Anda di halaman 1dari 6

5.3.

DATA DAN PERHITUNGAN


5.3.1. DATA
 Lapisan yang dianalisa = 3180 ft
 Interval = 10 ft
 ρma = 2,65 gr/cc

 ρf = 1,1 gr/cc

 ρclay = 2,332 gr/cc

 Vclay = 0,647
 Δtf = 185 µs/ft
 Δma = 51 µs/ft

5.3.2. PERHITUNGAN
5.3.2.1 Neutron Log
1. Menentukan ketebalan lapisan yang dianalisa, yaitu 3180 ft
dengan interval kedalaman 10 ft.
2. Menentukan ρma = 2,65 gr/cc untuk sandstone dan ρf = 1,1 gr/cc
untuk saltwater.
3. Menentukan besarnya harga ØNclay, yaitu 0,5
4. Menentukan besarnya porositas neutron (ØN) dengan persamaan:
ØN = (1,02 x ØNlog) + 0,00425
= (1,02 x 0,4) + 0,00425
= 0,41225
5. Menghitung ØNcorr dengan persamaan:
ØNc = ØN – (Vclay x Nclay)
 = 0,41225˗ (0,647 x 6,5)
= 0,08875
5.3.2.2. Density Log
1. Pada ketebalan dan interval ketebalan yang sama, menentukan ρb
dari defleksi kurva Density log untuk setiap interval kedalaman.
2. Menentukan ρma = 2,65 gr/cc untuk sandstone dan ρf = 1,1 gr/cc
untuk saltwater.
3. Menentukan ØFDL dengan persamaan:
ρma - ρ b
ØFDL =
ρma - ρf
2 ,65 - 2, 28
= 2,65 - 1,1

= 0,238
4. Menentukan ØFDclay dengan ρclay = 2,27 gr/cc (berdasarkan
kurva Density log)dengan persamaan:
ρm a - ρclay
ØFDclay =
ρma - ρf
2 ,65 - 2,332
=
2,65 - 1,1
= 0,205
5. Menentukan harga ØFDLcorr dengan persamaan:
ØFDLcorr = ØFDL – (Vclay x ØFDclay)
= 0,238– (0,647 x 0,205)
= 0,106
6. Menentukan porositas rata-rata dari neutron log dan Density log
untuk setiap kedalamandengan persamaan:
2 ØNcorr + 7 ØFDLcorr
Ø =
9
( 2 x 0 ,08875 ) + ( 7 x 0,106 )
=
9
= 0,102
5.3.2.3. LOG SONIC
1. Menentukan lapisan yang prospek.
2. Menentukan jenis formasinya (Δtma) dan jenis fluidanya (Δtf =).
3. Membaca besarnya interval transite time (Δtlog) dari defleksi
kurva sonic log untuk setiap interval kedalaman yang telah
ditentukan.
4. Menghitung besarnya porositas dari sonic log (Φs) dengan
menggunakan persamaan berikut:
Δt log - Δtma
Φs =
Δt f - Δtma
118,33 - 51
= 185 - 51
= 0,502

5.4. PEMBAHASAN
Praktikum kali ini berjudul “Penentuan Porositas Batuan”. Tujuan dari
praktikum kali ini adalah untuk menentukan harga dari porositas batuan pada
formasi. Porositas adalah suatu ukuran yang menunjukkan besar rongga dalam
batuan. Porositas batuan reservoir dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
bentuk butiran, cara penyusunnya, lingkungan pengendapan. Porositas dari suatu
lapisan batuan dapat didefinisikan sebagai kemampuan batuan dalam menyimpan
fluida yang dikandung. Hal tersebut ditujukan sebagai perbandingan volume pori
batuan dengan volume total batuan.
Secara garis besar metode penentuan porositas dibedakan menjadi dua
yaitu Secara langsung, metode ini dilaksanakan di laboratorium dengan
menganalisa core dengan cara penimbangan dan porosimeter atau Mercury
Injection Pump. Dan secara tidak langsung dilaksanakan di lapangan dengan
logging sumur (well logging). Porositas berkisar antara 5% - 30%, tetapi yang
umum berkisar antara 10% - 20%.
Pada percobaan kali ini metode secara tidak langsung dilaksanakan di
lapangan dengan logging sumur (well logging). Yaitu dengan sonic log dan
kombinasi antara log densitas log dan neutron log. Prinsip kerja Density log
adalah dengan jalan memancarkan sinar gamma dari sumber radiasi sinar gamma
yang diletakkan pada dinding lubang bor. Prinsip kerja dari neutron log adalah
energi tinggi dari neutron dipancarkan secara kontinyu dari sebuah sumber
radioaktif.. Pada operasi logging, neutron meninggalkan sumbernya dengan
energi tinggi, tetapi dengan cepat akan berkurang karena bertumbukan dengan
inti-inti elemen di dalam formasi. Sonic Log prinsip kerjanya adalah dengan
menggunakan kecepatan suara yang dikirimkan atau dipancarkan ke dalam
formasi oleh bagian pemancar (Transmitter) dimana pantulan suara yang kembali
akan diterima oleh bagian penerima (Receiver).
Perhitungan porositas mmenggunakan sonic log adalah dengan
menentukan jenis formasinya dan jenis fluidanya kemudian membaca defleksi
untuk kedalaman 3180 ft. Langkah kerja dari Gamma Ray Log yang pertama
adalah menentukan GRlog sebagai GRread untuk kedalaman lapisan yang
dianalisa. Kemudian menentukan besarnya GRmax dan GRmin dari slip log
gamma ray. Terakhir adalah menentukan kandungan clay (Vclay) dengan
persamaan. Langkah kerja dari Neutron Log yang pertama adalah menentukan
besarnya defleksi kurva neutron log (ØNlog) di kedalaman lapisan yang dianalisa.
Kemudian menentukan besarnya ØNclay. Terakhir adalah menentukan ØN yang
kemudian dilakukan koreksi dan menghasilkan ØNcorr. Sedangkan langkah kerja
dari Density Log yang pertama adalah menentukan densitas batuan (ρb) di

kedalaman lapisan yang dianalisa. Kemudian menentukan ρma dan ρf. Setelah itu
menentukan ØFDL dan ØFDclay dengan persamaan. Terakhir adalah melakukan
koreksi terhadap ØFDL dengan persamaan yang menghasilkan ØFDLcorr. Dari
ØNcorr.dan ØFDLcorr, dapat diketahui porositas rata-rata dari Neutron Log dan
Density Log yang juga dengan persamaan.
Dari percobaan diperoleh hasil Ø dari perhitungan neutron log adalah
0,08875 ; dari log density adalah 0,102 ; dan dari log sonic adalah 0,502. Tetapi
harga porositas melalui analisa log ini tidak dapat menjadi pegangan yang pasti,
oleh karena itu hasilnya harus divalidasi dengan hasil analisa cutting dan coring.
Aplikasi lapangan dari praktikum ini adalah untuk mengindikasikan
lapisan yang mengandung shale atau tidak, dan juga presentasenya. Serta dapat
diketahui jenis fluida yang terkandung didalamnya dan menentukan prospek
perangkap hidrokarbon. Selain itu aplikasi lapangan dari praktikum ini untuk
menentukan jenis batuan formasi, jenis fluida, dan porositas batuan, serta dapat
menentukan porositas dan volume bulk batuan yang di tembus. Aplikasi lain
adalah dapat mengetahui korelasi batuan dari lapisan formasi yang ditembus.
Porositas batuan merupakan salah satu parameter penting dalam melakukan
perhitungan besarnya cadangan hidrokarbon di reservoir (Original Oil in
Place/Original Gas in Place).

5.5. KESIMPULAN
1. Dari percobaan diperoleh hasil sebagai berikut :
 ØNc = 0,08875
 Ødensity = 0,102
 Φs = 0,502
2. Secara garis besar metode penentuan porositas dibedakan menjadi dua
yaitu Secara langsung dan tidak langsung.
3. Metode Secara langsung, metode ini dilaksanakan di laboratorium
dengan menganalisa core dengan cara penimbangan dan porosimeter
atau Mercury Injection Pump.
4. Metode Secara tidak langsung dilaksanakan di lapangan dengan
logging sumur (well logging).
5. Porositas adalah suatu ukuran yang menunjukkan besar rongga dalam
batuan.
6. Aplikasi lapangan dari praktikum ini adalah untuk mengindikasikan
lapisan yang mengandung shale atau tidak, dan juga presentasenya.
Serta dapat diketahui jenis fluida yang terkandung didalamnya dan
menentukan prospek perangkap hidrokarbon. Adapun aplikasi lapangan
lainnya adalah untuk menetukan jenis batuan formasi, jenis fluidan, dan
porositas batuan. Selain itu dapat untuk menentukan porositas dan
volume bulk batuan yang di tembus. Aplikasi lain adalah dapat
mengetahui korelasi batuan dari lapisan formasi yang ditembus, dan
porositas batuan merupakan salah satu parameter penting dalam
melakukan perhitungan besarnya cadangan hidrokarbon di reservoir
(Original Oil in Place/Original Gas in Place).

Anda mungkin juga menyukai