(Annisa Mifhtanti)
Gaharu
Gaharu merupakan salah satu produk minyak atsiri bernilai ekonomis tinggi,
menghasilkan kayu gubal berupa butiran kayu yang mengandung resin kuning-
coklat hingga hitam-cokelat. Resin dibentuk sebagai respon protektif pohon
gaharu terhadap gangguan seperti gangguan fisik, infeksi oleh patogen,
mikroorganisme atau perlakuan kimia. (T. Wahyuni & Yuliana, 2021). Resin ini
mengeluarkan aroma yang khas dan unik. Gaharu dapat dengan mudah ditemukan
di hutan alam dan kebun masyarakat di berbagai daerah seperti Sumatera, Jawa,
Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Irian Jaya dan Nusa Tenggara. (Pasaribu et al.,
2013)
Genus Gyrinops dan Aquilaria memiliki berat jenis rata rata berkisar antara
0,31 hingga 0,35 sehingga termasuk dalam kategori kekuatan IV. Komposisi
kimia kayu gaharu G. versteegii mengandung 50,7% holoselulosa; 30,50% -
selulosa; 31,98% lignin; dan ekstrak 16,69%. G. versteegii memiliki panjang serat
yang lebih panjang, dengan diameter dan ketebalan serat serta pertumbuhan
panjang sel G. versteegii lebih kompleks dibandingkan dengan genus Aquilaria.
(Dwianto, 2019)
Klasifikasi gaharu dibagi menjadi 3 jenis: gubal, kemedangan, dan abu. Abu
adalah kayu hitam atau hitam kecoklatan dan diperoleh dari pohon penghasil
gaharu yang mengandung damar wangi yang sangat harum. Sedangkan
kemedangan adalah kayu gaharu damar wangi rendah dan aromatik rendah
dengan penampilan fisik berwarna coklat sampai abu-abu, berbutir kasar dan kayu
lunak. Klasifikasi terakhir adalah serbuk gaharu, yaitu serbuk gergaji yang
dikerok atau sisa-sisa gaharu yang dihancurkan. Kualitas gaharu sering ditentukan
oleh jumlah resin yang ada di jaringan kayu. Semakin tinggi kandungan resin,
maka akan semakin tinggi harga gaharu. (Womsiwor et al., 2018)
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class : Dicotyledoneae
Famili : Thymelaeaceae
Genus : Aquilaria
Gaharu species Aquilaria termasuk salah satu jenis gaharu yang mudah
dilepaskan dari pelarut sehingga dapat menjadi bahan campuran dalam komponen
lain dan sebagai parameter dalam uji pemrosesan dan untuk mengetahui
temperature, dan juga waktu bagi suatu campuran tersebut untuk menjadi suatu
bahan yang dapat digunakan dalam proses kimia maupun dalam pengujian anova.
(Faibunchan et al., 2022)
Jamur Fusarium sp. pada isolat yang berbeda berpengaruh nyata terhadap
pembentukan gaharu kemedangan pada diameter batang Gyrinophs versteegii
yang berbeda, berpengaruh nyata terhadap variabel pengamatan permukaan
jaringan terinfeksi dan warna jaringan terinfeksi. Perlakuan terbaik terjadi pada
perlakuan dengan Fusarium sp. dari pohon pisang dapat membentuk kemedangan
gaharu pada diameter batang G. versteegii lebih besar dari 4 cm. (Irfandi et al.,
2017). Cendawan dalam proses inokulan gaharu tidak hanya fusarium, terdapat
cendawan lain yang dapat digunakan seperti Acremonium sp. sebagai
perbandingan, dapat dilihat persentase gugur daun pada semua perlakuan dengan
kombinasi media tumbuh dan inokulum Acremonium sp. lebih tinggi
dibandingkan dengan penurunan daun pada bibit yang disebabkan oleh Fusarium
sp., dan tingkat aroma pada perlakuan menggunakan Acremonium sp. cenderung
lebih tinggi dibandingkan Fusarium sp. (Triadiati. et al., 2016).
Gaharu cukup meyebar di dunia, salah satu nya ialah di bagian Timur Laut
India. Petani pertanian di sana melakukan diversifikasi dengan gaharu untuk
memenuhi kebutuhan rumah tangga termasuk kayu, kayu bakar, dan tempat dupa.
Monokultur meningkatkan pendapatan petani, sedangkan polikultur dapat
meningkatkan manfaat sosial, ekologi dan lingkungan lainnya . Gaharu
merupakan salah satu varietas baik yang mencakup spesies pohon nomenklatur
dan memiliki berbagai kegunaan sebagai strategi konservasi keanekaragaman
hayati dan meningkatkan penghidupan petani. (Chandra et al., 2020)
Daun gaharu juga digunakan sebagai produk inovatif, seperti tepung daun
gaharu yang dapat digunakan untuk produk lainnya. Ekstrak daun gaharu (A.
malaccensis) mengandung metabolit sekunder alkaloid, flavonoid, terpenoid,
steroid dan saponin serta berpotensi menjadi antioksidan dengan nilai konsentrasi
hambat (IC50) 50 ppm yang dapat digunakan sebagai bahan pembuatan tepung.
Proses dilakukan berdasarkan pedoman Cara Pembuatan yang Baik (CPPOB) atau
Good Manufacturing Practices (GMP), sehingga produk yang dihasilkan memiliki
kualitas yang terjamin dan aman bagi konsumen. .(Asta, 2018)
DAFTAR PUSTAKA
Catur, A. D., Sugiman, Sari, N. H., Sutanto, R., & Wiratama, I. K. (2019).
Penerapan Mesin Penyuling Pada Pengusaha Kayu Gaharu. 1(2), 57–64.
Chandra, P., Jyoti, A., Sileshi, G. W., & Kumar, A. (2020). Trees , Forests and
People Stand structure and functional attributes of agarwood ( Aquilaria
malaccensis Lam .) based smallholder farms in Northeast India. Trees,
Forests and People, 2(August), 100027.
https://doi.org/10.1016/j.tfp.2020.100027
Faibunchan, P., Yangthong, H., Nun-anan, P., Karrila, S., & Limhengha, S.
(2022). Effects of processing parameters on the properties of fully bio-based
poly ( butylene succinate-co-adept ) and epoxidized natural rubber blend
filled with agarwood waste : A taguchi analysis. Polymer Testing, 107,
107497. https://doi.org/10.1016/j.polymertesting.2022.107497
Fitriana, N., Muin, A., & Fahrizal. (2017). Pertumbuhan Tanaman Gaharu
(Aquilaria spp) Yang Diinokulasi Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) Di
Bawah Tiga Kondisi Naungan. 5, 514–520.
Hasan, R. Al, Wahyuni, R., & Dharma. (2019). Potret Pembudidayaan Gaharu
Di Lombok Utara. 6(November), 517–525.
Hidayat, H., Siburian, R., & Yuliana, C. I. (2020). Gaharu Alam , Jaringan
Perdagangan , dan Gaharu Budidaya : Studi Kasus Kalimantan Timur.
16(1), 99–110. https://doi.org/10.47349/jbi/16012020/99
Mega, M., Suanda, D. K., Kasniari, D. N., Suena, W., & Parwata, M. A. O.
(2012). Formulasi inokulan jamur pembentuk gubal gaharu pada tanaman
ketimunan (Gyrinops versteegii). Agrotrop, 2(2), 139–144.
Ngatiman, & Erwin. (2020). Kematian Tanaman Gaharu Akibat Serangan Hama
Heortia vitessoides. 4(September), 124–131.
Pangesti, R. A. A., Bintoro, A., & Duryat. (2020). Seleksi dan Pengukuran
Kandidat Pohon Plus Gaharu ( Aquilaria malaccensis ) di Desa Krawang
Sari Kecamatan Natar. 4(1), 254–261.
Pasaribu, G., Waluyo, T. K., & Pari, G. (2013). Analisis Komponen Kimia
Beberapa Kualitas Gaharu Dengan Kromatografi Gas Spektrometri Massa.
Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 31(3), 181–185.
https://doi.org/10.20886/jphh.2013.31.3.181-185
Putra, A., Prastiawan, A. D., & Prihanto, D. (2020). Menggali potensi dan
masalah pengembangan gaharu (Aquilaria spp) di Desa Putat Lor. Jurnal
Karinov, 3(2), 121–125.
Rachmawaty, Ashar, A., Ali, A., Pagarra, H., & Hiola, S. F. (2021). Pembentukan
Gaharu Pada Pohon Aquilaria malaccensis Lamk ., Menggunakan Inokulum
Fusarium sp . Jurnal Sainsmat, X(2), 178–188.
Rahim, A. F. A., Kadri, A., & Harun, N. M. (2019). The effect of enzymatic pre-
treatment in agarwood oil extraction. International Journal on Advanced
Science, Engineering and Information Technology, 9(4), 1317–1323.
https://doi.org/10.18517/ijaseit.9.4.3892
Riana, A., Muin, A., & Fahrizal. (2017). Penggunaan Campuran Cocopeat Dan
Pupuk Kandang Unt; Penanaman Gaharu (Aquilaria spp) Pada Tanah
Ultiso; Pak Laheng Kecamatan Toho. 5, 962–968.
Selno, S., Zakiah, Z., & Kurniatuhadi, R. (2021). Kualitas Gaharu Aquilaria sp.
dengan Pemberian Bioinokulan Fermentasi Batang Pisang. 11(2), 94–101.
Try, F. Y. L., Muin, A., & Idham, M. (2017). Pengaruh Diameter Pohon Dan
Jarak Lubang Inokulasi Terhadap Pembentukan Gubal Gaharu Pada
Tanaman Aquilaria Malaccensis. 5, 200–208.
Ulfah, Z., Prastiwi, R., & hayati, hayati. (2021). Review Tanaman Gaharu
(Aquilaria malaccensis Lam.) Ditinjau Dari Segi Farmakognosi, Fitokimia,
Dan Aktivitas Farmakologi. Farmasains : Jurnal Ilmiah Ilmu Kefarmasian,
8(2), 105–114. https://doi.org/10.22236/farmasains.v8i2.5407
Wahyuni, A., Satria, B., & Zainal, A. (2020). Induksi Kalus Gaharu dengan NAA
dan BAP Secara In Vitro. 22(1), 39–44.
Wahyuni, T., & Yuliana, H. (2021). Analisis Biaya Penyulingan Minyak Gaharu
Budidaya Di Tenggarong, Kalimantan Timur. Jurnal Penelitian Hasil Hutan,
39(2), 88–98. https://doi.org/10.20886/jphh.2021.39.2.88-98
Wang, Z., Cao, H., & Cai, C. (2020). Using genetic markers to identify the origin
of illegally traded agarwood-producing Aquilaria sinensis trees. Global
Ecology and Conservation, 22, e00958.
https://doi.org/10.1016/j.gecco.2020.e00958
Womsiwor, D., Dimara, P., & Mofu, W. (2018). Klasifikasi Kualitas dan Nilai
Komersial Gaharu Pada Klaster Pedagang Pengumpul di Kabupaten Sorong.
Jurnal Kehutanan Papuasia, 4(1), 9–33.
Yanti, U. N., Sumping, A., Dandri, M., Dona, A., Secong, T. T., Sirhi, S., &
Setiawan, B. (2020). Pemanfaatan Daun Gaharu Sebagai Pengobatan Secara
Alami Penyakit Kanker Dan Hipertensi. Jurnal Pengabdian Masyarakat
Khatulistiwa, 3(2), 88–93. https://doi.org/10.31932/jpmk.v3i2.885