Anda di halaman 1dari 3

BAB XIII

KESIMPULAN UMUM

1. Densitas suspensi semen berbanding lurus terhadap tekanan hidrostatik dan


strength dari semen itu sendiri. Tekanan hidrostatik suspensi semen harus
lebih besar dari takanan formasi, namun lebih kecil dari tekanan rekah
formasi. Apabila tekanan hidrostatik bubur semen lebih kecil daripada tekanan
formasi, akan menimbulkan masuknya gas dan fluida formasi yang korosif
sehingga mengubah sifat fisik bubur semen. Apabila tekanan hidrostatik bubur
semen lebih besar daripada tekanan rekah formasi, maka formasi bisa
mengalami kerusakan.
2. Plastic viscosity dan yield point berpengaruh besar dalam Nre (bilangan
Reynold) yang mana keduanya dapat menentukan apakah aliran bubur semen
tersebut termasuk dalam aliran laminer, plug flow, atau turbulen. Besarnya
plastic viscosity dan yield point berbanding terbalik dengan bilangan
Reynoldnya.
3. Dengan mengetahui besarnya thickening time, kita dapat mengatur waktu
pemompaan agar lebih kecil dari waktu thickening time suspensi semen.
Waktu pemompaan suspensi semen yang lebih besar dari thickening time
menyebabkan kerugian karena semen akan mengeras sebelum sampai ke
target yang diinginkan.
4. Free water adalah jumlah air yang terbebaskan pada saat semen dalam
keadaan statis atau hampir mengering. Apabila free water terlalu besar, maka
permeabilitas semen akan semakin besar, dan strength semen berkurang.
Apabila free water terlalu kecil, maka akan terjadi friksi yang terlalu besar di
annulus dan formasi bisa mengalami kerusakan.
5. Filtration loss adalah kehilangan fasa cair dari suspensi semen pada keadaan
dinamis, yaitu pada saat bergerak di annulus. Semakin sedikit volume filtrat
pada suspensi semen, maka semakin baik semen tersebut. Jika volume filtrat
terlalu besar, maka additive yang ditambahkan pada semen menjadi tidak

132
133

berfungsi karena terbuang percuma, dan akan terjadi friksi yang cukup besar
di annulus sehingga dapat mengakibatkan kerusakan formasi.
6. Compressive strength adalah kekuatan semen dalam menahan tekanan yang
berasal dari formasi atau dari casing atau kearah horizontal. Dalam aplikasi di
lapangan, compressive strength digunakan untuk melindungi dan menyokong
casing, menahan tekanan formasi, menyekat lubang dari fluida formasi yang
korosif, serta menjadi penyekat antar lapisan permeable.
7. Shear bond strength adalah kekuatan semen untuk mampu menahan tekanan-
tekanan yang berasal dari berat casing yang ditimbulkan atau tekanan-tekanan
dalam arah yang vertikal. Shear bond strength antara semen dan dinding
formasi, semen dan dinding casing, kekuatan ikatan semennya dipengaruhi
oleh kekerasan dan mud cake yang menempel. Dalam aplikasi di lapangan,
shear bond strength digunakan untuk menghitung kemampuan semen
menahan tekanan dalam arah vertikal.
8. Percobaan pengujian luas permukaan bubuk semen bertujuan untuk
mengetahui jenis dan kualitas bubuk semen berdasarkan luas permukaan
bubuk semen tersebut. Semen yang bagus adalah semen dengan luas
permukaan bubuk semennya lebih besar. Semakin besar luas permukaan,
ikatan antar partikel semakin bagus dan kuat dan porositasnya akan semakin
kecil, sehingga strength semen akan semakin bagus pula.
9. Dari percobaan digunakan beberapa jenis additive yang memiliki kegunaan
masing-masing. Untuk pengujian densitas, barite meningkatkan densitas
(weighting agent), sedangkan sodium sulfat menurunkan densitas (extender).
Untuk pengujian rheology, barite dapat menaikkan plastic viscosity dan yield
point (viscosifier), sebaliknya bentonite dapat menurunkan plastic viscosity
dan yield point (dispersant). Pada pengujian thickening time, NaCl dapat
mempercepat thickening time (accelerator) dan CMC memperlambat
thickening time (retarder). Pada pengujian free water dan filtration loss,
bentonite dan KCl cenderung menyerap air, serta CMC cenderung
meningkatkan volume filtrate (fluid loss control agent), sedangkan polymer
cenderung menurunkan volume filtrate (filtration loss control agent). Pada
134

pengujian compressive strength dan shear bond strength, bentonite


menurunkan strength semen sedangkan barite dapat menaikkan strength
semen.
10. Keseluruhan sifat fisik semen saling berhubungan dan saling mempengaruhi
satu dengan yang lain. Oleh karena itu perlu diperhatikan agar dalam membuat
suatu suspensi semen yang baik, kita harus memperhatikan sifat-sifat fisik
semen yang kita inginkan agar dapat mencapai suatu operasi penyemenan
yang sempurna.

Anda mungkin juga menyukai