Anda di halaman 1dari 16

PENILAIAN FORMASI NO : PF 09

Halaman : 1 / 16
INTERPRETASI LOG UNTUK CLEAN SAND Revisi/Thn : 2 / Juli 2003

Secara fisik batuan bersih (clean formation) adalah batuan endapan (sediment) termasuk dalam tipe
quartzose yang tidak mengandung mineral lempung. Meskipun ada batuan pasir halus, limestone,
dolomite, atau kapur yang mengganjal di pori-pori antar butir, masih dapat dikategorikan sebagai batuan
bersih dalam interpretasi log, karena fokus disini adalah kelakuan bahan dalam kaitannya dengan
kelistrikan (electricity). Dalam konteks ini lempung dianggap sebagai pengotor (impurities) karena
kelakuan kelistrikannya berbeda dengan mineral mineral diatas.
Dari log batuan demikian dapat dikenali dengan menilik bentuk dan alur defleksi SP yang dapat
dijelaskan dengan teori elektro kimia.

1. TUJUAN
Menentukan lapisan permeabel, lapisan mengandung hidrokarbon, untuk mencari harga-harga
porositas batuan ( φ ), saturasi air (Sw) dan ketebalan efektif lapisan (h).

2. METODE DAN PERSYARATAN


2.1. METODE
Interpretasi kualitatif dan kuantitatif

2.2. PERSYARATAN
Tersedia rekaman :
a. Log SP dan/atau Log Gamma Ray
b. Log jangkauan dangkal (shallow investigation); microlog (ML), proximity log (PL),
microlaterolog (MLL), atau micro spherically focused log (MSFL).
c. Log jangkauan menengah (medium investigation); short normal (R16), spherically focused
log (SFL) dan LL8
d. Log jangkauan dalam (deep investigation); Log normal (R64), Induction log (LLD, 6FF40),
atau laterolog (LL7, LL3, LLD), dan
e. Log Sonic, log neutron atau log density.

Manajemen Produksi Hulu


PENILAIAN FORMASI NO : PF 09
Halaman : 2 / 16
INTERPRETASI LOG UNTUK CLEAN SAND Revisi/Thn : 2 / Juli 2003

3. LANGKAH KERJA
3.1. METODE KUALITATIF
1. Dari rekaman log SP periksa apakah lapisan yang bersangkutan permeabel:
a. Tentukan garis shale (shale base line) dengan menarik satu garis yang menghubungkan
harga-harga SP pada lapisan shale. Kemudian tentukan garis pasir bersih (clean sand
line) dengan menarik garis lurus yang sejajar dengan lubang bor, dimulai pada formasi
pasir dengan harga simpangan SP tertinggi (Gambar 1)
b. Harga SP pada garis shale menunjukkan lapisan tidak porous dan permeabel.
Penyimpangan harga SP kearah kiri atau kanan dari garis ini menunjukkan lapisan pasir
atau lapisan kapur yang porous dan permeabel. (Catatan : syarat-syarat untuk terjadinya
penyimpangan SP dipenuhi)
2. Periksa bentuk dan kwalitas kurva SP untuk menentukan tipe batuan, dan proses
pengendapan (tipe endapan). Lihat Gambar 2-5
3. Jika tersedia rekaman Gamma Ray Log, tipe batuan dapat ditentukan berdasarkan rekaman
masing-masing lapisan. (Lihat Gambar 6).
4. Amati log resistivity jangkauan dalam (R64, 6FF40, ILD dan sebagainya). Harga resistivitas
yang relatif tinggi bisa jadi petunjuk adanya lapisan yang mengandung hidrokarbon atau
sebaliknya merupakan lapisan dengan porositas rendah. Harga resistivitas yang rendah
menunjukkan lapisan mengandung air (salt water bearing formation).
5. Bandingkan ketiga log jangkauan dangkal (misalnya LL8), jangkauan menengah (misalnya
ILM) dan jangkauan dalam (misalnya ILD) untuk melihat kedalaman invasi air lapisan
kedalam formasi (lihat tabel 1) (contoh di PF 05).
6. Perkirakan harga saturasi air (Sw) dari rumus berikut :

Ro
Sw = (1)
Rt

Ro adalah resistivitas formasi pada zona air, dibaca dari log resistivity jangkauan dalam.
7. Jika lapisan tidak ada zona airnya hitung Sw berdasarkan rumus berikut

C Rw
Sw = − − (2)
φ Rt

C = 1.0 untuk batuan kapur


C = 0.9 untuk batuan pasir
Manajemen Produksi Hulu
PENILAIAN FORMASI NO : PF 09
Halaman : 3 / 16
INTERPRETASI LOG UNTUK CLEAN SAND Revisi/Thn : 2 / Juli 2003

RW dihitung dari lapisan yang mengandung air yang terdekat dengan rumus:

⎛φ ⎞
2

RW = Ro ⎜ ⎟ (3)
⎝C ⎠
φ ditentukan dari log porosity

3.2. METODE KUANTITATIF


1. Tentukan tebal lapisan (h) dari log SP, dengan mengukur jarak antara titik belok defleksi
awal dan titik belok defleksi akhir dari kurva SP.
2. Tentukan harga resistivitas air formasi (Rw) dari SP log. (Lihat PF 06).
3. Tentukan harga porositas batuan ( φ )
(Lihat PF 03)
4. Tentukan harga resistivitas batuan (Rt)
(Lihat PF 07)
5. Tentukan harga F dengan rumus berikut :
• Untuk formasi lunak
0.62
Formula Humble F = (4)
φ 2.15
0.81
atau F= (5)
φ2
• Untuk lapisan keras
1
F= (6)
φm
dimana m = 1.4 Æ 2.8 atau bukan berdasarkan Gambar 7 Por-1 ( dari Schlumberger “Log
Interpretation Charts”, 1985).
Harga F dapat pula ditentukan dengan persamaan :
R xo
F= (7)
Rmf

untuk lapisan yang hanya mengandung air, dan


R xo (1 − ROS ) 2
F= (8)
Rmf

untuk lapisan yang juga mengandung minyak.


Manajemen Produksi Hulu
PENILAIAN FORMASI NO : PF 09
Halaman : 4 / 16
INTERPRETASI LOG UNTUK CLEAN SAND Revisi/Thn : 2 / Juli 2003

6. Hitung harga Sw berdasarkan rumus berikut :

ERw
Sw = (9)
Rt

atau dengan menggunakan nomograph Gambar 8 Nomograph Por-1 (dari Schlumberger


“Log Interpretation Charts”, 1985)
7. Tentukan harga Rxo
(Lihat PF 08).
8. Hitung harga Sxo berdasarkan rumus berikut

C Rmf
S xo =
φ Rxo
C = 1.0 untuk batuan kapur
C = 0.9 untuk batuan pasir
9. Hitung harga saturasi minyak yang dapat bergerak (Shm)
S hr = 1 − S hm (10)

S hm = S xo − SW (11)

10. Hitung recoverable oil setiap acre-ft STB.


7758 × RF × φ (1 − S w )
N= (12)
Bo
Penentuan RF lihat TR 03
Penentuan Bo lihat TR 02
11. Atau hitung recoverable gas setiap acre-ft dalam MMSCF
Pf
G = 1544 × RF × φ (1 − S w ) × (13)
Z (460 + T f )

Penentuan RF lihat TR 03
Penentuan Pf lihat TR 03
Penentuan Z lihat TR 02

Manajemen Produksi Hulu


PENILAIAN FORMASI NO : PF 09
Halaman : 5 / 16
INTERPRETASI LOG UNTUK CLEAN SAND Revisi/Thn : 2 / Juli 2003

4. DAFTAR PUSTAKA
1. Pirson S.J, “Handbook of Well Log Analysis for Oil and Gas Formation Evaluation”, Prentice
Hall Inc. Englewood, NJ, 1963
2. John T. Dewan, “Essentials of Modern Open Hole Log Interpretation”, Penn-Well Books, Tulsa,
Oklahoma, 1983.
3. Schlumberger, “Log Interpretation Charts”, 1985
4. Schlumberger, "Log Interpretation Charts", 1997
5. Schlumberger, "Log Interpretation Principles/Applications, 1989
6. Adi Harsono, “Evaluasi Formasi dan Aplikasi Log - Edisi 8”, 1997
7. George Asquith with Charles Gibson, "AAPG Methods in Exploration Series Number 3 - Basic
Well Log Analysis for Geologist", The American Association of Petrolum Geologists, 1982

Manajemen Produksi Hulu


PENILAIAN FORMASI NO : PF 09
Halaman : 6 / 16
INTERPRETASI LOG UNTUK CLEAN SAND Revisi/Thn : 2 / Juli 2003

5. DAFTAR SIMBOL
Bo = faktor volume formasi, bbl/STB
F = faktor formasi, tak bersatuan
m = faktor sementasi, tak bersatuan
φ = porositas batuan, fraksi
Rmf = resistivitas air lapisan, ohm-m
Rxo = resistivitas daerah terkuras, ohm-m
RW = resistivitas air formasi, ohm-m
Rt = resistivitas batuan, ohm-m
ROS = saturasi minyak tersisa, fraksi
SW = saturasi air formasi, fraksi
Shr = saturasi hidrokarbon tersisa, fraksi
Shm = saturasi hidrokarbon yang dapat bergerak, fraksi
Sxo = saturasi minyak di flushed zone, fraksi
RF = faktor perolehan, fraksi
Pf = tekanan formasi, °F
Tf = temperatur formasi, °F
Z = faktor deviasi gas, tak bersatuan

Manajemen Produksi Hulu


PENILAIAN FORMASI NO : PF 09
Halaman : 7 / 16
INTERPRETASI LOG UNTUK CLEAN SAND Revisi/Thn : 2 / Juli 2003

6. LAMPIRAN
6.1. LATAR BELAKANG DAN RUMUS
Batuan bersih (clean formation) adalah batuan endapan (sediment) termasuk dalam tipe
quartzose yang tidak mengandung mineral lempung. Meskipun ada batuan pasir halus,
limestone, dolomite, atau kapur yang mengganjal di pori-pori antar butir, masih dapat
dikategorikan sebagai batuan bersih dalam interpretasi log, karena fokus disini adalah kelakuan
bahan dalam kaitannya dengan kelistrikan (electricity). Dalam konteks ini lempung dianggap
sebagai pengotor (impurities) karena kelakuan kelistrikannya berbeda dengan mineral mineral
diatas.
Dari log batuan demikian dapat dikenali dengan menilik bentuk dan alur defleksi SP yang dapat
dijelaskan dengan teori elektro kimia.
Pengenalan menurut log dapat dilakukan dengan melihat defleksi SP sesuai dengan teori elektro
kimia.
Untuk tipe batuan demikian berlaku hubungan hubungan berikut :
• Jika batuan mengandung air
- dalam daerah terkuras
R xo = F Rmf (7)

- dalam daerah yang tak terganggu


Ro = F R w (14)

• Jika batuan mengandung minyak


- dalam daerah terkuras

R xo = F Rmf (1 − ROS )
−2
(8)

- dalam daerah tak terganggu

F Rw
Sw = (9)
Rt

a
F= (15)
φm
dan
⎛ Rmfeq ⎞
SSP = − K C log ⎜ ⎟ (16)
⎜R ⎟
⎝ weq ⎠

Manajemen Produksi Hulu


PENILAIAN FORMASI NO : PF 09
Halaman : 8 / 16
INTERPRETASI LOG UNTUK CLEAN SAND Revisi/Thn : 2 / Juli 2003

dimana :
a = suatu konstanta
m = faktor sementasi batuan
KC = 61 + 0.133 Tf

6.2. CONTOH
Kombinasi log yang dilakukan pada formasi bersih, seperti Gambar 9, memberikan data sebagai
berikut :
SSP = -77 mV
R16 = 28 ohm-m
R64 = 17 ohm-m
R18’8” = 13 ohm-m
R1X1 = 9.5 ohm-m
R2 = 15.5 ohm-m
Rm = 2.6 ohm-m @ Tf
Dengan menggunakan PF 06
Rmf = 2.35 ohm-m
didapat harga Rw = 0.4 ohm-m
Dengan PF 03 dan PF 08 didapatkan harga Rxo = 32.4 ohm-m
ROS = 15%, F = 10 dan φ = 28 %
Dari PF 07
Harga Rt = 16 ohm-m
Menggunakan grafik Gambar 8
Sw = 52 %

Manajemen Produksi Hulu


PENILAIAN FORMASI NO : PF 09
Halaman : 9 / 16
INTERPRETASI LOG UNTUK CLEAN SAND Revisi/Thn : 2 / Juli 2003

6.3. GAMBAR DAN TABEL

Gambar 1. Penentuan garis shale dan garis pasir bersih dari SP log

Manajemen Produksi Hulu


PENILAIAN FORMASI NO : PF 09
Halaman : 10 / 16
INTERPRETASI LOG UNTUK CLEAN SAND Revisi/Thn : 2 / Juli 2003

Gambar 2. Klasifikasi bentuk kurva SP untuk melihat pola pengendapan.

Manajemen Produksi Hulu


PENILAIAN FORMASI NO : PF 09
Halaman : 11 / 16
INTERPRETASI LOG UNTUK CLEAN SAND Revisi/Thn : 2 / Juli 2003

Gambar 3. Pola pengendapan teoritis untuk log SP

Manajemen Produksi Hulu


PENILAIAN FORMASI NO : PF 09
Halaman : 12 / 16
INTERPRETASI LOG UNTUK CLEAN SAND Revisi/Thn : 2 / Juli 2003

Gambar 4. Pola pengendapan teoritis untuk log SP.

Manajemen Produksi Hulu


PENILAIAN FORMASI NO : PF 09
Halaman : 13 / 16
INTERPRETASI LOG UNTUK CLEAN SAND Revisi/Thn : 2 / Juli 2003

Gambar 5 Pola pengendapan teoritis untuk log SP.

Manajemen Produksi Hulu


PENILAIAN FORMASI NO : PF 09
Halaman : 14 / 16
INTERPRETASI LOG UNTUK CLEAN SAND Revisi/Thn : 2 / Juli 2003

Gambar 6. Respon gamma ray untuk berbagai mineral

Manajemen Produksi Hulu


PENILAIAN FORMASI NO : PF 09
Halaman : 15 / 16
INTERPRETASI LOG UNTUK CLEAN SAND Revisi/Thn : 2 / Juli 2003

Gambar 7. Contoh kombinasi log SP, resistivity dan microlog

Manajemen Produksi Hulu


PENILAIAN FORMASI NO : PF 09
Halaman : 16 / 16
INTERPRETASI LOG UNTUK CLEAN SAND Revisi/Thn : 2 / Juli 2003

TABEL 1
Tabel jauhnya invasi filtrat lumpur merembes kedalam formasi.

Simpangan Simpangan Simpangan Jauhnya


Lumpur Bor Tipe Formasi
LL8 ILM ILD invasi
Dasar air tawar rendah
>> RILD RILD porous dangkal
Rmf >> Rw (LRSH)
Dasar air tawar rendah
>> Rt RLL8 porous dalam
Rmf >> Rw (LRSH)
Dasar air asin rendah
RLLD >> RLL8 porous dangkal
Rmf >> Rw (LRSH)
Dasar air asin rendah
RLL8 >> RLL8 porous dalam
Rmf >> Rw (LRSH)
tidak porous
Dasar air
RILM = RILD RLL8 = RILD RLL8 = RLLM tidak tidak ada
tawar/asin
permeabel

Manajemen Produksi Hulu

Anda mungkin juga menyukai