Anda di halaman 1dari 7

PERMEABLE ZONE LOGS

Langkah pertama dalam menganalisis kombinasi log, seperti yang dijelaskan sebelumnya,
adalah untuk memilih zona permeable, pada lapisan pasir atau karbonat, dan non permeable
dari lapisan shale.Log yang digunakan untuk tujuan ini adalah Spontaneous Potential (SP)
dan Gamma Ray (GR)
Kedua log tersebut membedakan shale dari nonshales dengan mekanisme yang sangat
berbeda. SP log adalah pengukuran listrik dan GR log adalah pengukuran nuklir. Terkadang
hasil log hampir sama; namun sangat jauh perbedaannya.
Sebaliknya, dalam formasi batu gamping keras, SP mungkin kurang bagus, dan kurva yang
dikembangkan tidak dapat membedakan zona permeabel dan zona nonpermeable. GR lebih
bagus dalam kondisi ini, memberikan hasil yang lebih jelas.
Kedua kurva digunakan untuk menunjukkan kandungan serpih dari zona permeabel untuk
interpretasi pembentukan shaly. Dalam hal ini GR lebih kuantitatif dari SP. Di sisi lain SP
dapat digunakan untuk memberikan resistivitas air formasi yang diperlukan untuk
perhitungan saturasi.

SPONTANEOUS POTENTIAL (SP) LOG


Spontaneous Potential ( SP ) Log adalah rekaman perbedaan potensial listrik antara elektroda
tetap di permukaan dan elektroda yang dapat digerakkan di dalam lubang bor. Lubang harus
diisi dengan lumpur konduktif.
Kurva SP digunakan untuk :
Identifikasi lapisan dan batas lapisan porous dan permeabel
Korelasi antar sumur berdasarkan batas lapisan
Menentukan harga tahanan air formasi ( Rw ) dari nilai SSP
Menentukan kandungan clay dalam lapisan porous
Sumber dari spontaneous potential adalah kombinasi dari empat potensi listrik yang bergerak
ketika proses pemboran menembus formasi. Ini ditunjukkan pada gambar 3-2 dengan
polaritas yang sesuai untuk kasus fresh mud di mana Rmf > Rw.
BENTUK KURVA SP

SP yang diukur merupakan perubahan potensial yang terjadi di lubang bor sebagai akibat dari
arus yang dihasilkan SP yang mengalir melalui fluida lubang bor resistif. Bentuk kurva SP
log dengan berbagai kondisi batuan dan kandungan di dalamnya adalah sebagai berikut:

1. Pada lapisan shale, kurva lapisan konstan dan mengikuti suatu garis lurus yang disebut
dengan shale base line.
2. Pada lapisan permeabel mengandung air asin, defleksi akan berkembang ke arah kiri dari
garis shale atau negatif.
3. Pada lapisan permeabel mengandung hidrokarbon, defleksi akan berkembang ke arah kiri
dari garis shale atau negatif.
4. Pada lapisan permeabel mengandung air tawar, defleksinya positif (ke arah kanan dari
garis shale base line).
Jadi pada prinsipnya defleksi negatif akan terjadi apabila salinitas kandungan lapisan lebih
besar daripada salinitas lumpur. Sedangkan defleksi positif terjadi apabila salinitas
kandungan lebih kecil daripada salinitas lumpur. Bila salinitas kandungan lapisan sama
dengan salinitas lumpur, maka defleksi kurva akan merupakan garis lurus seperti pada shale.

Pada dasarnya SP log tidak dapat untuk mentukan jenis fluida yang terkandung zona
permeable, untuk menginterpetasikan adanya kandungan hidrokarbon atau air harus
dikorelasikan dengan Log Resistivity. Persamaan yang digunakan dalam penentuan volume
clay yaitu:

ASP
V clay = 1 - [ ]
ESSP .................................................................................. (3.7)

dimana:

ESSP = Electrical static Spontaneous potensial, mV

ASP = Apparent Spontaneous Potensial, mV

Vclay = volume clay


Sedangkan untuk menghitung besarnya Resitivitas air formasi harus dikorelasi dengan
Log Resistivity.

GAMMA RAY (GR) LOG


GR log adalah log yang merekam keradioaktifan alam suatu formasi.
Keradioaktifan berasal dari kehadiran uranium (U), thorium (Th), dan potassium (K) pada
batuan. Tiga unsur ini secara menerus memancarkan sinar gamma, yang memiliki energi
radiasi lebih tinggi yang hampir sama dengan sinar X. Rancangan standar kalibrasi untuk
shale memiliki rata – rata dua kali aktifitas, mempertimbangan kandungan 6 ppm uranium,
12 ppm thorium dan 2 % potassium. Konsekuensinya, shale terbaca sekitar 100 APIU pada
GR log.

RESPON PADA FORMASI YANG BERBEDA


GR log sangat efektif untuk membedakan zona permeabel lewat penggambaran
fakta bahwa unsur radioaktif cenderung untuk terkonsentrasi pada shale, yang merupakan
batuan impermeabel, dan juga memiliki sedikit konsentrasi pada karbonat dan pasir, yang
merupakan batuan permeabel.
Normalnya, GR log membedakan secara baik antara pasir yang clean dengan shale.
Meskipun, terdapat area lokal dimana pasir dan dolomit, mempunyai kandungan lempung
yang cukup sedikit, sulit untuk membedakan tingkat keradioaktifannya dari shale.
Biasanya sedikit jumlah batubara, garam dan gypsum yang ditemukan pada formasi
memberikan pembacaan lebih rendah; abu volkanik dan lapisan potash memberikan
pembacaan yang tinggi.

KEDALAMAN PENETRASI DAN RESOLUSI VERTIKAL


Kedalaman penetrasi dari GR log adalah 6 – 12 in., dapat lebih tinggi pada formasi
dengan densitas yang rendah ( porositas tinggi) dibandingkan pada densitas yang tinggi.
Resolusi vertikal lapisan adalah sekitar 3 ft. Ini tergantung pada kecepatan logging, akan
dijelaskan nanti.

EFEK LUBANG BOR


GR log dikalibrasikan dibawah kondisi lubang 8 in., lumpur 10 lb., dengan alat

logging (diameter 3 5 -in.) yang tidak pada tengah lubang. Tidak ada koreksi dikhususkan
8
pada kondisi ini. Dengan ukuran lubang yang lebih besar dan lumpur yang lebih berat atau
alat logging yang terpusat, hal ini menyebabkan material antara formasi dan alat menyerap
lebih besar sinar gamma, dan respon akan jatuh. Sebaliknya, respon akan naik pada lubang
yang lebih kecil atau kosong. Kurva koreksi mungkin ditemukan pada buku pada grafik
service company.
Faktor koreksi normalnya sederhana, pada jarak 1,0 – 1,3. Hal ini dapat diabaikan
pada interpretasi setangan kecuali dalam kombinasi keadaan sekitar dimana GR digunakan
untuk determinasi kandungan shale, shale memberikan hasil yang lebih jelek daripada
pasir, dan berat lumpur sangat tinggi. Koreksi juga sangat penting pada kasus yang jarang
yaitu GR log digunakan untuk menguji endapan potash atau uranium.
Gambar. Respon GR log pada Formasi Tertentu

Kadang – kadang lumpur pada suatu well mengandung jumlah potassium atau
uranium yang berlebih, hal itu disebabkan karena telah ditambahkan potassium klorida
(untuk mencegah shale membengkak) atau karena lapisan potash atau uranium telah
ditembus. Potassium atau uranium pada lumpur akan memberikan kontribusi pada GR log,
memberikan level latar belakang abnormal yang tinggi (akan berubah – ubah dengan
diameter lubang) pada respon formasi normal adalah superimposed. Koreksi dengan
metode empiris telah dipublikasikan.

DETERMINASI SHALE
Karena uranium, thorium dan potassium memiliki konsentrasi yang sangat besar
pada mineral lempung, GR log digunakan berlebihan pada interpretasi shaly sand untuk
mengestimasi fraksi shale oleh volume shale pada pasir. Prosedur ini dijelaskan pada bab
7. Dasarnya, ini masalah untuk mengestimasi level clean sand dan 100 % shale pada log
dan menginterpolasi antara keduanya untuk determinasi volume shale pada bagian interval
lempung. Ini bukan teknik yang sangat tepat, jadi indikator shale yang lain digunakan
sebaik – baiknya.

SPEKTRAL GR LOG
Unsur radioaktif uranium, thorium dan potassium memancarkan sinar gamma
dengan energi yang berbeda. Potassium mempunyai energi pada 1,46 mev (million electron
volts). Thorium dan uranium memancarkan sinar gamma dengan energi yang bermacam-
macam, perbedaan yang menonjol adalah energi thorium pada 2,62 mev dan energi
uranium pada 0,6 mev. Pada prinsipnya untuk membedakan ketiga unsur tersebut dapat
menggunakan analisa pancaran energi dari sinar gamma.
Kemajuan sinar gamma dari titik asal pada formasi sampai detektor pada lubang
bor, energi mereka mengalami degradasi yang besar. Lebih lanjut mengotori detektor itu
sendiri. Meskipun mungkin instrumentasi yang tepat dan analisa yang teliti akan spektrum
amplitudo pulsa dari detektor untuk menjatuhkan total GR log pada komponen uranium,
thorium dan potassium dan menghasilkan spektral GR log yang menunjukkan secara
langsung konsentrasi tiap – tiap unsur ini pada formasi yang dimasuki.

APLIKASI SPEKTRAL GR LOG


Penggunaan spektral GR log sekarang ini berkembang. Pada beberapa tempat tak
bisa dipungkiri bahwa komponen thorium – potassium dengan uranium saling menyisihkan
adalah indikator yang lebih baik mengandung shale daripada aktivitas total GR. Ini karena
garam uranium mudah larut dan dapat ditransportasikan oleh pergerakan cairan setelah
pengendapan primer. Mereka akan diangkut pada satu lokasi dan penguapan dimana saja,
terutama pada tempat terjadi tekanan yang turun. Gambar 3 – 12 menunjukkan kasus
dimana interval indikasi GR log A terpisah menjadi tiga dengan interval pemisahan pada
1600 – 1638 ft. Meskipun, kurva spektral thorium dan potassium dengan jelas
menunjukkan reservoir menjadi unit yang menerus. Lapisan shale sangat sederhana tinggi
pada zona permeabel dalam kandungan uranium. Pengeboran baru pada lapangan tua
sering menunjukkan respon yang berlawanan zona permeabel bahwa menghasilkan
pengeboran yang berbatasan.
Gambar Spektrum Gamma Ray dari potassium, uranium dan thorium (Schlumberger)

Gambar Spektral GR log di sequen Austin Chalk (Texas) (Dresser)

Anda mungkin juga menyukai