Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN MINGGUAN

PRAKTIKUM UJI SUMUR PENGOLAHAN DATA DAN


PVT MINYAK DAN PVT GAS

Disusun Oleh :

NAMA : SULISTYORINI WIDI HASTUTI

NIM : 113190004

PLUG :H

LABORATORIUM ANALISA TEKANAN

JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN

FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN”


YOGYAKARTA

2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN MINGGUAN
PRAKTIKUM PENGOLAHAN DATA DAN
PVT MINYAK DAN PVT GAS

Disusun Oleh :

NAMA : SULISTYORINI WIDI HASTUTI

NIM : 113190004

PLUG :H

Disetujui untuk Praktikum Analisa Tekanan

Jurusan Teknik Perminyakan

Fakultas Teknologi Mineral

Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Yogyakarta

Asisten Praktikum

M. Yulianto Rahardiansyah
(NIM : 113170007)
2.4. Data dan Hasil Perhitungan
2.4.1. Well Testing Data
1. Mengkonversi waktu
dt2 = ((T2-T1) x 24) + dt1
2. Memplot harga dt dengan Pressure dan dt dengan Temperature

Tabel II-2
Hasil Perhitungan dt MALIOBORO#2
NO DATE TIME P T Dt
1 26/11/2008 16:07:23 14.24 77.34 0
2 26/11/2008 16:07:23 14.19 77.34 0.01667
3 26/11/2008 16:08:23 14.09 77.35 0.03330
4 26/11/2008 16:09:23 14.1 77.38 0.04997
5 26/11/2008 16:10:23 14.11 77.4 0.06661
6 26/11/2008 16:11:23 13.81 77.53 0.08328
7 26/11/2008 16:12:23 13.67 77.77 0.09992
8 26/11/2008 16:13:23 13.66 78.05 0.11658
9 26/11/2008 16:14:23 13.71 78.35 0.13325
10 26/11/2008 16:15:23 13.81 78.63 0.14992
dst dst dst dst Dst dst

2.4.2. Analisa Fluida


1. Menghitung nilai x untuk perehitungan Rs
x = 0.0125 API – 0.00091 (T)
x = 0.0125 (25,3) – 0.00091 (270)
x = 0.07055
2. Menghitung nilai Rs dengan Metode Standing
Rs = γ g [((P/18,2)+1,4)x10x ]1,2048
Rs = 1,34 [((1795/18,2)+1,4)x100,07055]1,2048
Rs = 114,62064 SCF/STB
3. Menghitung Bo dengan Metode Standing
γg 0,5
Bo = 0,9759 +0,00012 x (Rs x ( ) +1,25x T)1,2
γo
1,34 0,5
Bo = 0,9759 +0,00012 x (114,62064 x ( ) +1,25x 270)1,2
0,9
Bo = 1,1118 SCF/STB
4. Menghitung kompresibilitas oil dengan korelasi Vasquez-Beggs
−1433+5 Rsb +17,2 ( T −460 )−1180 γgs +12,61 API
Co = 5
10 P

−1433+5 ( 114.6206 ) +17,2 ( 270 )−1180(1,34)+12,61(25,3)


Co =
105 (1795)
Co = 0,0000139962 psi-1
5. Menghitung Dead Oil Viscosity
(a) Mencari nilai Z
Z = 3.0324 – 0.02023 API
Z = 3.0324 – 0.02023 (25,3)
Z = 2.520
(b) Mencari nilai Y
Y = 10z
Y = 102,520
Y = 331.5744058

(c) Mencari nilai x


x = Y(T)-1.163
x = 331.5744058 (270)-1.163
x = 0,493065
(d) Mencari nilai μod
μod = 10x -1
μod = 100,493065 -1
μod = 2,1121 Cp
2.5. Grafik

Pressure vs Elapsed Time vs Temperature


1800 600

1600
500
1400

1200 400

Temperature,°F
Pressure, psia

1000
300
800

600 A – B = RIH 200

400 B – C = Penutupan valve 100


200
C – D = Release Tekanan di Annulus
0 0
0 10 20 30 D – E = 40
PBU Start 50 60 70

Elapsed Time, hour


E – F = P.O.O.H

Pressure Linear (Pressure) Temperature

Grafik 2.1.
Elapsed Time (dt) vs Tekanan (P) & Temperatur(T)
2.6. PEMBAHASAN
Pada Praktikum Analisa Tekanan minggu pertama membahas mengenai
Pengolahan Data & Analisa PVT Minyak & Gas. Dengan mengolah data sumur
MALIOBORO#2 yang betujuan untuk memahami dan mengerti data apa saja
yang diperlukan untuk mendukung dalam melakukan analysis dan mampu
menentukan segmen data yang akan dianalysis untuk mengetahui fenomena di
reservoir. Prinsip dasar dari praktikum ini yaitu dengan memberikan gangguan
kesetimbangan tekanan sumur yang akan ditest.
Pada pengolahan data, diberikan data berupa well testing data, sequence
operation, dan analisa fluida. Pada well testing data terdapat data time, pressure,
dan temperature. Dari well testing data, dilakukan pengolahan data untuk mencari
nilai elapsed time (dt). Elapsed time (dt) merupakan lamanya waktu yang
dibutuhkan selama pengujian sumur dilakukan dan diperhitungkan dalam satu hari
yang sama. Setelah memperoleh nilai elapsed time (dt), dilakukan perhitungan
nilai dp pada seluruh sumur. Selanjutnya membuat grafik Pressure vs Elapsed
Time (dt) dan Temperature vs Elapsed Time (dt) pada satu grafik yang sama.
Grafik tersebut berfungsi untuk menganalisa tekanan dan temperaturnya selama
pengujian sumur dilakukan, serta mengetahui menggunakan metode Pressure
Build Up (PBU) atau Pressure Draw Down (PDD). Pressure Build Up (PBU)
merupakan uji tekanan dimana sumur pada awal diproduksikan dengan selang
waktu tertentu hingga laju produksinya konstan kemudian sumur ditutup hingga
tekanan konstan atau sama dengan tekanan reservoirnya. Sedangkan Pressure
Draw Down (PDD) merupakan uji tekanan dimana pada dasarnya sumur yang
awalnya ditutup sampai tekanannya konstan atau sama dengan tekanan
reservoirnya, kemudian sumur diproduksikan hingga laju produksinya konstan.
Grafik tersebut disingkronkan dengan data Sequence Operationnya.
Sequence Operation merupakan data yang menggambarkan
kegiatan apa saja yang dilakukan dalam pengujian sumur dari awal sampai
tahap akhir. Analisa data Sequence ini dipadukan dengan grafik yang
dihasilkan pada Well Testing atau dengan grafik Pressure vs Elapsed Time
(dt) dan Temperature vs Elapsed Time (dt). Di mana setiap kenaikan atau
penurunan kurva pada grafik dapat disingkronkan dengan data Sequence
Operation.
Pada Grafik Well Testing sumur MALIOBORO#2 dapat dilihat
bahwa metode yang digunakan pada pengujian sumur ini yaitu metode
Pressure Build Up (PBU), pada titik A menunjukkan kegiatan open well
to lubricator, lalu rangkaian dimasukkan ke dalam sumur sehingga
temperatur dan tekanan akan semakin meningkat seiring bertambahnya
kedalaman, titik A-B menunjukkan sedang dilakukannya kegiatan RIH
(Running In Hole) hal ini ditunjukkan dengan naiknya tekanan sebanding
dengan naiknya dt. Hal ini disebabkan karena alat perekam tekanan
diturunkan, dimana kita tahu semakin dalam formasi maka tekanannya
semakin besar akibat adanya gradien tekanan statis. Titik C (Put the well
on production gas) dengan tekanan konstant mengalami production test,
lalu tekanan turun beberapa menit sebab terbuang. Titik D (Close gas
injection valve, menggambarkan kondisi saat penutupan valve injeksi gas,
sehingga tekanan kembali lagi. Titik E-F (Continued Monitor PBU), hal
ini didasarkan pada penurunan tekanan yang sangat kecil pada titik E-F
melanjutkan monitor PBU dan titik C-D menggambarkan tekanan pada
annulus mulai dirilis, titik D-E menggambarkan kondisi saat Pressure
Build Up mulai dilakukan serta menghentukan blendoff dan penutupan
wing valve, yang didasarkan pada tekanan yang naik pada titik F. Titik F
pada tekanan ± 1717,5 psia menggambarkan akhir dari test Pressure Build
Up (PBU) karena tidak terjadi kenaikan tekanan yang
mengidentifikasikan bahwa tekanan di sumur sama dengan tekanan di
reservoir, jika pada analisa tekanan sudah konstan berarti sudah mencapai
boundary reservoirnya. Kurva G-H menggambarkan kondisi saat
rangkaian mulai dicabut dari lubang sumur keatas (Pull Out Of Hole
(POOH)) sehingga tekanan dan temperature akan semakin turun.
Dari data fluida yang diberikan dapat dilakukan analisa fluida pada
sumur MALIOBORO#2 untuk mengetahui sifat fisik minyaknya. Hal
pertama yang dilakukan adalah dengan cara menghitung derajat APIo dari
nilai SG yang diketahui. Dalam kasus ini, fluida tergolong minyak sedang
dengan nilai derajat APIo sebesar 25,3 dan SG di 60oF sebesar 0,9. Hal ini
berkaitan dengan tidak ada harga Pb, sehingga diasumsikan harga Pb <
Pres yaitu Pb sebesar 1268,53 psia dan Pres sebesar 1795 psia, dengan
kondisi tekanan reservoir lebih besar daripada tekanan gelembung
menggambarkan kondisi undersaturated, di mana reservoir belum
memiliki gas cap (tudung gas).
Dari hasil perhitungan analisa fluida, dapat diketahui bahwa harga
kelarutan gas dalam minyak (Rs) sebesar 114,621 SCF/STB, harga Bo
sebesar 1,1118 BBL/STB, harga Co sebesar 0,0000139962 psi-1, dan harga
dead oil viscosity sebesar 2,1121 cP. Nilai Ppc dan Tpc terkoreksi dihitung
menggunakan koreksi Carr-Kobayashi-Burrow yang memperhitungan
komponen impurities ( CO2, H2S, dan N2), sehingga didapat harga Ppc
terkoreksi sebesar 809,4082 Psia dan harga Tpc terkoreksi sebesar 600,718
R. Harga Bg sebesar 0,0059197 Cuft/SCF dan harga viskositas gas sebesar
0,012 cP. Selain itu, didapat pula harga Ppr sebesar 2,21767 Psia dan Tpr
sebesar 1,2152 R. Dari hasil Ppr dan Tpr, diperoleh nilai faktor deviasi gas
(z) sebesar 0,53 dengan pembacaan grafik faktor Z menggunakan metode
Standing & Katz.
Aplikasi lapangan dapat dapat menganalisa jenis tes pada sumur
dan menghasilkan parameter-parameter reservoir yang dibutuhkan seperti
faktor deviasi gas, faktor volume formasi gas, viskositas gas, dan faktor
kompresibilitas gas. Selain itu juga dapat mengetahui tekanan reservoir
awal, permeabilitas formasi, faktor kerusakan pada formasi, radius
investigasi, batas formasi, dan flow effieciency serta parameter untuk
pengembangan suatu sumur gas yang akan diproduksikan secara
komersial. Dan dari pengolahan data dan analisa PVT minyak dan gas
yaitu hasil grafik Elapsed Time (dt) vs Presure & Temperature untuk
mengkoreksi sequence operation dan untuk mendeteksi apakah ada alat
yang rusak. Sedangkan analisa fluida untuk mengetahui komposisi fluida
dan sifat fisik fluida.
2.7. KESIMPULAN
Dari praktikum Analisa Tekanan minggu pertama “Pengolahan
Data & Analisa PVT Minyak & Gas”, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pengolahan Data & Analisa PVT Minyak & Gas dengan mengolah data
sumur MALIOBORO#2 betujuan untuk memahami dan mengerti data apa
saja yang diperlukan untuk mendukung dalam melakukan analysis dan
mampu menentukan segmen data yang akan dianalysis untuk mengetahui
fenomena di reservoir.
2. Prinsip dasar dari praktikum ini yaitu dengan memberikan gangguan
kesetimbangan tekanan sumur yang akan ditest.
3. Nilai Pb sebesar 1268.53 , yang artinya Pb < Preservoir
4. Besarnya oAPI minyak sebesar 25,3 oAPI dan tergolong minyak sedang
5. Dari hasil perhitungan diperoleh :
- Kelarutan Gas (Rs) = 114,621 SCF/STB
- Faktor Volume Formasi minyak (Bo) = 1,1118 BBL/STB
- Viskositas Gas = 2,1121 cP
6. Dari analisa grafik dapat diketahui bahwa jenis Pressure Test yang
digunakan pada sumur MALIOBORO#2 adalah PBU test.
7. Aplikasi lapangan dapat dapat menganalisa jenis tes pada sumur dan
menghasilkan parameter-parameter reservoir yang dibutuhkan seperti
faktor deviasi gas, faktor volume formasi gas, viskositas gas, dan faktor
kompresibilitas gas. Selain itu juga dapat mengetahui tekanan reservoir
awal, permeabilitas formasi, faktor kerusakan pada formasi, radius
investigasi, batas formasi, dan flow effieciency serta parameter untuk
pengembangan suatu sumur gas yang akan diproduksikan secara
komersial. Dan dari pengolahan data dan analisa PVT minyak dan gas
yaitu hasil grafik Elapsed Time (dt) vs Presure & Temperature untuk
mengkoreksi sequence operation dan untuk mendeteksi apakah ada alat
yang rusak. Sedangkan analisa fluida untuk mengetahui komposisi fluida
dan sifat fisik fluida.

Anda mungkin juga menyukai