Anda di halaman 1dari 9

Nama : Dewi Mawaddatus Sholekhah

NIM : 13018031

TK 3101-01 Proses Pemisahan


Tugas Multikomponen
Suatu kolom distilasi dengan laju umpan 200 kmol/jam, campuran 24% etana, 16%
propana, 12% iso-butana, 15% n-butana, 18% iso-pentana, dan sisanya normal pentan akan
difraksinasi sehingga 95% propana dan 5% iso-butana dapat keluar sebagai distilat/produk atas.
Campuran umpan tersebut memiliki suhu 100⁰C dan tekanan absolut 2500 kPa. Fraksinasi juga
akan dijalankan pada tekanan 2500 kPa. Produk atas dan bawah diharapkan keluar sebagai
cairan jenuh.
Tentukan:
a. Titik gelembung (bubble point) dan titik embun (dew point) campuran umpan.
b. Laju alir dan komposisi produk atas dan produk bawah
c. Jumlah tahap teoritis kolom fraksionasi yang dibutuhkan jika refluks yang digunakan 1,25
kali refluks minimum.

Kondisi Aliran Proses


Berdasarkan soal yang diberikan, diperoleh data mentah awal aliran yang disajikan dalam tabel
berikut.

Tabel 1. Data Laju Alir dan Komposisi di Setiap Aliran

LK/HK i Komponen zi,F yi,D xi,B Fi Di Bi


1 C2 0,24 0,60 0,00 48 48 0
LK 2 C3 0,16 0,38 0,01 32 30,4 1,6
HK 3 i-C4 0,12 0,02 0,19 24 1,2 22,8
4 N-C4 0,15 0,00 0,25 30 0 30
5 i-C5 0,18 0,00 0,30 36 0 36
6 N-C5 0,15 0,00 0,25 30 0 30
Jumlah 1 1 1 200 79,6 120,4

Berdasarkan asumsi sifat kemudahan menguap yang sebanding dengan titik didih suatu
komponen, komponen dengan massa molar lebih besar dari isobutana akan mengalir turun ke
sisi bottom dan keluar sebagai produk bawah. Sedangkan komponen dengan massa molar lebih
kecil memiliki titik didih yang lebih rendah, sehingga komponen ringan tersebut akan naik ke
sisi destilat dan keluar sebagai produk atas.

1
Nama : Dewi Mawaddatus Sholekhah
NIM : 13018031
Penentuan Temperatur Operasi

Perhitungan temperatur bottom dan distilat menggunakan data temperatur umpan yaitu
100⁰C dan nilai K (K = f(T)). Nilai tetapan kesetimbangan (K) setiap komponen dicari pada
berbagai rentang temperatur dengan tekanan 2500 kPa melalui kurva K-value hidrokarbon.

Gambar 1. K-value Hidrokarbon pada Tekanan 2500 kPa dan Rentang Temperatur Tertentu

Setelah melakukan penarikan garis dari tekanan 2500 kPa, didapat beberapa data pada
rentang temperatur yang telah ditentukan. Dilakukan pada rentang temperatur, karena untuk
meminimalkan trial and error.

2
Nama : Dewi Mawaddatus Sholekhah
NIM : 13018031
Tabel 2. Data Nilai K pada Rentang Temperatur (30-160)⁰C untuk Setiap Komponen

T(oC) C2 C3 I-C4 N-C4 I-C5 N-C5


30 1,700 0,570 0,260 0,185 0,080 0,062
40 1,900 0,700 0,320 0,230 0,110 0,084
50 2,200 0,810 0,400 0,290 0,135 0,110
60 2,480 0,960 0,470 0,350 0,164 0,140
70 2,700 1,070 0,560 0,420 0,205 0,170
80 2,900 1,250 0,650 0,500 0,250 0,210
90 3,250 1,400 0,770 0,590 0,300 0,260
100 3,500 1,600 0,870 0,670 0,370 0,310
110 3,750 1,800 1,000 0,790 0,440 0,370
120 4,100 1,95bil0 1,100 0,880 0,495 0,440
130 4,400 2,100 1,220 1,000 0,590 0,500
140 4,800 2,400 1,380 1,100 0,670 0,600
150 5,000 2,600 1,600 1,250 0,750 0,690
160 5,200 2,800 1,750 1,400 0,850 0,790

Grafik K Terhadap T
6,000
C2
y = 3E-05x2 + 0,0229x + 0,9718
R² = 0,998 C3
5,000 I-C4
N-C4
I-C5
4,000
N-C5
y = 5E-05x2 + 0,0084x + 0,2782
R² = 0,9989
3,000
K

y = 5E-05x2 + 0,0024x + 0,1542


2,000 R² = 0,9984

y = 4E-05x2 + 0,0022x + 0,0868


R² = 0,9996
1,000
y = 3E-05x2 + 2E-05x + 0,0538
R² = 0,9995
y = 3E-05x2 - 0,001x + 0,0699
0,000 R² = 0,9993
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170
Temperatur (Celcius)

Gambar 2. Grafik Hubungan Nilai K terhadap Temperatur

Hubungan K = f(T) ini kemudian dinyatakan dalam suatu persamaan polinomia berordo
dua. Persamaan tersebut dapat dipisahkan pada tabel berikut.

3
Nama : Dewi Mawaddatus Sholekhah
NIM : 13018031
Tabel 3. Nilai K untuk Masing-Masing Komponen di Umpan, Distilat, dan Bottom

Fungsi K= AT^2 + BT + C T = 100 C


Komponen A B C Ki,F Ki,d Ki,b
C2 0,00003 0,0229 0,9718 3,5618 1,7902 4,9705
C3 (LK) 0,00005 0,0084 0,2782 1,6182 0,6240 2,5819
I-C4 (HK) 0,00005 0,0024 0,1542 0,8942 0,2948 1,5789
N-C4 0,00004 0,0022 0,0868 0,7068 0,2088 1,2676
I-C5 0,00003 0,00002 0,0538 0,3558 0,0896 0,7006
N-C5 0,00003 -0,001 0,0699 0,2699 0,0708 0,5673

Dalam penentuan temperatur bottom dan temperatur distilasi, menggunakan fitur Goal
Seek set value ∑ y = ∑(xi. Ki) = 1 dengan mengubah nilai temperatur bottom dan set
∑ x = ∑(yi/Ki) = 1 dengan mengubah nilai temperatur distilat. Sehingga diperoleh
temperatur bottom (Tbottom) = 146,5⁰C dan temperatur distilat (Tdistilat) = 34,20⁰C.

Tabel 4. Penentuan Temperatur Bottom dengan dasar Tekanan Operasi

P 2500 Tbottom 146,50


Komponen Bi xi,B Ki,B y=x.K
C2 0,0 0,0000 4,9705 0,0000
C3 (LK) 1,6 0,0133 2,5819 0,0343
i-C4 (HK) 22,8 0,1894 1,5789 0,2990
N-C4 30,0 0,2492 1,2676 0,3158
i-C5 36,0 0,2990 0,7006 0,2095
N-C5 30,0 0,2492 0,5673 0,1413
Jumlah 120,4 1 1,0000

Tabel 5. Penentuan Temperatur Distilat dengan Dasar Tekanan Operasi

P 2500 Tdistilat 34,20


Komponen Di yi,D Ki,D x=y/K
C2 48,0 0,6030 1,7902 0,3369
C3 (LK) 30,4 0,3819 0,6240 0,6120
i-C4 (HK) 1,2 0,0151 0,2948 0,0511
N-C4 0,0 0,0000 0,2088 0,0000
i-C5 0,0 0,0000 0,0896 0,0000
N-C5 0,0 0,0000 0,0708 0,0000
Jumlah 79,6 1 1,0000

Dalam penentuan Tbubble dan Tdew dilakukan tebakan awal berupa Tbubble =
Tbottom dan Tdew = Tdistilat. Kemudian dengan menggunakan goal seek pada Ms. Excel, set
value ∑ y = ∑(xi. Ki) = 1 dengan mengubah nilai temperatur bubble dan set value
∑ x = ∑(yi/Ki) = 1 dengan mengubah nilai temperatur dew. Sehingga diperoleh temperatur

4
Nama : Dewi Mawaddatus Sholekhah
NIM : 13018031
bubble (Tbubble) = 68,1711⁰C dan temperatur dew (Tdew) = 131,1888⁰C. Hasil
perhitungannya disajikan pada tabel berikut.

Tabel 6. Data Perhitungan Temperatur Bubble

Tebakan Tbubble (saat xi=zi)


Tbubble (⁰C) 68,1711
Komponen xi,F Ki,F yi,F
C2 0,24 2,6723 0,6414
C3 (LK) 0,16 1,0832 0,1733
i-C4 (HK) 0,12 0,5502 0,0660
N-C4 0,15 0,4227 0,0634
i-C5 0,18 0,1946 0,0350
N-C5 0,15 0,1411 0,0212
Jumlah 1,0003

Tabel 7. Data Perhitungan Temperatur Dew

Tebakan Tdew (saat yi=zi)


Tdew (⁰C) 131,1888
Komponen yi,F Ki,F xi,F
C2 0,24 4,4923 0,0534
C3 (LK) 0,16 2,2407 0,0714
i-C4 (HK) 0,12 1,3296 0,0903
N-C4 0,15 1,0638 0,1410
i-C5 0,18 0,5727 0,3143
N-C5 0,15 0,4550 0,3297
Jumlah 1,0000

Penentuan Nilai K dan αi

Nilai α didapatkan dari persamaan dibawah ini dengan nilai K yang didapatkan dari
persamaan kurva setiap komponen.

𝐾𝑖
𝛼𝑖 =
𝐾𝐻𝐾

Propanan ditentukan sebagai komponen light key (LK), sedangkan isobutana sebagai
komponen heavy key (HK). Hasil perhitungan ditampilkan dalam tabel berikut.

5
Nama : Dewi Mawaddatus Sholekhah
NIM : 13018031
Tabel 8. Perhitungan Nilai K dan α pada Umpan, Distilat, dan Bottom

Komponen Ki,F Ki,D Ki,B αi,F α i,D α i,B


C2 3,5618 1,7902 4,9705 3,9832 6,0728 3,1480
C3 (LK) 1,6182 0,6240 2,5819 1,8097 2,1168 1,6352
i-C4 (HK) 0,8942 0,2948 1,5789 1,0000 1,0000 1,0000
N-C4 0,7068 0,2088 1,2676 0,7904 0,7085 0,8028
i-C5 0,3558 0,0896 0,7006 0,3979 0,3039 0,4437
N-C5 0,2699 0,0708 0,5673 0,3018 0,2402 0,3593

FENSKE - Perhitungan Jumlah Tahap Minimum

Jumlah tahap minimum dihitung dari persamaan Fenske dengan menggunakan nilai K
dan α yang telah didapatkan pada perhitungan sebelumnya. Persamaan Fenske yang digunakan
adalah sebagai berikut.

Tabel 9. Perhitungan Jumlah Tahap Minimum

αLK,D 2,1168
αLK,B 1,6352
αLK,ave 1,8605
Nm 9,4851

Dari perhitungan Fenske di atas, diperoleh nilai tahap minimum (Nm) adalah 9,4851.

FENSKE - Koreksi Komposisi

Setelah mendapatkan jumlah tahap minimum (Nm), langkah selanjutnya yaitu


mengoreksi komponen bagian distilat dan bottom. Caranya yaitu dengan menghitung nilai
αi,ave ; Di/Bi ; dan menghitung Bi dan Di yang sebenarnya.

6
Nama : Dewi Mawaddatus Sholekhah
NIM : 13018031
Tabel 10. Jumlah dan Komposisi Distilat dan Bottom Terkoreksi

Komponen ai, ave Di/Bi Fi Di Bi sebenarnya Di sebenarnya


C2 4,37 62878,51 48,00 48,00 0,00 48,00
C3 (LK) 1,86 19,00 32,00 30,40 0,00 32,00
i-C4 (HK) 1,00 0,05 24,00 1,20 22,80 1,20
N-C4 0,75 0,00 30,00 0,00 29,99 0,01
i-C5 0,37 0,00 36,00 0,00 36,00 0,00
N-C5 0,29 0,00 30,00 0,00 30,00 0,00
Jumlah 200,00 79,60 118,80 81,20

Setelah dilakukan perhitungan didapatkan laju distilat dengan komposisi terkoreksi


sebesar 81,20 kmol/h dan laju bottom dengan komposisi terkoreksi sebesar 118,80 kmol/h.

UNDERWOOD I – Penentuan Konstanta Underwood

Dalam penentuan konstanta Underwood, data yang digunakan adalah data umpan.
Karena dari soal belum diketahui fraksi cair dan uap umpan, maka harus menghitung V F (laju
molar umpan dalam bentuk uap) terlebih dahulu menggunakan flash calculation yang mana
harus melakukan tebakan awal untuk nilai v. Persamaannya adalah sebagai berikut.

Kemudian nilai v dicari menggunakan goal seek, set value jumlah yi,F = 1 dengan
mengubah nilai v. sehingga diperoleh nilai v = 0,4126 dan nilai VF = 82,52 kmol/h. penentuan
nilai v disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 11. Data Perhitungan Nilai v

v 0,4126
Komponen Zi,F Ki,F xi,F yi,F
C2 0,2400 3,5618 0,1167 0,4155
C3 (LK) 0,1600 1,6182 0,1275 0,2063
i-C4 (HK) 0,1200 0,8942 0,1255 0,1122
N-C4 0,1500 0,7068 0,1706 0,1206
i-C5 0,1800 0,3558 0,2452 0,0872
N-C5 0,1500 0,2699 0,2147 0,0579
Jumlah 1,0001 0,9998

7
Nama : Dewi Mawaddatus Sholekhah
NIM : 13018031
Dalam perhitungan konstanta Underwood (ϕ), menggunakan goal seek set value Vf
dengan mengubah nilai konstanta Underwood (ϕ) sesuai persamaan sebagai berikut, sehingga
didapat kan nilai Vf sebesar 82,52 kmol/h dan ϕ sebesar 1,3811.

Tabel 12. Data Perhitungan Konstanta Underwood (ϕ)

ϕ 1,3811
Komponen ai,F Fi ai,F*Fi Vf
C2 3,9832 48,0000 191,1948 73,4764
C3 (LK) 1,8097 32,0000 57,9092 135,1238
i-C4 (HK) 1,0000 24,0000 24,0000 -62,9759
N-C4 0,7904 30,0000 23,7128 -40,1455
i-C5 0,3979 36,0000 14,3243 -14,5691
N-C5 0,3018 30,0000 9,0550 -8,3900
Jumlah 320,1962 82,51971

UNDERWOOD II – Penentuan Refluks Minimum

Setelah memperoleh nilai konstanta Underwood (ϕ), nilai Vinf dan Rm dapat dihitung
melalui persamaan sebagai berikut.

Tabel 13. Data Perhitungan Nilai Vinf

Komponen ai,F Di ai,F*Di Vinf


C2 3,9832 48,0000 191,1948 73,4764
C3 (LK) 1,8097 31,9953 57,9008 135,1041
i-C4 (HK) 1,0000 1,2000 1,2000 -3,1488
N-C4 0,7904 0,0075 0,0059 -0,0100
i-C5 0,3979 0,0000 0,0000 0,0000
N-C5 0,3018 0,0000 0,0000 0,0000
Vinf 205,4217

Setelah dilakukan perhitungan, didapatkan nilai Vinf sebesar 205,4217 dan Rm sebesar
1,5297. Dari ketentuan soal, diketahui nilai refluks nyata (R) adalah 1,25 kali Rm, sehingga
nilai R sebesar 1,9122.

8
Nama : Dewi Mawaddatus Sholekhah
NIM : 13018031
GILLILAND – Penentuan Jumlah Tahap Teoritis (N)

Data yang dibutuhkan pada perhitungan N adalah jumlah tahap minimum (Nm), nilai
refluks minimum (Rm), dan nilai refluks nyata (R). Dengan menggunakan kurva penentuan
tahap, mengalurkan sumbu x sebagai (R-Rm)/(R+1) sebesar 0,1313 dan sumbu y sebagai (N-
Nm)/(N+1) sebesar 0,48. Sehingga didapatkan nilai N sebesar 19,16 dan jika dibulatkan ke atas
tahap teoritis N = 20 tahap.

Gambar 3. Kurva Penentuan Tahap Teoritis

Anda mungkin juga menyukai