Anda di halaman 1dari 7

3.3.

Data dan Perhitungan


3.3.1. Data
a. Depth BHT = 6564,24 ft
b. Depth yang dianalisa = 1316 ft
c. SSP = -58 Mv
d. GRmax = 75 API
e. GRmin = 30 API
f. Rm @ Ts = 1,5 ohm-m
o
g. BHT = 219,6 F
h. di = 30 inch
i. Tebal lapisan = 10 ft
o
j. Ts = 75 F
3.3.2. Perhitungan
3.3.2.1. Sponteneus Potensial Log

1. Tf =Ts+(

=75+(

=104 oF
2 SSP (Harga Maksimum Sp Log)= -58

3 .Rm@Tf =Rm@Ts x

=1,5 x

=1,0817 Ohm
4. k (Faktor Koreksi) =1,05268
Maka Harga ESSP =SSP x K
=-58 x 1,05268
=-61,05544 mv
5. ASP = -1,667mV
6. Vclay =1-

=1-

=1-0,0273
=0,9727
3.3.2.2. Gamma Ray Log
1. Menentukan kedalaman Lapisan yang dianalisa,yaitu 1316 Ft
2. GRread = 70
3. Menentukan Besanya Volume Clay

Vclay =

=0,88
3.4. Pembahasan
Praktikum kali ini berjudul “Penentuan Litologi” yang bertujuan untuk
menentukan net clean (reservoir), Korelasi antar sumur, target pemboran, beserta
untuk menentukan stratigrafi sumuran, dan untuk menentukan lapisan atau
formasi yang porus dan permeable.
Penentuan lithologi bisa ditentukan dengan 3 cara atau tahapan, yaitu
dari coring, analisa cutting, dan well logging (lithology log). Coring adalah suatu
usaha untuk mendapatkan contoh batuan (core) dari formasi di bawah permukaan
untuk dianalisa sifat fisik batuan secara langsung. Sedangkan analisa core adalah
kegiatan pengukuran sifat-sifat fisik batuan. Pada prinsipnya ada dua metoda
coring yang umum dilakukan di lapangan, yaitu: 1. Bottom Hole Coring yaitu
cara pengambilan core yang dilakukan pada waktu pemboran berlangsung. Pada
metoda bottom hole coring mempergunakan core bit, sejenis pahat yang di
tengahnya terbuka dan mempunyai sejenis pemotong pahat. 2. Sidewall Coring
yaitu cara pengambilan core yang di lakukan setelah operasi pemboran selesai
atau pada waktu pemboran berhenti. Pengambilan core dengan teknik sidewall
coring dilakukan pada dinding lubang bor. Tujuan Dari analisa coring adalah agar
dapat mengetahui yang terkandung didalam core tersebut serta dimana tempat
pembentukannya dan kondisi apa saja yang terjadi pada masa tersebut. Dari
analisa core ini, kita akan mendapatkan parameter parameter dari sifat fisik
batuan, seperti porositas, permeabilitas, saturasi, dan tekanan kapiler.
Pekerjaan analisa cutting dilakukan dalam kerangka pekerjaan mud logging yang
terutama untuk mengidentifikasi saturasi hidrokarbon dan mengestimasi
karakteristik batuan reservoir.Analisa cutting merupakan interpretasi serpihan
batuan yang tersirkulasi ke permukaanbersamaan dengan lumpur bor. Serpihan
tersebut berasal dari gerusan batuan reservoir pada saatoperasi pemboran
berlangsung. Parameter yang didapat adalah warna, tekstur dan butir.
Lithologi log terbagi menjadi 3 jenis; caliper, spontaneous potensial log
dan gamma ray log. Caliper Log adalah alat untuk mengukur bentuk dan diameter
lubang bor. Alat ini terdiri dari 2, 4, atau lebih lengan. Lengan dapat bergerak
menyesuaikan lubang bor pada saat diturunkan dan ditarik, terdapat
apotentiometer yang berfungsi untuk mengubah pengukuran menjadi sinyal
listrik. Perekaman log ditampilkan dalam track 1 dari log bersamaan dengan
ukuran bit. SP log merupakan rekaman mengenai perbedaan arus listrik DC dalam
millivolts antara Potential natural karena pergerakan elektroda dalam lubang bor
dengan elektroda yang ditempatkan di permukaan. Harga SP log untuk shale
cenderung konstan (shale base line), lapisan permeabel ditandai dengan adanya
defleksi SP log dari shale base line. Defleksi kurva SP log yang tergambar pada
slip log akan memberikan bentuk-bentuk sebagai berikut: Lurus dan biasa disebut
dengan shale base line. Untuk lapisan yang permeabel (air asin), kurva SP log
berkembang negatif (ke kiri) dari shale base line. Untuk lapisan permeabel
(hidrokarbon), kurva SP log akan berkembang negatif (ke kiri) dari shale base
line. Untuk lapisan permeabel (air tawar), kurva SP Log akan berkembang positif
(ke kanan) dari shale base line. Gamma Ray Log adalah suatu kurva yang
menunjukkan besaran intensitas radioaktif yang ada dalam formasi. Prinsip kerja dari
GR log, yaitu alat mula-mula dimasukkan sampai ke dasar lubang bor, hal ini
dilakukan untuk mengecek supaya tidak terjadi hambatan atau sangkutan. Kemudian
alat ditarik ke atas secara perlahan-lahan dan detector menangkap radiasi sinar
radioaktif alamiah yang dipancarkan batuan formasi. Di dalam detector sinar
radioaktif (sinar gamma) tidak dapat diukur secara langsung tetapi melalui proses
ionisasi (pelepasan elektron- elektron dari atom yang sebelumnya netral, dimana
pelepasan elektron ini akan menimbulkan arus listrik yang dideteksi oleh alat).
Pada praktikum minggu ini kami menentukan lithologi pada lapisan di
kedalaman 1316 ft dari 2 jenis log lithologi, spontaneous potensial log dan
gamma ray log. Kami disini mencari nilai Vclay di lapisan tersebut. Vclay sendiri
merupakan kadar mineral clay yang terdapat pada batuan, banyaknya clay
mengidikasikan batuan formasi yang berjenis shale atau nonshale. Semakin
sedikit shale akan meningkatkan sifat fisik batuan dan porositas dan permeabelitas
suatu batuan, semakin sedikit clay menandakan zona prospek yang bisa dijadikan
indikasi reservoir hidrokaron. Data yang diketahui adalah kedalaman BHT pada
1316 ft, Tf sebesar 104 F, SSP sebesar -58, Rm@Tf 1,0817 Ω, k sebesar 1,05268,
ESSP sebesar -61,05544, ASP sebesar -1,667 mV. Pada log SP awalnya kami
mencari SSP, SBL. SSP adalah SSP atau Static Spontaneous Potensial adalah nilai
SP yang tertinggi atau terendah yang dihasilkan antara suatu lapisan permeabel
dibawah sana (dalam lubang bor tentunya) dengan acuan yang nilainya kemudian
statis, gak bisa naik lagi atau gak bisa turun lagi. Mentok. pada lapisan shale yang
tebal biasanya SSP ini akan muncul sebagai nilai SP log yang gak bergeser
signifikan (cenderung stabil) , Defleksi maksimum nilai SSP harus diukur dari
formasi yang bersih dari shale (biasanya dari lapisan clean sand yang cukup
tebal). SBL kepanjangan dari Shale Base Line atau garis dasar serpih bisa juga
nilai yang sering keluar pada chart log. Vclay yang didapat dari analisa SP log
sebesar 0,9727. Dengan harga Vclay tersebut dapat di simpulkan bahwa formasi
tersebut hamper semua mengandung shale. Maka dipastikan bahwa formasi
tersebut memiliki sedikit hidrokarbon.
Dalam perhitungan menggunakan gamma ray log, kedalaman yang
dianalisa adalah 1316 ft. dengan GRread pada kedalam tersebut sebesar 70 API
dan untuk GRmax dan GRmin didapat secara beturut turut adalah sebesar 75 API
dan 30 API. Maka didapat Vclay menggunakan gamma ray log adalah sebesar 0,8
API . Dengan hasil tersebut menandakan bahwa formasi hamper penuh dengan
shale karena semakin ke 1 Vclaynya maka formasi penuh dengan shale dan
sebaliknya jika harga Vclay mendekati 0 maka formasi tersebut clean sand.
Yang membedakannya dengan SP log adalah jika gamma ray log diukur
perkedalaman tertentu dan menunjukan hasil yang lebih akurat dibandingkan
dengan SP log. Karena untuk mengukur permiabelitas pada formasi yang kurang
resistif hasil dari SP log tidak terlalu akurat.
Aplikasi lapangan pada percobaan ini adalah untuk menentukan jenis
batuan formasi dimana jenisnya adalah shle dan nonshale agar dapat dapat
mengetahui kedalaman – kedalaman formasi yang mempunyai zona – zona yang
prospektif. Apabila defleksi SP log menjauhi shale base line bisa dipastikan
dengan perhitungan bahwa Vclay berkadar sedikit. GR log mempunyai defleksi
sesuai emisi radioaktif, hal ini dapat di interpretasikan juga dari perhitungan GR
log yang mampu menghitung kadar dari Vclay.

3.4. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum “Penentuan Litologi” diperoleh beberapa
kesimpulan,diantaranya :
1. Penentuan lithologi bisa ditentukan dengan 3 cara atau tahapan, yaitu dari
coring, analisa cutting, dan well logging (lithology log).
2. Coring adalah suatu usaha untuk mendapatkan contoh batuan (core) dari
formasi di bawah permukaan untuk dianalisa sifat fisik batuan secara
langsung. Dan analisa core adalah kegiatan pengukuran sifat-sifat fisik
batuan.
3. Lithologi log terbagi menjadi 3 jenis; caliper, spontaneous potensial log dan
gamma ray log. Caliper Log adalah alat untuk mengukur bentuk dan diameter
lubang bor. SP log merupakan rekaman mengenai perbedaan arus listrik DC
dalam millivolts antara Potential natural karena pergerakan elektroda dalam
lubang bor dengan elektroda yang ditempatkan di permukaan. Gamma Ray
Log adalah suatu kurva yang menunjukkan besaran intensitas radioaktif yang ada
dalam formasi.
4. Data yang diketahui untuk mengukur Vclay dengan SP log dalam kedalaman
BHT pada 1316 ft, Tf sebesar 104 F, SSP sebesar -58, Rm@Tf 1,0817 Ω, k
sebesar 1,05268, ESSP sebesar -61,05544, ASP sebesar -1,667 mV. Dengan
harga Vclay sebesar 0,9727
5. Dalam perhitungan menggunakan gamma ray log, kedalaman yang dianalisa
adalah 1316 ft. dengan GRread pada kedalam tersebut sebesar 70 API dan
untuk GRmax dan GRmin didapat secara beturut turut adalah sebesar 75 API
dan 30 API. Maka didapat Vclay menggunakan gamma ray log adalah
sebesar 0,8 API .
6. Aplikasi lapangan pada percobaan ini adalah untuk menentukan jenis batuan
formasi dimana jenisnya adalah shle dan nonshale agar dapat dapat
mengetahui kedalaman – kedalaman formasi yang mempunyai zona – zona
yang prospektif.

Anda mungkin juga menyukai