientasi pada tujuan
2. Memiliki susunan kehidupan kelompok
3. Memiliki sejumlah peranan
4. Terkoordinasi
5. Berkelanjutan dalam waktu tertentu
FUNGSI OSIS
Sebagai salah satu jalur dari pembinaan kesiswaan, fungsi OSIS adalah sebagai berikut:
1. Sebagai Wadah
2. Sebagai Motivator
3. Sebagai Preventif
Masalah Keorganisasian
Masalah Keorganisasian yang sering ditemui:
● Perbedaan pendapat Kumpul nggak lengkap
● Banyak pengurus yang keluar
● Terjadi kesenjangan antar anggota
● Manajemen waktu yg kurang baik
● Prestasi Menurun
Pemecahan masalah atau solusi adalah suatu proses penghilangan perbedaan atau
ketidaksesuaian yang terjadi antara hasil yang diperoleh dan hasil yang diinginkan (Hunsaker,
2005).
Solusi permasalahan
● Introspeksi diri & konflik
● Mengevaluasi pihak-pihak yang terkait
● Identifikasi sumber konflik
● Penyelesaian konflik
Solusi
● Bersikap proaktif
Setiap anggota tim harus turut aktif dalam penyelesaian konflik secara proaktif.
● Komunikasi
Komunikasi yang lancar dapat menghindari diri dari kesalahpahaman sehingga lebih
mudah dalam menyelesaikan konflik yang timbul.
● Keterbukaan
Setiap anggota harus terbuka supaya konflik tidak berlarut larut dan dapat
diselesaikan dengan baik.
● Sharing
● Akomodasi
● Meminimalisir masalah atau konflik, dengan cara melakukan sistem pengorganisasian
yang baik, yaitu:
● Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi.
Karena organisasi itu dibentuk berdasarkan suatu tujuan
● Membagi pekerjaan ke dalam aktivitas-aktivitas yang secara logis dan menyenangkan
dapat dilakukan oleh seseorang atau oleh sekelompok orang
● Mengkombinasikan pekerjaan anggota organisasi dalam cara yang logis dan efisien.
Setelah dibagi pekerjaan
● Penetapan mekanisme untuk mengkoordinasi pekerjaan anggota organisasi dalam satu
kesatuan yang harmonis
● Memonitor efektivitas organisasi dan pengambilan langkah-langkah penyesuaian
untuk mempertahankan atau meningkatkan efektivitas.
CONTOH KASUS
Ada kesenjangan antara pengurus A dan Pengurus B, hal ini dikarenakan si A dan Si
B mempunyai masalah pribadi yang tidak ada hubungannya dengan organisasi, tapi mereka
membawa-bawa masalah tersebut saat berkumpul bersama organisasi sehingga timbul
konflik? Apa dampaknya dlm organisasi? Seperti apakah solusinya?
Penyelesaian?
Untuk menghindari atau menyelesaikan masalah tersebut cobalah menggunakan cara
sharing dan meminta keduanya agar terbuka menceritakan masalah mereka. Namun jika
mereka tidak mau menceritakan masalahnya karena dianggap sebagai sesuatu yang sangat
pribadi atau tidak mau urusannya dicampuri, coba tegurlah dan beri saran agar mereka segera
menyelesaikan masalah itu dan sebisa mungkin bersikap profesional agar tidak membawa
masalah tersebut ke dalam organisasi.
PENGERTIAN STUDI KASUS
1. Menurut Mohamad Surya dan I. Djumhur
Studi kasus adalah suatu teknik mempelajari seorang individu secara mendalam untuk
membantunya memperoleh penyesuaian yang lebih baik.
2. Menurut Sayekti Pujosuwarno
Dengan studi kasus kita mampu mengumpulkan data selengkap-lengkapnya tentang
individu. Data tersebut dapat kita olah atau analisa kemudian hasilnya akan dapat merupakan
dugaan permasalahan dari individu terseut, berdasarkan semua itu maka kita dapat
melaksanakan layanan bimbingan dan konseling dengan setepat mungkin.
3. Menurut A. N. Sadu dan Amarjit Singh
Studi kasus adalah bentuk analisa kualitatif dengan melakukan observasi yang cermat dan
lengkap tentang seorang manusia satu situasi atau satu lembaga.
4. Menurut S. Nasution
Studi kasus adalah bentuk penelitian yang mendalam tentang aspek suatu lingkungan
sosial termasuk manusia didalamnya. Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa studi kasus
merupakan salah satu bentuk desain penelitian disamping survey dan eksperimen.
KAJIAN TEORI
Civic disposition merupakan suatu usaha yang dilakukan secara teratur, terencana,
terarah untuk membuat atau memperbaiki, sehingga menjadi produk yang semakin
bermanfaat untuk meningkatkan kualitas sebagai upaya untuk menciptakan mutu yang lebih
berkualitas dalam watak baik seseorang yang bersumber dari kepribadian bangsa Indonesia
setelah pembelajaran selesai.
Kajian Mengenai Civic Disposition Dalam Kegiatan OSIS Menurut Sundawa dkk.
(2008:26), civic disposition untuk itulah perlu diperhatikan pula etika kehidupan berbangsa
yang bertolak dari rasa kemanusiaan yang mendalam dengan menampilkan kembali sikap
jujur, saling peduli, memahami, menghargai, mencintai, tolong menolong diantara sesama
manusia.
Adapun civic disposition yang ada di dalam kegiatan OSIS , sebagai berikut:
1. Mengikuti kegiatan MOS (Masa Orientasi Siswa).
2. Mengikuti kegiatan PASKIBRA (Pasukan Pengibar Bendera).
3. Mengadakan rapat pengurus OSIS.
4. Mengikuti sosialisasi bahaya narkoba terhadap generasi muda.
5. Mengikuti latihan kepemimpinan.
6. Membuat acara muhadharah (latihan pidato setiap malam rabu)
7. Membuat acara cerdas cermat setiap 3 bulan sekali
8. Membuat acara PORSENI (pekan olahraga dan seni)
9. Olahraga pagi setiap hari jum'at, dll
BAB III
ISI LAPORAN
METODE PENELITIAN
Tempat penelitian ini adalah SMA Pesantren Al-Husna T/A 2019-2020 . Tahap-tahap
dalam pelaksanaan kegiatan dimulai dari tahap persiapan sampai dengan penulisan laporan
penelitian. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, karena penelitian ini lebih
menekankan pada proses-proses yang diambil dari peristiwa yang ada kemudian ditarik
kesimpulan.
Subjek-subjek penelitian ini terdiri dari:
1. Kesiswian SMA Pesantren Al-Husna T/A 2019-2020
2. Pembina OPPA SMA Pesantren Al-Husna T/A 2019-2020
3. Siswi yang menjadi anggota OPPA SMA Pesantren Al-Husna T/A 2019-2020
Objek penelitian dalam penelitian ini meliputi pengembangan civic disposition dalam
kegiatan OPPA pada siswi SMA Pesantren Al-Husna T/A 2019-2020. Penelitian ini
menggunakan tiga sumber data yaitu narasumber atau informan, tempat adanya peristiwa,
arisp atau dokumen. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan mencatat
dokumen atau arsip. Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrument kisi-kisi
wawancara atau pedoman wawancara, kisi-kisi observasi atau lembaran pengamatan, dan
dokumen. Keabsahan data dengan menggunakan dua trianggulasi yaitu trianggulasi teknik
pengumpulan data dan sumber data. Analisis data menggunakan teori analisis data model
interaktif menurut Miles dan Huberman.
KESIMPULAN
1. Pengembangan civic disposition dalam kegiatan OSIS pada siswi SMA pesantren Al-
Husna adalah civic disposition siswi cukup baik dan tertanam didirinya. Civic
disposition dalam kegiatan OSIS pada siswi SMA pesantren Al-Husna T/A 2019-
2020 seperti baris berbaris, diajarkan dalam latihan PBB. Jadi baris berbaris yang
dilaksanakan siswa merupakan bentuk civic disposition untuk membentuk sebuah
sifat bertanggung jawab, dan displin. siswi SMA pesantren Al-Husna T/A 2019-2020
dikenalkan dengan Latihan Kepemimpinan Tingkat Dasar (LKTD). Tujuannya untuk
mengembangkan civic disposition dalam kegiatan OSIS.
2. Kendala yang ada dalam pengembangan civic disposition dalam kegiatan OSIS pada
siswi SMA pesantren Al-Husna T/A 2019-2020 adalah sifat anak yang belum stabil
atau masih labil, kurangnya penanaman karakter pada siswa, tidak bisa mengatur
waktu dan siswi SMA pesantren Al-Husna di yang latar belakangnya mayoritas siswa
dari keluarga yang ekonominya lemah sehingga menyebabkan faktor dari keluarga
setiap anak berbeda.
3. Solusi yang digunakan untuk mengembangan civic disposition dalam kegiatan OSIS
pada siswi SMA pesantren Al-Husna T/A 2019-2020 adalah guru selalu mengabsen
siswa sehingga pendidik paham dengan watak setiap siswa. Memberikan penekanan
pada siswa dalam bimbingan. Mengingatkan pada anak hal-hal yang baik sehingga
siswa dapat mempunyai gambaran manfaat bagi kedepannya sehingga lebih terarah.
Memberikan dukungan dan motivasi dalam pelaksanaan.
STRUKTUR OPPA (ORGANISASI PELAJAR PESANTREN AL-HUSNA) T/A 2019-2020
KETUA OPPA
SYAHADAH SYAHADAH